BASARUN NIM. 218420343
Transcript of BASARUN NIM. 218420343
i
PENERAPAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL DAN BASIS KAS
PADA ENTITAS SYARIAH SERTA KESESUAIANNYA DENGAN
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 14/DSN-
MUI/IX/2000 TENTANG SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA
DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta)
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister
Hukum (MH) Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah
Oleh
BASARUN
NIM. 218420343
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441 H/2020 M
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Basarun, Penerapan Akutansi Basis Akrual dan Basis Kas pada Entitas
Syariah serta Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No;
14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga
Keuangan Syariah. (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri DKI
Jakarta), S2, HES Pasca Sarjana, IIQ Jakarta.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000
Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah
(LKS), LKS disarankan menggunakan sistem basis akrual dalam
penyajian laporan keuangan dan menggunakan basis kas dalam
menentukan distribusi bagi hasil. Aturan yang sama terdapat pada
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 101 paragraf 25. Para
akademisi akuntansi syariah lokal maupun global mengkritik penerapan
metode basis akrual pada entitas syariah karena dinilai tak sesuai dengan
prinsip syariah. Penerapan dualisme metode akuntansi dinilai berpotensi
menimbulkan resiko seperti persepsi window dressing, tidak konsisten
dan tidak efisien. Penelitian ini ingin mengetahui kesesuaian penerapan
fatwa DSN No; 14/DSN-MUI/IX/2000 pada Bank Syariah Mandiri DKI
Jakarta sekaligus menganalisa permasalahan dualisme akuntansi tersebut.
Terdapat beberapa jurnal dengan tema yang sama. Persamaan penelitian
ini dengan jurnal tersebut pada potensi permasalahan yang ditimbulkan
akibat penerapan dualisme metode akuntansi. Perbedaannya antara lain
ruang lingkup bahasan penelitian ini lebih luas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus pada Bank Syariah Mandiri di DKI Jakarta melalui
wawancara dan analisa laporan keuangan. Sumber data primer meliputi Fatwa DSN tersebut di atas, PSAK 101, hasil wawancara dengan BSM
dan laporan keuangannya. Sumber data sekunder diperoleh dari studi
pustaka seperti buku-buku dan jurnal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penerapan dualisme
metode akuntansi basis akrual dan basis kas dalam penyusunan laporan
keuangan BSM DKI Jakarta telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI
tersebut di atas. Kedua, bahwa entitas syariah sebaiknya menggunakan
metode basis kas dalam menyajikan laporan keuangan memiliki
argumentasi yang kuat dari perspektif syariah.
Kata kunci : bagi hasil, accrual basis, cash basis, entitas, dualisme
v
ABSTRACT
Basarun, Implementation of Accrual and Cash Basis Accounting Metodhs
in Sharia Entities and Compliance with National Sharia Council Fatwa
No; 14 / DSN-MUI / IX / 2000 concerning Distribution of Business
Results in Islamic Financial Institutions. (Case Study at Bank Syariah
Mandiri DKI Jakarta), S2, HES Postgraduate, IIQ Jakarta.
In accordance with the Fatwa of the National Sharia Council No; 14 /
DSN-MUI / IX / 2000 regarding Distribution of Profit Sharing in Islamic
Financial Institutions (IFI), IFI is recommended to apply the accrual
basis system in presenting financial reports and the cash basis in
determining the distribution of business results. The same guidelines
found in the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 101
paragraph 25. Both local and international accounting scholars critize the
application of the accrual basis system to Islamic entities because this
method is considered incompatible with Islamic values. The
implementation of dualism of accrual basis and cash basis accounting in
Islamic entities can also lead to negative perceptions such as window
dressing, inconsistencies and inefficiencies. The purpose of this research
is to determine wether Bank Syariah Mandiri (BSM) DKI Jakarta has
implemented the Fatwa in preparing financial report as well as analyzing
the problem of accounting method dualism. There are several journals
with the same theme. The similarities between this research and the
journals include in the potential problems arising from the application of
dualism of accounting methods, while the difference lies in the scope of
the research..
The research applies qualitative methods through case studies at Bank
Syariah Mandiri DKI Jakarta while data is obtained by conducting
interviews with the officer in charge and analyzing financial statements. Primary data sources include the Fatwa, PSAK 101, results of interviews
with BSM and financial reports. Secondary data sources were obtained
from literature studies such as books and journals.
The results indicated that, first, Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta has
implemented accrual basis and cash basis method in accordance with the
Fatwa. Second, that Islamic entities should only apply a cash basis
method in presenting financial statements has strong arguments from a
sharia perspective.
Keywords: business results, accrual basis, cash basis, entity, dualism
مستخلص البحث تطب ق منوهج المحوسااب لى أسااو الاسااتحقو النقد في الجهوت الشااي الالتزام بفتوى المجلس الشااي الوطني،باسااون دناساااا حول في البنك) ،بشاااا توزيع نتوئج الأ مول في المؤسااااسااااوت المول الإساااا م DSN-MUI/IX/2000 /14 نقم ؛
.HES، IIQ Jakarta ،دناسوت ل و (الشي موندييي في جوكيتا
بشا توزيع تقوسام الأنباح في المؤساساوت المول DSN-MUI / IX / 2000 / 14 بنوء لى فتوى المجلس الشاي الوطني نقم بتطب ق نظوم أسااو الاسااتحقو في تقدي التقونيي المول الأسااو النقدي في تحديد توزيع LKS يوصاا (LKS) الإساا م
ينتقد لموء المحوساااب . الفقية 101 25 (PSAK) المول نفس الإنشاااودات الموجودة في ب و معويير المحوساااب . الأ مول نتوئج الإسااااا م لأ هذه الطييق تعتبر غير متوافق مع الق م المحل و الد ل و تطب ق نظوم أساااااو الاساااااتحقو لى الك ونات
الإسااااا م إلى يمكن أ يؤدي تنف ذ ازد اج أساااااو الاساااااتحقو المحوساااااب لى أساااااو نقدي في الك ونات. الإسااااا م . تصونات سلب مثل تز يين النوافذ التنوقضوت دم الكفوءة كذلك في جوكيتا بتنف ذ الفتوى في إ داد التقييي المولي (BSM) الغيض من هذا البحث هو تحديد البنك الشااي موندييي
تشااااامل أ ج التشاااااوب بين هذا .هنوك العديد من المج ت التي لهو نفس الموضاااااو . تحل ل مشاااااكل ازد اج طييق المحوساااااب .لأسول ب المحوسب ، ب نمو يكمن الاخت ف في نطو البحث البحث المج ت المشوكل المحتمل النوشئ ن تطب ق ازد اج
في جوكيتا ب نمو يتم (BSM) يطبق البحث الأساااااااول ب النو من خ ل دناساااااااوت الحول في البنك الشاااااااي موندييي
،تشامل مصاودن الب ونات الأ ل الفتوى. الحصاول لى الب ونات من خ ل إجياء مقوب ت مع المساؤ ل تحل ل الب ونات المول ، PSAK 101 نتوئج المقوب ت مع BSM ت الحصاول لى مصاودن الب ونات الثونوي من الدناساوت الأدب . التقونيي المول
. مثل الكتب المج ت
. النقدي فقاو للفتوى أشاونت النتوئج أ لاا إلى أ البنك الشاي مونديي ي في جوكيتا طبق أساو الاساتحقو طييق الأساو قوي من منظون ثان او ، أ الك ونات الإسا م يجب أ تطبق فقط طييق الأساو النقدي في يض الب ونات المول لهو حجج
.الشييع
الكلم اليئ س :نتوئج الأ مول ، أسو الاستحقو ، الأسو النقدي ، الك و ، الازد اج
vii
PERSEMBAHAN
Ku bersujud dan bersyukur kepadaMu ya Allah...
Ya Ilahi Robbi....
Engkau Maha Esa, Maha Agung, Maha Tinggi, Maha Mengetahui...
Tidaklah seorang hamba mengetahui sesuatu apapun tentang ilmuMu
selain dari apa yang Engkau kehendaki......
Engkau berfirman di dalam Al – Qur’an Surat Al Mujadilah bila Engkau
mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara hambaMu dan
orang-orang yang Engkau beri ilmu beberapa derajat..
Maha Suci Engkau...
Tidak ada pengetahuan pada diriku selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepadaku....
Limpahkanlah sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad saw,
kelurganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya hingga hari kiamat...
Kumohon jadikanlah ilmu pengetahuan yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku melalui pendidikan pasca sarjana Hukum Ekonomi Syariah di
Institut Ilmu Al - Qur’an Jakarta ini menjadi ilmu yang berkah dan
bermanfaat di kehidupan dunia dan akhiratku....
Dengan ini kupersembahkan karya ini untuk Ibundaku Hajjah Nurmah,
istriku Hajjah Nur Indah Fitri, kedua anakku Mohammed Farouk Al
Ghifary dan Hussein Nazif Ar Rifa’i, serta kakak-kakak dan adik-adikku
yang telah menyertai perjalananku menuntut ilmu ini dengan dukungan
semangat dan doa-doa mereka yang tulus....
viii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas nikmat Iman dan Islam serta
pertolonganNya sehingga di tengah kesibukan bekerja Penulis dapat
menuntut ilmu di usia yang sudah tidak muda ini dan menyelesaikan
pendidikan secara tepat waktu untuk memperoleh gelar Master Hukum
(MH) Program Studi S2 Hukum Ekonomi Syariah (HES).
Penulis menyampaikan terima kasih kepada para dosen S2 HES IIQ dan
dosen pembimbing penulisan tesis ini yaitu Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I.,
MA dan Dr. Hendra Kholid, MA. Ucapan terima kasih juga bagi segenap
Pimpinan dan rekan-rekan kerja di Hascar Korpora Indonesia Group
Jakarta khususnya bagi Bapak Haji Sri Hascaryo yang telah memberikan
izin dan waktu untuk menuntut ilmu. Kepada teman-teman di kampus IIQ
Penulis ucapkan terimakasih atas persahabatan dan persaudaraan yang
menyenangkan. Penghargaan dan ucapan terima kasih secara khusus
Penulis sampaikan kepada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta dan person
in charge yang ditunjuk mendampingi yaitu Sdr. Arif Yanuar.
Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangan di sana-sini yang
memerlukan kritik dan saran. Namun besar harapan Penulis tesis ini dapat
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Jakarta, 20 Desember 2020
Basarun
ix
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing .............................................................. i
Pengesahan Penguji ...................................................................... ii
Pernyataan Penulis ....................................................................... iii
Abstrak ......................................................................................... iv
Persembahan ................................................................................ vii
Kata Pengantar ............................................................................. viii
Daftar Isi ...................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................. xiii
Daftar Gambar ............................................................................. xiv
Pedoman Transliterasi ................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................... 1
B. Permasalahan ...................................................... 7
1. Identifikasi Masalah...................................... 7
2. Pembatasan Masalah..................................... 8
3. Perumusan Masalah...................................... 9
C. Tujuan Penelitian................................................ 9
D. Manfaat Penelitian.............................................. 10
E. Kajian Pustaka.................................................... 10
1. Penelitian Terdahulu..................................... 10
2. Studi Kepustakaan........................................ 15
F. Metode Penelitian............................................... 17
1. Jenis Penelitian............................................. 17
2. Sumber Data................................................. 19
3. Teknik Pengumpulan Data............................ 21
x
4. Metode Pengolahan (Analisis) Data............. 22
G. Sistematika Penulisan......................................... 24
BAB II : AKUNTANSI BASIS AKRUAL, BASIS KAS, ENTITAS
SYARIAH, PSAK 101 DAN FATWA DEWAN SYARIAH
NASIONAL NO; 14/DSN-MUI/IX/2000 TENTANG
SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
A. Akuntansi Basis Akrual dan Basis Kas.............. 28
1. Pengertian Akuntansi................................... 28
2. Asal Usul Ilmu Akuntansi............................ 32
3. Badan Penyusun Standar Akuntansi............ 36
4. Sistem Informasi Akuntansi......................... 41
5. Fungsi Pengawasan...................................... 44
6. Kerangka Konseptual Teori Akuntansi........ 46
7. Akuntansi Basis Akrual............................... 50
8. Akuntansi Basis Kas.................................... 61
B. Entitas Dalam Perspektif Islam......................... 67
1. Pengertian Entitas........................................ 67
2. Perbankan Syariah....................................... 71
3. Berbagai Tantangan Bank Syariah.............. 76
C. Fatwa dan Standar Akuntansi Syariah............... 86
1. Peran Ulama dalam Perbankan Syariah....... 86
2. Lembaga Penyusun Fatwa............................ 91
3. Fatwa No. 14/DSN-MUI/IX/2000................ 93
4. Penyusun Standar Akuntansi Syariah........... 95
5. Standar Akuntansi Syariah Global................ 101
D. Perbankan Islam dan Akuntansi Syariah............ 108
xi
1. Kebangkitan Perbankan Islam..................... 108
2. Utilitarianisme dan Sekularisme................. 112
3. Kecurangan (Accounting Fraud) ................ 117
4. Akuntansi Syariah dan Konvensional.......... 119
5. Kebutuhan Akuntansi Syariah..................... 124
6. Masa Depan Perbankan Syariah.................. 132
7. Perekonomian Islam.................................... 141
BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
(BSM) DKI JAKARTA
A. Krisis Global 1998 dan Kelahiran BSM.......... 154
1. Hikmah Krisis Global 1998........................ 154
2. Sejarah dan Perkembangan BSM............... 157
B. SOP dan Struktur Organisasi BSM.................. 161
1. Prosedur Standar Operasional.................... 161
2. Struktur Organisasi.................. .................. 163
C. Produk Bank Syariah Mandiri.......................... 167
1. Produk Lembaga Perantara Keuangan....... 167
2. Prinsip Dasar Pengembangan Produk BSM 170
3. Paradigma Umat Islam............................... 175
D. Pelaporan Keuangan BSM............................... 179
1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan BSM 179
2. Implikasi Basis Akrual dan Basis Kas....... 182
BAB IV : PENERAPAN AKUNTANSI BASIS AKRUAL DAN KAS
PADA BANK SYARIAH MANDIRI DKI JAKARTA
A. Penerapan Akuntansi Basis Kas dan Akrual di Bank
Syariah Mandiri DKI Jakarta dan Kesesuaiannya dengan
Fatwa DSN-MUI No; 14/DSN-MUI/IX/2000... 190
xii
1. Akuntabilitas Horizontal dan Vertikal........... 190
2. Ruang Lingkup Pelaporan Keuangan............ 192
3. Struktur Organisasi yang Efektif................... 193
4. Kesesuaian dengan Regulasi dan Fatwa...... 194
B. Analisis Permasalahan dan Solusi Jika Entitas Syariah
Hanya Melaksanakan Akuntansi Basis Kas........ 195
1. Kritik Pelaksanaan Akuntansi Basis Kas dan Basis
Akrual pada Entitas Syariah.......................... 195
a. Tidak Konsisten...................................... 195
b. Resiko Komplain Nasabah...................... 196
c. Window Dressing.................................... 198
d. Perubahan Kondisi Ekonomi................... 199
e. Tidak Efisien........................................... 200
f. Koreksi Pendapatan................................ 201
2. Analisis Permasalahan Jika Entitas Syariah
Meninggalkan Metode Basis Akrual dan Hanya
Melaksanakan Basis Kas.............................. 203
a. Prinsip Comparabale.............................. 204
b. Prinsip Matching Concept..................... 205
c. Nilai Pendapatan Lebih Kecil................ 207
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................... 215
B. Saran................................................................... 217
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Accounting Group Bank Syariah
Mandiri Kantor Pusat DKI Jakarta.
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Tabel 1 : Rangkuman Laporan Penjualan Tahunan Sederhana
Tahun ke-1.................................................................. 205
Tabel 2 : Rangkuman Laporan Penjualan Tahunan Sederhana
Tahun ke-2.................................................................. 206
Tabel 3 : Perbedaan Pendapatan Berdasarkan Basis Akrual dan
Basis Kas Bank Syariah Mandiri................................ 208
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Statistik Reksa Dana Syariah Juli 2020.................. 85
Gambar 2: Perkembangan Sukuk Korporasi, Statistik Pasar
Modal Syariah......................................................... 86
Gambar 3: “The Changing Global Religious Landscape-1”.... 138
Gambar 4: “The Changing Global Religious Landscape-2”.... 139
Gambar 5 : Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri........... 161
Gambar 6: Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Bank Syariah Mandiri................................... 182
Gambar 7: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Bank Syariah Mandiri ........................................... 183
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
ba‟ B Be ب
ta‟ T Te ث
Ša Š es (dengan titik di atas) د
Jim J Je ج
Ĥ Ĥ ha (dengan titik di bawah) ح
kha‟ kh ka dan ha خ
Dal D De د
Źal Ź zet (dengan titik di atas) ذ
ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Şad Ş es (dengan titik di bawah) ص
d‟ad d‟ de (dengan titik di bawah) ض
Ţa Ţ te (dengan titik di bawah) ط
Ża Ż zet (dengan titik di bawah) ظ
ain „ koma terbalik ke atas„ ع
Gain G Ge غ
Fa‟ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
xvi
Lam L „el ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W We و
Ha H Ha ه
Hamzah ‘ Apostrof ء
Ya Y Ye ى
2. Vokal pendek
3. Vokal panjang
1 Fathah + alif Dituli
s
A
Dituli تيهْ اج
s
Jahiliyah
2. Fathah + ya‟ mati Dituli
s
A
Dituli سْ ح
s
Tansa
3. Kasrah + ya‟ mati Dituli
s
i
Dituli ىيرك
s
Karim
4. Dammah + wawu mati Dituli
s
U
Dituli ضْ رف
s
Furud
xvii
4. Vokal rangkap
1. Fathah + ya‟
mati
Ditulis Ai
Ditulis Bainakum بي كى
2. Fathah + wawu
mati
Ditulis Au
Ditulis Qaul لق
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangkitnya perekonomian Islam ditandai dengan berdirinya
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di banyak negara di dunia, mulai dari
perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, lembaga-lembaga
keuangan mikro syariah serta Islamic Windows System.1 Perkembangan ini
memaksa dunia melihat mainstream baru ini sebagai kenyataan empiris
yang harus disikapi dan dengan sendirinya membutuhkan berbagai
instrumen penyempurna, termasuk di dalamnya akuntansi, dalam hal ini
akuntansi syariah.2 Akuntansi syariah merupakan ilmu pengetahuan yang
diperlukan dalam pencatatan dan pelaporan informasi keuangan bagi
entitas yang menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Definisi
akuntansi syariah dalam buku Omar Abdullah Zaid, “Akuntansi Syariah:
Kerangka Dasar dan Sejarah Keuangan Dalam Masyarakat Islam”
terjemahan Syafi’i Antonio dan Sofyan S. Harahap, adalah:
”Muhasabah, yaitu suatu aktifitas yang teratur berkaitan dengan
pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan
yang sesuai dengan syari’at dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-
catatan yang representatif, serta berkaitan dengan pengukuran dengan
hasil-hasil keuangan yang berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-
tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut untuk membentu pengambilan
keputusan yang tepat.”3
1 Islamic Windows System adalah sistem yang memperkenankan didalam sebuah
kantor bank terdapat dua sistem perbankan yakni syariah dan konvensional. 2 Dawud Arif Khan, Fair Value dan Historical Cost dalam Perspektif Akuntansi
Syariah (Tangerang Selatan: Young Progressive Muslim, 2017), h. 3
3 Omar Abdullah Zaid, Akuntansi Syariah : Kerangka Dasar Sejarah Keuangan
Dalam Masyarakat Islam, terj. M. Syafi’i Antonio dan Sofyan S. Harahap, (Jakarta; LPFE
Universitas Trisakti, 2004), h. 57
2
Akuntansi syariah pada dasarnya merupakan aktivitas pencatatan
dan pelaporan aktivitas keuangan yang implementasinya didasarkan
syariah Islam. Sejak 14 abad lalu pekerjaan mencatat transaksi keuangan
terutama transaksi non tunai telah diperintahkan Allah swt melalui
firmanNya pada Al - Qur’an surat Al - Baqarah ayat 282.
Sebagai bagian ilmu ekonomi Islam, saat ini akuntansi syariah telah
diterapkan pada perbankan syariah di negara-negara Arab, Pakistan,
Malaysia dan termasuk Indonesia yang memiliki jumlah penduduk Muslim
yang besar. The Islamic Bank of Britain (IBB), bank syariah pertama yang
berdiri di Eropa pada tahun 2004, berhasil memperoleh prestasi gemilang
di negeri tersebut. Tanda bahwa perbankan syariah akan tumbuh di benua
biru, terlihat setelah bank tersebut memperoleh lebih dari 50 ribu nasabah
di tahun pendiriannya sebagai fakta empiris respon positif umat Islam di
Eropa terhadap Islamic economy.4
Setiap negara umumnya menetapkan standar akuntansi untuk
memperoleh keseragaman pedoman penyajian laporan keuangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 59 adalah standar
akuntansi syariah pertama di Indonesia yang disahkan pada tahun 2003.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) yang menyusun PSAK 59 berpedoman pada Standards for Islamic
Financial Institution yang disusun oleh AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Instituion)5, sebuah organisasi nirlaba
4 Aisyah. A, “Perkembangan Perbankan Syariah di Inggris”. http://www.ibec-
febui.com/ diakses tanggal 04/02/2020 pukul 15.30 5 Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions is a
Bahrain based not-for-profit organization that was established to maintain and promote
Shariah standards for Islamic financial institutions, participants and the overall industry
3
yang didirikan tahun 1991 dan berpusat di Bahrain. Prestasi AAOIFI
dalam merintis, menyusun dan mengembangkan standar akuntansi untuk
kepentingan lembaga keuangan syariah global dapat dibanggakan.
Lembaga tersebut mampu melahirkan berbagai produk standar akuntansi
yang meliputi 90 standar terdiri dari 54 standar syariah (sharia standard),
27 standar akuntansi (accounting standard), 7 standar tatakelola
perusahaan (governance standard), 2 standar kode etik (code of ethich)
dan 1 kerangka konspetual untuk penyajian laporan keuangan LKS atau
yang dikenal dengan istilah Conceptual Framework for Financial
Reporting by Islamic Financial Institutions,.
