MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK · Teori Anggaran IV. Barang Konsumsi Bersama...

33
MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK Dosen Ferry Prasetya, SE., M.App Ec FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Transcript of MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK · Teori Anggaran IV. Barang Konsumsi Bersama...

MODUL EKONOMI PUBLIK

BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK

Dosen

Ferry Prasetya, SE., M.App Ec

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

I. Pendahuluan II. Pengertian Barang Publik

a. Barang Publik Murni b. Barang Publik Tidak Murni dan Hambatan c. Karakteristik Barang d. Tipe Barang e. Aspek Barang Publik

III. Teori Barang Publik a. Teori Pigou b. Teori Bowen c. Teori Erick Lindahl d. Teori Samuelson e. Teori Anggaran

IV. Barang Konsumsi Bersama a. Argumen tentang Produksi Sektor Publik b. Argumen tentang Pruduksi Sektor Swasta c. Hambatan dalam Barang Konsumsi Bersama

d. Keluaran Optimal dari Barang Konsumsi Bersama e. Barang Konsumsi Bersama Murni dan Tidak Murni

f. Kebijakan Publik terhadap Barang Konsumsi Bersama g. Non-Ekslusif dan Barang Konsumsi Bersama

VI. Pengadaan Swasta atas Barang Publik a. Keseimbangan b. Peningkatan Pareto c. Jumlah Pengadaan d. Jumlah Rumah Tangga e. Akibat dari Perbedaan

VII. Soal-Soal VIII. Studi Kasus

I. PENDAHULUAN

Dalam hal barang swasta, barang-barang tersebut dapat dihasilkan oleh

perusahaan swasta, tetapi dapat juga dihasilkan perusahaan negara,

misalnya jasa kereta api dan jasa penerbangan. Barang publik juga dapat

dihasilkan oleh perusahaan swasta dan perusahaan negara. Jadi yang

dimaksud dengan barang publik adalah baarang yang disediakan oleh

pemerintah merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai anggaran

belanjanegara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya.

Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba untuk

membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang publik.

Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang

secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk

pasar komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan

pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak

barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas.

II. Definisi Barang Publik

i. Barang Publik Murni

Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki

sifat non-rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barang

yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan

seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang

publik adalah barang yang apabial dikonsumsi oleh individu tertentu tidak

akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik

memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif.

Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang

publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara

barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas

yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas

tersebut.Contoh: jalan raya merupakan barang publik, kebanyaknya

pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut, semua

orang dapat menikmati dan manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan

raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang publik sering

digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini

berarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak

mengonsumsi barang publik. Dan udara juga dapat dimasukkan sebagai

contoh barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah

seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu

sering disebut sebagai barang publik murni.

ii. Barang Publik Murni dan Penghambat

Ada beberapa barang yang tidak bersifat konsumsi bersama.

Dua orang tidak dapat mengkonsumsi roti secara bersama-sama.

Manfaat dan kepuasan memakan roti tidak tersediabagi kedua orang

tersebut. Ketika mengkonsumsi barang yang tidak dapat dikomsumsi

oleh orang lain, komsumsi dua orang tersebut dapat disebut sebagai

rival. Non-eksklusifitas terjadi ketika anda tidak membayar penjual

roti, maka anda tidak dapat mengkonsumsi roti tersebut.

Timbul masalah-masalah yang mengelilinginya :

a. pemanfaatan barang publik cenderung berlebihan

b. barang publik tidak memiliki harga. Hal ini disebabkan antara lain sulitnya

menentukan standar harga maupun karena barang publik yang tidak

diperdagangkan.

c. Tidak adanya keuntungan membuat orang-orang tidak mau (kalaupun ada

sangat sedikit jumlahnya) untuk menyediakannya ataupun melestarikannya

Disinilah pemerintah berperan dengan cara menarik pajak dari masyarakat

dan dana pengumpulan pajak tersebut digunakan untuk menyediakan

barang publik.

d. Utilitas yang diperoleh setiap rumah tangga dari barang publik murni adalah

fungsi peningkatan tingkat persediaan dan fungsi penurunan

penggunaannya.

iii. Karakteristik Barang

Perbedaan barang publik denagn barang yang lain:

1. Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik

dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat

barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian

tentu saja sangat dimungkinkan. Pertahanan nasional merupakan contoh

standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu

negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Barang

noneksklusif ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang

eksklusif, seperti mobil atau film dimana pengecualian-pengecualian

merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang

pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut.

2. Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang

publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang

dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya

marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi

membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan tambahan

pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun

tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh

tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah

nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut

membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol, konsumsi

tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.

iv. Tipe Barang

1. Barang pribadi adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival.

Contoh: Es Cendol. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa

mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival

karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang

mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya.

2. Barang publik adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan

juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan

barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi

peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh: pertahanan suatu

negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain,

maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman,

peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak

berkurang.

3. Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang-

barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contoh: ikan laut. Tidak ada

seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran

kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat

seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga

kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.

4. Adapula barang yang ekskludabel, namun tidak memiliki rival.

Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah, yaitu produksi

yang dikuasai oleh satu perusahaan. Contoh: Jasa pemadam kebakaran

suatu kota kecil. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini.

Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja.

Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena

kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh

perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering

menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi

sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan

mereka pada rumah-rumah lain. Dengan kata lain, begitu pemerintah kota

membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk

melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil.

v. Aspek barang

Sifat-sifat barang privat tersebut adalah :

1) Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan

mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan

hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi

barang ini.

2) Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat

dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya

harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat

dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut

(excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh

mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak

membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.

3) Scarcity, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah.

