Bangsa Dan Negar1
-
Upload
orchiedmezzan -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Bangsa Dan Negar1
BANGSA DAN NEGARA
Manusia sebagai makhluk hidup individu dan social
Pada dasarnya, manusia di ciptakan oleh tuhan yang mahaesa dengan kedudukan
sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia diberi
kemampuan untuk hidup dan mengatasi beberapa masalah sendiri. Namun ,selain
kodratnya sebagai makhluk individu, manusia juga membutuhkan orang lain dalam
memenuhi segala kebutuhanya. Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah
zoon politicon, yang artinya, selain sebagai makhluk individu, manusia juga adalah
makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain
Hakikat bangsa
Mengenai bangsa,beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya. Di antaranya
adalah ernest renant, hans kohn, dan otto bauer.
1. Ernest renanat menyatakan bahwa bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal
yang terjadi dari dua hal, yaitu rakyat yang harus bersama – sama
menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus mempunyai
kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu.
2. Hans kohn menyatakan bahwa bangsa terjadi karena persamaan
ras,bahasa,adat istiadat, dan agama yang merupakan factor pembeda bangsa
yang satu dengan yang lain.
3. Otto bauer menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya suatu
persamaan, satu karakter, satu watak, di mana karakter atau watak itu
tumbuh dan lahir adanya persatuan pengalaman.
Pengertian Negara
Menurut etimologi, kata Negara bersal dari kata staat (belanda dan jerman); state
(inggris); etat (perancis); status dan statum (latin). Kata tersebut berarti
“meletakkan dalam keadaan berdiri”; “menempatkan”; atau “membuat berdiri”.
Negara adalah kelanjutan dari keinginan manusia untuk bergaul dengan orang
lain.dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.
Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya.
George Jelinek berpendapat bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
Goerge Wilhelm Friedrich Hegel berpendapat bahwa Negara merupakan
organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual
dan kemerdekaan universal.
R. Djokosoentono berpendapat bahwa Negara adalah organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintah yang sama.
Unsur – unsur pembentuka Negara
Ada beberapa syarat minimal yang harus di penuhi agar sesuatu dapat disebut
sebagai Negara. Syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsure yang
penting. Syarat – syarat tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu konstitutif dan
unsur deklaratif.
unsur konstitutif terbentuknya Negara adalah unsur yang mutlak harus ada pada
saat Negara di dirikan unsur deklaratif adalah pengakuan dari Negara lain.
Negara dipandang sebagai gabungan antar rakyat, wilayah, pemerintah yang
berdaulat dan pengakuan dari Negara lain.
Rakyat Di bagi atas dua :
1 . Penduduk
2. Bukan penduduk
Wilayah
Di bagi atas empat :
1. Wilayah Daratan
2. Wilayah Lautan
3. Wilayah Udara
4. Wilayah Ekstrateritorial
Pemerintah Yang Berdaulat Di bagi atas dua :
1. Kedaulatan ke Delam
2. Kedaulatan ke Luar
Pengakuan Dari Negara Lain Di bagi atas dua :
1. Pengakuan de facto
a) de facto bersifat tetap
b) de facto besifat sementara
2. Pengakuan de jure
a) de jure bersifat tetap
b) de jure besifat sementara
Hakikat Negara
Negara bersifat memaksa. Artinya, Negara mempunyai kekuatan fisik secara legal
Negara bersifat monopili. Artinya, Negara memnetapkan tujuan bersama
masyarakat, yaitu menentukan mana yang boleh/baik dan mana yang tidak
boleh/tidak baik karena dianggap bertentangan dengan tujuan Negara dan
masyarakat Negara bersifat mencakup semua. Artinya, segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.
Asal mula terjadinya Negara
Secara factual
Di bi atas tujuh :
a) Occupatie (pendudukan)
b) Cessie (penyerahan)
c) Acessie (penaikan)
d) Fusi (peleburan)
e) Proklamasi
f) Innovation (pembentukan baru)
g) Anexatie (pencaplokan/penguasaan)
Secara teoritis
Di bagi atas empat :
a) Teori ketuhanan
b) Teori kekuasaan
c) Teori perjanjian masyarakat (kontrak sosial)
d) Teori hokum alam
Berdasarkan proses pertumbuhan
Di bagi atas empat
1. Secara primer
a) Suku
b) Kerajaan
c) Negara nasional
d) Negara demokrasi
2. Secara sekunder
Pentingnya pengakuan suatu negara dari negar lain
Pengakuan Negara yang satu terhafap negara yang lainmemungkinkan hubungan
antara Negara – Negara lain. Pengakuan tidak turut mendirikan Negara, melainkan
hanya menerangkan saja. Pengakuan suatu Negara dari Negara lain sangat penting.
