Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang...

10
Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuh an multiseluler (Warren, 2008). Patogen juga merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Oleh karena itu, pengendalian terhadap patogen ini sangat penting dalam perlindungan tanaman, yang mana bertujuan untuk membudidayakan tanaman. Patogenesitas adalah kemampuan pathogen menyebabkan penyakit, sedangkan inokulum adalah patogen atau bagian patogen yang dapat meyebabkan infeksi (Agrios, 1996). Patogen diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi, dan nematoda. 1. Virus Virus adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup, namun memiliki materi genetik  berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan keberadaan sel prokariot atau eukariot yang hidup untuk melakukan replikasi atau perbanyakan dari asam nukleat tersebut. Virus dapat menginfeksi binatang, manusia, tanaman, fungi, bakteri, protozoa, serangga dan hampir semua  jenis mahluk hidup. Contoh: Cowpea Aphid Borne Virus (CABMV) pada tanaman kacang panjang. Penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai pada tanaman kacang  panjang. Vektor pembawa virusnya adalah aphid. Kerugian yang ditimbulkan pada kacang

description

Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiseluler (Warren, 2008).Patogen juga merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Oleh karena itu, pengendalian terhadap patogen ini sangat penting dalam perlindungan tanaman, yang mana bertujuan untuk membudidayakan tanaman.Patogenesitas adalah kemampuan pathogen menyebabkan penyakit, sedangkan inokulum adalah patogen atau bagian patogen yang dapat meyebabkan infeksi (Agrios, 1996).Patogen diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi, dan nematoda. Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok organism tertentu dari mikroba yang lain adalah organisasi bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari Monera (Virus dan sianobakteri), Protista, dan Fungi. Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat serta bersifat sementara waktu dan dapat pula perubahan itu bersifat permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan virus. Untuk mengidentifikasikan suatu mikroorganime dapat dilakukan dengan mengetahui morfologi dan struktur anatominya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bentuk morfologi dan struktur anatomi dari bakteri. Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan dipr

Transcript of Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang...

Page 1: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 1/10

Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain

dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang

mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiseluler (Warren, 2008).

Patogen juga merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat

menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan

fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Oleh

karena itu, pengendalian terhadap patogen ini sangat penting dalam perlindungan tanaman, yang

mana bertujuan untuk membudidayakan tanaman.

Patogenesitas adalah kemampuan pathogen menyebabkan penyakit, sedangkan inokulum

adalah patogen atau bagian patogen yang dapat meyebabkan infeksi (Agrios, 1996).

Patogen diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi, dan

nematoda.

1.  Virus

Virus adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup, namun memiliki materi genetik

 berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan keberadaan sel prokariot atau eukariot

yang hidup untuk melakukan replikasi atau perbanyakan dari asam nukleat tersebut. Virus dapat

menginfeksi binatang, manusia, tanaman, fungi, bakteri, protozoa, serangga dan hampir semua

 jenis mahluk hidup.

Contoh: Cowpea Aphid Borne Virus (CABMV) pada tanaman kacang panjang.

Penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai pada tanaman kacang

 panjang. Vektor pembawa virusnya adalah aphid. Kerugian yang ditimbulkan pada kacang

Page 2: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 2/10

 panjang ialah pertumbuhan dan hasil polong yang tidak normal. Penampakan visual tanaman

kacang panjang yang tertular CABMV ialah tulang daun berwarna kuning, sehingga daun terlihat

menguning atau berwarna belang hijau pucat dan keriput atau terjadi perubahan bentuk daun.

Gangguan penyakit mosaik timbul karena adanya interaksi antara tanaman inang, patogen/vector,

dan lingkungan.

Pengendalian terhadap gangguan penyakit CABMV ialah dengan penyemprotan

insektisida. Perlakuan terhadap insektisida dapat membuat kacang panjang dapat tumbuh normal

dan subur. Secara alamiah kacang panjang mempunyai ketahanan tertentu terhadap penyakit,

yaitu ketahanan yang dikendalikan oleh gen. Perkembangan gen ketahanan terjadi sebagai hasil

evolusi tanaman inang dan patogen yang telah berlangsung lama dan dapat terbentuk banyak

tanaman dengan tingkat ketahanan yang beragam.

Pengendalian yang lebih ekonomis adalah penggunaan varietas yang tahan atau toleran.

