bank mata dan organ tubuh-masail.docx

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi masa kini terus menuju perubahan yang sangat signifikan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam dunia kedokteran timur maupun barat, pada umumnya diyakini bahwa setiap penyakit ada obatnya. Ada penyakit yang dapat diobati dengan hanya pemberian obat yang sederhana, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan yang relatif rumit, seperti transplantasi organ, hal ini merupakan suatu prosedur tindakan kesehatan yang sangat membutuhkan ketelitian dan kecermatan mendalam. Masalah pengambilan dan pencangkokkan organ tubuh manusia khususnya pengambilan dan pencangkokkan mata sekarang bukanlah masalah yang asing lagi, karena berkat kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat sehingga secara langsung pula akan berpengaruh pada masyarakat yang kompleks dengan perkembanganjaman. Untuk menuntaskan usaha dalam membantu memulihkan penglihatan tunanetra salah satunya upayanya yakni menghimpun calon donor mata sebanyak-banyaknya, tetapi hasil yang didapat masih jauh dengan apa yang kita harapkan. Permasalahannya masih sedikit dari masyarakat yang Belum tahu dan takut untuk menjadi donor mata dan resipien. Hal ini disebabkan karena

Transcript of bank mata dan organ tubuh-masail.docx

Page 1: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi masa kini terus menuju perubahan yang sangat signifikan

seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam dunia kedokteran

timur maupun barat, pada umumnya diyakini bahwa setiap penyakit ada

obatnya. Ada penyakit yang dapat diobati dengan hanya pemberian obat yang

sederhana, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan yang relatif rumit,

seperti transplantasi organ, hal ini merupakan suatu prosedur tindakan

kesehatan yang sangat membutuhkan ketelitian dan kecermatan mendalam.

Masalah pengambilan dan pencangkokkan organ tubuh manusia

khususnya pengambilan dan pencangkokkan mata sekarang bukanlah masalah

yang asing lagi, karena berkat kemajuan dibidang teknologi dan ilmu

pengetahuan yang berkembang pesat sehingga secara langsung pula akan

berpengaruh pada masyarakat yang kompleks dengan perkembanganjaman.

Untuk menuntaskan usaha dalam membantu memulihkan penglihatan

tunanetra salah satunya upayanya yakni menghimpun calon donor mata

sebanyak-banyaknya, tetapi hasil yang didapat masih jauh dengan apa yang

kita harapkan. Permasalahannya masih sedikit dari masyarakat yang Belum

tahu dan takut untuk menjadi donor mata dan resipien. Hal ini disebabkan

karena masyarakat indonesia masih belum tahu bahwa menjadi donor mata

tidak bertentangan dengan ajaran agama, masyarakat takut menjadi donor

maupun resipien mata, karena mengira akan mengalami dampak negatifnya,

misalnya arwah donor bergentayangan mencari dan mengganggu resipien

untuk mengambil kembali matanya, keluarga atau ahli waris takut

membayangkan operasi pengangkatan kornea pada jenazah calon donor mata,

masyarakat belum tahu kornea mata yang diberikan kepada resipien secara

cuma-Cuma, masyarakat takut ada efek camping dari operasi pencangkokkan

kornea, masyarakat belum tahu bagaimana dan kemana melaporkan kenginan

menjadi pendonor mata. Pelaksanaan operasi pengambilan kornea untuk

kepentingan Transplantasi dilakukan oleh tenaga ahli yaitu para dokter ahli

mata dari pihak Bank Mata

Page 2: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari

donor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan di bidang

transplantasi maju dengan sangat pesat. Secara faktual, hal ini sangat

membantu pihak-pihak yang menderita sakit untuk bisa sembuh kembali

dengan penggantian organ yang sakit dengan organ yang sehat. Namun dalam

pelaksanaanya banyak kendala-kendala yang dihadapi. Transplantasi organ

akan memiliki nilai sosial dan kemanusiaan tinggi bila dilakukan atas dasar

kemanusiaan bukan kepentingan komersial semata. Namun dengan adanya

ketimpangan yang cukup besar antara ketersediaan dengan kebutuhan organ,

masalah organ menjadi salah satu perdebatan yang sensitive dalam dunia

medis maupun agama. Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi

organ itu sendiri muncul berbagai masalah baru. Semakin meningkatnya

pasien yang membutuhkan tranplantasi, penolakan organ, komplikasi pasca

transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah

memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan kebijakan yang

menyangkut penggunaan teknologi itu.

