barang publik

28
TUGAS MAKALAH Barang Publik Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro II Oleh: Alim Mustoa !"#$%%&##'( )urish S*ahi+a !"#$%%&#",( Putri -agil P !"#$%%&#./( -irin Eka Utami !"#$%%&#'#( Sulist*aningrum 01S !"#$%%&#"%( -i2k* 3itri -ahmah !"#$%%&#..( Sagita Enggar T !"#$%%&#.%( Heru Susanto !"#$%%&#.&( 3anti A*uning K !"#$%%&#"$( Eka -aha*u )o4ianti !"#$%%&#'%( 5U-USA) PE)6I6IKA) EKO)OMI 3AKULTAS EKO)OMI U)I7E-SITAS )EGE-I SU-ABA8A '#"' "

description

menjelaskan tentang barang publik, teori dan manfaatnya

Transcript of barang publik

TUGAS MAKALAHBarang PublikMemenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro II

Oleh:Alim Mustofa(108554002)Nurish Syahida(108554017)Putri Ragil P(108554039)Ririn Eka Utami(108554020)Sulistyaningrum W.S (108554015)Rizky Fitri Rahmah(108554033)Sagita Enggar T(108554035)Heru Susanto(108554034)Fanti Ayuning K(108554018)Eka Rahayu Novianti(108554025)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2012

KATA PENGANTARSegala puji penulis haturkan ke hadirat Allah Subhanallahu Wa taala karena atas berkat rahmat, hidayah, dan petunjukNya makalah yang berjudul Barang Publik dapat terselesaikan dengan tepat waktu.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Teori Ekonomi Mikro II, kerjasama tim yang baik, dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah yang berjudul Barang Publik guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro II, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Di harapkan makalah yang telah di susun ini memberikan manfaat bagi seluruh pembaca sekalian. Menambah khasanah pengetahuan pembaca dan dapat di jadikan sebagai refrensi dalam pengerjaan makalah lain yang sejenis.Segala sesuatu hal tentu tidak sempurna, kecuali Allah taala, untuk itu penyusun berharap agar pembaca memberikan kritik yang membangun serta saran utuk melengkapi makalah ini.

Surabaya, 23 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................iDaftar Isi....................................................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang.........................................................................................................11.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4BAB II PEMBAHASAN2.1 Pengertian Barang Publik52.2 Perbedaan Barang Publik dan Barang Privat.92.3 Macam-Macam Barang Dalam Perekonomian..112.4 Barang Publik yang Penting..132.5 Barang Publik dan Kegagalan Pasar.16BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan.. 173.3 Saran.... 22DAFTAR PUSTAKA.24

iii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh warga negara akan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah. Contohnya, salah satu fungsi utama dari seluruh pemerintah adalah penyediaan pertahannan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu, apakah mereka membayar pajak atau tidak. Lebih umum lagi, pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum kontrak yang menciptakan lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi terjadi. Keuntungan yang timbul dari lingkungan ini sekali lagi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dalam kehidpan sosial kita, tentu kita mengenal berbagai macam macam barang. Barang yaitu sebagai suatu produk fisik(berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkanperpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan.Publik adalah sekelompok orang (atau satu orang) yang jelas, yang menjalin atau harus menjalin hubungan istimewa dengan perusahaan. Dalam definisi sederhana, publik juga bisa diartikan sebagai banyak orang atau juga umum. Seperti makna dari ruang publik, konsumsi publik, dan lain sebagainya. Barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Ini berarti: konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya; dan noneksklusif berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut.[1] Sebagai contoh: jalan raya adalah barang publik, banyaknya pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut; semua orang dapat menikmati manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan raya dapat digunakan pada waktu bersamaan.Istilah barang publik sering digunakan untuk merujuk pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Ini berarti bahwa tidak mungkin mencegah seseorang untuk tidak mengonsumsi barang publik. Udara dapat dimasukkan sebagai barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah seseorang untuk menghirupnya. Barang-barang yang demikian itu sering disebut sebagai barang publik murni.Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public goods) didefinisikan sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat. Satu terminologi lain yang agak mirip adalah barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.P. Samuelson telah mencoba untuk membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk pasar komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas.Non ekslusif adalah manfaat dari barang publik mencakup efek konsumsi eksternalitas yang tidak dapat dipilah-pilah menurut tiap orang. Sedangkan non rival adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol dan barang publik umumnya memerlukan tindakan kolektif bagi pengadaannya.Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang.Masalah yang timbul oleh sifat barang publik dapat ditunjukkan dengan analisis keseimbangan parsial yang membahas kurva permintaan berkaitan dengan barang tersebut. Dalam kasus barang pribadi, kita dapat memperoleh kurva permintaan pasar dengan menjumlahkan permintaan.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimanakah pengertian barang publik?2. Apa perbedaan barang publik dan barang privat?3. Apa saja macam macam barang ekonomi?4. Bagaimana keterkaitan barang publik dan kegagalan pasar?

