7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 1/10
Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain
dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang
mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiseluler (Warren, 2008).
Patogen juga merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat
menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan
fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Oleh
karena itu, pengendalian terhadap patogen ini sangat penting dalam perlindungan tanaman, yang
mana bertujuan untuk membudidayakan tanaman.
Patogenesitas adalah kemampuan pathogen menyebabkan penyakit, sedangkan inokulum
adalah patogen atau bagian patogen yang dapat meyebabkan infeksi (Agrios, 1996).
Patogen diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi, dan
nematoda.
1. Virus
Virus adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup, namun memiliki materi genetik
berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan keberadaan sel prokariot atau eukariot
yang hidup untuk melakukan replikasi atau perbanyakan dari asam nukleat tersebut. Virus dapat
menginfeksi binatang, manusia, tanaman, fungi, bakteri, protozoa, serangga dan hampir semua
jenis mahluk hidup.
Contoh: Cowpea Aphid Borne Virus (CABMV) pada tanaman kacang panjang.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai pada tanaman kacang
panjang. Vektor pembawa virusnya adalah aphid. Kerugian yang ditimbulkan pada kacang
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 2/10
panjang ialah pertumbuhan dan hasil polong yang tidak normal. Penampakan visual tanaman
kacang panjang yang tertular CABMV ialah tulang daun berwarna kuning, sehingga daun terlihat
menguning atau berwarna belang hijau pucat dan keriput atau terjadi perubahan bentuk daun.
Gangguan penyakit mosaik timbul karena adanya interaksi antara tanaman inang, patogen/vector,
dan lingkungan.
Pengendalian terhadap gangguan penyakit CABMV ialah dengan penyemprotan
insektisida. Perlakuan terhadap insektisida dapat membuat kacang panjang dapat tumbuh normal
dan subur. Secara alamiah kacang panjang mempunyai ketahanan tertentu terhadap penyakit,
yaitu ketahanan yang dikendalikan oleh gen. Perkembangan gen ketahanan terjadi sebagai hasil
evolusi tanaman inang dan patogen yang telah berlangsung lama dan dapat terbentuk banyak
tanaman dengan tingkat ketahanan yang beragam.
Pengendalian yang lebih ekonomis adalah penggunaan varietas yang tahan atau toleran.
Dengan penanaman varietas tahan atau toleran, maka penggunaan pestisida dapat dikurangi.
Selain itu, cara ini lebih aman terhadap lingkungan dan manusia serta kehilangan hasil dan biaya
produksi dapat ditekan. Hasil polong lebih sehat dan konsumen tidak enggan mengkonsumsi.
2. Bakteri
Bakteri, yang termasuk dalam organisme prokariot, merupakan patogen yang
umum pada mahluk hidup seperti tanaman.
Contoh: Penyakit layu bakteri
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 3/10
Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum Smith. Mula-mula tanaman
terlihat layu seperti kekurangan air, terutama pada daun-daun muda (bagian atas dari tanaman)
kemudian tanaman menjadi layu keseluruhannya dan mati. Bila pada pangkal batang dipotong
melintang ataupun membujur akan terlihat pembuluh kayunya berwarna coklat. Bila bagian yang
paling dekat dengan perakaran (pangkal batang) dipotong miring kemudian dimasukkan ke dalam
gelas berisi air jernih, maka tak lama kemudian akan keluar cairan (lendir) yang berwarna putih
(sepintas seperti asap yang keluar dari batang rokok). Lendir tersebut akan mengendap ke dasar
gelas. Lendir ini merupakan massa bakteri. Adanya massa bakteri ini dipakai untuk membedakan
penyakit layu bakteri dengan layu fusarium (pada layu fusarium tidak keluar cairan putih ini).
Pada akar sering tampak sebagian akarnya menjadi coklat busuk.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain pengapuran pada tanah yang memiliki pH
asam, perbaikan aerasi dan drainase tanah, pergiliran (rotasi) tanaman, pencabutan dan
pemusnahan tanaman yang sakit, dan perlakuan bibit sebelum tanam. Perlakuan bibit sebelum
tanam dilakukan dengan cara merendam bidang perakaran bibit dan mediumnya dan larutan
bakterisida.
3. Fungi
Fungi adalah organisme prokariot yang termasuk dalam kingdom protista dengan sekitar
75.000 spesies yang sudah diidentifikasi (Ramage et al ., 2001).
Contoh: Akar gada kubis
Penyakit yang menyerang akar kubis ini disebabkan oleh jamur Plasmodiophora
brassicae. Akar akan mengalami reaksi pembelahan dan pembesaran sel serta membentuk bintil-
bintil atau kelenjar yang tidak teratur. Bintil-bintil tersebut bersatu membentuk bengkakan.
Selain itu daun akan berwarna hujau kelabu dan cepat layu. Hal ini disebabkan karena jaringan
pengangkut yang telah rusak.
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 4/10
Penggunaan fungisida dapat menjadi salah satu cara pengendalian penyakit akar gada.