Dengan penanaman varietas tahan atau toleran, maka penggunaan pestisida dapat dikurangi.

Selain itu, cara ini lebih aman terhadap lingkungan dan manusia serta kehilangan hasil dan biaya

 produksi dapat ditekan. Hasil polong lebih sehat dan konsumen tidak enggan mengkonsumsi.

2.  Bakteri

Bakteri, yang termasuk dalam organisme prokariot, merupakan patogen yang

umum pada mahluk hidup seperti tanaman. 

Contoh: Penyakit layu bakteri 

Page 3: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 3/10

Penyakit ini disebabkan oleh  Pseudomonas solanacearum  Smith. Mula-mula tanaman

terlihat layu seperti kekurangan air, terutama pada daun-daun muda (bagian atas dari tanaman)

kemudian tanaman menjadi layu keseluruhannya dan mati. Bila pada pangkal batang dipotong

melintang ataupun membujur akan terlihat pembuluh kayunya berwarna coklat. Bila bagian yang

 paling dekat dengan perakaran (pangkal batang) dipotong miring kemudian dimasukkan ke dalam

gelas berisi air jernih, maka tak lama kemudian akan keluar cairan (lendir) yang berwarna putih

(sepintas seperti asap yang keluar dari batang rokok). Lendir tersebut akan mengendap ke dasar

gelas. Lendir ini merupakan massa bakteri. Adanya massa bakteri ini dipakai untuk membedakan

 penyakit layu bakteri dengan layu fusarium (pada layu fusarium tidak keluar cairan putih ini).

Pada akar sering tampak sebagian akarnya menjadi coklat busuk.

Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain pengapuran pada tanah yang memiliki pH

asam, perbaikan aerasi dan drainase tanah, pergiliran (rotasi) tanaman, pencabutan dan

 pemusnahan tanaman yang sakit, dan perlakuan bibit sebelum tanam. Perlakuan bibit sebelum

tanam dilakukan dengan cara merendam bidang perakaran bibit dan mediumnya dan larutan

 bakterisida.

3.  Fungi

Fungi adalah organisme prokariot yang termasuk dalam kingdom protista dengan sekitar

75.000 spesies yang sudah diidentifikasi (Ramage et al ., 2001).

Contoh: Akar gada kubis

Penyakit yang menyerang akar kubis ini disebabkan oleh jamur  Plasmodiophora

brassicae. Akar akan mengalami reaksi pembelahan dan pembesaran sel serta membentuk bintil-

 bintil atau kelenjar yang tidak teratur. Bintil-bintil tersebut bersatu membentuk bengkakan.

Selain itu daun akan berwarna hujau kelabu dan cepat layu. Hal ini disebabkan karena jaringan

 pengangkut yang telah rusak.

Page 4: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 4/10

Penggunaan fungisida dapat menjadi salah satu cara pengendalian penyakit akar gada.

Selain itu, dapat disediakan dan digunakan bibit bebas patogen dan pemberian abu atau kapur

yang dapat mengurangi infeksi pada tanaman yang diserang.

4.   Nematoda

 Nematoda pada umumnya berukuran kecil 300-1000 μm, kadang panjangnya mencapai 4

μm dan lebar 15-35 μm, diameternya sangat kecil. Tu buhnya bersifat transparan dan ditutupi

kutikula yang tidak berwarna.

Contoh: Bisul akar atau puru akar.

Bisul akar disebabkan oleh  Meloidogyne sp. Inang utamanya yaitu jagung atau tomat

dengan inang alternatif tembakau, tebu, dan kentang. Bagian yang diserang yaitu akar dengan

gejala daun berguguran dan timbul bisul pada akar.

Pencegahan penyakit yang disebabkan nematoda ini adalah dengan menggunakan

 benih bebas nematoda dari tanaman yang sehat. Bila biji yang akan ditanam diragukan

kesehatannya, biji tersebut dapat terlebih dahulu direndam di dalam air panas. Adapun cara

 pengendaliannya yaitu dengan melakukan rotasi tanaman dan penggunaan nematisida.