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Barang PublikSecara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contohnya papan marka jalan, papan lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Sedangkan barang publik ( publik goods ) adalah barng yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain atas barang tersebut. Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yaitu efek samping dari baik dan buruk. Seluruh warga negara akan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah.Contohnya adalah pemerintah yang membentuk pertahanan nasional, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya baik membayar atau tidak. Dengan adanya fasilitas tersebut, baik pembayar pajak atau tidak serta pembuatan undang-undang yang menjamin hak milik fasilitas- fasilitas tersebut.Pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka mendapat mencapai skala ekonomis karena pemerintah mempunyai kemampuan membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak.Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusifdan non rivalitas.A. Noneksklusivitas.Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah apakah barang tersebut mutlak dibutuhkan oleh orang-orang. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat dimungkinkan. Contohnya, seseorang dimungkinkan tidak membutuhkan es teh karenan tidak membeli es teh tersebut.. Dalam beberapa kasus, tidak mungkin. Fasilitas pertahanan merupakan contoh standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Hal serupa dapat diterapkan pada tingkat lokal seperti program pengendalian nyamuk atau program pencegahan melawan penyakit. Dalam kasus ini sekali program tersebut diimplementasikan, seluruh penduduk dari komunitas tersebut diuntungkan, dan tidak seorangpun dapat dikecualikan dari manfaat tersebut, tanpa memperhitungkan apakah mereka membayar atau tidak. Barang noneksklusif (noneksklusif good) ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang eksklusif (seperti mobil atau film) dimana pengecualian pengecualian merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut.

B. Nonrivalitas.Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan konsumsi tambahan satu donat, akan membutuhkan satu tambahan sumber daya untuk memproduksinya. Akan tetapi, untuk beberapa barang hal ini tidak terjadi. Misalkan satu tambahan mobil melintas di jalan raya selama periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu lagi kendaraan melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak mengurangi konsumsi pihak lainnya. Satu tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol; konsumsi tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.Konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya.

Pada gambar diatas kurva DA dan DB menunjukkan kurva permintaan individu A dan B akan barang publik. D(A+B) diperoleh dengan menjumlahkan secara vertikal kurva DA dan DB. Jumlah barang yang disediakan pemerintah sebesar OY, yaitu pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva perrnintaan D(A+B). Barang publik sebanyak OY yang disediakan oleh pemerintah dapat dinikmati oleh A dan B dalam jumlah yang sama, akan tetapi kepuasan A dan B terhadap barang tersebut berbeda. Individu A tidak terlalu memerlukan barang publik sehingga ia hanya bersedia membayar sebanyak OPA, yaitu sejumlah manfaat marginal yang diperolehnya dan barang publik tersebut, sedangkan B yang lebih memerlukan barang publik tersebut. bersedia membayar sebanyak OPB .Misalnya saja barang publik tersebut adalah jasa polisi. Individu A, seorang yang miskin tidak terlalu berkepentingan terhadap jasa polisi. Berbeda dengan B yang kaya dan banyak mempunyai harta benda, perhiasan dan sebagainya, ia lebih berkepentingan atas jasa polisi agar orang miskin tidak mencuri hartanya. Karena itu B bersedia membayar jasa polisi lebih banyak.2.2 Perbedaan Barang Publik dan Barang PrivatBarang privat mudahnya adalah barang-barang yang memiliki sifat berkebalikan dengan barang publik. Barang privat secara tipikal adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. Oleh karena itu, kepemilikan barang privat biasanya dapat teridentifikasi dengan baik.Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang privat, yaitu barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu. Misalnya, ketika seseorang sedang memakan kue miliknya, orang lain tidak dapat melakukan hal serupa. Eksklusivitas kepemilikan menjadi faktor pembeda utama barang privat dengan barang publik.Berikut adalah perbedaan antara barang publik dan barang privat adalah sebagai berikut:1. Rivalrous consumption, dalam barang privat, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.Sedangkan pada barang publik, dimana konsumsi oleh satu konsumen tidak akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa.2. Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.Sedangkan pada barang publik konsumsi suatu barang tidak dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi syarat tertentu.3. Scarcity/depletability/finite, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah. Kelangkaan dan ketersediaan dalam jumlah yang diskrit atau terbatas inilah yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya.Sedangkan pada barang publik, barang tersebut sengaja dibuat dalam jumlah yang banyak dan bertahan lama. Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu.

