Balairung sari

12

Click here to load reader

Transcript of Balairung sari

Page 1: Balairung sari

Balairung Sari, Rumah Tempat Pemangku Adat Jambi Berembuk DIBACA: 79 KALI.Metro JambiDITULIS OLEH ALPADLI MONAS, TELANIPURA

SABTU, 23 JANUARI 2010 16:06

Sering Dikunjungi Mantan PejabatSejak 1995, Balairung Sari sudah berdiri. Gedung itu sengaja dibangun untuk menjadi wadah para pemangku adat berembuk, membicarakan segala hal tentang adat Jambi. Apa saja aktivitas di gedung unik itu?Gedung bicaro tempat surutBerkumpul untuk mufakat,Mufakat untuk berbuatItulah tulisan yang tertera di prasasti peresmian Gedung Balairung Sari, Jalan Jalan Mayjen M Yusuf Singadekane, Telanaipura. Yang menandatangani peresmian adalah gubernur Jambi kala itu, Abdurahman Sayuti.Sejak diresmikan, Balairung Sari dijadikan kantor sekretariat Lembaga Adat Melayu (Provinsi) Jambi. Berbagai kegiatan adat dilaksanakan di gedung berlantai dua itu, mulai pergelaran adat, rapat pemuka adat, bahkan sesekali resespsi pernikahan.“Kalau resepsi nikah cuma sesekali. Itu pun yang makai bukan orang sembarangan,” ungkap Hamdan, penjaga Balairung Sari, kemarin (22/1).Sejak dulu gedung itu telah ikut berperan penting memajukan pelestarian adat istiadat Jambi. Tak jarang seluruh pemuka adat berkumpul di Balairung Sari, membahas berbagai hal soal fenomena adat di Provinsi Jambi.Menariknya, tak hanya pemuka adat saja yang berkumpul di gedung itu. Mantan pejabat pun acap berkunjung ke sana, walau sekadar bersilaturahmi dengan pemuka adat dan pengurus Lembaga Adat Melayu Jambi. Mereka adalah beberapa mantan bupati dan mantan anggota dewan terhormat.Selain itu, pemuka adat dari luar daerah pun pernah berkunjung ke Balairung Sari. Termasuk para peneliti budaya. “Pernah juga petugas dari musem di Jakarta mampir ke sini,” beber Aprida menambahkan.Untuk diketahui, dulu, sekitar 1995 hingga 2000, gedung itu terkenal sering dipakai sebagian remaja Jambi untuk pacaran. Tak jarang warga setempat menangkap basah beberapa pasang remaja di tempat itu. Soalnya, di malam hari, Balairung Sari waktu itu tak berpenerangan. Kalaupun ada, sekadar saja.Soal itu, Hamdan dan Aprida mengaku tidak tahu. Katanya, sejak mereka menjaga di tempat itu, tak pernah ada remaja yang berpacaran di sekitar kawasan Balairung Sari. “Kami sudah enam tahun di sini, tidak ada itu,” tambah keduanya.(*)

ome

PELAKSANAAN UPACARA ADAT KENDURI SKO DI KABUPATEN KERINCI

• View • clicks

Posted July 8th, 2008 by afrilita

• Ilmu Budaya Dasar

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGWartawan surat kabar Kompas Jakarta, setelah berkeliling di Bumi Sakti Alam Kerinci pada tahun 2003 mengingatkan pembacanya “ jangan mati dulu sebelum ke Kerinci…!” Kenapa? Ya, banyak yang perlu diungkapkan dan perlu diketahui orang termasuk orang Kerinci sendiri tentang daerah Kerinci karena tidak mustahil orang Kerinci generasi muda sekarang belum tahu apa yang mereka miliki.Kerinci merupakan bagian dari provinsi Jambi. Ibukotanya, Sungai Penuh memiliki luas 420.000 km persegi. Dari luas areal tersebut, 51,2 % merupakan kawasan Taman

