Basis Gigi Tiruan Dapat Dibuat Dari Bahan Resin Akrilik Heat Cured Maupun Cold Cured

19
Basis gigi tiruan dapat dibuat dari bahan resin akrilik heat cured maupun cold cured. Resin akrilik cold cured dikatakan tidak seefisien heat cured karena menghasilkan bahan yang mempunyai berat molekul lebih rendah sehingga mempengaruhi kekuatan resin akrilik dan meningkatkan monomer sisa ( Van Noort 2002 ). Jenis proses polimerisasi resin akrilik mempunyai efek pada sifat-sifat bahan tersebut, pada umumnya resin akrilik self / cold cured adalah weaker, softer, lebih porous, warna tidak stabil, dan setelah proses polimerisasi kandungan monomer sisa dapat lebih dari 5 % ( Hatrick dkk 2003 ). Bahan cold cured yang berkembang saat ini menawarkan ketepatan dimensi yang sangat baik, mempunyai bentuk dan warna yang stabil, nyaman dipakai, tahan lama, serta sifat konsistensi bahan tersebut menunjukkan hasil yang optimum. Bahan tersebut juga sesuai dengan standart ISO EN 1567. Kekurangan resin akrilik adalah mudah patah dan patahnya basis gigi tiruan dapat terjadi diluar mulut yaitu jatuh pada tempat yang keras, sedangkan patah yang terjadi didalam mulut dapat disebabkan oleh karena fatique maupun occlusal forces ( Polyzois dkk 1996 ). Beyli dan Fraunhofer ( 1981 ) mengatakan bahwa patahnya basis gigi tiruan dapat disebabkan oleh fitting dari gigi palsu tidak bagus, tidak adanya keseimbangan oklusi, fatique maupun jatuh. Upaya untuk meningkatkan sifat mekanik resin akrilik yaitu dengan menambah fibers, carbon, aramid, glass dan metal wire ( Larson dkk 1991, Vallittu PK 1996, Solnit GS 1991 ) atau dengan menambahkan ultra high modulus polyethylene fibres ( Braden 1988, Gutteridge 1988 ). Bahan yang sering digunakan untuk memperkuat resin akrilik pada bidang prostodontia adalah glass fiber karena estetik baik dan perlekatannya dengan polimer juga baik ( Vallittu 1997 ). Resin akrilik yang mengandung glass fibers menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan resin akrilik tanpa penambahan glass fibers (Vallittu 1999 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan transversa resin akrilik heat dan cold cured setelah penambahan glass fiber dengan konsentrasi berbeda. Sampel berupa lempeng akrilik ukuran 65 X 10 X 2,5 mm, jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 6 buah, terdapat 4 kelompok yaitu resin akrilik tanpa glass fiber ( kontrol ), resin akrilik heat cured dengan penambahan glass fiber 1 %, 3 %, 45 % dan resin akrilik

description

edde

Transcript of Basis Gigi Tiruan Dapat Dibuat Dari Bahan Resin Akrilik Heat Cured Maupun Cold Cured

Basis gigi tiruan dapat dibuat dari bahan resin akrilik heat cured maupun cold cured. Resin akrilik cold cured dikatakan tidak seefisien heat cured karena menghasilkan bahan yang mempunyai berat molekul lebih rendah sehingga mempengaruhi kekuatan resin akrilik dan meningkatkan monomer sisa ( Van Noort 2002 ). Jenis proses polimerisasi resin akrilik mempunyai efek pada sifat-sifat bahan tersebut, pada umumnya resin akrilik self / cold cured adalah weaker, softer, lebih porous, warna tidak stabil, dan setelah proses polimerisasi kandungan monomer sisa dapat lebih dari 5 % ( Hatrick dkk 2003 ). Bahan cold cured yang berkembang saat ini menawarkan ketepatan dimensi yang sangat baik, mempunyai bentuk dan warna yang stabil, nyaman dipakai, tahan lama, serta sifat konsistensi bahan tersebut menunjukkan hasil yang optimum. Bahan tersebut juga sesuai dengan standart ISO EN 1567. Kekurangan resin akrilik adalah mudah patah dan patahnya basis gigi tiruan dapat terjadi diluar mulut yaitu jatuh pada tempat yang keras, sedangkan patah yang terjadi didalam mulut dapat disebabkan oleh karena fatique maupun occlusal forces ( Polyzois dkk 1996 ). Beyli dan Fraunhofer ( 1981 ) mengatakan bahwa patahnya basis gigi tiruan dapat disebabkan oleh fitting dari gigi palsu tidak bagus, tidak adanya keseimbangan oklusi, fatique maupun jatuh.

