Batang Tubuh Ktsp 2012-2013

download Batang Tubuh Ktsp 2012-2013

of 57

description

Kurikulum 2006

Transcript of Batang Tubuh Ktsp 2012-2013

KTSP MA AL-IRSYAD 2010/2011

Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pelajaran 2012/2013 Pendikarbud // Anti Terorisme // Go Green

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan kurikulum juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, MA Al Irsyad Candikuning sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Berdasarkan hasil analisis konteks MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pelajaran 2012/2013, telah terinventarisir kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi riil serta upaya penanggulangan untuk setiap standar nasional pendidikan, seperti: (1) belum terpahami dengan baik tujuan dan pemanfaatan KTSP bagi warga madrasah; (2) belum adanya sosialisasi esensi KTSP kepada masyarakat utamanya orang tua peserta didik. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah implementasi Pendidikan Karakter Bangsa yang tertuang dalam Inpres. No. 1 Tahun 2010 yang dilaksanakan secara terintegrasi dalam pembelajaran. Pendidikan karakter Bangsa ini sebenarnya telah dituangkan dalam Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pelajaran 2012/2013, tapi pada kenyataannya belum dipahami benar sehingga pada tahap implementasi belum berjalan dengan maksimal.Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah, dinas terkait dan yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;2. Belajar untuk memahami dan menghayati;3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain; dan 5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

B. Karakteristik Pendidikan Madrasah Aliyah (MA)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan di masyarakat, baik menyangkut ekonomi, sosial maupun budaya. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, sebenarnya merupakan tantangan bagi institusi pendidikan untuk memberikan jawaban atau solusi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Atas dasar itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan termasuk yang diselenggarakan oleh madrasah mesti dilakukan secara konprehensip yaitu mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, terkait dengan aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, ketrampilan dan seni. Pendidikan madrasah lahir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional serta peraturan pemerintah sebagai pelaksanaanya, dijelaskan bahwa pendidikan madrasah khususnya Aliyah (MA) merupakan bagian dari system pendidikan nasional yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu; dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuainnya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum Madrasah Aliyah memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri, sehingga dalam kontek kurikulum perlu menampakan karakteritik tersebut. Oleh karena itu perumusan dan pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah menjadi suatu hal yang sangat penting. Di satu sisi kurikulum tersebut harus memiliki relevansi dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sisi lain Madrasah Aliyah harus mencerminkan jati dirinya sebagai satuan pendidikan yang merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Karakteristik tersebut dapat dilihat pada aspek :

1. Aspek Peserta didik (seperti apa inputnya)Peserta didik Madrasah Aliyah dalam kedudukannya sebagai siswa, dipandang oleh sebagian besar ahli psikologi sebagai individu yang berada pada tahap tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Usia ini biasanya berkisar antara 13 tahun s/d 21 tahun masa ini sering disebut masa puber dan adolesen, artinya priode transisi dari masa kanak-kanak menuju ke masa orang dewasa. Secara umum mereka (Peserta Didik Madrasah Aliyah ) dikategorikan masa remaja, dimana pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang bersifat universal, seperti : Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis; Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dimainkan, menimbulkan masalah baru, berubahnya minat dan pola prilaku dan nilai-nilai, sebagian besar remaja bersikap mendua (ambivalen) terhadap setiap perubahan. Pada akhirnya tanda-tanda ini berdampak kepada perubahan, pertumbuhan dan perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam diri remaja (peserta didik Madrasah Aliyah).

2. Aspek TujuanMempersiapkan peserta didik untuk berakidah yang kokoh/kuat terhadap Allah dan syariat-Nya, menyatu di dalam tauhid, ber-akhlakul karimah, ber-ilmu pengetahuan luas, ber-keterampilan tinggi yang tersimpul dalam bashthotanfil ilmiwaljismi sehingga sanggup siap dan mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan negara bangsanya dan masyarakat antar bangsa dengan penuh kesejahteraan dan kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi. Dalam mencapai arah dan tujuan itu, bentuk kurikulum yang diberikan adalah kurikulum pendidikan Islam secara komprehensif dan modern yang selalu sensitif dan tanggap terhadap perkembangan zaman. Spesifikasi dan ciri khasnya adalah penguasaan Al-quran secara mendalam, terampil berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa antar bangsa yang dominan, ber-pendekatan ilmu pengetahuan, ber-keterampilan teknologi dan fisik, ber-jiwa mandiri, penuh perhatian terhadap aspek dinamika kelompok dan bangsa, berdisiplin tinggi serta berkesenian yang memadai.

3. Aspek Materi PelajaranMata pelajaran yang diprogramkan di Madrasah Aliyah ini meliputi aspek spiritual (keagamaan), kemasyarakatan, budaya, seni dan teknologi. Mengajarkan ilmu-ilmu Agama, termasuk di dalamnya Bahasa Arab sebagai alat mutlak untuk membaca kitab-kitab pelajarannya. Karena itu, semua pelajaran Agama dan Bahasa Arab menjadi pelajaran pokok. Pendidikan Madrasah Aliyah termasuk lembaga pendidikan yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan Islam atau pendidikan pesantrenMateri pelajaran berorentasi pada subject-centered sekaligus student-centered. Subject-centered mempertimbangkan materi (tema dan topik) yang sesuai dengan pendidikan Islam. Tujuan yang ingin diharapkan adalah dapat memahami anak usia sekolah menengah agar secara psikologis mampu hidup, belajar, dan tumbuh dewasa sebagaimana yang diharapkan meskipun dalam suasana yang tidak kondusif sekalipun. Kedewasaan yang diharapkan yaitu dapat membangun sikap yang menghargai aturan dan norma positif dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan student-centered mengacu pada pertimbangan kondisi peserta didik, termasuk bagaimana agar mereka memiliki minat dan daya tarik untuk mempelajari materi pendidikan Islam yang dituangkan dalam kurikulum. Student-centered juga menempatkan peserta didik sebagai subjek yang berpotensi dan mampu berfikir dan bersikap melalui proses pembelajaran yang interaktif dan demokratis.

4. Aspek Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, berbeda dengan sekolah umum lainnya. Perbedaanya nampak pada pengembangan pendidikan agama Islam yang terkait dengan mata pelajaran ; al-Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pada setiap program baik program bersama, program studi ilmu alam, program studi ilmu sosial, program studi ilmu agama Islam, program studi bahasa maupun program keahlian kejuruan mata pelajaran tersebut diberikan. Dengan demikian jumlah jam pun di Madrasah Aliyah ini ada perbedaan dengan tingkat sekolah menengah umum lainnya. 5. Aspek Tuntutan Pendidikan Madrasah Aliyah Kurikulum pendidikan Madrasah Aliyah kedepan harus lebih menitik beratkan pada pencapaian ilmu keagamaan, pengetahuan dan teknologi yang dijiwai dengan semangat iman dan taqwa. Bentuk kurikulum yang integriti di antara agama (iman dan takwa), pengetuhuan dan teknologi merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat dari lulusan pendidikan Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, pendidikan agama yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan tuntutan masyarakat, dalam konteks kita sekarang, yang diajarkan tidak hanya sekadar dogma-dogma ritual yang katakanlah fiqh-oriented, tapi juga wawasan-wawasan keislaman yang lain, termasuk misalnya wawasan Islam mengenai kemoderenan, kemajuan ilmu pengetahuan dan kebangsaan. Oleh karena itu pendidikan Islam atau madrasah adalah integrasi keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan. Kenapa keindonesiaan? Karena kita hidup di Indonesia, tidak di tempat lain. Kenapa kemanusiaan? Karena Islam itu rahmatanlil lamn; tidak hanya untuk umat Islam, tapi juga untuk umat lain ( Azumadri:2002).