Transplantasi organ terus mengalami peningkatan melebihi ketersediaan

organ donor yang ada. Sebagai contoh di China, pada tahun 1999 tercatat

hanya 24 transplantasi hati, namun tahun 2000 jumlahnya mencapai 78.

Sedangkan tahun 2003 angkanya bertambah hingga 356. Jumlah tersebut

semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali transplantasi, Tidak hanya

hati namun jumlah transplantasi keseluruhan organ di China memang

meningkatsangatdrastis.

Transplantasi organ yang lazim dikerjakan di Indonesia adalah memindahkan

suatu organ atau jaringan antar manusia, bukan antara hewan ke manusia,

sehingga menimbulkan pengertian bahwa transplantasi adalah pemindahan

seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain atau dari satu

tempat ke tempat yang lain di tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan

untuk mengganti organ yang rusak atau yang tidak berfungsi pada penerima

dengan organ lain yang masih berfungsi.

Page 3: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana deskripsi masalah tentang bank mata dan organ tubuh

2. Bagaimana pendapat Ulama tentang bank mata dan organ tubuh

3. Analisis pendapat ulama dan pendapat yang kita pilih tentang bank mata

dan organ tubuh

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui masalah tentang bank mata dan organ tubuh

2. Untuk mengetahui pendapat ulama tentang bank mata

3. Untuk mengetahui analisis pendapat ulama tentang bank mata

Page 4: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A.Deskripsi Masalah

Menurut UU kesehatan no 23 tahun 1992 pada pasal 1 dan pasal 5

menyebutkan, transplantasi ialah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan

organ atau tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau dari tubuh

sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ atau jaringan yang

tidak berfungsi dengan baik. I’shom mengartikan transplantasi dengan

“pencangkokan” yang berarti pemindahan jaringan atau organ dari satu tempat

ke tempat lain. Yang dalam hal ini bisa terjadi dalam satu individu atau dua

individu. Yang dimaksud jaringan ialah kumpulan sel-sel (bagian terkecil

dari individu yang mempunyai fungsi tertentu) yang sama dan mempunyai

fungsi tertentu. Yang dimaksud organ ialah kumpulan jaringan yang mempunyai

fungsi berbeda sehingga merupakan satu kesatuan yang mempunyai fungsi

tertentu, misalnya: jantung, ginjal, hati dan lainnya.

Jadi dari berbagai definisi di atas, dipahami bahwa yang dimaksud dengan

transplantasi ialah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan jaringan dan

atau organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat dari satu tempat ke

tempat lain yang berasal dari tubuh sendiri atau orang lain atau mayat untuk

menggantikan jaringan dan atau organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi

dengan baik dalam rangka pengobatan, estetika atau lainnya.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin meluasnya riset

yang dilakukan para pakar transplantasi, semakin banyak ditemukan bagian

tubuh manusia yang dapat dikategorikan sebagai transplant.

Adapun bagian tubuh yang termasuk dalam jenis transplant adalah:

1. Jaringan, yaitu sekelompok sel yang serupa dan mempunyai fungsi yang

sama yang terorganisasi menjadi lembar-lembar atau berkas-berkas longgar

2. Organ, yaitu kumpulan berbagai jaringan berbeda yang tersusun

dalam struktur-struktur dengan batas dan bentuk yang jelas dan mempunyai

aktivitas spesifik.

Page 5: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

3. Sel, yaitu unit dasar kehidupan yang memiliki membran pembatas di

bagian luar, nukleus (inti sel) yang terletak di dalam dan suatu massa besar

sitoplasma yang mengandung banyak organel yang mengelilingi nukleus.

Berikut adalah bagian tubuh manusia yang tergolong

transplant, diantaranya:

1. Organ toraks (bagian dada)

• jantung

• paru-paru

2. Organ abdominal (bagian perut)

• ginjal

• hati

• pankreas

• usus

3. Jaringan, sel dan cairan tubuh

• tangan

• kornea

• kulit

• penis

• pulau langerhans

• sum-sum tulang

• darah

• katup jantung

• tulang

• sel batang manusia

Kendala yang dihadapi Indonesia dewasa ini dalam menetapkan terapi

transplantasi adalah terbatasnya jumlah donor keluarga (Living Related Donor =

LRD) dan donasi organ jenazah. Karena itu diperlukan kerjasama yang saling

mendukung antara para pakar terkait (hukum, kedokteran, sosiologi, pemuka

agama, pemuka masyarakat) dengan pemerintah dan swasta.