Kelangkaan dan ketersediaan inilah yang menimbulkan kedua sifat

sebelumnya.

Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit

atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi

pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor

swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang

yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun

sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari

pasar dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu.

Macam-macam Barang Publik

Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan

penggunaannya, yaitu :

1) Non-rivalry. Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap

suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga

mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat

dari barang tersebut tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang

lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan

sinar matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil

manfaat yang sama.

2)Non-excludable. Berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia,

tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat

dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang

membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut.

Contoh, masyarakat membayar pajak kemudian diantaranya digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian, dapat menggunakan jasa

kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja.

Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa

tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam

mengambil manfaat atas barang publik.

III. TEORI BARANG PUBLIK

i. Toeri Pigou

Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai

suatu tingkat dimana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan

ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut untuk membiayai

program pemerintah(menyediakan barang publik)

Sumber: Ekonomi Publik,

Dr Guritmo Mangkoesoebroto

Diagram 1

Penyediaan dan pembiayaan

barang publik yang optimal

Pada Diagram kurva kepuasan akan barang publik ditunjukan oleh

kurva UU. Kurva UU tersebut mempunyai bentuk menurun yang

menunjukan bahwa semakin banyak barang publik yang dihasilkan maka

akan semakin rendah kepuasan marginalnya yang dirasakan masyarakat. Di

lain pihak, semakin banyak pajak yang dipungut, semakin besar rasa

ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu kurva ketidakpuasan

marginal akan pembayaran pajak mempunyai bentuk yang meninggi.

Ketidakpuasan marginal ditunjukan dengan sumbu tegak dari titik O

kebawah dan kurva ketidakpuasan marginal ditunjukan oleh kurva PP. Titik

E adalah keadaan optimum dimana bagi masyarakat kepuasan marginal bagi

barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal dalam hal pembayaran

pajak.

Kelemahan analisa dari Pigou didasarkan pada ketidakpuasan

marginal masyarakat dalam membayar pajakdan rasa kepuasan marginal

akan barang publik, sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu

yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena siaftnya ordinal.

ii. Teori Bowen

G H

D

H F Budget Pemerintah

U

A

B C

Kepuasan Batas Akan Barang Pemerintah

P

Bowen mengemukakan teori yang didasarkan pada teori harga sama

halnya pada penentuan harga pada barang swasta.

Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo

Mangkoesoebroto

Diagram 2

Penentuan Jumlah dan Harga Barang Swasta

Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan DB

menunjukan kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang kurva

D(A+B) merupakan kurva permintaan pasar yang diperoleh dengan

menjumlahkan kurva DA+DB secara mendatar(horisontal). Harga pasar yang

terjadi adalah OP, yaitu dimana D(A+B)=S, harga OP adalah harga sepasang

sepatu bagi A dan B.

Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang dimana

pengecualian tidak dapat ditentukan. Jadi sekali suatu barang publik sudah

tersedia maka tidak ada seorang pun yang dapat dikecualikan dari manfaat

barang tersebut.

H

XA + B

Jumlah

P

o

S

S

D D

X X

D(A +

Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo

Mangkoesoebroto

Diagram 3

Harga Dan Jmulah Barang Publik

DA dan DB menunjukan kurva permintaan individu A dan B akan

barang publik DA dan DB. Jumlah barang yang disediakan pemerintah

sebesar OY, yaitu pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva

permintaan D(A+B)

Kelemahan teori ini adalah karena Bowen menggunakan permintaan

permintaan dan penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada

barang publik tidak ada prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak

mau mengemukakan kesenangan mereka akan barang tersebut sehingga

permintaan kurva permintaan menjadi tidak ada.

iii. Teori Erick Lindahl

Harga

P A+B

PA

PB

O Y

DB DA

S

D A+B

Jumlah Barang Pemerintah

Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja

pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut

akan tetpi berupa presentase dari total biaya penyediaan barang publik.

Analisa Lindahl didasarkan pada analisa kurva indifferen dengan anggaran

tetap yang terabatas (fixed budget costrains).

Diagram 4

Kurva Indifferen

Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas

mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang

swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta. Selain itu kelemahan utamanya

adalah penggunaan kurva indifferen. Sifat barang publik tidak dapat

dikecualikan menyebabkan tidak ada seorang individu juga yang bersedia

menunjukan prefrensinya terhadap barang publik.kritikan lainya ialah teori

ini hanya melihat penyediaan barang publik saja tanpa memperhitungkan

jumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi agar masyarakat

mencapai kesejahteraan optimal.

iv. Teori Samuelson

A

H1

H2

H3 A1

A3

A2

Proporsi biaya

G G0

B

B1

B3 B2

Q

Q0

(1-h2)

(1-h1)

(1-h0)

Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua

karakteristik, yaitu; non

perekonomian tidak dapat mencapai

kesejahteraan masyarakat yang optimal.

Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang

publik antara 2 individu.

publik berbanding barang swasta.

R sebagai patokan kesejahteraan.

sebanyak L1, maka barang swasta yang t

indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak

T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1

Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adala

maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi

sebanyak T4 - T5 = T6.

Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua

karakteristik, yaitu; non-exclusionary dan non-rivarly, tidaklah berarti bahwa

perekonomian tidak dapat mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat

kesejahteraan masyarakat yang optimal.

Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson

Diagram 5 Teori Samuelson

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang

vidu. TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang

publik berbanding barang swasta. Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil

R sebagai patokan kesejahteraan. Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya

sebanyak L1, maka barang swasta yang tersedia adalah sebanyak T1.

indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak

T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1 - T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S.

Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adalah sebanyak L2

maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi

T5 = T6. Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang

Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua

rivarly, tidaklah berarti bahwa

kondisi Pareto Optimal atau tingkat

samuelson

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang

TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang

Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil

Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya

ersedia adalah sebanyak T1. Dari kurva

indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak

T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S.

h sebanyak L2

maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi

Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang

publik membuat S tidak menikmati barang swasta.

konsumsi barang swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini

bersinggungan dengan indiferen S di titik G.

Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru.

terciptalah konsumsi barang swasta S ya

Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori

Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan

Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S.

adalah kurva kesejahteraan.

mempunyai kesejahteraan sebesar B1.

sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah.

Kelemahan

1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana

yang dipilih, dan tingkat kesej

2. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi

kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas

menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.

3. Kelemahan yang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara

terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan

publik membuat S tidak menikmati barang swasta. Titik-titik yang merupakan

ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini

bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Asumsi merubah indiferen R dan S.

Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru.

terciptalah konsumsi barang swasta S yang baru.

Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson

Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan

Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S.

adalah kurva kesejahteraan. Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka

mempunyai kesejahteraan sebesar B1. Kesejahteraan bergeser dari D ke W,

sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah.

Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana

yang dipilih, dan tingkat kesejahteraan mana yang mula-mula dipilih.

Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi

kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas

menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.

ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara

terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan

titik yang merupakan

ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini

Asumsi merubah indiferen R dan S.

Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. Dan

samuelson

Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S. BM

Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka S

Kesejahteraan bergeser dari D ke W,

Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana

mula dipilih.

Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi

kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas

menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.

ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara

terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan

kesukaan mereka inilah yang menjadi dasar pengenaan biaya untuk

menghasilkan barang publik. Yang menjadi persoalan dalam penentuan

jumlah barang publik yang akan disediakan oleh pemerintah adalah

bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang

publik.

4. Barang publik yang dibahas adalah barang yang mempunyai sifat

kebersamaan, yaitu barang publik yang dipakai oleh konsumen dalam

jumlah yang sama.

v. Teori Anggaran

Teori ini didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang

membayar atas penggunaan barang -barang publik dengan jumlah yang

sama, yaitu sesuai dengan sistem harga untuk barang-barang swasta.

Teori alokasi barang publik melalui anggaran merupakan suatu teori

analisa penyediaan barang publik yang lebih sesuai dengan kenyataan

karena bertitik tolak pada distribusi pendapatan awal di antara individu-

individu dalam masyarakat dan dapat digunakan untuk menentukan beban

pajak di antara para konsumen untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Sumber Gambar: http://tidakdi

Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran

Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal

publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A

dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.

Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan

penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsu

sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0

Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang

publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar

MM1 dan B akan men

NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan

mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.

MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad

tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik

E.

Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-anggaran

Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran

Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal

publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A

dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.

Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan

penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM0,

sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0 - MM0 = NN0.

Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang

publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar

MM1 dan B akan mengkonsumsi barang swasta sebesar CC1 - MM1 = NN1.

NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan

mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.

MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad

tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik

anggaran

Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran

Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adalah barang

publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A

dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.

Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan

msi barang swasta sebesar MM0,

MM0 = NN0.

Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang

publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar

MM1 = NN1.

NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan

mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.

MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pada

tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik

Kelemahan dari teori ini, yaitu digunakannya kurva indiferens sebagai

alat analisis yang baik dari segi teori akan tetapi kurang bermanfaat untuk

aplikasi penggunaannya dalam kenyataan sehari-hari.

IV. Collective Consumption Goods

i. The Argument for Public Sector Production

Konsumsi kolektif yang baik adalah baik untuk yang di konsumsi oleh

satu konsumen tidak akan mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya.

Definisi ini tidak berlaku untuk sebagian besar barang. Untuk melihat

mengapa sektor produksi publik konsumsi kolektif yang baik mungkin lebih

disukai, berasumsi bahwa baik diproduksi di sektor swasta dan bahwa

sebuah perusahaan swasta biaya masing-masing konsumen untuk kebaikan.

Pendapat untuk membiayai baik melalui uang pajak dan

mendistribusikan kepada siapa saja yang menginginkannya tanpa biaya. Jika

baik memiliki harga sama sekali, itu akan mengecualikan beberapa

konsumen yang menempatkan nilai di atasnya, sehingga nilai sosial yang

baik tidak akan maksimal. Beberapa aspek dari pertimbangan jasa argumen

lebih lanjut untuk melihat mengapa sektor publik produksi dianggap

diinginkan. Konsumsi kolektif yang baik dapat diperpanjang untuk tambahan

konsumen tanpa biaya tambahan setelah diproduksi, tetapi baik konsumsi

kolektif mahal untuk memproduksi di tempat pertama, dan lebih dari itu

yang diproduksi, semakin mahal itu.

Hal ini tidak efisien untuk mengecualikan beberapa konsumen dari

pasar, tetapi pasar tidak memiliki baik cara mengalokasikan baik untuk

setiap konsumen yang menempatkan nilai di atasnya. Dalam pengertian ini,

pasar tidak efisien dalam mengalokasikan sumber daya untuk barang barang

konsumsi kolektif dan tidak efisien dalam mendistribusikan barang ke

konsumen potensial. Pasar kadang-kadang tidak membuat upaya untuk

mengenakan harga lebih tinggi untuk permintan tinggi atau, melihat secara

berbeda, untuk memungkinkan permintan rendah untuk mengkonsumsi

dengan harga yang lebih rendah. Namun demikian, beberapa konsumen

bersedia untuk membayar baik masih akan dikecualikan karena bahkan

harga murah lebih dari mereka bersedia membayar. Inefisiensi tersebut

mungkin berkurang jika Pemerintah menghasilkan konsumsi kolektif yang

baik dan memungkinkan orang untuk mengkonsumsi itu tanpa biaya.

