Bank sampah bab 2.docx

download Bank sampah bab 2.docx

of 20

Transcript of Bank sampah bab 2.docx

25

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa TimurWilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur, yaitu (Anonim, 2011c):a. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatanb. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utarac. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya BaratKetiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya. Untuk area pelayanan distribusi Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011c):a. Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.b. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.c. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.d. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.e. Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.f. Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.g. Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.h. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.i. Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.j. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.k. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean.l. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.m. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur cabang Surabaya bertempat di Jalan Embong Trengguli 19-21 Surabaya 60271, Jawa Timur (Anonim, 2009). Sedangkan Kantor Pusat PT. PLN (Persero) berada di Jalan Trunojoyo Blok M I/135 Jakarta 12160, Kebayoran Baru, Indonesia. PT. PLN (Persero) telah banyak membuka unit dan cabang menjadi PLN Wilayah dan Distribusi, PLN Jasa, PLN Pembangkitan, PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban, PLN Unit Induk Proyek (UIP), dan Anak Perusahaan (Anonim, 2011d).Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT. PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Program kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain:a. Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup.b. Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaanClean Development Mechanism(CDM).c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (Anonim, 2011c).2.1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa TimurPada akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang (Anonim, 2011b).2.1.2 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa TimurAdapun Visi dan Misi yang diterapkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yaitu (Anonim, 2011c):Visi : Terwujudnya keharmonisan hubungan PT. PLN (Persero) dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT. PLN (Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.Misi :a. Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan dalam pembangunan.b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan programCommunity Empowering.c. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan.d. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri energi.e. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam.Sedangkan visi dan misi PT. PLN (Persero) Pusat adalah (Anonim, 2011b):Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.Misi :a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.PT. PLN (Persero) menjalankan perusahaannya dengan memiliki motto perusahaan: Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.2.1.3 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa TimurPerseroan menerapkan struktur organisasi dan manajemen yang dinamis, efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal. Struktur organisasi yang mampu mengakomodir tuntutan pengembangan usaha harus disertai kemampuan untuk mengarahkan semua sistem yang terlibat di dalamnya agar bekerja lebih efisien, efektif dan produktif. Struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masing-masing anggota di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini mampu mengantisipasi kebutuhan organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih efisien dalam mencapai target dan tujuan perusahaan. Adapun struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011e):General ManajerPT. PLN (Persero) Distribusi Jawa TimurManajer SDM dan Organisasi

Manajer Distribusi

Manajer Komunikasi, Hukum, dan Admisnistrasi

Manajer Perencanaan

Manajer Keuangan

Manajer Niaga

Sumber: Anonim (2011e)Gambar 2.1 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