Selain itu, dapat disediakan dan digunakan bibit bebas patogen dan pemberian abu atau kapur
yang dapat mengurangi infeksi pada tanaman yang diserang.
4. Nematoda
Nematoda pada umumnya berukuran kecil 300-1000 μm, kadang panjangnya mencapai 4
μm dan lebar 15-35 μm, diameternya sangat kecil. Tu buhnya bersifat transparan dan ditutupi
kutikula yang tidak berwarna.
Contoh: Bisul akar atau puru akar.
Bisul akar disebabkan oleh Meloidogyne sp. Inang utamanya yaitu jagung atau tomat
dengan inang alternatif tembakau, tebu, dan kentang. Bagian yang diserang yaitu akar dengan
gejala daun berguguran dan timbul bisul pada akar.
Pencegahan penyakit yang disebabkan nematoda ini adalah dengan menggunakan
benih bebas nematoda dari tanaman yang sehat. Bila biji yang akan ditanam diragukan
kesehatannya, biji tersebut dapat terlebih dahulu direndam di dalam air panas. Adapun cara
pengendaliannya yaitu dengan melakukan rotasi tanaman dan penggunaan nematisida.
Secara umum, patogen yang menyebabkan penyakit dapat dikendalikan dengan
beberapa cara seperti pengendalian dengan eksklusi (mencegah masuknya patogen dari suatudaerah ke daerah lain), meniadakan patogen dari inang, eradikasi atau memusnahkan patogen,
imunisasi atau meningkatkan ketahanan inang, dan perlindungan langsung tumbuhan dari
patogen. Selain cara-cara tersebut juga dapat dilakukan pengendalian penyakit tumbuhan secara
terpadu. Pengendalian terpadu adalah upaya mengendalikan tingkat populasi atau tingkat
serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan menggunakan satu atau lebih teknik
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 5/10
pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan untuk mencegah dan mengurangi
timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup
Patogen menyerang tumbuhan inang dengan berbagai macam cara guna memperoleh zat
makanan yang dibutuhkan oleh patogen yang ada pada inang. Untuk dapat masuk kedalam inang
patogen mampu mematahkan reaksi pertahanan tumbuhan inang.
Dalam menyerang tumbuhan, patogen mengeluarkan sekresi zat kimia yang akan
berpengaruh terhadap komponen tertentu dari tumbuhan dan juga berpengaruh terhadap aktivitas
metabolisme tumbuhan inang. Beberapa cara patogen untuk dapat masuk kedalam inang
diantaranya dengan cara mekanis dan cara kimia.
Cara mekanis yang dilakukan oleh patogen yaitu dengan cara penetrasi langsung ke
tumbuhan inang. Dalam proses penetrasi ini seringkali dibantu oleh enzim yang dikeluarkan
patogen untuk melunakkan dinding sel.
Pada jamur dan tumbuhan tingkat tinggi parasit, dalam melakukan penetrasi sebelumnya
diameter sebagian hifa atau radikel yang kontak dengan inang tersebut membesar dan
membentuk semacam gelembung pipih yang biasa disebut dengan appresorium yang akhirnya
dapat masuk ke dalam lapisan kutikula dan dinding sel.
Skema penetrasi patogen terhadap dinding sel tanaman
Pengaruh patogen terhadap tumbuhan inang hampir seluruhnya karena proses biokimia
akibat dari senyawa kimia yang dikeluarkan patogen atau karena adanya senyawa kimia yang
diproduksi tumbuhan akibat adanya serangan patogen.
Cara Kimia: Substansi kimia yang dikeluarkan patogen diantaranya enzim, toksin dan zat
tumbuh dan polisakarida. Dari keempat substansi kimia tersebut memiliki peranan yang berbeda-
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 6/10
beda terhadap kerusakan inang. Misalnya saja, enzim sangat berperan terhadap timbulnya gejala
busuk basah, sedang zat tumbuh sangat berperan pada terjadinya bengkak akar atau batang.
Selain itu toksin berpengaruh terhadap terjadinya hawar.
1. Enzim
Secara umum enzim dari patogen berperan dalam memecah struktur komponen sel inang,
merusak substansi makanan dalam sel dan merusak fungsi protoplas. Toksin berpengaruh
terhadap fungsi protoplas, merubah permeabilitas dan fungsi membran sel. Zat tumbuh
mempengaruhi fungsi hormonal sel dalam meningkatkan atau mengurangi kemampuan
membelah dan membesarnya sel. Sedang polisakarida hanya berperan pasif dalam penyakit
vaskuler yang berkaitan dengan translokasi air dalam inang dan ada kemungkinan polisakarida
bersifat toksik terhadap sel tumbuhan.
Enzim oleh sebagian besar jenis patogen dikeluarkan setelah kontak dengan tumbuhan inang.
Tempat terjadinya kontak antara patogen dengan permukaan tumbuhan adalah dinding sel
epidermis yang terdiri dari beberapa lapisan substansi kimia. Degradasi setiap lapisan tersebut
melibatkan satu atau beberapa enzim yang dikeluarkan patogen.
