Bangsa Dan Negar1

15
BANGSA DAN NEGARA Manusia sebagai makhluk hidup individu dan social Pada dasarnya, manusia di ciptakan oleh tuhan yang mahaesa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia diberi kemampuan untuk hidup dan mengatasi beberapa masalah sendiri. Namun ,selain kodratnya sebagai makhluk individu, manusia juga membutuhkan orang lain dalam memenuhi segala kebutuhanya. Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yang artinya, selain sebagai makhluk individu, manusia juga adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain Hakikat bangsa Mengenai bangsa,beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya. Di antaranya adalah ernest renant, hans kohn, dan otto bauer. 1. Ernest renanat menyatakan bahwa bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal, yaitu rakyat yang harus bersama – sama menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus

description

artikel mengenai bangsa dan negara

Transcript of Bangsa Dan Negar1

Page 1: Bangsa Dan Negar1

BANGSA DAN NEGARA

Manusia sebagai makhluk hidup individu dan social

Pada dasarnya, manusia di ciptakan oleh tuhan yang mahaesa dengan kedudukan

sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, manusia diberi

kemampuan untuk hidup dan mengatasi beberapa masalah sendiri. Namun ,selain

kodratnya sebagai makhluk individu, manusia juga membutuhkan orang lain dalam

memenuhi segala kebutuhanya. Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah

zoon politicon, yang artinya, selain sebagai makhluk individu, manusia juga adalah

makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain

Hakikat bangsa

Mengenai bangsa,beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya. Di antaranya

adalah ernest renant, hans kohn, dan otto bauer.

1. Ernest renanat menyatakan bahwa bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal

yang terjadi dari dua hal, yaitu rakyat yang harus bersama – sama

menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus mempunyai

kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu.

2. Hans kohn menyatakan bahwa bangsa terjadi karena persamaan

ras,bahasa,adat istiadat, dan agama yang merupakan factor pembeda bangsa

yang satu dengan yang lain.

3. Otto bauer menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya suatu

persamaan, satu karakter, satu watak, di mana karakter atau watak itu

tumbuh dan lahir adanya persatuan pengalaman.

Page 2: Bangsa Dan Negar1

Pengertian Negara

Menurut etimologi, kata Negara bersal dari kata staat (belanda dan jerman); state

(inggris); etat (perancis); status dan statum (latin). Kata tersebut berarti

“meletakkan dalam keadaan berdiri”; “menempatkan”; atau “membuat berdiri”.

Negara adalah kelanjutan dari keinginan manusia untuk bergaul dengan orang

lain.dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.

Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya.

George Jelinek berpendapat bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan dari

sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

Goerge Wilhelm Friedrich Hegel berpendapat bahwa Negara merupakan

organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual

dan kemerdekaan universal.

R. Djokosoentono berpendapat bahwa Negara adalah organisasi manusia atau

kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintah yang sama.

Unsur – unsur pembentuka Negara

Ada beberapa syarat minimal yang harus di penuhi agar sesuatu dapat disebut

sebagai Negara. Syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsure yang

penting. Syarat – syarat tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu konstitutif dan

unsur deklaratif.

unsur konstitutif terbentuknya Negara adalah unsur yang mutlak harus ada pada

saat Negara di dirikan unsur deklaratif adalah pengakuan dari Negara lain.

Negara dipandang sebagai gabungan antar rakyat, wilayah, pemerintah yang

berdaulat dan pengakuan dari Negara lain.

Page 3: Bangsa Dan Negar1

Rakyat Di bagi atas dua :

1 . Penduduk

2. Bukan penduduk

Wilayah

Di bagi atas empat :

1. Wilayah Daratan

2. Wilayah Lautan

3. Wilayah Udara

4. Wilayah Ekstrateritorial

Pemerintah Yang Berdaulat Di bagi atas dua :

1. Kedaulatan ke Delam

2. Kedaulatan ke Luar

Pengakuan Dari Negara Lain Di bagi atas dua :

1. Pengakuan de facto

a) de facto bersifat tetap

b) de facto besifat sementara

2. Pengakuan de jure

a) de jure bersifat tetap

b) de jure besifat sementara

Page 4: Bangsa Dan Negar1

Hakikat Negara

Negara bersifat memaksa. Artinya, Negara mempunyai kekuatan fisik secara legal

Negara bersifat monopili. Artinya, Negara memnetapkan tujuan bersama

masyarakat, yaitu menentukan mana yang boleh/baik dan mana yang tidak

boleh/tidak baik karena dianggap bertentangan dengan tujuan Negara dan

masyarakat Negara bersifat mencakup semua. Artinya, segala peraturan perundang-

undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Asal mula terjadinya Negara