Kehadiran PSAK 59 menuai kritik dari praktisi perbankan syariah
dan sarjana akuntansi Islam. Diantaranya kritik atas penerapan metode
basis akrual yang disampaikan oleh A. Riawan Amin, yang pernah
menjabat sebagai Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI).6
Sofyan Syafri Harahap mengatakan PSAK 59 dan sumber yang dijadikan
pedoman yaitu AAOIFI masih mengadopsi sebagian prinsip akuntansi
konvensional yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip syariah.7
DSAK IAI merevisi dan mengembangkan berbagai aturan dalam
PSAK 59 dan melahirkan penggantinya PSAK 101 - 110 pada tanggal 27
Juni 2007. PSAK 101 dikeluarkan dengan tujuan untuk menggantikan
standar akuntansi syariah dalam PSAK 59 yang dinilai perlu direvisi.8
6 Zakaria Batubara, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia
Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/publications/ diakses tanggal 4/6/2020
pukul 13.18
7 Sofyan Syafri Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,
www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38 8 Ikatan Akuntan Indonesia,, “Standar Akuntansi Syariah (SAK)”,
www.iaiglobal.co.id, diakses tanggal 7 November 2019 pukul 16.30
4
Namun kehadiran PSAK 101 belum menghentikan silang pendapat antara
lain karena penerapan basis akrual dalam paragraf 15 PSAK 59 masih
dipertahankan. Kritik juga ditujukan terhadap dualisme metode basis
akrual dan basis kas yang diterapkan oleh LKS.
Di dalam Islam, pemilihan metode akuntansi basis akrual atau basis
kas bukan hanya menentukan nilai laba/rugi tapi juga zakat yang wajib
dikeluarkan oleh perusahaan. Accrual basis merupakan metode pengakuan
dan pencatatan pendapatan dan biaya dalam suatu periode akuntansi yang
didasarkan pada kewajiban melakukan pembayaran biaya dan timbulnya
hak untuk menerima pendapatan.9 Dengan metode ini pendapatan dan
biaya yang terjadi dalam suatu periode akuntansi akan dilaporkan di dalam
periode berjalan meskipun pendapatan itu belum diterima dan biaya itu
belum dikeluarkan secara tunai.
Adapun basis kas atau cash basis adalah metode akuntansi
pengakuan pendapatan dan biaya dimana pendapatan baru akan
dilaporkan setelah diterima secara tunai dan biaya akan dikurangkan dari
pendapatan ketika terdapat arus kas keluar untuk membayar pengeluaran
atau biaya tersebut dalam suatu periode akuntansi.10 Dengan metode ini
pencatatan pendapatan maupun biaya dilakukan secara riil, yaitu pada saat
uang diterima atau dikeluarkan.
9 Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, (Bandung:
Yrama Widya, 2003), h. 21 10 Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, h. 21
5
Dari sudut pandang akuntansi konvensional, kelebihan penggunaan
basis akrual dapat memberikan informasi transaksi di masa lalu dan di
masa depan secara lebih akurat. Risiko metode ini adalah pendapatan yang
tidak tertagih, koreksi profit and loss dan timbul over payment kewajiban
kepada pihak ketiga atas pendapatan yang belum diterima seperti
pembayaran pajak. Selain itu metode ini memiliki kelemahan karena bisa
dimanfaatkan untuk mengatur data keuangan sesuai yang diinginkan
(earning management). Risiko di atas tidak dijumpai pada basis kas
karena pendapatan dilaporkan bila sudah diterima secara tunai.
Kelebihan basis akrual dinilai sebagai kelemahan basis kas yaitu tidak
dapat memberikan informasi secara akurat kepada pihak-pihak eksternal
yang membutuhkan data yang terkait dengan penjualan yang telah terjadi
tapi belum diterima manfaatnya serta biaya yang masih terhutang.
Meski diakui adanya sejumlah kelebihan basis akrual, penggunaan
kedua metode pada entitas syariah dinilai tidak tepat. Harahap
mengatakan dualisme metode itu bisa menimbulkan tanda tanya nasabah
terhadap perhitungan bagi hasil karena terdapat dua versi pendapatan
dalam laporan keuangan.11 Entitas syariah dianjurkan menerapkan basis
kas karena lebih sesuai dengan nilai Islam. Salah satu dalil Al - Qur’an
yang menjadi dasar penolakan penerapan basis akrual pada entitas syariah
adalah firman Allah swt dalam Al - Qur’an di Surat Lukman.
سِب غَدًاۗ اذَا تكَ رِي نفَ سٌ مَّ ࣖوَمَا تدَ
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan dikerjakannya besok.” (QS Luqman [31] : 34)
11 Sofyan Syafril Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,
www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38
6
Entitas syariah tidak sepatutnya mengakui dan melaporkan di
dalam laporan keuangan pendapatan yang belum diterima secara riil
seperti diatur dalam basis akrual. Realitasnya saat ini pada entitas syariah
dijumpai dualisme akuntansi sebagai wujud penerapan PSAK 101 paragraf
25 dimana disebutkan bahwa accrual basis adalah metode yang ditetapkan
untuk digunakan oleh entitas syariah dalam menyajikan laporan keuangan.
Akan tetapi dalam menentukan jumlah bagi hasil yang akan diberikan
kepada nasabah, metode yang digunakan adalah cash basis.12
Tesis ini berjudul Penerapan Akutansi Basis Akrual dan Basis Kas
pada Entitas Syariah serta Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah
Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha
Dalam Lembaga Keuangan Syariah. (Studi Kasus pada Bank Syariah
Mandiri DKI Jakarta). Alasan pemilihan judul adalah : (1) Mengetahui
realitas yang tidak lazim ditemui dimana dua metode akuntansi pengakuan
pendapatan (Timing of Revenue Recognition) yaitu metode basis akrual
(accrual basis) dan basis kas (cash basis) digunakan dalam sebuah entitas.
Di dalam business practice, biasanya entitas memilih menggunakan salah
satu dari dua metode tersebut, (2) BSM dipilih sebagai objek studi kasus
karena merupakan bank umum syariah yang saat ini memiliki jumlah aset
terbesar di Indonesia dan selama 5 tahun berturut-turut berhasil meraih
predikat “The Most Trusted Companies”, (3) Menilai kesesuaian
penerapan kedua metode akuntansi di BSM dengan Fatwa tersebut di atas
dan menganalisa permasalahan jika entitas syariah hanya menerapkan
basis kas.
12 Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK No, 101 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, 2007, h. 101.8
7
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Beberapa kemungkinan permasalahan yang muncul dari
pemilihan judul tesis adalah sebagai berikut :
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 pada
dasarnya adalah fatwa tentang metode akuntansi pengakuan
pendapatan untuk LKS. Ia adalah salah salah satu fatwa DSN-
MUI yang menjadi dasar penyusunan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah
(PAPSI) 2013 yang merupakan penjabaran dari PSAK
101.Sebagai bagian dari industri perbankan syariah, BSM harus
mengikuti pedoman akuntansi pengakuan pendapatan tersebut.
b. Menggunakan sekaligus dua metode akuntansi pengakuan
pendapatan yaitu basis akrual dan basis kas selain tidak lazim di
dalam business practice, juga menimbulkan kritik dari para
praktisi perbankan syariah dan sarjana akuntansi Muslim, karena
memiliki potensi resiko seperti persepsi negatif adanya window
dressing, tidak konsisten, tidak efisien dan menimbulkan tanda
tanya dari nasabah pemilik dana.
c. Para ahli akuntansi syariah di antaranya Sofyan Syafri Harahap
mengatakan bahwa nilai-nilai kapitalisme barat yang dijumpai
dalam conceptual framework akuntansi mainstream masih
terdapat dalam standar akuntansi syariah yang ada saat ini.13
13 Sofyan Syafril Harahap, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,
www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.38
8
Sebagian standar akuntansi syariah dinilai menyerap filosofi
kerangka konsep akuntansi konvensional yang menurut
sebagian sarjana akuntansi Muslim bermasalah ketika dilihat
dari perspektif syariah. Salah satunya metode akuntansi basis
akrual yang menetapkan aturan bagi entitas untuk mengakui,
membukukan dan melaporkan pendapatan yang masih belum
diterima secara tunai. Konsep ini tidak sesuai dengan nilai Islam
yang berprinsip tidak ada seorangpun dapat meyakini apa yang
akan dialaminya di esok hari.
d. Penggunaan basis akrual menghadapi risiko piutang tidak
tertagih yang bisa menimbulkan kerugian material (financial
loss) karena terdapat kewajiban kepada pihak ketiga seperti
pajak yang harus dihitung dan dikeluarkan atas seluruh profit
tanpa melihat penghasilan itu telah atau belum diterima. Metode
ini juga dinilai memberi peluang bagi praktek kecurangan yang
disebut earning management, yaitu mengatur besar kecilnya
penghasilan dan profit yang dilaporkan sesuai keinginan.
2. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan yang cukup luas seperti tersebut di
atas, perlu dibatasi melalui batasan masalah sebagai berikut :
a. Kesesuaian penerapan akuntansi pengakuan pendapatan pada
Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta dengan Fatwa Dewan Syariah
Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem Distribusi
9
Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah yang menjadi
dasar penyusunan Standar Akuntansi Syariah.
b. Analisa permasalahan yang ditimbulkan jika entitas syariah hanya
menggunakan basis kas dalam penyusunan laporan keuangan.
3. Perumusan Masalah
a. Apakah penerapan dualisme akuntansi basis kas dan akrual pada
Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta sesuai dengan Fatwa Dewan
Syariah Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tersebut di atas ?
b. Apakah permasalahan yang timbul jika entitas syariah
meninggalkan basis akrual dan hanya menerapkan basis kas ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui
bagaimanakah Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta sebagai entitas syariah
dan objek studi kasus menerapkan akuntansi basis akrual dan kas dalam
proses penyajian laporan keuangan.
Penelitian ini secara khusus juga memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi basis akrual dan basis kas
pada Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta serta kesesuaiannya dengan
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang
Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan dan solusinya jika
Bank Syariah Mandiri DKI Jakarta meninggalkan basis akrual dan
hanya menerapkan basis kas.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Peneliti mengharap memperoleh wawasan yang lebih luas tentang
prinsip-prinsip akuntansi syariah.
b. Bagi Institut Ilmu Al – Qur’an dapat memperkaya khasanah dan
tema tesis yang telah ada
c. Memberi nilai tambah bagi pengetahuan ilmiah khususnya
akuntansi syariah di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi landasan meninjau kembali Fatwa Dewan Syariah
Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang Distribusi Hasil
Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan PSAK 101
paragraf 25.
b. Menjadi referensi bagi penelitian di bidang akuntansi syariah.
E. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Belum ada tesis yang membahas tema ini, akan tetapi terdapat
beberapa judul jurnal yang berhubungan sebagai berikut :
a. Nama Peneliti : Muhammad Achyar Adnan
Judul Penelitian : Sekali lagi : Accrual Basis Versus Cash
Basis Bagi Usaha yang Berlandaskan Syariah.
Sumber : KIAT Jurnal Ekonomi, Manajemen dan
Akuntansi Volume 8 No 2, 2005
Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif
11
Hasil Penelitian : Dalam tulisan ini disampaikan pendapat
para cendekiawan Muslim tentang metode basis akrual dan basis
kas. Di akhir tulisan penulis menyampaikan pandangannya basis
akrual tetap lebih baik digunakan oleh perbankan syariah.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-
sama membahas penggunaan metode pencatatan basis kas dan
basis akrual di entitas syariah. Perbedaannya terletak pada ruang
lingkup penelitian dan pembahasan serta kesimpulan. Ruang
lingkup tesis ini lebih luas, meliputi studi kasus pada bank syariah
dan analisa permasalahan jika entitas syariah hanya menerapkan
basis kas. Penelitian ini menyarankan entitas syariah sebaiknya
hanya menggunakan metode basis kas.
b. Nama Peneliti : Zarah Puspitaningtyas
Judul Penelitian : Basis Kas dan Akrual dalam Perspektif
Akuntansi Syariah.
Sumber : Bunga Rampai, Jurnal Pusat Kajian
Pembangunan Islami Universitas Jember, 2017.
Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian : Penulis menyampaikan bahwa DSN
menilai yang lebih maslahat bagi perbankan syariah adalah
pencatatan transaksi berdasarkan basis akrual. Namun untuk
memenuhi kewajiban pembayaran bagi hasil harus dibuat lagi
laporan terpisah berdasarkan basis kas.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut
yaitu membahas penggunaan metode pencatatan basis kas dan
basis akrual pada bank syariah. Adapun perbedaannya terletak
12
pada ruang lingkup penelitian dan pembahasan dimana ruang
lingkup tesis ini lebih luas dibandingkan jurnal tersebut.
c. Nama Peneliti : Ayus Ahmad Yusuf dan Neni Nurhayati
Judul Penelitian : Analisis Penggunaan Metode Pencatatan
Cash Basis dan Accrual Basis Pada Transaksi di Bank Syariah.
Sumber : Al-Amwal, Jurnal Kajian Ekonomi dan
Perbankan Syariah, Volume 9, No. 1, 2017
Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian : Bank Syariah telah mematuhi pedoman
yang diatur dalam PSAK No. 101 – 110. Implikasi penggunaan
metode akrual lebih mencerminkan keadaan keuangan yang
sebenarnya, meski lebih sulit karena akuntan harus mencatat lebih
banyak dibandingkan penggunaan metode basis kas. Kelebihan
metode basis kas dapat memberikan informasi likwiditas
perusahaan yang sangat diperlukan oleh pengambil keputusan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-
sama membahas kelebihan dan kelemahan metode pencatatan
basis kas dan basis akrual. Perbedaannya terletak pada ruang
lingkup penelitian dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.
d. Nama Peneliti : Zakaria Batu Bara
Judul Penelitian : Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah
Indonesia Berbasis Accrual
Sumber : https://media.neliti.com/media/
Metode Penelitian : Deskriptif Kualilatif
Hasil Peneltian : Bank syariah di Indonesia menggunakan
2 metode akuntansi pengakuan pendapatan. Accrual basis
diterapkan dalam proses penerbitan laporan keuangan sedangkan
13
cash basis digunakan untuk menentukan bagi hasil kepada kepada
nasabah. Dilihat dari aspek operasional, dualisme akuntansi ini
tidak mudah karena memerlukan system informasi akuntansi
yang akurat dan dapat diandalkan untuk melakukan rekonsiliasi
pendapatan yang dihitung secara basis akrual dan basis kas.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di
atas yaitu membahas sejumlah kritik dari praktisi perbankan
syariah dan pakar akuntansi syariah mengenai penerapan
dualisme metode pencatatan basis kas dan basis akrual seperti
menimbulkan persepsi window dressing, tidak konsisten dan
tidak efisien. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian
dan pembahasan dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.
e. Nama Peneliti : Anas Isnaeni
Judul Penelitian : Penggunaan Basis Akrual Dalam
Akuntansi Keuangan Syariah
Sumber : Nazh Academic and Profession,
https://nazhcampro.wordpress.com/2017/06/14/
Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian : Basis akrual adalah metode akuntansi
yang memungkinakan pendapatan yang belum diterima diakui
sebagai pendapatan berdasarkan asumsi bahwa pendapatan itu
diyakini akan diterima. Asumsi ini mengundang kritik sejumlah
sarjana akuntansi Muslim yang menunjuk Al - Qur’an Surat
Lukman ayat 34 sebagai dalil. Penerapan basis akrual pada LKS
dapat menyebabkan nilai pendapatan pada laporan keuangan
lebih besar dibandingkan pendapatan yang digunakan sebagai
dasar penentuan bagi hasil kepada nasabah. Hal ini bukan hanya
14
mengindikasikan adanya unsur taghrir tetapi dapat menimbulkan
persepsi negatif bagi nasabah yang merasa dirugikan.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di
atas yaitu membahas kelemahan metode basis akrual jika dilihat
dari aspek syariah, di antaranya bertentangan dengan firman
Allah swt dalam Al - Qur’an dalam Surat Lukman ayat 34.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian dan
pembahasan dimana ruang lingkup tesis ini lebih luas.
f. Nama Peneliti : Saparuddin Siregar
Judul Penelitian : Apakah Distribusi Bagi Hasil Cash
Basis Adil Bagi Deposan Bank Syariah ?
Sumber : JAMAL, Jurnal Akuntansi Multi
Paradigma, Volume 7 No 1, 2016
Metode Penelitian : Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian : Tulisan ini menganalisis metode
pendistribusian bagi hasil bank syariah di Indonesia dengan
berfokus kepada penerapan basis kas dengan menggunakan
pendekatan kritis berdasarkan teori keadilan yang menekankan
pada analisis koherensi atau konsistensi. Hasil studi menunjukkan
distribusi bagi hasil dengan basis kas tidak diterapkan secara
konsisten untuk seluruh stakeholders bank syariah. Hal ini
menyebabkan penerimaan yang lebih rendah untuk deposan.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian tersebut di
atas yaitu penerapan dua metode akuntansi basis akrual dan basis
kas pada lembaga keuangan syariah. Perbedaannya penelitian
tersebut memfokuskan pada aspek keadilan dimana metode basis
15
kas hanya dipakai dalam perhitungan bagi hasil kepada deposan
akan tetapi pembayaran deviden dan pajak memakai basis akrual.
2. Studi Kepustakaan
Dalam rangka memperkuat masalah yang akan diteliti, diadakan
telaah pustaka dengan cara mencari serta menemukan teori-teori yang
akan dijadikan landasan penelitian. Berdasarkan PSAK Nomor 101
tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Syariah ditetapkan
entitas syariah baik lembaga keuangan syariah maupun lembaga bisnis
syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual. Harahap
mengatakan kerangka konsep dalam penyusunan PSAK 101
filosofinya bukan merupakan conceptual framework yang
berlandaskan tatanan sosial, ekonomi dan bisnis yang Islami tetapi
hasil ‘cangkokan’ dari akuntansi konvensional.14
Konsep pengakuan sangat penting dalam konsep akuntansi
karena mengatur kapan dicatatnya transaksi pendapatan, beban, laba,
dan rugi. Pada konsep inilah kedua metode yaitu basis kas dan basis
akrual berbeda. Pengaruhnya sangat signifikan dalam menentukan
besar kecilnya harta, hutang dan laba atau rugi entitas. Dalam hal ini
prinsip yang dipakai oleh IAI maupun AAOIFI yang ditetapkan
kepada entitas syariah adalah basis akrual.
14 Zakaria Batubara, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia
Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/publications/ diakses tanggal 4/6/2020
pukul 13.18
16
Wibowo15 mengatakan, pada era 70-an, banyak perusahaan
Amerika yang dilaporkan gagal mendeteksi kelemahan financial.
Pendekatan basis akrual yang digunakan oleh perusahaan itu telah
membuka peluang trik-trik curang dalam pembukuan. Tragedi World
Com terjadi karena akuntannya memanfaatkan lubang-lubang
kelemahan basis akrual yang akhirnya merugikan para pemegang
saham. World Cam, perusahaan telekomunikasi yang total hartanya
mencapai 107 miliar dolar bangkrut. Kebangkrutan ini, menurut
Wibowo, karena banyaknya keuntungan yang masih berbentuk
potensi dibukukan dan diakui sebagai pendapatan.
Basis akrual mengakui pendapatan dilakukan saat suatu manfaat
itu diperoleh, bukan pada saat diterima. Hal yang sama terjadi untuk
beban yaitu beban diakui pada saat manfaat diterima dan bukan pada
saat kas dibayarkan. Metode ini berhubungan dengan konsep
penandingan (matching concept) beban dengan manfaat. Sehingga,
menurut Sri Nurhayati dan Wasilah basis akrual dapat dianggap
sebagai basis akuntansi yang juga sesuai diterapkan dalam akuntansi
syariah.16 Meskipun demikian, Sri Nurhayati dan Wasilah
mengatakan konsep akrual tidak dapat dipakai untuk menghitung
zakat dan bagi hasil dalam mudarabah. Zakat, menurut Mazhab
Maliki, harus dibayar berdasarkan kekayaan yang telah diterima
15 Darajad H. Wibowo, 2002, “Hindari Trik Curang Dalam Akuntansi”,
www.Republikaonline.com, 1 Agustus 2002 diakses tanggal 18/02/2020, pukul 13.45 16 Anas Isnaeni, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan Syariah”,
https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal 4/6/2020 pukul 14.05
17
manfaatnya dan bagi hasil atas mudharabah menurut Mazhab Syafii
juga harus didasarkan atas keuntungan tunai yang diterima.17
Persamaan tesis ini dengan beberapa tulisan yang disebutkan di
atas adalah sama-sama menganalisa bahwa basis akrual adalah metode
akuntansi yang tidak tepat digunakan dalam entitas syariah meski
diakui terdapat beberapa manfaat dari aspek kelengkapan informasi
yang disajikan. Selain itu metode ini juga tak dapat digunakan sebagai
dasar perhitungan zakat. Metode pengakuan pendapatan yang
direkomendasikan untuk entitas syariah adalah basis kas. Perbedaan
tesis ini dengan tulisan-tulisan tersebut, pemaparan teori pada tesis ini
lebih lengkap, meliputi konsep dan kerangka tujuan akuntansi dan
pelaporan dalam perspektif Islam serta perbedaannya dengan
akuntansi konvensional, sejarah dan perkembangan entitas syariah
termasuk sejarah dan perkembangan perekonomian Islam sebagai
habitat tumbuh dan berkembangnya entitas syariah. Selain itu analisa
yang dilakukan pada tesis ini lebih luas meliputi permasalahan yang
timbul dan solusinya jika entitas syariah meninggalkan metode basis
akrual dan hanya menerapkan basis kas.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan
menggunakan jenis penelitian studi kasus pada Bank Syariah Mandiri
di Jakarta. Penulis menganggap pemilihan entitas sebagai objek
penelitian dan lokasi penelitian cukup representatif dan sesuai dengan
17 Anas Isnaeni, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan Syariah”,
https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal 4/6/2020 pukul 14.05
18
pemilihan judul karena objek merupakan salah satu entitas syariah
terbesar dan berlokasi di kota besar Jakarta. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif karena menganalisia dualisme
penerapan akuntansi basis kas dan akrual dalam penyusunan laporan
keuangan entitas syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No;
14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem Distribusi Hasil Usaha Dalam
Lembaga Keuangan Syariah yang menjadi dasar penyusunan metode
pengakuan pendapatan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 101.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata
tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati18.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu
fenomena social dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti
membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi
yang alami.19
Sebagaimana halnya penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus maka hasil
penelitian ini bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis
yang disimpulkan berdasarkan analisa dari berbagai pendapat para
ahli akuntansi syariah serta temuan-temuan dalam studi kasus. Hasil
18 Lexi J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
Rosda Karya, 2002), h. 5 19 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h.
11
19
analisa mencakup analisis dampak yang ditimbulkan jika salah satu
basis akuntansi dalam dualisme itu ditinggalkan.
