Bakteri Anaerob Klostridia

download Bakteri Anaerob Klostridia

of 7

Transcript of Bakteri Anaerob Klostridia

BAKTERI ANAEROB PEMBENTUK SPORA

BAKTERI ANAEROB BENTUK SPORA (KLOSTRIDIA)Nika Bellarinatasari, dr

1. CLOSTRIDIUM PERFRINGENSClostridium welchii = Bacillus aerogenes capsulatus = Phlegmonis emphysematosae

Morfologi & Fisiologi

Basil, ukuran 2-4 m x1-1,5 m

Gram positif

Mempunyai kapsul & spora di subterminal

Menghasilkan SOD bersifat aerotoleran

Koloni halus, bulat, dikelilingi zona hemolisis komplit % hemolisis tak lengkap gb target hemolysis

Memecah gula2, menghasilkan asam & gas

Pada media litmus milk gb stormy fermentation

Reaksi Nagler (+)

Struktur Antigen

Major lethal antigen

- toksin alfa, tetha, epsilon

Minor non-lethal antigen

- kolagenase

- antigen kappa

- deoksiribonuklease

- hialuronidase

Metabolit Ekstraseluler

Toksin alfa

Merupakan enzim fosfolipase C/ lesitinase C

menghidrolisis lesitin dan sfingomielin

merusak membran sel eritrosit, lekosit, sel otot

Lesitinase diaktivasi oleh ion Ca & Mg

Toksin tetha

Terbentuk pd kondisi anaerob

Merupakan hemolisin tak tahan panas

merubah permeabilitas kapiler & toksik otot jantung

Enterotoksin

Merupakan protein tak tahan panas

Enterotoksin sel epitel sal.cerna (ileum) Ca intra seluler meningkat terjadi perubahan permeabilitas membran keluarnya makromolekul & cairan sel

Bertanggung jawab pd keracunan makanan

Enzim kolagenase, DNA-ase, hialuronidase, protease

Resistensi

Dalam bentuk spora tahan pemanasan 100 C

Sensitif thd semua antibiotika kecuali gol aminoglikosida

Bentuk klinis

Gas gangren (=clostridial myositis/myonecrosis)

Gejala :

krepitasi (gas dlm jar.subkutan)

nekrosis jar. (oleh toksin-)

peningk permeabilitas kapiler tjd syok

bakteriemia

Pencegahan & pengobatan :

pengambilan jar.rusak mll operasi secepatnya

oksigen hiperbarik

antimikrobaSelulitis klostridial

akibat infeksi bakteri pd luka

gas yg terbtk sangat byk

tdk ada pembengkakan

tdk ada toksisitas gas gangren

Endometritis klostridial

akibat aborsi dg alat yg tdk steril

Gejala :

- nekrosis jar.uterus

- septisemia

- hemolisis intravaskuler yg berlebihan

Diperlukan histerektomi & hemodialisis

Keracunan makanan

Disbbkan enterotoksin di usus halus.

Inkubasi 8-24 jam

mual, muntah, diare, nyeri abdomen

Pencegahan :

- memasak & menyimpan mknn scr higienis

Simple wound contamination

Utk mengatasi, dilak pembersihan jar.nekrotik pd luka

Diagnosis Lab

Spesimen : pus/eksudat

Pemeriksaan lsg : pewarnaan Gram atau spora

Kultur

2. CLOSTRIDIUM TETANIMorfologi & Fisiologi

Btk basil panjang

Gram (+), pd biakan sgt muda/tua dpt mjd Gram (-)

Spora bulat, letak di terminal, ukuran lbh bsr dari pada vegetatifnya drumstick appearance

Flagela peritrikh bergerak aktif

Tdk berkapsul

Anaerob mutlak

Tdk meragikan KH, ttp pd media dekstrosa murni merangsang pbtkan spora

Struktur Antigen

Antigen flagela (Ag H)

Antigen somatik (Ag O)

Antigen spora (Ag spora), yg beda dg Ag H atau Ag O

Metabolit bakterial

Tetanospasmin

Menyerang jar.saraf

Disebut jg neurotoksin, mrp prot ekstraseluler

Disandi oleh gen plasmid

Dpt dibuat toksoid non toksik

Tetanolisin,

Bersifat hemolisin

Mekanisme Kerja Tetanospasmin

Ada 2 pendapat penjalaran toksin :

- mll saraf motorik

- mll aliran darah

Akitivitas toksin tetanus dimulai dengan sinaptosoma berkemampuan tinggi untuk mengikat toksin

Pd sinaptosoma tdp gangliosida yg bertangg.jwb thd pengikatan toksin tetanus

Gangliosida tsb bersifat water soluble mucolipid

PATOGENESISSyarat2 timbulnya infeksi tetanus :

Ada luka

Pd tmp luka, potensial redoks rendah

Adanya jar.nekrosis pd tmp luka atau adanya bahan2 penyebab nekrosis

Adanya kuman aerob yg bersimbiose dg C.tetani, dmn kuman aerob mengambil O2 di sekitarnya shg C.tetani dpt tumbuh

Spora msk dlm luka m.o berkembang menghslkan tetanospasmin mll saraf motorik mencapai SSP tjd hambatan pd tmp tsb dari mek postsynaptic inhibition tjd kontraksi spasmodik (protagonist & antagonist muscle) karena pengaruh asetilkolin yang terus menerus.