Secara umum, patogen yang menyebabkan penyakit dapat dikendalikan dengan

 beberapa cara seperti pengendalian dengan eksklusi (mencegah masuknya patogen dari suatudaerah ke daerah lain), meniadakan patogen dari inang, eradikasi atau memusnahkan patogen,

imunisasi atau meningkatkan ketahanan inang, dan perlindungan langsung tumbuhan dari

 patogen. Selain cara-cara tersebut juga dapat dilakukan pengendalian penyakit tumbuhan secara

terpadu. Pengendalian terpadu adalah upaya mengendalikan tingkat populasi atau tingkat

serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan menggunakan satu atau lebih teknik

Page 5: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 5/10

 pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan untuk mencegah dan mengurangi

timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup

Patogen menyerang tumbuhan inang dengan berbagai macam cara guna memperoleh zat

makanan yang dibutuhkan oleh patogen yang ada pada inang. Untuk dapat masuk kedalam inang

 patogen mampu mematahkan reaksi pertahanan tumbuhan inang.

Dalam menyerang tumbuhan, patogen mengeluarkan sekresi zat kimia yang akan

 berpengaruh terhadap komponen tertentu dari tumbuhan dan juga berpengaruh terhadap aktivitas

metabolisme tumbuhan inang. Beberapa cara patogen untuk dapat masuk kedalam inang

diantaranya dengan cara mekanis dan cara kimia.

Cara mekanis yang dilakukan oleh patogen yaitu dengan cara penetrasi langsung ke

tumbuhan inang. Dalam proses penetrasi ini seringkali dibantu oleh enzim yang dikeluarkan

 patogen untuk melunakkan dinding sel.

Pada jamur dan tumbuhan tingkat tinggi parasit, dalam melakukan penetrasi sebelumnya

diameter sebagian hifa atau radikel yang kontak dengan inang tersebut membesar dan

membentuk semacam gelembung pipih yang biasa disebut dengan appresorium yang akhirnya

dapat masuk ke dalam lapisan kutikula dan dinding sel.

Skema penetrasi patogen terhadap dinding sel tanaman 

Pengaruh patogen terhadap tumbuhan inang hampir seluruhnya karena proses biokimia

akibat dari senyawa kimia yang dikeluarkan patogen atau karena adanya senyawa kimia yang

diproduksi tumbuhan akibat adanya serangan patogen.

Cara Kimia: Substansi kimia yang dikeluarkan patogen diantaranya enzim, toksin dan zat

tumbuh dan polisakarida. Dari keempat substansi kimia tersebut memiliki peranan yang berbeda-

Page 6: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 6/10

 beda terhadap kerusakan inang. Misalnya saja, enzim sangat berperan terhadap timbulnya gejala

 busuk basah, sedang zat tumbuh sangat berperan pada terjadinya bengkak akar atau batang.

Selain itu toksin berpengaruh terhadap terjadinya hawar.

1.  Enzim 

Secara umum enzim dari patogen berperan dalam memecah struktur komponen sel inang,

merusak substansi makanan dalam sel dan merusak fungsi protoplas. Toksin berpengaruh

terhadap fungsi protoplas, merubah permeabilitas dan fungsi membran sel. Zat tumbuh

mempengaruhi fungsi hormonal sel dalam meningkatkan atau mengurangi kemampuan

membelah dan membesarnya sel. Sedang polisakarida hanya berperan pasif dalam penyakit

vaskuler yang berkaitan dengan translokasi air dalam inang dan ada kemungkinan polisakarida

 bersifat toksik terhadap sel tumbuhan.

Enzim oleh sebagian besar jenis patogen dikeluarkan setelah kontak dengan tumbuhan inang.

Tempat terjadinya kontak antara patogen dengan permukaan tumbuhan adalah dinding sel

epidermis yang terdiri dari beberapa lapisan substansi kimia. Degradasi setiap lapisan tersebut

melibatkan satu atau beberapa enzim yang dikeluarkan patogen.

Contoh bagian tanaman yang telah rusak akibat adanya enzim dari patogen tanaman.

Page 7: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 7/10

 

2.  Toksin 

Toksin merupakan substansi yang sangat beracun dan efektif pada konsentrasi yang sangat

rendah. Toksin dapat menyebabkan kerusakan pada sel inang dengan merubah permeabilitas

membran sel, inaktivasi atau menghambat kerja enzim sehingga dapat menghentikan reaksi-

reaksi enzimatis. Toksin tertentu juga bertindak sebagai antimetabolit yang mengakibatkan

defisiensi faktor pertumbuhan esensial.