C. Tentang Madrasah Aliyah Al Irsyad Candikuning (Sekilas)Berdirinya Madrasah Aliyah Al Irsyad Candikuning ini tidak terlepas dari kepedulian yang sangat tinggi dari masyarakat Kampung Islam Candikuning II dalam melihat perkembangan remaja (next generation) yang ada di sekitar mereka dewasa ini yang begitu dahsyat mengalami dekadensi moral. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut masyarakat bersepakat untuk mendirikan madrasah setingkat aliyah dengan bantuan dari berbagai pihak.Semakin majunya IPTEK dan tidak terkendalinya arus informasi yang menembus ruang dan waktu di era globalisasi ini, sudah barang tentu membawa dampak yang sangat besar pula, baik positif maupun negative dan mengakibatkan perubahan-perubahan socio cultural serta psikologis yang sangat kompleks di dalam masyarakat kita. Salah satu dampak negative dari globalisasi adalah terkikisnya atau semakin lunturnya pengejewantahan nilai-nilai Islam di kalangan para remaja. Hal ini membuat keberadaan pendidikan madrasah setingkat aliyah di Kampung Islam Candikuning II semakin penting. Selain itu, dalam rangka untuk mempersiapkan next generation yang tanggguh dan mutafannin (serba bisa) di segala bidang dan zaman serta mampu mengawal perubahan-perubahan yang begitu gencar dan penuh tantangan. Adapun keberadaan madrasah aliyah ini juga untuk membantu dan memudahkan bagi anak-anak yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah mereka tamat dari SLTP/MTs, di samping untuk membantu program pemerintah dalam pengentasan buta aksara dan mensukseskan program wajib belajar 12 tahun yang diperkirakan akan dilaunching di tahun 2013 nanti.MA. Al Irsyad Candikuning yang secara geografis terletak di jantung kawasan wisata Bedugul yang merupakan daerah pertanian dan pariwisata dengan mata pencaharian masyarakat mayoritas sebagai petani, pekerja pariwisata dan pedagang ini, berusaha mengembangkan Kurikulum yang sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga madrasah (Kepala, Guru, Karyawan, Murid) dan pemangku kepentingan lain (Komite Madrasah, Orang Tua Murid, Masyarakat, Lembaga-lembaga lain). Sehingga Implementasi kurikulum ini lebih berpusat pada kepentingan siswa ( student centered ), bersifat life centered (langsung berhubungan dengan lingkungan kehidupan) dihadapkan pada situasi yang mengandung problem (problem posing), memajukan perkembangan sosial, dan direncanakan bersama antara guru dan murid. Oleh karena itu diharapkan akan ada pola hubungan yang dialogis dan kritis serta penguatan yang terintegrasi dalam mata pelajaran yang memungkinkan pengembangan sikap kritis siswa, seperti sejarah, filsafat dan bahasa. (profil MA. Al Irsyad Candikuning terlampir).Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pembelajaran 2012/2013, yang secara keseluruhan mencakup:1. Pendahuluan;2. Tujuan Pendidikan;3. Struktur dan Muatan Kurikulum;4. Kalender Pendidikan.

D. Landasan HukumLandasan atau dasar hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan Kurikulum MA Al-Irsyad antara lain:1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2007 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;4. Intruksi Presiden No. 1 Tahun 2010 tentang Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa;5. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI);6. Permendiknas RI No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL);7. Permendiknas RI No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL;8. Permendiknas RI No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;9. Permendiknas RI No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian;10. Permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana;11. Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses;12. Permendiknas RI No. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan;13. Permendiknas RI No. 2 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014;14. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;15. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor : Dj.II.1/PP.00/Ed/ 681 / 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi;16. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas tahun 2010;17. Panduan Penyusunan Kurikulum yang dikeluarkan BSNP;18. Surat Edaran Dirjen Mandikdasmen No : 12/C/KEP/TU/2008/ tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;19. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Terorisme;20. Perda No. 3 tahun 1992 tentang Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Perda ini ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Kakanwil Depdikbud Propinsi Bali No. 715/I/9/I, 1994, tentang Muatan Lokal;21. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali No. 420/4992/Dispendik, tanggal 20 Agustus 2007 tentang Muatan Lokal Wajib dan pilihan;22. Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Al Irsyad Nomor 256_SK/MA.AI/ V/ 2012 Tentang Susunan Tim Pengembang Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning 2012/2013.

E. Tujuan Pengembangan Kurikulum MA. Al Irsyad CandikuningTujuan Penyusunan Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning ini, adalah sebagai berikut:1. Sebagai acuan operasional dalam mengelola pendidikan di lingkungan MA. Al Irsyad Candikuning sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dalam rangka melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi madrasah, yang dijabarkan dalam tujuan madrasah, muatan dan struktur kurikulum madrasah yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan dalam kurun waktu yang ditetapkan;2. Sebagai dasar/landasan hukum pengelolaan pendidikan di tingkat Satuan Pendidikan, yaitu pada Madrasah Aliyah Al Irsyad Candikuning;3. Memberi gambaran profil MA. Al Irsyad Candikuning, yang dapat dilihat langsung oleh masyarakat untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bangsa dan Negara; dan4. Sebagai kontrak pedagogik antara MA. Al Irsyad Candikuning dengan masyarakat.F. Prinsip Pengembangan Kurikulum MA. Al Irsyad CandikuningKurikulum MA. Al Irsyad Candikuning dikembangkan sesuai dengan analisis konteks atas dukungan Komite Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Kementrian Agama Provinsi Bali, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tabanan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali. Pengembangan kurikulum MA. Al Irsyad mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Kurikulum yang dikembangkan MA. Al Irsyad Candikuning berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.Kurikulum yang dikembangkan MA. Al Irsyad berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral artinya pembelajaran berpusat pada siswa (student centre oriented) adalah suatu keniscayaan untuk membentuk karakter peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Namun, masih ada guru yang belum mampu melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa dikarenakan pemahamannya. Untuk itu, maka dalam pengembangan kurikulum diarahkan pada pengembangan pembelajaran berpusat pada siswa (student centre oriented) dengan meningkatkan kegiatan workshop untuk guru-guru tentang model pembelajaran inovatif. Selanjutnya Silabus dan RPP setiap mata pelajaran diharapkan telah mencerminkan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa.