Page 2: Balairung sari

Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hanya 205.000 ha kawasan budidaya, berpenduduk sekitar 301.975 jiwa. Masyarakat Sakti Alam Kerinci secara geografis mendiami enclave terbesar di dunia dengan kandungan nilai budaya yang luhur dan universal dan dapat dijadikan salah satu sumber dalam memperkaya khasanah kepariwisataan daerah Kerinci khususnya dan Indonesia pada umumnya.Kerinci adalah kota pariwisata yang kaya akan adat istiadat. “Adat lamo pusako usang yang tidak lapuk kena hujan- tidak lekang kena panas. Diasok layu dicabut mati”. Depati sebagai pengemban tugas hukum dalam negeri. Depati itu memegang hukum dan undang. Sebagai lantak tidak boleh goyah, sebagai cermin tidak boleh kabur, diasok layu dicabut mati.Salah satu gelaran seni budaya adat tradisional Kerinci yang kini telah menjadi agenda tetap daerah adalah Kenduri Sko (pesta adat rakyat). Kenduri besar ini diadakan untuk perayaan gelar adat yang diberikan oleh masyarakat Sungai Penuh kepada seseorang yang dianggap sudah memenuhi syarat untuk menyandang gelar Depati atau Permanti di Enam Luhah Sungai Penuh. Hal ini bertujuan agar penerus generasi pemangku adat yang mulai dimakan usia tetap ada dan dapat melestarikan adat turun temurun dalam wilayah Depati nan Bertujuh agar dapat tetap tumbuh berkembang sebagi panutan masyarakat.2. RUMUSAN MASALAHAgar penulisan dan pembahasan laporan ini terarah, maka penulis membuat suatu batasan pembahasannya, dimana ada beberapa hal yang akan ditekankan dalam laporan ini, yaitu sebagai berikut :1. Perlengkapan upacara adat Kenduri Sko di daerah Sungai Penuh kabupaten Kerinci2. Siapa-siapa saja personal yang terlibat dalam upacara adat ini3. Kapan waktu yang baik untuk pelaksanaan upacara adat4. Prosesi upacara Kenduri Sko5. Nilai-nilai moral yang terkandung dibalik prosesi upacara Kenduri Sko.

3. TUJUANTujuan penulisan laporan mengenai Upacara Adat Kenduri Sko di daerah Sungai Penuh kabupaten Kerinci ini adalah sebagai berikut :1. Memperkenalkan seni budaya adat tradisional kabupaten Kerinci, khususnya daerah Sungai Penuh yang kaya akan nilai-nilai luhur.2. Memberi pemahaman lebih mendalam bagi masyarakat Kerinci sendiri mengenai prosesi upacara Kenduri Sko dan tujuan pelaksanaannya serta nilai-nilai yang ada dibalik pelaksanaannya.3. Memperkenalkan gelar-gelar pemangku adat yang ada dalam adat daerah Sungai Penuh kabupaten Kerinci.4. Mengajak masyarakat pada umumnya dan orang Kerinci pada khususnya mengenal pusaka peninggalan nenek moyang dan sejarahnya.5. Agar masyarakat Kerinci dapat melestarikan adat yang turun temurun dari nenek ke mamak – dari mamak ke kemenakan di wilayah Depati nan Bertujuh sehingga tetap tumbuh dan berkembang sebagai panutan

4. KERANGKA TEORIUpacara adat di Enam Luhah Sungai Penuh identik dengan upacar Kenduri Sko. Kenduri berarti pesta sedangkan Sko berarti pusaka atau aturan. Kenduri besar ini diadakan untuk perayaan gelar adat yang diberikan oleh masyarakat Sungai Penuh kepada seseorang yang dianggap sudah memenuhi syarat untuk menyandang gelar Depati atau Permanti di Enam Luhah Sungai Penuh.

Page 3: Balairung sari

Dalam acara Kenduri Sko ini yang unik adalah undangannya tidak berupa ucapan atau surat melainkan sebuah bendera yang disebut Karamtang yang tinggi tiang bambunya mencapai 30 meter. Jadi, siapa saja yang melihat bendera adat itu berkibar dan terbentang maka hal itu sudah merupakan suatu undangan bagi masyarakat mana saja yang melihatnya.Apabila dihari puncak acara Kenduri Sko telah tiba, semua pusaka dari masing-masing Luhah dikeluarkan untuk penobatan Depati (pemimpin adat tertinggi di Sungai Penuh), Ngabi (pemimpin adat khusus lurah), Permanti dan Mangku (ninik mamak kalbu masing-masing lurah atau lahek) serta semua tamu undangan dari berbagai penjuru telah datang maka mereka mengadakan makan bersama ditiap-tiap rumah penduduk desa tersebut yang mana hidangan sudah tersedia dan tiap tamu mendapat sebuah Lemang (makanan khas Kerinci).Ada berbagai atraksi kesenian tradisional juga yang ditampilkan dalam rangkaian upacara adat ini seperti tari-tarian tradisional dan juga pencak silat.

5. TEKNIK PENGUMPULAN DATADalam pengerjaan laporan ini, penulis mendapatkan informasi dan keterangan-keterangan langsung dari salah seorang Pemuka Adat di daerah Sungai Penuh Kabupaten Kerinci, yaitu Bapak EDI RIZAL,S.Pd Gelar Depati Santiyodo Pamuncak Alam. Selain dari sumber lisan, penulis juga menggunakan sumber-sumber tertulis dari beberapa buku Adat Alam Kerinci baik milik pribadi maupun milik Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kerinci.