Upaya untuk meningkatkan sifat mekanik resin akrilik yaitu dengan menambah fibers, carbon, aramid, glass dan metal wire ( Larson dkk 1991, Vallittu PK 1996, Solnit GS 1991 ) atau dengan menambahkan ultra high modulus polyethylene fibres ( Braden 1988, Gutteridge 1988 ). Bahan yang sering digunakan untuk memperkuat resin akrilik pada bidang prostodontia adalah glass fiber karena estetik baik dan perlekatannya dengan polimer juga baik ( Vallittu 1997 ). Resin akrilik yang mengandung glass fibers menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan resin akrilik tanpa penambahan glass fibers (Vallittu 1999 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan transversa resin akrilik heat dan cold cured setelah penambahan glass fiber dengan konsentrasi berbeda.

Sampel berupa lempeng akrilik ukuran 65 X 10 X 2,5 mm, jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 6 buah, terdapat 4 kelompok yaitu resin akrilik tanpa glass fiber ( kontrol ), resin akrilik heat cured dengan penambahan glass fiber 1 %, 3 %, 45 % dan resin akrilik cold cured dengan penambahan glass fiber 1 %, 3 %, 5 %.

Uji kekuatan transversa digunakan alat Autograph AG-10 TE, hasil yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus. Hasil perhitungan statistik dengan menggunakan anava satu arah menunjukkan perbedaan yang bermakna ( p < 0,05 ) pada heat cured , dilanjutkan dengan HSD, sedangkan pada cold cured menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna.

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan glass fiber konsentrasi 1 %, 3 %, 5 % pada resin akrilik heat cured menunjukkan kekuatan transversa yang meningkat dan kekuatan transversa optimum dicapai pada penambahan glass fiber 3 % pada resin akrilik heat cured.v

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangUntuk melakukan perawatan gigi tiruan sebagian, kita harus mengetahui tahapan-tahapan dari penatalaksanaan atau perawatan gigi tiruan sebagian. Diawali dengan pemeriksaan, pemeriksaan utama maupun pemeriksaan penunjang. Mencetak merupakan tahapan kedua yang dilakukan. Mencetak dilakukan berdasarkan pertimbangan resiliensi jaringan mukosa mulut. Preparasi gigi pencangkaran termasuk salah satu dalam tahap perawatan preprotestik. Penentuan relasi rahang atas dan rahang bawah dari pasien. Pemilihan elemen gigi tiruan yang dilihat dari bentuk, ukuran dan warna serta tahapan penyusunan gigi.Untuk menentukan desain gigi tiruan sebagian lepasan pada rencana perawatan kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari GTSL (Gigi Tiruan Sebagian Lepasan) tersebut berdasarkan indikasi dari tiap komponen tersebut serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.1.2 Batasan MasalahAdapun batasan masalah yang akan dibahas adalah:1. Apa saja faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan rencana perawatan prostodontik?2. Apa saja prosedur pemeriksaan prosdodontik?3. bagaimana penatalaksanaan gigi tiruan sebagian lepasan?4. Apa macam-macam bahan cetak?5. Apa macam-macam sendok cetak?6. Apa macam-macam teknik cetak?7. Apa saja komponen GTSL?BAB IIPEMBAHASAN2.1. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian LepasanKlasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan bahan1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logamGTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangkan kesehatan jaringan periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal 3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi efek negatif dari oral hygiene yang buruk.1. Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilikGigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan, dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan periodonsiumnya relatif masih sehat, dalam bentuk gigi tiruan sementara.Penggunaan gigi tiruan sementara ini membantu pasien untuk beradaptasi dengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan sementara sering dapat dengan mudah ditansformasikan menjadi gigi tiruan penuh.Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah fungsional.[1]Dilepas/tidak dapat dilepasa.removable partil denture= GTS Lepasanb.fixed denture/bridge= GTCSaat pemasangana.convesional-dipasang setelah gigi hilangb.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabutJaringan pendukunga.tooth borne-didukung oleh gigib.mucosa / tissue borne-didukung mukosac.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosaLetak daerah tak bergigi / sadela.anterior tooth suported caseb.all tooth suported casec.free and supotred caseMemakai wing bagian bukal/labial atau tidak1. Open face : GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila1.keadaan prosessus aleolaris masih baik2.biasa pada gigi anterior3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar1. Close face : GTS yang dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi2.perbaikan profilIndikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat : Usia :usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar, panjang mahkota klinis masih kurang. Pasien usia lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena perawatannya memerlukan waktu yang lama Panjang daerah edentulous tida memenuhi syarat Hukum Ante Kehilangan tuang yang banyak pada daerah edentulous1. tidak ada abutment gigi posterior pada ruang edentulous(free end saddle)2. bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat3. bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang berseberangan4. bila membutuhkan estetik yang lebih baik5. bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut6. keinginan pasien2.2. Desain GTSL akrilikDesain : gambaran bentukMendesain : merencanakan gambaran dengan menggambar dan perincian data pendukungGuna :1. sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagaian lepasaan yang akan dibuat2. sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dan tekniker gigi dalam hal pendelegasian pembuatan gigi di laboratoriumPrinsip dasar desain GTSL:Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan sebagian lepsan dengan memperhatikan:1. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram)2. mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan kanan)3. phisiologic basing(tekanan phisiologis pada mukosa di bawah basis)Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan desain GTSL1. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam penempatan GTSL dalam rongga mulut(gigi, mukosa, tulang)2. letak gigi yang hilang dan yang kaan diganti1. besarnya beban kunyah:bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut, sebiknya dibuatkan GTS gingival1. macam gigi tiruan: GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah cengkeran paradental.gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, kecuali bila mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas. GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah gingival,gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin GTS kombinasi paradental-gingival:Cengkeram yang dipakai adalah pada sisi paradental menggunakan paradental, pada sisi gingival menggunakan cengkeram gingival. Pada satu sisi tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersama-sama Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi gingival luas1. pertimbangan biomekanikjaringan penyangga GTSL adalah jaringan hidup. Karena itu keseimbangan tekanan oleh adanya beban kunyah harus diperhatikan.1. garis fulcrum:adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi penjangkaran yang dapat merupakan sumbu berputarnya atau terungkitnya gigi tiruan2. estetikaletak cengkeram harus lebih diperhatikan1. kenyamanangigi tiruan harus dapat dipakai dengan nyaman1. penyakituntuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat keadaan dari sisa gigi yang ada sering goyangBagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasanGigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen:1. Basisdisebut juga plat protesaadalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.Bahan dasar basis:akrilik, logamBeda basis akrilik dengan logam:Noakriliklogam

