Basel II.

download Basel  II.

of 3

description

basel dua

Transcript of Basel II.

Basel IIPermodalan merupakan salah satu fokus utama dari seluruh otoritas pengawas bank dalam melaksanakan prinsip kehati-hatian. Oleh karena itu, salah satu peraturan yang perlu dibuat untuk memperkuat sistem perbankan dan sebagai penyangga terhadap potensi kerugian adalah peraturan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum.Mengingat pentingnya peran modal bank, Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) mengeluarkan suatu konsep kerangka permodalan yang menjadi standar secara internasional. Konsep awal kerangka permodalan bank dikeluarkan pada tahun 1988 yang kemudian disempurnakan pada tahun 2006, dengan mengeluarkan dokumen International Convergence on Capital Measurement and Capital Standard (A Revised Framework) atau lebih dikenal dengan Basel II.Basel II bertujuan meningkatkan ketahanan dan kesehatan sistem keuangan dengan menitikberatkan pada perhitungan permodalan yang berbasis risiko, supervisory review process dan market discipline. Secara umum kerangka Basel II terdiri dari tiga pilar, yaitu Pilar 1: kecukupan modal minimum (minimum capital requirements); Pilar 2: proses review oleh pengawas (supervisory review process); dan Pilar 3: disiplin pasar (market discipline).

Gambar 4. BaselII

Pilar 2. Proses Review Pengawasan (Supervisory Review Process)Pilar 2 mensyaratkan adanya proses review yang dilakukan oleh pengawas untuk memastikan bahwa modal bank telah memadai untuk menutup risiko bank secara utuh. Sesuai dengan 4 (empat) prinsip Pilar 2, bank wajib memiliki proses untuk menilai kecukupan modal secara keseluruhan yang dikaitkan dengan profil risiko dan strategi untuk mempertahankan tingkat permodalannya atau dikenal dengan istilah Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP (prinsip 1). Di sisi lain, pengawas akan menilai kecukupan proses penilaian yang dilakukan oleh bank atau disebut dengan Supervisory Review and Evaluation Process SREP (prinsip 2). Sementara itu, sesuai dengan (prinsip 3), pengawas mengharapkan bank untuk beroperasi di atas minimum regulatory capital ratio serta sesuai (prinsip 4), pengawas dapat melakukan intervensi untuk mencegah modal turun dibawah tingkat minimum yang dipersyaratkan dan meminta bank untuk segera mengambil tindakan apabila modal tidak dapat dipertahankan.Dalam melakukan SREP sebagaimana Prinsip 2 tersebut di atas, pengawas dapat memperhitungkan kecukupan modal bank terhadap:1. Risiko-risiko yang belum sepenuhnya dapat diukur dalam Pilar 1 karena bank menggunakan pendekatan standar, misalnya concentration risk;2. Risiko-risiko yang belum diperhitungkan dalam Pilar 1, antara lain liquidity risk, interest rate risk in banking book, reputational risk dan strategic risk. Beberapa dari risiko tersebut tidak dapat diukur secara kuantitatif sehingga akan lebih banyak berupa interpretasi kualitatif termasuk risiko dari faktor eksternal bank yang dapat timbul akibat kebijakan, dan kondisi ekonomi atau bisnis.ImplementasiBasel II di IndonesiaKerangka Basel II (Pilar 1, Pilar 2 dan Pilar 3) di Indonesia telah diimplementasikan secara penuh sejak Desember 2012. Beberapa ketentuan yang terkait dengan implementasi Basel II tersebut antara lain sebagai berikut:Pilar 2Terkait dengan pilar 2 (Supervisory Review Process), BI telah menerbitkan ketentuan yang mewajibkan bank untuk menyediakan modal minimum sesuai profil risikonya. Ketentuan tersebut diatur dalam PBI No. 14/18/ PBI/2012 tentangKewajibanPenyediaanModalMinimum (KPMM) Bagi Bank Umum dan SE Ekstern No. 14/37/ DPNP tentang KPMM sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA), yang mulai diberlakukan sejak Desember 2012. Melalui ketentuan tersebut, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko dengan kisaran sebagai berikut:1. Bank dengan profil risiko[footnoteRef:2] peringkat 1, modal minimum sebesar 8% [2: Yang dimaksud dengan profil risiko adalah profil risiko Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.]

2. Bank dengan profil risiko peringkat 2, modal minimum sebesar 9% s.d < 10%3. Bank dengan profil risiko peringkat 3, modal minimum sebesar 10% s.d < 11%4. Bank dengan profil risiko peringkat 4 atau 5, modal minimum sebesar 11% s.d 14%