2.3 Macam-Macam Barang Dalam PerekonomianKetikaberpikir tentang macam-macam barang dalam perekonomian, dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu:1.Barang pribadi(private goods) adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Bayangkan saja es cendol sebagai contoh. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya. Sebagian besar barang yang ada di pasar adalah barang pribadi. Saat kita menganalisis penawaran dan permintaan kita mengasumsikan bahwa semua barang bersifat ekskludabel dan rival.2.Barang publik(public goods) adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh barang publik adalah pertahanan suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang.3.Sumber daya milik bersama(common resources)adalah barang-barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contohnya adalah ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.4.Adapula barang ekskludabel yang, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah. Jasa pemadam kebakaran suatu kota kecil adalah contohnya. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan mereka pada rumah-rumah lain.Dengan kata lain, begitu pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecilJika ada seseorang yang mengupayakan sendiri suatu barang publik misalkan tanda peringatan bahaya angin ribut, maka semua orang akan menikmati seluruh manfaatnya, namun mereka tidak perlu membayar untuk hal itu. Demikian pula, pada saat seseorang menikmati suatu sumberdaya milik bersama misalnyaikan dilaut, maka kesejahteraan orang lain berkurangkarena peluang mereka menangkap ikan di laut menurun, tetapi tidak akan ada yang akan memberi kompensasi atas kerugian mereka. Akibat dari dampak-dampak eksternal inilah, keputusan-keputusan pribadi untuk konsumsi dan produksi dapat menjadi alokasi sumber-sumber daya yang tidak efisien. Intervensi dari pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan semua pihak.2.4 Barang Publik yang PentingBanyak sekali contoh barang publik, namun disini kami hanya mengulas tiga contoh barang publik yang paling penting, yaitu :Pertahanan Nasional.Kemampuan suatu negara menghalau setiap serangan dari luar merupakan contoh klasik. Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorangpun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Terlebih lagi, ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakanoleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.Pertahanan nasional juga menjadi salah satu barang publik yang paling mahal. Pada tahun 2002, pemerintah federal AS secara keseluruhan membelanjakan $ 348 milyar untuk pertahanan nasional atau rata-rata sekitar $ 1.200 untuk setiap warga AS. Masyarakat senantiasa berpendapat bahwa biaya ini terlalu besar, atau malah terlalu kecil. Tetapi tidak ada yang membantah bahwa pemerintah memang perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk kepentingan pertahanan nasional. Bahkan, para ekonom yang selalu mendukung pemerintah yang kecil juga setuju bahwa pertahanan nasional adalah barang publik yang harus disediakan pemerintah.Penelitian ilimu pengetahuan. Pengetahuan adalah barang publik. Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru.Sebelum mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang cocok bagi penciptaan pengetahuan baru, kita harus membedakan antara pengetahuan umum dengan pengetahuan spesifik dan teknis. Pengetahuan teknis yang spesifik, misalnya batu baterei baru yang lebih tahan lama, dipatenkan. Dengan hak paten ini, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya sampai batas waktu tertentu.Sebaliknya, seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.Pemerintah diberbagai negara senantiasa berupaya menyediakan barang publik berupa pengetahuan umum dengan berbagai macam cara. Lembaga pemerintah, seperti National Institude of health dan National Science Foundation, memberi subsidi untuk mendanai riset dalam bidang ilmu pengobatan, matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahkan ekonomi. Banyak orang yang mendukung program luar angkasa pemerintah dengan alasan program-program tersebut pada akhirnya akan menambah pengetahuan umum masyarakat. Bahkan barang pribadi, seperti jaket anti peluru dan minuman instan, yang ternyata