Basis Kranii.docx

8
1. Anatomi Tulang tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital7. Regio temporal pada kalvaria memiliki tulang yang tipis, namun dilapisi oleh otot temporalis yang tebal. Basis kranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak akibat proses akselerasi maupun deselerasi. Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3 fosa yaitu : fossa cranii anterior, fossa cranii media dan fossa cranii posterior. 1 Fossa crania anterior menampung lobus frontal cerebri, dibatasi di anterior oleh permukaan dalam os frontale, batas superior adalah ala minor ossis spenoidalis. Dasar fossa dibentuk oleh pars orbitalis ossis frontale di lateral dan oleh lamina cribiformis os etmoidalis di medial. Permukaan atas lamina cribiformis menyokong bulbus olfaktorius, dan lubung lubang halus pada lamini cribrosa dilalui oleh nervus olfaktorius. 2 Pada fraktur fossa cranii anterior, lamina cribrosa os etmoidalis dapat cedera. Keadaan ini dapat menyebabkan robeknya meningeal yang menutupi mukoperiostium. Pasien dapat mengalami epistaksis dan terjadi rhinnore atau kebocoran CSF yang merembes ke dalam hidung. Fraktur yang mengenai pars orbita os frontal mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva (raccoon eyes atau periorbital ekimosis) yang merupakan salah satu tanda klinis dari fraktur basis cranii fossa anterior. 2

Transcript of Basis Kranii.docx

Page 1: Basis Kranii.docx

1. Anatomi

Tulang tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital7.

Regio temporal pada kalvaria memiliki tulang yang tipis, namun dilapisi oleh otot temporalis

yang tebal. Basis kranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat

bergerak akibat proses akselerasi maupun deselerasi. Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3 fosa

yaitu : fossa cranii anterior, fossa cranii media dan fossa cranii posterior.1

Fossa crania anterior menampung lobus frontal cerebri, dibatasi di anterior oleh permukaan

dalam os frontale, batas superior adalah ala minor ossis spenoidalis. Dasar fossa dibentuk oleh

pars orbitalis ossis frontale di lateral dan oleh lamina cribiformis os etmoidalis di medial.

Permukaan atas lamina cribiformis menyokong bulbus olfaktorius, dan lubung lubang halus pada

lamini cribrosa dilalui oleh nervus olfaktorius.2

Pada fraktur fossa cranii anterior, lamina cribrosa os etmoidalis dapat cedera. Keadaan ini

dapat menyebabkan robeknya meningeal yang menutupi mukoperiostium. Pasien dapat

mengalami epistaksis dan terjadi rhinnore atau kebocoran CSF yang merembes ke dalam hidung.

Fraktur yang mengenai pars orbita os frontal mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva

(raccoon eyes atau periorbital ekimosis) yang merupakan salah satu tanda klinis dari fraktur basis

cranii fossa anterior.2

Fossa cranii media terdiri dari bagian medial yang dibentuk oleh corpus os sphenoidalis dan

bagian lateral yang luas membentuk cekungan kanan dan kiri yang menampung lobus temporalis

cerebri. Di anterior dibatasi oleh ala minor os sphenoidalis dan terdapat canalis opticus yang

dilalui oleh n.opticus dan a.oftalmica, sementara bagian posterior dibatasi oleh batas atas pars

petrosa os temporal. Dilateral terdapat pars squamous pars os temporal.1

Fissura orbitalis superior, yang merupakan celah antara ala mayor dan minor os sphenoidalis

dilalui oleh n. lacrimalis, n.frontale, n.trochlearis, n, occulomotorius dan n. abducens. Fraktur

pada basis cranii fossa media sering terjadi, karena daerah ini merupakan tempat yang paling

lemah dari basis cranii. Secara anatomi kelemahan ini disebabkan oleh banyak nya foramen dan

canalis di daerah ini. Cavum timpani dan sinus sphenoidalis merupakan daerah yang paling

sering terkena cedera. Bocornya CSF dan keluarnya darah dari canalis acusticus externus sering