2. Beragam dan terpaduKurikulum yang dikembangkan MA. Al Irsyad Candikuning yaitu dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seniKurikulum yang dikembangkan MA. Al Irsyad berdasarkan atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Namun, pada kenyataannya minimnya fasilitas yang dimiliki MA. Al Irsyad Candikuning seperti Lab. Bahasa, Lab. Komputer dan masih ada tenaga pendidik yang belum memanfaatkan TI dalam proses pembelajarannya, maka pengembangan kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning diarahkan pada pengembangan pembelajaran berbasis TI melalui IHT atau workshop untuk guru-guru dan selanjutnya secara bertahap memenuhi fasilitas-fasilitas Madrasah seperti Lab. Bahasa dan Lab. Komputer.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum MA. Al Irsyad dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. Dan pada kondisi nyata, belum maksimalnya dukungan lingkungan, baik komite, dunia usaha dan dunia kerja memberikan hambatan yang cukup berarti bagi keterlaksanaan prinsif di atas sehingga pengembangan kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning diarahkan untuk lebih memaksimalkan keterlibatan dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

5. Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi kurikulum MA. Al Irsyad mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. Namun, MA. Al Irsyad Candikuning baru mampu menyelenggarakan Program Studi Bahasa untuk kelas XI dan XII dikarenakan ketersediaan sumber daya dan sarana prasarana pendidikan. Sehingga kedepannya dengan semakin meningkatnya ketersediaan SDM dan didukung sarana prasarana MA. Al Irsyad dapat mengembangkan prinsif di atas (9) dengan menyelenggarakan program studi lainnya.

6. Belajar sepanjang hayatKurikulum MA. Al Irsyad diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Pada kenyataannya, hanya sebagian kecil dari lulusan MA. Al Irsyad yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan faktor biaya, minat dan dukungan orang tua terhadap keberlanjutan pendidikan mereka. Oleh sebab itu, kurikulum MA. Al Irsyad diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk selalu berupaya melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dengan mengoptimalkan peran konselor BK dalam memberikan bimbingan akademis dan karier serta berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat (orang tua) akan pentingnya pendidikan melalui rapat-rapat komite dengan madrasah.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum MA. Al Irsyad CandikuningKurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pembelajaran 2012/2013 dilaksanakan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut.1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

H. Acuan Operasional Kurikulum MA. Al Irsyad CandikuningKurikulum MA. Al Irsyad disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja.Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. AgamaKurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global. Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaanPendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender.Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.12. Karakteristik Satuan PendidikanKurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

13. Analisis KonteksAnalisis Konteks dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang potensi yang dimiliki oleh MA. Al Irsyad Candikuning. Hal ini penting dilakukan dalam rangka memudahkan perumusan kurikulum yang akan dijadikan acuan operasional oleh MA. Al Irsyad Candikuning. Analisis Konteks yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Mengidentifikasi Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pengelolaan, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program (Analisis SWOT).c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.Secara utuh, analisis konteks yang menggambarkan potensi yang dimiliki MA. Al Irsyad Candikuning disajikan dalam lampiran.

14. Nilai-Nilai Budaya dan Karakter BangsaPendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan Karakter ini meliputi: olah hati (spiritual & emotional development); olah pikir (intellectual development); olah raga dan kinestetik (physical & kinesthetic development); dan olah rasa dan karsa (affective and creativity development).Nilai-nilai pendidikan karakter terintegrasi di seluruh mata pelajaran dan termasuk muatan lokal sesuai dengan kekhasannya. Di dalam silabus nilai-nilai pendidikan karakter tercantum di dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan di dalam pengembangan diri pendidikan karakter diimplementasikan dalam program bimbingan konseling dan ekstrakurikuler. Pendidikan karakter juga dilakukan melalui kegiatan pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan. Pendidikan karakter yang dikembangkan di MA. Al Irsyad Candikuning sesuai dengan analisis konteks terintegrasi secara utuh dalam seluruh bagian kurikulum baik dokumen I dan pada dokumen II.

15. Anti Terorisme.Tindakan terorisme dengan berbagai bentuknya yang terjadi akhir-akhir di beberapa negara, termasuk Indonesia, telah mengakibatkan hilangnya nyawa tanpa memandang korban, menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat secara luas, dan kerugian harta benda, sehingga menimbulkan dampak yang luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik dan hubungan internasional. Terorisme merupakan kejahatan lintas negara, terorganisir, dan mempunyai jaringan luas sehingga mengancam perdamaian dan keamanan nasional maupun internasional.

Terorisme seringkali disalahtafsirkan sebagai jihad dalam agama Islam. Padahal terorisme sangat berbeda dengan jihad. Majelis Ulama Indonesia lewat Fatwanya Nomor 3 tahun 2004 memberikan kejelasan terhadap keduanya, yaitu;a. Terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan Negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang diorganisasi dengan baik (well organized), bersifat trans-nasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra-ordinary crime) yang tidak membeda-bedakan sasaran (indiskriminatif).b. Jihad mengandung dua pengertian:1) Segala usaha dan upaya sekuat tenaga serta kesediaan untuk menanggung kesulitan di dalam memerangi dan menahan agresi musuh dalam segala bentuknya. Jihad dalam pengertian ini juga disebut al-qital atau al-harb.2) Segala upaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk menjaga dan meninggikan agama Allah (li Ilaai kalimatillah).Perbedaan Terorisme dengan Jihad sebagai berikut:a. Terorisme bersifat merusak (ifsad) dan anarkhis/chaos (fauda).Tujuannya untuk menciptakan rasa takut dan atau menghancurkan pihak lain.Dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas.b. Jihad bersifatnya melakukan perbaikan (ishlah) sekalipun dengan cara peperangan. Tujuannya menegakkan agama Allah dan atau membela hak-hak pihak yang terzhalimi. Dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syariat dengan sasaran musuh yang sudah jelas.

Hukum melakukan teror adalah haram, baik dilakukan oleh perorangan, kelompok maupun negara, baik dengan alasan apapun, apalagi dilakukan di negeri damai (da al-shulh) dan negara muslim seperti Indonesia. Sedangkan hukum melakukan jihad adalah wajib asalkan sesuai dengan aturan hukum Islam yang jelas. Bom bunuh diri dengan alasan apapun tetap haram. Hanya boleh dilakukan jika dalam kondisi perang (harb) dengan sasaran musuh Islam yang sudah jelas.

Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia telah mengatur pemberantasan tindak pidana terorisme lewat PERPU Nomor 1/2002 kemudian ditetapkan menjadi undang-undang dengan UU Nomor 15/2003. Sehingga, apapun kegiatan terorisme adalah tindak pidana yang melawan hukum dan wajib diberantas sampai ke akar-akarnya.

Mengingat Terorisme adalah kejahatan yang terorganisir dan Jihad seringkali dijadikan alasan/tameng dari gerakan teror ini untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat, khususnya kaum muda yang kemudian direkrut menjadi pelaku-pelaku teror, serta perlu diingat bahwa peserta didik pada tingkat Madrasah Aliyah (MA) adalah masih pada masa labil (pubertas), masa yang sering diidentikkan dengan pencarian jati diri, masa dengan darah muda yang meledak-ledak dan masa dimana peserta didik ingin diakui serta mudah terpengaruh oleh isu-isu jihad membela agama dan kaum tertindas.

Maka, sangat perlu adanya upaya pencegahan (preventif) yang dilakukan oleh MA. Al Irsyad Candikuning dengan meluruskan makna antara terorisme dengan jihad agar muncul pemahaman yang jelas dan komprehensif ditengah-tengah peserta didik dan masyarakat sehingga paham-paham terorisme yang mengatasnamakan jihad tidak bisa meracuni hati dan pikiran mereka.

Upaya ini akan sungguh-sungguh disosialisasikan dan diintegrasikan secara berkesinambungan khususnya melalui Mata Pelajaran PAI (Al-Quran Hadits, Akidah Akhlaq, Fikih dan SKI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) serta pada kegiatan belajar mengajar semua mata pelajaran, mulok dan kegiatan pengembangan diri.

