3. Batang Tubuh Laporan KP PT.Cipta Kridatama

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang secara umumnya masih belajar dalam hal mencapai tujuan pendidikan yang utuh diperguruan tinggi tentu memerlukan pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu yang didapat selama berada di bangku kuliah atau organisasi kemahasiswaan. Selain itu, mahasiswa sebagai bagian dari kalangan akademis tentu tidak dapat berkembang apabila pengetahuan yang diterima diperkuliahan tidak diaplikasikan dilapangan ataupun dalam kehidupan nyata. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan tersebut maka Program Studi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala menganjurkan kepada mahasiswa/i untuk melaksankan kerja praktek pada suatu perusahaan untuk memenuhi salah satu mata kuliah pada Program Studi Teknik Geofisika tahun akademik 2014 – 2015, Universitas Syiah Kuala. Kerja praktek merupakan wahana yang tepat untuk membentuk generasi yang siap untuk terjun dalam dunia kerja kelak, yang berfungsi sebagai penghubung antara dunia kerja dengan dunia perkuliahan. Teknik Geofisika merupakan disiplin ilmu dan teknologi untuk mengetahui struktur perlapisan bumi dibawah permukaan bumi yang menggunakan kaidah-kaidah fisika. Beberapa aplikasi dari teknik geofisika adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan kondisi dibawah permukaan baik secara LAPORAN KERJA PRAKTEK 1

description

Laporan Kerja Praktek di PT.Cipta Kridatama, mengenai Estimasi cadangan batubara

Transcript of 3. Batang Tubuh Laporan KP PT.Cipta Kridatama

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangMahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang secara umumnya masih belajar dalam hal mencapai tujuan pendidikan yang utuh diperguruan tinggi tentu memerlukan pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu yang didapat selama berada di bangku kuliah atau organisasi kemahasiswaan. Selain itu, mahasiswa sebagai bagian dari kalangan akademis tentu tidak dapat berkembang apabila pengetahuan yang diterima diperkuliahan tidak diaplikasikan dilapangan ataupun dalam kehidupan nyata. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan tersebut maka Program Studi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala menganjurkan kepada mahasiswa/i untuk melaksankan kerja praktek pada suatu perusahaan untuk memenuhi salah satu mata kuliah pada Program Studi Teknik Geofisika tahun akademik 2014 2015, Universitas Syiah Kuala. Kerja praktek merupakan wahana yang tepat untuk membentuk generasi yang siap untuk terjun dalam dunia kerja kelak, yang berfungsi sebagai penghubung antara dunia kerja dengan dunia perkuliahan. Teknik Geofisika merupakan disiplin ilmu dan teknologi untuk mengetahui struktur perlapisan bumi dibawah permukaan bumi yang menggunakan kaidah-kaidah fisika. Beberapa aplikasi dari teknik geofisika adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan kondisi dibawah permukaan baik secara vertikal maupun horizontal, mencari dan memetakan potensi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi, panas bumi, batubara dan bahan tambang lainnya, dan juga untuk aplikasi geoteknik.PT. Cipta Kridatama merupakan salah satu perusahaan tambang indonesia yang menyediakan jasa pertambangan sumberdaya mineral yaitu batubara. Perusahaan ini membuka peluang bagi mahasiswa yang ingin mengaplikasikan keilmuan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut, termasuk aplikasi dalam menentukan potensi atau cadangan sumberdaya alam didalam bumi. Sehingga PT. Cipta Kridatama merupakan perusahaan yang tepat bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman kerja dalam program kerja praktek.

1.2. Tujuan1. Mengetahui kondisi geologi serta formasi batuan yang terdapat pada daerah penambangan2. Mengetahui volume cadangan batubara yang ada pada daerah penambangan menggunakan software Rockwork 16 dan Microsoft Exsel

1.3. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Cipta Kridatama dapat mempelajari kehidupan dunia kerja dalam bidang industri pertambangan, dan dapat menambah wawasan tentang proses perhitungan cadangan batubara.

