bahasan pangan

73
ACARA 5 DKBM Arti : Daftar komposisi nilai gizi bahan makanan berisikan nilai gizi dari beragam pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Fungsi : Daftar ini berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi serta sebagai penilaian pada konsumsi makanan sehari-hari apakah telah memenuhi kecukupan zat gizi. Daftar komposisi gizi bahan makanan ini ditujukan kepada semua pihak yang bersangkutan dengan makanan atau gizi, seperti: para petugas kesehatan dan gizi, ahli teknologi makanan, pengusaha makanan, pertanian, siswa sekolah dan lain-lainnya. Penilaian Konsumsi Pangan Tujuan dilaksanakannya survei konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan makan, dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, Rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Secara lebih khusus tujuan pelaksanaan survei konsumsi makanan ini antara lain adalah untuk a) Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, f) Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi. Metode pengukuran konsumsi pangan berdasarkan jenis data yang diperoleh antara lain adalah pertama Metode kualitatif, meliputi Metode frekuensi makanan (food frequensi); Metode dietary history; Metode telepon; Metode pendaftaran makanan. Dan kedua Metode kuantitatif meliputi Metode recall 24 jam; Perkiraan makanan (estimated food records); Penimbangan makanan (food weighing) ; Metode food account; Metode inventaris (inventory method) ; Pencatatan (household food record) dan ketiga Metode

Transcript of bahasan pangan

ACARA 5DKBMArti :Daftar komposisi nilai gizi bahan makanan berisikan nilai gizi dari beragam pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.Fungsi : Daftar ini berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi serta sebagai penilaian pada konsumsi makanan sehari-hari apakah telah memenuhi kecukupan zat gizi. Daftar komposisi gizi bahan makanan ini ditujukan kepada semua pihak yang bersangkutan dengan makanan atau gizi, seperti: para petugas kesehatan dan gizi, ahli teknologi makanan, pengusaha makanan, pertanian, siswa sekolah dan lain-lainnya.Penilaian Konsumsi PanganTujuan dilaksanakannya survei konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan makan, dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, Rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinyaSecara lebih khusus tujuan pelaksanaan survei konsumsi makanan ini antara lain adalah untuk a) Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, f) Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi.Metode pengukuran konsumsi pangan berdasarkan jenis data yang diperoleh antara lain adalah pertama Metode kualitatif, meliputi Metode frekuensi makanan (food frequensi); Metode dietary history; Metode telepon; Metode pendaftaran makanan. Dan kedua Metode kuantitatif meliputi Metode recall 24 jam; Perkiraan makanan (estimated food records); Penimbangan makanan (food weighing) ; Metode food account; Metode inventaris (inventory method) ; Pencatatan (household food record) dan ketiga Metode kualitatif dan kuantitatif antara lain Metode recall 24 jam dan Metode riwayat makanan (dietary history)Metode Pengukuran konsumsi tingkat rumah tangga, maka metode yang digunakan antara lain adalah metode Pencatatan (food accoun); Metode pendaftaran (food list); Metode inventaris (inventory method); Pencatatan makanan rumah tangga (household food record). Sedangkan metode yang baik untuk pengukuran konsumsi tingkat individu antara lain: Metode recall 24 jam; Metode estimated food records; Metode penimbangan makanan; Metode dietary history; Metode frequensi makanan (food frequency)Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan metode pengukuran konsumsi makanan antara lain: Tujuan penelitian Jumlah responden yang diteliti Umur dan jenis kelamin responden Keadaan sosial ekonomi responden Ketersediaan dana dan tenaga Kemampuan tenaga pengumpul data Pendidikan responden Bahasa yang digunakan responden Pertimbangan logistik pengumpulan data

Latar BelakangPenilaian konsumsi pangan dapat digunakan sebagai indikator pola pangan yang baik atau kurang baik . Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Penilaian konsumsi pangan dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan . Hal ini dapat membantu menunjukkan persediaan zat gizi dalam tubuh cukup atau kurang . Rendahnya mutu bahan makanan yang dikonsumsi dan jumlah makanan yang tidak cukup dapat menyebabkan berbagai masalah diantaranya adalah : pertumbuhan badan terganggu , gangguan pada perkembangan mental dan kecerdasan , timbulnya berbagai macam penyakit , angka kematian bayi dan anak yang tinggi serta menurunnya daya kerja .Konsumsi makanan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan secara kompleks , seperti tersedianya bahan makanan , status ekonomi dan sosial budaya serta gangguan kesehatan lingkungan . Keadaan gizi , baik kekurangan atau kelebihan sering disebut dengan istilah Gizi Salah . Banyak negara berkembang termasuk indonesia menghadapi masalah gizi yang disebut dengan masalah Gizi Ganda . Istilah gizi ganda mengacu kepada pengertian masalah gizi yang memiliki dua sisi . Sisi pertama adalah empat masalah gizi kurang , yaitu kurang energi protein , kurang vitamin A , anemi gizi besi , dan gangguan akibat kekurangan iodium .I.2 Tujuan- Untuk menganalisis status gizi keluarga .- Untuk menentukan kebutuhan makanan dalam kehidupan sehari hari .BAB IITinjauan pustakaDasar TeoriPangan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia .Rendahnya mutu bahan makanan yang dikonsumsi dan jumlah makanan yang tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi makanan sehari hari dapat menyebabkan masalah yang diantaranya adalah : gangguan pada perkembangan mental dan kecerdasan , pertumbuhan badan terganggu , timbulnya berbagai macam penyakit , angka kematian bayi dan anak yang tinggi serta menurunnya daya kerja . Penilaian konsumsi pangan dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan dan dapat membantu menunjukkan persediaan zat gizi dalam tubuh cukup atau kurang . Penilaian konsumsi pangan seperti cara penilaian keadaan gizi lainnya mempunyai kelemahan kelemahan , antara lain :- Konsumsi pangan tidak selalu tepat , karena orang dapat kurang cermat mencatat semua apa yang dimakannya dalam jumlah yang tepat , jika digunakan cara recall makanan , tidak semua ingat makanan apa yang dimakan .- Pengumpulan data konsumsi pangan dalam waktu jangka pendek tidak selalu mewakili pola kebiasaan konsumsi pangan .- Variasi kebutuhan pangan perorangan tidak selalu dicerminkan secara tetap , jika dibandingkan dengan konsumsi zat gizi yang diajurkan .- Konsumsi zat gizi yang dianjurkan lebih menekankan pada kebutuhan kelompok orang dari pada untuk perorangan .- Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) untuk menghitung data konsumsi zat gizi , tidak selalu tepat untuk jenis pangan yang dimakan .Metode Pengumpulan Data Konsumsi PanganPenilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei . Survei konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang , keluarga atau kelompok orang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif . Survei secara kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sedangkan secara kualitatif adalah untuk mengetahui frekuensi makan , kebiasaan makan ( food habit) , jenis pangan , dan cara memperolehnya .3. Metode mengingat ingat ( recall method )Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa yang lalu . Wawancara dilakukan serinci mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu . Penentuan jumlah hari recall sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh makanan . Biasanya dilakukan selama 2 - 3 hari atau seminggu , bila terlalau lama dikuatirkan responden akan banyak yang lupa .Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan pagi , makan siang , makan malam dan makanan selingan atau jajanan . Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok , sumber protein nabati ( kacang kacangan ) , sumber protein hewani ( daging , ikan , telur dan susu ) , sayuran , buah buahan dan lainnya . Penaksiran jumlah makanan yang dikonsumsi diawali dengan menyatakan dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT) , seperti : potong , ikat , piring , gelas , mangkok , sendok makan dan alat atau ukuran lain yang biasa dilakukan dalam rumah tangga . Dari ukuran rumah tangga (URT) , jumlah makanan dikonversikan menjadi satuan berat ( gram ) yang menggunakan daftar URT yang umum berlaku atau dibuat sendiri pada saat survei . Agar hasil survei cukup teliti sebaiknya pewawancara telah berpengalaman atau dilatih sebelumnya mengenal URT dan mengkonversikannya kesatuan berat . Selain itu mengenal cara cara pengolahan pangan dan pola pangan penduduk didaerah yang diteliti .Metode racall sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga . Tetapi metode ini dapat digunakan untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota . Keluarga diwawancara atau salah seorang anggota keluarga yang mengetahui tentang konsumsi anggota keluarga lainnya .Metode mengingat ingat mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya , karena keterangannya diperoleh dari hasil ingatan . Kelemahan dapat diatasi dengan memperpanjang waktu survei .Survei Konsumsi Pangan Secara KualitatifSurvei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai pola konsumsi pangan , kebiasaan makan termasuk makanan pantangan . Data data yang perlu dikumpulkan meliputi , jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi masing masing jemis pangan , asal atau dari mana diperolehnya , cara penyimpanan , penyiapan dan pemasakan makanan .

Penilaian konsumsi pangan digunakan untuk menunjukkan tingkat keadaan gizi dan . dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dimakan .2. Survei konsumsi pangan bertujuan untuk mengetehui konsumsi pangan seorangkeluarga . Survei konsumsi pangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :1. Survei konsumsi pangan secara kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlahbahan makanan yang dikonsumsi .2. Survei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk mengetahui frekuensimakan , kebiasaan makan , jenis pangan , dan cara memperolehnya .Data data dan informasi yang diperoleh dari survei konsumsi pangan kemudiandikonfersikan kedalam zst gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi BahanMakanan (DKBM) .6. Untuk menilai tingkat konsumsi pangan ( energi dan zat gizi yang lainnya )diperlukan suatu standard kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) dengan memakaipedoman daftar kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan .

Pada prinsipnya ada 4 macam metode penilaian konsumsi pangan secara kuantitatif yaitu:1. Metode Inventaris ( inventory method )Metode inventaris sering juga disebut Log Book Method , biasanya digunakan pada survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga . Metode ini prinsipnya adalah melakukan inventaris ( pencatatan ) dan penimbangan langsung terhadap semua jenis bahan makanan , mulai dari awal sampai akhir survei . Periode waktu yang digunakan dapat 1 minggu atau berbulan bulan . Inventaris dan penimbangan dilakukan oleh enumerator atau responden ( salah satu anggota keluarga ) yang telah dilatih sebelumnya . Tahap peleksanaannya adalah sebagai berikut :1. Pada hari pertama survei , catat dan timbang semua jenis pangan yang ada . Ini dianggap sebagai stok awal (S) .2. Selama survei ( mulai hari kedua sampai sehari sebelum hari terakhir survei ) , catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diperoleh dari dibeli , diberi , dari kebun atau makan diluar rumah (Pp).3. Catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diberikan kepada selain anggota keluarga (Pb) selama survei .4. Pada hari terakhir survei , catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang ada dirumah . Ini dianggap sebagai stok akhir (Sk) .5. Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi (Ki) adalah :Ki = Swi + Ppi Pbi Skii = 1,2,3..menunjukkan jenis pangan6. Rata rata konsumsi per kapita = B = jumlah anggota keluargaData tentang jumlah anggota keluarga , umur , berat badan , pendidikan serta jenispekerjaan perlu dilengkapi dalam survei .2. Metode Pendaftaran ( foodlist method )Metode ini hampir sama dengan metode inventaris dalam hal pencatatannya , perbedaannya pada penimbangan . Metode ini tidak dilakukan penimbangan ataupengukuran langsung . Datanya dikumpulkan secara wawancara dengan keluargadan dicatat dalam formulir yang telah disiapkan sebelumnya . Metode ini kurangteliti dibandingkan dengan metode inventaris , karena data yang dikumpulkanmerupakan hasil astimasi ( perkiraan ) , sedangkan pada metode inventarisdilakukan penimbangan secara langsung .Biaya metode pendaftaran labih murahdidandingkan dengan metode inventaris .3. Metode mengingat ingat ( recall method )Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa yang lalu . Wawancara dilakukan serinci mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu . Penentuan jumlah hari recall sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh makanan . Biasanya dilakukan selama 2 - 3 hari atau seminggu , bila terlalau lama dikuatirkan responden akan banyak yang lupa .Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan pagi , makan siang , makan malam dan makanan selingan atau jajanan . Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok , sumber protein nabati ( kacang kacangan ) , sumber protein hewani ( daging , ikan , telur dan susu ) , sayuran , buah buahan dan lainnya . Penaksiran jumlah makanan yang dikonsumsi diawali dengan menyatakan dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT) , seperti : potong , ikat , piring , gelas , mangkok , sendok makan dan alat atau ukuran lain yang biasa dilakukan dalam rumah tangga . Dari ukuran rumah tangga (URT) , jumlah makanan dikonversikan menjadi satuan berat ( gram ) yang menggunakan daftar URT yang umum berlaku atau dibuat sendiri pada saat survei . Agar hasil survei cukup teliti sebaiknya pewawancara telah berpengalaman atau dilatih sebelumnya mengenal URT dan mengkonversikannya kesatuan berat . Selain itu mengenal cara cara pengolahan pangan dan pola pangan penduduk didaerah yang diteliti .Metode racall sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga . Tetapi metode ini dapat digunakan untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota . Keluarga diwawancara atau salah seorang anggota keluarga yang mengetahui tentang konsumsi anggota keluarga lainnya .Metode mengingat ingat mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya , karena keterangannya diperoleh dari hasil ingatan . Kelemahan dapat diatasi dengan memperpanjang waktu survei .4. Metode Penimbangan ( Weighing Method )Prinsip metode ini adalah mengukur langsung berat setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi dengan cara penimbangan . Apabila berat bahan makanan seebelum dimakan adalah Sk dan berat bahan makanan yang tersisa setelah dimakan adalah T , maka berat bahan makanan yang dikonsumsi (K) adalah :Ki = Ski Tii = 1,2,3 ..menunjukkan jenis bahan makananApabila tidak ada Daftar Kandungan Gizi Makanan yang telah masuk atau diolah Daftar Konversi Masak Mentah (F) maka pada saat survei perlu ditimbang berat bahan makanan mentah sebelum dimakan (Sm) untuk mengetahui faktor mentah masak . Jika bahan makanan masih mentah , perlu diketahui apakah sudah berat bersih atau berat kotor .Untuk mendapatkan informasi terhadap kejadian yang telah lalu yang harus digali dari subjek penelitian, metode konsumsi pangan yang dipakai adalah metode ingatan 24 jam (24-hour food recall) dan metode frekuensi konsumsi pangan (food frequensi) (Basuki, 2000). 1.Metode ingatan 24 jam (24-hours recall method) Dalam metode ingatan 24 jam digunakan untuk megetahui kuantitas makanan yang dikonsumsi selama satu hari dengan menggunakan formulir food Universitas Sumatera Utararecall 24 jam. Pada metode ini responden disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu, dimulai dari sejak dia bangun tidur pagi sampai tidur malam harinya. Untuk membantu mengingat dan menentukan jumlah yang dimakan, biasanya menggunakan alat bantu food model. Ketetapan model ini tergantung daya ingat responden dan kemampuan/keahlian pewawancara untuk membantu responden mengingat jenis dan banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi . Metode ingatan 24 jam jika dilakukan satu hari tidak dapat menggabarkan informasi rata-rata konsumsi. Sebaiknya dilakukan minimal 2x24 dengan selang watu 2 hari. Frekuensi pengukuran yang diperlukan tergantung pada tingkat keakuratan hasil yang diinginkan. Dalam menggunakan metode ini harus memperhitungkan pengaruh akhir minggu, musim dan liburan karena akan berpengaruh pada asupan pangan. Untuk mensiasati dapat menyediakan perkiraan asupan pangan nasional. 2.Metode frekuensi konsumsi pangan (food frequency method)Metode food frequency pangan adalah metode untuk mengatahui kebiasaan konsumsi pangan dari individu dalam jangka waktu tertentu. Prinsip pendekatan frekuensi makanan dalam kaitan antara asupan pangan dengan timbunya penyakit adalah bahwa rata-rata asupan jangka panjang yaitu, minggu, bulan atau tahun. Merupakan paparan yang lebih bermakna dibandingkan asupan pada beberapa hari. Dalam menggunakan metode food frequencyperlu diperhatikan faktor-faktor seperti daftar bahan makanan yang akan ditanyakan, lamanya periode yang dimasukkan dalam perhitungan (Gibson, 1990).

ACARA 6BMRMetabolisme basal diartikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai proses vital ketika tubuh tengah beristirahat. Dengan kata lain, metabolisme basal merupakan jumlah minimal energi yang dikeluarkan untuk mempertahankan fungsi alat pernapasan, sirkulasi darah, peristaltik usus, tonis otot, temperaturtubuh, kegiatan kelenjar, serta fungsi vegetatiflain (Arisman,2010).Laju metabolisme dapat diukur dengan kalorimetri tak langsung, dan diartikan sebagai energi yang dikeluarkan oleh seseorang setelah 12-14 jam berpuasa (biasanya sepanjang malam) sementara secara mental dan fisik beristirahat pada lingkungan yang bersuhu netral. Basal metabolic ratesering diambil untuk mewakili tingkat minimal keluaran enerrgi tiap hari, meski telah 24diketahui bahwa BMR bukanlah nilai yang baku dan bahwa energi yang keluar selama tidur berada dibawah tingkat BMR(Arisman,2010).Banyak faktor (terbagi menjadi faktor primer dan sekunder) yang berpengaruh pada BMR.Faktor primer meliputi luas permukaan tubuh, jenis kelamin, usia, komposisi tubuh, keaktifan kelenjar penghasilhormon (tiroid, insulin, glukagon, hormon pertumbuhan, prolaktin, dan MSH)dan kehamilansementara faktor sekundermeliputi status gizi, tidur, demam, dan kegiatan(Arisman,2010).Pengaruh luas permukaan tubuh terhadap BMR dapat dijelaskan dengan membandingkan nilai BMR orang yang bertubuh pendek gemuk dengan orang bertubuh kurus tinggi, dengan catatan berat badan keduanya sama. Basal Metabolic Rateorang yang berpostur gemuk pendek lebih rendah dibanding yang berperawakan kurus tinggi sebab luas permukaantubuh orang gemuk pendek memang lebih kecil. Dengan demikian, energi yang dibutuhkan oleh orang yang bertubuh jangkung untuk mempertahankan fungsi organ-organ jelas lebih besar (Arisman,2010)

25koefisiensi 1-4$ terhadap dua atau lebih pengukuran BMR pada subjek yang sama dan di saat yang berbeda (Arisman,2010).II.1.7.Memperkirakan BMRCara yang paling baik untuk menghitung BMR adalah dengan menggunakan kalorimeter. Namun, alat tersebut disamping harganya mahal, juga tidak efesien dan efektif jika digunakan untuk mengukur orang banyak. Karena itu cara prediktif lebih dianjurkan(Arisman,2010).Rumus yang paling akurat yaitu rumus yang hasil penghitungannya paling mendekati nilai sebenarnya, jelas harus mencantumkan usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan ke dalam pernghitungan karena faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap BMR. Rumus yang paling cocok untuk memenuhi kriteria tersebut adalah rumus Harris-Bennedict. Hasil penghitungan BMR denganpersamaan Harris-Bennedict ini, berdasarkan penelitian Daly dkk. (1985) berlebih 10-15%, sementara hasil riset long dkk (1979,1980) menunjukkan bahwa kelebihan tersebut hanya sebesar 3%. Dengan demikian, hasil penghitungan dengan persamaan ini harus dipotong sebanyak kelebihan tersebut(Arisman,2010)..Rumus Harris-BennedictII.1.8.Permasalahan Gizi yang tidak adekuat Asupan nutrien (zat gizi) tertentu yang tidak adekuat dan berlebihan atau tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk (morbiditas) dan mungkin kematian (mortalitas). Transisi antara tingkatan-tingkatan asupan tersebut sulit didefinisikan, maka cara terbaik untuk melihat kecukupan gizi BMR = 66,42 + (13,75 BB) + (5 TB) (6,78 U)BMR = 655,1 + (9,65 BB) + (1,85 TB) (4,68 U)Keterangan:BB = berat badan dalam kgBMR = basal metabolic rate (kkal)Berat yang digunakan bergantung pada tujuan penghitungan ini , dapat berat normal,berat ideal, atau berat sekarangTB = Tinggi badan dalam cmU = usia dalam tahun

PengertianBasal Metabolic Rate ( BMR ) adalah kebutuhan kalori minimum yang dibutuhkan seseorang hanya untuk sekedar mempertahankan hidup, dengan asumsi bahwa orang tersebut dalam keadaan istirahat total, tidak melakukan aktivitas sedikitpun.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Metabolisme BasalGenetik, sebagian orang dilahirkan dengan tingkat metabolisme basal (BMR) tinggi, dan sebagian lagi BMRlebih rendah.Gender, laki laki cenderung memiliki massa otot lebih besar daripada perempuan, sehingga BMR laki laki lebih besar daripada perempuan.Usia, BMR cendererung berkurang seiring dengan bertambahnya usia. BMR seseorang dapat turun sekitar 2% per dekade.Berat tubuh, semakin berat massa tubuh seseorang, BMRnya akan lebih tinggi.Body surface area atau Luas permukaan tubuh, ini berkaitan dengan tinggi dan berat seseorang. Sehingga orang yang lebih tinggi dan besar cenderung memiliki BMR yang lebih tinggi.Pola makan, dalam keadaan lapar BMR seseorang bisa turun hingga 30%.Suhu tubuh, setiap kenaikan suhu tubuh 0.5 C,BMR bisa meningkat hingga 7%.Suhu Lingkungan, suhu lingkungan juga berpengaruh pada tingkat BMR seseorang. Ini berkaitan dengan upaya penstabilan suhu tubuh. Semakin rendah suhu lingkungan, BMR akan cenderung lebih tinggi.Hormon, hormon yang mempengaruhi tingkat BMR adalah hormon tiroksin. Hormon tiroksin sebagai regulator BMR, yang mengatur kecepatan metabolisme tubuh. Semakin banyak homon tiroksin yang disekresikan, maka akan semakin tinggi BMRnya.

