BANJARMASIN

8
1. Pasar Terapung Tak lengkap rasanya jika membahas Banjarmasin tanpa pasar terapung. Pasar ini sudah menjadi ciri khas kota Banjarmasin. Pasar terapung ini merupakan proses jual-beli yang dilakukan di atas perahu yang mengapung. Saat ini, pasar terapung telah menjadi salah satu tempat wisata di Banjarmasin yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu pasar terapung yang populer adalah yang ada di muara Sungai Barito, tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Pasar ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang yang dijual pun beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai pakaian. Untuk bisa menyaksikan kegiatan di pasar ini, Anda harus datang pagi hari karena pasar ini hanya berlangsung dari jam 05:00 sampai 07:00. Dahulu, yang terjadi di sini adalah barter atau saling tukar barang tanpa menggunakan uang. Meskipun sekarang sudah menggunakan uang sebagai alat tukarnya, namun ada beberapa yang masih melakukan barter barang. Yang menarik di pasar terapung ini adalah adanya tongkat dengan ujung kawat untuk mengambil barang yang dibeli karena sulitnya mendekatkan perahu yang dinaiki. Pasar Terapung Kuin Ini dia salah satu daya tarik wisata paling memikat di Kota Banjarmasin. Pasar Terapung Kuin terdapat di muara Sungai Kuin, salah satu anak Sungai Barito. Para pelancong dapat mencapai lokasi pasar menggunakan perahu kelotok sewaan yang banyak tersedia di pusat kota. Sayangnya keadaan pasar tradisional ini semakin hari

description

sfgsfg

Transcript of BANJARMASIN

1. Pasar TerapungTak lengkap rasanya jika membahas Banjarmasin tanpa pasar terapung. Pasar ini sudah menjadi ciri khas kota Banjarmasin. Pasar terapung ini merupakan proses jual-beli yang dilakukan di atas perahu yang mengapung. Saat ini, pasar terapung telah menjadi salah satu tempat wisata di Banjarmasin yang paling banyak dikunjungi wisatawan.Salah satu pasar terapung yang populer adalah yang ada di muara Sungai Barito, tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Pasar ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang yang dijual pun beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai pakaian. Untuk bisa menyaksikan kegiatan di pasar ini, Anda harus datang pagi hari karena pasar ini hanya berlangsung dari jam 05:00 sampai 07:00.Dahulu, yang terjadi di sini adalah barter atau saling tukar barang tanpa menggunakan uang. Meskipun sekarang sudah menggunakan uang sebagai alat tukarnya, namun ada beberapa yang masih melakukan barter barang. Yang menarik di pasar terapung ini adalah adanya tongkat dengan ujung kawat untuk mengambil barang yang dibeli karena sulitnya mendekatkan perahu yang dinaiki. Pasar Terapung KuinIni dia salah satu daya tarik wisata paling memikat di Kota Banjarmasin. Pasar Terapung Kuin terdapat di muara Sungai Kuin, salah satu anak Sungai Barito. Para pelancong dapat mencapai lokasi pasar menggunakan perahu kelotok sewaan yang banyak tersedia di pusat kota. Sayangnya keadaan pasar tradisional ini semakin hari semakin sepi. Jika tidak ada perhatian dari pemerintah, bukan tak mungkin pasar ini akan hilang dalam waktu dekat. Pasar Terapung Lok BaintanKalau tak puas melihat suasana pasar terapung di Kuin yang semakin sepi, silakan mendatangi Pasar Terapung Lok Baintan yang berlangsung setiap hari mulai pukul 05.00 hingga sekitar pukul 09.00 WITA. Di pasar ini kita dapat menyaksikan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem barter. Barang-barang yang diperjualbelikan sangat beragam, mulai dari buah-buahan, sayur-mayur, jajanan, hingga barang-barang kebutuhan pokok.2. Taman Siring Sungai MartapuraSatu lagi tempat wisata di Banjarmasin yang mengandalkan sungai adalah Taman Siring Sungai Martapura yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten Tendean. Taman ini berada di tepian Sungai Martapura dan ramai dikunjungi saat sore hari. Dari sini, Anda bisa melihat aktifitas jukung atau perahu khas Banjarmasin di sungai.Silakan bawa alat pancing dan puaskan hobi memancing Anda ditempat wisataini. Jika ingin menikmati pemandangan sekitar sungai saja, Anda bisa duduk di bangku yang telah disediakan sambilmenikmati kulinerdari warung yang berjajar di taman.Pada hari Minggu, Taman Siring Sungai Martapura semakin ramai dengan adanya komunitas anak muda yang berlatih skateboard dan BMX. Tak jarang tempat ini juga dijadikan lokasi perlombaan oleh mereka.3. Taman MaskotSesuai dengan namanya, tempat wisata ini menampilkan dua maskot kota Banjarmasin yaitu bekantan dan pohon kasturi. Di gerbang masuk, Anda akan disambut sebuah patung bekantan seukuran manusia dewasa. Tak jauh di belakangnya, ada patung pohon kasturi dengan monyet monyet bergelantungan.Di sebelah kanan gerbang masuk, ada rumah tanaman yang berisi banyak kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Untuk fasilitas, Taman Maskot telah dilengkapi dengan lahan parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan dan arena bermain anak. Tempat wisata ini berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya.4. Museum WasakaMuseum Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing yang merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Tempat wisata sejarah ini berada di Jalan H. Andir, Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin Utara. Arsitektur bangunannya adalah rumah adat Banjarmasin yang berbentuk panggung dengan atap tinggi.Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, dan senjata yang digunakan untuk melawan penjajah seperti keris dan senjata api milik Belanda yang berhasil dirampas. Selain itu, ada sebuah sepeda tua yang dahulu digunakan untuk mengantar surat secara sembunti-sembunyi.Yang menarik adalah adanya teks proklamasi yang dibuat pada tanggal 17 Mei 1949. Isi teks ini berbeda dengan teks proklamasi yang banyak diketahui rakyatIndonesiaselama ini. Hal ini dikarenakan menurut Perjanjian Linggarjati, Kalimantan tidak masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun demikian, rakyat Kalimantan masih terus berjuang untuk menjadi bagian dari NKRI dan berhasil menyatakan kemerdekaannya empat tahun setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi.Museum Wasaka buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional, mulai pukul 08:30 sampai 12:30. Anda tidak dikenakan biaya untuk masuk ke sini.5. Pulau KembangPulau Kembang merupakansebuah pulauyang berada di tengah Sungai Barito. Tempat wisata ini menjadi habitat monyet dan beberapa jenis burung. Menurut warga, di pulau ini terdapat seekor monyet besar yang merupakan raja monyet.Saat berada di pulau ini, berhati-hatilah dengan barang bawaan Anda. Monyet-monyet seringkali penasaran dan ingin melihat apa saja yang Anda bawa. Sebaiknya bawa makanan ringan atau buah-buahan untuk mengalihkan perhatian mereka dari tas Anda.Menariknya, di pulau ini terdapat sebuah kuil dan altar dengan arca berbentuk monyet putih atau Hanoman. Altar ini, oleh warga Tionghoa, digunakan untuk meletakkan sesaji pada saat-saat tertentu.Tempat wisata ini berjarak sekitar 1,5 km dari pusat kota Banjarmasin. Untuk dapat melihat aktifitas monyet-monyet ini dari dekat, Anda harus membayar sebesar 5.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 25.000 Rupiah untuk wisatawan mancanegara.

