Batu Metamorf

34
BATU METAMORF (pengertian dan jenis) Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi pr kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mine baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama s berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentu Banyak mineral yang mempunyai batas-batas kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur ya melebihi batas tersebut maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral bar yang stabil. Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi oleh fl dimana fluida (H 2 ) dalam jumlah ber!ariasi di anta butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumny mengandung ion terlarut akan memper"epat proses metamorfisme. Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. #arakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dal pembentukan batuan tersebut $ #omposisi mineral batuan asal %ekanan dan temperatur saat proses metamorfisme &engaruh gaya tektonik &engaruh fluida

Transcript of Batu Metamorf

BATU METAMORF (pengertian dan jenis)

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Banyak mineral yang mempunyai batas-batas kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur yang melebihi batas tersebut maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral baru yang stabil. Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses metamorfisme.Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ;Komposisi mineral batuan asalTekanan dan temperatur saat proses metamorfismePengaruh gaya tektonikPengaruh fluidaPada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :oliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut.Jenis-jenis MetamorfismeMetamorfisme kontak/termalMetamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.Metamorfisme regionalMetamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.Metamorfisme DinamikMetamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.Berikut adalah contoh dan karakteristik dari betuan metamorf :1. Gneiss (ganes)

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granitWarna : Abu-abuUkuran butir : Medium Coarse grainedStruktur : Foliated (Gneissic)Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mikaDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.

Ganes adalah batuan matemorf dengan kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-lapis akibat pemisahan mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi sekunder yang kasar. Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat metamorfise, yang tinggi bersama-sama dengan struktur pegunungan lipatan. Pada prinsipnya gneiss berasal dari batuan beku silllicaous seperti granit, monozit kwarsa, syenite, dan granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa dan batu pasir feldspatik. Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat, sedangkan mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna bervariasi tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini dihasilkan oleh pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh perbedaan ukuran butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis. Sering mengandung mineral-mineral metamorf yang lain seperti garnet, epidot, tournaline, graphite, dan silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn induknya) adalah sari batuan mafic tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang manjadi serpentine olivin, augite, horblede dan biotite. Jika bahan beku (sebagian bahan induknya) dapat dikenal maka nama batuan dapat ditentukan seperti misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss ataupun granite gneiss. Gneiss yang berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite gneiss conglomerate gneiss, politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari cilliceous limetone dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-mineral batuan beku kedalam folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam bentuk dike yang tipis dari material-material quartzfeldspathic. Ini disebut injection gneiss. Batuan ini tersebar luas dan mungkin menempati bagian terbesar dari tipe gneiss lainnya.

2. Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basaltWarna : Hitam, hijau, unguUkuran butir : Fine Medium CoarseStruktur : Foliated (Schistose)Komposisi : Mika, grafit, hornblendeDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet3. MarmerTerbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostoneWarna : BervariasiUkuran butir : Medium Coarse GrainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kalsit atau DolomitDerajat metamorfisme : Rendah TinggiCiri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.

Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur, baik itu batu kapur kalsit maupun batu kapur dolomit. Terbentuknya terutama disebabkan oleh reksistelisasi calsit. (dolomit) yang biasanya berbutir lebih kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer yang terbentuk oleh dolomitc disebut marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat proses metamorfos dan rekristalisasi, pelapisan sering meliuk atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Umumnya marmer danmarmer dolomit terbentuk oleh metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai bersama-sama dengan phyllite, slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu kapur sangat bervariasi dari yang berbutir sangat halus hingga berbutir sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose kontak ditunjukan dari adanya orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil tekanan yang searah. Meneral-mineral aksesor pada marmer banyak macamnya antara lain: tremolit, forserite, periclose, diopside, wollastonite, brucite, spincl, felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam material batuan asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri dari kalsit dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau kombinasi warna tergantung pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh batuan marmer yakni: breccia marble, tremolite marble, graphite marble, talcose marble, phlogopite marble.4. KuarsitAdalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merahUkuran butir : Medium coarseStruktur : Non foliasiKomposisi : KuarsaDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Lebih keras dibanding glass5.MilonitMilonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.Asal : Metamorfisme dinamikWarna : Abu-abu, kehitaman, coklat, biruUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuanDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Dapat dibelah-belah6. serpinitSerpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.Asal : Batuan beku basaWarna : Hijau terang / gelapUkuran butir : Medium grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : SerpentineCiri khas : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari7.HornfelsHornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystoneWarna : Abu-abu, biru kehitaman, hitamUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kuarsa, mikaDerajat metamorfisme : Metamorfisme kontakCiri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata8. Sekismika

Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite - sericalcite albite schist. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan sandstone. Jika beberapa teksture asli batuan asal masih ada, akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.9. Filit

Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas metamorfik yaitu baliknya temperatur atau bertambah besarnya rekristalisasi maka slate berubah menjadi filit. Filit secara dominan tersusun dari mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan chlorite. Batuan ini lebih kasar daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara keduanya baik dalam hal ukuran butir maupun kandungan mineralnya. Mineral-mineral seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat dalam jumlah yang besar. Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain megnetit, hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite, chlorite phyllite atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai kehijau-hijauan. Sifat dalam (tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan halus hingga agak kasar. Filit dihasilkan oleh metamorfose regional tingkat rendah terutama dari mineral clay, shall, dan juga tuff dan tuffacous sedimen.

10. Sabak

Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu pasir graywacke disebut graywacke slate.

11. kuarsit

Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan pada kwarsit dapat mengakibatkan hancurnya kwarsit tersebut dan menghasilkan tekstur granoblastik. Kuarsit sangat keras karena adanya sementasi sirikat (biasanya kwasa kristalin) yang terendapkan disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar, sehingga menghasilkan ikatan butir yang sangat kuat. Mineral lain yang dijumpai dalam kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede. Kuarsit dapat berbentuk akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas dan tekanan terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit. Sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi dari putih, coklat hingga mendekati hitam. Adanya hematit memberikan warna merah muda (pink) sedangkan chlori memberikan warna kehijau-hijauan.Batuan Beku

Batuan beku terjadi darimagma cair pijar yang rnernbeku karena mengalami pendinginan (penurunan temperatur). Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibedakan menjadi tiga macam. Batuan beku dalam atau batuan beku plutonis: Batuan ini membeku pada daerah jauh di permukaan bumi. Contoh: granit, diorit, bathol it, dan lakolit. Batuan beku korok ataugang atau batuan beku hypoabsis: Batuan ini juga disebut batuan hypoabsis, biasanya terjadi pada celah-celah atau pipa magma gunung berapi. Contoh: granitporfiris dan diorit profiris, Batuan beku luar atau batuan beku efusit: Magma yang keluar dari dapur magma dan sampai di permukaan bumi disebut lava. Contoh: obsidian dan batu apung, scoria, basalt, andesit, dan riolit.Batuan Endapan atau Sedimen

Batuan ini dibentuk karena pengaruh peristiwa alam atau proses kimia (pelapukan). Hasil pelapukan yang mengendap inilah yang disebut batuan endapan. Berdasarkan proses pengendapannya,batuan sedimen dikelompokkansebagai berikut. Batuan sedimen klastik adalah batuan sedirnen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. ' Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimia. Misalnya pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Salah satu contoh akibat proses kimia ini adalah terbentuknya stalaktit dan stalakmit, ' Batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme.Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen diklasifikasikan sebagai berikut. Batuan sedimen aeolik (aerik) diangkut oleh tenaga angin. Contoh: tanah los, tanah pasir, tanah tuff. Batuan sedimen akuatik diangkut oleh air mengalir. Contoh: tanah liat, tanah pasir, dan batu pasir. Batuan sedimen glacial diangkut oleh gletser/es. Contoh: moraina. Batuan sedimen marin diangkut oleh tenaga air laut. Contoh: tanah pasir, tanah gunung pasir, tanah los.Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dikelompokkan sebagai berikut.

Batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat. Contoh: tanah los, batu pasir, tanah pasir, dan tuff. Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut, selat, teluk, dan lautan. Contoh: batu kapur, batu karang, dan batu garam. Batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di rawa-rawa atau danau. Contoh: tanah rawa dan tanah gambut. Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai-sungai. Contoh: pasir dan tanah liat. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan pada daerah-daerah yang mengalami padang es atau gletser. Contoh: batu lim dan morein,Batuan Malihan atau Metamorf

Batuan malihan atau metamorf adalahbatuan yang terbentuk karena proses metamorfosis atau perubahan. Faktor penting yang berperan dalam proses pembentukan batuan malihan adalah tekanan besar, suhu tinggi, dan waktu lama. Berdasarkan penyebabnya, batuan malihan dibedakan sebagai berikut:

Batuan malihan termik, terjadi karena meningkatnya suhu yang sangat besar. Contoh: batu pualam (marmer) dan batu antrasit. Batuan malihan dinamik, terjadi karena meningkatnya tekanan sebagai akibat gaya tektonik. Contoh: batu bara, batu sabak, dan batu pasir. Batuan malihan pneumatolisi kontak, terjadi karena rneningkatnya suhu yang sangat besar disertai menyusupnya magma ke dalam batuan. Contoh: topas, batu permata, azurit mineral, dan turmalin.Sekian materi bumi tentangMengenBatuan Beku

Batuan beku terjadi darimagma cair pijar yang rnernbeku karena mengalami pendinginan (penurunan temperatur). Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibedakan menjadi tiga macam. Batuan beku dalam atau batuan beku plutonis: Batuan ini membeku pada daerah jauh di permukaan bumi. Contoh: granit, diorit, bathol it, dan lakolit. Batuan beku korok ataugang atau batuan beku hypoabsis: Batuan ini juga disebut batuan hypoabsis, biasanya terjadi pada celah-celah atau pipa magma gunung berapi. Contoh: granitporfiris dan diorit profiris, Batuan beku luar atau batuan beku efusit: Magma yang keluar dari dapur magma dan sampai di permukaan bumi disebut lava. Contoh: obsidian dan batu apung, scoria, basalt, andesit, dan riolit.Batuan Endapan atau Sedimen

Batuan ini dibentuk karena pengaruh peristiwa alam atau proses kimia (pelapukan). Hasil pelapukan yang mengendap inilah yang disebut batuan endapan. Berdasarkan proses pengendapannya,batuan sedimen dikelompokkansebagai berikut. Batuan sedimen klastik adalah batuan sedirnen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. ' Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimia. Misalnya pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Salah satu contoh akibat proses kimia ini adalah terbentuknya stalaktit dan stalakmit, ' Batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme.Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen diklasifikasikan sebagai berikut. Batuan sedimen aeolik (aerik) diangkut oleh tenaga angin. Contoh: tanah los, tanah pasir, tanah tuff. Batuan sedimen akuatik diangkut oleh air mengalir. Contoh: tanah liat, tanah pasir, dan batu pasir. Batuan sedimen glacial diangkut oleh gletser/es. Contoh: moraina. Batuan sedimen marin diangkut oleh tenaga air laut. Contoh: tanah pasir, tanah gunung pasir, tanah los.Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dikelompokkan sebagai berikut.

Batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat. Contoh: tanah los, batu pasir, tanah pasir, dan tuff. Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut, selat, teluk, dan lautan. Contoh: batu kapur, batu karang, dan batu garam. Batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di rawa-rawa atau danau. Contoh: tanah rawa dan tanah gambut. Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai-sungai. Contoh: pasir dan tanah liat. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan pada daerah-daerah yang mengalami padang es atau gletser. Contoh: batu lim dan morein,Batuan Malihan atau Metamorf

Batuan malihan atau metamorf adalahbatuan yang terbentuk karena proses metamorfosis atau perubahan. Faktor penting yang berperan dalam proses pembentukan batuan malihan adalah tekanan besar, suhu tinggi, dan waktu lama. Berdasarkan penyebabnya, batuan malihan dibedakan sebagai berikut:

Batuan malihan termik, terjadi karena meningkatnya suhu yang sangat besar. Contoh: batu pualam (marmer) dan batu antrasit. Batuan malihan dinamik, terjadi karena meningkatnya tekanan sebagai akibat gaya tektonik. Contoh: batu bara, batu sabak, dan batu pasir. Batuan malihan pneumatolisi kontak, terjadi karena rneningkatnya suhu yang sangat besar disertai menyusupnya magma ke dalam batuan. Contoh: topas, batu permata, azurit mineral, dan turmalin.Sekian materi bumi tentangMengenal Jenis-jenis Batuan Bumi,semoga bermanfaat.al Jenis-jenis Batuan Bumi,semoga bermanfaat.

PROSES PEMBENTUKAN BATUAN METAMORF SERTA TIPE-TIPEMETAMORFISME2 April 2012Prihatin Tri SetyobudiTinggalkan komentarGo to commentsPROSES PEMBENTUKAN BATUAN METAMORF SERTA TIPE-TIPE METAMORFISMEA. Proses Pembentukan Batuan MetamorfBatuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat(solid rate)akibat adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers and Blatt, 1982).Jadi batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Proses metamorfosa merupakan proses isokimia, dimana tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia pada batuan yang mengalami metamorfosa. Temperatur berkisar antara 2000C 8000C, tanpa melalui fase cair (Diktat Praktikum Petrologi, 2006).Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya metamorfosa adalah perubahan temperatur, tekanan dan adanya aktifitas kimia fluida atau gas (Huang, 1962).Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena berbagai macam sebab, antara lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatit dan perubahan gradien geothermal. Panas dalam skala kecil juga dapat terjadi akibat adanya gesekan atau friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan. Pada batuan silikat batas bawah terjadinya metamorfosa pada umumnya pada suhu 1500C+ 500C yang ditandai dengan munculnya mineral-mineral Mg carpholite, Glaucophane, Lawsonite, Paragonite, Prehnite atau Slitpnomelane. Sedangkan batas atas terjadinya metamorfosa sebelum terjadi pelelehan adalah berkisar 6500C-11000C, tergantung pada jenis batuan asalnya (Bucher & Frey, 1994).Tekanan yang menyebabkan terjadinya suatu metamorfosa bervariasi dasarnya. Metamorfosa akibat intrusi magmatik dapat terjadi mendekati tekanan permukaan yang besarnya beberapa bar saja. Sedangkan metamorfosa yang terjadi pada suatu kompleks ofiolit dapat terjadi dengan tekanan lebih dari 30-40 kBar (Bucher & Frey, 1994).Aktivitas kimiawi fluida dan gas yang berada pada jaringan antara butir batuan, mempunyai peranan yang penting dalam metamorfosa. Fluida aktif yang banyak berperan adalah air beserta karbon dioksida, asam hidroklorik dan hidroflorik. Umumnya fluida dan gas tersebut bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membentuk reaksi kimia dan penyetimbang mekanis (Huang WT, 1962).B. Tipe-Tipe MetamorfosaBucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :1. Metamorfosa regional / dinamothermalMetamorfosa regional atau dinamothermal merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini terjadi pada daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu : metamorfosa orogenik, burial, dan dasar samudera(ocean-floor).Metamorfosa OrogenikMetamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang dihasilkan mempunyai butiran mineral yang terorientasi dan membentuk sabuk yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses metamorfosa ini memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta tahun lalu.Metamorfosa BurialMetamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses yang terjadi adalah rekristalisai dan reaksi antara mineral dengan fluida.Metamorfosa Dasar dan SamuderaMetamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar punggungan tengah samudera(mid oceanic ridges).Batuan metamorf yang dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air laut tersebut.2. Metamorfosa LokalMerupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit berkisar antara beberapa meter sampai kilometer saja. Metamorfosa ini dapat dibedakan menjadi :Metamorfosa KontakTerjadi pada batuan yang menalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material yang dilepaskan oleh magma serta oleh deformasi akibat gerakan massa. Zona metamorfosa kontak disebut contact aureole. Proses yang terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antara mineral, reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian dan penambahan material. Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