Page 2: Basis Kranii.docx

terjadi (otorrhea). N. craniais VII dan VIII dapat cedera pada saat terjadi cedera pada pars

perrosus os temporal. N. cranialis III, IV dan VI dapat cedera bila dinding lateral sinus

cavernosus robek.2

Fossa cranii posterior menampung otak otak belakang, yaitu cerebellum, pons dan medulla

oblongata. Di anterior fossa di batasi oleh pinggi superior pars petrosa os temporal dab di

posterior dibatasi oleh permukaan dalam pars squamosa os occipital. Dasar fossa cranii posterior

dibentuk oleh pars basilaris, condylaris, dan squamosa os occipital dan pars mastoiddeus os

temporal.1

Foramen magnum menempati daerah pusat dari dasar fossa dan dilalui oleh medulla

oblongata dengan meningens yang meliputinya, pars spinalis assendens n. accessories dan kedua

a.vertebralis. 2

Pada fraktur fossa cranii posterior darah dapat merembes ke tengkuk di bawah otot otot

postvertebralis. Beberapa hari kemudian, darah ditemukan dan muncul di otot otot trigonu

posterior, dekat prosesus mastoideus. Membrane mukosa atap nasofaring dapat robek, dan darah

mengalir keluar. Pada fraktur yang mengenai foramen jugularis n.IX, X dan XI dapat cedera. 2

Page 3: Basis Kranii.docx
Page 4: Basis Kranii.docx

Pada dasar basis cranii dari sisi internal, terdapat beberapa garis yang mendesak ruang

seperti yang terlihat pada gambar a. Dapat pula dilihat predileksi garis fraktur yang sering pada

basis cranii seperti yang terlihat pada gambar b.

REFERENSI

1. Netter FH, Machado CA. Atlas of Human Anatomy. Version 3. Icon Learning System

LLC;2003.

2. Snell RS. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L, Hartanto H,

Listiawati E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, dkk, penerjemah. Anatomi Klinik Untuk

Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC: 2006.740-59

Page 5: Basis Kranii.docx

Os Spenoidale

Os   speno i a l e   t e rd i r i   a t a s   ko rpus  o s s i s   speno ida l e   d i   t engah - t engah  kedua  

pasang sayap kiri dan kanan,juga sebelah depan atas sayap kecil dan sebelah

belakang bawah   s ayap  be sa r .Sayap  kec i l  mempunya i   t a j u  menu ju  ke  bawah  

d i s ebu t

 prosesus pterigoideus

.bagian tengah mempunyai lekuk yang disebut

sella tursika (pelana turki)

yaitu tempat kelenjar hipofisis.Lekuk sebelah lateral dibatasi oleh

 prosessus klinoideus medius

, di bagianbdepan dibatasi oleh

tuberculum salle

dan dibelakang oleh

dorsum salle

.Pada sebelah lateraldaridorsum sale terdapat sulkus karotis tempat arteri karotis interna.Korpus

ossis spenoidale mengandung rongga berisi sinus spenoidalis yang  berhubungan

dengan rongga hidung oleh apartura sinus spenoidalis.Sayap besar

tempat perlengketan foramen optikus dilalui oleh nervus optikus dan mempunyai taju yang

tajamdisebut prosessus klinoideus anterior.

Os Ethmoidale

Os  E thmoida l e   t e rd i r i   a t a s   l amina  k r i b ro sa , l amina  

pe rpend iku l a r i s , dan labirintus ethmoidalis10

Page 6: Basis Kranii.docx

 

1.

 Lamina Kribrosa

: membentuk dasar tengkora,(kribrum sama dengan saringan)terdapat lubang halus

tempat saraf pembau (nervus olfaktorius),pada

permukaana t a s   t e rdapa t   ba lung   (k r i s t aga l i )   un tuk  pegangan   s e l apu t  

o t ak .Pada  bag i an   t ep idepan  da r i   kanan  k r i s t aga l i   t e rdapa t

labirinthus ethmoidalis

,sedangkan bagiansamping terdapat lamina papyrase.2.

 Lamina perpendikularis

: s ebuah t u l ang t ap i s t egak l u ru s pada l amina k r i b ro sa menuju ke bawah

membentuk sekat rongga hidung3.

 Lamina papyrase

: membentuk dinding orbita (lekuk mata)bagian media labirinthusethmoidalis membentuk

beberapa bagian yang menonjol dalam rongga hidung.