6. Masjid Sultan SuriansyahMasjid ini disebut juga dengan Masjid Kuin karena lokasinya yang berada di Kelurahan Kuin Utara. Dibangun antara tahun 1526 1550, masjid ini menjadi masjid tertua d Banjarmasin.Seperti bangunan khas Banjarmasin lainnya, Masjid Sultan Suriansyah berbentuk rumah panggung dengan ukiran khas Kalimantan Selatan dan atap tumpang. Beberapa bagian dari masjid terlihat mirip dengan Masjid Agung Demak terutama di bagian atapnya yang berundak dan mengerucut ke atas. Hal ini dimungkinkan karena hubungan kedua kesultanan pada zaman dahulu.Yang unik dari masjid ini adalah mihrab atau tempat imam salat memiliki atap sendiri yang terpisah dari atap bangunan utama.Inilah masjid tertua di Banjarmasin yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang menganut Islam. Masjid bersejarah ini terletak di tepi Sungai Kuin. Karena searah dengan Pasar Terapung Kuin, kita bisa langsung singgah saat pulang dari sana. Biasanya para pemilik perahu kelotok sudah memaketkan acara mampir ke masjid ini dalam perjalanan ke pasar terapung.7. Masjid Sabilal MuhtadinMasjid Sabilal Muhtadin disebut sebagai masjid terbesar di Banjarmasin. Masjid dengan lima buah menara ini mampu menampung sebanyak 15.000 orang jamaah.Namanya diambil dari nama kitab yang ditulis oleh Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary yang merupakan ulama besar di Kalimantan Selatan. Masjid yang dibangun pada tahun 1981 ini menjadi salah satu tempat wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun dari luar kota.Masjid Sabilal Muhtadin berada di tepi barat Sungai Martapura, tepatnya di Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah.Salah satu masjid terbesar di Banjarmasin ini terletak di tengah kota. Total daya tampung masjid sekitar 15.000 orang, dengan pembagian 7.500 orang di dalam dan 7.500 orang di halaman masjid. Nama masjid sendiri terinspirasi dari salah satu ulama besar Kalsel, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Kompleks masjid megah nan asri ini juga digunakan sebagai kantor MUI Kalimantan Selatan.8. Pasar Intan MartapuraPasar intan ini berada di Jalan Ahmad Yani, Martapura, atau sekitar 45 km dari pusat kota Banjarmasin. Pasar ini menjadi tempat wisata yang tepat bagi penggemar batu permata. Martapura dikenal sebagai kota dengan hasil tambang batu permata terbesar diIndonesia. Batu permata di sini memiliki kualitas yang baik.Di pasar ini, terdapat sekitar 87 toko batu permata. Selain membelinya dalam bentuk batuan, Anda juga bisa membeli batu permata yang telah diolah menjadi berbagai bentuk seperti kalung, gelang, cincin dan juga bros. pengunjung pasar ini bukan hanya wisatawan domestik, banyak wisatawan dariMalaysia, Brunei danSingapurayang datang ke sini.

9. Pusat Kuliner Tepian Sungai MartapuraJika ingin menikmati kuliner khas Banjarmasin di satu tempat, Anda bisa datang ke pusat kuliner Banjarmasin yang berada di Jalan Pos yang menghubungkan antara Jalan Sudirman dan Jalan Hasanudin.Di jalan sepanjang 300 meter ini, terdapat sekitar 52 kios makanan yang menjual aneka kuliner khas Banjarmasin seperti laksa, nasi kuning, soto Banjar dan lupis. Selain itu, ada nasi goreng sebagai hidangan nasional dan juga kuliner dari daerah lain seperti masakanPadangdanPalembang.

10. Kampung SasiranganJika diCirebonada Batik Trusmi sebagai pusat oleh-oleh, di sini ada yang namanya Kampung Sasirangan. Di sini, Anda bisa menemukan batik sasirangan yang merupakan batik khas Banjarmasin.Tempat wisata belanjaini ada di Jalan Seberang Masjid, Kampung Melayu.Selain membeli, Anda juga bisa melihat proses pembuatannya di sini. Batik sasirangan ini memiliki ciri berwarna cerah. Anda bisa membeli yang masih berbentuk kain atau yang sudah jadi seperti pakaian, selendang, sprei dan taplak meja. Ada juga berbagai aksesoris yang dibuat dari kain batik ini mulai dari tas, dompet sampai sapu tangan.11. Taman Siring Sungai MartapuraTaman ini terletak di tengahKota Banjarmasin, berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Sesusai dengan namanya, taman ini berbatasan langsung dengan Sungai Martapura yang mengalir membelah kota. Taman Siring sangat cocok dijadikan tempat nongkrong di sore hari sambil menikmati jajanan khas Banjarmasin. Kala senja menjelang, tempat ini akan semakin ramai dengan kehadiran anak-anak muda yang nongkrong bareng. Berbagai macam pedagang jajanan kecil juga dapat dengan mudah ditemukan di taman ini dari sore hingga malam hari.12. Pasar Intan Cahaya Bumi SelamatPunya keinginan membawa oleh-oleh yang istimewa untuk orang yand disayangi? Mungkin intan berlian diPasar Intan Cahaya Bumi Selamatini bisa menjadi bahan pertimbangan. Pusat perkulakan intan ini terdapat di Kota Martapura. Kita harus menaiki angkutan umum secara estafet sebanyak dua kali untuk sampai di Kota Intan. Selain intan, di pasar ini juga dapat ditemukan berbagai oleh-oleh khas Kota Banjarmasin lainnya.13. Desa PumpungDesa Pumpungmerupakan salah satu lokasi penambangan intan yang masih menggunakan cara tradisional. Desa ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Martapura. Setelah membeli intan permata di Pasar Cahaya Bumi Selamat, sempatkanlah mampir ke desa ini untuk menyaksikan secara langsung proses penambangan intan.14. Jembatan BaritoKalau di Surabaya ada Jembatan Suramadu, di Banjarmasin adaJembatan Baritoyang tak kalah gagahnya. Jembatan yang memiliki panjang 1 km ini menghubungkan sisi barat dengan sisi timur Sungai Barito. Sayang sekali pada saat kunjungan saya ke Banjarmasin, suasana jembatan sangat gelap sekali karena tidak adanya lampu penerangan. Angkutan umum ke Jembatan Barito cukup langka, terutama saat malam menjelang hampir tidak ada lagi angkutan umum yang beroperasi. Oleh karena itu, waktu kunjung sebaiknya agak siang menjelang sore atau lebih lagi jika menyewa kendaraan dari Banjarmasin.