16. GO-GREENIsu pemanasan global (global warming) dan upaya untuk mengatasinya merupakan isu nasional dan Internasional. Global warming menjadi ancaman serius kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan umat manusia. Pemerintah Indonesia malakukan langkah strategis mencanangkan berbagai kegiatan yang bernuansa go green dengan berbagai kegiatan seperti penanaman sejuta pohon, reboisasi, bio fuel dan lain sebagainya. Pemerintah Provinsi Bali pun tidak mau ketinggalan, Bali sebagai tempat tujuan wisata dunia (international destination) telah mencanangkan Bali Clean and Green. Upaya untuk menjaga alam demi keberlanjutan kehidupan tentu perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. MA. Al Irsyad Candikuning yang berlokasi di daerah Pegunungan pada jantung kawasan wisata Bedugul sangat mendukung upaya tersebut. Kurikulum MA. Al Irsyad 2012/2013 terus diarahkan untuk menjadikan satuan pendidikan, tenaga pendidik dan peserta didik yang peduli terhadap lingkungan, yang mencintai alam sekitarnya serta dapat berperan nyata dalam mewujudkan Bali Clean and Green.

BAB IITUJUAN PENDIDIKAN

A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Nasional dan MenengahKurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun 2012/2013 pada prinsipnya merupakan pengimplementasian dari Visi, Misi, dan Tujuan MA . Al Irsyad Candikuning. Namun sebelumnya akan dipaparkan Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Nasional dan Pendidikan Menengah sebagai berikut:

1. Visi Pendidikan NasionalTerwujudnya sistem Pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang bekualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

2. Misi Pendidikan Nasionala. Mengupayakan perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh Rakyat Indonesia.b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tujuan Pendidikan Nasional dan Pendidikan MenengahPendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. Lebih khusus lagi yaitu tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.Memperhatikan Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Nasional sangat umum, maka MA. Al Irsyad Candikuning menjabarkannya menjadi Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang lebih terukur pencapaiannya.B. Visi, Misi dan Tujuan MA. Al Irsyad CandikuningPerkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MA. Al Irsyad Candikuning memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi, Misi dan Tujuan sekolah. Penyusunan kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun 2012/2013 ini sebagai acuan bagi MA. Al Irsyad Candikuning dalam melaksanakan fungsi dan tugas institusi dalam mengelola pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan di MA. Al Irsyad Candikuning. Adapun Visi, Misi danTujuan MA. Al Irsyad Candikuning sebagai berikut :

1. Visi MA. Al Irsyad CandikuningTerwujudnya insan berkualitas tinggi dan terampil dalam iptek yang religius dan humanis.Indikator Visi MA. Al Irsyad Candikuning :a. Berprestasi dalam bidang Akademik.b. Berprestasi dalam bidang Non Akademik.c. Berprestasi dalam bidang Keagamaan.d. Berprestasi di bidang sosial dan lingkungan.e. Memiliki kedisiplinan yang tinggi dan mandiri.f. Kreatif, Inovatif dan berjiwa kepemimpinan.

2. Misi MA. Al Irsyad CandikuningDalam upaya pencapaian Visi Madrasah maka MA. Aliyah Al Irsyad Candikuning mempunyai misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam yang dilandasi Iman dan Taqwa.Indikatornya:1) Mengoptimalkan pengamalan agama yang bersifat vertikal (ibadah);2) Mengoptimalkan pengamalan agama yang bersifat horizontal (muamalah);3) Menumbuhkembangkan kejujuran guru, staf dan siswa;4) Menumbuhkembangkan kedisiplinan guru, staf dan siswa;5) Menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab guru, staf dan siswa.

b. Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan prestasi akademik dan non akademik.Indikatornya:

1) Melaksanakan pengembangan Kurikulum;2) Melaksanakan peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan;3) Meningkatkan standar kelulusan pada setiap tahun;4) Meningkatkan perolehan nilai rata-rata UN dan US;5) Mengadakan Bimbingan Belajar dan pengkarantinaan;6) Mengikuti lomba-lomba akademis dan non-akademis;7) Melaksanakan pengembangan sarana prasaran pembelajaran;8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan intra dan ekstrakurikuler;9) Mengadakan English Day dan Iadatul Arobiah bagi guru, staf dan siswa;10) Melaksanakan supervisi terhadap kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.

c. Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan inovatif.Indikatornya:1) Melaksanakan pengembangan silabus dan RPP;2) Melaksanakan pengembangan sistem dan model penilaian;3) Melaksanakan pengembangan model dan strategi pembelajaran dengan CTL;4) Melaksanakan pengembangan media dan sumber pembelajaran;5) Melaksanakan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan;6) Melaksanakan penataan lingkungan sebagai pusat komunitas belajar;7) Melaksanakan studi banding;8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan intra dan ekstrakurikuler;9) Melaksanakan pembelajaran remedial dan enrichment;10) Memberikan penghargaan terhadap prestasi belajar.

d. Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, aman dan nyaman.Indikatornya:1) Menumbuhkembangkan rasa etika dan estetika guru, staf dan siswa;2) Mengoptimalkan kebersihan lingkungan sekolah;3) Melaksanakan Sabtu Bersih;4) Mengangkat petugas khusus keamanan dan pemeliharaan lingkungan sekolah.

e. Mewujudkan manajemen Madrasah yang partisifatif, transparan dan akuntabel.Indikator:1) Menciptakan team work yang kompak, cerdas, ikhlas dan kreatif;2) Melengkapi dokumen administrasi sekolah;3) Melaksanakan implementasi Managemen Berbasis Madrasah;4) Melaksanakan supervisi tentang kinerja Madrasah;5) Melaksanakan pengembangan Madrasah dalam memenuhi SPM dan SNP;6) Mengoptimalkan peran dan partisifasi Komite Madrasah;7) Menyelenggarakan jaringan informasi akademik internal sekolah;8) Membuat net working secara vertikal dan horizontal; 9) Melaksanakan pemberdayaan potensi stakeholder dan lingkungan; sekolah untuk pengembangan standar biaya sekolah;10) Melaksanakan sistem subsidi silang;11) Mengurangi angka putus sekolah;12) Memberikan bantuan bagi siswa miskin.

3. Tujuan MA. Al Irsyad Candikuning

a. Tujuan Umum MadrasahSecara Umum Madrasah ingin menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap menghargai pahlawan, serta berorientasi masa depan.

b. Tujuan Khusus MadrasahSecara khusus Madrasah bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal :1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sekolah yang berciri khas Islam;2) Nasionalisme dan patriotisme yang tinggi;3) Wawasan Iptek yang mendalam dan luas;4) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan serta memiliki kepribadian yang kokoh;5) Kepekaan sosial dan kepemimpinan;6) Disiplin yang tinggi dan ditunjang oleh kondisi fisik yang prima.

c. Tujuan MA. Al Irsyad CandikuningTujuan yang akan dicapai pada tahun pelajaran 2012/2013 sebagai berikut:1) Tercapainya penguatan akidah dan akhlak peserta didik sehingga menjadi peserta didik yang lebih bertakwa;2) Tercapainya efektivitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar;3) Terlaksananya bimbingan belajar dan latihan pemantapan untuk mata pelajaran yang diujikan nasional;4) Tercapainya peningkatan nilai US, UN dan NA lulusan;5) Tercapainya prestasi peserta didik dalam bidang akademis;6) Tercapainya prestasi peserta didik dalam bidang olah raga;7) Terlatihnya peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler;8) Terbinanya Tim Pramuka Saka Wanabhakti, Saka Bhayangkara dan Saka Usadabakti;9) Terlatihnya peserta didik dalam berbahasa asing (Bahasa Arab, Mandarin dan Bahasa Arab);10) Terbinanya kedisplinan, ketertiban, kepedulian dan kemandirian warga Madrasah di segala bidang.

