BATU SALURAN KEMIH[1]

download BATU SALURAN KEMIH[1]

of 15

Transcript of BATU SALURAN KEMIH[1]

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    1/15

    BATU SALURAN KEMIH

    I. DEFINISI

    Ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti

    batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri,

    pendarahan aliran kemih atau infeksi. Atau juga batu yang terletak di sepanjang

    saluran kemih yaitu, ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Batu ini bisa

    terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu

    kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,

    nefrolitiasis).(3)

    II.ETIOLOGI

    Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam

    yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat

    pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya

    mengandung berbagai bahan, termasukasam urat, sistin dan mineral struvit.(3)

    Selain itu terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan

    gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan

    keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara

    epidemiologis terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu

    saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah factor intrinstik yaitu

    keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan factor ekstrinsik yaitu pengaruhyang berasal dari lingkungan disekitarnya.(2)

    Faktorintrinsikitu antara lain adalah:

    1. Hereditair (keturunan): penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.

    2. Umur: penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.

    3. Jenis kelamin: jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan

    dengan pasien perempuan.

    1

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    2/15

    Faktorekstrinsikdiantaranya adalah:

    1. geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu

    saluran kemih lebih tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal sebagai

    daerah stone belt (sabuk batu).

    2. Iklim dan temperature: Individu yang menetap di daerah beriklim panas

    dengan paparan sinar ultraviolet tinggi akan cenderung mengalami

    dehidrasi serta peningkatan produksi vitamin D3 (memicu peningkatan

    ekskresi kalsium dan oksalat), sehingga insiden batu saluran kemih akan

    meningkat.

    3. Asupan air: Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium

    pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran

    kemih.

    4. Diet: Obat sitostatik untuk penderita kanker juga memudahkan

    terbentuknya batu saluran kemih, karena obat sitostatik bersifat

    meningkatkan asam urat dalam tubuh. Diet banyakpurin, oksalat, dan

    kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih.

    5. Pekerjaan: Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya

    banyak duduk atau kurang aktifitasnya (sedentary life).(2)

    Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang

    terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu

    pada kandung kemih. Jika kurang minum ,maka kepekatan urin meningkat

    (konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah

    pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium,

    bepengaruh besar terhadap pembentukan batu.(1)

    III. GEJALA

    Batu, terutama yang kecil, bias tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam

    kandung kemih bisa menyababkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang

    menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menybabkan nyeri

    punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

    2

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    3/15

    Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di

    daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah

    kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut

    menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita

    mungkin menjadi sering berkemih terutama ketika batu melewati ureter.

    Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran

    kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas

    penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung

    lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan

    penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada

    akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.(3)

    Ada beberapa gejala batu saluran kemih lainnya diantaranya yaitu:

    - pegal-pegal/nyeri pada pinggang yang dapat menjalar keperut bagian

    depan, lipat paha hingga kemaluan.

    - Buang air kecil berpasir.

    - Buang air kecil berdarah.

    - Nyeri pada saat buang air kecil.

    - Kadang-kadang disertai demam.(1)

    Batu saluran kemih dapat ditangani secara minimal invasive (PNCL, URS,

    lithoclast) hingga operasi terbuka atau secara non invasive (konservatif atau

    ESWL).(4)

    IV.PROSES TERJADINYA PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH

    Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada

    tampat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine), yaitu

    pada system kalises ginjal ata buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada

    pelvikalises (stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti

    pada hyperplasia prostate benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan

    keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

    Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik

    maupun anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap

    3

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    4/15

    berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada

    keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.

    Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi)

    yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain

    sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar,

    agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membumtu saluran kemih.

    Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi

    kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga

    membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. Kondisi

    metastabeldipengaruhi oleh pH larutan, adanya koloid di dalam urine, konsentrasi

    solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya

    korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.

    Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang

    berikatan dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat

    dan kalsium fosfat; sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu

    magnesium ammonium fosfat (batu infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan batu

    jenis lainnya. Meskipun patogenesis pembentukan batu-batu diatas hamper sama,

    tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis

    batu itu tidak sama. Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk

    dalam asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine

    bersifat basa.(2)

    Ada beberapa teori terbentuknya batu saluran kemih

    Teori yang menerangkan pembentukan batu di saluran kemih adalah:

    1. Teori inti /nucleus kristal dan benda asing di dalam urine merupakan media

    pengendapan partikel-partikel yang berada dalam urine yang sangat jenuh

    (supersaturated) sehingga terbentuk batu.