Gambar Metamorfisme Kontak dan Mineral Penyusun BatuanPirometamorfosa/ Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal.Adalah jenis khusus metamorfosa kontak yang menunjukkan efek hasil temperatur yang tinggi pada kontak batuan dengan magma pada kondisi volkanik atauquasivolkanik. Contoh pada xenolith atau pada zone dike.Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/DinamikTerjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan sranulasi batuan. Batuan yang dihasilkan bersifat non-foliasi dan dikenal sebagai faultbreccia, fault gauge, ataumilonit.Metamorfosa Hidrotermal/MetasotismeTerjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia. Perubahan juga dipengaruhi oleh adanyaconfining pressure.Metamorfosa ImpactTerjadi akibat adanya tabrakanhypervelocitysebuah meteorit. Kisaran waktunya hanya beberapa mikrodetik dan umumnya ditandai dengan terbentuknya mineralcoesitedanstishovite. Metamorfosa ini erat kaitannya dengan pab\nas bumi (geothermal).Metamorfosa Retrogade/DiaropterisTerjadi akibat adanya penurunan temperature sehingga kumpulan mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperature yang lebih rendah (Combs, 1961).

Gambar Lokasi dan Tipe Metamorfism

Batuan Sedimen (1)Ditulis pada17 April 20121. PendahuluanBatuan sedimen adalah batuan hasil pengendapan baik yang berasal dari hasil sedimentasi mekanis (hasil rombakan batuan asal), sedimentasi kimiawi (hasil penguapan larutan) maupun sedimentasi organik (hasil akumulasi organik). Batuan sedimen hasil sedimentasi mekanis terbentuk dalam suatu siklus sedimentasi yang meliputi pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi dan diagenesa. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosi dan transportasi terutama dilakukan oleh media air, angin atau es.2. Klasifikasi Batuan SedimenBatuan sedimen sangat banyak jenisnya dan tersebar sangat luas ( 75% dari luas permukaan bumi) dengan ketebalan beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. Berdasarkan proses pembentukan, batuan sedimen dapat dikelompokan menjadi 5 yaitu : Batuan Sedimen Detritus (Klastik), Batuan Sedimen Karbonat, Batuan Sedimen Evaporit, Batuan Sedimen Batubara, dan Batuan Sedimen Silika (Gambar 1).

Gambar 1. Golongan batuan sedimen utama serta proses-proses pembentukannya (Koesoemadinata, 1985).2.1. Batuan Sedimen KlastikBatuan sedimen klastik terbentuk oleh proses sedimentasi mekanis.Komponen pembentuk batuan sedimen klastik (Gambar 2) : Butiran (grain) : butiran klastik yang tertransport yang berupa mineral, fosil atau fragmen batuan (litik). Masa dasar (matrix) : berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm) dan diendapkan bersama-sama dengan butiran. Semen (cement) : material berukuran halus yang mengikat butiran dan matrik, diendapkan setelah fragmen dan matrik, contoh : semen karbonat, silika, oksida besi, lempung, dll.