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Berikut akan dipaparkan mengenai Struktur dan Muatan Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pelajaran 2012/2013.

A. Struktur KurikulumStruktur Kurikulum Madrasah Aliyah Al Irsyad disusun berpedoman kepada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP. Namun, perlu diingat bahwa Kurikulum Madrasah Aliyah memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri, sehingga dalam konteks kurikulum perlu menampakan karakteritik tersebut. Karakteristik tersebut terlihat pada pada pengembangan pendidikan agama Islam yang terkait dengan mata pelajaran ; Al-Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam serta Bahasa Arab menjadi pelajaran pokok dalam Struktur Kurikulum (Permenag no:2/2008). Begitu pula di MA. Al Irsyad Candikuning pada setiap program baik program bersama (Kelas X) maupun program studi bahasa (kelas XI dan kelas XII) mata pelajaran tersebut menjadi suatu keharusan untuk diberikan. Dengan demikian jumlah jam pun di MA. Al Irsyad Candikuning ini ada perbedaan dengan tingkat sekolah menengah umum lainnya. Dengan demikian, alokasi waktu yang diterapkan di MA. Al Irsyad Candikuning lebih tinggi dari struktur kurikulum yang diwajibkan menurut Standar Isi (SI).1. Kerangka Dasar KurikulumKerangka dasar kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning memuat lima kelompok mata pelajaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas lima kelompok mata pelajaran, sebagai berikut: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;d. Kelompok mata pelajaran estetika;e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran terlihat lengkap pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

NOKELOMPOK MATA PELAJARANCAKUPAN

1.Agama dan Akhlak Mulia(Olah Hati) : Quran Hadits, Bahasa Arab, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Aqidah AkhlakKelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2.Kewarganegaraan dan Kepribadian(Olah Karsa) : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(Olah Pikir) : Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, TIKKelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4.Estetika(Olah Rasa) : Seni BudayaKelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.Jasmani, Olahraga dan Kesehatan(Olah Raga) : Penjaskes

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

2. Struktur Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Struktur Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning Tahun Pembelajaran 2012/2013 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran ( Standar Isi). Pengorganisasian kelas-kelas di MA. Al Irsyad Candikuning diatur sebagai berikut:a. MA. Al Irsyad Candikuning menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum;b. Jumlah rombongan belajar berjumlah 1 rombongan belajar pada masing-masing tingkatan kelas;c. Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik;d. Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yaitu Program Studi Bahasa;e. Kelas X terdiri dari 17 Mata Pelajaran, 2 Muatan Lokal (Bahasa Bali dan Agribisnis), dan Kegiatan Pengembangan Diri; Ada Mata Pelajaran yang ditambah alokasi waktunya sesuai keluasan dan kedalaman materinya berdasarkan analisis SK-KD, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab; Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. f. Kelas XI dan XII (Program Studi Bahasa) terdiri dari 14 mata pelajaran, 2 Muatan Lokal (Bahasa Bali dan Agribisnis), dan Kegiatan Pengembangan Diri; Ada Mata Pelajaran yang ditambah alokasi waktunya sesuai keluasan dan kedalaman materinya berdasarkan analisis SK-KD, yaitu Bahasa Inggris dan Antropologi; Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.g. Berdasarkan hasil analisis Standar Isi, maka dilakukan 1 jam pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran yang dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, MA. Al Irsyad Candikuning juga memanfaatkan penambahan alokasi waktu 3 jam pembelajaran di Kelas X untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab . Sedangkan di Kelas XI dan Kelas XII penambahan masing-masing 2 jam pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Antropologi. Hal ini dilakukan mengacu pada analisis SK-KD pada mata pelajaran tersebut yang menunjukkan bahwa Kompleksitas materi pelajaran tersebut cukup tinggi sehingga untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, diperlukan waktu yang lebih banyak. Selain itu, penambahan jam pelajaran bertujuan untuk memudahkan pengelolaan jam pelajaran agar seragam sehingga peserta didik pulang bersamaan dan dengan penambahan volume jam belajar peserta didik maka peluang tercapainya tujuan pembelajaran akan semakin besar sehingga diharapkan prestasi-prestasi akademik bisa diraih pada mata pelajaran tersebut. Pemanfaatan penambahan jam pelajaran lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Penambahan Jam PelajaranNoKelasMata PelajaranJam Tambahan

1.XBahasa Indonesia1

Bahasa Arab2

Jumlah3

2. XI dan XII (Prodi Bahasa)Bahasa Inggris1

Antropologi1

Jumlah2

Struktur Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning adalah sebagai berikut:a. Struktur Kurikulum MA. Kelas X

Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Kelas X

K o m p o n e nAlokasi Waktu

Semester 1Semester 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadist22

b. Akidah-Akhlak22

c. Fikih22

d. Sejarah Kebudayaan Islam --

2. Pendidikan Kewarganegaraan22

3. Bahasa Indonesia (4)5**)5**)

4. Bahasa Arab (2)4**)4**)

5. Bahasa Inggris 44

6. Matematika44

7. Fisika11

8. Biologi11

9. Kimia11

10. Sejarah11

11. Geografi11

12. Ekonomi22

13. Sosiologi22

14. Seni Budaya22

15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan22

16. Teknologi Informasi dan Komunikasi22

17. Keterampilan/Bahasa Mandarin22

B. Muatan Lokal 1. Bahasa Bali 2. Agribisnis2121

C. Pengembangan Diri 2*)2*)

J u m l a h4545

Keterangan:*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran**) Penambahan jam pelajaran

b. Struktur Kurikulum MA. Kelas XI dan Kelas XII

Tabel 3.4 Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII (Program Bahasa)

K o m p o n e nAlokasi Waktu

Kelas XIKelas XII

Smt 1Smt 2Smt 1Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadist2222

b. Akidah-Akhlak22--

c. Fikih1111

d. Sejarah Kebudayaan Islam --22

2. Pendidikan Kewarganegaraan2222

3. Bahasa Indonesia5555

4. Bahasa Arab 2222

5. Bahasa Inggris (5)6**)6**)6**)6**)

6. Bahasa Asing ***) Arab4444

7. Matematika 3333

8. Sastra Indonesia4444

9. Antropologi (2)3**)3**)3**)3**)

10. Sejarah1111

11. Seni Budaya1111

12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan2222

13. Teknologi Informasi dan Komunikasi2222

14. Keterampilan /Bahasa Mandarin2222

B. Muatan Lokal a. Bahasa Bali b. Agribisnis 21212121

C. Pengembangan Diri 2*)2*)2*)2*)

J u m l a h45454545

Keterangan:*)Ekuivalen 2 jam pembelajaran*)Penambahan 1 jam pelajaran***) Selain Bahasa Inggris, misalnya Jerman, Mandarin, Perancis, Jepang, Arab.