C. Penghitungan BMRBerikut ini adalah teknik penghitungan Basal Metabolic Rate dengan menggunakan Rumus Harris Benedict, 1919:Pria : 66 + (13,7 BB dalam kg) + (5 TB dalam cm) - (6,8 Umur dalam tahun)Wanita : 655 + (9,6 BB dalam kg) + (1,8 TB dalam cm) - (4,7 Umur dalam tahun)Pengembangan pola konsumsi pangan ditujukan pada penganekaragaman pangan yang berasal dari bahan pangan pokok dan semua bahan pangan lainnya termasuk lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan makanan kudapan (jajanan).Dengan demikian pola konsumsi yang berkembang di masyarakat, menu makanan yang tersusun dapat memenuhi zat gizi yang diperlukan, karena kekurangan salah satu zat gizi pada salah satu jenis pangan dapat dipenuhi dari kandungan zat gizi yang terdapat pada jenis bahan pangan yang lain. Dalam pengembangan pola konsumsi pangan diperlukan penguasaan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan dalam memilih jenis bahan pangan yang disesuaikan dengan pola konsumsi setempat. Setiap daerah mempunyai pola konsumsi dengan menu yang spesifik dan sudah membudaya dalam tatanan menu setiap hari. Akan tetapi menu makanan yang telah ada sering kali kurang memenuhi standard gizi yang dibutuhkan sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya dengan tidak merubah karakteristiknya gar dapat tetap diterima oleh masyarakat setempat.

BMR wanita dewasa = 1340.9 KalBMR laki2 dewasa = 1474.5 KalBMR anak kecil = 917.6 Kal

Basal Metabolic Rate (BMR) merupakan kebutuhan kalori minimal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup pada saat kondisi tubuh sedang beristirahat. Jumlah tersebut merupakan jumlah kalori yang dibakar jika kita tidur selama 24 jam. Saat beristirahat, tubuh tetap melakukan pembakaran energi untuk kelangsungan hidup kita, seperti untuk bernafas, sirkulasi, pencernaan, menjaga temperatur tubuh, aktivitas otak dan lainnya. Untuk perhitungan BMR biasa digunakan formula Harris-Benedict, yaitu dengan mempertimbangkan tinggi badan, berat badan, jenis kelamin dan usia.

Menurut arti dari BMR itu sendiri kita udah temukan jawabanya kenapa... Karena laki2 dan perempuan tingkat aktivitas dalam sehari2 lebih banyak drpd laki2 meskipun sama2 bekerja namun kita semua tahu dari dulu laki2 lebih banyak bergerak drpd wanita, kita bisa liat dari massa otot antara pria & wanita, jadi semakin banyak aktivitas maka kalori dalam tubuh juga makin banyak dibutuhkan apalagi pada waktu istirahat. Massa otot laki2 dan wanita lebih banyak laki2 maka aktivitas 90% berhubungan dg otot jadi BMR laki2 lebih besar drpd wanita.. Kalo dibandingkan dg anak2 ya kita tau sendiri gmn jawabannya.1. Menentukan kebutuhan energipada umumnya perhitungan energi orang dewasa menggunakan teori BMR.Dengan demikian di hitung dulu basal metabolismenya dengan cara-cara yang di uraikan dimuka atau memakai cara menghitung yang praktis meskipun kasar,yaitu:BMR = 1kalori /kg berat badan /jam2. Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingindi gunakan yaitu memperhatikan bahan yang akan dimakan .Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori, karbonhidrat ,lemak ,protein ,dan air.Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI .Dalam menggunakan daftar komposisi Bahan Makanan perlu di perhatikan bydd(berat yang dapat dimakan). Pemilihan menu harus disesuaikan dengan pola makan yang bersangkutan ,seperti kebiasaan memakan nasi dengan jumlah tertentu,adnya buah dan sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan,dan juga kebiasaan minum susu.AKEPrinsip menaksir Angka Kecukupan Energi (AKE) didasarkan pada pengeluaran energi dimana angka metabolik dasar (Basal Metabolik Rate, BMR) merupakan komponen utama. Energi basal yang dinyatakan dalam BMR adalah penggunaan energi oleh tubuh pada tingkat psca penyerapan dan keadaan istirahat sempurna. Nilai BMR ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin. BMR per satuan berat badan berbeda menurut umur, biasanya makin tua umur makin rendah. Secara praktis, untuk menghirung BMR cukup hanya indeks berat badan yang dipakai sebagai peubah berpengaruh.Tabel 1.Rumus untuk Menghitung Nilai BMR dengan Peubah Berat Badan menurut Kelompok Umur.Kelompok Umur (tahun)BMR (Kal/hari)Koefisien korelasi

LPLP

0 360.9 B - 5461.0 B + 510.970.97

3 1022.7 B + 49522.5 B + 4990.860.85

10 -1817.5 B + 65112.2 B + 7460.900.75

18 3015.3 B + 67914.7 B + 4960.650.72

30 6011.6 B + 8798.7 B + 8290.600.70

60 +13.5 B + 48710.5 B + 5960.790.74

Ket : L = laki-laki, P = Perempuan, B = Berat badan

c) Menaksir Kecukupan Energi RemajaPerhitungan kecukupan energi bagi remj (10 19 tahun) dibedakan menurut jenis kelamin. Berbeda halnya dengan menghitung AKEI bayi dan anak-anak, AKEI remaja dihitung berdasarkan pengeluaran energi, bukan berdasarkan konsumsi. Tahapan yang dilakukan dalam menghitung AKEI bagi remaja adalah harus tersedia informasi sebagai berikut:- jenis kelamin- berat badan sehat- persamaan energi untuk menghitung Energi Metabolisme Basal (EMB) yang sesuai dengan kelompok umurnya.- tingkat kegiatan - alokasi waktu untuk setiap kegiatan, dan- faktor energi kegiatan (K), yang merupakankelipatan EMB. Untuk menentukan pengelompokan tingkat kegiatan perlu diketahui beragam jenis kegiatan secara rinci dan jumlah energi yang diperlukan oleh setiap jenis kegiatan dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.Pada prinsipnya AKEI bagi remaja merupakan penjumlahan dari Energi Kegiatan (EK) dan Energi Pertumbuhan (EP) dimana EMB dan Energi Specific Dynamic Action (ESDA) telah diperhitungkan di dalam EK. ESDA adalah energi khusus untuk pencernaan dan metabolisme makanan.Sebagai contoh perhitungan AKEI bagi pria remaja dapat dilihat pada Tabel 3.Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut : a) Untuk Pria :AKEI = (17.5 Bi + 651) (FKi) b) Untuk wanita :AKEI = (12.2 Bi + 746) (FKi) Dimana : Bi = Berat badan sehat (kg) FKi = Faktor Kelipatan EMB untuk menghitung kecukupan energi pada umur-i menurut jenis kelaminTabel 3. Contoh perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI)bagi Pria Remaja Umur 14 tahun, dengan Berat Badan 40 kgNo.Jenis Penggunaan EnergiWaktu (jam)Jumlah Energi (Kal)

(1)EMB-a). 1351.0

(2) EK(24)

a. Tidur8.0b). 450.3

b. Sekolah6.0c). 540.4

c. Kegiatan ringan7.0d). 630.5

d. Kegiatan sedang2.5 e). 351.8

e. Kegiatan berat0.5f). 168.9

(3) EP- g). 76.0

AKEI (Kal/org/hr) = 2218

Angka-angka yang berada pada tabel tersebut adalah hasil dari perhitungan berdasarkan rumus rumus berikut :EMB =a) 1351.0= (17.5 B + 651) = (17.5)(40) + (651)

b) 450.3= (1.0 w/24 x EMB)= (1.0) (8.0)/ (24) x (1351.0)

c) 540.4= (1.6 w/24 x EMB)= (1.6) (6.0)/ (24) x (1351.0)

d) 630.5= (1.6 w/24 x EMB)= (1.6)(7.0)/(24) x (1351.0)

e) 351.8= (2.5 w/24 x EMB)= (2.5) (2.5)/(24) x (1351.0)

f) 168.9= (6.0 w/24 x EMB)= (6.0) (0.5)/ (24) x (1351.0)

g) 76= (1.9 B untuk 10 -15 tahun dan 0.5 B untuk 16 -19 tahun)

Khusus untuk Energi Kegiatan (KE) bagi pria yang merupakan kelipatan EMB dapat dilihat pada Lampiran 4 sesuai jenis kegiatannya.

AKEI (Kal/org/hari) = (2) + (3) = 2218 Kal/hariPerhitungan AKEI bagi wanita remaja yang berumur 10 -19 tahun dapat diketahui dengan tahapan yang sama seperti pada pria remaja dengan mengacu pada kegiatan bagi wanita yang dapat dilihat pada Lampiran 5.Bila informasi jenis dan tingkat kegiatan serta alokasi waktunya tidak tersedia, dapat dilakukan perhitungan AKEI secara sederhana, namun harus tetap memerlukan informasi tentang: Berat badan sehat (B), Persamaan regresi EMB yang sesuai dengan kelompok umurnya dan Faktor Kelipatan EMB untuk kecukupan energi (FK). Biasanya semakin meningkat umur remaja semakin rendah nilai FK-nya.Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :a. Untuk PriaAKEIi = (17.5 Bi + 651) (FKi)b. Untuk WanitaAKEIi = (12.2 Bi + 746) (FKi)Energi BMR (basal metabolisme rate)Energi BMR adalah energi minimal untuk menjalankan proses kerja atau proses faal dalam tubuh dalam kondisi Resting Bed (berbaring istirahat di atas tempat tidur).Tabel 1. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dan Air

yang dianjurkan untuk orang Indonesia (per orang per hari)

Kelompok umurBB (kg)TB(cm)Energi(kkal)Protein(g)Lemak(g)KH(g)Serat(g)Air(mL)

Bayi/Anak

0 6 bln6615501230580800

7 11 bln97170016358010800

1-3 thn139110502040145151200

4-6 thn1911215502860210221500

7-9 thn2713018003870250251900

Pria (thn)

10-123414221005070290291800

13-154615825506285350352000

16-185616626506288350372200

19-296016827006290370382500

30-496216825506270380362600

50-646216822506260330322600

65-806016818006050300252500

80+5816815005842250212500

Wanita (thn)

10-123614520005270270281800

13-154615521506070300302000

16-185015721505870300302100

19-295415922505875320322300

30-495515921005860300302300

50-645515919005750280262300

65-805415915005740250212300

80+5315914005540220202300

Hamil (+an)

Timester 1180186250+300

Trimester 23001810400+300

Trimester 33001810400+300

Menyusui (+an)

0-6 bulan3301711450+650-870

7-12 bulan4001713550+650-870

Keterangan :1) BB=Berat Badan 2) RDA berasumsi 75% besi adalah dari sumber besi heme. Buah, sayuran dan makanan yang difortifikasi besi adalah sumber besi non-heme, daging dan unggas adalah sumber besi heme. Vitamin C dalam menu (makanan) akan meningkatkan penyerapan besi. Dianjurkan pemberian tablet besi selama masa kehamilan karena kebutuhan yang sulit untuk dipenuhi hanya dari menu makanan.3) Jika kecukupan yodium disajikan per kg berat badan maka dapat digunakan patokan: 1-6 thn= 6 g/kg/hr. 7 11 thn= 4 g/kg/hr, 12 thn keatas= 2 g/kg/hr, hamil dan menyusui= 3.5 g/kg/hr.4) RDA berasumsi sumber seng berasal dari menu (makanan) dengan bioavailability tinggi hingga sedang.