ii. The Argument For private Sector Production

Sebagai diinginkan karena produksi sektor publik terlihat dari

argumen hanya diberikan, ada menarik argumen terhadap produksi sektor

publik juga. Bioskop mungkin memiliki karakteristik konsumsi kolektif yang

baik jika tidak sesak, tapi, seperti mengisi, itu mengambil lebih dari

karakteristik dari konsumsi pribadi yang baik. Hal yang sama dapat

dikatakan untuk barang-barang seperti kolam renang dan jalan raya. Jika

mereka tidak ramai, sebuah, tambahan konsumen dapat mengkonsumsi

tanpa mengganggu dengan konsumsi orang lain, namun, karena mereka

mendapatkan lebih ramai, mereka kehilangan karakteristik kolektif mereka

konsumsi. Dalam setiap kasus ada biaya marjinal yang berhubungan dengan

konsumen tambahan.

iii. Congestion of collective consumption goods

Perlu mencari tahu apakah menambahkan konsumen tambahan akan

memaksakan biaya pada konsumen yang ada. Untuk melihat bagaimana hal

ini mungkin dilakukan, pertimbangkan contoh yang berbeda dan mencoba

untuk menentukan apakah baik adalah konsumsi kolektif yang baik. Adalah

kolam renang konsumsi kolektif yang baik? Jika itu adalah kolam besar dan

ada beberapa orang berenang di dalamnya, maka pengguna tambahan tidak

akan memaksakan biaya pada pengguna yang ada. Itu biaya marjinal

pengguna tambahan adalah nol, sehingga kolam renang adalah konsumsi

kolektif baik. Contoh lain ialah; Sebuah bioskop adalah konsumsi kolektif

yang baik jika ada banyak kursi kosong, namun, jika teater penuh, itu adalah

konsumsi swasta yang baik. Titik kunci yang perlu diingat adalah bahwa

apakah baik memenuhi definisi ditentukan oleh biaya ekonomi dari

penggunaan dan bukan oleh karakteristik fisik yang baik.

iv. The Optimal Output Of a collective consumption goods

Untuk barang swasta, tingkat produksi yang optimal terjadi pada titik

di mana manfaat marjinal dari produksi tambahan sama dengan biaya

marjinal. Prinsip umum yang sama berlaku untuk barang konsumsi kolektif,

meskipun beberapa perbedaan spesifik hasil dari perbedaan dalam dua jenis

barang.

Untuk konsumsi kolektif yang baik, permintaan pasar yang ditemukan

oleh vertikal menjumlahkan semua kurva permintaan individu. Dengan

barang-barang konsumsi swasta, setiap unit yang diproduksi memberikan

utilitas hanya untuk individu orang yang mengkonsumsi itu, sehingga nilai

sosial total, mengatakan, minuman ringan adalah sama dengan nilai pribadi

minum kepada orang yang mengkonsumsi itu. Untuk barang konsumsi

kolektif, setiap unit yang diproduksi dapat dikonsumsi oleh, dan dihargai

oleh seluruh konsumen.

v. Pure and impure collective consumption goods

Kondisi untuk tingkat optimal output baik konsumsi kolektif, GD = MC,

yang dikembangkan untuk kasus ekstrim dari konsumsi kolektif murni yang

baik di mana biaya marjinal menambahkan pengguna tambahan adalah nol.

Dalam dunia nyata, banyak barang bisa mengakomodasi tambahan

pengguna dengan biaya rendah tetapi belum tentu dengan biaya nol. Jalan

raya padat berfungsi sebagai ilustrasi konsumsi kolektif murni yang baik.

Bioskop berfungsi sebagai lain contoh bahwa transisi dari konsumsi kolektif

murni baik ketika mengandung beberapa orang, melalui konsumsi kolektif

murni baik karena mengisi, untuk yang baik swasta murni ketika diisi.

Meskipun kondisi optimalitas yang diturunkan sebelumnya dijelaskan dalam

konteks murni Konsumsi kolektif yang baik, mereka umumnya dapat

diterapkan setiap saat ketika jumlah baik yang tersedia untuk satu

konsumen adalah fungsi dari jumlah total yang dihasilkan, apakah baik

adalah baik konsumsi murni kolektif. Kondisi optimal bahkan berlaku dalam

kasus jumlah yang baik, asalkan individu tidak dapat secara individual

kuantitas menyesuaikan, dan murni swasta tersedia bagi setiap konsumen

adalah fungsi dari jumlah yang diproduksi untuk semua orang. Untuk

melihat ini, mempertimbangkan contoh ekstrim baik swasta murni.

vi. Public policy toward collective consumption goods

Barang konsumsi kolektif didefinisikan sebagai barang yang

merupakan konsumen tambahan bisa mengkonsumsi baik tanpa

mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya. Barang-barang tersebut

tidak diproduksi benar-benar efisien oleh sektor swasta karena pemasok

sektor swasta harus biaya untuk output mereka, dan biaya apapun untuk

konsumsi konsumsi kolektif yang baik akan mengecualikan beberapa

konsumen yang menempatkan nilai positif pada kebaikan.

Kelemahan ada jika pemerintah menyediakan baik dan

memungkinkan setiap orang untuk mengkonsumsi yang baik tanpa biaya.