2. Sumber Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.
Data juga bisa berupa fakta yang digambarkan lewat angka, simbol,
kode, dan lain-lain.20 Data penelitian dikumpulkan baik lewat
instrumen pengumpulan data, observasi, wawancara maupun lewat
data dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal
bukan dalam bentuk angka,21 dimana yang termasuk data
kualitatif dalam penelitian ini di antaranya Fatwa DSN dan PSAK
101 yang memuat ketentuan metode akuntansi yang harus
digunakan oleh entitas syariah dalam penyusunan laporan
keuangan. Data kualitatif juga termasuk sejumlah pendapat para
ahli akuntansi syariah berikut dali-dalil yang dijadikan rujukan
atas keberatan mereka terhadap dualisme basis akuntansi ini.
b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung
secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.22 Termasuk
20 Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h 22 21 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta :
Rakesarasin, 1996), h. 2 22 Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.15
20
data kuantitatif laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang
menjadi objek penelitian dan data-data yang terkait dengannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik
pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, maupun
penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai
dengan tujuannya. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data
dokumentasi dan arsip-arsip resmi.23 Lofland, sebagaimana yang
dikutip oleh Moleong menyatakan bahwa “sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Jadi, kata-kata dan
tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan
sumber data utama dan dokumen atau sumber tertulis lainnya
merupakan data tambahan.24
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
di antaranya Fatwa DSN No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sistem
Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah, PSAK
101, pendapat para ahli akuntansi syariah serta hasil wawancara dan
data-data keuangan yang diperoleh dari Bank Syariah Mandiri.
Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari studi pustaka serta data-data yang diperoleh dari internet
sebagai penunjang bagi data primer.
23 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005) h.36 24 Lexi J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
Rosda Karya, 2005), h. 157
21
3. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sutopo, metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu
teknik yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif
meliputi interview dan observasi berperanserta, sedangkan metode
noninteraktif meliputi observasi takberperanserta, tehnik kuesioner,
mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan.25 Sedangkan
Sugiyono mengatakan ada empat macam tehnik pengumpulan data,
yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan /triangulasi.26
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari
sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan
wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, non human
resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Menurut
Nasution studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif,
posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber” yang dapat
menjawab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar
belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada
peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?; dan
sebagainya.27
Menurut Sugiyono studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan
semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen ini
25 Sutopo, HB., Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: UNS Press., 2006), h.9 26 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. (Bandung:
ALFABETA, 2008), h. 63 27 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung, Tarsito 2003),
h. 86
22
dalam metode penelitian kualitatifnya. Hal senada diungkapkan
Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “ in most tradition of qualitative
research, the phrase personal document is used broadly lo refer to any
first person narrative produce by an individual which describes his or
her own actions, experience, and beliefs”.28 (“Dalam tradisi penelitian
kualitatif, sebagian besar menggunakan dokumen yang merujuk pada
narasi orang pertama yang menggambarkan tindakan, pengalaman,
dan keyakinannya sendiri").
Untuk memperoleh data-data yang terjamin kebenarannya serta
bisa dipertanggung-jawabkan, Penulis dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode interaktif yaitu observasi dan interview kepada entitas
keuangan syariah yang menjadi objek penelitian. Diharapkan
melalui kedua metode ini diperoleh data-data yang diperlukan
dari para akuntan yang bertugas menyajikan laporan keuangan.
b. Metode noninteraktif yaitu studi dokumen meliputi Al Qur’an,
Hadis Nabi saw, pendapat para ulama, kebijakan akuntansi yang
dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK 110, buku karya ahli akuntansi syariah, dan sumber dari
internet.
4. Metode Pengolahan (Analisis) Data
Analysis is process of resolving data into its constituent
component to reveal its characteristic elements and structure.29
28 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. (Bandung:
ALFABETA, 2005), h. 83 29 Ian Dey, Qualitative Data Analysis, (New York: RNY, 1995), h. 30.
23
Analisis merupakan proses pemecahan data menjadi komponen-
komponen yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu.
Menurut Bogdan dan Biglen dalam Moleong, Analisis data kualitatif
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
datapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.30
Menurut Seiddel dalam Burhan Bungin proses analisis data
kualitatif adalah sebagai berikut:31
a. Mencatat sesuatu yang dihasilkan dari catatan lapangan dan diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
c. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan,
dan membuat temuan-temuan umum.
Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik
data yang melalui pengakuan subyek pelakunya.32 Peneliti dihadapkan
kepada berbagai objek penelitian yang semuanya menghasilkan data
yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari obyek penelitian
memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis
30 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 248 31 H. M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,
2011), h. 149. 32 H. Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitaif, (Malang: UIN
Maliki Press, 2010), h. 355.
24
diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga
menjadi pemahaman umum.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan
masalah. Selanjutnya diuraikan tujuan penelitian yang meliputi
tujuan umum dan tujuan khusus serta manfaat penelitian yang
meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikutnya kajian
pustaka yang berisi ringkasan tentang 6 penelitian terdahulu
dalam bentuk jurnal dan tesis dilengkapi dengan studi
kepustakaan. Bab ini ditutup dengan pemaparan metode
penelitian yang meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis data dan sistematika penulisan.
BAB II : TEORI AKUNTANSI BASIS KAS DAN AKRUAL SERTA
PELAKSANAANNYA PADA ENTITAS SYARIAH
Pada bab ini akan diuraikan pengertian Akuntansi Konvensional
dan Syariah, Metode Akuntansi Basis Akrual dan Basis Kas
dalam Perspektif Islam Badan Penyusun Standar Akuntansi,
Sistem Informasi Akuntansi, konsep Utilitarianisme dan
Sekularisme dalam Akuntansi Konvensional, Polemik Asal
Usul Ilmu Akuntansi, Kebangkitan Islamic Finance dan
Kebutuhan Akuntansi Syariah, dan Kehadiran Akuntansi
Syariah dari Beberapa Sudut Pandang. Selanjutnya pada bab ini
juga akan dipaparkan teori mengenai Penyusunan Standar
25
Akuntansi Syariah, Berbagai Konflik dalam Konsep dan
Elemen Kerangka Teori Akuntansi serta Entitas dalam
Perspektif Islam. Pada bagian akhir bab ini akan dilengkapi
dengan Sejarah Perbankan Syariah, Berbagai Tantangan dan
Pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia, Fatwa Dewan Syariah
Nasional No; 14/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil
Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan Hubungannya
dengan PSAK dan Standar Akuntansi Syariah, Masa Depan
Perekonomian Islam dan LKS.
BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)
DKI JAKARTA
Bab ini berisi uraian mengenai sejarah Bank Syariah Mandiri
DKI Jakarta mulai berdiri sampai menjadi bank syariah dengan
jumlah aset terbesar di Indonesia. Selain itu juga akan diuraikan
Standard Operating Procedure dan Struktur Organisasi BSM,
ragam produknya meliputi produk pendanaan (funding product),
produk pembiayaan (financing product), dan produk jasa
(service product). Selanjutnya uraian mengenai Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Bank Syariah Mandiri yang meliputi
penerapan dualisme akuntansi basis akrual dan basis kas yang
dilakukan oleh BSM dalam rangka mengikuti regulasi
penyusunan laporan keuangan yang ada yaitu PSAK 101-110
dan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 14/DSN-
MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga
Keuangan Syariah.
26
BAB IV: PENERAPAN AKUNTANSI BASIS KAS DAN AKRUAL
PADA BANK SYARIAH MANDIRI DKI JAKARTA
Bab ini berisi analisa potensi resiko dan sejumlah kritik yang
ditujukan terhadap penerapan basis akrual dan dualisme
akuntansi basis kas dan basis akrual pada lembaga keuangan
syariah, diantaranya tidak konsisten, tidak efisien,
menimbulkan persepsi window dressing, dan lain-lain. Bab ini
ditutup dengan analisa permasalahan yang timbul dan solusinya
jika entitas syariah hanya menggunakan basis kas dan
meninggalkan basis akrual.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan
memberikan manfaat khususnya bagi entitas syariah serta dapat
menjadi wacana dalam pengembangan ilmu akuntansi syariah.
215
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini
menyimpulkan :
1. Penyusunan laporan keuangan pada Bank Syariah Mandiri DKI
Jakarta menggunakan dua metode pengakuan pendapatan. Metode
basis akrual digunakan untuk menyusun Laporan Laba/Rugi dan
Komprehensif Lain yang menunjukkan prestasi kinerja operasional
bank selama peiode berjalan. Metode basis kas digunakan untuk
menyusun Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil yang
menjadi dasar perhitungan bagi hasil kepada nasabah. Penerapan
metode akuntansi basis akrual dan basis kas pada Bank Syariah
Mandiri DKI Jakarta sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional
No. 20/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Distribusi Hasil Usaha Dalam
Lembaga Keuangan Syariah, yang mengatakan bahwa :
“dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan
sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam
distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan
yang benar-benar terjadi (Cash Basis). Penetapan sistem yang dipilih
harus disepakati dalam akad.”
Penerapan kedua metode juga sesuai dengan PSAK 101 paragraf 25
dan Peraturan OJK dalam Surat Edaran OJK No. 15/26/DPbS tanggal
10 Juli 2013 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia (PAPSI) serta sesuai dengan PAPSI 2013 yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai penjabaran lebih lanjut dari
PSAK.
216
2. Permasalahan yang timbul jika bank syariah meninggalkan basis
akrual dan hanya menggunakan basis kas diantaranya : (1) sulit
dibandingkan (tidak comparable) dengan laporan keuangan bank-
bank mainstream yang menggunakan basis akrual. Bank syariah
seharusnya dibandingkan dengan sesama bank syariah lain di
dalam habitatnya sebagaimana prinsip perbandingan yang benar
adalah ‘apples to apples”. (2) bertentangan dengan matching
concept yaitu prinsip akuntansi mempertemukan pendapatan dan
biaya dalam satu periode yang bersesuaian. Matching concept
seharusnya bukan menyatukan pendapatan yang masih akan
diterima dengan biaya yang sudah dikeluarkan akan tetapi
menyatukan pendapatan yang sudah diterima dengan biaya yang
sudah dikeluarkan, dimana konsep ini dijumpai pada basis kas.
(3) menampilkan nilai pendapatan di dalam laporan keuangan lebih
kecil dari nilai yang ditampilkan dengan basis akrual. Konservatif
bukan hanya dikenal sebagai kerangka teori akuntansi tapi juga
merupakan bagian dari prinsip kehati-hatian bank (prudential
banking principal). Basis kas mengandung prinsip konservatif
yang benar yaitu lebih baik membukukan pendapatan yang
nilainya lebih kecil tetapi real dan sudah diperoleh manfaatnya
daripada pendapatan yang lebih besar tapi tidak real, belum
diperoleh manfaatnya dan mengandung resiko pendapatan itu
dikoreksi karena tidak bisa ditagih. Disamping itu penelitian
menunjukkan, dengan asumsi yang sama perbedaan pendapatan
basis akrual dan basis kas hanya terjadi di tahun pertama dan
selanjutnya perbedaan itu hilang atau relatif kecil.