ACARA 7Faktor :Angka kecukupan protein dipengaruhi oleh mutu protein hidangan yang dinyatakan dalam Skor Asam Amino(SAA), Daya cerna Protein (DP) dan Berat Badan (BB) seseorang. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein yang bermutu baik adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino essensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan.

, semakin besar berat badan seseorang, maka angka kecukupan proteinnya dan standar proteinnya semakin tinggi. Hal ini tidak sesuai dengan tabel angka kecukupan protein yang menyatakan bahwa semakin meningkat umur, maka berat badan juga semakin meningkat. Selain itu, berat badan juga dipengaruhi oleh tinggi badan, semakin tinggi badan seseorang, maka berat badannya juga meningkat.2. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya.3. Berdasarkan umur, semakin meningkat usia remaja semakin menurun kecukupan protein 4. Berdasarkan jenis kelamin, umumnya kecukupan protein pria lebih tinggi dari wanita5. Semakin besar berat badan seseorang, maka angka kecukupan proteinnya dan standar proteinnya semakin tinggi.Kecukupan proteinTubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi yang satu sama yang lain saling mempengaruhi. Bayaknya protein dalam tubuh didasarkan oleh dua hal pokok berikut:1. Untuk memenuhi kebutuhan basal (minimal ) di mana apabila jumlah kebutuhan ini tidak dipengaruhi maka kesehatan tubuh akan terganggu dan pertumbuhan normal tidak akan tercapai.2. Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi , stress dan sebagainya.3. Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.4. 1. Kelompok Usia 0 s/d 6 Bulan- Kecukupan Energi : 550 kkal- Kecukupan Protein : 10 gram5. 2. Kelompok Usia 7 s/d 12 Bulan- Kecukupan Energi : 650 kkal- Kecukupan Protein : 16 gram6. 3. Kelompok Usia 1 s/d 3 Tahun- Kecukupan Energi : 1000 kkal- Kecukupan Protein : 25 gram7. 4. Kelompok Usia 4 s/d 6 Tahun- Kecukupan Energi : 1550 kkal- Kecukupan Protein : 39 gram8. 5. Kelompok Usia 7 s/d 9 Tahun- Kecukupan Energi : 1800 kkal- Kecukupan Protein : 45 gram9. 6. Kelompok Usia 10 s/d 12 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2050 kkal- Kecukupan Protein : 50 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 2050 kkal- Kecukupan Protein : 50 gram10. 7. Kelompok Usia 13 s/d 15 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2400 kkal- Kecukupan Protein : 60 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 2350 kkal- Kecukupan Protein : 57 gram11. 8. Kelompok Usia 16 s/d 18 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2600 kkal- Kecukupan Protein : 65 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 2200 kkal- Kecukupan Protein : 55 gram12. 9. Kelompok Usia 19 s/d 29 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2550 kkal- Kecukupan Protein : 60 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 1900 kkal- Kecukupan Protein : 50 gram13. 10. Kelompok Usia 30 s/d 49 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2350 kkal- Kecukupan Protein : 60 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 1800 kkal- Kecukupan Protein : 50 gram14. 11. Kelompok Usia 50 s/d 64 TahunJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2250 kkal- Kecukupan Protein : 60 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 1750 kkal- Kecukupan Protein : 50 gram15. 12. Kelompok Usia 64 Tahun LebihJenis Kelamin Laki-Laki / Pria :- Kecukupan Energi : 2050 kkal- Kecukupan Protein : 60 gramJenis Kelamin Perempuan / Wanita :- Kecukupan Energi : 1600 kkal- Kecukupan Protein : 45 gram

ACARA 9Keamanan Pangan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia, akan tetapi juga menentukan nilai ekonomi dari bahan pangan itu sendiri.Peran Pemerintah dan pelaku usaha belum optimal dalam penanganan keamanan pangan, oleh karena itu perlunya pemahaman yang sama dalam mewujudkan keamanan pangan.Cara Mengolah Bahan Makanan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah bahan makanan yang baik agar zat gizi yang terkandung dalam makanan tidak hilang :1. Beras hanya dicuci dua kali saja.2. Daging dan ikan : masak sampai betul-betul matang, bila digoreng tidak boleh sampai kering.3. Sayuran : di cuci dahulu, baru dipotong-potong, masak sayuran jangan terlalu lama (jangan sampai lunak dan berubah warna).4. Buah-buahan : sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan segar agar kandungan vitaminnya tidak hilang (Depkes RI, 2006). Pengertian Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2005). Menurut Sediaoetama, 1997 (dalam Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.

ACARA 8

Banyak sekali manfaat menjaga berat badan ideal sepanjang hidup Anda. Secara kasat mata. berat badan ideal sudah tentu membuat penampilan Anda jauh lebih menarik. Tapi yang juga penting, berat badan ideal mengurangi risiko Anda terkena penyakit, Ya, kelebihan berat memang lebih mudah 'mengundang' berbagai macam penyakit seperti gangguan pemapasan, jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke serta gangguan hormonal. Menentukan ideal (dan tentu saja sehat) atau tidaknya tubuh Anda, tak cukup hanya dengan berdiri di depan cermin. Indeks: 00

Tinggi Badan Cm

Berat Badan Kg

Ada cara yang labih akurat untuk mengetahui apakah tubuh Anda ideal atau tidak, yaitu dengan: 1. Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus:

IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2

Contoh :

BB = 50 kg, TB = 160 cmIMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53

Klasifikasi nilai IMT : IMT Status GiziKategori

< 17.0Gizi KurangSangat Kurus

17.0 - 18.5Gizi KurangKurus

18.5 - 25.0Gizi BaikNormal

25.0 - 27.0Gizi LebihGemuk

> 27.0Gizi LebihSangat Gemuk

sumber : Departemen Kesehatan RI

2. Ukur lingkar pinggang

Batas lingkar pinggang normal:

Wanita : < 80 cm Pria : < 90 cm

Lingkar pinggang yang berlebihan, terutama pada kaum pria, berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung dan kardiovaskuler.

ACARA 2aftar komposisi nilai gizi bahan makanan berisikan nilai gizi dari beragam pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Daftar ini berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi serta sebagai penilaian pada konsumsi makanan sehari-hari apakah telah memenuhi kecukupan zat gizi. Daftar komposisi gizi bahan makanan ini ditujukan kepada semua pihak yang bersangkutan dengan makanan atau gizi, seperti: para petugas kesehatan dan gizi, ahli teknologi makanan, pengusaha makanan, pertanian, siswa sekolah dan lain-lainnya.*tempeaftar komposisi nilai gizi bahan makanan berisikan nilai gizi dari beragam pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Daftar ini berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi serta sebagai penilaian pada konsumsi makanan sehari-hari apakah telah memenuhi kecukupan zat gizi. Daftar komposisi gizi bahan makanan ini ditujukan kepada semua pihak yang bersangkutan dengan makanan atau gizi, seperti: para petugas kesehatan dan gizi, ahli teknologi makanan, pengusaha makanan, pertanian, siswa sekolah dan lain-lainnya.Secara umum, tempe mengandung berbagai senyawa aktif antara lain sejumlah lemak, berbagai mineral baik itu makro maupun mikro, protein nabati, serat pangan alami, karbohidrat, isoflavon, beragam vitamin mulai yang larut dalam air sampai yang larut dalam minyak dan masih banyak lagi lainnya.

Asam lemak pada tempe digolongkan ke dalam kelompok Polyunsaturated Fatty Acids atau PUFA. Asam jenis ini merupakan asam lematk tidak jenuh majemuk yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Asam lemak tak jenuh ini diperoleh dari proses fermentasi tempe. Asam tersebut adalah oleat dan linolenat. Kedua asam ini bekerja efektif dalam menurunkan kolesterol serum dalam darah sehingga dampak negatif sterol bisa ditangkal.

Sementara itu kandungan gizi tempe juga diperkaya dengan vitamin B kompleks yang terdiri dari B12 atau sianokobalamin, B1 atau tiamin, B2 atau riboflavin, B6 atau piridoksin dan lain-lain. Yang unik, kadnungan vitamin B12 tempe sangat tinggi dan mampu mencukupi kebutuhan vitamin tubuh. Selain vitamin B kompleks, pada dasarnya tempe juga kaya akan vitamin A, D, E dan juga K. Selain vitamin dan asam lemak, tempe juga diperkaya dengan mineral antara lain kalsium, Fe atau zat besi, mangan, zink, fosfor, inositol, magnesium dan lain-lain. Hal lain yang penting dari tempe adalah keberadaan zat anti-oksidan yang populer disebut isoflavon. Zat ini sangat ajaib sebab mampu melawan pengaruh radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan Mampu menyembuhkan diare. Menurunkan tekanan darah. Menurunkan kadar kolesterol yang ada di dalam tubuh kita. Merupakan salah satu makanan antikanker. Mampu mencegah osteoporosis. Mencegah anemia. Kaya antioksidan alami yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Kaya akan serat yang mampu melancarkan pencernaan. Mampu mencegah timbulnya hipertensi. Mencegah penyakit jantung. Dan Masih banyak lagi manfaatnya bagi kesehatan.

*pisang rajaisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.

