Batubara Sbg Pengganti Minyak

2
Nasional Metro Bisnis Olahraga Teknologi Gaya Hidup Internasional Seni & Hiburan Selebritas Otomotif Besar Kecil Normal Penggunaan Batubara sebagai Pengganti Minyak Belum Optimal Kamis, 12 Januari 2006 | 16:04 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Penggunaan batubara sebagai energi alternatif minyak belum optimal. Kesimpulan itu terungkap dalam diskusi bertajuk “Mengenal dan Memanfaatkan Briket Batubara sebagai Energi Alternatif Pengganti Minyak Tanah", Kamis, (12/1). Menurut Soedjoko Tirtosoekotjo, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi tentang briket. “Hampir 50 persen masyarakat kita sudah pernah mendengar tentang briket, tapi mereka tak tahu bagaimana cara menggunakan briket,” kata dia. Soedjoko memaparkan, penggunaan briket batubara sebagai pengganti minyak tanah diyakini akan membuat penghematan secara besar. Asumsinya, dua kilogram briket setara dengan satu liter minyak

description

batubara

Transcript of Batubara Sbg Pengganti Minyak

Nasional Politik Hukum Daerah Pendidikan Index Metro Jakarta Kriminal Kota Layanan Publik Index Bisnis Perbankan & Keuangan Saham Wirausaha Bisnis Profil Bisnis Index Olahraga Sepak Bola Bulutangkis & Tenis Basket Formula-1 Lain-lain Bintang Index Teknologi Iptek Digital Sains Tips Uji Produk Index Gaya Hidup Kuliner Kesehatan Perjalanan Hobi Buku Kecantikan Index Internasional Amerika Timur Tengah Eropa Asia Afrika Australia Luar Negeri Ooops! Index Seni & Hiburan Film Musik Panggung Seni! Index Selebritas Gossip Profil Wawancara Index Otomotif Test Drive Modifikasi Berita Oto IndexBesar Kecil Normal

Penggunaan Batubara sebagai Pengganti Minyak Belum Optimal

Kamis, 12 Januari 2006 | 16:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penggunaan batubara sebagai energi alternatif minyak belum optimal. Kesimpulan itu terungkap dalam diskusi bertajuk Mengenal dan Memanfaatkan Briket Batubara sebagai Energi Alternatif Pengganti Minyak Tanah", Kamis, (12/1).

Menurut Soedjoko Tirtosoekotjo, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi tentang briket. Hampir 50 persen masyarakat kita sudah pernah mendengar tentang briket, tapi mereka tak tahu bagaimana cara menggunakan briket, kata dia.

Soedjoko memaparkan, penggunaan briket batubara sebagai pengganti minyak tanah diyakini akan membuat penghematan secara besar. Asumsinya, dua kilogram briket setara dengan satu liter minyak tanah. Sebab harga briket hanya Rp 800 per kilogram, sementara minyak tanah mencapai Rp 2.500 per liter. Untuk itu, yang perlu diperbaiki adalah jaringan distribusi dan pengadaan briket.

Ia juga menyayangkan rendahnya kemauan politik pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan batubara sebagai energi alternatif. Penanganan kebijakan batubara tak bisa digabung dengan mineral lainnya.

Soedjoko juga meminta pemerintah membebaskan pajak impor bagi mesin pembuat briket batubara. Selain itu, harus ada kemudahan perizinan bagi pengembangan bisnis ini, katanya.

Saat ini, sumber daya batubara mencapai 56,8 miliar ton, dengan produksi 130 juta ton per tahun. Sementara itu, cadangan minyak bumi sebanyak 86,9 miliar barel, dengan produksi 9 miliar barel per tahun.

Hardi Prasetyo, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan dukungannya pada penggunaan briket batubara. Kita harus mulai menghilangkan ketergantungan pada sumber energi berbasis fosil, kata Hardi. Jojo Raharjo