Contoh bagian tanaman yang telah rusak akibat adanya enzim dari patogen tanaman.
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 7/10
2. Toksin
Toksin merupakan substansi yang sangat beracun dan efektif pada konsentrasi yang sangat
rendah. Toksin dapat menyebabkan kerusakan pada sel inang dengan merubah permeabilitas
membran sel, inaktivasi atau menghambat kerja enzim sehingga dapat menghentikan reaksi-
reaksi enzimatis. Toksin tertentu juga bertindak sebagai antimetabolit yang mengakibatkan
defisiensi faktor pertumbuhan esensial.
Toksin yang dikeluarkan oleh patogen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patotoksin,
vivotoksin dan fitotoksin.
a. Patotoksin
Patotoksin ialah toksin yang sangat berperan dalam menentukan tingkat keparahan penyakit.Berdasarkan luas kisaran inangnya patotoksin digolongkan menjadi dua, yaitu spesifik dan non-
spesifik. Vivotoksin dan fitotoksin umumnya bersifat non-spesifik.
b. Vivotoksin
Vivotoksin ialah substansi kimia yang diproduksi oleh patogen dalam tumbuhan inang dan
atau oleh inang itu sendiri yang ada kaitanya dengan terjadinya penyakit, tetapi toksin ini bukan
agen yang memulai terjadinya penyakit. Beberapa kriteria yang ditunjukkan oleh vivotoksin
diantaranya: dapat dipisahkan dari tumbuhan inang sakit, dapat dipurifikasi dan karakterisasi
kimia, menyebabkan dari sebagian gejala kerusakan pada tumbuhan sehat, dan dapat diproduksi
oleh organisme penyebab penyakit.
c. Fitotoksin
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 8/10
Fitotoksin adalah toksin yang diproduksi oleh parasit yang dapat menyebabkan sebagian
kecil atau tidak sama sekali gejala kerusakan pada tumbuhan inang oleh pathogen. Tidak ada
hubungan antara produksi toksin oleh patogen dengan patogenesitas penyebab penyakit.
Contoh gejala pada tanaman inang akibat toksin nonspesifik
Contoh gejala pada tanaman inang akibat toksin spesifik
3. Zat Tumbuh
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 9/10
Zat tumbuh yang terpenting yaitu auksin, giberellin dan sitokinin, selain itu etilen dan
penghambat tumbuh juga memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Patogen
tumbuhan dapat memproduksi beberapa macam zat tumbuh atau zat penghambat yang sama
dengan yang diproduksi oleh tumbuhan, dapat memproduksi zat tumbuh lain atau zat
penghambat yang berbeda dengan yang ada dalam tumbuhan, atau dapat memproduksi substansi
yang merangsang atau menghambat produksi zat tumbuh atau zat penghambat oleh tumbuhan.
Patogen seringkali menyebabkan ketidak seimbangan sistem hormonal pada tumbuhan dan
mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal sehingga pada tumbuhan yang terinfeksi oleh
patogen tersebut akan timbul gejala kerdil, pertumbuhan berlebihan, terlalu banyaknya akar-akar
cabang dan berubahnya bentuk batang.
Contoh gejala pembengkakan pada akar tanaman
4. Polisakarida
Beberapa pathogen mungkin dapat mengeluarkan substansi lender yang menyelubungi tubuh
pathogen tersebut untuk melindungi diri dari factor lingkungan luar yang tidak menguntungkan.
Peranan polisakarida pada penyakit tumbuhan hanya terbatas pada layu. Pada vaskuler,
polisakarida dalam jumlah yang cukup banyak akan terakumulasi pada xilem yang akan
menyumbat aliran air pada tanaman.
7/17/2019 Bakteri Patogen Mikrobiologi Tanaman Kesehatan Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, …
http://slidepdf.com/reader/full/bakteri-patogen-mikrobiologi-tanaman-kesehatan-mikroorganisme-ini-juga-tidak 10/10
III. PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya (tumbuhan).
2. Patogen dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu virus, bakteri, fungi/jamur, dan
nematoda.
3. Pencegahan dan pengendalian patogen berbeda-beda menurut jenis patogennya. Meskipun
demikian, secara umum pengendaliannya dapat dilakukan dengan eksklusi, eradikasi, imunisasi,
perlindungan langsung tumbuhan dari patogen, dan pengendalian terpadu.
b. Saran
Kerugian karena patogen dapat diminimalisir dengan pencegahan dari awal tanam. Dengan
monitoring pada lahan, petani dapat mengetahui lebih awal gejala tanaman terkena patogen dan
adanya vector yang membawa patogen. Jika tanaman sudah terkena patogen, agar tidak menulari
tanaman lain sebaiknya tanaman tersebut segera dicabut dan dimusnahkan. Selain itu vector yang
ada harus ikut dimusnahkan, walaupun hanya ada satu. Karena penyebaran patogen dengan
vector, contohnya serangga vector sangat cepat.
Top Related