Bahaya Medan Listrik Di SUTT

2
Radiasi Medan Listrik dan Magnet SUTT AKHIR-akhir ini muncul masalah lingkungan di SULUT berkaitan dengan kekuatiran masyarakat terhadap Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yang menggiring masyarakat melakukan berbagai aksi penolakan. (SUTT) adalah saluran tena-ga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan di atas 35 KV sampai 245 KV sesuai standar di bidang ketena-galistrikan. Salah satu pe-nyebab kekuatiran masyara-kat terhadap SUTT adalah kurangnya pengenalan dan pemahaman mereka tentang keberadaan SUTT itu sendiri. Ada beberapa kelompok masyarakat yang resah terhadap SUTT. Pertama adalah masyarakat yang benar-benar mengerti tentang bahaya SUTT. Kelom-pok masyarakat ini memiliki pemahaman tentang posisi dan bahaya SUTT terhadap masya-rakat sekitar. Berapa jarak minimal seharusnya antara SUTT dan posisi rumah tinggal penduduk dan benda lainnya. Kelompok yang kedua ada-lah masyarakat yang tidak me-ngerti sama sekali tentang SUTT, tetapi sanggup melaku-kan aksi penolakan terhadap SUTT melalui demonstrasi de-ngan pernyataan-pernyataan yang berlebihan. Kelompok ini dapat melakukan apa saja untuk menyatakan rasa ke- khawatirannya, dan biasanya digerakkan oleh suatu ke-lompok dan mempunyai tu-juan tertentu. Saat tujuannya tercapai, maka aksinya dapat berhenti seketika. Kelompok lainnya adalah kelompok yang mengerti ten-tang SUTT tetapi bersikap ma-sa bodoh. Mereka tahu ke-beradaan SUTT, tetapi mau membangun rumah tinggal yang bertentangan dengan peraturan keberadaan SUTT. Masalah penolakan masyara-kat terhadap SUTT bagaikan buah simalakama. Pemba-ngunan untuk makmur dan sejahteranya rakyat, namun kesehatan masyarakat dan lingkungan juga harus diuta-makan. Hewan dan tumbuhan pun harus dilindungi dari bahaya, apalagi manusia. Bila SUTT ditiadakan, dari mana-kah sumber energi untuk pe-nerangan/kegiatan rutin masyarakat dan kegiatan industri? Jika SUTT ditiadakan atau rencana pembangunan transmisi SUTT lainnya dihen-tikan, bagaimana keseimbangan terjadi antara suplai Energi Listrik dengan kebutuhan masyarakat dan industri? Radiasi medan listrik dan medan magnet yang melewati batas tertentu akan memba-hayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Dalam tubuh manusia ada tegangan listrik walaupun dalam orde yang kecil, yang ditimbulkan oleh adanya pompa jantung. Adanya listrik menimbulkan medan magnet, dan jika medan magnet terganggu akan mempengaruhi ke-seimbangan tubuh manusia. Berdasarkan baku mutu medan listrik dan magnet dalam Peraturan Menteri Kese-hatan No. 261/Menkes/SK/II/1998 tentang Radiasi Medan Listrik dan Medan Magnet, menyatakan bahwa batas aman bagi kesehatan manusia untuk Medan Listrik = 1 x 10 KV/m, Medan Magnet = 5 x 10-4 /mT pada pemaparan 24 jam;

description

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccv

Transcript of Bahaya Medan Listrik Di SUTT

Radiasi Medan Listrik dan Magnet SUTT

Radiasi Medan Listrik dan Magnet SUTT

AKHIR-akhir ini muncul masalah lingkungan di SULUT berkaitan dengan kekuatiran masyarakat terhadap Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yang menggiring masyarakat melakukan berbagai aksi penolakan.