B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.

1. Mata PelajaranMata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan sebagai berikut: a. Mata Pelajaran wajib:Pendidikan Agama (Al Quran Hadits, Fikih, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam), Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Penjaskesor, Seni Budaya, dan Teknologi Informasi Komunikasi.b. Mata Pelajaran pilihan:Bahasa Mandarin (pilihan mata pelajaran ini dimungkinkan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan kondisi lingkungan yang menunjang program pembelajaran tersebut).Mata Pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat kelas pada kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning tercantum pada tabel 3.3 dan tabel 3.4 (Struktur Kurikulum) . Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka serta hangat antara peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan.

2. Muatan LokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan silabus untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.Dengan mengacu pada substansi yang ada, MA. Al Irsyad menyelenggarakan muatan lokal berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 1992 dan surat edaran Kakanwil Depdikbud Propinsi Bali No. 715/I/9/I, 1994 serta surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali No. 420/4992/Dispendik tanggal 20 Agustus 2007 tentang Muatan Lokal Wajib, yang menggariskan bahwa Bahasa Daerah Bali dan Budi Pekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun, muatan lokal Budi Pekerti telah terwakili oleh Mata Pelajaran ciri khas Madrasah yaitu Akidah Akhlak, maka selanjutnya Kurikulum Muatan Lokal MA. Al Irsyad Candikuning terdiri atas : Muatan Lokal Wajib yaitu Bahasa Bali, dan Muatan Lokal Pilihan yaitu Agribisnis. Agribisnis dijadikan muatan lokal pilihan karena tersedianya sumber daya yang memadai dan potensi daerah yang merupakan daerah pertanian dan kawasan pariwisata. Pelaksanaan Muatan Lokal ini bekerja sama dengan Lembaga P4S Hidayah Bali yang menitik beratkan pada teknik budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian seperti: Strawberry, Tanaman hias dan budidaya kelinci.Di MA. Al Irsyad Candikuning muatan lokal Bahasa Bali dan Agribisnis wajib diikuti oleh seluruh siswa sesuai dengan tingkat kelasnya, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Alokasi Waktu Muatan LokalNo.Mata PelajaranAlokasi Waktu

Kelas XKelas XI Progam BahasaKelas XII Progam Bahasa

Smt. 1Smt. 2Smt. 1Smt. 2Smt.1Smt.2

1.Bahasa Bali222222

2.Agribisnis111111

3. Pengembangan DiriPengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran atau bukan merupakan mata pelajaran terstruktur, tetapi wajib dilaksanakan 2 jam pelajaran di luar struktur kurikulum, dalam bentuk ekstra kurikuler dan dapat pula dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuan setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah. Secara khusus pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan keagamaan, sosial, belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah dan kemandiriaan. Kegiatan pengembangan diri ini difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, pelatih dan tenaga kependidikan dan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.MA. Al Irsyad Candikuning memfasilitasi kegiatan pengembangan diri dalam bentuk kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.Ruang lingkup kegiatan pengembangan diri di MA. Al Irsyad Candikuning adalah sebagai berikut:

a. TerprogramKegiatan pengembangan diri ini waktu dan kegiatannya terjadwal dan dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, yaitu:a) Bimbingan Konseling.Bimbingan Konseling mencakup hal-hal yang berkenaan dengan masalah pribadi, kemasyarakatan, kegiatan belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh konselor/guru yang ditugaskan. Kegiatan Bimbingan Konseling mempunyai fungsi sebagai berikut:(1) Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya;(2) Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya; (3) Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya; (4) Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya; (5) Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:(1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani; (2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik;(3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik;(4) Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan;(5) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.

b) Pariwisata/ Tourism Pengembangan diri ini mempersiapkan peserta didik ke tingkat global yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan dasar pada bidang pariwisata perhotelan dengan bahasa inggris dan bahasa mandarin perhotelan.c) Seni Tulis KaligrafiPengembangan diri ini untuk kecakapan hidup peserta didik yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menulis indah ayat-ayat suci al Quran atau seni Kaligrafi.Kegiatan Pengembangan Diri Intrakurikuler ini merupakan kegiatan wajib untuk diikuti oleh seluruh peserta didik dan terjadwal pada hari Sabtu.

2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) dan diasuh oleh guru pembina ekstrakurikuler. Waktu dan jadwal kegiatan secara reguler disesuaikan dengan kebutuhan, substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi dan kondisi sekolah, namun dihargai ekuivalen 2 jam.Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai beberapa fungsi, yaitu:a) Fungsi Pengembangan: menyalurkan potensi, bakat, dan minat secara kreatif .b) Fungsi Sosial: mengembangkan rasa tanggung jawab, kebersamaan, saling menghormati serta menghargai.c) Fungsi Rekreatif: menunjang perkembangan melalui suasana rileks, menyenangkan, dan menggembirakan.d) Persiapan Karir: membina dan membuka jalan karir sesuai potensi diri.

Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan dan dilakukan tindak lanjut berdasarkan laporan tersebut. Deskripsi penilaian mengacu pada SK. Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/KEP/TU/2008 tentang Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.Kegiatan Ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan pengembangan diri pilihan dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat, bakat, potensi dan daya kreatifitas yang dimilikinya.Kegiatan ini mencakup:a) Keagamaan, seperti kultum, khutbah dan kepesantrenan;b) Keberbakatan/Orientasi Prestasi, yaitu:(1) Keolahragaan, seperti Sepak Bola, Pencak Silat, Catur, Badminton, Tenis Meja dan Atletik.(2) Seni Budaya, seperti Tarian Daerah/Kreasi, Marawis dan Beat Box.(3) Keterampilan, seperti English Club, Arabic Club, Industri Kreatif Sablon dan pelatihan wirausaha dagang.c) Kepemimpinan, seperti Pramuka Santri.

Secara lengkap kegiatan Pengembangan Diri MA. Al Irsyad Candikuning dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 3.6 Jenis dan Pelaksanaan Pengembangan Diri*)NoPengembangan DiriKelas XKelas XI BahasaKelas XII BahasaPelaksanaanTerjadwal

Smt.1Smt.2Smt.1Smt.2Smt.1Smt.2

1Layanan BKXXXXXXIntrakurikuler

2Tourism/PariwisataXXXXXXIntra/Ekstra

3KaligrafiXXXXXIntrakurikuler

4Pramuka Santri*****Intrakurikuler

5Klub Bahasa*****Intra/Ekstra

6Tarian Daerah/Kreasi*****Intra/Ekstra

7Marawis/Qosidah*****Intra

8Beat Box*****Intra

9Sepak Bola*****Ekstrakurikuler

10Tenis Meja*****Intra/Ekstra

11Pencak Silat****Ekstrakurikuler

12Catur****Intrakurikuler

13Badminton****Ekstrakurikuler

14Atletik**** Ekstrakurikuler

15Industri Kreatif/ Sablon*****Ekstrakurikuler

Keterangan: x: Kegiatan Pengembangan Diri yang wajib diikuti; *: Kegiatan Pengembangan Diri yang dipilih sesuai dengan minat, bakat dan potensi peserta didik.

