BAOAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PJJ. PUSAT...
Transcript of BAOAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PJJ. PUSAT...
petunjuk penggunaan .
mes1n • c1nva - ram
( swa-karya)
Dipergandakan : .... Dalam rangka kerjasama dengan
Direktorat Perumahan - Ditjen. Cipta Karya
0 E P A R T E M E N P E K E ' R J A A N U M U M BAOAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PJJ.
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMUKIMAN Jln. TIITI8nuri 84 (Tromol Pot lSI - 8endufl9 - Tilp. 81082/81083
No. Telex: 28327 OBR 80 lA
U .D.C. No. 621·1 : 691
1
KATA PENDAHULUAN
Bata dari tanah liat yang dicampur pasir dan kemudian dibakar, sudah
banyak dikenal masyarakat dan sudah "dipercaya" merupakan bahan bangu
nan yang tahan lama. Bata, di samping kayu dan bambu sudah menjadi bahan
bangunan yang tradisionil.
Penelitian·-penelitian oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan di
bidang pengembangan bahan bangunan; dan penyelidikan-penyelidikanyang
te/ah dilakukan di negara-negara yang sedang berkembang di luar negeri te/ah
bersepakat bahwa ada kemungkinan-kemungkinan lain untuk membuat
bahan bangunan yang kekuatannya dan keawetannya paling sedikit sekuat
bata bahkan dengan lebih banyak keuntungan dari segi waktu pembuatan dan
Ekonomi Perusahaan, bilamana benar-benor diselenggaraklzn secara terencana.
Penggunaan a/at yang sederhana, yang bemama Mesin Bata Cetak ''CINVA
RAM", dengan penggunaan bahan-bahan mentahyangdiuraikan dalam buku
petunjuk ini merupakan sa/ah satu contoh yang disarankan untuk diperkenal
kan secara luas di bidang Pembangunan/Modemisasi Desa.
Dengan demikian terbukalah kemungkinan-kemungkinan baru dalam usa
ha meningkatkan Perumahan Rakyat di Desa secara lebih cepat dlln lebih
baik.
Bandung, Juli 1982
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangulllln
2
Gb. o
ME SIN CINv J\ RAM
1. Kotak cetakan
2 · Tur:up darj pelat besj
3. Tor a k
4. Penghantar
5. Pengu111pil
6. Rol-ro}
7·I..ekukan
8 · fengungkit
9 · Batang2 torak
10. Mur-mur
11. Ro/2 Pada kotak.
3
I. PENGANT AR
Mesin Press bata dan ubin disebut juga mesin "Cinva Ram". Diciptakan oleh: Paul Ramirez dari Chili.
II. CARA KERJA.
b c
~ d a f
4
A. Letakkan pengumpil pada posisi torak dalam keadaan ter
rendah. Geser tutup ke belakang, hingga kotak cetakan terbu
ka. lsi kotak dengan adukan sampai penuh. Geser tutup
ke depan, hingga kotak tertutup sama sekali.
R. Pcngumpil diangkat sampai posisi vertical, rol-rol dari pe
ngumpil terletak dalam lekukan-lekukan dari tutup. Kemudian
pengungkit dilepaskan.
C. lsi kotak dengan adukan secukupnya, jangan berlebihan dan
jangan pula kurang. Pcngumpil ditarik kearah horizontal, dengan rol-rol dari pe
ngumpil yang tctap berada dalam lekukan-lekukan dari tutup
scbagai titik putar. Gcrakan ini memerlukan gaya ± 30kG.
D. Selcsai mengepres, pengungkit dikaitkan, lalu pengumpil di
kembalikan ke posisi mula-mula, dengan torak pada keadaan
paling rendah. Tutup digeser ke belakang hingga membuka.
E. Batang-batang torak dari pengumpil sekarang bersandar pada
rohol pada kotak. Jika pengumpil ditekan ke bawah, batang2
torak berputar dengan rol-rol sebagai titik putar. Gerakan ini
menekan torak ke atas, hingga bata cetak akan didorong
ke luar. Tekan pengumpil sampai pelat dasar dati kotak
sejajar dengan sisi-sisi atas kotak.