Manfaat Pisang Bagi Kesehatan

Meningkatkan kekebalan tubuhVitamin A, C, dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)Kandungan kalium membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga tekanan darah terkendali. Kandungan seratnya yang mampu mengikat lemak dapat mencegah terbentuknya plak yang berdampak naiknya tekanan darah. Mencegah penyakit jantungVitamin C dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah oksidasi lemak penyebab penyakit jantung. Kaliumnya merupakan tonik yang baik bagi jantung. Serat pektinnya ikut berpengaruh dalam membantu menurunkan kolesterol. Kesehatan janinIbu hamil disarankan makan pisang karena kandungan asam folatnya mudah diserap janin. Mengatasi anemia (kurang darah)Buah ini juga mengandung zat besi. Dua buah pisang setiap hari, cukup membuat penderita anemia terselamatkan. Mengatasi gangguan pencernaanPisang memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Penelitian di Inggris terhadap hewan coba, hewan yang diberi makan pisang, dinding lambungnya menjadi lebih kuat. Untuk itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja. Serat pada pisang melancarkan buang air besar. Vitamin B6-nya membantu meredakan gejala diare. Menurunkan berat badanKarbohidrat kompleks tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis; juga rendah lemak sehingga aman untuk peserta program penurunan berat badan. Asalkan, pisang tidak diolah dalam bentuk banana milk shake, pisang goreng, ataupun kolak. Serat pada pisang juga menurunkan berat badan karena melancarkan proses metabolisme.*brokoliKandungan Gizi BrokoliBrokoli telah lama diketahui sebagai salah satu sayuran yang menyehatkan karena kandungan gizi di dalamnya. Brokoli merupakan sayuran dengan kalori yang rendah, rendah lemak, dan bebas kandungan lemak jenuh, tinggi kalium dan rendah sodium dan tidak mengandung kolesterol. Brokoli mengandung energi, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh.Menurut blog informasitips.com, nilai Gizi yang terkandung dalam 156 gram brokoli (semangkun brokoli rebus) yaitu Kalori 43.68 kal, Protein 4.66 g, Asam Lemak Omega-3 0.20 g, Karbohidrat 8.19 g, Lemak 0.55 g, Kalsium 74.72 mg, Potassium (Kalium) 505.44 mg, Fosfor 102.80 mg, Besi 1.37 mg, Zinc (Zn) 0.62 mg, Magnesium 39.00 mg, Vitamin A 228.07 RE, Vitamin B1 (Thiamin) 0.09 mg, Vitamin B (Riboflavin) 0.18 mg, Vitamin B6 (pyrodoxin) 0.22 mg, Vitamin B3 (Niasin) 0.94 mg, Vitamin B5 (Pantothenic acid) 0.79 mg, Vitamin B9 (Folat) 93.91 mcg, Vitamin C 123.40 mg, Vitamin E 0.75 mg, Vitamin K 155.20 mg, Serat 4.68 g, Mangan 0.34 mg, dan Triptofan 0.05 g.Manfaat Sayuran BrokoliBrokoli telah lama dikenal memiliki kandungan nutrisi yang paling ampuh dalam memerangi kanker. Itulah yang mengangkat statusnya sebagai si super-food. Brokoli mengandung antioksidan dan vitamin C.

*jagung manisJagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.Kandungan gizi Jagung /100 gram bahan:a. Kalori : 355 Kalorib. Protein : 9,2 grc. Lemak : 3,9 grd. Karbohidrat : 73,7 gre. Kalsium : 10 mgf. Fosfor : 256 mgg. Ferrum : 2,4 mgh. Vitamin A : 510 SIi. Vitamin B1 : 0,38 mgj. Air : 12 grManfaat :a. Jagung memberi manfaat banyak bagi kesehatan, terutama ibu hamil dan bayinya, jagung juga bermanfaat dalam pencegahan cacat tabung saraf saat bayi lahir. Konsumsi jagung pada wanita hamil, menyediakan sumber yang kaya asam folat. Kekurangan asam folat pada wanita hamil mempengaruhi bayi. Kurangnya asam folat dalam tubuh mempengaruhi berat badan bayi. Jagung manis bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil dan bayi. Ini mencegah bayi kekurangan berat badan dan menghindari dari cacat lainnya.b. Menurunkan hipertensi.c. Jagung sangat baik dalam mengontrol diabetes.d. Pencegahan penyakit jantung, menurunkan hipertensie. Memperbaiki pencernaan. Jagung memiliki banyak serat yang merupakan keuntungan besar untuk pencernaan. Hal ini dapat mencegah sembelit, wasir, dan bahkan menurunkan risiko kanker usus besar.

*mentegaMenurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu.Mentega dapat dibuat dari lemak susu (terutama lemak susu sapi) yang manis (sweet cream) atau asam. Mentega dari lemak susu yang asam mempunyai cita rasa lebih kuat. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau melalui penambahan inokulum murni bakteri asam laktat (proses fermentasi). Mula-mula lemak susu dinetralkan dengan garam karbonat, kemudian dipasteurisasi dan diinokulasi dengan bakteri yang dapat menghasilkan asam laktat selama proses fermentasi. Bila perlu, ditambahkan zat pewarna ke dalam lemak susu, umumnya berupa karoten, yaitu zat pewarna alamiah yang merupakan sumber vitamin A. Mentega adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Mentega mengandung energi sebesar 725 kilokalori, protein 0,5 gram, karbohidrat 1,4 gram, lemak 81,6 gram, kalsium 15 miligram, fosfor 16 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Mentega juga terkandung vitamin A sebanyak 3300 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Mentega, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

acara 8Microtoise Staturmeter atau disebut juga alat ukur tinggi badan, alat ini memiliki panjang maksimal 200 Cm atau 2 meter,Cara kerja alat ini adalah :alat ukur badan di pasang pada dinding / tembok dengan ketinggian 200 cm atau 2 meterSeorang yang akan di ukur tingginya harus berdiri di bawah alat,Dibutuhkan satu orang lagi untuk membantu menarik alat sampai diatas kepala, dan untuk membaca hasil pengukuran pada jendela micro-toiseyaitu berupa angka dalam satuan centimeter,Alat ini dapat di gunakan di :SekolahPuskesmasKlinikRumah SakitAntropommetri adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. (Eko Nurminto, 1996:50) Antropomeetri merupakan suatu pengukuran sistematis terhadap tubuh manusia terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia antropomeetri yang merupakan ukuran tubuh digunakan untuk merancang atau menciptakan suatu bentuk rancangan bangun yang disebut sebagai suatu rancang bangun yang ergonomis. Antropometri berkaitan dengan ukuran tubuh yang sangat bervariasi. Data-data mengenai ukuran tubuh manusia penting untuk desain ruang dan alat kerja. Ukuran tubuh manusia tergantung pada usia, jenis kelamin, keturunan, status Gizi, dan kesehatan.Biomekanika berkaitan dengan hukum mekanika dalam tubuh manusia.tubuh manusia merupakan suatu struktur dimana gaya kopel atau momen bekerja seperti halnya pada struktur. Dengan memperhatikan kerja kekuatan mekanik pada tubuh manusia dapat dihindari cidera, sakit, atau kelelahan. Biomeknika juga memperhitungkan pembebanan yang diberikan pada tubuh pada waktu bekerja (Syuri Sahab, 1997:25).Hal-hal yang memengaruhi dimensi antropometri manusia adalah sebagai berikut, UmurUkuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun. Jenis kelaminPria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul. Rumpun dan Suku Bangsa Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperolehKondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh terhadap ukuran antropometri meskipun juga bergantung pada kegiatan yang dilakukan. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh Kondisi waktu pengukuran

Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia. Dalam bidang ilmu gizi digunakan untuk menilai status gizi. Ukuran yang sering digunakan adalah berat badan dan tinggi badan. Selain itu juga ukuran tubuh lainnya seperti lingkar lengan atas, lapisan lemak bawah kulit, tinggi lutut, dan lingkar perut. Ukuran-ukuran antropometri tersebut bisa berdiri sendiri untuk menentukan status gizi disbanding baku atau berupa indeks dengan membandingkan ukuran seperti BB/U, BB/TB, TB/U[footnoteRef:2][1] [2: ]

Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 persentil. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya.[footnoteRef:3][2] [3: ]

Antropometri adalah pengukuran dimensi fisik tubuh manusia pada usia yang berbeda Antropometri adalah kesehatan anak yang efektif dan sering dilakukan dan gizi skrining nilai procedure.The data pertumbuhan fisik tergantung pada akurasi dan reliabilitas, bagaimana mereka dicatat dan diinterpretasikan, dan apa tindak lanjut upaya yang dilakukan setelah identifikasi gangguan pertumbuhan.[footnoteRef:4][3] [4: ]

Antropometri adalah ilmu pengukuran dan seni aplikasi yang menetapkan geometri fisik, massa sifat dan kemampuan kekuatan tubuh manusia (Leilanie dan Prado, 2007). The antropometri Data memberikan informasi penting dalam produk / peralatan dan tempat kerja / workstation desain (Hanson et al, 2009.; Tayyari, 2000).[footnoteRef:5][4] [5: ]

Data antropometri dianggap lebih kritis dalam merancang untuk sekelompok penduduk yang beragam seperti di Malaysia di mana ia melibatkan tiga kelompok etnis utama. Serupa dengan Lin et al. (2004) studi, itu akan menarik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam berarti dimensi tubuh dan proporsi tubuh ini tiga etnis. Namun, ada kekurangan yang cukup Data antropometrik yang melibatkan para etnis di Malaysia. Hal ini mungkin karena alasan pengeluaran tinggi dan waktu mengkonsumsi aspek dalam menjalankan data antropometri proses pengumpulan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data antropometri di Malaysia. Itu Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan antropometrik database untuk Melayu, Cina dan India dewasa di Malaysia. Tujuan kedua adalah untuk identitas statistik signifikan antara sarana antropometri dimensi antara ketiga etnis dan tujuan ketiga adalah untuk mengidentifikasi mana perbedaan berbohong dan tingkat signifikansi dalam tiga etnis.4 Bidang antropometri meliputi berbagai pengukuran tubuh manusia, seperti berat, tinggi badan, dan ukuran, termasuk ketak ketebalan, keliling, panjang, dan breadths. Antropometri adalah komponen kunci dari penilaian status gizi pada anak-anak dan orang dewasa (1). Antropometrik data untuk anak mencerminkan status kesehatan umum, kecukupan makanan, dan pertumbuhan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Pada orang dewasa, tubuh data pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi status kesehatan dan diet, risiko penyakit, dan perubahan komposisi tubuh yang terjadi selama umur dewasa. Laporan ini menyediakan data referensi antropometrik untuk anak-anak AS dan orang dewasa dari segala usia dilakukan di pusat-pusat pemeriksaan mobile. Pusat-pusat penelitian yang dikelola oleh penuh-waktu personil, termasuk teknisi kesehatan yang memperoleh pengukuran tubuh dari peserta survei. Semua teknisi kesehatan NHANES menyelesaikan pengukuran tubuh program pelatihan komprehensif yang digunakan rekaman video, demonstrasi, dan latihan praktek dengan pemeriksa ahli. Kesehatan kinerja teknisi dipantau dengan cara pengamatan langsung, review data, dan penilaian para ahli pemeriksa.4 Evaluasi yang akurat dari status gizi harus termasuk perkiraan kompartemen tubuh (massa lemak bebas dan massa lemak) dengan metode instrumental seperti bioelectrical impedansi analisis dan dual X-ray absorptiometry (Enzi et al. 1997). Namun demikian, dalam praktek klinis dan survei epidemiologi, komposisi tubuh dapat tidak langsung diperkirakan oleh pengukuran antropometri, yang non-invasif, mudah dan murah untuk mengumpulkan.[footnoteRef:6][5] [6: ]

Proses pengumpulan melibatkan modifikasi dalam gizi dan fisiologis status, seperti penurunan berat badan dan tinggi (Dey et al. 1999), dan pengurangan massa lemak bebas terkait dengan peningkatan massa lemak. Selain itu, redistribusi jaringan adiposa terjadi dengan akumulasi di batang dan situs visceral (Steen, 1988; Schwartz, 1998). Tubuh terjadi perubahan komposisi berbeda pada pria dan perempuan dan dalam berbagai tahapan penuaan, mempengaruhi antropometri. Akibatnya, standar antropometrik nilai-nilai yang berasal dari populasi orang dewasa mungkin tidak berlaku untuk orang tua.5 Non-patologis faktor yang mempengaruhi distribusi antropometrik karakteristik, seperti usia, jenis kelamin dan wilayah geografis, harus diperhitungkan. WHO Komite Ahli Status Fisik menekankan perlunya lokal gender dan nilai-nilai referensi usia tertentu untuk lansia.5