menggunakan bahan baku yang awalnya dikembangkan oleh para ilmuwan dan insyiyur ketika mereka mengadakan riset untuk mendaratkan manusia di bulan. Menentukan sampai mana batas yang wajar dari dukungan pemerintah akan upaya-upaya ini tidaklah mudah karena manfaatnya sulit diukur. Terlebih lagi, anggota-anggota kongres yang berwenang mengesahkan program riset biasanya tidak terlalu ahli dibidangilmu pengetahuan sehingga tidak berada pada posisi yang tepat untuk menentukan jenis riset apa yang akan paling bermanfaat.Pengentasan Kemiskinan. Banyak program pemerintah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan. Sistem kesejahteraan bersama (secara resmi disebut temporary asisistance for needy families)memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga , program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai progran tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.Para ekonom seringa kali bersilang pendapat mengenai peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Terdapat satu argumen penting yang harus kita ketahui: menurut pendukung program-program anti kemiskinan, kegiatan pengentasan kemiskinan adalah barang publik.Bayangkan jika semua orang memilih untuk hidup dimasyarakat yang terbebas dari kemiskinan meskipun keinginan itu meluas dan kuat, pengentasan kemiskinan bukanlah suatu barang yang bisa disediakan oleh pasar swasta. Tidak ada seorang pun yang sanggup melakukannya sendiri karena masalahnya begitu besar. Terlebih lagi, sumbangan pribadi mengalami kesulitan dalam menaggulangi masalah ini : mereka yang tidak menyumbang dapat memanfaatkan kebaekan orang lain begitu saja. Pada kasus ini, memungut pajak dari orang kaya untuk meningkatkan standar hidup orang miskin dapat menguntungkan semua pihak. Orang-orang miskin jelas dapat keuntungkan karena mereka dapat menikmati standar kehidupan lebih baik, sedangkan orang-orang kaya juga akan diuntungkan kareana mereka lebih senang tinggal di dalam masyarakat yang angka kemiskinannya kecil.2.5 Barang Publik dan Kegagalan PasarDalam bukunyaNicholson, mengenai barang publik menjelaskan bahwa mengapa pasar swasta mungkin tidak memproduksinya dalam jumlah yang cukup. Untuk barang pribadi yang eksklusif, pembeli dari barang tersebut dapat menikmati seluruh dari barang itu, misalnyaTomi memakan sepotong weci, potongan weci tersebut tidak memberikan manfaat bagi Tomo. Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi potongan weci dapat disimpulkan, hanya memberikan konstribusi bagi kesejahteraan Tomi saja, dan dia akan membayar berapapun nilainya.Bagi barang publik, hal ini merupakan masalah. Dalam membeli barang publik, setiap orang tidak akan dapat menikmati seluruh manfaat yang ditawarkan oleh barang tersebut. Karena orang lain tidak dapat dikecualikan untuk menikmati manfaat dari barang tersebut, dan karena orang lain dapat menggunakan barang itu tanpa biaya, manfaat potensial pada masyarakat dari barang publik dan melebihi manfaat yang diperoleh olrh pembeli tunggal. Namun demikian, pembeli tidak akan memperhitungkan manfaat potensial dari pembeli ini untuk orang lain ke dalam pengambilan keputusan pengeluaran. Konsekwensinya, pasar swasta akan cederung kurang dalam mengalokasikan barang publik.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan -Pengertian Barang PublikSecara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contohnya papan marka jalan, papan lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya.Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusifdan non rivalitas.A. Noneksklusivitas.Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah apakah barang tersebut mutlak dibutuhkan oleh orang-orang. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat dimungkinkan. Contohnya, seseorang dimungkinkan tidak membutuhkan es teh karenan tidak membeli es teh tersebut.. Dalam beberapa kasus, tidak mungkin. Fasilitas pertahanan merupakan contoh standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak.B. Nonrivalitas.Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan konsumsi tambahan satu donat, akan membutuhkan satu tambahan sumber daya untuk memproduksinya. Akan tetapi, untuk beberapa barang hal ini tidak terjadi. Misalkan satu tambahan mobil melintas di jalan raya selama periode tidak ramai. Karena jalan tersebut sudah ada, satu lagi kendaraan melintas tidak membutuhkan sumberdaya tambahan dan tidak mengurangi konsumsi pihak lainnya.