Bahaya Biologis Pd Pekerja Lab

5
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit Akibat Hubungan Kerja di laboratorium Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung organisme pathogen. Karena pada Lingkungan kerja di laboratorium favorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupationalhealth hazards) adalah bahaya : 1. Faktor fisik (panas, cahaya, noise, vibrasi, ioniasing radiation,debu, tekanan, suhu, listrik, gelombang elektromagnitik, dll ) 2. Faktor kimia (logam berat, nonlogam, gas, vapor, uap, fume, asap , dll)  3 . Biologie ( jamur, bakteri, fungi, serangga, dll),  Ergonomi.Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagimenjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi a. organisme viable, b. racun biogenik dan c. alergi biogenik.II.  IDENTIFIKASI RESIOKO BAHAYA BIOLOGI DI TEMPAT KERJA Identifikasi resiko bahaya factor biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents penyebab penyakit seperti: 1. Mikro o rganisme (bakteri, virus, fungi) : toksin, infeksi, alergi, 2 .  A r t h o p o d a (s erangga, d l l ) : s enga t an, i n f e k s i ,  3. Tumbuhan tingkat tingkat tinggi (toksin &allergen) : dermatitis, asma, pilek  4. Tumbuhan tingkat tingkat rendah (yang membentuk spora)  5 . Vertebrata (protein allergen) : urine, saliva, faeces, kulit/rambut, allergi  6. Inervertebrata selain Arthopoda (cacing, protozoa).  

description

tentang bahaya biologis pada pekerja lab

Transcript of Bahaya Biologis Pd Pekerja Lab

Penyakit Akibat Kerja & Penyakit Akibat Hubungan Kerja dilaboratoriumPara pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung organisme pathogen. Karena pada Lingkungan kerja di laboratorium favorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupationalhealth hazards) adalah bahaya :1. Faktor fisik (panas, cahaya, noise, vibrasi, ioniasing radiation,debu, tekanan, suhu, listrik, gelombang elektromagnitik, dll )2. Faktor kimia (logam berat, nonlogam, gas, vapor, uap, fume, asap , dll)3. Biologie ( jamur, bakteri, fungi, serangga, dll),Ergonomi.Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagimenjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi.Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadia. organisme viable, b. racun biogenik danc. alergi biogenik.II.IDENTIFIKASI RESIOKO BAHAYA BIOLOGI DI TEMPAT KERJAIdentifikasi resiko bahaya factor biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents penyebab penyakit seperti: 1. Mikro organisme (bakteri, virus, fungi) : toksin, infeksi, alergi, 2. Arthopoda (serangga, dll) : sengatan, infeksi,3. Tumbuhan tingkat tingkat tinggi (toksin &allergen) : dermatitis, asma, pilek4. Tumbuhan tingkat tingkat rendah (yang membentukspora)5. Vertebrata (protein allergen) : urine, saliva, faeces, kulit/rambut, allergi6. Inervertebrata selain Arthopoda (cacing, protozoa).2.1 BakteriBakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung dan batang (basil. Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri yaitu : anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala, atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.2.2. Bahaya infeksiPenyakit akibat kerja karena infeksi relative tidak umum dijumpai. Contoh penyakit : hepatitis B, tuberculosis, salmonella, chlamidia, psittaci. Masuknya mikroorganisme ini kedalam tubuh dipengaruhi oleh banyak factor, antara lain virulensi, ketahanan tubuh, respon imun tubuh, dll.2.3 VirusVirus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16-300 nano meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus yaitu : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya.Pada pekerja laboratorium juga rentan terinfeksi virus HIV. Karena HIV ini dapat ditularkan melalui transfuse darah yang tercemar, dan tertusuk/teriris jarum/pisau yang terontaminasi. Dimana pekerja laboratorium ini lebih sering bekerja dengan kerentanan terhadap hal-hal tersebut.2.4 Parasit1. Malaria: gigitan nyamuk anopheles2. Ansxylostomiosis: anemia khronis3. Jamur: gatal-gatal dikulit.Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih complex karena berupa multi sel. Dapat mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organism atau hewan lain.2.5 Hewan Serangga: sengatan Binatang berbisa: gigitan ular Binatang buas: carnivore2.6 Organisme variable dan racun biogenica. Organisme variable termasuk didalamnya jamur, spora, dan mycotoxinsb. Racun biogenic endotoxins, aflatoxins2.7 Racun biogenica. Termasuk di dalamnya adalah jamur, animal-derived protein, enzimb. Bahan allergen dapat berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari bulu, dan protein dari urine dan feses, proses fermentasi, pembuatan obat, bioteknologi (enzim, vaksin, dan kultur jaringan)c. Pda orang yang sensitive, pemajanan allergen dapat menimbulkan gejala alergi seperti rhinitis, conjunctivis dan asma.

CARA PENULARAN KEDALAM TUBUH MANUSIABanyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia dan cara masuknya kedalam tubuh yaitu:1. Melalui saluran pernapasanInhalasi spora/debu tercemar : kokidiomikosis, histoplasmosis, new castle, ornitosisk, Q-fever, Tbc2. Melalui mulut (makanan dan minuman)Hepatitis, diare, poliomyelitis3. Melalui kulit Kulit utuh: anthrax, bruselosis, leptospirosi, skistosomiasis, tularemia, cacing tambang. Kulit rusak: erisipeloid, rabies, sepsis, tetanus Kulit meserasi: infeksi jamur Gigitan serangga: leismaniasis, malaria, riketsiosis Gigitan sengkenit: tripanosomiasis

Mengontrol / pencegahan pada factor biologiFactor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain :1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang tertular organism pathogen2. Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi3. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk bekrja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.4. Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good Laboratory Practice)5. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.6. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar7. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar8. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.9. Kebersihan diri dari petugas10. Mengkarantina hewan lab yang terinfeksi dan vaksinasi11. Imunisasi bagi pekerja yang beresiko tertular penyakit di tempat kerja12. Membersihkan semua debu yang ada di system pendingin paling tidak satu kali setiap bulan13. Membuat system pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang pathogen.Dengan mengenal bahaya dari factor biologi pada pekerja laboratorium dan bagaimana mengontrol dan mencegah penularannya diharapkan efek yang merugikan dapat dihindari.DapusSubiantoro Agung, W. 2011. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI LABORATORIUM SAINS. Jurdik Biologi FMIPA UNYBung okles. 2008. Pengenalan Bahaya Di LingkunganKerja