2.2 Limbah PadatLimbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan (Abdurahman, 2008). Menurut Davis et al. (1991) Limbah padat adalah material yang muncul dari aktivitas manusia dan hewan yang biasanya berbentuk solid atau padat dan dibuang sebagai barang tidak berguna atau tidak dibutuhkan. Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam beberapa golongan, yaitu (Kristianto,2002):1) Limbah domestik, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur, tempat cuci pakaian, dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan beracun (B3), garam terlarut, lemak. 2) Limbah non domestik, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri, perkantoran, pertanian, peternakan, perikanan, dan transportasi serta sumber-sumber lainnya. Limbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan lainnya Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau buburyang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasaldari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbahpadat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian sertadari tempat-tempatumum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll. Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrikgula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari (Kristianto,2002):1) Limbah padat yang mudah terbakar.2) Limbah padat yang sukar terbakar.3) Limbah padat yang mudah membusuk.4) Limbah yang dapat di daur ulang.5) Limbah radioaktif.6) Bongkaran bangunan.7) Lumpur.2.3.1 Dampak Pencemaran Limbah PadatLimbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti (Kristianto,2002):1). Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S),amoniak (NH3), methan (CH4), CO2, dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organikoleh bakteri penghancur dalam suasanaaerob/anaerob.2). Limbah padat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3dan metan yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppmdapat mengakibatkan mabuk dan pusing.3). Limbah padat menyebabkan penurunan kualitas air, karenalimbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama airlimbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari airpun berubah.4). Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampaklimbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.Dampak limbah secara umum ditinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagaiberikut (Sugiharsono dkk., 2008):1). Dampak Terhadap KesehatanDampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensibahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagaiberikut:a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virusyang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.2). Dampak Terhadap LingkunganCairan dari limbah-limbah yang masukke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatansehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidaklangsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karenabanyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musimhujan air tidak dapatmengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk (Sugiharsono dkk., 2008).2.3.2 Pengelolaan Limbah Padat2.3.2.1 Pemanfaatan LimbahTidak semua limbah merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Usaha yang dapat dilakukkan untuk mengurangi jumlah limbah yang banyak, salah satunya yaitu dengan menerapkan program 3R yaitureduce, reuse, recycle, pengolahan (treatment), dan pembuangan (Abdurahman, 2008).a. ReduceReduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk, memakai barang-barang dengan efesien sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang.b. ReuseReuse artinya penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dan dapat dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan khusus.c. RecycleRecycle artinya daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang masih dapat dimanfaatkan, tetapi harus diberikan pengolahan tertentu sehingga hasil akhrinya menjadi barang yang berbeda dengan fungsi yang sama atau berbeda (Abdurahman, 2008).2.3.2.2 Pengolahan Limbaha. Pengolahan Limbah Rumah TanggaLimbah rumah tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama berupa sampah, kemudian ada air buangan yang dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci, yang terakhir adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-limbah ini jika tidak dikelola dengan baik berpotensi tinggi mencemari lingkungan sekitar (Davis et al., 1991):1) Pemanfaatan sampah organik2) Pemanfaatan grey waterb. Pengolahan Limbah PadatLimbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan.Perlakukan limbah padat yang tidak mempunyai nilai ekonomis sebagian besar dilakukan sebagai berikut (Davis et al., 1991):1) Ditumpuk pada areal tertentu2) Pembakaran (insinerasi)3) Pembuangand. Pengolahan limbah lainnya1) Limbah yang berasal dari pabrik pengolahan daging yang berupa limbah tulang, limbah tulang memiliki sifat kimia yaitu kaya akan protein dan mineral.2) Limbah yang berasal dari industri tahu dan tempe dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi kerupuk ampas tahu, kembang tahu, stik tahu, dan dengan proses fermentasi dapat dihasilkannata de soyadan kecap ampas tahu.3) Limbah kelapa, bagian dari tanaman kelapa yang dimanfaatkan adalah buah kelapa. Buah kelapa memiliki empat komponen, yaitu : sabut atau kulit kelapa 35%, tempurung atau batok kelapa 12%, daging atau buah kelapa 28%, dan air kelapa 25%.4) Limbah rumah makan, rumah makan menghasilkan limbah berupa sampah dari dapur yaitu sisa/bagian sayuran yang tidak dimasak dan harus di buang seperti tongkol jagung, tangkai sayuran dan lain sebagainya.5) Limbah organik, limbah organik kebanyakan digunakan sebagai pupuk kompos, selain itu limbah organik bisa juga dimanfaatkan sebegai makanan (Abdurahman, 2008).

2.3.2.3 Pengolahan Sampaha. Pemilahan sampahDi Indonesia kurang disosialisasikan tentang pengelompokan limbah, yaitu antara limbah organik dan limbah anorganik. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai material yang masih bisa dimanfaatkan lagi.b. Pembuangan sampahSistem ini yang paling umum digunakan, yaitu dengan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).c. Penimbunan sampahPengolahan sampah dengan metode penimbunan sudah umum diterapkan (Abdurahman, 2008).Pada dasarnya ada dua cara penimbunan sampah, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metodesanitary landfill (Peavy et al., 1985).

Bahan BakuSumber Daya LingkunganIndustriLimbahBeracun dan BerbahayaProdukPengolahanDaur UlangProdukKonsumenLimbahKonsumenLimbahPengolahanPembuangan Memenuhi SyaratPembuangan

Sumber: Abdurahman (2008)Gambar 2.1 Mekanisme Pengolahan Limbah Industri2.3.3 Proses Pengolahan Limbah PadatDalam pengolahan limbah padat pada fasilitas industri komersial umumnya sama dengan pengolahan sumber dari residensial atau rumah tangga. Bagaimanapun, pemadatan (compaction) sangat penting dalam fasilitas komersial. Perbedaan lain yang khusus hanyalah pada fasilitas industrinya. Karena sekian banyak proses cenderung menjadi industri-spesifik, didak ada usaha yang dilakukan untuk mendokumentasikan beberapa proses yang pernah dilakukan (Tchobanoglous et al., 1977).