217
B. Saran
Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan atas kritik yang
ditujukan terhadap dualisme metode akuntansi yang diterapkan oleh
entitas syariah adalah :
1. Kepada DSN-MUI sebaiknya memperhatikan berbagai kritik dan
masukan dari para scholars akuntansi syariah lokal maupun global
terhadap penerapan basis akrual pada LKS dan mengevaluasi kembali
Fatwa DSN No. 14/DSN-MUI/IX/200 Tentang Distribusi Hasil Usaha
Dalam Lembaga Keuangan Syariah yang menganjurkan LKS
menerapkan basis akrual dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Hal yang sama juga disarankan kepada Dewan Standar Akuntansi
Syariah (DSAS) terhadap PSAK 101 paragraf 25. Sejumlah
cendekiawan akuntansi syariah lokal maupun global telah
menegaskan bahwa garis perbedaan Islam dengan kapitalisme sangat
jelas, sehingga Islam harus memiliki sistem akuntansi sendiri yang
tidak mengikuti konsep dan kerangka akuntansi mainstream akan
tetapi disusun berlandaskan prinsip syariah Islam. Islam commands
authority over the totality of a Muslim's being. Mervyn Lewis
mengatakan Islam menghendaki para pemimpin Muslim untuk
memiliki sikap totalitas (kaffah) sebagai Muslim.1
2. Kepada entitas syariah sebaiknya mengevaluasi kembali penerapan
dualisme akuntansi basis akrual dan basis kas dengan
mempertimbangkan potensi resiko yang bisa terjadi. Metode basis
akrual terbukti memiliki banyak kelemahan yaitu bisa dimanfaatkan
untuk mengatur data-data keuangan yang disebut earning
1 Mervin K. Lewis, “Islam and Accounting”, p. 103 -127
218
management. Pendapatan yang diakui dalam metode basis akrual
adalah pendapatan yang sebagian belum diterima manfaatnya,
memiliki resiko tidak tertagih karena realisasinya sangat tergantung
kondisi internal pihak yang berhutang serta kondisi eksternal seperti
krisis ekonomi, resesi, perubahan kondisi alam, gejolak politik dan
moneter serta wabah pandemi seperti terjadi saat ini yang membuat
customer tak sanggup membayar sehingga timbul piutang atau
pembiayaan bermasalah. Jika jumlahnya melebihi bad debt allowance
(cadangan piutang tak tertagih) diperlukan sejumlah koreksi atas
pendapatan dan laba yang telah dilaporkan. Semua resiko yang disebut
di atas tidak dijumpai pada metode basis kas.
Dari perspektif syariah, argumentasi yang membuktikan kelemahan
basis akrual sangat kuat. Metode basis akrual yang direkomendasikan
penggagas akuntansi konvensional tidak sesuai dengan pesan Al -
Qur’an dalam Surat Lukman ayat 34. Jika Allah swt mengatakan
seseorang tak dapat memastikan apa yang ia lakukan esok hari, lalu
bagaimana ia meyakini bahwa tagihannya kepada pihak yang
berhutang (customer) pasti akan diterimanya beberapa bulan yang
akan datang. Lebih jauh lagi, salah satu tujuan penyusunan laporan
keuangan di dalam Islam adalah untuk menentukan jumlah zakat yang
wajib dikeluarkan oleh entitas dengan benar. Metode basis akrual
tidak tepat menjadi dasar untuk menghitung zakat karena syarat harta
yang menjadi objek zakat harus telah dimiliki secara penuh atau
sempurna (al milk at taam).
219
DAFTAR PUSTAKA
AAOIFI, “Objective”, https://aaoifi.com/objectives/, diakses tanggal
4/8/2020.
A., Aisyah, “Perkembangan Perbankan Syariah di Inggris” http://www.
ibec- febui.com/ diakses tanggal 04/02/2020.
Abdalla, Khiyar Khiyar, “Malaysia: 30 Years of Islamic Banking
Experience (1983-2012)”, International Business & Economics
Research Journal, , Volume 11, Number 10, October 2012.
Abdelhafid, Tarek Elsharif, “The Elements of Accounting Information
Systems and the Impact of Their Use on the Relevance of Financial
Information in Wahda Bank—Benghazi, Libya” Open Journal of
Business and Management, 2019, 7.
Abdullah, Omar Zaid, Akuntansi Syariah: Kerangka Dasar Sejarah
Keuangan Dalam Masyarakat Islam, terjemahan M. Syafi‟i
Antonio dan Sofyan S. Harahap, (Jakarta: LPFE Universitas
Trisakti, 2004).
___________________, “Were islamic records precursors to accounting
books based on the Italian method?”, Accounting Historians
Journal 27(1),· June 2000.
Abdullah, Shibly, “Conventional and Islamic Perspective in Accounting:
Potential for Alternative Reporting Framework”, International
Journal of Economics and Management Engineering, Vol: 12, No:
2, 2018.
Accounting CPE Course and Book, “The Purpose of Accounting,”
https://www.accountingtools.com/ diakses tanggal 8/8/2020.
Accounting Entity, http://www.businessdictionary.com/, diakses tanggal
16/7/2020.
Accounting Entity, https://www.oxfordreference.com/, diakses tanggal
16/7/2020.
220
Accounting Verse, “Financial Ratio Analysis”, https://www.
accountingverse.com/, diakses tanggal 14/8/2020.
ACFE, Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter,
https://acfe-indonesia.or.id/ , diakses tanggal 29/7/2020.
Achyar, Muhammad Adnan, “Sekali lagi : Accrual Basis Versus Cash
Basis Bagi Usaha yang Berlandaskan Syariah”, KIAT Jurnal
Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Volume 8 No 2, 2005.
Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal, Al-Musnad, Dār al-Ḥadīṡ, Qāhirah,
t.th.
Ahmad, Shakeel, “Islamic Banking and Finance in the Contemporary
World”, https://isa7695.wordpress.com/, diakses tanggal
24/8/2020.
AICPA, “The importance of internal control in financial reporting and
safeguarding plan assets”, Employee Benefit Plan Audit Quality
Center, https://www.aicpa.org/ diakses tanggal 3/8/2020.
Akuntansi Keuangan, “Daftar Lengkap Bank Syariah di Indonesia”,
https://akuntansikeuangan.com/ diakses tanggal 14/01/2020.
Alexander, David and Anne Britton, Financial Reporting. (London:
International Thomson Business Press., 1999).
Aliminsyah dan Pandji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan,
Bandung: Yrama Widya, 2003.
Amin, Mohamed, “Review of ‘Muslim Civilisation: The Causes of
Decline and the Need for Reform’ by M. Umer Chapra”,
https://www.mohammedamin.com/ , diakses tanggal 11/7/2020.
Anggraeni, Ricca, “Memaknakan Fungsi Undang-Undang Dasar Secara
Ideal Dalam Pembentukan Undang-Undang”, Masalah-Masalah
Hukum, Jilid 48 No.3, Juli 2019.
221
An-Nawawi, Imam, Syarah Shahih Muslim, (Jakarta: Pustakaazzam,
2011).
Aprijon, “Kewirausahaan dan Pandangan Islam”, dalam Menara, Vol. 12
No. 1 Januari – Juni 2013.
Arif, Dawud Khan, Fair Value dan Historical Cost dalam Perspektif
Akuntansi Syariah, Tangerang Selatan: Young Progressive
Muslim, 2017.
Arif, Muhammad, “Toward a Definition of Islamic Economics : Some
Scientific Consideration”, J. Res. Islamic Econ., Vol. 2, No. 2.
Arwani, Agus, “Profesi Akuntan Syariah Indonesia Memasuki Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)”, Jurnal Muqtasid, Volume 7 Nomor 1,
Juni 2016.
Ascarya dan Diana Yumanita, “Measuring the Competitiveness of Islamic
Banking in Indonesian Dual Banking System”, TAZKIA Islamic
Finance & Business Review Vol. 3 No.2 Agustus - Desember 2008.
Askary, Saeed and F. Clarke. “Accounting in the Koranic Verses” Paper
presented at Accounting, Commerce and Finance: the Islamic
Perspective International Conference, University of Western
Sydney, Macarthur, 1997.
Asrori, “Akuntansi Syariah Bidang Baru Studi Akuntansi Dalam Konteks
Epistimologi Islam”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Dinamika,
Vol 11, No. 2, 2002.
A., Stephen Zeff, “The Evolution of the IASC into the IASB, and the
Challenges it Faces”, The Accounting Review, American
Accounting Association Vol. 87, No. 3, May 2012.
A., Taisier Zoubi, Osamah Al-Khazali, “Adopting US-GAAP Or IASB
Accounting , Standards By The Arab Countries”, International
Business & Economics Research Journal Volume 3, Number 10,
2011.
222
Ayu, Ipak Nurcaya, “Dana Himpunan Zakat Capai Rp70 Miliar, BSM
Gelar Program Pengelolaan Khusus”, https://finansial.bisnis. com/,
diakses tanggal 30/8/2020.
Azwar, Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005.
Bank Indonesia, “Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter
Periode 1997 – 1999”, Unit Khusus Museum Bank Indonesia:
Sejarah Bank Indonesia , www.bi.go.id, diakses tanggal 18/8/2020.
Baraba, Achmad, ”Prinsip Dasar Operasional Perbankan Syariah”, h.6,
www. bi.go.id, diakses tanggal 28/88/2020.
Batubara, Zakaria, “Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah di Indonesia
Berbasis Accrual”, https://media.neliti.com/media/ publications/
diakses tanggal 4/6/2020.
Baydon, Nabil, et.al., Principles of Islamic Accounting, Singapore; John
Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd, 2018.
BBC, “A quick guide to the US-China trade war”, https://www.bbc.com/,
diakses tanggal 21/06/2020.
Bentham, Jeremy (1748—183), “Internet Encyclopedia of Philosophy, A
Peer-Reviewed Academic Resource”, https://www.iep.utm.edu/
bentham/, diakses tanggal 26/6/2020.
Banirestu, Herning, “Indonesia Posisi Teratas di Pasar Keuangan Syariah
Global”, https://republika.co.id/, diakses tanggal 14/01/2020.
Bodnard, H George and William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi
Buku I Edisi ke 6, Terj. Amir Abadi Yusuf dan Rudi M Tambunan,
Jakarta :Salemba Empat, 2000.
Bodur, Alper. “The Need for Standard Operation Procedures for
Unexpected Events”, International Journal of Advance Research
(IJAR) 6(1) January 2018.
223
BPSDM, Kemenkumham, “Kedudukan Fatwa MUI Dalam Upaya
Mendorong Pelaksanaan Ekonomi Syariah”, Perpustakaan
BPSDM Hukum dan HAM”, http://bpsdm.kemenkumham.go.id/,
diakses tanggal 18/8/2020.
Budi, Agung Sulistiyo, “Memahami Konsep Kemanunggalan Dalam
Akuntansi : Kritik Atas Upaya Medekonstruksi Akuntansi
Konvensional Menuju Akuntansi Syariah dalam Bingkai
Tasawuf”, Jurnal Akuntansi Universitas Jember.
Burhan, H. M. Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media
Group, 2011.
Carty, Sue-Lynn, “What is the Relationship Between the IASB & the
FASB?”, https://bizfluent.com/, diakses tanggal 8/8/2020.
C. Mallin, A. Corporate Social Responsibility: A Case Study Approach,
(Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc., 2009).
The Companies Act 1965 (Malay: Akta Syarikat 1965), is a Malaysian law
which relates to companies, https://www.ssm.com.my/, diakses
tanggal 10/8/2020.
Cooper, Julian, “The Russian economy twenty years after the end of the
socialist economic system” Journal of Eurasian Studies, Volume 4,
Issue 1, Januari 2013,
Cormier, Dennis, et.al., “The Auditor's Consideration of the Going
Concern Assumption: A Diagnostic Model”, Sage Journals, Vol.
10 Issue 2, 1995.
Dedi, Aji Mulawarman dan Iwan Triyuwono, “Rekonstruksi Teknologi
Integralistik Akuntansi Syariah : Sharia’ate Value Added
Statement”, dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
Vol. 4, N. 1, Juni 2007.
Dedi, Aji Mulawarman, “Tazkiyah Peradaban, IFRS: Sekularisasi dan
Neoliberasime Akuntansi”. https://ajidedim.wordpress.com/
2009/11/08/ diakses tanggal 26/6/2020.
224
Dey, Ian, Qualitative Data Analysis, (New York: RNY, 1995).