Prognosis jelek bila :

Masa inkubasi pendek

Tjdnya spasme smp tetanospasm/kekejangan umum sgt cepat

Luka dekat dg kepala

Usia sgt tua

Hebat & seringnya serangan konvulsi

BENTUK KLINIS

Kontaminasi spora tjd pd :

Pemotongan umbilikus yg aseptis

Unskilled abortion

Pemakaian alat2 tdk steril

Tetanus neonatorum

Panas

Trismus (carpers mouth)

Tdk mau netek

Diagnosis Lab Pemeriksaan lsg dg pewarnaan Gram / spora

Pengobatan Mencuci luka dg H2O2

ATS 50.000-100.000 IU atau human TIG ( tetanus immunoglobulin ) atau antitoksin

Lingk gelap, sedasi, udara cukup

Obat curarelike ( penghamb impuls saraf pada neuromuscular junction )

Antibiotika penicillin

Pencegahan

Membersihkan luka dg antiseptika

Imunisasi aktif/pasif (DPT/ATS)

3. CLOSTRIDIUM BOTULINUMMorfologi & Fisiologi

Batang lurus, kd2 bengkok

Gram (+)

Ukuran 3,4-8,6 m

Flagela peritrikh bergerak aktif

Spora btk oval, letak subterminal

Spora tdk tbtk pd suhu tinggi

Metabolit Bakterial

Eksotoksin (toksin botulinum), dosis lethal < 1 mg

Toksin cepat rusak pd 100 C, tahan pd enzim2 usus & mdh diserap di usus

Tmp kerja pd neuromuscular junction dg menghambat pelepasan asetilkolin muscular paralysis

Sifat Perbenihan

Anaerob mutlak

Hemolisis tipe beta kecuali tipe G

Meragikan glukosa, fruktosa menghasilkan gas, asam asetat, as.butirat, asam2 organik, alkohol dlm jml kecil

Menghidrolisa gelatin

Tdk membentuk indol

Daya Tahan

Lbh resisten thd pemanasan drpd kuman anaerob lain

Resisten bhn kimia/fisik tgtg tipe serologisnya

BENTUK KLINIS

Manusia peka tipe A, B, E, F

Botulisme

berhub dg keracunan mknn yg terkontaminasi toksin

masa inkubasi 18-96 jam

Gejala :

mulut kering, konstipasi,retensi urin,

paralisis otot okuler, faring, laring, pernapasan

kematian 20-70%

Pengobatan :

ventilasi & antitoksin trivalen (A,B,E)

Pencegahan :

proses pengalengan yg benar

memasak 100 C 15 menit

membuang kaleng mknn yang menggelembung

Infant botulism

usia 8 minggu-8 bulan

kontaminasi mknn & susu bayi multiplikasi pd kolon toksin diserap ke sirkulasi

Gejala :

paralisis akut tipe flaccid otot kepala, leher, wjh, tengg

menyebar ke ekstremitas

kematian ok paralisis otot interkostal & diafragma

Penyebab sudden infant death syndrome/ SIDS

Pengobatan : antitoksin & antimikroba

Wound botulism

jarang tjd

pd pemakai injeksi narkoba

Pengobatan : antimikroba

4. CLOSTRIDIUM DIFFICILEPenyebab plg byk kasus diare di RS

Morfologi & Fisiologi

Batang, Gram (+), anaerob mutlak

Meragikan gula2 dg menghslkan asam & gas

Memecah protein

Fastidious microorganism

Media yg mengand cefoksitin, sikloserin, kuning telor & fruktosa

Metabolit Bakterial

Toksin berupa protein, yg disandi gen kromosom,dihslkan

selama /setelah fase stationer.

Terdiri atas :

Toksin A, termasuk enterotoksin

- sbbkan infiltrasi neutrofil

- sbg mediator inflamasi

- mampu mengubah permeabilitas membran

- sbbkan nekrosis jar.

- sbbkan tjd sekresi cairan disertai darah

Toksin B

- mrp sitotoksin

- sbbkan rusaknya sistem mikrofilamen sel

- menurunkan sintesis protein sel (mirip toksin difteri)

PatogenesisTjd pd kead.flora N usus tertekan, misalnya oleh karena pemakaian antibiotika (ampisilin, sefalosporin, klindamisin)& antineoplasma spora berubah mjd vegetatif dan berkembangmenghslkan toksin.Penyakit :

Pseudomembranous colitis (PMC)

adanya pseudomembran td fibrin, lekosit, sel kolon yg nekrosis

Antimicrobic-associated diarrhea (AAD)

Diagnosis Lab

Menentukan adanya PMC dg endoskopi

Menentukan agens psbb dg px.mikrobiologi thd feses

Deteksi toksin

Pengobatan

Pemakaian antibiotika hrs dihentikan

Bila perlu, beri vankomisin atau metronidazol

Scr in vitro sensitif thd penicillin/sefalosporin, ttp scr in vivo dpt dirusak -laktamase yg dihslkan oleh bakteri lain di usus.Created by :

BaRa