Karena produsen tidak menerima sinyal yang jelas tentang nilai output,

barang berharga yang dapat underproduced dan beberapa barang mungkin

berlebihan diproduksi. Semua orang dapat memberitahu tentang konsumsi

barang yang tersedia secara gratis adalah bahwa mereka lebih berharga dari

nol kepada konsumen. Barang konsumsi kolektif diidentifikasi oleh

karakteristik ekonomi yang biaya marjinal dari seorang konsumen tambahan

adalah nol bukan karena karakteristik teknologi yang baik. Banyak barang

konsumsi kolektif dapat kehilangan konsumsi kolektif mereka karakteristik

dengan menjadi sesak. Dengan demikian, jalan raya uncongested mungkin

muncul menjadi Konsumsi kolektif yang baik karena dibangun dengan

jumlah yang berlebihan dari jalur.

vii. Nonexcludability and collective consumption on public goods

Konsep barang publik mewujudkan dua jenis masalah ekonomi untuk

berbagai derajat, yaitu nonexcludability dan konsumsi kolektif. Beberapa

barang, seperti film, merupakan barang kolektif dan termasuk konsumsi

barang yang dikecualikan. Setelah film diproduksi, tanpa biaya (atau hampir

jadi) untuk memungkinkan tambahan konsumen untuk melihatnya, tetapi

juga relatif mudah untuk mengecualikan individu yang tidak membayar

untuk melihat. Barang-barang lainnya, seperti air dalam saluran irigasi,

merupakan barang konsumsi swasta namun relatif dan tidak bisa

dipisahkan. Jika sejumlah petani bersama-sama menciptakan sistem irigasi,

mereka harus menemukan cara untuk jatah air yang langka di saluran irigasi

antara pengguna, karena air yang digunakan oleh seorang petani akan

tersedia bagi orang lain. Tapi dengan saluran irigasi dialirkan ke setiap

ladang petani, akan sulit untuk melakukan pengecualian petani yang

mengambil pembagian lebih. Dan terdapat contoh barang lain, seperti

pertahanan nasional, memiliki kedua karakteristik dari nonexcludability dan

konsumsi kolektif. Kedua karakteristik adalah masalah derajat karena

barang mungkin mahal tetapi tidak mungkin untuk mengecualikan

pengguna, dan barang mungkin tidak murni barang konsumsi kolektif.

Dengan demikian, dalam kerangka umum, barang publik dapat dianggap

sebagai barang yang memiliki salah satu dari kedua karakteristik dalam

berbagai derajat.

V. PENYEDIAAN OPTIMAL

i. Barang public murni

Barang publik murni adalah subjek penting dalam analisis barang

publik, barang publik murni merupakan abstraksi yang di adopsi untuk

menyediakan kasus patokan terhadap yang hasil lainnya dapat dinilai.

Untuk memberikan derivasi cukup sederhana dengan efisiensi akan

diasumsikan bahwa ada tersedia publik tunggal yang baik dan, pada

awalnya, pembuangan yang tidak mungkin. Asumsi terakhir

mengimplikasikan bahwa semua rumah tangga harus mengkonsumsi

kuantitas yang sama baik publik untuk pasokan. Perpanjangan kepada

masyarakat banyak barang sepenuhnya langsung. Ekonomi rumah tangga

terdiri dari H, diindeks h = 1, ..., H. setiap rumah tangga memiliki fungsi

utilitas

Uh = Uh ¡ xh,G ¢

di mana xh adalah konsumsi rumah tangga h dari vektor barang pribadi dan

G adalah penyediaan barang publik. Fakta bahwa total pasokan, G, muncul

dalam semua fungsi utilitas rumah tangga menunjukkan bahwa barang

publik murni. Hal ini diasumsikan bahwa kombinasi dari xh, h = 1, ..., H, dan

G yang ekonomi dapat menghasilkan dibatasi oleh kemungkinan produksi.

Implisit representasi dari himpunan produksi ditulis

F (X,G) ≤ 0,

Dimana

X=∑ 6ℎ脾萍能囊

Untuk mencirikan set pertama terbaik, atau Pareto efisien, alokasi

pemerintah memilih xh, h = 1, ..., H, dan G untuk memaksimalkan tingkat

utilitas dari pertama rumah tangga, dibatasi oleh persyaratan bahwa rumah

tangga 2 sampai H memperoleh diberikan tingkat utilitas dan dengan

kemungkinan produksi. Memvariasikan utilitas yang diberikan tingkat

rumah tangga 2 sampai H jejak keluar set alokasi Pareto efisien. The

Lagrangian untuk masalah maksimisasi dapat ditulis

L = U1 ¡ x1,G ¢ ∑ µh脾钮妮妮挠 +Uh ¡ xh,G ¢ − U hi − λF (X,G) , ( 9.4 )

dimana 罐萍 adalah tingkat utilitas yang harus dicapai oleh h, = 2 ..., H.

Dengan asumsi

bahwa tingkat utilitas yang ditetapkan dapat dicapai secara bersamaan,

yang diperlukan

Kondisi menggambarkan pilihan dari komponen 贯平萍 dari 贯萍

�â�铺≡ µh � 萍�铺=� �铺== 0, h= 1, ...,H, ( 9.5 )

dengan μh ≡ 1 untuk h = 1. Pada opぼmum (9,5) berlaku untuk semua i, = 1

..., n. untuk

pilihan tingkat kebaikan publik, membentuk Lagrangian dan

mengoptimalkan dengan menghormati G memberikan

�â�漂 ∑ µh脾萍能囊 � 啤 - �坪�苹 = 0 ( 9.6 )

ii. Kepemilikan bebas

Jika Kepemilikan bebas dari kepentingan publik mungkin tidak lagi

diperlukan bahwa setiap rumah tangga perlu mengkonsumsi jumlah total

yang disediakan. Jika diasumsikan bahwa semua rumah tangga ingin

mengkonsumsi beberapa kepentingan publik, tingkat utilitas rumah tangga

h dapat ditulis �萍 = �萍 ( 6萍, 龟萍 ) dimana 龟萍 adalah konsumsi publik yang

baik oleh h, dan kendala 龟萍 ≤ G,

L= U’ ( x’ . g’ ) + ∑ µh脾坡能挠 [ �萍 ( 贯萍 龟萍 ) – �萍] - λF (X,G) +∑ 辉萍萍能囊 [ G-龟萍] (

9.11 )

iii. Dengan kemacetan

Untuk kemacetan dalam penyediaan barang publik adalah fenomena

yang sangat nyata. Tentu, kemacetan mengurangi manfaat yang diterima

oleh rumah tangga dari semua penggunaan publik baik dan karenanya

memodifikasi aturan untuk penyediaan efisien. Di hadapan kemacetan,

kesejahteraan rumah tangga biasanya ditulis tergantung pada pasokan total

kepentingan publik dan penggunaan dari publik yang baik oleh semua

rumah tangga. Salah satu pendekatan untuk ini (Oakland (1972)) menulis

�萍=�萍(6萍, 龟囊,.......,龟萍, G ) ( 9.13 )