BAB IIPROFIL PT. CIPTA KRIDATAMA2.1. Sejarah Singkat dan Lokasi PerusahaanPT Cipta Kridatama didirikan sebagai bisnis unit dari PT. Trakindo Utama pada tahun 1995-1997. Jasa yang diberikan berupa penyewaan dan penggunaan alat berat unit PT Trakindo Utama. Pada tanggal 8 April 1997 PT. Cipta Kridatama resmi didirikan. Industri tambang Indonesia yang tumbuh pesat mendorong perusahaan mengubah haluan bisnis ke jasa pertambangan terpadu pada tanggal 28 May 1997 dan mulai terpisah dari PT. Trakindo Group yang hanya fokus sebagai kontraktor yang bergerak dibidang jasa pertambangan batubara.

Gambar 2.1 Logo PT. Cipta KridatamaPada tahun 2010, dengan adanya dukungan dari ABM Investama Group yang merupakan anak usaha Tiara Marga Trakindo (TMT) membawa PT Cipta Kridatama berada dalam satu jaringan bisnis yang tersinergi, dari penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketersediaan energi listrik. Kontribusi signifikan yang telah diberikan perusahaan dalam sinergi itu, dalam waktu singkat telah menempatkan PT Cipta Kridatama sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan terkemuka yang berhasil membangun sistem dan praktek terintegrasi dari hulu ke hilir yang mutlak dibutuhkan setiap operasi pertambangan. Kompetensi itu mulai dari survei dan eksplorasi, pemodelan (tofografi dan geologi), pengeboran dan peledakan, pemindahan lapisan tanah penutup, ekstraksi tambang, transportasi, pembangunan fasilitas pendukung, manajemen tempat penyimpanan dan pengolahan, hingga rehabilitasi tambang.PT. Cipta Kridatama saat ini didukung oleh struktur pemodalan yang kuat, jajaran manajemen berpengalaman dalam operasi pertambangan, lebih dari 3.400 karyawan kompeten di bidangnya, 624 unit alat berat dan penunjangnya, serta sistem pengendalian manajemen yang komprehensif, terintegrasi, dan teknologi termodern sesuai izin pertambangan Nomor 904/30/DJB/2011 tertanggal 4 Juli 2011. PT. Cipta Kridatama memberikan layanan terbaik dan komprehensif hingga dipilih sebagai mitra terpercaya dan operasi pertambangan, utamanya eksplorasi dan produksi batubara, menjadi bukti efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dan memberikan nilai tambah maksimal bagi pengguna jasanya, ditegaskan melalui visi Menjadi Penyedia Jasa Pertambangan Indonesia yang Terkemuka. Visi ini diwujudkan melalui enam nilai yang dianut pemegang saham, manajemen, serta seluruh karyawan, yaitu integritas, pengembangan yang berkelanjutan, keunggulan, proaktif, bertanggungjawab, dan kerjasama tim. Gambar 2.2 Visi dan misi perusahaan PT.Cipta KridatamaVisi dan nilai-nilai itu diimplementasi dengan menerapkan standar keamanan tinggi, ramah lingkungan, komitmen pengembangan dan pelibatan masyarakat, serta penggunaan perangkat dan sistem terkini yang terintegrasi di setiap operasi perusahaan. Hasilnya adalah efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan yang terefleksi dari keuntungan ekonomi dan non ekonomi maksimal yang diterima para pengguna jasa PT Cipta Kridatama.PT Cipta Kridatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara ini berpusat di Cilandak, Jakarta 12560 Selatan, di Gedung TMT 2, Lt. 3 Jl. Raya Cilandak KKO No. 1, sedangkan PT. Cipta Kridatama Site Mifa Bersaudara berlokasi di Jl. Beringin Jaya, No. 26, Seunebok Meulaboh. Area petambangan PT. Cipta Kridatama Site Mifa Bersaudara terletak pada Desa Balee sumber Batu, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

2.2. Bidang dan Skala Kerja PerusahaanBidang dan skala kerja pada PT. Cipta Kridatama terdapat dalam bisnis inti dari perusahaan, dimana bisnis inti dari PT. Cipta Kridatama mengalamai perkembangan dari yang awal nya hanya pelayanan jasa pertambangan sehingga sekarang merajuk ke pelayanan jasa kontruksi. Adapun bisnis inti dari PT Cipta Kridatama adalah:

2.2.1 Jasa pertambanganPelayanan jasa pertambangan telah menjadi inti bisnis PT Cipta Kridatama sejak tahun 1997. Menganut sistem manajemen mutu, PT Cipta Kridatama secara konsisten berupaya memininalkan resiko operasional dan menjaga pencapaian kuantitas sesuai waktu yang diamanatkan dalam kontrak kerjasama. Ditunjang dengan karyawan berkualitas dan tempat kerja yang memadai, PT Cipta Kridatama secara terus menerus berusaha memenuhi seluruh persyaratan yang diinginkan oleh para kliennya.Melalui strategi Pit to Port, PT Cipta Kridatama menyediakan solusi lengkap pertambangan yang akan menaikkan margin dan tingkat pengembalian aset bagi semua kliennya melalui kemampuan yang terintegrasi dalam open pit kontrak jasa pertambangan yang meliputi:1. Survey Pertambangan2. Pemodelan (Topografi dan geologi)3. Desain tambang dan penjadwalan produksi4. Pengeboran dan peledakan5. Pengupasan tanah penutup6. Pengolahan bahan galian7. Pengangkutan bahan galian8. Pengaturan tempat penimbunan bahan galian9. Pekerjaan pasca tambang10. Jasa pertambangan lainnya

2.2.1 Jasa konstruksiSejak awal 2013, PT Cipta Kridatama telah mengembangkan sayap bisnisnya ke area jasa konstruksi. Pengembangan ini dilakukan guna memperluas jaringan bisnis, sekaligus menyediakan solusi terintegrasi bagi seluruh klien / calon klien di berbagai sektor industri, seperti: pertambangan, minyak dan gas, geotermal, industri, dan infrastruktur umum. PT. Cipta Kridatama memiliki komitmen penuh dalam mengembangkan layanan kerja yang luas dan berkesinambungan di seluruh Indonesia, sekaligus kerjasama yang erat dengan para konsultan utama, komunitas, dan pemerintah terkait guna mendukung klien kami dalam mencapai tujuan bisnisnya.Saat ini, layanan utamanya mencakup proyek-proyek jasa Build Only / Construct Only, yang terdiri atas:1. Manajemen Proyek2. Manajemen Material3. Dukungan Pengadaan4. Jasa Konstruksi5. Jasa Pre-Commissioning / Commissioning6. Jasa Perawatan dan OperasiFokus proyek PT. Cipta Kridatama saat ini adalah untuk infrastruktur sipil, termasuk namun tidak terbatas pada proyek-proyek:1. Pekerjaan Tanah dan Persiapan Lahan2. Jalan dan aksesorinya3. Konstruksi / Persiapan Landasan Pengeboran4. Fasilitas pertambangan (kamp, bangunan, perkantoran, dsb.)5. Pekerjaan struktur baja dan beton

2.3. Manajemen dan Struktur Organisasi PerusahaanManajemen merupakan ilmu dan seni tentang merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pada perusahaan, begitu pula dengan PT.Cipta Kridatama proses manajemen (kegiatan pengolahan) dilakukan oleh seorang manajer untuk mengolah input menjadi output dengan melaksanakan kegiatan Planning, Organization, Leading dan Controlling melalui peranan yang dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu melaksanakan tugas pekerjaan, pemberian informasi kepda pihak yang berkepentingan dengan pekerjaan terutama informasi mengenai policy perusahaan (Informational Role), dan peranan ketiga yang harus dilakukan leh manajer adalah cara manager mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan didalam kegiatan perusahaan (Decesion Role). Adapun proses manajemen perusahaan dapat dilihat pada gambar skema dibawah ini:

Gambar 2.3 proses manajemen yang mengolah input menjadi output tertentu sesuai dengan tujuan perusahaanSedangkan struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja serta tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan yang telah ditetapkan semula. Struktur organisasi akan semakin kompleks organisasinya apabila perusahaan tersebut semakin besar. Oleh karena itu sangat diperlukan dalam suatu perusahaan struktur organisasi yang baik.Adapun struktur perusahan PT. Cipta Kridatama dapat dilihat dari gambar skema dibawah ini:

LAPORAN KERJA PRAKTEK 22

Gambar 2.4 Skema struktur organisasi PT. Cipta Kridatama2.4. Proses Kerja Secara UmumProses kerja secara umum dalam penambangan batubara yang terdapat di PT. Cipta Kridatama meliputi beberapa proses, yaitu:

2.4.1 Pembebasan lahan (land clearing)Land Clearing adalah kegiatan untuk membersihkan lahan vegetasi berupa semak-semak dan pepohonan yang berada di areal yang akan ditambang dimana berfungsi untuk mempersiapkan tempat kerja yang baik untuk kegiatan penambangan (gambar 2.5). Sebelum dilakukan pembersihan area penambangan dari tumbuh-tumbuhan, didahului dengan pemasangan tanda batas area yang akan dibersihkan. Tujuan dari pembersihan lahan adalah untuk mendapatkan data permukaan dan selanjutnya digunakan untuk perhitungan volume lapisan tanah penutup dan sebagai persiapan untuk kegiatan pengambilan top soil atau tanah pucuk.