1.2 Tujuan Percobaan1.2.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari percobaan ini adalah untuk mengetahui status gizi perseorangan dengan pengukuran antropometri1.2.2 Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari percobaan ini adalah :1. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)2. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan perhitungan Waist to Hip Ratio (WHR)3. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan perhitungan persentase Body Fat (%BF)4. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)5. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran lingkar Perut

1.3 Manfaat Percobaan Adapun manfaat dari percobaan ini adalah agar dapat mengetahui status gizi seseorang melalui pengukuran antropometri dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Waist to Hip Ratio (WHR), persentase Body Fat (%BF), Lingkar Lengan Atas (LILA), pengukuran lingkar Perut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Indeks Massa Tubuh (IMT) Penilaian status gizi terbagi atas dua yakni penilaian status gizi secara langsung yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak langsung yakni, survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri relatif mudah dilaksanakan. Akan tetapi untuk berbagai cara, pengukuran antropometri ini membutuhkan keterampilan, peralatan dan keterangan untuk pelaksananya.[footnoteRef:7][6] [7: ]

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Dalam pengukuran indeks antropometri sering terjadi kerancuan, hal ini akan mempengaruhi interpretasi status gizi yang keliru. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu BB/U, TB/U, BB/TB. Perbedaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang berbeda.6 Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik yang dapat untuk menilai status gizi. Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada berat dan tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit (skinfold) diperlukan untuk penilaian pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.1 Istilah Antropometri berasal dari kata Anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran bentuk, ukuran (tinggi, lebar) berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan lainnya (Sutalaksana,1996). Menurut Nurmianto (1991), antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.2 Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan perancangan lingkungan fisik. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.2 Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Penilaian secara antropometri adalah suatu pengukuran dimensi tubuh dan komposisi dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Pengertian istilah Nutritional Anthropometry mula-mula muncul dalam Body Measurements and Human Nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda. Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu: pertumbuhan dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Pengukuran berat badan menurut umur pada umumnya untuk anak merupakan cara standar yang digunakan untuk menilai pertumbuhan. Kurang berat tidak hanya menunjukkan konsumsi pangan yang tidak cukup tetapi dapat pula mencerminkan keadaan sakit yang baru dialami.3 Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing. Penelitian yang dilakukan Chang terhadap 30 orang laki-laki sebegai operator pneumatic screwdriver usia 22 tahun panjang lengannnya rata-rata 18,2 cm dan tinggi tubuh rata-rata 168,5 cm, ternyata yang melakukan kerja pada posisi duduk lebih menerima getaran pneumatic screwdriver dan otot lengan depannya mengalami stress dibanding yang posisi kerja berdiri.3 Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Disamping itu, IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang terutama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan dan kegemukan. Biasanya IMT tidak meningkat dengan bertambahnya umur.Rumus perhitungan IMT: IMT merupakan alat yang sangat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang. Indikator IMT/U hampir sama dengan BB/PB atau BB/TB. Ketika melakukan interpretasi resiko kelebihan berat badan, perlu mempertimbangkan berat badan orang tua.1Tabel 2: Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia:[footnoteRef:8][7] [8: ]

KategoriIMT

KurusKekurangan BB tingkat berat< 17,0

Kekurangan BB tingkat ringan17,0 - < 18,5

Normal18,5 22,9

GemukKelebihan BB tingkat ringan23 24,9

Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)> 25 29,9

Kelebihan BB tingkat berat (Obes II)> 30,0

Sumber. Sirajuddin 2012. Indeks massa tubuh telah digunakan dalam beberapa penelitian populasi internasional untuk menilai risiko penyakit di antara orang dewasa. BMI meningkat jelas terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus tipe 2, faktor risiko kardiovaskular penyakit lainnya, dan mortalitas meningkat. Memang, risiko relatif untuk faktor risiko penyakit kardiovaskular kejadian penyakit kardiovaskular meningkat dinilai dengan peningkatan BMI pada semua kelompok populasi. Selain itu, asosiasi antara gangguan muskuloskeletal, gangguan dalam fungsi pernapasan dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya, dalam studi epidemiologi, BMI digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan atau obesitas pada orang dewasa dan untuk memperkirakan risiko terkena penyakit. Perluh diketahui bahwa anak yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan. Maka perluh mempertahankan berat badan normal.7 Berat badan merupakan ukuran antropometri terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR (dibawah 2500 gram). Pada masa bayi atau balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor). Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot menurun. Pada klien edema dan asites, terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.6 Penimbangan (berat badan) adalah pengukuran antropometri yang umum digunakan dan merupakan kunci yang memberi petunjuk nyata dari perkembangan tubuh yang baik maupun yang buruk. Berat badan merupakan suatu pencerminan dari kondisi yang sedang berlaku dan ukuran yang paling baik mengenai konsumsi kalori protein dan karbohidrat.[footnoteRef:9][8] [9: ]

Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan utama:6- Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.- Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan.- Umum dan luas dipakai di Indonesia.- Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur.- KMS yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan memonitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisiannya.- Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilaian status gizi, berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana-mana sebagai indeks yang tidak tergantung pada umur. - Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi dengan menggunakan dacin yang juga sudah dikenal oleh masyarakat. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:6a. Mudah digunakan dan dibawa dari suatu tempat ke tempat yang lain.b. Mudah diperoleh dan relatife murah harganya.c. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg.d. Skalanya mudah dibaca.e. Cukup aman untuk menimbang anak balita. Tinggi badan merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan BB terhadap TB (quac stick) factor umur dapat dikesampingkan.6

III.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah timbangan digital Seca, microtoice, alat ukur tinggi lutut, pita LiLA, pita circumference, dan skinfold caliper.

III.3 Prosedur Kerjaa. Pengukuran Barat Badan (BB)1. Responden mengenakan pakaian biasa (usahakan dengan pakaian yang minimal). Responden tidak menggunakan alas kaki.2. Dipastikan timbangan berada pada penunjukan skala dengan angka 0,0.3. Responden diminta naik ke alat timbang dengan berat badan tersebar merata pada kedua kaki dan posisi kaki tepat di tengah alat timbang tetapi tidak menutupi jendela baca.4. Diperhatikan posisi kaki responden tepat di tengah alat timbang, usahakan agar responden tetap tenang dan kepala tidak menunduk (memandang lurus kedepan).5. Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan ditunggu sampai angka tidak berubah (statis).6. Dibaca dan dicatat berat badan pada tampilan dengan skala 0.1 terdekat.7. Responden diminta turun dari alat timbang.

b. Pengukuran Tinggi Badan (TB)1. Responden tidak mengenakan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala). Posisikan responden tepat di bawah microtoice.2. Reponden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.3. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada dinding tempat microtoise di pasang.4. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas dan menghadap paha.5. Responden diminta menarik nafas panjang untuk membantu menegakkan tulang rusuk. Usahakan badan tetap santai.6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.7. Dibaca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas.8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar. Catat tinggi badan pada skala 0,1 cm terdekat.

Bagaimana mengukur IMT?Pengukuran IMT dapat dilakukan pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pada anak-anak dan remaja pengukuran IMT sangat terkait dengan umurnya, karena dengan perubahan umur terjadi perubahan komposisi tubuh dan densitas tubuh. Karena itu, pada anak-anak dan remaja digunakan indikator IMT menurut umur, biasa disimbolkan dengan IMT/U.IMT adalah perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Cara pengukurannya adalah pertama-tama ukur berat badan dan tinggi badannya. Selanjutnya dihitung IMT-nya, yaitu : Berat badan (kg)IMT = ---------------------------------------------- Tinggi badan 2 (meteTabel 5. Klasifikasi IMT Dewasa menurut Kemenkes RI (2003)Kategori IMTKlasifikasi

< 17,0Kurus (kekurangan berat badan tingkat berat)

17,0 18,4Kurus (kekurangan berat badan tingkat ringan)

18,5 25,0normal

25,1 27,0Kegemukan (kelebihan berat badan tingkat ringan)

> 27,0Gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat)

Kelemahan penggunaan IMTPenggunaan IMT mempunyai kelemahan. Kelemahan yang terjadi adalah dalam menentukan obesitas. Kita tahu bahwa obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. IMT hanya mengukur berat badan dan tinggi badan. Kelebihan berat badan tidak selalu identik dengan kelebihan lemak. Berat badan terdiri dari lemak, air, otot (protein), dan mineral. Pada seorang yang sangat aktif, misalkan olahragawan, maka biasanya komposisi lemak tubuhnya relatif rendah dan komposisi ototnya relatif tinggi. Pada orang yang sangat aktif IMT yang tinggi tidak berarti kelebihan lemak tubuh atau bukan obes.

ACARA 3

BAHAN MAKANAN PENUKARUKURAN RUMAH TANGGA (URT)