F. Angkat bata cetak, dengan menekan dua sisi pendeknya
dengan dua tangan. J ika adukannya kurang sesuai, campuran
nya kurang air dan lain-lain, maka bata akan hancur.
s
III. PERSIAPAN ADUKAN
1. Tanah untuk stabilisasi. Tidak semua tanah dapat dipakai, harus diperiksa dahulu dalam laboratorium.
Stabilisasi dengan kapur.
Tanah Pasir Kerikil
~~· - -3
• ~LD. -1 2
.A66 6& A 3 2 J
Gb.2
Kapur
~ 1
,Lj 'h
6 1
6
Tanah Pasir Kerikil PC . ........ - - D ......... 10 1 .......... /})LJaAAA ....... 8~.0£ - D 8 48 12 1
A.6.AAA ~44AA .££4 ...... A D 9 6 3 1
Gb. 3
Tanah Pasir Kapur PC.
:& ••• ......... ~ • c:::::D 4 1 1 % .... A ..41 c:::l 2 1 'h 'A
Gb.4
Tanah
A 1
2. Penggalian.
Gb 6
7
Pasir Kerikil
A A4 1 2
Gb. 5
Lapisan tanah paling atas yang bereampur zat2 organis dibuang sedalam 15 eM. Seterusnya dapat digunakan .± sedalam 55 eM. luas daerah yang digali pada tiap titik 1 M F onggokan tanah galian C dari dalam 40 eM.
keadaan tanah yang digali.
8
3. Pengayakan. - Tanah diayak dengan ayakan yang berlubang SmM. Bila
ada tambahan pasir, juga diayak dengan ayakan yang her lubang 5 mM. (lihat Gb. 7 & 8)
- Kapur diayak dengan ayakan berlobang 2 mM.
Gb. 7 Gb.8
5. Pengadukan
Gb. 9
9
Menyiram air pada campuran bahan harus sedikit demi sedikit sampai dirasa cukup basah.
Setelah campuran kering diaduk, lalu dibasahi dengan air. Untuk satu mesin, cukup disiapkan adukan untuk pekerjaan 2(dua) jam. Adukan basah harus segera dipergunakan.
Gb. 10
Untuk menge-test,ambil segenggam adukan basah, lalu ditekan, J ika tangan basah, berarti airnya terlalu banyak.
10
IV. SCHEMA KERJA
g
1. Tanah Gb.ll
2. Kapur
3. Pasir
4. Semen/PC 5. Air · dalam kaleng penyiram
6. Campuran ketiga(keempat) bahan
7. Mesin pencetak Cinva·Ram
8. Penyimpanan bata 2-3 had
9. Penyimpanan bata sampai 29-30 hari.
Gb. 12
11
V. PENCETAKAN.
Mendapatkan hasil yang baik apabila:
a. Orang yang menekan pengumpil tidak mengeluarkan tenaga yang berlebihan.
b. Batu-cetak dapat diangkat antara 2 tangan pada dua sisi pendeknya dan tidak akan pecah maupun meningkalkan bekas-bekas jari.
• Ukuran panjang dan Iebar ditentukan oleh ukuran kotak cetakan, tetapi tebal bata dapat dipengaruhi oleh penyetelan posisi penghantar dari besi siku.
• Usahakan pada posisi terendah maupun pada posisi tertinggi, landasan tetap horizontal.
• Untuk memudahkan mengeluarkan bata-cetak, sisi dalam kotak dipoles dengan bahan pelumas, berupa minyak bekas kendaraan bermotor, air-sabun atau bahan-bahan lain.
VI. PEMELIHARAAN.
Bata yang dibuat dengan semen portland (PC), selama 12 jam pertama tidak boleh kepanasan dan kehijanan.
Bata yang dibuat dengan kapur, didiamkan selama S hari.
Selama S-7 hari pertama, bata-bata perlu diperciki air supaya pengeringannya tidak berlangsung terlalu cepat.
Proses pemeliharaan dari keadaan basah sampai kering, memer· lukan waktu 3-4 minggu.
12
VII. PEMBUATAN BATA DAN UBIN.
Gb. 13 Profil kayu untuk membuat bata yang berlubang dengan bentuk yang bermacam-macam.