Pendaftaran untuk donasi bervariasi setiap negara, tetapi di banyak

bagian dunia, kekurangan organ disebabkan oleh pihak keluarga menolak

memberikan organ tubuh yang meninggal dunia meskipun almarhum ingin

Page 6: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

mendonorkan organnya. Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan organ

tubuh adalah sistem opt- out. Pada sistem ini semua warga negara dianggap akan

menyumbangkan organ tubuhnya setelah meninggal dunia kecuali bila yang

bersangkutan mendaftar untuk tidak mendonorkan organ tubuhnya. Sebaliknya

adalah sistem opt-in, sistem di mana seseorang mendaftar untuk menyumbangkan

organ tubuhnya setelah meninggal dunia, pihak keluarga tidak menentang

keputusan tersebut. Negara yang menjalankan sistem opt-out adalah Austria,

Argentina, Belgia dan Spanyol.

Untuk mendapatkan donor dengan cepat, para keluarga pasien yang

memerlukan transplantasi pergi ke tempat transplant tourism, yang sering

digunakan untuk penjualan organ secara ilegal, pada 10 kasus transplantasi,

terdapat 1 kasus transplantasi yang pergi ke tempat transplant tourism untuk

mendapatkan organ tubuh secara illegal.

Salah satu negara tujuan untuk transplant tourism adalah China, negara

China tidak mengakui adanya pelanggaran hukum. China membolehkan

pengambilan organ tubuh dari narapidana yang sudah dieksekusi atau

mengizinkan klinik mengumpulkan organ dari korban kecelakaan lalu lintas.

China justru yang pertama mengeluarkan peraturan untuk melarang perdagangan

organ tubuh manusia. Orang yang memerlukan transplantasi dapat saja pergi ke

tempat lain, misalnya ke negara Pakistan. The Lancet mengutip bahwa di

desa-desa miskin hampir tidak ada orang yang memiliki dua ginjal. Selama

permintaan organ tubuh melebihi suplai, hukuman tidak akan efektif dan

penjualan organ tubuh secara gelap akan terus terjadi dengan sembunyi-

sembunyi.

Penderita gagal ginjal maupun keluarganya secara kreatif mencari jalan

untuk mendapatkan donor, dengan berbagai macam cara, antara lain membuat

permintaan secara pribadi di televisi atau radio, mendaftarkan atau melakukan

registrasi pilihan yang berhubungan dengan transplantasi bahkan mengirim surat

kepada teman-temannya atau siapa saja melalui e-mail, bahkan ada yang langsung

pergi ke tempat medical tourist dengan harapan segera mendapat donor.

Praktik jual ginjal secara terang-terangan lewat surat kabar dan on line,

jumlahnya tak kalah banyak. Seperti yang dilakukan Dadang Yudi Kurniawan,

Page 7: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

asal Bandung. Ia berniat menjual salah satu ginjalnya, demi membayar utang

setelah bisnis berjualan telepon selulernya, bangkrut. Ginjalnya itu awalnya

hendak dijual ke salah satu rumah sakit di Bandung. Sayang, niatnya itu tak

kesampaian gara-gara rumah sakit itu mengaku tidak menerima jual beli organ

tubuh. Lain lagi dengan kisah Irmawan Saputra. Menurut Liputan 6 SCTV,

pemuda asal Ambon ini menjual salah satu ginjalnya buat membiayai kuliahnya.

Ginjal itu dijualnya ke sang rektor yang tengah didera sakit dengan harga Rp 19

juta.

Fenomena lain yang tidak kalah memprihatinkan adalah tidak sedikit

pasien gagal ginjal di Indonesia yang akhirnya lari mencari ginjal

transplantasian sampai ke luar negeri. Contohnya di Republik Rakyat China

menyediakan ginjal dengan relatif mudah dan murah, bahkan ada garansi, kalau

ternyata ginjal baru menimbulkan masalah, dapat diupayakan ginjal pengganti.

jaringan tersering yang dilakukan transplantasi adalah kornea mata

dan organ tubuh yang sering ditransplantasikan adalah ginjal. Transplantasi

kornea mata di Indonesia berasal dari donor jenazah yang sudah masuk ke dalam

anggota bank mata. Bagi keluarga donor kornea mata, seluruhnya menyetujui niat

baik keluarganya yang memutuskan untuk mendonorkan kornea matanya apabila

sudah meninggal dunia. Keluarga donor maupun donor semasa hidupnya tidak

pernah minta kompensasi apapun apabila keluarga mereka menjadi donor kornea.

