Banjir

46
2/18/2015 1 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Transcript of Banjir

2/18/2015 1 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 2

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 3

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 4

Banjir di jakarta

2/18/2015 5 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 6 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 7 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 8 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 9 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 10 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Banjir di Jawa Barat

2/18/2015 11 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 12 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 13 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Tren bencana bergeser ke timur? • Tren terjadinya bencana di Indonesia ke depannya akan

bergeser dari kawasan Indonesia barat ke Indonesia timur (Irhash Ahmady, Walhi 2010).

• "Wacananya sendiri berkembang, setelah Indonesia barat mengalami berbagai bencana baik geologis maupun ecological disaster,

• Dari segi geologis sebagai natural disaster, pergeseran lempeng akibat gempa atau benturan di Indonesia barat mengarah ke timur. Gempa kecil yang terjadi di Manokwari, Yapen Waropen, juga Sulawesi, belakangan ini bisa disebut salah satu tanda awalnya.

2/18/2015 14 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

• ecological disaster memang disebabkan karena kerusakan alam yang timbul akibat maraknya eksploitasi sumber daya alam, seperti hutan dan tambang. "Ini terlihat dari proses investasi yang bergeser ke timur, seperti di Halmahera, kemudian MIFE di Merauke,

• potensi bencana ini menjadi ancaman bagi masyarakat. Sebab, pada saat ini masyarakat di Indonesia timur tidak ditopang oleh kapasitas pengetahuan dari kajian atau data bencana yang bisa dipahami dengan mudah oleh masyarakat.

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 15

‘Tsunami Dari Gunung’’

• Banjir bandang ‘Tsunami Dari Gunung’’ yang melanda wilayah Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,Provinsi Papua Barat

• "Wasior itu merupakan bagian dari kabupaten pemekaran pada 2004. Lokasinya berada dalam Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Posisinya diantara Nabire dan Manokwari adalah sebagai ibukota Kabupaten Teluk Wondama di Papua Barat.

2/18/2015 16 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 17 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

PENYEBAB:

• Perambahan hutan untuk perluasan kantor dan pemerintah daerah (pemda) mengakibatkan menurunnya daya dukung lingkungan Cagar Alam Wondoboi

• “Daya dukung lingkungan yang menurun

• Dalam cagar alam itu terdapat dua danau. Perluasan kantor dan perumahan Pemda berada persis di bawah cagar alam itu. “

• di wilayah itu ada dua sungai yang meluap ke Teluk Wondama yaitu Sungai Wasior dan Sungai Dusner.”Kawasan itu memang terdapat pada dua hak pengusahaan hutan di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Yakni PT Wapoga Mutiara Timber seluas 178.000 hektare dan PT Dharma Mukti Persada yang sudah tidak aktif.

• “Walhi memperkirakan sekitar 30%-40% hutan di kawasan Hutan Suaka Alam Gunung Wondiboi dan kawasan Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih mengalami alih fungsi. Akibatnya, Kali Angris dan Kali Kiot meluap dan membawa bencana bagi Wasior.”

2/18/2015 18 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 19

2/18/2015 20 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 21 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Dampak Banjir?

• Kota Wasior sendiri mengalami kerusakan berat hingga 80 persen. Kondisi ini memaksa sedikitnya 4.000 orang mengungsi ke Kabupaten Manokwari dan Nabire.

• Jarak waktu tempuh menuju tempat bencana dari Manokwari 1 jam dengan pesawat, 8 jam dengan kapal laut milik Pelni dan 16 jam dengan kapal pelayaran rakyat.

• Banjir membuat lokasi kejadian dipenuhi sampah pohon yang berasal dari hutan-hutan sekitar. Upaya menyingkirkan sampah pohon untuk menemukan korban yang tertimbun pun menjadi sulit, sebab alat-alat berat tidak bisa secepatnya diterjunkan ke lokasi. Infrastruktur di sana hancur, termasuk lapangan udaranya. 2/18/2015 22 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 23 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 24 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 25 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 26

Banjir di Pidie, Aceh

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 27

2/18/2015 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si 28

Penyebab

Dampak

SOLUSI

• Cegah Eksploitasi Hutan

• Land use changes yang berwawasan lingkungan

• Meningkatkan resapan air (Sumur resapan, Biopori, halaman rumah, Ruang terbuka hijau, hutan kota)

• Life Style yang ramah lingkungan (konsumsi, limbah, dll)

2/18/2015 29 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

SUMUR RESAPAN AIR

• adalah sistem resapan buatan yang berfungsi sebagai penampung air hujan, dapat berupa sumur, parit atau alur taman resapan.

2/18/2015 30 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Bagaimana sebenarnya sumur resapan itu bekerja?

• Air hujan yang jatuh ke halaman kita setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air hujanyang jatuh, termasuk dari atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan.

2/18/2015 31 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

• Dibawah tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita konsumsi. Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ini karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.

2/18/2015 32 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Persyaratan SRA

• Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.

• Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.

• Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.

• Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu : • Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam. • Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam. • Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.

2/18/2015 33 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 34 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 35 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 36 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Spesifikasi SRA

• Penutup Sumur Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya : • Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil. • Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau, • Ferocement (setebal 10 cm).

• Dinding sumur bagian atas dan bawah Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.

2/18/2015 37 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

• Pengisi Sumur Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.

• Saluran air hujan

Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm. Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.

2/18/2015 38 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

LUBANG RESAPAN BIOPORI

• Biopori adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.

• Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :

1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.

2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. 3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. 4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. 5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan. 6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. 7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

2/18/2015 39 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Tempat yang dapat dibuat lubang biopori resapan air : 1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, 2. Di sekeliling pohon. 3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air : • Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan

kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm. • Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan

lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.

• Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.

• Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam). 2/18/2015 40 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

BOR LRB

2/18/2015 41 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 42 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 43 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 44 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

2/18/2015 45 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

Sumber:

• Tribun.com

• Kompas.com

• Liputan6.com

• ACT.ERAMUSLIM.COM

• jpNN.COM

• Detiknews.com

2/18/2015 46 Dr. Rachmat Mulyana, M.Si