Semankin banyak Negara lain yang mengakui suatu Negara, maka semakin kuat
pula kedaulatan Negara yang di akui tersebut.
Bentuk Negara dan bentuk kenegaraan
1. Bentuk Negara
a) Negara kesatuan
b) Negara serikat
2. Bentuk kenegaraan
a) Koloni
b) Trustee
c) Mandate
d) Protektorat
e) Dominion
f) Uni
g) Konfederasi (serikat Negara
Pengertian dan fungsi Negara
TUJUAN FUNGSI
1. Tujuan mengutamakan adanya sasaran yang hendak dicapai, yang terlebih dahulu
sudah ditetapkan. 1. Fungsi menunjukkan keadaan gerak, aktivitas, dan termasuk
dalam suasana kenyataan.
2. Tujuan menunjukkan dunia cita-cita, yakni suasana ideal yang harus di
wujudkan. 2. Fungsi adalah pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai tersebut.
3. Tujuan menjadi ide yang statis kalau sudah ditetapkan. 3. Fungsi adalah riil.
4. Tujuan bersifat abstrak ideal. 4. Fungsi adalah konkret.
Berbagai teori tentang tujuan Negara
1. Teori “ tujuan negara adalah mencapai kekuasaan”
2. Teori “ tujuan negara adalah perdamaian dunia”
3. Teori “ tujuan negara adalah jaminan atas hak dan kebebasan”
Berbagai teori tentang fungsi Negara
1. Fungsi Negara menurut G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman
a) Fungsi esensial
b) Fungsi jasa
c) Fungsi perniagaan
Fungsi Negara menurut R.M. Mac Iver
R.M.Mac Iver dalam bukunya The Modern State (1926)dan The Web of
Government (1947) berpendapat bAhwa fungsi negara adalah sebagai berikut.
1. Fungsi memelihara ketertiban (order) dalam batas –batas wilayah Negara .
ketertiban dipelihara demi perlindungan . Tujuannya adalah untuk melindungi
warga Negara yang lemah.
2. Fungsi konserfasi (penyelamatan) dan perkembangan
Negara dengan seluruh alat perlenkapan nya dapat menjalankan fungsi-fungsi yang
dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.contoh fungsi ini adalah
pemeliharaan hutan-hutan ,danau,sungai,hasil pertanian,atau pengembangan
industri.
Selain itu,Mac Iver juga membagi fungsi negara dalam dua kategori,yaitu:
1. Fungsi Negara yang tetap dilaksanakan oleh semua Negara,misalnya fungsi
kepolisian dan penyelenggaraan keadilan;
2. Fungsi kultural,fugsi kesejahteraan umum, dan fungsi bidang perekonomian.
Fungsi Negara menurut Lloyd Vernon Ballard
Menurut Ballard,secara sosiologis ada empat penggolongan fungsi Negara.
1. Social conservation
2. Social control
3. Social amelioration
4. Social improvement
Fungsi Negara menurut Van Vollenhoven
Ada empat fungsi Negara menurut Van Vollenhoven,yang diknal dengan istilah
catur praja.keempat fungsi itu adalah bestuur,fungsi menyelenggarakan
pemerintahan;rechtsprak, fungsi mengadili;regeling,fungsi membuat peraturan;dan
politie,fungsi ketertiban dan keamanan.
Fungsi Negara menurut John Locke
Locke membagi fungsi Negara menjadi tiga,yaitu fungsi legislative(membuat
undang-undang);fungsi eksekutif (membuat peraturan dan mengadili); dan fungsi
federative (mengurus urusan luar negeri,serta urusan perang dan damai ).
Fungsi Negara menurut Montesquieu
Montesquieu membagi fungsi Negara atas tiga tugas pokok, yaitu fungsi legislative
(membuat undang – undang ); fungsi eksekutif (melaksanakan undang – undang);
fungsi yudikatif (mengadali dan mengawasi agar setia peraturan di taati).