�萍=�萍 ( 6萍, G,H) ( 9.14 )

Sebuah spesialisasi (9.14), Spesifikasi alternatif yang menggunakan

pendekatan produksi rumah tangga telah diusulkan oleh Sandmo (1973) dan

Muzondo (1978), yang menganggap proses produksi menggunakan barang

swasta dan publik, dan Ebrill dan Slutsky (1982) yang fokus pada kombinasi

barang publik dengan waktu yang langka . Jika (9.13) yang digunakan dan

Lagrangian yang terbentuk seperti pada (9.11), kondisi yang diperlukan

untuk memaksimalkan hasil tersebut dapat dikombinasikan

iv. Input publik

Karakterisasi kondisi efisiensi untuk ekonomi dengan publik input

murni dimulai dengan Kaizuka (1965). Literatur berikutnya, yang juga telah

dianalisis masukan publik congestible, dibahas dalam Feehan (1989). Untuk

memperoleh kondisi efisiensi untuk penyediaan input publik murni,

menganggap perekonomian dengan perusahaan m masing-masing tenaga

kerja dan menggunakan kebaikan publik untuk menghasilkan bentuk

tunggal output. Yang menunjukkan penggunaan tenaga kerja perusahaan j

oleh `j, fungsi produksi perusahaan diberikan oleh 裹囊=归囊(癸囊,G)

∑ xh萍萍能囊 = ∑ yj屏坪能囊 = ∑ 芭j屏坪能囊 (癸坪, G )

Dan ∑ `h萍萍能囊 = ∑ `j屏坪能囊 + Θ (G)

VI. PENYEDIAAN SWASTA TERHADAP BARANG PUBLIK

i. Keseimbangan

Keseimbangan penyediaan swasta diperkenalkan oleh Erick Lindahl

sehingga disebut dengan keseimbangan lindahl.

Dibandingkan menggunakan harga dari barang publik pada sumbu

vertikal, kita mengasumsikan bahwa bagian biaya barang publik yang harus

dibayar oleh Smith harus bervariasi dari 0 persen s/d 100 persen. Slop

negatif SS menunjukkan bahwa pada harga pajak barang publik yang lebih

tinggi,Smith akan meminta barang publiktersebut dalam jumlah yang lebih

sedikit.

Permintaan Jones akan barang publik diturunkan dengan cara yang

hampir sama. Sekarang, kita mencatat proporsi yang dibayar oleh Jonespada

sumbu vertikal disebelah kanan pada grafik 2 dan membalik skala sehingga

pergerakan ke arah atas sumbu akan menghasilkan harga pajak lebih

rendah. Dengan konvensi ini, permintaan Jones untuk barang publik (JJ)

mempunyai slope positif.

Kedua kurva permintaan pada Gambar 2 berpotongan di titik C,

dengan tingkat output 0E untuk barang publik. Pada tingkat output ini Smitt

mau membayar, katakan 60 persen dari biaya barang sedangkan Jones

membayar 40 persen. Sehingga titik C adalah titik ekuilibrium yang

disarankan oleh argumen berikut ini.

Untuk tingkat output kurang dari 0E, kombinasi kedua orang tersebut

masih bersedia membayar lebih daripada 100 persen dari biaya barang

publik. Mereka akan memilih untuk menaikkan tingkat produksi (tetapi lihat

peringatan atas kalimat ini pada sesi berikutnya). Untuk tingkat

keseimbangan output lebih dari 0E, kedua orang tersebut tersebut tidak

akan bersedia Lindahl membayar biaya total dari barang publik yang

diproduksi dan dapat memilih keseimbangan antara permintaan masyarakat

untuk mengurangi jumlah barang publik yang disediakan. Hanya pada

tingkat untuk barang-barang output 0E terjadi keseimbangan Lindahl

(Lindahl equilibrium) di mana publik dan bagian pajak secara tepat akan

membayar tingkat produksi barang publik yang dilakukan oleh pemerintah.

Alokasi kewajiban pajak ini tidak hanya menghasilkan keseimbangan

dalam permintaan individu akan barang publik, tetapi hal itu juga

dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa keseimbangan ini efisien.

Pembagian pajak yang dikenalkan oleh solusi Lindahl bagi masalah barang

publik memainkan peran “harga bayangan” yang meniru berfungsinya

sistem harga pada pasar persaingan sempurna untuk mencapai efisiensi.

ii. Peningkatan Pareto

Pareto improvement terjadi melalui efisiensi pareto. Dapat terjadi

keseimbangan apabila adanya peningkatan kontribusi sehingga

meningkatkan kesejahteraan semua rumah tangga. Situasi di mana tidak

ada cara untuk meningkatkan kegunaan seorang tanpa mengurangi

kegunaan orang lain mencerminkan efisiensi. Kondisi tersebut dianggap

efisien karena pada situasi selainnya, dimana masih terdapat peluang untuk

meningkatkan kegunaan seseorang tanpa mengurangi kegunaan orang lain,

itulah yang disebut dengan Pareto improvement. Perekonomian belum

mampu mendistribusikan outputnya secara optimal sehingga seluruh

konsumen mendapatkan kegunaan maksimal yang mungkin diperolehnya.

iii. Kuantitas dari penyediaan

Keseimbangan alokasi penyediaan swasta yang didominasi dengan

tingkat yang lebih tinggi dari barang publik, sering ditafsirkan sebagai

penyediaan swasta yang mengarah relative di bawah tingkat sosial optimal.