Hal ini berbeda apabila keluarga yang meninggal akan mendonorkan organ

ginjalnya, pada kenyataannya, pihak keluarga tidak tega apabila anggota

keluarganya diambil organ tubuhnya (khususnya ginjal) pada waktu meninggal

meskipun calon donor tersebut sudah menyampaikan niatnya pada waktu masih

hidup.

Masalah besar yang terjadi di Indonesia adalah kekurangan semua organ

tubuh untuk transplantasi. Adanya perbedaan yang cukup besar antara

permintaan dan penyediaan organ tubuh, menyebabkan banyaknya kasus waiting

list buat resipien untuk menunggu donor, sehingga perlu dipikirkan tentang

legalitas secara hukum, politik dan agama serta secara etis agar mendapat jalan

keluar yang terbaik dalam proses transplantasi ini.

Page 8: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

Salah satu contoh kasus transplasi di Indonesia CLIFF Yehezkiel Mambo,

begitu nama lengkap anak lelaki ini, akhirnya tersenyum bahagia. Setelah lama

bibir itu menahan sakit akibat penyakit gagal ginjal kronis stadium lima, derita itu

pun akhirnya sirna usai menjalani operasi transplantasi ginjal. Hal ini seperti

dijelaskan oleh ibundanya Serli Katili dan James Mambo. Ini adalah anugerah

yang luar biasa Cliff bisa sembuh setelah cuci darah selama tiga tahun sambil

menahan rasa sakit.

“Awal diagnosis Cliff, kami sangat terpukul dan tidak menerima kondisi

ini. Apalagi saat mendengar ginjal dari Cliff tinggal 25 persen. Hingga kami

langsung memutuskan pergi ke salah satu daerah bagian Malaysia memastikan

diagnosanya. Kami melakukan ini karena kasus yang terjadi pada Cliff jarang

terjadi di Indonesia,” kata Serli Katili Ibunda Cliff F. Mambo dalam acara yang

bertemakan Sukses Transplantasi Ginjal Anak Pertama di Indonesia Lt. 6

auditorium RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Senin, 15 April 2013.

Diceritakannya, setelah berbagai kendala dan pertimbangan akhirnya

mereka memutusukan pindah ke Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.

Alasannya, karena mengetahui pihak rumah sakit menyanggupi operasi

transplantasi ginjal pada anak-anak. Meskipun, operasi ini sangat berisiko

mengingat operasi transplantasi ginjal pada anak ialah pertama kali di Indonesia,

namun mereka tetap optimis menempuh cara tersebut.

Ia mengisahkan bahwa kesulitan mencari donor ginjal yang pas selama

dua tahun lebih juga menjadi kendala yang dilaluinya. Meski demikian, ia tak

gentar berjuang untuk anaknya. Baginya, ini bukan tentang lama menunggunya,

tapi tidak kuatnya mendengar keluhan anaknya kian hari mendorong dirinya

mencari pengobatan terbaik. Makanya saat mendapatkan donor yang pas mereka

sangat senang sekali. Hingga akhirnya, operasi pada 13 maret 2013 dilakukan

membuat kesehatan anaknya membaik.

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak RSCM, khususnya tim dokter

yang telah mengembalikan kesehatan dan keceriaan anak kami. Keluhan yang ia

rasakan perlahan hilang, apalagi melihat Cliff bisa makan apa saja sekarang. Cliff

senang sekali,” tutupnya.

Page 9: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

B.Dalil-dalil yang melarang dan memperbolehkan

Praktik kedokteran menyangkut donasi organ tubuh tampaknya belum

pernah ada dalam zaman klasik Islam. Karena itu, permasalahan ini dari sudut

pandangan ajaran Islam termasuk masalah ijtihadi, artinya pemutusan hukumnya

diperoleh karena analogi dengan permasalahan serupa yang pernah ada, atau dari

penalaran tentang prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang baku.1

Dengan adanya Bank mata dan organ tubuh lainnya, maka memberikan

manfaat kepada orang yang membutuhkan organ tubuh dengan jalan

pencangkokan atau transplantasi, ialah pemindahan organ tubuh yang mempunyai

daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan

tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa,

harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak lama lagi.