Gambar 2.5 Kegiatan land clearing

2.4.2 Pengupasan tanah pucuk ( top soil)Setelah land clearing kegiatan berikutnya adalah pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Tanah pucuk (top soil) merupakan bagian atas dari lapisan tanah, yang mengandung materi organic (humus), berwarna coklat tua hingga coklat muda. Berikut gambar kegiatan top soiling.Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat digunakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi. Setelah pengupasan tanah pucuk maka top soil diangkut ke tempat penampungan top soil sementara yang disebut top soil stock. Berikut gambar kegiatan top soiling.

Gambar 2.6 Kegiatan top soiling

2.4.3 Pengupasan over burden (OB)Pengupasan tanah penutup batubara (OB Stripping) yaitu pengupasan tanah penutup batubara yang dilakukan setelah kegiatan tanah pucuk. Kegiatan OB Removal sendiri dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan tujuannya :1. Drop cut merupakan kegiatan pengupasan OB yang pada akhirnya tidak menghasilkan kenampakan batubara, seperti pembuatan jalan atau penurunan sequen.2. Expose merupakan kegiatan pengupasan OB yang bertujuan membuka singkapan batubara yang akan ditambang.

Gambar 2.7 Kegiatan OB removal

2.4.4 Penambangan batubara (coal cleanning dan coal getting)1. Coal cleanningBatubara yang sudah tersingkap namun masih terdapat sisa tanah penutup di atasnya, maka harus di bersihkan terlebih dahulu (cleaning) dengan menggunakan unit excavator dengan bucket yang dilengkapi dengan cutting edge. Batubara hasil pembersihan ini yang disebut dengan clean coal. Tujuan pembersihan adalah menghindarkan batubara terkontaminasi dengan material pengotor yang dapat mengakibatkan bertambahnya kadar abu dalam batubara. 2. Coal gettingSetelah roof dari seam batubara benarbenar bersih, baru dilakukan kegiatan pengambilan data survey untuk roof dari batubara. Kemudian batubara diambil menggunakan excavator. Setelah clean coal terambil, dilakukan kegiatan pengambilan data survey untuk floor batubara. Fungsi dari pengambilan data tersebut adalah sebagai data pembanding antara actual dengan model.

Gambar 2.8 Kegiatan coal getting2.4.5 Pemuatan (loading)Pemuatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material kedalam alat angkut.1. Pemuatan tanah penutupKegiatan pemuatan tanah penutup dilakukan setelah pembongkaran tanah penutup selesai. Pemuatan tanah penutup dilakukan oleh Excavator yang memiliki kapasitas bucket yang lebih besar.2. Pemuatan batubaraKegiatan pemuatan batu bara dilakukan oleh excavator backhoe (PC-200, PC-300) sekaligus sebagai alat pembongkaran.

2.4.6 Pengangkutan (hauling)Pengangkutan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengangkut material hasil pembongkaran. Pengangkutan dibagi dua :1. Pengangkutan tanah penutupPengangkutan tanah penutup dilakukan oleh dump truck dari tempat pembongkaran (loading pit) ke disposal. Tanah penutup tersebut dibawa ke disposal area atau tempat pembuangan yang merupakan daerah bekas tambang yang sudah tidak aktif lagi (back filling).2. Pengangkutan batubara Dilakukan dari daerah pembongkaran ke tempat penampungan sementara atau mine stockyard dengan menggunakan dumptruck. Selanjutnya dari mine stockyard diangkut ke port stockyard/pelabuhan dengan alat dump truck single trailer dan dump truck double trailer, dan kemudian dimuat ke kapal menggunakan belt conveyor untuk selanjutnya dilakukan pengapalan.

2.4.7 Pengupasan parting (parting removal)Parting batubara yang memisahkan dua lapisan atau lebih batubara perlu dipindahkan agar tidak mengganggu dalam penambangan batubara.