Namun, kesejahteraan sosial yang optimal dari sebuah fungsi dapat berada

di mana saja di pusat keberadaan alokasi pareto yang efisien dan tidak selalu

berada pada bagian dari lokus yang mendominasi keseimbangan pareto.

Buchanan dan Kafoglis (1963) menunjukkan bahwa adalah

kemungkinan di mana jumlah yang barang public menurun bergerak menuju

tingkat optimal dari keseimbangan penyediaan swasta. Keseimbangan

penyediaan swasta terjadi pada titik dan himpunan alokasi pareto efisiensi

diberikan oleh lokus tangencies dari kurva indiferensi.

Garis cc mewakili tingkat agregat pasokan barang public sama

dengan keseimbangan penyediaan swasta. Untuk optimalisasi barang publik

hanya memerlukan lokus pareto optimal untuk memotong garis cc dan

untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial di beberapa titik di bawah CC.

Jika titik optimal adalah P pengurangan dari pasokan total barang public

yang diperlukan bergerak pada keseimbangan penyediaan swasta yang

optimal. Juga harus dicatat bahwa jika lokus melewati garis CC, fungsi

kesejahteraan sosial selalu dapat ditemukan pada kondisi optimal di bawah

CC.

Seperti yang ditunjukkan oleh Diamond dan Alexander Mirrlees

(1973), anomali tersebut dapat dikesampingkan dengan menempatkan

pembatasan pada kedua derivatif dari fungsi utilitas rumah tangga. Tidak

ada alasan mendasar mengapa pembatasan berdasarkan kedua derivatif

harus berada pada tingkat kepuasan dan karenanya anomali kasus dapat

juga terjadi bahkan dalam model dua rumah tangga. Oleh karena itu,

walaupun hasil lokal dapat didirikan tanpa terlalu banyak kesulitan, hal ini

tidak mudah untuk memberikan perbandingan global.

iv. Jumlah rumah tangga

Telah dibuktikan bahwa keseimbangan penyediaan swasta bukan

merupakan efisiensi pareto. Masalah lainnya adalah bagaimana

penyimpangan dari efisiensi tergantung pada jumlah rumah tangga yang

dapat berpotensi memberikan kontribusi. Dapat diharapkan bahwa

peningkatan jumlah rumah tangga akan mengakibatkan perbedaan yang

lebih besar seperti yang diharapkan semua orang lain untuk berkontribusi.

Namun, seperti kasus yang sering terjadi, hasil aktual berbeda sedikit dari

harapan ini. Selain itu, sifat-sifat yang membatasi keseimbangan, sebagai

jumlah rumah tangga yang meningkat tanpa batas, akan dianalisa mengikuti

pendekatan Andreoni.

Untuk mempertimbangkan konsekuensi dari variasi rumah tangga,

diasumsikan bahwa semua rumah tangga identik dalam hal kedua

preferensi dan hibah. Dengan asumsi kedua barang yang normal, keunikan

hasilnya kemudian membenarkan studi keseimbangan simetris. H rumah

tangga mengikuti keseimbangan yang simetris:

g = G

H-1

dimana g adalah kontribusi rumah tangga bersama. Dalam hal (g,G) sebagai

alokasi yang memuaskan seharusnya terletak di gradien H-1 dan untuk

setiap tingkat h, keseimbangan diberikan pada persimpangan sesuai dengan

fungsi reaksi. Optimalisasi kesejahteraan, jika semua rumah tangga

diperlakukan sama, adalah lokus tangen antara ray dan kurva indiferen.

Pada H rumah tangga yang identik dengan preferensi dan distribusi

endowment, sehingga H meningkat tak terhingga:

(i) Proporsi penduduk yang memberikan kontribusi menurun hingga nol.

(ii) Hanya rumah tangga dengan endowmen yang memberikan kontribusi

tertinggi.

(iii) Kontribusi total nilai meningkat menjadi terbatas.

(iv) Rata-rata kontribusi menurun hingga nol.

v. Hasil invariansi

Perubahan dalam distribusi endowmen yang memenuhi kondisi

tertentu tidak akan mempengaruhi tingkat total dari penyediaan.

Peningkatan pasokan barang publik, contohnya melalui pemerintah

menyediakan beberapa barang publik yang selain itu untuk sektor swasta,

tidak akan mempengaruhi batas total pasokan. Penyediaan barang publik

untuk itu keluar banyak oleh penyediaan swasta pada sebuah dasar satu per

satu. Hasil ini menunjukkan kondis saat ini.

Dalam kebanyakan situasi ekonomi perubahan dalam distribusi

endowment, atau pendapatan, akan mempengaruhi keseimbangan kecuali

ketika rumah tangga yang memiliki transformasi kurva Engel yang identik.

Untuk keseimbangan penyediaan swasta, Warr (1982) membuktikan hasil

aktual lebih banyak dari yang disediakan kontribusi semua rumah tangga,

tingkat total barang publik adalah independen dari distribusi endowment.

Hasil ini diperpanjang oleh Bergstrom, Blume dan Varian (1986) untuk

memungkinkan untuk bebas berkontribusi. Penyediaan total barang publik

tidak mempengaruhi semua redistribusi pendapatan.

Sebagai konsekuensi mencatat bahwa perubahan total pasokan

cenderung menuju nol sehingga H cenderung tanpa batas. Untuk populasi

besar, peningkatan penawaran umum baik persis bertemu dengan

pengurangan penyediaan swasta. Ditunjukkan dengan cara berlainan,

ketentuan pemerintah akan mendesak jumlah persis sama barang publik.