Dalam Pandangan Islam, pencangkokan mata atau organ tubuh lain seperti

ginjal dan jantung, ada yang membolehkan dan ada yang melarang dengan dalil-

dalil sebagai berikut:

1.Dalil yang melarang

Dalam Al qur'an surah Al Baqarah ayat 195

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Kaidah hukum islam:

"Menghindari kerusakan/resiko didahulukan atas menarik kemaslahatan"

Dengan artian, jika dia menolong orang dengan cara mengorbankan dirinya

sendiri yang bisa berakibat fatal bagi dirinya, tidak dibolehkan oleh Islam.

Hadits melarang pencangkokan organ tubuh, karena membuat madharat kepada

si pendonor.

Hadits Nabi riwayat Malik dari 'amar bin yahya dan riwayat ibnu Majah yaitu

"Tidak boleh membikin mudarat pada dirinya dan tidak boleh pula membikin

madarat pada orang lain".

2.Dalil-dalil yang memperbolehkan

1 Ahsin w. Al hafidz, Fiqh Kesehatan, Jakarta: Amzah (2007,140-141)

Page 10: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

Apabila pencangkokan tersebut dari donor yang meninggal dunia, secara

yuridis dan klinis Islam memperbolehkan transplantasi, dengan dalil-dalil

berikit:

Dalam surah Al Maidah ayat 32

"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:

barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,

maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa

yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah

memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang

kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan

yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh

melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi."

Hadits Rasul:

"Berobatlah kamu hai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah

tidak meletakkan suatu penyakit, kecuali Dia juga meletakkan obat

penyembuhnya, selain penyakit yang satu, yaitu penyakit tua." (Hadits riwayat

Ahmad bin Hanbal, tirmidzi, abu daud, an nasai, ibnu majah, ibnu hibban)

Selain itu, Islam memperbolehkan transplantasi dengan syarat:

1.Resipien (penerima sumbangan donor) berada dalam keadaan darurat, tetapi dia

sudah menempuh secara medis dan nonmedis, tapi tetap tidak berhasil.

2.Pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat

bagi respien dibandingkan dengan keadaanya sebelum pencangkokan.2

C.Analisis Pendapat Ulama'

1.Ulama' yang mengharamkan, dengan berdasarkan hadits yang berbunyi:

"Sesungguhnya pecahnya tulang mayat (bila dikoyak-koyak), seperti

(sakitnya dirasakan mayat) ketika pecah tulangnya diwaktu ia masih hidup."

(HR. Ahmad, Abu daud dan Ibnu Majah yang bersumber dari Aisyah)

2 Masfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Midas Surya Grafindo (1994: 86-91)

Page 11: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

Dalam bukunya Abu Yazid yang berjudul Fiqh Realitas menjelaskan

bahwa Jumhur Ulama' melarang transplantasi, jika pengambilan organ tersebut

mengandung mafsadah. Misalnya, dalam transplantasi jantung, sebab manusia

hanya memiliki satu jantung. Jika satu jantung ditransplantasikan maka ia akan

mati.

2.Ulama' yang membolehkan mendasarkan pendapatnya pada hajat (kebutuhan)

orang yang buta untuk melihat. Sebagaimana maksud Kaidah Fiqhiyah yang

berbunyi:

"Kesulitan (yang dialami oleh manusia), boleh diupayakan untuk mendapat

kemudahan."3

Jumhur ulama' memperbolehkan transplantasi organ tubuh, jika

pengambilan organ tubuh tersebut tidak mengandung mafsadah. Misalnya,

transplantasi ginjal. Karena manusia memiliki 2 ginjal, maka jika seorang diambil

satu ginjalnya, tetap bisa hidup dengan ginjalnya walaupun tidak maksimal.

