Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

10
BANGUNAN DAN FASILITAS PRODUKSI Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain, konstruksi, letak yang memadai dan kondisi yang sesuai serta perawatan yang dilakukan dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya resiko kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindari pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat. Untuk mencegah terjadinya pencemaran yang berasal dari lingkungan dan sarana, maka perlu : 1. Ruang terpisah yang dirancang khusus disiapkan untuk menghindari kontaminasi. 2. Kelas A atau kelas 100, berada di bawah aliran udara laminer dan memiliki efisiensi saringan udara akhir sebesar 99.995%. 3. Kelas B atau kelas 100, merupakan ruangan steril, kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk zona kelas A dan memiliki efisiensi saringan udara akhir sebesar 99.995%.

Transcript of Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

Page 1: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

BANGUNAN DAN FASILITAS PRODUKSI

Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,

konstruksi, letak yang memadai dan kondisi yang sesuai serta perawatan yang

dilakukan dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata

letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya

resiko kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan

pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindari pencemaran

silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan

mutu obat.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran yang berasal dari lingkungan dan

sarana, maka perlu :

1. Ruang terpisah yang dirancang khusus disiapkan untuk menghindari

kontaminasi.

2. Kelas A atau kelas 100, berada di bawah aliran udara laminer dan memiliki

efisiensi saringan udara akhir sebesar 99.995%.

3. Kelas B atau kelas 100, merupakan ruangan steril, kelas ini adalah

lingkungan latar belakang untuk zona kelas A dan memiliki efisiensi saringan

udara akhir sebesar 99.995%.

4. Kelas C atau kelas 10.000, merupakan ruangan steril dan memiliki efisiensi

saringan udara sebesar 99.95%.

5. Kelas D atau kelas 100.000, adalah ruangan bersih dan memiliki efisiensi

saringan udara sebesar 99.95% bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah

make-up air (10-20% fresh air) atau efisiensi saringan udara 90% bila

menggunakan sistem single pass (100% fresh air).

6. Kelas E adalah ruangan umum dan memiliki efisiensi saringan udara sebesar

99.95% bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah make-up air (10-20%

fresh air) atau 90% bila menggunakan sistem single pass (100% fresh air).

Page 2: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

Dalam bangunan suatu industri farmasi permukaan bagian dalam ruangan

seperti dinding, lantai dan langit-langit hendaklah licin, bebas dari keretakan dan

sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan bila perlu mudah didesinfeksi.

Lantai di daerah pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukaan yang

rata dan memungkinkan pembersihan secara cepat dan efisien. Dinding juga

hendaklah kedap air dan memiliki permukaan yang mudah dicuci. Sudut-sudut antara

dinding, lantai dan langit-langit dalam daerah-daerah kritis hendaklah berbentuk

lengkungan.

PRINSIP PRODUKSI SEDIAAN STERIL

Produk steril hendaklah dibuat dengan persyaratan khusus dengan tujuan

memperkecil risiko pencemaran mikroba, partikulat dan pirogen, yang sangat

tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan sikap personil yang terlibat.

Syarat utama banguan dan fasilitas produksi steril :

Desain dan Letak Memadai

For Good Maintenance

Memperkecil Resiko, Kesalahan, dan Pencemaran

Mempermudah Sanitasi

KETENTUAN UMUM PRODUKSI SEDIAAN STERIL

1. Pembuatan produk steril dilakukan di area bersih dan dijaga tingkat

kebersihannya.

2. Berbagai kegiatan persiapan komponen, pembuatan produk dan pengisian

hendaklah dilakukan di ruang terpisah di dalam area bersih.

3. Area bersih untuk pembuatan produk steril digolongkan berdasarkan

karakteristik lingkungan yang dipersyaratkan.

4. Kondisi “operasional” dan “nonoperasional” hendaklah ditetapkan untuk tiap

ruang bersih.

Page 3: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 Kelas kebersihan:

a. Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,

wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis.

Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar

(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah

mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik

(nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar

yang selalu terjaga hendaklah dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah

berkecepatan lebih rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak

bersarung tangan.

b. Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah

lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A.

c. Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang

mengandung risiko lebih rendah.

KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN SARANA UDARA BERSIH

Persyaratan Kelas Partikel (EN ISO 14644-1)

Page 4: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

Persyaratan Kelas Mikroorganisme

PERSYARATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PRODUKSI STERIL

1. Area Kelas A dan B hendaklah didesain sehingga semua kegiatan dapat

diamati dari luar.

2. Di area bersih, semua permukaan halus, kedap air dan tidak retak.

3. Tidak ada bagian yang sukar dibersihkan

4. False ceilings hendaklah disegel untuk mencegah pencemaran dari ruang di

atasnya.

5. Pipa dan saluran serta sarana pendukung lain dipasang dengan tepat sehingga

tidak menimbulkan tempat tersembunyi yang sukar dibersihkan.

6. Bak cuci dan drainase hendaklah dilarang di area Kelas A/B. Di area lain,

penyekat udara hendaklah dipasang di antara mesin atau bak cuci dan

drainase.

7. Ruang ganti pakaian hanya digunakan untuk personil dan tidak digunakan

untuk lalu lintas bahan, wadah dan peralatan.

Page 5: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

8. Ruang ganti pakaian hendaklah didesain seperti ruang penyangga udara dan

digunakan sebagai pembatas fisik untuk berbagai tahap penggantian pakaian

dan memperkecil cemaran mikroba dan partikulat terhadap pakaian pelindung.

9. Pintu-pintu ruang penyangga udara tidak dibuka secara bersamaan

10. Ruang bersebelahan dengan kelas kebersihan yang berbeda hendaklah

mempunyai perbedaan tekanan berkisar 10 - 15 pascal (nilai acuan). Perhatian

khusus hendaklah diberikan untuk perlindungan kepada zona yang

mempunyai risiko tertinggi.

11. Hendaklah dibuktikan bahwa pola aliran-udara tidak menimbulkan risiko

pencemaran.

12. Sistem peringatan hendaklah tersedia untuk mengindikasikan kegagalan

pasokan udara.

13. Suhu dan kelembaban ruangan hendaklah dijaga pada tingkat yang tidak

menyebabkan personil berkeringat secara berlebihan dalam pakaian kerjanya.

14. Sistem mekanis atau elektris untuk komunikasi lisan dari dan ke area kegiatan

steril didesain dan dipasang dengan tepat sehingga mudah dibersihkan dan

didisinfeksi secara efektif.

15. Area bersih untuk kegiatan produksi steril hendaklah tidak digunakan untuk

melaksanakan kegiatan pengujian sterilitas dan pengujian mikrobiologis lain.

16. Pertimbangan perlu diberikan untuk membatasi akses yang tidak diperlukan

ke area pengisian kritis, misal zona pengisian Kelas A dengan memasang

barier fisik.

TATA LETAK RUANG PRODUKSI STERIL DENGAN PROSES ASEPTIS

Page 6: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril
Page 7: Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril

TATA LETAK RUANG PRODUKSI STERIL DENGAN PROSES STERILISASI

AKHIR