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara kita adalah Negara kesatuan Indonesia (NKRI).NKRI berdiri tidak bias
lepas dari pristiwa proklamasi kemerdekaan taggal 17 agustus 1945.Melalui
proklamasi 17 agustus 1945 itulah bansa Indonesia berhasil mendirikan Negara
kesatuan republic Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa factor-faktor penting bagi
pembentukan bansa Indonesia antara lain sebagai Indonesia:
a) Adanya perasaan nasib.
b) Adanya keinginan bersama untuk merdeka
c) Adanya kesatuan tempat tinggal
d) Adanya cita – cita bersam untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai
suatu bangsa
M. SEMANGAT NASIONALISME DAN PATRIOTISME
1. NASIONALISME
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme berasal dari kata “nasional”
dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan
semangat cinta tanah air; memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau
memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme juga mengandung makna persatuan
dan kesatuan.
Nasionalisme menurut Hertz mengandung empat unsur, yaitu hasrat untuk
mencapai kesatuan;hasrat untuk mencapai kemerdekaan; hasrat untuk mencapai
keaslian; dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Konsep-konsep
turunannya seperti bangsa (nation), negara (state), dan gabungan keduanya menjadi
konsep negara-bangsa (nation state) sebagai komponen-komponen yang
membentuk identitas nasional atau kebangsaan.
2. BENTUK-BENTUK NASIONALISME
Nasionalisme yang ada di dunia ini terdiri atas berbagai bentuk, diantaranya sebagai
berikut:
a. Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil), adalah nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya.
b. Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme, adalah nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
c. Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Organik,nasionalisme identitas), adalah
bentuk nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai
suatu yang alamiah atau organik dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras.
d. Nasionalisme Budaya, adalah nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun-temurun seperti
warna kulit (ras) atau bangsa.
e. Nasionalisme Kenegaraan, merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan,
yang sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.
f. Nasionalisme Agama, adalah nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi
politikdari persamaan agama.
N. PATRIOTISME
1. Pengertian Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan
atau jiwa pahlawan (Indonesia) atau heroism dan patriotism (Inggris), yaitu suatu
sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
2. Sikap Positif terhadap Patriotisme Indonesia
Di masa kemerdekaan seperti sekarang, rakyat tidak perlu lagi mengangkat senjata
melawan penjajah atau melakukan perlawanan secara fisik. Di era kemerdekaan,
yang dapat dilakukan untuk mewujudkan rasa patriotisme yang didasari oleh rasa
nasionalisme diantaranya adalah menegakkan hukum dan kebenaran, memberantas
kemiskinan, atau meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
3. Sisi Negatif Patriotisme
Patriotisme memiliki sisi negatif karena berkaitan dengan militerisme. Militerisme
identik dengan perang dan kekerasan. Selama ini kita hanya mengenal satu sisi
makna patriotisme, yang dianggap sebagai jiwa kepahlawanan. Yang sesungguhnya
perlu ditanamkan dan dikembangkan pada jiwa setiap orang sejak dini adalah rasa
nasionalisme yang luas, bukan nasionalisme yang sempit. Melainkan sikap dan
mental untuk berani menegakkan kebenaran dengan cara rasional dan etis.
4. Bentuk Patriotisme
Ervin Staub (1997) membagi patriotisme dalam dua bagian, yakni blind dan
constructive patriotism (patriotisme buta dan patriotisme konstruktif).
a. Patriotisme buta, adalah sebuah keterikatan kepada negara dengan ciri khas tidak
mempertanyakan sesuatu, loyal dan tidak toleran terhadap kritik. Patriotisme buta
merupakan pemicu awal totaliterisme atau chauvinisme.
b. Patriotisme konstruktif, adalah sebuah keterikatan pada bangsa dan negara
dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan pertanyaan dari anggotanya terhadap
berbagai kegiatan yang dilakukan/terjadi sehingga diperoleh suatu perubahan positif
guna mencapai kesejahteraan bersama. Patriotisme konstruktif juga menuntut
kesetiaan dan kecintaan anggota (rakyat) kelompoknya (bangsa), tanpa
meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.
Selain hal tersebut, dalam patriotisme konstuktif terdapat dua factor penting yaitu
mencintai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Seorang yang layak
disebut patriot adalah orang yang menjunjung dan mencintai kelompok bagi itu
kelompok, partai, atau bangsa atau negara, namun lebih dari itu ia juga harus
menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Disinilah diperlukan sikap peduli yang muncul
dalam kritik dan evaluasi.