BAB IIPROSESI UPACARA KENDURI SKODI DAERAH SUNGAI PENUHKABUPATEN KERINCI

1. DESKRIPSI UPACARA-UPACARA BUDAYA YANG ADA DI DAERAH SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI1.1 Adat dan Upacara PernikahanLazimnya upacara pernikahan di daerah Sungai Penuh dilaksanakan dirumah mempelai perempuan pada siang hari, pada hari yang telah sitetapkan tengganai rumah. Sebelum pelaksanaannya, rumah pihak mempelai perempuan dihiasi pelaminan. Di pintu gerbang masuk dibuat gapura yang berwarna-warni. Dihalaman depan didirikan tenda (taruk). Sedangkan di ruangan utama disediakan kursi pengantin.Saat upacara akan dilaksanakan, kedua penganten mengenakan pakaian adat dan duduk bersanding di atas kursi yang sudah disediakan dan didampingi d ua orang dara kecil sebagai dayang (tukang kipas). Selesai sholat dzuhur, para undangan mulai berdatangan . para pemangku adat, orang tua, cerdik pandai dipersilahkna masuk dan mengambil tempat di ruang utama sedangkan undangan umum mengambil tempat di taruk atau dirumah tetangga terdekat.Tuan rumah lalu menghidangkan Nasi Ibat (nasi yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk segi empat) untuk para undangan dan pemangku adat. Jika diperkirakan para undangan sudah datang semuanya, merekan dipersilahkan menyantap hidangan yang telah dipersiapkan oleh tengganai rumah. Selesai makan bersama, tengganai melanjutkan acara dengan memberikan petatah-petitih adat (dalam bahasa Kerinci disebut Parno). Isi Parno yang disampaikan tengganai dihadapan para undangan antara lain :

Page 4: Balairung sari

? Menyampaikan ucapan terima kasih kepada para undangan karena telah memenuhi undangan peresmian pernikahan anak kemenakan? Meminta doa restu agar kedua mempelai dapat hidup bahagia, rukun dan damai, dapat membina rumah tangga yang syakinah-mawaddah-warahmah.Kemudian dilanjutkan pula dengan penyampaian kata-kata nasihat untuk kedua pengantin diwakili oleh salah seorang dari undangan dan diakhiri dengan bersalam-salaman dengan kedua pengantin.

1.2 Adat dan Upacara Kematian“Kullu nafsin za ikatal maut” segala yang bernyawa pasti akan merasakan mati.Penyelenggaraan adat kematian dimana- mana pada umumya sama. Pertama kali keluarga yang bersangkutan memberitahukan berita kematian kepada TuoTengganai, Ninik Mamak dan pegawai Masjid untuk diminta disampaikan kepada masyarakat umum supaya dapat diketahui masyarakat luas. Tetangga dan kerabat yang mendengar berita ini datang menampakkan muka tanda ikut berduka cita. Sedangkan kaum ibu yang datang biasanya membawa secupak beras ( dalam bahasa Kerinci disebut beras Po) dan diserahkan pada ahli waris. Serta mengisi kotak sosial kematian dengan sejumlah uang yang telah disepakati bersama.Setelah masyarakat berdatangan, barulah jenazah dimandikan dan dikafani. Kemudian jenazah dibawa turun dari rumah dan di tempatkan ke dalam keranda yang beralaskan kasur kecil dan tikar pandan. Keranda kemudian ditutup dengan kain khusus berwarna hitam bertuliskan ayat-ayat Al-qur’an.Selanjutnya barulah upacara mulai dilaksanakan dengan tertib acara sebagai berikut :1) Salah satu dari tengganai atau ahli waris almarhum/almarhumah menyampaikan pidato di hadapan para takzi dan takziyah. Isi pidato tersebut antara lain :a) Menyampaikan tanggal kelahiran almarhum/almarhumah, meninggal pukul ….., hari….,tanggal …b) Menyampaikan jumlah saudara almarhum/almarhumah serta keturunan almarhum kalau ada.c) Menerangkan tentang jalan kematian almarhum/almarhumahd) Menerangkan riwayat hidup almarhum/almarhumahe) Menyampaikan permohonan maaf kepada takzi/takziyah jikalau ada terdapat kesalahan semasa hidup almarhum/almarhumahf) Menyampaikan informasi bahwa para ahli waris akan bersedia menunggu kedatangan para takzi/takziyah untuk menyelesaikan secara akekeluargaan hutang-piutang almarhum/almarhumah jika ada.

