Batam, Kenapa Harus Provinsi Khusus

6
Batam, Kenapa Harus Provinsi Khusus Kamis, 23 Okt 2014 - 10:28 WIB Momentum reformasi 1997 di Indonesia, membuat menguatnya demokratisasi yang berimplikasi semakin kuatnya masyarakat di daerah menyampaikan aspirasi untuk mengurusi rumah tangganya sendiri di sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai negara kesatuan, respon negara atas menguatnya aspirasi tersebut disebut otonomi daerah. Diakui adanya perwujudan daerah otonom baru terbagi dalam daerah provinsi, kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan provinsi Kepulauan Riau dan beberapa Kabupaten dan Kota didalamnya telah menikmati konstitusi tersebut. Lalu bagaimana dengan Provinsi Khusus Batam? dibeberapa media lokal merilis pernyataan mantan Presiden BJ Habibie (2013), untuk memperkuat Batam menyaingi Singapura, yakni dengan cara menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan Provinsi Khusus Batam. Pernyataan mantan presiden ini bukan basa-basi, sebagai orang memiliki kontribusi besar mendesain Pulau Batam tentu memiliki ukuran dan alasan kuat. Lebih keras lagi, ia berharap pada tahun 1978 tingkat pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 25 persen yang diharapkan Provinsi Khusus Batam menjadi angin segar untuk kembali menggeliatkan Batam. Demikian beberapa pernyataan BJ Habibie.