Arti singkatan:bh: buahsdg: sedang

bj: bijibsr: besar

btg: batangptg: potong

btr: butirsdm: sendok makan

bks: bungkussdt: sendok teh

pk: pakgls: gelas

kcl: kecilckr: cangkir

UKURAN RUMAH TANGGA (URT) DAN BERAT DAPAT DIMAKANI. Tujuan PraktikumTujuan praktikum acara Ukuran Rumah Tangga (URT) Dan Berat Dapat Dimakan (BDD) adalah:a. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis URT dan konversinya ke satuan bahan pangan yang lebih umum.b. Mahasiswa mengetahui cara penetapan BDD dan besarnya BDD dari beberapa bahan pangan.II. Tinjauan PustakaTidak semua bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan untuk memperhitungkan jumlah bagian yang termakan dan yang terbuang dari sayuran dan buah-buahan perlu diketahui jumlah bagian yang biasa dimakan (edible portion) dari sayuran dan buah-buahan tersebut. Hal ini penting diketahui dalam perhitungan rendemen produksi hasil olahan sayuran dan buah-buahan (Anonim, 2009). Berat dapat dimakan dihitung dengan rumus :Edible Portion (BDD) = W bagian yang dapat dimakan x 100 %------------------------------------------- W utuh sayuran Buah-buahan dan sayuran, jika mereka tidak akan dimasak, harus dibuang jika mereka telah menyentuh daging mentah, unggas, makanan laut atau telur. Semuanya dipotong, dikupas, atau buah-buahan dan sayuran yang dimasak harus didinginkan dalam waktu 2 jam. Setelah waktu tertentu, bakteri berbahaya dapat tumbuh pada mereka dan meningkatkan risiko keracunan makanan (Wikipedia, 2012).Tepung ubi jalar dapat dibuat secara langsung dari ubi jalar yang dihancurkan dan kemudian dikeringkan, tetapi dapat pula dibuat dari gaplek ubi jalar yang dihaluskan (digiling) dan kemudian diayak (disaring). Pembuatan tepung ubi jalar dilakukan dengan cara pengeringan/penjemuran irisan tipis daging ubi jalar yang telah dikupas dan dicuci bersih. Keberadaan benda asing dalam produk tidak diperkenankan karena dapat berakibat fatal, yaitu hilangnya kepercayaan dari pihak konsumen. Adanya benda-benda asing mencerminkan kecerobohan dan pelaksanaan kerja yang tidak higienis. Yang dimaksud dengan benda-benda asing adalah berbagai kotoran misalnya tanah, pasir, kerikil, rambut, ataupun sisa kulit umbi (Ambarsari, 2009).Berat dapat dimakan pada pare adalah 77%. Pare digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit (Rukmana, 2005).Daftar Ukuran Rumah Tangga sering digunakan dalam perencanaan konsumsi pangan dan pengumpulaan data konsumsi pangan yang sering dilakukan melalui survey maupun konsultasi gizi. Metode ini sangat dipengaruhi oleh keahlian enumerator dalam menggali informasi atau data yang diperlukan dan ketetapan menaksir jumlah pangan dari URT ke satuan berat yang lebih umum (Handayati, 2008).Pembuatan sponge cake sangat membutuhkan pengukuran yang akurat karena salah mengukur bahan dapat menyebabkan kegagalan secara menyeluruh pada kue yang dibuat. Sendok takar beerbeda dengan ukuran sendok sehari-hari (Gayo, 2008).Alat ukur: timbangan, gelas ukur, dan sendok ukur seperti halnya dalam pembuatan kue pada umunya, dalam pembuatan bluder juga dibutuhkan pengukuran yang tepat. Bila memungkinkan gunakan timbangan digital karena lebih akurat dan dapat mengukur hingga skala kecil. Gelas ukur diperlukan untuk menakar bahan cair dengan tepat. Sendok ukur digunakan untuk menakar bahan dalam jumlah kecil missal garam. Gunakan sendok ukur bukan sendok rumah tangga, karena kesesuainya mempunyai perbedaan ukuran (Ananto, 2010).Daftar bahan makanan dinyatakan dalam dua ukuran yaitu gram (g) dan Ukuran Rumah Tangga (URT) untuk memudahkan penggunaan. Dalam satuan URT 1 gelas sama dengan 50 g (Sandjaja, 2009). Energi merupakan pusat untuk menujukkan banyaknya perkembangan persangan global. Hubungan antara energi dan perkembangan tujuan global (MDGs) telah didiskusikan secara ekstinsif di literatur dan kekuranag energi mengurangi pencapain mereka (Nussbaumer, 2011).Angka kecukupan gizi (AKG) adalah tingkat konsumsi zat-zat gizi essensial yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hampir semua orang sehat di suatu negara. AKG untuk Indonesia didasarkan atas patokan berat badan untuk masing-masing kelompok menurut umur, gender, dan aktivitas fisik yang ditetapkan secara berkala melalui survei penduduk (Almatsier, 2004). III. Alat Bahan dan Cara Kerja1. Alata. Ukuran Rumah Tangga (Sendok, Piring, Gelas, Mangkok).b. Timbangan.c. Pisau.

2. Bahan pangan sumber zat gizi utama:a. Bahan pangan sumber karbohidrat (beras/nasi, terigu, dan olahanya, jagung, umbi-umbian).b. Bahan pangan sumber protein (daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang hijau, kacang kedelai).c. Bahan pangan sumber lemak(lemak, minyak, kacang tanah).d. Bahan pangan sumber vitamin dan mineral (sayur-sayuran dan buah).3. Cara Kerjaa. URT

b. BDD

IV. Data Hasil PengujianTabel 3.1 Ukuran Rumah Tangga dan Berat Dapat Dimakan.No Bahan Pangan Berat Awal Sebelum Dipotong BeratURT BDD1. Kedelai Kering 110,98 110,98 98,802. Singkong 550 350 3003. Kacang tanah 260 260 1754. Pisang Ambon 75 75 65Perhitungan:BDD Kedelai kering = Berat Dapat Dimakan (g)/berat total*100%= 98,80 /110,98 * 100%= 89,03 %BDD Singkong = 300 / 350 * 100%= 85,71 %BDD Kacang tanah = 175 / 260 * 100%= 67,31 %BDD Pisang Ambon = 65 / 75 * 100 %= 86,67 %V. PembahasanStatus gizi merupakan satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Status gizi juga akan mempengaruhi produktifvitas manusia, sehingga dengan status gizi yang baik akan didapatkan kualitas hidup manusia yang tinggi. Untuk mencapai status gizi penduduk yang baik diperlukan upaya perbaikan konsumsi pangan penduduk dan pencegahan timbulnya infeksi penyakit. Perbaikan konsumsi pangan berarti meningkatkan jumlah pangan dan zat gizi yang dikonsumsi. Jumlah masing-masing zat gizi yang dikonsumsi dapat diketahui melalui kegiatan penilaian konsumsi pangan, sedangkan untuk mengetahui atau merancang susunan konsumsi pangan atau makanan yang memenuhi kebutuhan atau kecukupan gizi tubuh, diperlukan kegiatan perencanaan konsumsi pangan.Ukuran Rumah Tangga merupakan ukuran yang lazim digunakan di rumah tangga sehari-hari untuk menaksir jumlah pangan yang dikonsumsi atau dimasak. Satuan Ukuran Rumah Tangga (URT) diperoleh dari jenis peralatan makanan yang biasa digunakan di rumahtangga seperti piring, gelas, sendok, mangkok. BDD dapat digunakan biasa digunakan dalam metode Survei konsumsi untuk mengetahui berat sebuah pangan. Berat Pangan yang dimaksud adalah berat neto dari pangan setelah dikurangi berat pembungkus atau bahan yang tidak terkait dengan pangan. Digunakan untuk menaksir jumlah bahan pangan ke dalam gram & volume dalam liter. Digunakan dalam pengumpulan data konsumsi pangan secara recall Secara praktis & cepat dapat memperkirakan jumlah bahan pangan, walaupun agak kasar Caranya adalah dengan menimbang berat sayuran dan buah-buahan utuh, lalu pisahkan bagian yang biasa dimakan dengan yang tidak, kemudian timbang kembali bagian yang dapat dimakan, lalu hitung edible portionnya (BDD).Tidak semua bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan untuk memperhitungkan jumlah bagian yang termakan dan yang terbuang dari sayuran dan buah-buahan perlu diketahui jumlah bagian yang biasa dimakan (edible portion) dari sayuran dan buah-buahan tersebut. Hal ini penting diketahui dalam perhitungan rendemen produksi hasil olahan sayuran dan buah-buahan.BDD Kedelai kering adalah 89,03 %, BDD Singkong: 85,71 %, BDD Kacang tanah: 67,31 %, BDD Pisang Ambon: 86,67 %. Berdasarkan data diatas nilai BDD Kedelai kering adalah terbesar, kemudian Kacang tanah mimiliki nilai terkecil. Jenis URT yang digunakan untuk kacang-kacangan adalah sendok dan biji. Ketidak konsistenan hasil pengukuran berat disebabkan oleh bervariasinya penyusun kacang-kacangan, seperti variasi kadar air menyebabkan perbedaan berat dan volume kacang uang diukur. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi penyimpanan yang tidak seragam.umur ketika dipanen juga mempengaruhi berat dan kualitas dari kacang-kacangan. Kacang yang dipanen sudah tua maka berat dari kacang-kacangan lebih tinggi dibanding dipanen ketika umurnya masih muda.Kelebihan dari penggunaan daftar Ukuran Rumah Tangga menjadi satuan berat (g). kesulitan ataupun kekurangan dari Ukuran Rumah Tangga adlah belum adanya standardisasi URT di Indonesia sehingga ada kemungkinan beberapa jenis URT berbeda ukuranya setiap daerah. Bervariasinya komponen dan jumlah penyusun yang membentuk suatu jenis pangan menyebabkan nilai hsil pengukuran menjadi tidak konsisten. Meskipun jenis panganya sama dan jenis penyusunys juga sama namun jumlah atau kualitas dari masing-masing penyusunya berbedaa akan memberikan hasil yang berbeda pula ketika diukur berat dan volumenya, missal kadar air yang terkandung dalam suatu bahan pangan menyebabkan berat dari bahan pangan menjadi berbeda.

VI. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:1. Ukuran Rumah Tangga merupakan ukuran yang lazim digunakan di rumah tangga sehari-hari untuk menaksir jumlah pangan yang dikonsumsi atau dimasak.2. BDD dapat digunakan biasa digunakan dalam metode Survei konsumsi untuk mengetahui berat sebuah pangan.3. BDD Kedelai kering adalah 89,03 %, BDD Singkong: 85,71 %, BDD Kacang tanah: 67,31 %, BDD Pisang Ambon: 86,67 %.4. Ketidak konsistenan hasil pengukuran berat disebabkan oleh bervariasinya penyusun kacang-kacangan, seperti variasi kadar air.5. Kelebihan dari penggunaan daftar URT menjadi satuan berat (g).6. Kesulitan ataupun kekurangan dari Ukuran Rumah Tangga adalah belum adanya standardisasi URT di Indonesia sehingga ada kemungkinan beberapa jenis URT berbeda ukuranya setiap daerah.ROMA MalkistProduct Details Product Name:Roma Malkist Rasa Abon Gurih 250g Product Brand:Roma Product Number:S000003864 Gross Weight:267.30 g Product Dimensions:7.00cm X 16.50cm X 11.00cm Roma Malkist Abon, biskuit dengan kerenyahan khas dan rasa abon gurih yang menghasilkan rasa istimewa. Dibuat dengan gandum dan susu, Roma Malkist Abon lezat dan nikmat.Komposisi : tepung terigu, minyak nabati, gula, tapioka, perisa abon sapi (mengandung pewarna kuning FCF CI 15985 dan merah allura CI 16035), garam, pengembang, susu bubuk, ekstrak malt, ragi, premiks vitamin (B1, B2, B6, B12).BPOM RI MD 227110353036

TUCTepung Terigu, Minyak Nabati (mengandung antioksidan TBHQ, Gula, Keju Cheddar, Sirup Fruktosa, Bumbu Keju (mengandung Penguat Rasa (Mononatrium Glutamat, Dinatrium Inosinat, dan Dinatrium Guanilat), Pewarna (Tartrazin CI 19140 dan Kuning FCF CI 15985), Antioksidan (Tokoferol dan Askorbil Palmitat)), Pengembang (Amonium Bikarbonat, Natrium Bikarbonat, Monokalsium Fosfat), Garam, Pengemulsi (Lesitin Kedelai), Enzim (Amilase, protease); Informasi Alergen: Mengandum gandum, kedelai, susu. Diproduksi pada peralatan yang juga memproses biskuit yang mengandung telur. Takaran saji: 3 keping (21g); Informasi Nilai Gizi per Takaran Saji: Energi total (100 kkal); Energi dari Lemak (50 kkal); Lemak total (5g; 8%AKG); Protein (1g; 2%AKG); Karbohidrat Total (13g; 4%AKG), Gula (2g); Natrium (230mg; 10%AKG). Informasi selengkapnya ada pada kemasan CHITATOlemak, protein, karbohidrat,natrium kentang segarTAROTepung terigu, minyak nabati, tapioka, bumbu rasa kentang barbekyu [ mengandung laktosa, penguat rasa MSG ( mononatrium glutamat), hidrolisat protein nabati, dinatrium inosinat dan guanilat, rempah-rempah, bubuk dan perisa kentang], gula, garam, pengembang kue. takaran saji 10 g. Jumlah Sajian per kemasan : 4. Energi total 45 kkal. Energi dari lemak 15 kkal. Lemak total 1.5 g. Kolesterol 0 mg. Protein 1 g. Karbohidrat total 7 g. natrium 110 mg. MILKUATAir, Susu Segar, Gula Pasir, Susu Full Cream Bubuk, Susu Skim Bubuk, Laktosa Bubuk, Tepung Terigu, Coklat Bubuk, Protein Gandum, Krimer Nabati, Pati Termodifikasi, Trikalsium Fosfat, Minyak Nabati, Dinatrium Fosfat, Pemantap Nabati, Perisa Identik Alami Chocolicious, Perisa Identik Alami Vanilla Dream, Perisa Identik Alami Susu, Garam, Premiks Vitamin Mengandung 9 vitamin dan 2 Mineral

ACARA 4A. TujuanTujuan dari praktikum Penetapan Konversi Mentah Masak Dan Penyerapan Minyak adalah:1. Mahasiswa mengetahui cara penetapan konversi dari bahan pangan mentah ke masak.2. Mahasiswa mengetahui cara penetapan faktor konversi penyerapan minyak.