2) Penyampaian nasihat kematian (biasanya oleh salah satu Ustadz yang hadir.3) Membawa jenazah ke mesjid terdekat untuk di sholatkan4) Membawa jenazah ke pandan perkuburan untuk dimakamkan.5) Pembacaan Do’a.

Pada malam harinya dilaksanakan pengajian dua atau tiga malam berturut-turut. Pada hari ketujuh diadakan acara membersihkan kuburan (dalam bahasa Kerinci disebut acara NAEK TMPAK) dan diakhiri dengan acara mengundang tetangga atau keluarga terdekat untuk acara penutupan dengan makan bersama.

2. PERLENGKAPAN UPACARA KENDURI SKO1. Tenda atau Taruk berukuran besar diatas Tanah Mendapo (tempat berlangsungnya Upacara adat Kenduri Sko).

Page 5: Balairung sari

2. Umbul-umbul atau Bendera berwarna-warni disekitar tempat upacara.3. Bendera merah putih berbentuk segitiga siku-siku berukuran besar (dalam bahasa Kerinci bendera ini disebut dengan Karamtang). Karamtang ini dipasang ditempat terbuka pada ketinggian mencapai 30 meter. Pada bagian puncaknya digantunngkan Tanduk kerbau. Bendera ini merupakan sebuah isyarat tentang adanya Kenduri Sko dan sekaligus menjadi undangan bagi masyarakat banyak untuk datang menghadiri upara yang sakral itu.4. Pakaian adat, keris, dan tongkat yang dipakai oleh para Pemangku adat.5. Pakaian adat para Dayang (dalam bahasa Kerinci disebut dengan Lita dan Kulok).6. Pedang Hulubalang untuk keperluan Pencak Silat7. Sesajian berupa beras kuning, kemenyan, dan adonan sirih nan sekapur – rokok nan sebatang.8. Gong, gendang dan rebana untuk keperluan kesenian daerah yang akan ditampilkan dalam rangkaina prosesi upacara.

3. PERSONAL YANG TERLIBATAdapun personal yang terlibat dalam prosesi upacara adat Kenduri Sko ini adalah, sebagai berikut :1. Seluruh Pemangku Adat (Depati-Ninik Mamak) yang ada dalam wilayah Depati Nan Bertujuh Sungai Penuh, Pondok Tinggi dan Dusun Baru.2. Para calon (anak jantan) yang akan dinobatkan menjadi Depati dan Permanti yang baru.Supaya adat tetap dapat dilestarikan, maka calon Pemangku adat yang akan dinobatkan harus memenuhi kriteria, sebagai berikut :? Menurut adat dikatakan bahwa Pemangku adat dipilih dari seseorang yang ada warisnya, berkubur berpendam, bertampang berturai, adat bersendi alur – alur bersendi patut, patut bersendi dengan benar.? Menurut pepatah Sungai Penuh dikatakan :a. Simba ikou (orang yang ekonominya bagus)b. Tajeng taji ( berani karena benar, berwibawa dan berwatak pemimpin)c. Nyarain kukouk ( bijaksana, pandai menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat)3. Anak jantan dan anak batino dalam wilayah Sungai Penuh4. Para Hulubalang5. Para Undangan (pejabat Pemerintah setempat)

4. WAKTU YANG BAIK UNTUK PELAKSANAAN KENDURI SKOUpacara Kenduri Sko di daerah Kerinci biasanya diselenggarakan pada saat keadaan ekonomi masyarakat berada pada garis stabil atau pada saat sesudah panen. Hal ini dikarenakan perhelatan Kenduri Sko ini memakan biaya yang tidak sedikit.

5. TAHAPAN UPACARA KENDURI SKOPukul 08.00 pagi pada hari yang telah ditetapkan, semua masyarakat berdatangan ke Tanah Mendapo. Dengan antusias mereka ingin menyaksikan rangkaian upacara Kenduri Sko. Adapun rangkaian acaranya adalah sebagai berikut :1) Pertunjukan Kesenian Daerah? Pencak SilatPencak Silat adalah seni bela diri dengan menggunakan dua mata pedang. Pencak silat ini dimainkan oleh sepasang anak jantan yang masing-masing memegang satu pedang. Mereka mempertontonkan keahlian bermain senjata tajam.? Tari Persembahan

Page 6: Balairung sari

Tari persembahan adalah tari untuk menyerahkan sekapur sirih kepada para petinggi-petinggi daerah yang hadir, Depati nan Bertujuh, Permanti nan Sepuluh, Mangku nan Baduo serta Ngabi Teh SantioBawo. Juga menyerahkan sekapur sirih kepada calon Depati, Ngabi, Permanti dan Mangku yang akan dinobatkan menjadi pemangku adat yang baru.? Tari MassalTarian ini ditata sedemikian rupa khusus dipagelarkan untuk acara-acara helatan besar seperti Festival danau Kerinci dan juga Kenduri Sko. Tarian ini ditata dengan konfigurasi menggambarkan keadaan geografis Kerinci yang berbentuk kawah (landai). Gerakan yang ditarikan merupakan gerak-gerak tari tradisional Kerinci seperti tari Rangguk dan tari Iyo-yo.