DSN-MUI, Fatwa DSN No.14/DSN-MUI/IX/ 2000, https://dsnmui.or.id/,
diakses tanggal 29/8/2020.
Dwi, Arie Budiawati, “Nilai Industri Keuangan Syariah Global
Diperkirakan Rp 35.326 Triliun” https://www.dream.co.id/
diakses tanggal 14/01/2020.
Effendi, Arif “Industri Perbankan Syariah di Indonesia dalam Perspektif
Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah”,
dalam Wahana Akademika, Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.
Eka, Ni Putu Wiratmini, “Bank Syariah BUMN Merger, Aset Tembus
Rp236,86 Triliun”, https://finansial.bisnis.com/, diakses tanggal
26/8/2020.
____________________, “Pangsa Pasar Keuangan Syariah Per April 2020
Naik”, https://finansial.bisnis.com/, diakses tanggal 22/8/2020.
El-Halaby, Sherif & Khaled Hussainey, “Contributions of Early Muslim
Scholars to Originality of Bookkeeping-system”, Article in
Corporate Ownership and Control 13(3), January 2016.
Entity, “entity in English”, https://dictionary.cambridge.org/ , tanggal
16/7/2020.
_____, http://www.businessdictionary.com/ , diakses tanggal 16/7/2020.
Faile, Christopher, “Matching Concept Vs. Accrual Accounting”, https:
//bizfluent.com/, diakses tanggal 2/9/2020.
Fauzi, Arista Kartika Sari, et.al., “Le Grand Voyage: A Great Journey to
Liberate Islamic Accounting Education from Utilitarianism and
Secularism”, JABE, Journal of Accounting and Business
Education, Volume 4, Issue 2, March 2020, p.46.
Febrina, Sylke Laucereno, “Cerita Kelam Perbankan RI saat Krismon 98”,
https://finance.detik.com/ , diakses tanggal 18/8/2020.
225
Ghani, Abdul, “Adh-Dharuurah wa Al –Haajjah dalam Riba, (Studi
Analisis Pemikiran Dr. Wahbah Az-Zuhhailii)” dalam Jurnal
Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. V, No.2 Desember 2015.
Globenewswire, “Global Islamic Finance Markets Report 2019: Islamic
Banking is the Largest Sector, Contributing to 71%, or USD 1.72
Trillion”, https://www.globenewswire.com/, diakses tanggal
24/8/2020.
Ghofur, Abdul Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2007).
Goel, Sandeep, “The Earnings Management Motivation: Accrual
Accounting vs. Cash Accounting”, Australasian Accounting,
Business and Finance Journal, Volume 10, 2016.
Hafij, Md. Ullah, “Islamic Accounting and Traditional Accounting Some
Conflicts and Their Resolutions”, The Bangladesh
Accountant/January- March 2010.
Hamat, Muhammad, Accounting Standards and Tax Laws. In A. Siddiqi
(ed.), Anthology of Islamic Banking, London: IIBI, 2000.
Hameed, Shahul, “The need for Islamic accounting : perceptions of its
objectives and characteristics by Malaysian Muslim accountants
and accounting academics”, Thesis (Ph.D.) -- University of
Dundee, Scotland, 2000.
Hamidah, Nur, “Penerapan Prinsip Wadiah, Mudharabah dan Murabahah
Pada Lembaga Keuangan Syariah : Studi pada BMT Al Hikmah
Ungaran Timur”. 124, Jurisprudence, Vol. 7 No. 2 Desember 2017.
Al-Harbi, Ahmad, “Development of the Islamic Banking System”,
Journal of Islamic Banking and Finance, June 2015, Vol. 3, No. 1.
Haron, Rosmawati, Siti Masnah Saringat, and Henny Hazliza Mohd Tahir,
“A Study on Timeliness of Income Recognition for Shariah
Compliant Companies: A Malaysian Evidence”, International
Journal of Social Science and Humanity, Vol. 3, No.2, March 2013.
226
Hidayatullah, Syarif, Qawa’id Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam
Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer (Muamalat, Maliyyah,
Muashirah), (Jakarta , Gramata Publishing), 2012.
HB., Sutopo, , Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.
ALFABETA, 2006.
H. Yoliawan dan Dessy Rosalina, “Pasar Bank Syariah Lokal Jauh di
bawah Malaysia”, https:// keuangan.kontan.co.id/, diakses tanggal
14/01.2020.
IFAC, The International Federation of Accountant, “Founding Hsitory”,
https://www.ifac.org/ , diakses tanggal 8/8/2020.
IFRS, “Who use IFRS Standards ?”, https://www.ifrs.org/ , diakses tanggal
9/8/2020.
____, “Why Global Accounting Standard ?”, https://www.ifrs.org/,
diakses tanggal 9/8/2020.
Ikatan Akuntan Indonesia,, Standar Akuntansi Syariah (SAK),
www.iaiglobal.co.id, diakses tanggal 7 November 2019.
______________________, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,
PSAK 101, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, revisi 2011.
_______________________, Standar Akuntansi Keuangan,
http://iaiglobal.or.id/, diakses tanggal 19/8/2020.
_______________________, Standar Akuntansi Keungan Syariah,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 101 – 110,
http://iaiglobal.or.id/ , diakses tanggal 19/8/2020.
_______________________, Standar Akuntansi Keuangan, Kerangka
Dasar SAK Syariah, http://iaiglobal.or.id/ , diakses tanggal
20/8/2020.
Ilman, Muhamad Nafian, “Keuangan Syariah Akan Dibahas di Pertemuan
IMF-Bank Dunia di Bali”, https://www.dream.co.id/, diakses
tanggal 24/8/2020.
227
Introduction to Accounting, http://www.ncert.nic.in/ , diakses 09/06/2020.
International Accounting Standard (IAS), https://www.researchgate.net/,
diakses tanggal 4/8/2020.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009.
Islamic Finance, “A Review Of The Literature Jean-Yves Moisseron,
Institut de Recherche sur le Développement (IRD), France Bruno-
Laurent Moschetto, University of Picardie Jules Verne (CRIISEA),
France Frédéric Teulon, IPAG Business School, France”,
International Business & Economics Research Journal –
September/October 2015 Volume 14, Number 5.
Ismail bin Katsir, Al-Hafidh ‘Imaduddin Abu al-Fida’, Tafsir Al-Qur’ân
al-‘Adhîm, (Kairo: Maktabah Aulâdu al-Syeikh li al-Turath, 2000).
Isnaeni, Anas, “Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Keuangan
Syariah”, https://nazhcampro.wordpress.com/ diakses tanggal
4/6/2020.
Jianu, Ionel, et.al., “Profit and Loss Account or Comprehensive Income
Statement : Which is the Best ?”, International Journal of Business
and Management Studies, CD-ROM. ISSN: 2158-1479 ::
1(3):179–188 (2012).
J. Michael Imhof, et.al., “Comparability and Cost of Equity Capital”,
Accounting Horizons, Vol 31, Issue 2, 2017.
Joint Conceptual Framework Project , “Financial Accounting Standards
Advisory Council (FASAC)”, Attachment D, November 19, 2004,
p.1, https://www. fasb.org/, diakses tanggal 8/8/2020.
Kasiram, H. Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitaif, Malang:
UIN Maliki Press, 2010.
Kristianto, Djoko, “Peranan Perbankan Syariah dalam Membantu Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) Akibat Krisis Multi Dimensi di
228
Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 6, No 1,
April 2006.
Kumparan, “Periode Renaissance, Kebangkitan Peradaban Modern
Eropa”, https://kumparan.com/, diakses tanggal 11/7/2020.
Lakis, Vaclovas and Daiva Baltusytė, “Islamic Banking As An Alternative
to Banks in the Western Countries”, EKONOMIKA Vol. 96(3),
2017.
Lewis, Mervyn, “Islam and Accounting.” Accounting Forum, Vol. 25, No.
2, 2001.
Lewis, Mervyn dan Latifa M. Algaoud, Perbankan Syariah, Prinsip,
Praktik dan Prospek, terj. : Burhan Subrata, Jakarta, PT Serambi
Ilmu Semesta, 2007.
Lidwell, William, et.al., Universal Prinsipal of Design: 150 Essential
Tools for Architects, Artists, Designers, Developers, Engineers,
Inventors, and Makers, Rockport Publisher, 2015.
Liman, Muhammad Nafi’an, “Keuangan Syariah Akan Dibahas di
Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali”, https://www.dream.co.id/,
diakses tanggal 24/8/2020.
Lita, Carolina Permatasari dan Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti,
“Acceptance of Financial Accounting Information System at
Schools : Technology Acceptance Model”, Journal of Economic
Education, JEE 7 (2) 2018.
L., Sulaemang, “Hukum Riba dalam Perspektif Hadis Jabir r.a”, dalam
Jurnal Al-‘Adl, Vol. 8 No. 1, Januari 2015, hal. 156.
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN, 2013.
Mahmudunnasir, Syed, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005).
229
Mandiri Syariah, “Mudahkan Berwakaf, Mandiri Syariah Luncurkan
Jadiberkah.Id”, https://www.mandirisyariah.co.id/, diakses tanggal
30/8/2020.
_____________, “Profil Perusahaan”, https://www.mandirisyariah. co.id/,
diakses tanggal 26/8/2020.
_____________, “Sejarah Mandiri Syariah”, https://www.
mandirisyariah.co.id/, diakses tanggal 25/8/2020.
MASB (The Malaysian Accounting Standards Board), http://www.masb.
org.my/, diakses tanggal 10/8/2020.
Maskanul, Cecep Hakim “Problem Pengembangan Produk Dalam Bank
Syariah”, www. bi.go.id, diakses tanggal 28/88/2020.
Meilita, Hani Purnama Subardi, “Kebutuhan AAOIFI Sebagai Standar
Akuntansi Keuangan Syariah Dalam Harmonisasi Penyajian
Laporan Keuangan”, Owner, Riset & Jurnal Akuntansi, Volume 3
Nomor 1, Februari 2019.
MH, Kurnia, “Hikmah Dibalik Musibah”, https://minanews.net/, diakses
tanggal 20/9/2020.
MIA (Malaysia Institute of Accpuntants), Accounting for Islamic Finance,
Printed in Malaysia by Printexcell Business Forms (M) Sdn Bhd,
2020.
Min, Ng Shen, The Malaysian Reserve, “Islamic banks’ assets up 9.3% in
May (2019)”, https://themalaysianreserve.com/, diakses tanggal
16/8/2020.
Misbach, Irwan, “Kedudukan dan Fungsi Dewan Pengawas Dalam
Mengawasi Transaksi Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia”,
Jurnal Manajemen Ide dan Inspirasi (Minds), Vol. 2, No. 1, 2015.
Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.
230
M., Malik Hafeez, “An Analysis of Corporate Entity and Limited Liability
in Islamic and Western Perspectives of Corporate Governance”,
International Journal of Business, Economics and Law, Vol. 2,
Issue 3 (June), 2013.
Mohammad, Hossein Pour Zarandia, et.al., , “Accrual-based accounting
system versus cash-based accounting: An empirical study in
municipality organization”, Management Science Letters 3 (2013).
Moisseron, , Jean-Yves, et.al., “Islamic Finance: A Review Of The
Literature”, International Business & Economics Research Journal
– September/October 2015 Volume 14, No. 5.
Molasiarani, Klaudia dan Yudho Winarto, “Menimbang prospek cerah
reksadana syariah”, https://investasi. kontan.co.id/ , diakses tanggal
18/8/2020.
Moleong, Lexi J., Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2002.