Pembuatan bata diperlukan profit kayu pada landasan kotak.
Gb. 14 Profil kayu untuk membuat tegel lantai
Gb. 15 Bata tanpa profil
Profil kayu untuk pembuatan ubin, panjang dan lebarnya sama dengan ukuran dalam dari kotak. Tebal 7 eM: untuk menghasilkan ubin dengan tebal 3 eM. Bagian atas dari profil kayu ini dapat dilapisi dengan pelat besi.
VIII. FIELD-TEST TANAH UNTUK PEMBUATAN BATA YANG DIPADATKAN/DAN DISTABILISASIKAN.
Field-test yang terbaik adalah tanah dalam kelembaban asli, mudah diayak. Tanah liat sukar dikerjakan. Istilah 'tanah' umumnya terdiri dari 60% lempung, 30% lumpur, 10% pasir.
13
Gb. 16 Pengambilan tanah secara bergumpal.
Gb. 17
Pengambilan tanah secara menyisir
Pengambilan tanah secara menyisir lebih memudahkan pekerjaan stabilisasi daripada pengambilan secara bergumpal. ·
Tanah ditimbun di bawah atap dan diayak dengan ayakan yang berlubang .:t 5mM.
Untuk mengetahui bagian-bagian tanah dapat diadakan percobaan.
PERCOBAAN.
-lsi botol bekas sele ± 1/8 bagian dengan tanah dan isi air hingga % penuh.
-Aduk hingga tanah larut di dalam air. -Botol ditutup dan dikocok beberapa menit. -Letakkan di meja. Pasir akan mengendap ke bawah. -Bahan padat yang antara Yz menit- 1 jam mengendap disebut
lumpur. -Lempung, setelah 1 jam masih juga melajang.
14
Gb. 18
~ t2iJ I em pun
lull! pur pas1r
Lempung mempunyai sifat plastis. Untuk mengetahui hal ini ambillah sedikit tanah y~ng akan diselidiki.
Campur dengan air secukupnya sehingga tanah dapat diuli atau dibuat sebutir bola.
Bola digiling antara ibu-jari dan telunjuk sehingga menjadi silinder; tanah itu plastis. Jika kurang ulet, tanah itu terlalu banyak pasir.
Gb. 19 Gb.20
L~
~ ••
~ c2
A• Ia.
: As ~
J,4( -i
IS
... •• Gb. 21
•:a
Ds
Keadaan tanah dengan d itentukan titik pengambilannya: A1,B4• c3,dll.
pengambilan contoh tanah
Gb. 22
-Hendaknya kirimkan contoh tanah ke laboratorium. -Luas tanah 200 x 200 m2. Cukup diambil 4 tempat tertentu
pada jarak: 50-100 m dari setiap pengambilan contoh2. -Jika tanah luas sekali boat gambar hagan dengan mempergunakan
garis-g?ris sehingga tanah ito terbagi dalam petak-petak yang persegi dengan ukuran: 100 x 100 m2.
-Pada titik A1, A2, A3 . . . . 81, B2 . . . . . . . . C1 diambil sebagai pengambilan tanah untul< bahan pemeriksaan.
-Cukup dengan satu kaleng minyak tanah pada satu tempat. -Lapisan tanah setebal 15 eM dibuang, di bawahnya dapat untuk
contoh. -Berilah etiket pada masing-masing kaleng.
Pada waktu mengirimkan contoh, lampirkanlah denah pengambilan contoh tanahnya.
16
. .;AAN KADAR AIR.
• campuran tanah dengan tangan, hingga berbentuk bola
J atuhkanlah bola dari ketinggian + llh m di atas permukaan yang keras. Jika buyar, berarti pengadonan kurang air.
J ika ~ola pecah, tetapi meninggalkan suatu gumpalan bukit kecil, berarti kadar air adonan cukup baik.
jika bola tidak pecah, hanya berubah bentuknya, kadar air terlalu tinggi.-
---------~ " ~ ......-::::-~ ~ ...:_, _:::::-----___.:;;---~- ...... ' ·- .. .
Gb.2~