b. Tidak Terprogram Kegiatan Pengembangan Diri ini dilaksanakan dengan kegiatan pembiasaan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.1) Rutin, yakni kegiatan yang sifatnya pembentukan perilaku dan terjadwal seperti: upacara, ibadah, kebersihan, dsb; 2) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus, seperti: memberi salam, tindakan terpuji seperti membuang sampah pada tempatnya, dsb;3) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai model.Berikut berturut-turut akan disajikan kegiatan pembiasaan: 1) Kegiatan Rutin; 2) Spontan; dan 3) Keteladanan yang disinergikan dengan nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa.1) Kegiatan RutinNilai PendikarBentuk Pelaksanaan Kegiatan

Religiusa) Setiap pagi sebelum masuk kelas ada kultum secara bergantianb) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh guru agama melalui speaker dari ruang Guru I. c) Setiap hari Jumat melaksanakan kegiatan Infak. d) Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada guru. e) Melakukan salat dzuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.. f) Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun. g) Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong h) Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain i) Meminta izin untuk menggunakan barang orang lain j) Menjadi Amil untuk mendistribusikan Zakat Fitrah dan menyembelih hewan Qurban

Kedisiplinan a) Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik. b) Pukul 07.15 semua siswa harus sudah berada di sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang melanggar diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah. c) Jam 07.15 semua guru harus sudah berada di sekolah. Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran dan pulang sesuai jadwal yang ditentukan (Senin Kamis pukul 14.00, Jumat pukul 11.30 dan Sabtu pukul 13.15). d) Pegawai Tata Usaha pukul 08.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang pulang pukul 14.00. e) Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah. f) Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama . Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. (kriteria rapi yaitu baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan) g) Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh seluruh guru, panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka rambut yang bersangkutan akan dipotong oleh guru/petugas yang ditunjuk oleh sekolah h) Guru dan pegawai berpakaian rapi & sopan

Peduli Lingkungan Lingkungan sekolah bersih a) Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. b) Setiap hari Sabtu minggu kedua dan keempat pukul 07.15 08.00 seluruh warga sekolah melakukan Sabtu Bersih. c) Clean Up sampah plastik di kawasan Bedugul setiap triwulan

Kelas Bersih a) Piket kelas secara kelompok membersihkan kelasnya, strategi setelah pulang sekolah sesuai daftar piket. b) Siswa secara individu menata bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi. c) Mengadakan lomba kebersihan kelasd) Mengadakan lomba Taman kelase) Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas sekolah. Bagi yang mencoret diberi sanksi membersihkan atau mengecat ulang.

Peduli Sosiala) Mengunjungi teman/guru yang sakitb) Menyantuni teman/guru yang sakit

Kejujurana) Trasparansi laporan keuangan sekolahb) Menyediakan kolom saran dan pengaduan lewat Madingc) Larangan mencontek saat ujian

Cinta Tanah Aira) Upacara Bendera setiap hari Seninb) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benarc) Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari besar nasionald) Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang Negarae) Menggunakan produk buatan dalam negeri

2) Kegiatan Spontan

Religius a) Mengajak sholat berjamaahb) Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah c) Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam d) Meminta maaf bila melakukan kesalahan

Kedisiplinan a) Memperingatkan siswa yang datangnya terlambat, bila masih terlambat, maka diwajibkan menyapu halaman sekolah yang masih kotor (sesuai tata tertib sekolah) b) Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran dan sanksi. (sesuai dengan Peraturan Disiplin Guru/Pegawai YSA) c) Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. d) Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan dikasih tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah

Peduli Lingkungan

a) Menyuruh siswa memungut sampah yang dibuang sembarangan b) Memberikan sanksi pada siswa yang punya kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Peduli Sosiala) Mengunjungi teman yang sakit b) Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia c) Melerai pertengkarand) Memberi senyum, salam dan sapa

Kejujuran

a) Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian b) Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya

3) Kegiatan Keteladanan

Religius a) Pendidik berdoa bersama peserta sebelum dan setelah jam pelajaran. b) Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan salat Dzuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan c) Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu.

Kedisiplinan a) Jam 07.15 semua guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa belajar. b) Pegawai Tata Usaha jam 08.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang pulang jam 14.00. c) Mengambil sampah yang berserakan d) Berbicara yang sopan e) Mengucapkan terima kasih f) Meminta maaf g) Menghargai pendapat orang lain h) Pendidik dan tenaga kependidikan berpakaian yang rapid an sesuai ketentuan

Peduli Lingkungan a) Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya b) Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah bersama peserta didik c) Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan

Peduli Sosial a) Guru melayat dan ikut menghantar ke kuburan bila ada angota masyarakat meninggalb) Guru mencarikan subsidi bagi siswa yang tidak mampu

Kejujuran a) Pendidik memberikan penilaian secara objektif b) Pendidik menepati janji pada peserta didik

Cinta Tanah Air a) Pendidik menjadi Pembina upacara bendera secara bergiliran setiap minggub) Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar bersama peserta didik

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang diterapkan di MA. Al-Irsyad Candikuning adalah sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di MA. Al Irsyad Candikuning. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. 1 jam pembelajaran adalah 45 menit dan kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam pembelajaran.Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktuyang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di MA. Al Irsyad Candikuning berlangsung selama 45 menit. Pemanfaatan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimum 60% dari jumlah alokasi waktu tatap muka per-mata pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud bisa dipergunakan untuk pelaksanaan program remidial, dan program pengayaan materi.Pengaturan beban belajar di MA. Al Irsyad Candikuning adalah sebagai berikut:a. Beban belajar 45 Jam / pekan untuk kelas X, XI dan XII;b. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam Struktur Kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning 2012/2013;c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) adalah 30% atau maksimal 60 % dari kegiatan tatap muka per mata pelajaran;d. Alokasi waktu untuk kegiatan praktik; 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka. 4 jam kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan 1 jam tatap muka;e. Untuk 1 jam tatap muka 45 menit, PT dan KMTT ditetapkan alokasi waktunya maksimal 25 menit, dengan ketentuan kegiatan siswa : kegiatan guru = 60 % : 40 %.

Beban belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Beban Belajar di MA. Al Irsyad CandikuningKelasSatu jam tatap muka (menit)Jumlah jam pembelajaran Per mingguHari Belajar Efektif per Tahun AjaranWaktu pembelajaran per tahunJumlah jam per tahun (@60 menit)