Tarian Massal ©Dipardabud Kerinci

? Tari RanggukTari Rangguk ini merupakan tarian spesifik Kerinci yang populer. Tarian ini ditarikan oleh beberapa gadis remaja sambil memukul rebana kecil. Tarian ini diiringi dengan nyanyian sambil mengangguk-anggukkan kepala seakan memberikan hormat. Tari Rangguk dilakukan pada acara-acara tertentu seperti menerima kedatangan Depati (tokoh adat Kerinci), tamu dan para pembesar dari luar daerah.

2) Penurunan PusakaMenurunkan pusaka dari Rumah Gedang (dalam bahasa Kerinci Rumah Gedang disebut Umoh Deh) dibawa ke Tanah Mendapo tempat upacara dilaksanakan. Oleh para sesepuh adat, pusaka itu lalu dibuka satu persatu, dibersihkan dan dipertontonkan kepada masyarakat sambil menceritakan asal usul atau sejarah pusaka tersebut.

3) Penobatan para calon Depati, Ngabi, dan PermantiSemua calon Depati dan Ngabi memakai pakaian adat berwarna hitam dan berbenang emas. Dipinggang sebelah kanan diselipkan sebilah keris. Untuk calon Permanti dan Mangku juga memakai pakaian adat dan sebuah tongkat yang terbuat dari kayu pacat.3.1 Penobatan DepatiCalon Depati baru dipanggil naik ke pentas secara bergantian lima orang. Sampai diatas pentas disebutkan namanya satu persatu seraya menjatuhkan Gelar Sko yang akan dijabatnya.Misalnya: No.1 Nama : PARBOGelar jatuh pusako tiboPARBO Gelar Depati Santiyudo Pamuncak Alam.(dibunyikan gong 1X)3.2 Penobatan NgabiCalon Ngabi baru dipanggil naik ke pentas secara bergantian lima orang. Sampai diatas pentas disebutkan namanya satu persatu seraya menjatuhkan Gelar Sko yang akan dijabatnya.Misalnya: No.1 Nama : AMIRUDDIN S.PdGelar jatuh pusako tiboAMIRUDDIN S.Pd Gelar Ngabi Teh Santio bawo.(dibunyikan gong 1X)

3.3 Penobatan PermantiCalon Permanti baru dipanggil naik ke pentas secara bergantian lima orang. Sampai

Page 7: Balairung sari

diatas pentas disebutkan namanya satu persatu seraya menjatuhkan Gelar Sko yang akan dijabatnya.Misalnya: No.1 Nama : Drs. MULYADIGelar jatuh pusako tiboDrs. MULYADI Gelar Rio Jayo Pamuncak Alam(dibunyikan gong 2X)3.4 Penobatan MangkuCalon Mangku baru dipanggil naik ke pentas secara bergantian lima orang. Sampai diatas pentas disebutkan namanya satu persatu seraya menjatuhkan Gelar Sko yang akan dijabatnya.Misalnya: No.1 Nama : Drs. FARMADIGelar jatuh pusako tiboDrs. FARMADI Gelar Pemangku Rajo(dibunyikan gong 2X)

Selesai penobatan semua Depati-Ngabi, Permanti dan Mangku, semuanya berdiri untuk diadakan pengambilan sumpah dengan membacakan Parbayo (sumpah). Sumpah itu benar-benar menjadi sikap, perilaku, dan pola pikir seorang pemimpin adat. Hal tersebut tampak dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap butir sumpah tersebut. Sumpah tersebut mengingatkan Depati agar tidak menggunting dalam lipatan atau mencari kesempatan dalam kesempitan. Kemudian tidak membuat fitnah dan hasutan, tidak bisa berbuat lain dimulut lain dihati. Tidak boleh menghadapi orang dari belakang dan juga menuntun para pemimpin adat agar tidak menghindar dari masalah sebab seorang pemimpin dituntut mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapi rakyatnya.Apabila Pemangku Adat melanggar sumpah itu atau tidak menjalankan tugas dan kewajibannya, maka akan dikutuk Sumpah Karang Satio nan Semangkok.