M., Patoon Q., Metode Evaluasi Kualitatif (terjemahan oleh Priyadi)
Bandung : Pustaka Belajar, 2001 Poerwandari, E. K. 1998.
Mubarok, Jaih dan Hasanudin, “Dinamika fatwa produk keuangan
syariah”, Ijtihad, Jurnal Wacana Hukum Islam dan
Kemanusiaan,Volume 13, No.1, Juni 2013.
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif , Yogyakarta :
Rakesarasin, 1996.
Muhammad, Ali Ash Shalabi, Biografi Abubakar Ash-Shiddiq, terj. :
Masturi Irham dan Muhamad Aniq, Jakarta, Pustaka Al Kautsar,
2013.
Muhith, Abdul, “Sejarah Perbankan Syariah”, Attanwir Jurnal Kajian
Keislaman dan Pendidikan Vol. 01, Nomor 02, September 2012.
Nasib, Muhammad Ar-Rifa’i, “Kemudahan Dari Allah : Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir”, Jilid 4, terj. Syihabuddin, MA, (Jakarta; Gema Insani
Press, 2002).
231
Napier, Christopher, “Other cultures, other accountings ? Islamic
accounting from past to present”, Paper presented at the 5th
Accounting History International Conference,Banff, Canada, 2007.
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung, Tarsito
2003.
Nisaputra, Rezkiana, “Muamalat Sehat, Perbankan Syariah Bisa Tumbuh
2 Digit ?” https:// infobanknews.com/, diakses tanggal 14/01/2020.
Noor, Wan Hazlina Wan Jusoh, et.al., “An Islamic Perspective on
Corporate Social Responsibility of Islamic Banks”, Mediterranean
Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy Vol 6
No 2 S1,March 2015.
Nur, Muhammad Ichwan Muslim, ST, “Serial Fiqh Zakat (Bag. 5); Syarat
Wajib Zakat (2)”, https://muslim.or.id/, diakses tanggal 3/2/2021.
Nur, Virginia Rahmanti, “Sebuah Kajian Mengapa Akuntansi Syariah
Masih Sulit Tumbuh Subur di Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan
Investasi, Vol. 13 No.2.
OER (Open Educational Resource) Services, Financial Accounting, “The
Accrual Basis and Cash Basis of Accounting”, https://courses.
lumenlearning.com/sac-finaccounting/, diakses tanggal 14/8/2020.
__________________________________, Financial Accounting, “Users
of Accounting Information”, https://courses. lumenlearning.com/ ,
diakses tanggal 21/7/2020.
__________________________________, Financial Accounting, “Basic
Accounting Principle”, https://courses.lumenlearning. com/,
diakses tanggal 1/9/2020.
Ojo, Marianne, “Archive The Role of External Auditors and International
Accounting Bodies in Financial Regulation and Supervision”,
Munich Personal RePEc Archive (MPRA) Paper No. 354, posted
10 October 2006.
232
Otoritas Jasa Keuangan, “Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah
Indonesia” (PAPSI), https://www.ojk.go.id/ , diakses tanggal
19/8/2020.
_____________________,“Sejarah Perbankan Syariah”,
https://www.ojk. go. id/ diakses tanggal 11/07/2020.
_____________________, “Statistik Perbankan Syariah”,
https://www.ojk. go.id/, diakses tanggal 17/8/2020.
Pew Research Center (PRC), https://www.pewresearch.org/, diakses
tanggal 24/8/2020.
Prasetya Online, “Prof. Iwan Triyuwono : Akuntansi Manunggaling
Kawula-Gusti”, https://prasetya. ub.ac.id/, diakses tanggal
16/7/2020.
Prasetiyo, Luhur, “Perkembangan Bank Syariah Pasca UU 21 Tahun
2008”, Al-Tahrir, Vol. 12, No. 1 Mei 2012.
Primeaux, Emily, “5 most scandalous fraud cases of 2019”, FRAUD, A
Publication Of The Ascociation Fraud Examiners Magazine,
January/February 2020, https://www.fraud-magazine.com/ ,
diakses tanggal 21/7/2020.
Al-Qaradhawi, Yusuf, Peranaan Nilai dan Moral dalam Perekonomian
Islam, terj. : Didin Hafidhudin dkk, (Jakarta, Robbani Press, 1997).
Rahadian, Lalu, “ OJK Akui Perlambatan Pertumbuhan Aset Perbankan
Syariah”, https://finansial. bisnis.com/ , diakses tanggal 17/8/2020.
Raharja, Karta Ucu, “3 Maret 1924, Mengenang Runtuhnya Khalifah
Utsmaniyah”, https://republika.co.id/ , diakses tanggal 11/7/2020.
Raharjo, Wasisto Jati, “Memahami Globalisasi sebagai Evolusi
Kapitalisme”, Global & Strategis, Th.7, No.2.
Rahman, Riska, The Jakarta Post, “Indonesia’s ranking in Islamic finance
jump six spots but major challenges remain”,
https://www.thejakartapost.com/ , diakses tanggal 16/8/2020.
233
Ramamoorti, Sridhar, “Chapter 1 Internal Auditing : History, Evolution,
and Prospects”, The Institute of Internal Auditors Research
Foundation.
R. Karim, “The Nature and Rationales of Conceptual Framework for
Financial Reporting by Islamic Banks”, Accounting and Business
Research, Vol. 25, No. 100, 1995.
Robert, John and Robert Scapens, “Accounting systems and systems of
accountability — understanding accounting practices in their
organisational contexts”, Accounting, Organizations adn Society,
Vol. 10 (4) 1985.
Rosadi, Aden, Zakat dan Wakaf, Konspesi, Regulasi dan Impelementasi,
Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2019.
Sabir, Muhammad, “Riba Dalam Perspektif Hadis Nabi SAW”, Jurnal Al-
Syir’ah, Vol. 8, No. 2, Desember 2010.
Salihin, A.,et.al “Analysis of the true and fair view concept: an Islamic
perspective”, International Journal of Managerial and Financial
Accounting, Vol. 7, No. 1, 2015.
Sasongko, Agung, “Jejak Ilmu Pengetahuan di Bumi Kairo”,
https://republika.co.id/, diakses tanggal 27/6/2020.
_______________, “Lima Pendorong Ekonomi Berbasis Syariah”
https://www.republika.co.id/ diakses tanggal 14/01/2020.
Schrand, Chaterine, “Earnings Management: Definition, Techniques &
Examples”, https://study.com/, diakses tanggal 1/9/2020.
Septiadi, Anggar dan Noverius Laoli, “Bank Syariah pasang target tinggi
pada 2020”, https://kontan.co.id/, diakses tanggal 17/8/2020.
Siswantoro, Dodik and Shahul Hameed, “Should Islamic Accounting
Standard Follow to International Financial Reporting Standa
rds(IFRS ) ? A Lesson from Malaysia”, Media Riset Akuntansi,
Auditing & Informasi, Vol.13 No.1, April 2013.
234
S. Krishnakumar, and C. P. Neck. “The “what”, “why”, and “how” of
spirituality in the workplace”, Journal of Managerial
Psychology,Vol.17 No.3, 2002.
Singh D., “The Role of Third Parties in Banking Regulation and
Supervision”. Journal of International Banking Regulation
Volume 4 No 3 , 2003.
Smith, Murphy, “Luca Pacioli: The Father of Accounting”, SSRN:
https://ssrn.com/ , diakses tanggal 4/8/2020.
Siregar, Saparuddin, “Apakah Distribusi Bagi Hasil Cash Basis Adil Bagi
Deposan Bank Syariah ?” JAMAL, Jurnal Akuntansi Multi
Paradigma, Volume 7 No 1, 2016.
________________, “Standar Akuntansi Bank Syariah Di Indonesia
(Analisis terhadap konsistensi penerapan prinsip bagi hasil)”,
Doctoral thesis, Pascasarjana UIN-SU, 2015, Tidak diterbitkan.
Suara Muhamadiyah, “Andalusia, Pusat Ilmu Pengetahuan dan Islam di
Eropa”, https://www.suaramuhammadiyah.id/, diakses tanggal
29/7/2020.
Subarkah, Muhammad, “Sarekat Islam: Jejak Awal Perseteruan Islam Dan
Komunis”, https://republika. co.id/berita/, diakses tanggal
18/8/2020.
Subekti, Wibowo, “Pengertian Entitas”, https://www.wibowopajak.com/,
diakses tanggal 16/7/2020.
Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D.
Bandung: ALFABETA, 2008.
________, Statistik untuk Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sulaiman, Maliah, (2003), “The Influence of Riba and Zakat on Islamic
Accounting”, Indonesian Management and Accounting
Review,Volume 2 (2), h. 149-167.
235
Sumitro, Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga
Terkait (BAMUI & TAKAFUL) di Indonesia, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1997.
Syafi‟i, Muhammad Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori Ke Praktik,
Jakarta : Gema Insani, 1001.
Syafri, Sofyan Harahap, “Prinsip-prinsip Akuntansi Islam”, dalam Jurnal
Metodologi Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 1, No.1, April
2001.
___________________, “PSAK No. 59 Perlu Disempurnakan”,
www.Republikaonline.com, 19 Agustus 2002 diakses tanggal
18/02/2020.
Syed, Magfur Ahmad, et.al., “Islamic economy: Can it be an alternative to
socialism and capitalism? Alternative to Socialism and
Capitalism?”, International Journal of Social and Humanities.
Sciences (IJSHS), 3(3), 2019.
Sylvia, “Membawakan Cinta Untuk Akuntansi”, Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014.
Taqiyyah, Barratut Rafie, “Per akhir Juli, enam bank besar menguasai
53,23% aset perbankan Indonesia”, https://keuangan. kontan.co.id/
, diakses tanggal 17/8/2020.
Tiryuwono, Iwan, Akuntansi Syariah (perspektif, metodologi, dan teori)
edisi 2-3, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012).
______________, “Konsekuensi Penggunaan Entity Theory sebagai
Konsep Dasar Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah”, Jurnal
Akuntansi & Auditing Indonesia. Vol. 7, No. 1, 2003.
______________, Perspektif, Metodologi, Dan Teori Akuntansi Syariah.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Wadhan, “Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK Nomor 59
dan PAPSI di PT AI”, al-Ihkâm Vol. 6 No . 2 Desember 2011.
236
Wareza, Monica, “Pasar Modal Syariah: Indonesia Vs Malaysia, Siapa
Menang?”, https://www. cnbcindonesia.com/ , diakses tanggal
19/7/2020.
Wibowo, Darajad H., 2002, “Hindari Trik Curang Dalam Akuntansi”,
www.Republikaonline.com, diakses tanggal 18/02/2020.
W. Husband, “The Accrual Principle Applied to Bank Accounting”,
Accounting Review, Vol. 1, No. 2, 1926.
Warde, Ibrahim, Islamic Finance in the Global Economy, Edinburgh :
Edinburgh University Press, 2006.
Yaya, Rizal, “Would the Objectives and Characteritics of Islamic
Accounting for Islamic Business Organizations Meet the Islamic
Socio-Economic Objectives ?”, JAAI, Vol. 8 No. 2, Desember,
2004.
Yueh, Linda, “Islamic banking: Growing fast but can it be more than a
niche market?”, https://www.bbc.com/, diakses tanggal 24/8/2020.
Zamroni, Mohammad, “Peran DSN-MUI Dalam Kegiatan Perbankan
Syariah”, Tasyri’: Vol 25, Nomor 1, April 2018.
Az-Zuhaili, Nazhariyat adh-Dharuurah asy-Syar’iyah, Muqaaranah Ma’a
al-Qaanuun alWadh’iy (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1982), hlm.,
69.