Secara factual

Di bi atas tujuh :

a) Occupatie (pendudukan)

b) Cessie (penyerahan)

c) Acessie (penaikan)

d) Fusi (peleburan)

e) Proklamasi

f) Innovation (pembentukan baru)

g) Anexatie (pencaplokan/penguasaan)

Secara teoritis

Di bagi atas empat :

a) Teori ketuhanan

b) Teori kekuasaan

c) Teori perjanjian masyarakat (kontrak sosial)

d) Teori hokum alam

Berdasarkan proses pertumbuhan

Di bagi atas empat

1. Secara primer

Page 5: Bangsa Dan Negar1

a) Suku

b) Kerajaan

c) Negara nasional

d) Negara demokrasi

2. Secara sekunder

Pentingnya pengakuan suatu negara dari negar lain

Pengakuan Negara yang satu terhafap negara yang lainmemungkinkan hubungan

antara Negara – Negara lain. Pengakuan tidak turut mendirikan Negara, melainkan

hanya menerangkan saja. Pengakuan suatu Negara dari Negara lain sangat penting.

Semankin banyak Negara lain yang mengakui suatu Negara, maka semakin kuat

pula kedaulatan Negara yang di akui tersebut.

Bentuk Negara dan bentuk kenegaraan

1. Bentuk Negara

a) Negara kesatuan

b) Negara serikat

2. Bentuk kenegaraan

a) Koloni

b) Trustee

c) Mandate

d) Protektorat

e) Dominion

f) Uni

g) Konfederasi (serikat Negara

Page 6: Bangsa Dan Negar1

Pengertian dan fungsi Negara

TUJUAN FUNGSI

1. Tujuan mengutamakan adanya sasaran yang hendak dicapai, yang terlebih dahulu

sudah ditetapkan. 1. Fungsi menunjukkan keadaan gerak, aktivitas, dan termasuk

dalam suasana kenyataan.

2. Tujuan menunjukkan dunia cita-cita, yakni suasana ideal yang harus di

wujudkan. 2. Fungsi adalah pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai tersebut.

3. Tujuan menjadi ide yang statis kalau sudah ditetapkan. 3. Fungsi adalah riil.

4. Tujuan bersifat abstrak ideal. 4. Fungsi adalah konkret.

Berbagai teori tentang tujuan Negara

1. Teori “ tujuan negara adalah mencapai kekuasaan”

2. Teori “ tujuan negara adalah perdamaian dunia”

3. Teori “ tujuan negara adalah jaminan atas hak dan kebebasan”

Berbagai teori tentang fungsi Negara

1. Fungsi Negara menurut G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman

a) Fungsi esensial

b) Fungsi jasa

c) Fungsi perniagaan

Fungsi Negara menurut R.M. Mac Iver

R.M.Mac Iver dalam bukunya The Modern State (1926)dan The Web of

Government (1947) berpendapat bAhwa fungsi negara adalah sebagai berikut.

1. Fungsi memelihara ketertiban (order) dalam batas –batas wilayah Negara .

ketertiban dipelihara demi perlindungan . Tujuannya adalah untuk melindungi

warga Negara yang lemah.

2. Fungsi konserfasi (penyelamatan) dan perkembangan

Page 7: Bangsa Dan Negar1

Negara dengan seluruh alat perlenkapan nya dapat menjalankan fungsi-fungsi yang

dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.contoh fungsi ini adalah

pemeliharaan hutan-hutan ,danau,sungai,hasil pertanian,atau pengembangan

industri.

Selain itu,Mac Iver juga membagi fungsi negara dalam dua kategori,yaitu:

1. Fungsi Negara yang tetap dilaksanakan oleh semua Negara,misalnya fungsi

kepolisian dan penyelenggaraan keadilan;

2. Fungsi kultural,fugsi kesejahteraan umum, dan fungsi bidang perekonomian.

Fungsi Negara menurut Lloyd Vernon Ballard

Menurut Ballard,secara sosiologis ada empat penggolongan fungsi Negara.

1. Social conservation

2. Social control

3. Social amelioration

4. Social improvement

Fungsi Negara menurut Van Vollenhoven

Ada empat fungsi Negara menurut Van Vollenhoven,yang diknal dengan istilah

catur praja.keempat fungsi itu adalah bestuur,fungsi menyelenggarakan

pemerintahan;rechtsprak, fungsi mengadili;regeling,fungsi membuat peraturan;dan

politie,fungsi ketertiban dan keamanan.

Fungsi Negara menurut John Locke

Locke membagi fungsi Negara menjadi tiga,yaitu fungsi legislative(membuat

undang-undang);fungsi eksekutif (membuat peraturan dan mengadili); dan fungsi

federative (mengurus urusan luar negeri,serta urusan perang dan damai ).

Page 8: Bangsa Dan Negar1

Fungsi Negara menurut Montesquieu

Montesquieu membagi fungsi Negara atas tiga tugas pokok, yaitu fungsi legislative

(membuat undang – undang ); fungsi eksekutif (melaksanakan undang – undang);

fungsi yudikatif (mengadali dan mengawasi agar setia peraturan di taati).

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara kita adalah Negara kesatuan Indonesia (NKRI).NKRI berdiri tidak bias

lepas dari pristiwa proklamasi kemerdekaan taggal 17 agustus 1945.Melalui

proklamasi 17 agustus 1945 itulah bansa Indonesia berhasil mendirikan Negara

kesatuan republic Indonesia.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa factor-faktor penting bagi

pembentukan bansa Indonesia antara lain sebagai Indonesia:

a) Adanya perasaan nasib.

b) Adanya keinginan bersama untuk merdeka

c) Adanya kesatuan tempat tinggal

d) Adanya cita – cita bersam untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai

suatu bangsa

M. SEMANGAT NASIONALISME DAN PATRIOTISME

1. NASIONALISME

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme berasal dari kata “nasional”

dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan

semangat cinta tanah air; memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau

memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme juga mengandung makna persatuan

dan kesatuan.

Nasionalisme menurut Hertz mengandung empat unsur, yaitu hasrat untuk

mencapai kesatuan;hasrat untuk mencapai kemerdekaan; hasrat untuk mencapai

keaslian; dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Konsep-konsep

turunannya seperti bangsa (nation), negara (state), dan gabungan keduanya menjadi

Page 9: Bangsa Dan Negar1

konsep negara-bangsa (nation state) sebagai komponen-komponen yang

membentuk identitas nasional atau kebangsaan.

2. BENTUK-BENTUK NASIONALISME

Nasionalisme yang ada di dunia ini terdiri atas berbagai bentuk, diantaranya sebagai

berikut:

a. Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil), adalah nasionalisme dimana

negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya.

b. Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme, adalah nasionalisme dimana negara

memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

c. Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Organik,nasionalisme identitas), adalah

bentuk nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik sebagai

suatu yang alamiah atau organik dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras.

d. Nasionalisme Budaya, adalah nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun-temurun seperti

warna kulit (ras) atau bangsa.

e. Nasionalisme Kenegaraan, merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan,

yang sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.

f. Nasionalisme Agama, adalah nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi

politikdari persamaan agama.

N. PATRIOTISME

1. Pengertian Patriotisme

Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan

atau jiwa pahlawan (Indonesia) atau heroism dan patriotism (Inggris), yaitu suatu

sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

2. Sikap Positif terhadap Patriotisme Indonesia

Di masa kemerdekaan seperti sekarang, rakyat tidak perlu lagi mengangkat senjata

melawan penjajah atau melakukan perlawanan secara fisik. Di era kemerdekaan,

yang dapat dilakukan untuk mewujudkan rasa patriotisme yang didasari oleh rasa

Page 10: Bangsa Dan Negar1

nasionalisme diantaranya adalah menegakkan hukum dan kebenaran, memberantas

kemiskinan, atau meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

3. Sisi Negatif Patriotisme

Patriotisme memiliki sisi negatif karena berkaitan dengan militerisme. Militerisme

identik dengan perang dan kekerasan. Selama ini kita hanya mengenal satu sisi

makna patriotisme, yang dianggap sebagai jiwa kepahlawanan. Yang sesungguhnya

perlu ditanamkan dan dikembangkan pada jiwa setiap orang sejak dini adalah rasa

nasionalisme yang luas, bukan nasionalisme yang sempit. Melainkan sikap dan

mental untuk berani menegakkan kebenaran dengan cara rasional dan etis.

4. Bentuk Patriotisme

Ervin Staub (1997) membagi patriotisme dalam dua bagian, yakni blind dan

constructive patriotism (patriotisme buta dan patriotisme konstruktif).

a. Patriotisme buta, adalah sebuah keterikatan kepada negara dengan ciri khas tidak

mempertanyakan sesuatu, loyal dan tidak toleran terhadap kritik. Patriotisme buta

merupakan pemicu awal totaliterisme atau chauvinisme.

b. Patriotisme konstruktif, adalah sebuah keterikatan pada bangsa dan negara

dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan pertanyaan dari anggotanya terhadap

berbagai kegiatan yang dilakukan/terjadi sehingga diperoleh suatu perubahan positif

guna mencapai kesejahteraan bersama. Patriotisme konstruktif juga menuntut

kesetiaan dan kecintaan anggota (rakyat) kelompoknya (bangsa), tanpa

meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Selain hal tersebut, dalam patriotisme konstuktif terdapat dua factor penting yaitu

mencintai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Seorang yang layak

disebut patriot adalah orang yang menjunjung dan mencintai kelompok bagi itu

kelompok, partai, atau bangsa atau negara, namun lebih dari itu ia juga harus

menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Disinilah diperlukan sikap peduli yang muncul

dalam kritik dan evaluasi.