    2. Teori matriks Matriks organic yang berupa serum /protein urine (albumin,

    globulin dan mukoprotein) di urine menjadi kerangka tempat diendapkannya

    kristal-kristal di urine.

    3. Penghambat kristalisasi beberapa substansi dalam urine (seperti: magnesium,

    sitrat, pirofosfat, dan mukoprotein) bersifat menghambat terjadinya

    4

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    5/15

    kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau tidak adanya substansi ini akan

    memungkinkan terjadinya kristalisasi. Selain teori di atas, masih banyak teori

    yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih. Masih belum

    jelas teori mana yang paling benar, akan tatapi hingga kini, ketiga teori yang

    di atas dianggap yang paling benar. Jadi belum jelas teori mana yang paling

    benar.(2)

    Adapun jenis-jenis batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya :

    Batu metabolik

    a. Batu metabolic primer Timbulnya dari ekskresi bahan-bahan tak larut yang

    berlebihan, seperti urat dan sistin.

    - Batu Urat

    Terjadinya pada penderitagout(sejenis rematik), pemakaian urikosurik(missal

    probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan,

    dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam,

    sehingga terjadi pengendapan asam urat).

    - Batu Sistin

    Sistin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya

    semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi

    (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih

    membentuk batu.

    b. Batu metabolic sekunder Timbulnya karena benda-benda asing, obstruksi,

    refluks atau posisi berbaring yang terlalu lama. Batu infeksi disebut juga batu

    struvit. Timbulnya batu ini dikarenakan adanya infeksi di saluran kemih.

    Kuman yang berperan dalam hal ini adalah kuman golongan pemecah urea

    atau splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine

    menjadi bersuasana basa dengan cara hidrolisis urea menjadi amoniak. Contoh

    kuman-kuman yang termasuk pemecah urea tersebut adalah : Proteus spp,

    Klebsiella, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus. Suasana basa di

    urine mempermudah garam-garam magnesium, ammonium, fosfat, dan

    karbonat membentuk batu magnesium ammonium fosfat (MAP) (Mg NH4

    PO4 H20) dan karbonat apatit.

    5

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    6/15

    - Batu Oksalat/kalsium oksalat

    Asam oksalat didalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam

    askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan precursor okalatyang cukup

    besar, sejumlah 30%-50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat

    melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi

    gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak

    mengkonsumsi nanas), maka terjadi akumulasi oksalat yang memicu terbentuknya

    batu oksalat di ginjal/ kandung kemih.

    - Batu Struvit

    Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium

    karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik bila produksi ammonia

    bertamah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi

    akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies proteus dan

    providencia, pseudomonas eratia, semua spesies Klesiella, Hemophilus.

    Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang

    dihasilkan bakteri diatas menguraikan urin menjadi ammonia dan karbonat.

    Amonia bergabung dengan air membentuk ammonium sehingga pH urine makin

    tinggi.

    - Batu kalium fosfat

    Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) atau

    berlebih asupan kalsium (missal susu dan keju) ke dalam tubuh.(1)

    Faktor terjadinya batu kalsium adalah :

    1. Hiperkalsiuri : yaitu kadar kalsium di dalam urine lebih besar dari 250-300

    mg/24 jam. Menurut pak (1976) terdapat 3 macam penyebab terjadinya

    hiperkalsiuri, antara lain:

    - Hiperkalsiuri absobtif yang terjadi karena adanya peningkatan absorbsi

    kalsium melalui usus

    - Hiperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan

    reabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal

    6

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    7/15

    - Hiperkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorpsi

    kalsium tulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroidisme primer

    atau pada tumor paratiroid.

    2. Hiperoksaluri : yaitu ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari.

    Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada

    usus sehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak

    mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalalat, diantaranya adalah :

    teh, kopi instant, minuman soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan

    sayuran berwarna hijau terutama bayam.

    3. Hiperurikosuria : yaitu kadar asam urat di dalam urine yang melebihi 850

    mg/24 jam. Asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti

    batu/nidus untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat di

    dalam urine berasal dari makanan yang mengandung banyak purin

    maupun berasal dari metabolisme endogen.

    4. Hipositraturia: Di dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk

    kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau

    fosfat. Hal ini dimungkinkan karena ikatan kalsium sitrat lebih mudah

    larut dari pada kalsium oksalat. Oleh karena itu sitrat dapat bertindak sbg

    penghambat pembentukan batu kalsium. Hipositaturi dapat terjadi pada:

    penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular acidosis, sindrom

    malabsobsi, atau pemakaian diuretic golongan thiazide dalam jangka

    waktu lama.