Gambar 2. Komponen pembentuk batuan sedimen klastik : butiran (clasts), masa dasar (matrix), dan semen (semen oksida besi berwarna coklat kemerahan)2.1.1. Tekstur Batuan Sedimen KlastikTekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut butir sedimen seperti besar butir, kebundaran, pemilahan dan kemas. Tekstur batuan sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut (terutama proses transportasi dan pengendapanannya) dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan batuan sedimen.Besar Butir (Grain Size)Besar Butir adalah ukuran/diameter butiran, yang merupakan unsur utama dari batuan sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada saat transportasi dan pengendapan. Klasifikasi besar butir menggunakan skala Wentworth (Tabel 1)Besar butir ditentukan oleh : Jenis pelapukan : pelapukan kimiawi (butiran halus), pelapukan mekanis (butiran kasar) Jenis transportasi Waktu/jarak transportasi ResistensiTabel 1.Klasifikasi besar butir

Tabel 1. Klasifikasi besar butirPemilahan (sorting)Pemilahan (sorting) adalah derajat keseragaman besar butir. Istilah yang dipakai dalam pemilahan adalah terpilah sangat baik, terpilah baik, terpilah sedang, terpilah buruk dan terpilah sangat buruk (Gambar 3).

Gambar 3. Pemilahan dan tingkat penamaan keseragaman butirKebundaran (Roundness)Kebundaran (roundness) adalah tingkat kebundaran atau ketajaman sudut butir, yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. Kebundaran dipengaruhi oleh komposisi butir, besar butir, jenis transportasi, jarak transportasi dan resistensi butir. Istilah yang dipakai dalam kebundaran adalah very angular (sangat menyudut), angular (menyudut), sub angular (menyudut tanggung), sub rounded (membundar tanggung), rounded (membundar) dan well rounded (sangat membundar) (Gambar 4).

Gambar 4. Tingkat kebundaran butirKemas (fabric)Kemas (fabric) adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau diantara semennya, sebagai fungsi orientasi butir dan packing. Kemas secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Istilah yang dipakai adalah kemas terbuka (bila butiran tidak saling bersentuhan) dan kemas tertutup (bila butiran saling bersentuhan). Jenis-jenis kontak antar butir (Gambar 5) :

Gambar 5. Jenis-jenis kontak antar butirPorositasPorositas adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume total batuan (dinyatakan dalam persen). Porositas dapat diuji dengan meneteskan cairan (air) ke dalam batuan. Istilah yang dipakai adalah porositas baik (batuan menyerap air), porositas sedang (di antara baik-buruk), dan porositas buruk (batuan tidak menyerap air). Jenis-jenis porositas : intergranular, microporosity, dissolution dan fracture (Gambar 6).

Gambar 6. Jenis-jenis porositasWarnaWarna pada batuan sedimen mempunyai arti yang penting karena mencerminkan komposisi butiran penyusun batuan sedimen dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan. Warna batuan merah menunjukan lingkungan oksidasi,sedangkan warna batuan hitam atau gelap menunjukan lingkungan reduksi. Secara umum warna pada batuan sedimen dipengaruhi oleh : Warna mineral pembentuk batuan sedimen, contoh : bila mineral pembentuk batuan sedimen didominasi oleh kuarsa maka batuan akan berwarna putih (misal batupasir quartz arenite). Warna matrik atau semen, contoh : bila matriks/semen mengandung oksida besi, maka batuan akan berwarna coklat kemerahan. Warna material yang meyelubungi (coating material), contoh : batupasir kuarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau Derajat kehalusan butir penyusunnya, contoh : pada batuan dengan komposisi sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya akan cenderung lebih gelap.KekompakanKekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Beberapa istilah yang dipakai dalam kekompakan batuan adalah : Dense : sangat padat Hard : keras dan padat Medium hard : agak keras tetapi masih dapat digores dengan jarum baja Soft : lunak, mudah tergores dan dipecahkan. Friable : keras tetapi dapat diremas dengan tangan Spongy : beronggaSumber : Diktat Praktikum GEODAS-Tim Asisten Lab. Geofisika Unhas