1. PemadatanPembungkusan dari limbah kardus pada pasar dan pembentukan komersial lain cukup umum.. Pembungkusnya bervariasi dalam ukuran, tetapi secara tipikal biasanya sebesar 36 x 48 x 60 inci. Bungkus kardus diproses kembali untuk produksi dalam bahan kemasan atau dikirm ke luar negeri untuk pembuatan kembali menjadi berbagai macam produk (Tchobanoglous et al., 1977).2. Shredding dan HydropulpingShredding dan pulping adalah proses pengolahan alternatif yang telah digunakan, baik konjungsi dengan metode sebelumnya maupun metode secara keseluruhan, untuk mengurangi volume dari limbah yang harus ditangani. Shredding paling sering dilakukan pada pembentukan komersial dan oleh agensi pemerintah untuk menghancurkan dokumen sensitif yang tidak lagi memiliki nilai kepentingan atau kegunaan. Dalam beberapa kasus, volume limbah padat telah diobservasi bahwa jumlahnya meningkat setelah shredding.Meskipun sistem Hydropulping bekerja dengan baik, metode ini sangat mahal dan secara khusus mengkaitkan pembuangan ke sistem penampungan limbah cair lokal. Karena pembuangan dari material pulp meningkatkan kandungan organik pada fasilitas pengolahan lokal, penggunaan pulverizers atau semprotan kemungkinan dibatasi jika kapasitas pengolahan terbatas (Tchobanoglous et al., 1977).

3. PengomposanPengomposan dilakukan terhadap buangan/limbahyang mudah membusuk, sampah kota, buangan, atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya (Anonim, 2008).4. Pembuangan LimbahProses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi dua yaitu (Peavy et al., 1985):a) Pembuangan di LautPembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :1). Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.2). Laut sebagai tempat rekreasi dan lalulintas kapal.3). Laut menjadi dangkal.4). Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun danberbahaya dapat membunuh biota laut.b) Pembuangan di Darat atau TanahUntuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan sebagai berikut:1). Pengaruh iklim, temperatur dan angin.2). Struktur tanah.3). Jaraknya jauh dengan permukiman.4). Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan,peternakan, flora atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untukkepentingan apapun.2.3 Bank SampahMenurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah, bank sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.MenurutGreenand CleanKota Bandung mendefinisikan bank sampah sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA, mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi penghasil sampah (Anonim, 2013).Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah merupakan suatu institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah yang dibentuk untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 3R melalui pendekatan berbasiskan masyarakat.2.3.1 Sejarah Berdirinya Bank SampahBerawal dari masalah sampah, warga Dusun Badegan, Bantul, Yogyakarta sejak tahun 2008 mendirikan Bank Sampah Gemah Ripah. Berdasarkan hasil pra observasi, Bank Sampah Gemah Ripah merupakan pelopor berdirinya Bank Sampah-Bank Sampah lain yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Dibandingkan Bank Sampah lain Bank Sampah Gemah Ripah masih belum berkembang karena masih berorientasi pada masyarakat bukan profit. Beberapa Bank Sampah di Indonesia yang lebih berkembang dibanding Bank Sampah Gemah Ripah diantaranya: Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah Bali, dan Bank Sampah Karya Mandiri (Jakarta). Pada waktu didirikan pengelola atau pengurus Bank Sampah Gemah Ripah berjumlah 40 orang tetapi sekarang berkurang menjadi 24 orang. Hal ini karena adanya rasa bosan dan kesibukan dari para pengelola atau pengurus tersebut. Dari beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah gemah Ripah ada yang memiliki pekerjaan tetap dan tidak tetap bahkan sedang mencari pekerjaan atau belum mendapat kesempatan kerja. Sehingga pengelolaan Bank Sampah Gemah Ripah merupakan pekerjaan sampingan bagi beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah Gemah Ripah di sela-sela kesibukan atau pekerjaan pokok mereka. Mereka bekerja secara sosial dan sukarela serta belum mendapat gaji karena berorientasi pada masyarakat belum profit. Selain mengelola sampah, Bank Sampah Gemah Ripah juga membantu menjual hasil kerajinan warga yang berasal dari sampah seperti tas, dompet, dll. Hasil kerajinan warga ini diletakkan di distro kerajinan sampah yang dapat dilihat dan dibeli oleh para pengunjung Bank Sampah. Hasil penjualan dari kerajinan tersebut dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kendala yang dihadapi adalah bahan baku kerajinan dari sampah masih kurang karena tidak semua sampah dapat dijadikan barang kerajinan. Dengan adanya Bank Sampah Gemah Ripah ini diharapkan bisa ikut membantu mengatasi masalah sampah, serta dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan keluarga terutama di Kabupaten Bantul (Nunik, 2012).