1Proses pembuatanmudahSukar

2KekuatanKurangKuat

3Penghantar panasKurangBaik

4Menyerap airDapatTidak dapat

5Perubahan warnaDapatTidak dapat

6Luas basisLuas/lebarTak luas

7biayamurahmahal

Fungsi basis: untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah tempat melekatnya cengkeram menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)1. Sadeladalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruanbila sadel letaknya:antara gigi asli diseut bounded saddleposterior dari gigi asli disebut free end saddle1. Elemen gigi tiruanadalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilangBahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logamElemen gigi tiruan resin akrilik mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama dapat berubah warna mudah tergores mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam dapat diasah dan dipoles karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datarElemen gigi tiruan porselen: tidak mudah aus/tergores perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basisbentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur tidak berubah warna tidak dapat diasah lebih berat daripada akrilik tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar(resorbsi)Elemen gigi tiruan logam: biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit estetis kurang baik tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat1. Cengkeramdisebut juga klammerCengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaranFungsi cengkeram untuk retensi untuk stabilisasi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaranSyarat umum gigi penjangkaran1. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna2. bentuk anatomis dan besarnya noraml3. tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia, konus4. posisi dalam lengkung gigi normal5. keadaan akar gigi: bentuk ukurannya normal tertanam dalam tulang alveolar dengan perbandingan mahkota akar 2:3 jaringan periodonta sehat tidak ada kelainan periapikal1. sedapat mungkin tidak goyangCengkeram kawatBagian-bagian dari cengkeram kawat:1. lengan cengekeram 1. jari cengkeram2. bahu cengkeram3. badan cengkeram4. oklusal rest5. retensi dalam akrilikBagian-bagian dari cengkeram kawat:1. lenganyaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaransifat:agak lenturfungsi:retensi dan stabilisasi1. jaribagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigisifat:lentur/fleksibelfungsi/retensi1. bahubagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigisifat:kakufungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual1. badan/bodybagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimalsifat:kakufungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior1. oklusal restyaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigisifat:kaku, panjang 1/3 lebar mesio-distal gigifungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran1. retensi dalam akrilikbagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilikSyarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:1. harus kontak garis2. tidak boleh menekan/harus pasif3. ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan 1. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram2. bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi3. jarak bagian jari ke servikal gigi:cengkeram paradental:1/2-1 mmcengekeram gingival:1 -2 mm1. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkanMacam-macam desain cengkeramDesain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian:1. Cengkeram paradentalyaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi penjangkarannyaJadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi tetangganya1. Cengkeram gingivalyaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.Macam-macam cengkeram paradental1. Cengkeram 3 jariterdiri dari: lengan bukal dan lingual body bahu oklusal rest bagian retensi dalam akrilikindikasi:gigi molar dan premolar1. Cengkeram jacksonDisain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensi akrilik.Indikasi:Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnyaBila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.1. Cengkeram jackson paradentalDisainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi akrilikIndikasi:gigi molar dan premolargigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit melaluinyaada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi1. Cengkeram SDisain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam akrilikIndikasi:Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak mengganggu oklusi1. Cengkeram KippmeiderTidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas cingulumIndikasi:Hanya untuk kaninusBentuk cingulum harus baikFungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan stabilisasi1. Cengkeram rush angkerDisainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerah mesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk dalam akrilikIndikasi:molar, premolar yang mempunyai titik kontak yang baikFungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin1. Cengkeram roachDisainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilikIndiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyai konta yang baikMacam-macam cengkeram gingival1. Cengkeram 2 jariDisainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai restIndikasi:gigi molar dan premolar1. Cengkeram 2 jari panjangDisainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disini melingkari 2 gigi berdekatanIindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat(goyang 10 ) 1. Cengkeram jacsonhampir sama dengan cengkeram jacson paradentalbedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah, tetap di tepi lingualindikasi:gigi molar,premolar dan kaninus1. Cengkeram vestibular fingercengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial, ujungnya ditutupi akrilikindikasi:gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial harus mempunyai undercut yang cukupfungsi:untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif2.3.Tahapan Perawatan2.3.1 Pemeriksaan Utamaa. Pemeriksaan subjektifAnamnsesis yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan tanya jawab. Cara ini umumnya dilakukan untuk mencari riwayat penyakit dan data pribadi pasien dan keluarga.Beberapa hal yang ditanyai dalam anamnesis antara lain:1. daftar pribadi(nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,dll)2. Data kesehatan umum- Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes mellitus.- obat yang digunakan.- kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.3. Data jenis kesehatan gigi mulut- jenis penyakit yang ada atau sedang diderita- riwayat hilangnya gigi- Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau bruksism- Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan- keluhan gigi tiruan yang lama.- frekuensi kunjungan ke dokter gigi- keinginan khusus tentang gigi tiruannya.- perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.b.Pemeriksaan objektifTerbagi dua:1. Pemeriksaan ekstraoral2. Pemeriksaan intraoralPada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan :1. Melihat2. Palpasi3. Perkusi4. Sonde5. Termis6. Roentgen fotoPemeriksaan ekstraoralPemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap:1. Bentuk muka/wajah 1. Dilihat dari arah depan:-Oval/ovoid-Persegi/square-Lonjong/tapering1. Dilihat dari arah samping-cembung-lurus-cekung1. Bentuk bibir- Panjang, pendek- Normal- Tebal,tipis- Flabby1. Sendi Rahang- Menggeletuk- Krepitasi- SakitPemeriksaan intraoralPemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain:1. Gigi yang hilang2. Keadaan gigi yang tinggal:- Gigi yang mudah terkena karies- Banyaknya tambalan pada gigi- Mobilitas gigi- Elongasi- Malposisi- AtrisiJika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut.1. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas dengan gigi bawah yang ada, apakah hubungan Angle Kelas I, II, III.2. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat disebabkan antara lain karena:- Erupsi yang tidak teratur.- Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama.- Atrisi gigi geligiOverclosed occlusion dapat menyebabkan:1. Angular cheilosis2. Disfungsi TMJ3. Spasme otot kunyah5. Warna gigiWarna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan sebagian lepasan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk kepentingan estetis.6. Oral Hygiene- adanya karang gigi- adanya akar gigi tertinggal- adanya gigi yang karies- adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya gingivitis.7. Resesi gingivalTerutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang dilihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut.- Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yang menutupi tulang alveolar,seperti:1. Inflamasi2. Keras/ lunak.- Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar; bentuk U atau V, datar, sempit, luas- Pemeriksaan ruang antar rahang1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yang terlalu lama.2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm-Pemeriksaan torus:1. Pada palatum, disebut torus paltina2. Pada mandibula disebut torus mandibulaTorus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi tiruan harus dibuang.-Pemeriksaan jaringan pendukung gigiPemeriksaan terhadap frenulum, apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak tulang alveolar.32.3.2 Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan RadiografBerfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis. Dapat diketahui adanya:1. Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga2. Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar3. Kista4. Kelainan periapikal5. Resorpsi tulang6. Sklerosi