2.4.8 Backfilling Tanah penutup maupun tanah pucuk yang sebelumnya disimpan di tempat penyimpanan sementara akan diangkut kembali ke daerah yang telah tertambang (mined out). Kegiatan ini dimaksudkan agar pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar dan digunakan untuk rehabilitasi lahan pasca tambang.

2.4.9 Perataan dan rehabilitasi tanah (Spreading)Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan, pembentukan, dan penebaran tanah pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar daerah bekas tambang dapat ditanami kembali untuk pemulihan lingkungan hidup (Reclamation).

2.4.10 Penghijauan (reclamation)Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang, dengan tanaman yang sesuai atau hampir sama seperti pada saat tambang belum dibuka.

Gambar 2.9 Sketsa proses penambangan batubara dengan menggunakan metode tambang terbukaBAB IIIMETODE KERJA PRAKTEK3.1. Waktu dan Tempat PelaksanaKerja praktek dilaksanakan pada tanggal 27 Juni-26 Juli 2014 di PT. Cipta Kridatama di department Engineering (PPnC) yang berlokasi di Jl. Beringin Jaya, No. 26, Seunebok Meulaboh, 23611, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Adapun lokasi dari tambang nya dapat dijangkau dengan perjalanan dari kota Meulaboh ke lokasi yaitu di Desa Balee Sumber Batu, Kec Meureubo, 23615, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, sekitar satu jam perjalan menggunakan transportasi darat. Secara astronomis untuk daerah perhitungan volume cadangan batubaranya terletak pada kedudukan 40 11 34.932 LU sampai 40 12 28.149 LU dan 960 15 6.503 BT sampai 960 15 47.935 BT, yaitu pada daerah penambangan PIT A PT. Cipta Kridatama Site MIFA Project.3.2. Ruang Lingkup KerjaRuang lingkup kerja praktek yang dilakukan yaitu mencakup kegiatan survey, menghitung volume cadangan batubara dan tonase batubara dengan data yang diperoleh dari PT. Cipta Kridatama menggunakan software Rockwork 16, dan perhitungan manual dg Microsoft Exsel, serta pengamatan mengenai aspek-aspek lainnya.3.3. Perangkat dan DataPerangkat lunak yang digunakan adalah software Rockwork 16, yang merupakan perangkat lunak yang dapat mengimport data lubang bor sehingga mendapatkan penampang dari lubang bor tersebut. Sedangkan untuk perhitungan volume cadangan batubaranya menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Pada pelaksanaan kerja praktek ini menggunakan 24 titik lubang bor, dari lubang bor ini diperoleh beberapa data yaitu, data koordinat Easting, Northing, Elevation (x,y,z) lubang bor; data total kedalaman (depth) lubang bor; data lithology lapisan bawah permukaan serta formasi dan ketebalan (thick) masing-masing lapisan; data observasi sample batubara berupa seam, batas atas (roof) dan batas bawah (floor) dari setiap lapisannya; dan data peta penyebaran titik lubang bor tersebut. 3.4. Metode dan Proses KerjaMetode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah dengan cara pengamatan di lapangan dan untuk perhitungan volume batubara nya menggunakan metode cross section dengan menggunakan software Rockwork 16 dan Microsoft Exsel. Adapun tahapannya adalah:1. Studi literaturStudi literatur dilakukan dengan mencari bahan pustaka yang menunjang mengenai topik terkait. Adapun bahan penunjang tersebut antara lain buku-buku, jurnal, peta daerah penelitian, tabel penunjang serta data-data yang berasil dihimpun dari PT. Cipta Kridatama.2. Studi lapanganMelakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung, cermat dan sistematis untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, yaitu mengenai cadangan batubara yang terdapat di daerah penambangan PT. Cipta Kridatama guna untuk melengkapi data yang sebelumnya telah ada.3. Pengambilan dataPengambilan data pada PT. Cipta Kridatama terdiri dari data peta penyebaran titik bor, data koordinat lubang bor, data max depth, data lithologi, serta data observasi sample batubara (drilling intersection).4. Pengolahan dataSetelah mendapatkan data yang diperlukan, pengolahan data dilakukan dengan pembuatan sample penampang lubang bor; perhitungan volume lapisan masing-masing endapan; perhitungan volume, dan tonase batubara. Software yang digunakan untuk pelaksanaan kerja praktek ini adalah Rockwork 16 dan Microsoft Excel dengan memasukkan data lithology lubang bor serta data lubang bor lainnya dari format Excel yang akan diimport kedalam software Rockwork 16. Dan Microsoft Exsel juga digunakan untuk proses perhitungan cadangan batubara yang dilakukan secara manual. Hasil dari pengolahan data ini disajikan dalam bentuk gambar, tabel atau perhitungan penyelesaian.5. Analisis hasil pengolahan dataAnalisis terhadap data lubang bor, model penampang dari lubang bor, perhitungan volume cadangan batubara, dan hasil perhitungan besaran kuantitas (tonase) batubara. Verifikasi hasil pengolahan data dilakukan dengan mengkaji dan membandingkan hasil pengolahan data dengan permasalahan yang ada sehingga nantinya akan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang ada didalam pelaksanaan kerja praktek ini.6. KesimpulanDiperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari semua permasalahan yang dibahas.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Geologi Aceh BaratSecara regional menurut penyelidikan terdahulu oleh N.R Cameron, dkk (1983), daerah Aceh Barat termasuk didalam salah satu cekungan busur muka sedimentasi Neogen Aceh Barat, dimana cekungan ini dibentuk oleh sedimentasi yang lingkungan pengendapannya Fluviatil sampai Sub Litoral. Batuannya yaitu batupasir, batulanau, serpih, sedimen kolongmerat, dan batugamping. Berdasar data yang diperoleh, wilayah penambangan PT. Cipta Kritadama tersusun oleh batuan Formasi Tutut. Menurut N.R Cameron, dkk (1983) formasi ini berumur pliopleistosen, dalam lingkungan pengendapan Fluvatil sampai Sub Litoral. Batuannya terdiri dari perselingan antara batupasir, lempung, konglomerat serta lapisan tipis batubara. Formasi ini disebut juga formasi pembawa batubara, posisi batubaranya merupakan sisipan-sisipan diantara lempung dan batupasir, karena faktor erosi sangat kuat pada siangkapan-singkapan tertentu, maka diatas batubara didapati batupasir kolongmerat dengan ketebalan formasi lebih kurang 500 meter dan mempunyai kemiringan yang landai yaitu berkisar antara 4 - 10 dikarenakan keadaan perlapisannya. (Wijaya, dkk. 2007)