2.3.2 Kelembagaan Bank SampahMenurut Soekanto (1975) Lembaga terbentuk karena adanya penciptaan norma-norma didalam masyarakat dilakukan secara sadar melalui cara (usage) dalam melakukan suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan (folksways), dari kebiasaan akan tumbuh berkembang menjadi tata kelakuan (mores) dan pada akhirnya meningkat kekuatannya menjadi adat istiadat (custom) yang mengikat anggota dengan hukum dan aturan yang berlaku didaerah setempat berdasarkan kearifan lokal.Makna lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahpola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka nilai yang relevan.Sedangkan institusi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan lembaga, dimana suatu kelembagaan/institusi dapat berbentuk organisasi atau sebaliknya. Uphoff (1992) menyebutkan institusi sebagai:An institution is a complex norms and behaviors that persists over time by serving some socially valued purpose, while an organization is a structure of recognized and accepted roles.Suatu lembaga adalah sekumpulan dari berbagai tatanan norma-norma dan tingkah laku yang bisaberlaku dalam suatu periode tertentu untuk mencapai tujuan kolektif yang akanmenjadi nilai bersama, dimana organisasi sebagai suatu struktur yang berlaku dan memiliki aturan yang disepakati bersama.Bank Sampah sebagai suatu institusi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat lokal sebagai nasabahnya dalam rangka memaksimalkan nilai sampah. Untuk memberikan pelayanan maka Bank Sampah harus memiliki kepengurusan yang menerima tabungan warga dan mencatatkannya dalam pembukuan Bank Sampah (Anonim, 2014). Adapun mekanisme Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaanreduce, reuse,danrecyclemelalui Bank Sampah adalah sebagai berikut :a.Pemilahan sampahb.Penyerahan sampah ke Bank Sampah;c.Penimbangan sampah;d.Pencatatan;e.Hasil penjualan sampah yang diserahkan dimasukkan kedalam buku tabungan;f.Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.2.3.3 Manfaat Bank SampahBank Sampah sebagaimana dikemukakan olehGreen and CleanKota Bandung memberikan manfaat dimana sampah dapat menjadi uang dan membawa berkah, membawa perubahan perilaku hidup kotor menjadi perilaku hidup sehat dan bersih, mengubah pola hidup individual menjadi bergotong royong dan kebersamaan serta dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan bersahaja (Anonim, 2013).Adapun mekanisme kerja Bank Sampah sebagaimana digambarkan oleh Green and CleanKota Bandung adalah sebagai berikut (Anonim, 2013):

Sumber: Anonim (2013)Gambar 2.2 Mekanisme Kerja Bank SampahKeberadaan Bank Sampah dapat menjadi suatu alternatif solusi penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan masalah lingkungan akibat sampah, dimana Bank Sampah dapat memberdayakan keluarga miskin untuk menjadi petugas bank dan juga pengepul sampah sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya dari keuntungan mengelola sampah warga masyarakat. Keberadaan Bank Sampah akan menciptakan suatu lingkungan yang bersih dari sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik sehingga kesehatan warga masyarakat menjadi lebih baik (Anonim, 2013).

6