B. Tinjauan PustakaProses penggorengan adalah cara pengolahan yang cepat karena suhu yang digunakan tinggi, biasanya sekitar 180oC, dan pemindahan panas dari lemak atau minyak ke dalam makanan berlangsung cepat. Makanan yang digoreng mempunyai warna dan flavour yang khas dan diterima hamper semua orang. Hamper 70% dari semua minyak dan lemak yang dihasilkan didunia adalah minyak nabati. Minyak diperolah dari biji-bijian tanaman seperti kacang tanah, kacang kedelai, jagung, bunga matahari, zaitun, kapas atau inti buah kelapa. Minyak diekstraksi dari dalam biji atau inti dengan menggilingnya dan dengan menggunakan pelarut (Gaman, 1992).Orang yang semula mengelola makanannya dengan direbus atau dibakar, maka jika pendapatannya naik akan mengolahnya dengan digoreng. Minyak mempunyai peran yang cukup penting, karena merupakan sumber energi yang paling tinggi, karena tiap gramnya menghasilkan enersi sebesar 9 kilo/kalori, sedangkan karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 2 kilo/kalori. Diantaranya mengandung asam lemak esensial, yaitu asam linoleat. Minyak melarutkan vitamin-vitamin A, D, E, dan K. Minyak berperan dalam pembentukan flavor, tekstur dan kenampakan produk pangan. Minyak berperan dalam pembentukan flavor, tekstur dan kenampakan produk pangan (Sylvia, 2008).Penetapan konversi dipengaruhi oleh, Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) . DKBM adalah daftar yang memuat susunan kandungan zat-zat gizi berbagai jenis bahan makanan atau makanan. Zat gizi tersebut meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, beberapa mineral penting (kalsium, besi), dan vitamin, (Vitamin A, Vitamin B, Niasin dan Vitamin C). Di pengaruhi juga oleh Daftar Konversi Berat Mentah Masak (DKMM). Pengukuran konsumsi makanan sering dijumpai makanan dalam bentuk olahan (masak). Untuk mengatasinya dapat dihitung dengan mengkonversikan makanan olahan tersebut dalam bentuk bahan makanan (mentah). Pada makanan masak (makanan jadi) terdapat beberapa zat tambahan seperti minyak yang terserap pada setiap makanan pada saat makanan tersebut diolah (digoreng, ditumis, dibacem atau lain-lainnya) atau penggunaan santan untuk makanan tertentu dan sebagainya. Untuk menghitung zat gizi makanan tersebut, maka harus dipisahkan antara berat mentah makanan tersebut dengan minyak goreng yang digunakan (Bachyar, 2001).Dalam melakukan pengukuran konsumsi makanan, sering dijumpai makanan dalam bentuk olahan (masak), bahkan seringkali jenis makanan jadi tersebut tidak ditemukan dalam daftar komposisi makanan jajan (DKGJ). Untuk mengatasi masalah dapat dihitung dengan mengonversikan makanan olahan tersebut dalam bentuk bahan makanan (mentah). Daftar konversi mentah masak (DKMM) yang dibuat oleh puslitbang gizi Bogor memuat factor konversi untuk beberapa makanan olahan. Untuk menaksir berat bahan makanan mentah dari makanan olahan (masak) atau sebaliknya dapat digunakan rumus sebagai berikut: BM= Fj x Boj (Supariasa, 2002).Pada proses penggorengan menggunakan minyak kelapa sawit, mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi menyebabkan minyak mudah rusak oleh proses penggorengan. Karena selama proses menggoreng minyak akan dipanaskan secara terus menerus. Pada suhu tinggi serta terjadinya kontak dengan oksigen dari udara luar yang memudahkan terjadinya reaksi oksidasi pada minyak (Sartika, 2009).Pada makanan masak (makanan jadi) terdapat beberapa zat tambahan seperti minyak yang diserap pada setiap makanan pada saat makanan tersebut diolah (digoreng, ditumis, dibacem dan lainya) atau penggunaan santan untuk makanan tertentu dan sebagainya. Untuk menghitung zat gizi makanan tersebut, maka harus dipisahkan antara berat mentah makanan tersebut dengan minyak goreng yang dipanaskan. Secara umum rumus perhitungan yang digunakan adalah sebgai berikut:MA = (BKA / BMA) x 100

Keterangan: MA : factor konversi penyerapan minyak pada makanan A (%)BKA : Berat minyak yang diserap bahan makanan A (gr)BMA : berat bahan makanan A dalam bentuk mentah BDD (gr)BDD : persentase bagian bahan makanan yang dapat dikonsumsi (%) (Mey, 2008). Salah satu cara pengolahan ubi jalar yang umum dilakukan skala rumah tangga adalah dengan digoreng. Proses utama yang terjadi selama proses penggorengan adalah perpindahan panas dan massa, dengan minyak berfungsi sebagai media penghantar panas. Deep dat frying merupakan proses pemasakan dan pengeringan yang terjadi melalui kontak dengan minyak panas dan ini meliputi perpindahan panas dan massa secara simultan. Minyak memiliki fungsi ganda dalam peniapan makanan karena minyak sebagai media transfer panas antara makanan dan penggorengan dan minyak juga sebagai pemberi konstribusi pada tekstur dan cita rasa bahan yang digoreng (Ratnaningsih, 2007).

PembahasanPada praktikum Penetapan Konversi Mentah Masak Dan Penyerapan Minyak digunakan bahan pangan berupa kerupuk, kacang, tahu, singkong, ikan tongkol yang diolah dengan cara digoreng. Praktikum dilakukan yaitu bahan pangan ditimbang dalam keadaan kotor untuk mendapatkan nilai berat kotornya, kemudian bahan pangan dikupas dan ditimbang untuk mendapatkan berat bersihnya. Bahan pangan digoreng dengan menggunakan minyak sampai matang. Setelah digoreng bahan pangan ditimbang lagi untuk mendapatkan berat masak bahan pangan yang telah masak.Setelah dilakukan penimbangan didapatkan data sebagai berikut: Berat kotor Pada kerupuk 79,17gr, berat bersih 36,36 gr, berat masak 110,92. Pada kacang (1) berat kotor 165 gr, berat bersih 160 gr, berat masak 175 gr. Pada tahu (1) berat kotor 25,98 gr, berat bersih 44,55 gr, berat masak 89,68 gr. Pada singkong (1) berat kotor 550 gr, berat bersih 350 gr, berat masak 1,16 gr. Pada ikan tongkol berat kotor 111,4 gr, berat bersih 107,5 gr, berat masak 54,2 gr. Pada kacang (1) berat kotor 300 gr, berat bersih 200 gr, berat masak 175 gr. Pada singkong (2) berat kotor 445,2 gr, berat bersih 357,0 gr, berat masak 253,3 gr. Pada tahu diperoleh berat kotor 155,5 gr, berat bersih 140 gr, berat masak 90 gr. Berdasar hasil diatas dapat dilihat bahwa berat kotor lebih besar dibandingkan dengan berat bersih. Hal ini karena pada bahan pangan terdapat bagian bahan yang tidak dapat dimakan, misalnya kulit bahan, kotoran yang dapat menambah berat dari bahan pangan. Untuk memperoleh berat bersih maka perlu dilakukan pengupasan dan pengisolasian bagian yang tidak dapat dimakan.Setelah singkong seberat 350 g mengalami proses penggorengan menggunakan minyak 150,5 g diperoleh berat masak singkong menjadi 300 g. Sehingga minyak yang diserap sebesar 15,38 g. Sedangkan hasil perhitungan konversi diperoleh konversi dari mentah ke masak singkong sebesar 116 %, dan konversi dari masak ke mentah sebesar 85,7 %.Hasil konversi dipengaruhi oleh berat mentah atau berat bersih, berat masak suatu bahan pangan dan kadar air dalam bahan pangan. Hasil konversi % mentah ke masak lebih besar dibandingkan % konversi dari masak ke mentah. Hal ini dikarenakan kadar air yang terdapat dalam singkong tinggi. Singkong merupakan bahan pangan dengan kadar air tinggi memiliki potensi untuk menyerap minyak yang lebih banyak pula. Pada proses penggorengan irisan singkong menyebabkan penguapan sebagian air dalam singkong. Hal ini karena suhu minyak sebagai media penggoreng mlebihi titik didih air, sehingga air dalam singkong menguap.Pada bahan pangan goreng besarnya berat masak lebih kecil daripada berat bersih, hal ini terjadi karena pada saat penggorengan bahan pangan perpindahan molekul antara minyak dengan bahan pangan sehingga berat masak bahan pangan lebih kecil daripada berat bersihnya. Berdasarkan perhitungan diatas, belum sesuai teori seharusnya berat masak lebih besar daripada berat mentah karena menyerap minyak dan uap air. Hal ini disebabkan api karena pada saat menggoreng minyak yang digunakan kurang dan api terlalu besar sehingga penyerapan minyak sedikit. Pada saat penggorengan bahan pangan kurang lama sehingga uap air yang diserap sedikit.Hasil konversi dari mentah ke masak untuk bahan tahu (1), kerupuk, kacang (1), kacang (2), singkong (1), singkong (2), tahu (2), dan ikan tongkol diperoleh 28,96%; 32,78%; 91,42%; 114,29%; 116%; 140,94%; 155,56%; dan 205,54%. Ikan tongkol merupakan bahan yang memiliki nilai hasil konversi dari mentah ke masak yang paling besar dan yang paling terkecil nilai konversinya adalah tahu (1). Sedangkan hasil konversi dari masak ke mentah untuk ikan tongkol, tahu (2), singkong (2), singkong (1), kacang (2), kacang (1), kerupuk, dan