(SUTT) adalah saluran tena-ga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan di atas 35 KV sampai 245 KV sesuai standar di bidang ketena-galistrikan. Salah satu pe-nyebab kekuatiran masyara-kat terhadap SUTT adalah kurangnya pengenalan dan pemahaman mereka tentang keberadaan SUTT itu sendiri.Ada beberapa kelompok masyarakat yang resah terhadap SUTT.Pertama adalah masyarakat yang benar-benar mengerti tentang bahaya SUTT. Kelom-pok masyarakat ini memiliki pemahaman tentang posisi dan bahaya SUTT terhadap masya-rakat sekitar. Berapa jarak minimal seharusnya antara SUTT dan posisi rumah tinggal penduduk dan benda lainnya.Kelompok yang kedua ada-lah masyarakat yang tidak me-ngerti sama sekali tentang SUTT, tetapi sanggup melaku-kan aksi penolakan terhadap SUTT melalui demonstrasi de-ngan pernyataan-pernyataan yang berlebihan. Kelompok ini dapat melakukan apa saja untuk menyatakan rasa ke-khawatirannya, dan biasanya digerakkan oleh suatu ke-lompok dan mempunyai tu-juan tertentu. Saat tujuannya tercapai, maka aksinya dapat berhenti seketika.Kelompok lainnya adalah kelompok yang mengerti ten-tang SUTT tetapi bersikap ma-sa bodoh. Mereka tahu ke-beradaan SUTT, tetapi mau membangun rumah tinggal yang bertentangan dengan peraturan keberadaan SUTT.Masalah penolakan masyara-kat terhadap SUTT bagaikan buah simalakama. Pemba-ngunan untuk makmur dan sejahteranya rakyat, namun kesehatan masyarakat dan lingkungan juga harus diuta-makan. Hewan dan tumbuhan pun harus dilindungi dari bahaya, apalagi manusia. Bila SUTT ditiadakan, dari mana-kah sumber energi untuk pe-nerangan/kegiatan rutin masyarakat dan kegiatan industri? Jika SUTT ditiadakan atau rencana pembangunan transmisi SUTT lainnya dihen-tikan, bagaimana keseimbangan terjadi antara suplai Energi Listrik dengan kebutuhan masyarakat dan industri?Radiasi medan listrik dan medan magnet yang melewati batas tertentu akan memba-hayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Dalam tubuh manusia ada tegangan listrik walaupun dalam orde yang kecil, yang ditimbulkan oleh adanya pompa jantung. Adanya listrik menimbulkan medan magnet, dan jika medan magnet terganggu akan mempengaruhi ke-seimbangan tubuh manusia.Berdasarkan baku mutu medan listrik dan magnet dalam Peraturan Menteri Kese-hatan No. 261/Menkes/SK/II/1998 tentang Radiasi Medan Listrik dan Medan Magnet, menyatakan bahwabatas aman bagi kesehatan manusia untuk Medan Listrik = 1 x 10 KV/m, Medan Magnet = 5 x 10-4 /mT pada pemaparan 24 jam; dan untuk Medan Listrik = 3 x 10 KV/m, Medan Magnet = 5 MT pada pemaparan singkat (2 jam/hari).Peraturan lainnya berkaitan dengan pengaturan mengenai jarak bebas minimum antara SUTT & SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi di atas 245 KV) dengan tanah dan benda lain yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01-P/47/MPE/1992. Dalam peraturan ini ditetapkan be-sarnya jarak bebas minimum antara pengantar SUTT dengan bangunan tidak tahan api (termasuk rumah penduduk), untuk SUTT 66 KV adalah 12,5 meter, dan untuk SUTT 150 KV jaraknya 13,5 meter.Sekarang muncul pertanya-an, apakah pembangunan yang ada di lokasi yang ber-masalah sudah sesuai dengan peraturan di atas, terutama jarak bebas minimum peng-antar dengan perumahan penduduk atau benda lain-nya? Atau seberapa besarkah medan listrik dan magnet di lokasi perumahan yang mempermasalahkan keha-diran SUTT?Ada kenyataan bahwa SUTT lebih dulu ada pada suatu lokasi daripada pemukiman penduduk. Di kemudian hari, penduduk tersebut melaku-kan komplein terhadap PT. PLN. Kembali lagi pada peng-golongan kelompok masyara-kat di atas: yang paham tentang SUTT yakni kelompok yang benar-benar paham, kelompok yang seolah-olah paham tetapi sebetulnya tidak paham, dan kelompok paham tapi pura-pura tidak tahu tentang SUTT. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini, antara lain: sosialisasi berulang-ulang dan pembinaan/penyu-luhan kepada masyarakat mengenai SUTT prinsip SUTT, bahaya SUTT, per-aturan keberadaan SUTT, dll.Dan kunci utama bahwa sekarang saatnya pemerintah harus mampu untuk mentaati tataruang melalui regulasi yang ada, sehingga kegiatan satu dengan yang lain tidak terjadi tumpang tindih lokasi yang berakibat pada keresahan masyarakat.(Penulis adalah Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA Unima, dan Staf Ahli BPLH Propinsi Sulut, Peneliti Lingkungan)