Gambar 4.1 Geologi daerah Aceh Barat (Wijaya, dkk. 2007)4.2. Model Penampang Lubang Bor Menggunakan Metode Sayatan Melintang (Cross Section)Menurut Notosiswoyo, dkk (2005) penggambaran sayatan melintang (cross section) mempunyai manfaat yang cukup besar, terutama untuk daerah yang belum pernah dikunjungi. Penggambaran sayatan melintang bertujuan untuk memperlihatkan kondisi permukaan dan bawah permukaan dalam setiap segmen. Segmen disini diartikan sebagai titik ketinggian dan jarak. Pola eksplorasi bor pada metode sayatan melintang ini umumnya teratur yang terletak sepanjang garis penampang. Pola garis penampang mempunyai arah tegak lurus terhadap Strike umum lapisan batuan, sehingga dalam penampang akan tergambarkan keadaan kemiringan lapisan yang asli (True Dip).

Gambar 4.2 Pola penampang cross section pada peta penyebaran titik bor

Model penampang lubang bor dilakukan untuk menentukan zona batubara pada data lubang bor yang telah dibuat, penampang lubang bor ini menggunakan 24 data lubang bor dari data yang tersedia. Pada data lubang bor ini diketahui ketebalan dari lapisan batubara untuk setiap lubang bornya, sehingga dapat diketahui batas atas (top) dan batas bawah (bottom) dari tiap lapisan yang ada, sehingga dapat dihitung volume batubara antar seamnya. Gambar dibawah ini merupakan gambar model litologi penampang cross section dari data lubang bor berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan software Rockwork 16

Seam A1196,000.0Gambar 4.3 Cross Section A-A, pada lubang bor KM113, KM116 dan KM114

Seam B1Seam A2Seam A1 195,800.0 196,000.0Gambar 4.4 Cross Section B-B, pada lubang bor KM22, KM111, KM112 dan KM123

Seam B1Seam B1Seam A2Seam A1195,600.0195,800.0196,000.0Gambar 4.5 Cross Section C-C, pada lubang bor KM105, KM110, KM97, KM119, KM98, KM127 dan KM99

Seam B1Seam A2Seam A1 195,800.0 196,000.0Gambar 4.6 Cross Section D-D, pada lubang bor KM117, KM120, KM121, KM122, dan KM129