Keatas tidak akan berpucuk,kebawah tidak akan berurat,tengah-tengah dijarum kumbang.Padi ditanam ilalang tumbuh,kunyit ditanam putih isi.Ikan dipanggang tinggal tulang,anak dipangku jadi batu.

6. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DIBALIK PROSESIProsesi Kenduri Sko dilingkup wilayah Depati nan Bertujuh Sungai Penuh dilaksanakan sesuai adat istiadat yang berlaku. Adat yang bersendi syarak – syarak bersendi kitabullah. Adat lamo pusako usang yang tidak lapuk kena hujan – tidak lekang kena panas sejak dahulu sampai sekarang. Setiap tahapan prosesi yang dilaksanakan mempunyai nilai-nilai yang sakral.1) Pencak Silat yang dilakukan oleh para Hulubalang, Tari Iyo-yo dan Persembahan dayang-dayang merupakan kesenian khas Sungai Penuh. Nilai yang dapat kita ambil dalam kegiatan itu antara lain sikap menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan, siap membela, mempertahankan dan membangun kampung halaman. Seperti tari Iyo-yo dan tari persembahan yang mengandung nilai moral patuh dan hormat kepada pemimpin.2) Nilai-nilai Historis (sejarah) yang mengalir dalam prosesi penurunan pusaka daerah Sungai Penuh. Mengurai perjalanan sejarahnya kepada khalayak sehingga

Page 8: Balairung sari

mengingatkan masyarakat pada nenek moyangnya dahulu.3) Penobatan para Depati, Ngabi, Permanti dan Mangku serta proses pembacaan sumpah yang mengandung nilai rasa tanggungjawab atas tugasnya sebagai Pemangku Adat sesuai dengan jabatan (gelar Sko) yang diberikan kepadanya.

BAB IIIPENUTUP

1. SIMPULANKenduri Sko adalah Kenduri yang dilaksanakan oleh masyarakat untuk mengangkat Pemangku Adat seperti Depati, Ngabi, Permanti dan Mangku. Untuk mengangkat Depati-Ngabi harus memotong kerbau satu ekor dan menghanguskan beras seratus gantang. Sedangkan mengangkat Permanti dan Mangku harus memotong kambing satu ekor dan menghanguskan beras dua puluh gantang. Hewan yang dipotong seperti kerbau, kambing dimasak menjadi gulai. Beras dimasak menjadi nasi dan dibungkus dengan daun pisang dan dibentuk segi empat (dalam bahasa kerinci disebut Nasi Ibat). Semuanya dihidangkan untuk dimakan bersama-sama (kenduri).Selain itu, Kenduri Sko juga dilaksanakan untuk memperlihatkan benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang yang diwariskan turun temurun. Pelaksanaan Kenduri Sko diawali dengan Minta ajun arah (minta izin) kepada para pemangku adat di Rumah Gedang. Kemudian prosesi awalnya dimulai dengan pertunjukan kesenian tradisional dilanjutkan penurunan pusaka, Penobatan Gelar Depati, Ngabi, Permanti dan Mangku serta diakhiri dengan doa bersama.

2. OPINI / HARAPAN PENULISGairah warga Kerinci menggelar seni budaya tradisional terus meningkat setelah Pesta Danau Kerinci digelar selama tiga kali berturut-turut. Salah satu kegiatan seni budaya tradisional Kerinci yang kini telah menjadi agenda tetap Pesta Danau Kerinci adalah Kenduri Sko.Upacara adat Kenduri Sko sebenarnya telah lam tidak dimunculkan akibat kurangnya kepedulian. Namun, sejak beberapa tahun belakangan ini, upacara Kenduri Sko mulai digali kembali.Upacara Kenduri Sko yang dilaksanakan bukan hanya sebatas pertunjukan seni tradisional saja melainkan penganugerahan gelar adat sebenarnya. Dimana nantinya Pemangku Adat yang sudah diangkat diharapkan dapat menjalankan adat dalam negeri, membimbing anak kemenakan, menyelesaikan yang kusut, menjernihkan yang keruh, meluruskan yang bengkok, mempertautkan yang retak dan menyambung yang sudah putus.Pemangku adat haruslah menjadi suri teladan anak kemenakan dan masyarakat, berjalan lurus, tidak boleh terasa besar mau melanda, terasa panjang mau melilit, menggunting dalam lipatan, telunjuk lurus kelingking berkait.Penulis sebagai putra daerah Kerinci juga mengharapkan agar upacara adat Kenduri Sko ini terus dijadikan satu agenda tetap Pemerintahan Kabupaten Kerinci khususnya daerah Sungai Penuh seiring dengan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci menghidupkan seni budaya tradisional untuk meningkatkan kunjungan wisata.