3. Fatwa MUI (Majelis Ulama' Indonesia) tentang Bank Mata dan Organ Tubuh

Lain

a. Hukum melakukan transplantasi kornea mata kepada orang yang

membutuhkan adalah boleh apabila sangat dibutuhkan dan tidak diperoleh

upaya medis lain untuk menyembuhkannya.

b. Pada dasarnya, seseorang yang tidak mempunyai hak untuk mendonorkan

anggota tubuhnya kepada orang lain karena ia bukan pemilik sejati atas

organ tubuhnya. Akan tetapi karena untuk kepentingan menolong orang

lain, dibolehkan dan dilaksanakan sesuai wasiat.

c. Orang yang hidup haram mendonorkan korea mata atau organ tubuh

lainnya kepada orang lain.

d. Seseorang boleh mewasiatkan untuk mendonorkan kornea matanya

kepada orang lain, dan diperuntukkan bagi orang yang membutuhkan

dengan niat tabarru' (prinsip sukarela dan tidak tujuan komersial).

3 Mahjuddin, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Kalam Mulia, (2008, 128-129)

Page 12: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

e. Bank mata dibolehkan apabila proses pengambilan dari donor dan

pemanfaatannya kembali sesuai dengan aturan syari'at.4

Transplantasi organ orang Mati

Merusak jasad Mayit, dengan tegas fiqh menyatakan tidak boleh. Larngan

ini semata-mata demi menjaga kemuliaan mayit. Akan tetapi, ketika kondisi

darurat atau ada keperluan yang mendesak, para ulama' berselisih pendapat

sebagai berikut:

1.Kalangan Malikiyah bahwa dalam kondisi apapun tidak boleh memakan daging

manusia, sekalipun dia khawatir akan mati, alasannya adalah semata-mata

untuk memuliakannya. Berarti sama dengan melarang transplantai organ tubuh

karena untuk memulyakan tubuh si mayit.

2.Syafi'iyah, boleh memakan organ mayat manusia selama tidak ditemukan

makanan yang lain. Karena kemuliaan orang yang hidup lebih utama dari

kemuliaan yang mati. Hal itu dianalogikan dengan diperbolehkan transplantasi

organ tubuh, demi mempertahankan hidup orang yang sakit.

3.Hanabilah, boleh memakan mayat manusia yang halal darahnya (halal dibunuh),

karena dalam kondisi darurat. Seperti darah orang murtad, kafir harbi dan

pezina muhshon.5 Maka transplantasi diperbolehkan dari organ tubuh mayat

yang halal dibunuh.

Ketika kondisi darurat, mayoritas ulama' memperbolehkan mengkonsumsi

organ mayat manusia. Meskipun pada umumnya mereka mematok syarat yang

cukup ketat.6 Kebolehan ini diberikan semata-mata untuk memelihara jiwa dan

kehormatan manusia. Agar respien, penderita penyakit yang mesti diatasi dengan

transplantasi, bisa tetap hidup.7

Banyak fatwa yang memperbolehkan pengambilan organ tubuh orang mati

untuk diberikan kepada orang hidup yang membutuhkan, tidak hanya mata tapi

juga organ tubuh yang lain. Diantaranya fatwa Syaikh Jaad al Haq, mufti

4 Fatwa MUI Pusat Hasil Ijtima' ulama' Komisi Fatwa Se- Indonesia III 1430 H/ 2009 M.5 Abu abdillah muhammad bin muhammad bin Abdurrahman al Maghribi, Mawahib al Jalil, juz 3, (Bairut: Dar al kutub al 'ilmiyah, 1995 M),77; AL Bujairimi, bujairimi 'ala al Khotib, juz 4, 308; al Bahuti, Kassyaf al Qina, juz 6, 199.6 Muhammad al Ruki, Qawaid Fiqh al Islami, (Damaskus: Dar al Qalam, 1998 M/1419 H), 207.7 Abu Yazid, Fiqh Realitas, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005),223.

Page 13: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

kenegaraan Mesir tahun 1979. Beliau memperbolehkan transplantasi organ tubuh

dengan syarat-syarat yang sama seperti ditetapkan mufti sebelumnya, yaitu: dalam

keadaan darurat, ada izin dari si mati sebelum wafatnya atau izin dari

keluarganya, atau mayit tersebut tidak punya keluarga. Syarat-syarat tersebut

ditetapkan untuk mencegah terjadinya keributan dan fitnah dalam masyarakat.8

Jual Beli Organ Tubuh

Menjual organ tubuh hukumnya haram dan pelakunya berdosa, karena ia

menjual sesuatu yang bukan miliknya. Seluruh anggota tubuh hanyalah milik

Allah yang dianugrahkan kepada jiwa-jiwa yang suci sebagai suatu amanah.