VII. KATA KUNCI

· Barang swasta: barang yang bersifat rivalry dan eksklusif

· Barang Rivalry : suatu barang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling

meniadakan manfaat, sehingga dibutuhkan pengorbanan dan persaingan untuk

mendapatkannya

· Barang Eksklusif : barang yang dimana untuk menikmati barang tersebut diperlukan

syarat, misalnya harus membayar.

· Barang public : barang yang bersifat non rivalry dan non eksklusif

· Barang Non rivalry : barang yang dapat dikonsumsi bersamaan pada waktu yang sama

tanpa saling meniadakan manfaat

· Barang Non eksklusif : barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari

barang tersebut

· Pure public good : konsep ekonomi suatu barang atau jasa yang memberikan manfaat

yang tidak dapat dipisahkan dan non rival untuk semua.

· Free disposal : Kepemilikan bebas dari kepentingan publik

· With congestion : kemacetan penyediaan barang public

· Efisiensi Pareto : situasi ketika suatu perangkat barang dan jasa tertentu dibagi

diantara konsumen dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat

dibuat lebih baik tanpa menyebabkan ada yang menjadi lebih buruk.

· Harga bayangan : harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang

sesungguhnya (the true social of economic value) daripada unsur-unsur biaya maupun

hasil/manfaat

· Distribusi endowment : pendistribusian/pemabagian sumbangan kontribusi dan

barang public

· Barang konsumsi kolektif : barang yang dikonsumsi secara bersama tanpa

mengurangi manfaat

· Kebijakan Pemerintah : Kebijakan untuk mengatasi permasalahan dalam barang

konsumsi kolektif

SOAL-SOAL TANYA JAWAB BARANG PUBLIK

1. Adanya persaingan untuk medapatkan barang tersebut adalah sifat barang.....

a. Ekslusif b. Rivalry c. Common Goods d. Local Goods

2. Barang Non-Rivalry adalah.... a. Barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan

biaya marjinal nol b. Barang yang untuk menikmati barang tersebut diperlukan syarat c. Barang yang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling meniadakan

manfaat d. Barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut

3. Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu adalah konsep elemen barang publik menurut.... a. Stiglitz b. King c. Samuelson d. Bowen

4. Barang publik harus disediakan sampai marjinal utility barang publik sama dengan marjinal disutility pajak yang dipungut adalah teori yang dikemukakan..... a. Samuelson b. Pigou c. Bowen d. Lindahl

5. Teori erick Lindahl didasarkan pada analisis.... a. Anggaran publik (public budgetting) b. Pajak (tax) c. Anggaran tetap terbatas (fix budget constrains) d. Belanja Pemerintah

6. Pareto Improvement dapat terjadi keseimbangan apabila..... a. Adanya peningkatan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua

rumah tangga b. Adanya penurunan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua

rumah tangga c. Adanya peningkatan jumlah pajak yang dikeluarkan rumah tangga d. Adanya penurunan jumlah pajak yang dipungut pemerintah

7. Untuk mencari keseimbangan kontribusi rumah tangga dalam penyediaan swasta terhadap terhadap barang publik yaitu...... a. Y1=f1(l1,G) b. g=G H-1 c. P=PA=PB d. P=PA+PB

8. Harga Lindahl untuk barang publik adalah..... a. Harga masing-masing individu membayar harga marjinal sama dengan manfaat

marjinal individu menerima dari mengkonsumsi suatu barang b. Harga yang harus dibayar pemerintah untuk membiayai barang publik yang tidak

mampu dihasilkan swasta c. Harga masing-masing individu untuk membayar barang publik dalam artian

membayar pajak d. Harga yang dibayar oleh pihak swasta untuk mendanai barang publik yang tidak

mampu dihasilkan oleh pemerintah 9. Keuntungan utama dari harga Lindahl adalah.....

a. Setiap individu memilih tingkat output barang yang sama, dan bahwa tingkat output adalah tingkat efisien

b. Rasa kepuasan marjinal masyarakat untuk membayar pajak meningkat c. Setiap individu mengalami marjinal utility terhadapa barang publik yang tinggi d. a,b dan c salah

10. Kondisi untuk tingkat optimal output konsumsi kolektif yang baik adalah...... a. GP=T b. MR=MC c. GD=MC d. P=PA=PB

Jawaban Multiple Choice

1. B 2. A 3. A 4. B 5. C 6. A 7. B 8. A 9. A 10. C

ESSAY

1. Apa yang kamu ketahui tentang definisi barang publik, dan jelaskan mengenai karakteristik barang publik dan berikan contohnya?!

2. Jelaskan teori barang publik yang dikemukakan Samuelson! 3. Jelaskan dua sifat barang publik menurut King! 4. Jelaskan pengertian barang publik murni! 5. Apa yang dimaksud dengan peningkatan pareto?

TRUE/FALSE

1. Jalan raya adalah termasuk kedalam kelompok barang non-excludable. 2. Teori Bowen menyatakan bahwa penyediaan barang publik berdasarkan pada teori

harga. 3. Analisis Kurva Indiferens dengan anggaran tetap yang terbatas adalah dasar dari

dikemukakannya teori barang publik menurut Erick Lindahl. 4. Pareto Optimal adalah suatu kondisi perekonomian dimana perubahan yang terjadi

menyebabkan paling tidak salah satu orang akan menderita kerugian yang berarti pareto optimal adalah tingkat optimal tidak ada yang dirugikan.

5. Kelemahan dari teori Anggaran dalam teori barang publik adalah anggapan bahwa konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik

Jawaban True/False

1. False 2. True 3. True 4. True 5. False