KEPUSTAKAAN

? Ali,Umar.1993.”Adat Alam Kerinci I” :Sungai Penuh? Haris,Zahakir dan Syafriadi.1995.Bumi Sakti Alam Kerinci “Sekepal Tanah surga” :Sungai Penuh,Dinas Pariwisata dan

Page 9: Balairung sari

Kebudayaan Kab.Kerinci? Yakin,Rasyid.1990. “Menggali Adat Lama Pusako Usang SaktiAlam Kerinci” :Sungai Penuh, Dinas Pariwisata dan KebudayaanKab.Kerinci.? www.kerinci.org

• click link • 2715 clicks

Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi.

Semua Special Member dapat mendownload data yang ada di download area.NB: Ada kemungkinan data yang diposting di website ini belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan. Untuk memastikan data ada atau tidak silahkan login di download area.

CARI CONTENT WEB :

FREE JOURNAL UNTUK MELENGKAPI REFERENSI KARYA ILMIAH ANDA, FREE? KLIK DISINIHOT DOWNLOAD MAKALAH, FULL PAPER? KLIK DISINIPELUANG KERJA UNTUK FRESH GRADUATE, MAHASISWA TINGKAT AKHIR, BARU LULUS KULIAH? KLIK DISINIBUTUH BEASISWA STUDY, BEASISWA PENELITIAN, INFO BEASISWA TERBARU? KLIK DISINIINGIN KULIAH S2 JARAK JAUH? KLIK DISINI

Jika tertarik untuk memasang iklan di website ini, silahkan klik menu contactSilahkan baca syarat dan ketentuannya

make money

Main Menu

• Home

ADAT ISTIADAT JAMBI

JAMBI - Adat Istiadat - Budaya Jambi

ADAT ISTIADAT JAMBI

Page 10: Balairung sari

1. Undang-undang Adat Jambi

Undang-undang adat Jambi, memuat aturan-aturan hukum adat istiadat masyarakat Jambi, khususnya mengatur mengenai ketentuan hukum pidana adat ( Adat delicten recht ). Istlah ini tidak dikenal oleh kalangan masyarakat adat. Masyarakat adat hanya mengenal hukum pidana adat dengan istilah “kesalahan” atau “salah” dan ”Sumbang” untuk menyatakan terhadap perbuatan bertentanga dengan hukum adat. Ada dua bentuk kesalahan atau sumbang, yaitu kesalahan kecil atau sumbang kecil dan kesalahan besar atau sumbang besar.

Disebut kesalah kecil atau sumbang kecil apabila perbuatan tersebut hanya mengakibatkan kerugian terhadap seseorang atau beberapa orang (keluarga atau kerabat). Kesalahan besar atau sumbang besar apabila perbuatan itu merupakan kejahatan yang mengakibatkan kerugian dan menggangu keseimbangan masyarakat adat secara keseluruhan.

Aturan-aturan hukum pidana adat tersebut sudah dikenal oleh masyarakat adat sejak dari nenek moyang sebelum agresi Belanda masuk ke indonesia.Jenis-jenis aturan hukum adat, oleh masyarakat adat Jambi dikenal dengan undang nan dua puluh. Akan tetapi secara sistematika dibagi menjadi dua bagian yaitu, “Pucuk Undang nan delapan” dan “Anak Undang nan duabelas”.

Namun baik Pucuk Undang nan delapan maupun Anak undang nan duabelas, keduanya mengatur bentuk kejahatan (hukum publik) dan tata tertib masyarakat yang berkaitan dengan ekonomi (hukum privat/sipil)Sistematika dan rumusan normanya dari undang-undang nan duapuluh tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pucuk Undang nan Delapan terdiri dari:

a.1. Dago-DagiMaksudnya adalah segala bentuk perbuatan yang melanggar kepentingan bersama/umum sehingga menimbulkan kekacau dalam negeri.

a.2. Sumbang-SalahMelakukan perbuatan yang menurut pendapat umum dipandang sebagai perbuatan yang tercela karena tidak layak.

a.3. Samun-SakaiMaksudnya adalah mengambil harta orang lain dengan paksa disertai penganiayaan dan pengrusakan.

a.4. Upas-RacunMaksudnya adalah melakukan pembunuhan dengan menggunakan ramuan yang disebut racun, akibatnya orang terkena racun menderita sakit yang lama sebelum meninggal, sedangkan yang terkena upas biasanya mati seketika.

a.5. Siur BakarMaksudnya adalah perbuatan dengan sengaja membakar kampung, rumah, kebun