X s.d. XII45452281215 jam pel (54.675 menit )911,25 jam

5. Ketuntasan BelajarPeraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam KTSP adalah beracuan kriteria. Oleh karena itu, MA. Al Irsyad Candikuning menetatpkan criteria ketuntasan minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran sebagai acuan dalam menilai pencapaian kompetensi peserta didik. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan dan tidak dapat diubah pada tengah semester.Penyusunan KKM mempunyai fungsi yang sangat strategis, yaitu:a. Sebagai acuan bagi guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; danb. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri dalam mengikuti penilaian mata pelajaran.Berdasarkan uraian tersebut maka MA. Al Irsyad Candikuning menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran berdasarkan hasil analisis kriteria ketuntasan minimal pada setiap indikator dengan mempertimbangkan intake siswa, yakni input kemampuan akademik rata-rata peserta didik, kesulitan dan kerumitan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran (kompleksitas) , serta sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Kemudian dari hasil analisis selanjutnya ditetapkan KKM pada setiap mata pelajaran. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktek dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100. Tingkat kemampuan peserta didik untuk kelas X ditetapkan berdasarkan rerata nilai ujian akhir nasional SMP/MTs, nilai LHB SMP/MTs dan tes potensi akademik, sedangkan untuk kelas XI dan XII ditetapkan berdasarkan rerata nilai tahun pelajaran sebelumnya. Penetapan kompleksitas dan daya dukung, ditetapkan melalui analisis yang dilakukan oleh MGMP sekolah/Madrasah. Secara bertahap sekolah merencanakan peningkatan pencapaian KKM secara terus menerus untuk mencapai criteria ketuntasan ideal sebesar 100%. Upaya-upaya yang dilakukan MA. Al Irsyad Candikuning untuk mewujudkan pencapaian KKM ideal diantaranya:a. Dari segi intake peserta didik, madrasah akan selalu berupaya melaksanakan remidial secara berkelanjutan untuk peserta didik yang belum mencapai KKM dan melaksanakan pengayaan (enrichment) bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM. Selain itu dalam penjaringan peserta didik, MA. Al Irsyad akan berupaya mencari peserta didik yang memiliki kemampuan akademis memadai dan diatas rata-rata dengan menerapkan sistem penerimaan peserta didik baru melalui jalur beasiswa prestasi dan melalui test seleksi akademik.b. Dari segi daya dukung, MA. Al Irsyad Candikuning akan selalu berupaya untuk melengkapi sarana prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan melaksanakan workshop/pelatihan bagi tenaga pendidik guna meningkatkan kompetensi setiap tenaga pendidik.c. Dari segi Kompleksitas, MA. Al Irsyad Candikuning akan selalu berupaya untuk melakukan analisis terhadap materi ajar dan memberikan tambahan alokasi waktu untuk mata pelajaran yang kompleksitasnya tinggi.

Berdasarkan hasil analisis KKM yang dilakukan oleh dewan pendidik MA. Al Irsyad Candikuning, maka pada tahun pelajaran 2012/2013 ditetapkan KKM untuk masing-masing mata pelajaran di kelas X seperti pada tabel 3.8 dan kelas XI &XII seperti pada table 3.9 berikut.

Tabel 3.8 Daftar KKM Kelas XKomponenKKM

Kognitif dan PsikomotorAfektif

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadist75B

b. Akidah-Akhlak75B

c. Fikih70B

d. Sejarah Kebudayaan Islam --

2. Pendidikan Kewarganegaraan70B

3. Bahasa Indonesia70B

4. Bahasa Arab70B

5. Bahasa Inggris70B

6. Matematika70B

7. Fisika70B

8. Biologi70B

9. Kimia70B

10. Sejarah70B

11. Geografi70B

12. Ekonomi70B

13. Sosiologi70B

14. Seni Budaya72B

15. Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan70B

16. Teknologi Informasi dan Komunikasi69B

17. Keterampilan Bahasa Mandarin69B

B. Muatan Lokal 1. Bahasa Bali70B

2. Agribisnis70B

C. Pengembangan Diri B

Tabel 3.9 Daftar KKM Kelas XI dan XIIK o m p o n e nKKM

Kelas XIKelas XII

Kog & PsiAfektifKog & PsiAfektif

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadist75B75B

b. Akidah-Akhlak75B--

c. Fikih75B75B

d. Sejarah Kebudayaan Islam --75B

2. Pendidikan Kewarganegaraan75B75B

3. Bahasa Indonesia75B75B

4. Bahasa Arab 72B74B

5. Bahasa Inggris 75B75B

6. Bahasa Asing Arab75B75B

7. Matematika 73B75B

8. Sastra Indonesia75B75B

9. Antropologi75B75B

10. Sejarah70B70B

11. Seni Budaya72B72B

12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan75B75B

13. Teknologi Informasi dan Komunikasi70B70B

14. Keterampilan Bahasa Mandarin70B70B

B. Muatan Lokal a. Bahasa Bali70B70B

b. Agribisnis 70B70B

C. Pengembangan Diri BB

6. Kenaikan Kelas dan KelulusanBerikut akan diuraikan mengenai kriteria kenaikan kelas, mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik (ulangan dan ujian), mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik, mekanisme pelaksanaan program remedial dan pengayaan, kriteria kelulusan peserta didik dan program pasca Ujian Nasional penanganan bagi peserta didik yang belum lulus di MA. Al Irsyad Candikuning.a) Kenaikan KelasDengan mengacu pada SK. Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008 tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, maka kurikulum MA. Al Irsyad Candikuning menetapkan kriteria kenaikan kelas bagi peserta didik didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh SK-KD yang belum tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan sebelum akhir semester genap. Peserta didik dinyatakan naik dari kelas X ke kelas XI apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:1) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas bersangkutan;2) Memiliki nilai dibawah KKM maksimal 3 (tiga) mata pelajaran;3) Memiliki nilai afektif Cukup (C) maksimal 3 (tiga) mata pelajaran;4) Memiliki nilai akhlak mulia dan kepribadian minimal Baik (B) yang ditentukan berdasarkan hasil analisis skor pelanggaran siswa dan pertimbangan dewan guru;5) Memiliki nilai pengembangan diri;6) Memiliki nilai tuntas untuk seluruh Kompetensi Dasar masing-masing mata pelajaran pada semester 1 (satu);7) Persentase kehadiran selama 2 (dua) semester minimal 85% dari hari efektif sekolah, kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

Peserta didik dinyatakan naik dari kelas XI ke kelas XII apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:1) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas bersangkutan;2) Memiliki nilai dibawah KKM maksimal 3 (tiga) mata pelajaran, bukan mata pelajaran ciri khas program (Program Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi dan Bahasa Arab);3) Memiliki nilai afektif Cukup (C) maksimal 3 (tiga) mata pelajaran;4) Memiliki nilai akhlak mulia dan kepribadian minimal Baik (B) yang ditentukan berdasarkan hasil analisis skor pelanggaran siswa dan pertimbangan dewan guru;5) Memiliki nilai pengembangan diri;6) Memiliki nilai tuntas untuk seluruh Kompetensi Dasar masing-masing mata pelajaran pada semester 1 (satu);7) Persentase kehadiran selama 2 (dua) semester minimal 85% dari hari efektif sekolah, kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau surat keterangan yang sah lainnya.

b) Mekanisme Penilaian Hasil Belajar (Ulangan dan Ujian)Mekanisme pelaksanaan penilaian hasil belajar baik ulangan ataupun ujian di MA. Al Irsyad Candikuning mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP No. 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut:1) Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, penugasan perseorangan atau kelompok (pasal 22 ayat 1 dan 2).2) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah (pasal 63 ayat 1). 3) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran (PP No. 19/2005 pasal 64 ayat 1 dan 2).4) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran (pasal 65 ayat 1).5) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional (pasal 66 ayat 1).Selanjutnya dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, bagian B.5 poin d. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik butir 1, 2, 5, 6, 8, 12, 13 dan 14) menyebutkan bahwa, sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan dan bertanggungjawab. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal berkelanjutan. Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai hasil belajar. Penilaian yang dicapai peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala. Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, kehandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah dan institusi di atasnya. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif (Panduan Rancangan Penilaian).Dalam Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian disebutkan bahwa mekanisme pelaksanaan penilaian pendidikan meliputi:1) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.2) Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan ujian sekolah.3) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian k