Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril
-
Upload
budiyanto-tanumihardja -
Category
Documents
-
view
844 -
download
143
Transcript of Bangunan Dan Fasilitas Produksi Steril
BANGUNAN DAN FASILITAS PRODUKSI
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,
konstruksi, letak yang memadai dan kondisi yang sesuai serta perawatan yang
dilakukan dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata
letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya
resiko kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan
pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindari pencemaran
silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan
mutu obat.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran yang berasal dari lingkungan dan
sarana, maka perlu :
1. Ruang terpisah yang dirancang khusus disiapkan untuk menghindari
kontaminasi.
2. Kelas A atau kelas 100, berada di bawah aliran udara laminer dan memiliki
efisiensi saringan udara akhir sebesar 99.995%.
3. Kelas B atau kelas 100, merupakan ruangan steril, kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona kelas A dan memiliki efisiensi saringan
udara akhir sebesar 99.995%.
4. Kelas C atau kelas 10.000, merupakan ruangan steril dan memiliki efisiensi
saringan udara sebesar 99.95%.
5. Kelas D atau kelas 100.000, adalah ruangan bersih dan memiliki efisiensi
saringan udara sebesar 99.95% bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah
make-up air (10-20% fresh air) atau efisiensi saringan udara 90% bila
menggunakan sistem single pass (100% fresh air).
6. Kelas E adalah ruangan umum dan memiliki efisiensi saringan udara sebesar
99.95% bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah make-up air (10-20%
fresh air) atau 90% bila menggunakan sistem single pass (100% fresh air).
Dalam bangunan suatu industri farmasi permukaan bagian dalam ruangan
seperti dinding, lantai dan langit-langit hendaklah licin, bebas dari keretakan dan
sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan bila perlu mudah didesinfeksi.
Lantai di daerah pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air, permukaan yang
rata dan memungkinkan pembersihan secara cepat dan efisien. Dinding juga
hendaklah kedap air dan memiliki permukaan yang mudah dicuci. Sudut-sudut antara
dinding, lantai dan langit-langit dalam daerah-daerah kritis hendaklah berbentuk
lengkungan.
PRINSIP PRODUKSI SEDIAAN STERIL
Produk steril hendaklah dibuat dengan persyaratan khusus dengan tujuan
memperkecil risiko pencemaran mikroba, partikulat dan pirogen, yang sangat
tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan sikap personil yang terlibat.
Syarat utama banguan dan fasilitas produksi steril :
Desain dan Letak Memadai
For Good Maintenance
Memperkecil Resiko, Kesalahan, dan Pencemaran
Mempermudah Sanitasi
KETENTUAN UMUM PRODUKSI SEDIAAN STERIL
1. Pembuatan produk steril dilakukan di area bersih dan dijaga tingkat
kebersihannya.
2. Berbagai kegiatan persiapan komponen, pembuatan produk dan pengisian
hendaklah dilakukan di ruang terpisah di dalam area bersih.
3. Area bersih untuk pembuatan produk steril digolongkan berdasarkan
karakteristik lingkungan yang dipersyaratkan.
4. Kondisi “operasional” dan “nonoperasional” hendaklah ditetapkan untuk tiap
ruang bersih.
Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 Kelas kebersihan:
a. Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis.
Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah
mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik
(nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar
yang selalu terjaga hendaklah dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah
berkecepatan lebih rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak
bersarung tangan.
b. Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A.
c. Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang
mengandung risiko lebih rendah.
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN SARANA UDARA BERSIH
Persyaratan Kelas Partikel (EN ISO 14644-1)
Persyaratan Kelas Mikroorganisme
PERSYARATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PRODUKSI STERIL
1. Area Kelas A dan B hendaklah didesain sehingga semua kegiatan dapat
diamati dari luar.
2. Di area bersih, semua permukaan halus, kedap air dan tidak retak.
3. Tidak ada bagian yang sukar dibersihkan
4. False ceilings hendaklah disegel untuk mencegah pencemaran dari ruang di
atasnya.
5. Pipa dan saluran serta sarana pendukung lain dipasang dengan tepat sehingga
tidak menimbulkan tempat tersembunyi yang sukar dibersihkan.
6. Bak cuci dan drainase hendaklah dilarang di area Kelas A/B. Di area lain,
penyekat udara hendaklah dipasang di antara mesin atau bak cuci dan
drainase.
7. Ruang ganti pakaian hanya digunakan untuk personil dan tidak digunakan
untuk lalu lintas bahan, wadah dan peralatan.
8. Ruang ganti pakaian hendaklah didesain seperti ruang penyangga udara dan
digunakan sebagai pembatas fisik untuk berbagai tahap penggantian pakaian
dan memperkecil cemaran mikroba dan partikulat terhadap pakaian pelindung.
9. Pintu-pintu ruang penyangga udara tidak dibuka secara bersamaan
10. Ruang bersebelahan dengan kelas kebersihan yang berbeda hendaklah
mempunyai perbedaan tekanan berkisar 10 - 15 pascal (nilai acuan). Perhatian
khusus hendaklah diberikan untuk perlindungan kepada zona yang
mempunyai risiko tertinggi.
11. Hendaklah dibuktikan bahwa pola aliran-udara tidak menimbulkan risiko
pencemaran.
12. Sistem peringatan hendaklah tersedia untuk mengindikasikan kegagalan
pasokan udara.
13. Suhu dan kelembaban ruangan hendaklah dijaga pada tingkat yang tidak
menyebabkan personil berkeringat secara berlebihan dalam pakaian kerjanya.
14. Sistem mekanis atau elektris untuk komunikasi lisan dari dan ke area kegiatan
steril didesain dan dipasang dengan tepat sehingga mudah dibersihkan dan
didisinfeksi secara efektif.
15. Area bersih untuk kegiatan produksi steril hendaklah tidak digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pengujian sterilitas dan pengujian mikrobiologis lain.
16. Pertimbangan perlu diberikan untuk membatasi akses yang tidak diperlukan
ke area pengisian kritis, misal zona pengisian Kelas A dengan memasang
barier fisik.
TATA LETAK RUANG PRODUKSI STERIL DENGAN PROSES ASEPTIS
TATA LETAK RUANG PRODUKSI STERIL DENGAN PROSES STERILISASI
AKHIR