    5. Hipomagnesuria. Seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai

    penghambat timbulnya batu kalsium, karena di dalam urine magnesium

    bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah

    ikatan kalsium dengan oksalat. Penyebab terserang hipomagnesuria ialah

    penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel disease) yang diikuti dengan

    gangguan malabsorbsi.(2)

    7

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    8/15

    V.DIAGNOSA

    Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak

    sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang

    menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai

    dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah

    kemaluan tanpa penyebab yang jelas.

    Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau

    kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya,

    kecuali jika nyeri menetep lebih dari beberapa jam atau diagnisisnya belum pasti.

    Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah

    pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai

    kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan

    terjadinya batu.

    Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit.

    Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena

    dan orgrafi retrograde.(3)

    VI.TERAPI

    Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya

    tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air

    kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka

    tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi denan

    obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian

    ureter paling atas berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahan

    oleh gelombang ultrasonic (extracorporeal shock wave lithotripsy, EWSL).

    Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

    Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit

    (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan

    pengobatan ultrasonic. Batu kecil di dalam ureter baian bawah bisa diangkat

    dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung

    kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih

    8

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    9/15

    yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak

    dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan

    penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

    Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu

    diberikan antibiotik.

    Dapat diobati dengan Calcium 1+ Cordyceps dengan cara pemakaian:

    - 3 x 2 -4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus

    diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)

    - 4 x sachet Calcium 1 sehari. (3)

    Jika batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih hrus cepat

    dibuang ada beberapa indikasi untuk melakukan terapi selain terapi diatas tetapi

    terapi ini dilakukan jika batu telah menimbulkan: obstruksi, infeksi, atau harus

    diambil karena sesuatu indikasi social.

    Obstruksi karena batu saluran kamih yang telah menimbulkan hidroureter atau

    hidronefrosis dan batu yang sudah menyebabkan infeksi saluran kemih, harus

    segera dikeluarkan. Kadangkala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit

    seperti diatas tetapi diderita oleh seseorang yang karena pekerjaannya (misalkan

    batu yang diderita oleh seorang pilot pesawat terbang) mempunyai resiko tinggi

    dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang

    menjalankan profesinya; dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari sauran kemih.

    Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL,

    melalui tindakan endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.

    Medikamentosa : terapi ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5

    mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan

    bertujuan untuk mengurangi supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran

    kemih.(2) ESWL: prosedur memecahkan batu gunjal atau dari luar tubuh dengan

    menggunakan gelombang kejut sehingga menjadi pecahan halus yang dapat

    keluar bersama air seni.(4)

    Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy

    pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau

    batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasive dan tanpa pembisuan. Batu dipecah

    9

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    10/15

    menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran

    kemih. Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan

    perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.(2)

    Keunggulan ESWL :

    - Prosedur dilakukan tanpa membuat luka sayatan.

    - Bisa rawat jalan (batu kecil)

    - Hanya menggunakan obat penghilang rasa nyeri yang dimasukkan lewat

    dubur.(4)

    Persyaratan Batu Saluran Kemih Yang Dapat Ditangani Dengan ESWL :

    - Batu ginjal berukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm.

    Batu yang berukuran lebih besar kadang memerlukan pemasangan stent

    sebelum tindakan ESWL untuk memperlancar aliran air seni

    - Batu ureter berukuran 5 mm hingga 10 mm.

    - Fungsi ginjal masih baik,

    - Tidak ada sumbatan distal dari batu.(4)

    Endourologi

    Tindakan endourologi adalah tindakan invasive minimal untuk mengeluarkan

    batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian

    mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsumg ke

    dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil

    pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik,

    dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi

    laser. Beberapa tindakan endourologi itu adalah:

    1. PNL (percutaneous Nephro Litholapaxy): yaitu mengeluarkan batu yang

    berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke

    system kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau

    dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil.

    2. Litotripsi : yaitu memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan

    memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) kedalam buli-buli. Pecahan

    batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik.

    10

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    11/15

    3. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi: yaitu memasukkan alat ureteroskopi

    peruretram guna melihat keadaan ureter atau system pielo-kaliks ginjal.

    Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter

    maupun system pelvikalises dapat di pecah malalui tuntuna

    ureteroskopi/ureterorenoskopi.

    4. Ekstrasi Dormia : yaitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya

    melalui alat keranjangDormia.