Dalam fatwa mufti negeri Mesir syaikh Jaad al Haq (fatwa no. 1323 tgl 5/12/1979

M):

"Diharamkan menerima imbalan sebagai pembayaran dari donor anggota

tubuh atau sebagainya, sebagaimana diharamkan pula menerima harga dari darah,

karena penjualan orang merdeka diharamkan dan batal secara hukum syari'at

sebab al Qur'an telah memuliakannya. Jadi seperti itu juga hukum menjual

sebagian organ tubuhnya".9

D. Pendapat yang Dipilih dan Hujjahnya

Kami mengambil pendapat dari Jumhur ulama' yang memperbolehkan

transplantasi organ tubuh, jika pengambilan organ tubuh tersebut tidak

mengandung mafsadah. Misalnya, transplantasi ginjal. Karena manusia memiliki

2 ginjal, maka jika seorang diambil satu ginjalnya, tetap bisa hidup dengan

ginjalnya walaupun tidak maksimal. Sebagaimana maksud Kaidah Fiqhiyah yang

berbunyi:

"Kesulitan (yang dialami oleh manusia), boleh diupayakan untuk mendapat

kemudahan."10

Selain itu terdapat fatwa MUI yang mengatur Bank Mata dan Organ tubuh

lain yang sudah kami jelaskan diatas.

8 Muhammad Manshur, Fiqh untuk Orang Sakit, (Jakarta: Najla Press, 2007), 236.9 Ibid Muhammad Mansur, hlm 233.10 Mahjuddin, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Kalam Mulia, (2008, 128-129)

Page 14: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Menurut UU kesehatan no 23 tahun 1992 pada pasal 1 dan pasal 5 menyebutkan,

transplantasi ialah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ atau

tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau dari tubuh sendiri dalam

rangka pengobatan untuk menggantikan organ atau jaringan yang tidak berfungsi

dengan baik. Masalah besar yang terjadi di Indonesia adalah kekurangan semua

organ tubuh untuk transplantasi. Adanya perbedaan yang cukup besar antara

permintaan dan penyediaan organ tubuh, menyebabkan banyaknya kasus waiting

list buat resipien untuk menunggu donor, sehingga perlu dipikirkan tentang

legalitas secara hukum, politik dan agama serta secara etis agar mendapat jalan

keluar yang terbaik dalam proses transplantasi ini.

Setelah mempertimbangkan pendapat para ulama maka Kami mengambil

pendapat dari Jumhur ulama' terkait permasalahan ini yang memperbolehkan

transplantasi organ tubuh, jika pengambilan organ tubuh tersebut tidak

mengandung mafsadah. Misalnya, transplantasi ginjal. Karena manusia memiliki

2 ginjal, maka jika seorang diambil satu ginjalnya, tetap bisa hidup dengan

ginjalnya walaupun tidak maksimal. Sebagaimana maksud Kaidah Fiqhiyah yang

berbunyi:

"Kesulitan (yang dialami oleh manusia), boleh diupayakan untuk mendapat

kemudahan."11

Selain itu terdapat fatwa MUI yang mengatur Bank Mata dan Organ tubuh

lain yang sudah kami jelaskan diatas.

11 Mahjuddin, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Kalam Mulia, (2008, 128-129)

Page 15: bank mata dan organ tubuh-masail.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ahsin w. Al hafidz, 2007, Fiqh Kesehatan, Jakarta: Amzah.

Zuhdi, Masfuk. 1994, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Midas Surya Grafindo

Mahjuddin, 2008, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Kalam Mulia.

Fatwa MUI Pusat Hasil Ijtima' ulama' Komisi Fatwa Se- Indonesia III 1430 H/

2009 M.

Abu abdillah muhammad bin muhammad bin Abdurrahman al Maghribi, 1995 M,

Mawahib al Jalil, juz 3, (Bairut: Dar al kutub al 'ilmiyah,),77; AL Bujairimi,

bujairimi 'ala al Khotib, juz 4, 308; al Bahuti, Kassyaf al Qina, juz 6, 199.

Muhammad al Ruki, 1998, Qawaid Fiqh al Islami, Damaskus: Dar al Qalam.

Abu Yazid, 2005, Fiqh Realitas, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Muhammad Manshur, 2007, Fiqh untuk Orang Sakit, Jakarta: Najla Press.