-Perbedaan Barang Publik dan Barang PrivatBerikut adalah perbedaan antara barang publik dan barang privat adalah sebagai berikut:1. Rivalrous consumption, dalam barang privat, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.Sedangkan pada barang publik, dimana konsumsi oleh satu konsumen tidak akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa.2. Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.Sedangkan pada barang publik konsumsi suatu barang tidak dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi syarat tertentu.3. Scarcity/depletability/finite, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah. Kelangkaan dan ketersediaan dalam jumlah yang diskrit atau terbatas inilah yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya.Sedangkan pada barang publik, barang tersebut sengaja dibuat dalam jumlah yang banyak dan bertahan lama. Macam-Macam Barang Dalam PerekonomianKetikaberpikir tentang macam-macam barang dalam perekonomian, dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu:1.Barang pribadi(private goods) adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Bayangkan saja es cendol sebagai contoh. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya. Sebagian besar barang yang ada di pasar adalah barang pribadi. Saat kita menganalisis penawaran dan permintaan kita mengasumsikan bahwa semua barang bersifat ekskludabel dan rival.2.Barang publik(public goods) adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh barang publik adalah pertahanan suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang.3.Sumber daya milik bersama(common resources)adalah barang-barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contohnya adalah ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.4.Adapula barang ekskludabel yang, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah. Jasa pemadam kebakaran suatu kota kecil adalah contohnya. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan mereka pada rumah-rumah lain.Dengan kata lain, begitu pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil-Barang Publik yang PentingBanyak sekali contoh barang publik, namun disini kami hanya mengulas tiga contoh barang publik yang paling penting, yaitu :Pertahanan Nasional.Kemampuan suatu negara menghalau setiap serangan dari luar merupakan contoh klasik. Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorangpun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Terlebih lagi, ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakanoleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.Penelitian ilimu pengetahuan. Pengetahuan adalah barang publik. Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru.Pengentasan Kemiskinan. Banyak program pemerintah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan. Sistem kesejahteraan bersama (secara resmi disebut temporary asisistance for needy families)memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga , program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai progran tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.-Barang Publik dan Kegagalan PasarDalam bukunyaNicholson, mengenai barang publik menjelaskan bahwa mengapa pasar swasta mungkin tidak memproduksinya dalam jumlah yang cukup. Untuk barang pribadi yang eksklusif, pembeli dari barang tersebut dapat menikmati seluruh dari barang itu. Bagi barang publik, hal ini merupakan masalah. Dalam membeli barang publik, setiap orang tidak akan dapat menikmati seluruh manfaat yang ditawarkan oleh barang tersebut. Karena orang lain tidak dapat dikecualikan untuk menikmati manfaat dari barang tersebut, dan karena orang lain dapat menggunakan barang itu tanpa biaya, manfaat potensial pada masyarakat dari barang publik dan melebihi manfaat yang diperoleh olrh pembeli tunggal. Namun demikian, pembeli tidak akan memperhitungkan manfaat potensial dari pembeli ini untuk orang lain ke dalam pengambilan keputusan pengeluaran. Konsekwensinya, pasar swasta akan cederung kurang dalam mengalokasikan barang publik.3.2 Saranba

DAFTAR PUSTAKA

22