    Bedah Laparoskopi

    Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang

    berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

    Bedah terbuka

    Di klinik-klinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk

    tindakan-tindakan endourologi, laparoskopi, maupun ESWL, pengambilan batu

    masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain

    adalah : pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran

    ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak jarang pasien harus

    mengalami tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah

    tidak berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau

    mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi

    dan infeksi yang menahun. (2)

    Selain terapi diatas ada juga beberapa terapi batu sauran kemih diantaranya

    ialah:

    - Observasi konservatif Dissolution Agents (bahan penghancur batu)

    - Relief of Obstruction (mengurangi gejala sumbatan)

    - Extracorporeal Stone Wave Lithotripsy (penghancur batu dengan bantuan

    teropong melalui saluran kencing)

    - Ureteroscopic Stone Exstraction (pengeluaran batu dengan bantuan teropong

    melalui saluran kencing)

    - Percutaneous Nephrolithotomy (pengeluaran batu melalui kulit), atau Open

    Stone Surgery (operasi terbuka). (3

    )

    11

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    12/15

    VII.PENCEGAHAN

    Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu

    yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran

    kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.(3) Pada

    umumnya pencegahan itu berupa :

    1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine

    sebanyak 2-3 liter perhari

    2. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu,

    3. Aktivitas harian yang cukup, dan

    4. Pemberian medikamentosa.

    Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:

    1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan

    menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam,

    2. Rendah oksalat,

    3. Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri, dan

    4. Rendah purin. Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang

    menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe ll. (2)

    Upaya lain dalam pengobatan batu ginjal/kandung kemih umumnya dengan

    pembedahan/operasi, minum obat atau pengobatan tradisional.

    Pembedahan dilakukan jika ukuran batu besar dan tidak dapat dikeluarkan

    bersama urine. Pembedahan dapat menghilangkan batu ginjal secara tuntas,

    namun ada kemungkinan kerusakan pada jaringan. Dengan perkembangan

    teknologi, dapat dilakukan pembedahan endoskopi atau penghancuran batu

    dengan gelombang kejut. Timbulnya batu kembali sangat mungkin terjadi.

    Upaya lain dengan minum obat yang tergantung dari jenis batu ginjal/kandung

    kemih yang diderita. Contohnya Hidroklorotiazid untuk mengobati batu kalsium.

    Sementara cara tradisional sebagai cara yang paling banyak ditempuh penderita.

    Dari berbagai ramuan/macam-macam tanaman, yang paling banyak dan terbukti

    manjur digunakan antara lain dengan minum air rebusan daun kumis kucing, daun

    tempuyung dan herba meniran (seluruh bagian tanaman kecuali akar) masing-

    masing kurang lebih 2 gram kering dari ketiga tanaman di atas direbus dngan dua

    12

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    13/15

    gelas air. Rebus selama kurang lebih 10-15 menit hingga air tersisa satu gelas.

    Minum air rebusan tersebut satu gelas sehari. Banyak penelitian mengenai

    masing-masing tanaman tersebut, baik uji diuretic (meningkatkan urin) maupun

    anti batu ginjal/kandung kemih. Dan penelitian terbaru menyatakan, kombinasi

    dari ketiga tanaman tersebut dapat mencegah dan mengobati penyakit batu

    ginjal/kandung kemih. Disimpulkan pula dalam penelitan tersebut, efek mencegah

    pembentukan batu ternyata lebih besar.(1)

    Pada umumnya 50% penderita batu saluran kemih tanpa pencegahan akan

    kambuh dalam jangka waktu 5 tahun. Oleh karena itu diperlukan tindakan

    pencegahan timbulnya kembali penyakit batu saluran kemih. Macam tindakan

    pencegahan timbulnya atau kambuhnya batu di saluran kemih adalah:

    1. Evaluasi metabolic (pemeriksaan laboratorium)

    2. Peningkatan konsumsi cairan

    3. Mengurangi konsumsi garam yang berlebihan

    4. Pemberian obat-obatan oral yang dapat diberikan tergantung dari jenis

    gangguan metabolic dan jenis batu, atau

    5. Perubahan pola makan. (3)

    13

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    14/15

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mariani, R. Mencegah Batu Ginjal Dan Batu Empedu, http://www.pikiran-

    rakyat.com/cetak/0704/08/cakrawala/lain02.htm

    2. Purnomo, Basuki B. Dasar-dasar Urologi ke-2. Malang: Sagung Seto, 2003.

    3. URL:http://www.id.wikipedia.org/wiki/Batu_ginjal

    4. URL:http://www.pluit-hospital.com,2006

    14

  • 8/8/2019 BATU SALURAN KEMIH[1]

    15/15

    PENUGASAN BLOK KBTI

    ARTIKEL ILMIAH

    URINARY TRACT STONES

    DISUSUN OLEH :

    NAMA : NUR RAHMAWATI

    NIM :O7711143

    KEL.TUTORIAL : 18

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2007

    15