description

batam

Transcript of Batam, Kenapa Harus Provinsi Khusus

Batam, Kenapa Harus Provinsi KhususKamis, 23 Okt 2014 - 10:28 WIB

Momentum reformasi 1997 di Indonesia, membuat menguatnya demokratisasi yang berimplikasi semakin kuatnya masyarakat di daerah menyampaikan aspirasi untuk mengurusi rumah tangganya sendiri di sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai negara kesatuan, respon negara atas menguatnya aspirasi tersebut disebut otonomi daerah. Diakui adanya perwujudan daerah otonom baru terbagi dalam daerah provinsi, kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan provinsi Kepulauan Riau dan beberapa Kabupaten dan Kota didalamnya telah menikmati konstitusi tersebut.Lalu bagaimana dengan Provinsi Khusus Batam? dibeberapa media lokal merilis pernyataan mantan Presiden BJ Habibie (2013), untuk memperkuat Batam menyaingi Singapura, yakni dengan cara menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan Provinsi Khusus Batam. Pernyataan mantan presiden ini bukan basa-basi, sebagai orang memiliki kontribusi besar mendesain Pulau Batam tentu memiliki ukuran dan alasan kuat. Lebih keras lagi, ia berharap pada tahun 1978 tingkat pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 25 persen yang diharapkan Provinsi Khusus Batam menjadi angin segar untuk kembali menggeliatkan Batam. Demikian beberapa pernyataan BJ Habibie.Provinsi Khusus (Istimewa) di Indonesia bukanlah hal baru, karena beberapa provinsi telah menjadi provinsi khusus/istimewa seperti Yogyakarta, Aceh, Papua, dan Jakarta dengan mengusung kekhasan atau kekhususan masing-masing. Dalam banyak diskusi dan pengamatan, Batam pun memiliki kekhususan seperti letak geografis yang bermuara pada Selat Malaka, berdekatan Singapura dan Malaysia, dan kawasan industri. Sesungguhnya Batam yang memiliki kekhasan dan kekhususan telah diakui oleh Pemerintah Pusat dan DPR RI dengan pemberlakuan status Free Trade Zone (FTZ). Tentu ini potensi besar untuk menggeser keyakinan Pemerintah Pusat dan DPR RI dari FTZ menuju Provinsi khusus. Hal yang menarik jika terbentuknya Provinsi Khusus Batam, diyakini banyak pihak tidak hanya akan dinikmati masyarakat Batam, justru bisa menjadi lokomotif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.Dalam beberapa bocoran yang banyak terpublikasi di berbagai media, bahwa Desain Besar Penataan Daerah (Desertada) pada Tahun 2010-2025, pemerintah akan menyetujui pembentukan daerah otonom baru dengan jumlah ideal 44 provinsi dan 545 kabupaten atau kota. Maka kelengkapan fisik kewilayahan pembentukan provinsi baru di Kepri, unsur kecukupan Kabupaten dan Kota di Batam merupakan suatu keharusan, maka persiapan pemekaran kabupaten/kota di wilayah Batam perlu mendapat perhatian.Kenapa harus Provinsi Khusus BatamSecara umum, hasil kajian yang dilakukan Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (2005) terhadap 14 provinsi dan 28 kabupaten/kota, alasan yang mendasari dilaksanakannya pemekaran daerah, di antaranya, a) pelayanan, pemekaran daerah dianggap mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, karena sistem birokrasi yang lebih kecil dibanding daerah induk yang memiliki cakupan pelayanan lebih luas. b) ekonomi, pemekaran daerah diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi daerah melalui pemanfaatan potensi lokal yang selama ini belum dikelola baik oleh pemerintah daerah induk. c) keadilan, pemekaran daerah dianggap mampu mendukung proses pemerataan pembangunan dalam hal ekonomi maupun pengisian jabatan publik sehingga suara masyarakat di daerah yang bersangkutan dapat terakomodasi dan tersampaikan dengan baik. d) anggaran, pemekaran daerah diharapkan dapat memberikan anggaran yang besar bagi daerah otonom baru untuk melakukan pembangunan di daerahnya. e) historis dan kultural.Di Batam, timbul tenggelamnya wacana Provinsi Khusus Batam, tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ada dan efek dari cerah buramnya langkah-langkah penyelesaian masalah. Permasalahan tersebut seperti Batam yang mulai sembraut, beberapa titik tertentu terkesan kumuh, indikasi akan terjadi bom waktu kemacetan jalan, kerawanan banjir, pertumbuhan ekonomi, regulasi perizinan dan investasi, infrasturuktur, dan masih terkesannya tumpang tindihya dualisme kepentingan (BP Batam dan Pemko Batam), dan faktor anggaran daerah.Namun dari perspektif lain, alasan kuat pemekaran Provinsi Khusus Batam di antaranya, sebut saja alasan geografis. Secara geografis Batam memiliki nilai sebagai penggerak ekonomi yang selama ini memicu laju pertumbuhan ekonomi di Kepri, sampai-sampai di atas pertumbuhan nasional. Disektor perdagangan Batam merupakan jalur yang membuka aksebilitas ekspor ke negara lain, dan ditunjang tingkat kunjungan wisata domestik dan asing mampu menopang industri kreatif dan mikro dan tidak cuma terkonsentrasi industri manufaktur, yang jelas geografinsya menawarkan banyak hal termasuk hasil laut dan penyediahan lahan yang masih potensial dilakukan pengembangan di Barelang dan Galang.Lalu bagaimana kemandirian keuangan? Untuk lingkungan Provinsi Kepri Batam penyuplai pajak provinsi terbesar di sektor pajak dan bea balik nama kendaraan bermotor, dan tentunya faktor kemandirian mengelolah Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor lain, menjadi alasan lain kenapa harus menjadi Provinsi Khusus, seperti dukungan dana bagi hasil/insentif fiskal/DAU-DAK. Lalu bagaimana dengan infrasturuktur, silakan lakukan perbandingan di tingkat kabupaten dan kota se-Indonesia. Maka akan mendapat jawaban sendiriIndikator kelayakan Pemekaran DaerahSepertinya, hampir tidak ada ketidakefektifan sumber daya yang dimiliki Batam, alasan kuat untuk menjadi Provinsi Khusus adalah lebih karena faktor untuk lebih memicu pertumbuhan ekonomi/pembangunan secara general. Adapuan Indikator mengukur kelayakan otonomi daerah baru yang dikutip dari Murtir (2009), di antaranya:1. Syarat kemampuan ekonomia. Indikator Produk Domestik Regional (PDRB), meliputi PDRB Perkapita, petumbuhan ekonomi, kontribusi PDRB terhadap PDRB total. b. Indikator Penerimaan Daerah sendiri, meliputi rasio penerimaan daerah sendiri terhadap pengeluaran rutin, rasio penerimaan daerah sendiri terhadap PDRB.2. Syarat Potensi Daeraha. Indikator Lembaga Keuangan, meliputi rasio Bank per 10 ribu penduduk, rasio bukan Bank per 10 ribu penduduk. b. Indikator Sarana dan prasarana ekonomi, meliputi rasio kelompok pertokoan per 10 ribu penduduk, rasio pasar per 10 ribu penduduk. c. Indikator Sarana Pendidikan, meliputi rasio sekolah SD Perpenduduk, rasio sekolah SLTP perpenduduk usia SLTP, rasio sekolah SLTA perpenduduk usia SLTA. d. Indikator sarana transportasi dan komunikasi, persentase rumah tangga yang mempunyai kendaraan bermotor roda 2,3, atau perahu atau perahu motor, persentase rumah tangga yang mempunyai kendaraan bermotor roda 4 atau lebih, persentase pelanggan telpon terhadap jumlah rumhah tangga, persentase pelanggan listrik terhadap jumlah rumah tangga, rasio kantor pos termasuk jasa per 10 ribu penduduk, rasio penjang jalan terhadap jumlah kendaraan bermotor. e. Indikator Sarana Pariwisata, meliputi jumlah Hotel/akomodasi lainnya, jumlah restoran/Rumah Makan, jumlah obyek wisata.Silakan mengamati indikator di atas, mana dan berapa indikator yang berpeluang kecukupan rasio terhadap pembentukan Provinsi Khusus Batam. Dan Ada tiga peluang dan momen besar menggolkan Provinsi Khusus Batam ke depan, yakni kepemimpinan nasional yang baru (Jokowi-JK), DPR RI periode baru, dan lebih penting pada Tahun 2015 Provinsi Kepri kembali menggelar Pilgub, harapan besar juga bagi pengusung dan pro Provinsi Khusus Batam adalah pada prosesi Pilgub adalah munculnya calon-calon Gubernur Kepri yang memposisikan Provinsi Khusus Batam bagian dari programnya. Semoga, Amin***source:http://batampos.co.id/23-10-2014/batam-kenapa-harus-provinsi-khusus/