Seam B1Seam B2Seam A2195,600.0 195,800.0Gambar 4.7 Cross Section E-E, pada lubang bor KM126, KM125, KM124, KM57, dan KM128

Keterangan litholgi dari model penampang lubang bor (cross section) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 4.1 lithologi Index

4.3 Perhitungan Volume dan Tonase BatubaraKetebalan lapisan batubara dan ketebalan tanah penutup (overburden) merupakan faktor utama yang mengontrol kelayakan suatu pembukan tambang batubara. Metode perhitungan volume cadangan batubara yang digunakan adalah metode Cross Section. Untuk perhitungan volume batubara dipengaruhi oleh luasan batubara dan jarak antar sayatan. Rumus yang digunakan adalah rumus luas rata-rata (mean area) yang dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang uniform.(Notosiswoyo, Sudarto, dkk (2005)

Gambar 4.8 Sketsa perhitungan volume endapan (Notosiswoyo, Sudarto, dkk (2005)

(1)Keterangan: S1S2 = Luas penampang endapan L = Jarak antar penampang V = Volume cadangan

Persamaan untuk mengitung nilai tonase batubara adalah: (2)Keterangan:T = Tonase batubara (ton)V = Volume batubara (m3)Bj = Berat jenis (specific gravity = ton/m3)

Dengan menggunakan Microsoft Exsel, hasil dari perhitungan volume lapisan batubara dan tonase yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Data hasil perhitungan manual dengan menggunakan Microsoft ExselSeamLineLuas1 (S1)Luas2 (S2)Jarak (L)Volume

A1B-B'-C-C'83.375166.7512615757.88

C-C'-D-D'166.7576.705121.2614760.68

A2B-B'-C-C'353.51480.2412652526.25

C-C'-D-D'480.24183.425121.2640238.01

D-D'-E-E'183.425650.325127.3553089.03

B1A-A'-B-B'433.55700.35126.8271900.6

B-B'-C-C'700.35433.5512671435.7

C-C'-D-D'433.55967.15121.2684924.44

D-D'-E-E'967.15700.35127.35106178.1

B2E-E'250.125

Volume Total510810.6m3

Tonase664053.8Ton

Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih menggunakan komputer, dan hasil perhitungan secara manual ini tidak dapat digunakan secara langsung dalam perencanaan tambang.

BAB VPENUTUP5.1. KesimpulanBerdasarkan uraian hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan:1. Daerah penambangan PT.Cipta Kridatama tersusun oleh batuan Formasi Tutut, berumur pliopleistosen, yang berada dalam lingkungan pengendapan Fluvatil sampai Sub Litoral. Batuannya terdiri dari perselingan antara batupasir, lempung, konglomerat serta lapisan tipis batubara. 2. Hasil volume batubara yang diperoleh menggunakan software Rockwork 16 adalah sebesar 510810.6 m3 dan tonase batubaranya sebesar 664053.8 ton.

5.2. Saran Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan perhitungan volume cadangan batubara di daerah penambangan PT. Cipta Kridatama site Mifa Bersaudara adalah dalam perhitungan volume cadangan batubara yang sebaiknya menggunakan beberapa metode lain sehingga mendapat hasil data yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Notosiswoyo, Sudarto dkk, 2005, Diktat Mata Kuliah Metode Perhitungan Cadangan TE-3231 Eedisi 1, Bandung: Departemen Teknik Pertambangan ITB.Setiadi, Adrianto. 2009. Import Data Lubang Bor Format ExcelKedalam Perangkat Lunak Rockworks14, Edisi 1. Jakarta Timur: Geophysics And Remote Sensing Division - PT. Buena Persada Mining Services.N.R. Cameron dkk, 1983, Peta Geologi Lembar Takengon Sumatera, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.Wijayal, Truman dkk. 2007. Survey Pendahuluan Bitumen Padat Di Daerah Aceh Barat Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Pusat Sumber Daya Geologi.Fernandus, L. Ajun, 2011, Penaksiran Sumberdaya Batubara dengan Metode Cross Section di PT Satria Mayangkara Sejahtera, Tanjung Telang, Lahat, Sumatra Selatan, Yogyakarta: Skripsi - Teknik Pertambangan UPN Veteran.www.ciptakridatama.co.id

LAPORAN KERJA PRAKTEK 25