Page 11: Balairung sari

atau ladang pertanian.

a.6. Tipu-TepokMaksudnya adalah tindakan orang yang untuk memperoleh suaatu barang atau suatu keadaan yang menguntungkan dirinya dengan cara tipu daya dan bujuk rayu atau keadaan palsu.

a.7. Maling-CuriMaksudnya adalah mengambil barang kepunyaan orang lain dengan maksud hendak memiliki tanpa sepengetahuan pemeliknya baik pada waktu malam maupun siang hari.

a.8. Tikam-BunuhMaksudnya adalah melakukan kekerasan terhadap orang lain dengan menggunakan senjata tajam atau alat lainnya sehingga berakibat kematian.

b. Anak Undang nan Duabelas, terdiri dari :

b.1. Lebam-Balu di Tepung PenawarMaksudnya adalah orang yang menyakiti fisik/badan orang lain berkewajiban mengobatinya sampai sembuh dan baik kembali sampai hilang bekasnya.

b.2. Luka-Lekih dipampasMaksudnya adalah barang siapa yang melukai badan/fisik orang lain dihukum membayar pampas yang dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :a). Luka Rendah, Pampasnya seekor ayam, segantan beras dan kelapa setali (dua buah).

b). Luka Tinggi, pampasnya seekor kambing dan 20 gantang beras.

c). Luka Parah, pampasnya dihitung selengan separo bangun.

b.3. Mati di bangunMaksudnya adalah barang siapa membunuh orang lain dihukum membayar bangun berupa 1 ekor kerbau, 100 gantang beras dan 1 kayu kain putih (30) yard.

b.4. SamunMaksudnya adalah merampas barang milik orang lain dengan paksa, dilakukan dipinggir pinggir hutan atau tempat terpencil.

b.5. Salah makan diludah, Salah bawak dikembalikan, Salah pakai diluruskanMaksudnya adalah siapa yang telat berbuat sesuatu yang akibantya menimbulkan kerugian ia wajib menggantikannya atau membayar senilai kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatannya.

b.6. Hutang kecil dilunasi, Hutang besar diangsurMaksudnya adalah apabila seseorang berhutang maka ia wajib melunasinya, kalau hutangnya kecil dilunasi sekaligus, kalau hutangnya besar boleh diangsur.

b.7. Golok Gadai Timbang Lalu

Page 12: Balairung sari

Maksudnya adalah harta atau sesuatu barang yang diserahkan kepada orang lain sebagai jaminan hutang, akan pindah pemiliknya apabila lewat waktu yang dijanjikan.

b.8. Tegak Mengintai Lenggang, Duduk Menanti Kelam, Tegak Berdua bergandeng dua, Salah Bujang dengan gadis kawinMaksudnya adalah pergaulan antara orang bujang dengan seorang gadis yang diduga kuat telah melanggar adat dan memberi malu kampung tanpa sisik siang harus dikawinkan.

b.9. Memeik Mengetam Tanah, Menggulung Lengan Baju, Menyingsing Kaki CelanaMaksudnya adalah menantang orang untuk berkelahi, kalau yang ditantang itu orang biasa hukumannya seekor ayam, 1 gantang beras dan setali kelapa (2 buah). Jika ditantang berkelahi itu lebih tinggi kedudukannya, maka dihukum 1 ekor kambing, 20 gantang beras dan kelapa 20 buah.

b.10. Menempuh Nan Bersamo, Mengungkai Nan Berebo.Maksudnya adalah memasuki suatu tempat atau memanjat yang ada tanda larangannya berupa pagar atau tanda khusus. Perbuatan ini dihukum dengan seekor ayam, 1 gantan beras dan kelapa setali (2 buah).

b.11. Meminang Di Atas Pinang Menawar Datas TawarMaksudnya adalah apabila seorang gadis sudah dipinang dan sudah jelas pinangannya itu diterima, maka status pinangan sigadis tunangan orang itu tidak boleh dipinang lagi oleh orang lain. Pelanggaran ketentuan ini dihukum 1 ekor kambing dan 20 gantang beras.

b.12. Umo Berkandang Siang, Ternak Berkandang MalamMaksudnya adalah para petani harus menjaga umo (sawah) atau tanamannya pada siang hari. Bagi yang punya kerbau atau ternak harus mengurungnya pada malam hari. Apabila tanaman petani dimakan atau dirusak hewan ternak pada waktu siang hari maka pemilik ternak tidak dapat dituntut mengganti kerugian, tetapi apabila terjadi pada malam hari, pemilik ternak harus membayar ganti rugi senilai tanaman yang dimakan atau dirusak oleh ternaknya.

Comments Add New