Toksin yang dikeluarkan oleh patogen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patotoksin,

vivotoksin dan fitotoksin.

a.  Patotoksin 

Patotoksin ialah toksin yang sangat berperan dalam menentukan tingkat keparahan penyakit.Berdasarkan luas kisaran inangnya patotoksin digolongkan menjadi dua, yaitu spesifik dan non-

spesifik. Vivotoksin dan fitotoksin umumnya bersifat non-spesifik.

b.  Vivotoksin 

Vivotoksin ialah substansi kimia yang diproduksi oleh patogen dalam tumbuhan inang dan

atau oleh inang itu sendiri yang ada kaitanya dengan terjadinya penyakit, tetapi toksin ini bukan

agen yang memulai terjadinya penyakit. Beberapa kriteria yang ditunjukkan oleh vivotoksin

diantaranya: dapat dipisahkan dari tumbuhan inang sakit, dapat dipurifikasi dan karakterisasi

kimia, menyebabkan dari sebagian gejala kerusakan pada tumbuhan sehat, dan dapat diproduksi

oleh organisme penyebab penyakit.

c.  Fitotoksin 

Page 8: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 8/10

Fitotoksin adalah toksin yang diproduksi oleh parasit yang dapat menyebabkan sebagian

kecil atau tidak sama sekali gejala kerusakan pada tumbuhan inang oleh pathogen. Tidak ada

hubungan antara produksi toksin oleh patogen dengan patogenesitas penyebab penyakit.

Contoh gejala pada tanaman inang akibat toksin nonspesifik

Contoh gejala pada tanaman inang akibat toksin spesifik

3.  Zat Tumbuh 

Page 9: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 9/10

Zat tumbuh yang terpenting yaitu auksin, giberellin dan sitokinin, selain itu etilen dan

 penghambat tumbuh juga memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Patogen

tumbuhan dapat memproduksi beberapa macam zat tumbuh atau zat penghambat yang sama

dengan yang diproduksi oleh tumbuhan, dapat memproduksi zat tumbuh lain atau zat

 penghambat yang berbeda dengan yang ada dalam tumbuhan, atau dapat memproduksi substansi

yang merangsang atau menghambat produksi zat tumbuh atau zat penghambat oleh tumbuhan.

Patogen seringkali menyebabkan ketidak seimbangan sistem hormonal pada tumbuhan dan

mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal sehingga pada tumbuhan yang terinfeksi oleh

 patogen tersebut akan timbul gejala kerdil, pertumbuhan berlebihan, terlalu banyaknya akar-akar

cabang dan berubahnya bentuk batang.

Contoh gejala pembengkakan pada akar tanaman

4.  Polisakarida 

Beberapa pathogen mungkin dapat mengeluarkan substansi lender yang menyelubungi tubuh

 pathogen tersebut untuk melindungi diri dari factor lingkungan luar yang tidak menguntungkan.

Peranan polisakarida pada penyakit tumbuhan hanya terbatas pada layu. Pada vaskuler,

 polisakarida dalam jumlah yang cukup banyak akan terakumulasi pada xilem yang akan

menyumbat aliran air pada tanaman.

Page 10: Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …

http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 10/10

III. PENUTUP 

a.  Kesimpulan

1.  Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya (tumbuhan).

2.  Patogen dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi/jamur, dan

nematoda.

3.  Pencegahan dan pengendalian patogen berbeda-beda menurut jenis patogennya. Meskipun

demikian, secara umum pengendaliannya dapat dilakukan dengan eksklusi, eradikasi, imunisasi,

 perlindungan langsung tumbuhan dari patogen, dan pengendalian terpadu.

 b.  Saran

Kerugian karena patogen dapat diminimalisir dengan pencegahan dari awal tanam. Dengan

monitoring pada lahan, petani dapat mengetahui lebih awal gejala tanaman terkena patogen dan

adanya vector yang membawa patogen. Jika tanaman sudah terkena patogen, agar tidak menulari

tanaman lain sebaiknya tanaman tersebut segera dicabut dan dimusnahkan. Selain itu vector yang

ada harus ikut dimusnahkan, walaupun hanya ada satu. Karena penyebaran patogen dengan

vector, contohnya serangga vector sangat cepat.