BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI...

87
BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam Program Acara Pojok Kampung JTV di Surabaya Timur) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi Disusun oleh : Aprilia Fatmawati NIM 11730010 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Transcript of BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI...

Page 1: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI

(Efektivitas Penyampaian Berita Dalam Program Acara Pojok Kampung

JTV di Surabaya Timur)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Disusun oleh :

Aprilia Fatmawati

NIM 11730010

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam
Page 3: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam
Page 4: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam
Page 5: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

v

HALAMAN MOTTO

“Banyaklah makan minum bervitamin, biasakan mandi keramas sebelum shubuh,

jangan tidur terlalu malam, jangan berfikir terlalu mendalam. DUNIA ITU

MENTERESE”

(Muchtar Buchori)

“no matter what challenge your face, no matter how far away I seen, I’m with

you”

(Mr. Peabody)

Page 6: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan teruntuk :

Buchori’s family

Aim

Semua yang mendukung, mendoakan, serta menyayangi

Page 7: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI

TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam Program Acara Pojok

Kampung JTV di Surabaya Timur)”. Shalawat dan salam juga kami haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW karena telah menuntun menuju jalan kebenaran.

Penulis menyadari bahwa dari awal mula proses hingga selesainya

penggarapan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik material

maupun spiritual, pihak-pihak tersebut antara lain :

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Dr. H. Kamsi, M.A.

2. Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus dosen pembimbing

skripsi Drs. Bono Setyo, M.Si.

3. Diah Ajeng Purwani, M.Si selaku DPA yang telah memberikan arahan-

arahan serta membimbing anak-anaknya agar tetap semangat

menyelesaikan tugas akhir.

4. Untuk seluruh responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner.

5. Bapak ibuk/ayah unda yang tak hentinya mendo’akan serta mendukung

setiap langkah yang saya kehendaki.

6. Uweng-uweng (Botik, Bonya, Borin) yang selalu menyayangi dan

mensupport dengan caranya masing-masing, terima kasih sangat.

7. Untuk mas-masku sayang (Acake, Ceman, Ninang) dan penghibur mama

ate (Kakyot, Au, Eng) terima kasih karena kalian telah ada.

8. Untuk keluarga kedua saya Tumanggor cs (pak Syahril, mbak Umi, kutrek

Ari, kutrek Kiki) terima kasih atas do’a dan dukungannya.

9. Wak we hilda pooh, terima kasih karena kepergianmu aku pengen lulus.

10. Emmen arek, pria luar biasa si penghilang penat, bodyguard tawa,

Page 8: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

viii

penyelesai krenal-krenil printilan tralala trilili segala keperluan, dan yang

telah banyak mengajari dalam segala hal. Terima kasih atas kesabaran

hebatmu selama ini, sampai detik ini.

11. d’Nyohikz, tjepawo deret, ex kompor, bajaj, ARKEL, terima kasih banyak

kalian semua sudah menduluiku lulus.

12. Sasa, Aim, Esti, Sayu, Anis, Amel, kaka Moy, jeng Susi, Irwan, Andra,

dan semua pihak yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

13. Kepada makhluk sanggar, karena sedikit banyak kalian sudah sangat

menghibur.

14. Untuk mereka yang menanyakan kapan wisuda, dan untuk mereka yang

selalu mendukung serta mendo’akan, yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, terima kasih.

Semoga Allah SWT selalu memberikan karunianya untuk pihak-pihak

yang telah memberikan bantuannya kepada penulis. Dan penulis menyadari

bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik serta saran yang

membangun sangat diharapkan agar dapat menyempurnakan dan tentunya

bermanfaat.

Yogyakarta, 15 Maret 2016

Peneliti

Aprilia Fatmawati

11730010

Page 9: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................. iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

ABSTRACT ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 8

E. Telaah Pustaka ...................................................................... 8

F. Landasan Teori ...................................................................... 11

G. Hipotesis ............................................................................... 18

H. Kerangka Pemikiran .............................................................. 19

I. Metode Penelitian .................................................................. 20

J. Metode Analisis Data ............................................................ 47

Page 10: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

x

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................. 51

A. Sejarah Singkat Surabaya ...................................................... 51

B. Jawa Pos Media Televisi (JTV) ............................................. 56

C. Program Acara Pojok Kampung JTV ..................................... 59

D. Bahasa Jawa Ngoko Dialek Surabaya .................................... 63

BAB III ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN .............................. 66

A. Uji Instrument Penelitian ....................................................... 66

B. Analisis Hasil Penelitian ........................................................ 69

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 102

A. Kesimpulan ........................................................................... 102

B. Saran ..................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 105

LAMPIRAN ............................................................................................. 109

Page 11: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kerangka berfikir ......................................................................... 19

Tabel 2: Direct Rating Method (DRM) ....................................................... 50

Tabel 3: Hasil uji validitas variabel penyampaian berita ............................. 66

Tabel 4: Hasil uji reliabilitas variabel penyampaian berita .......................... 67

Tabel 5: Hasil uji validitas variabel penerimaan berita ................................ 68

Tabel 6: Hasil uji reliabilitas variabel penerimaan berita ............................ 69

Tabel 7: Karakteristik jenis kelamin responden .......................................... 70

Tabel 8: Karakteristik rentang usia responden ............................................ 71

Tabel 9: Karakteristik tingkat pendidikan responden .................................. 71

Tabel 10: Karakteristik asal kecamatan responden ..................................... 71

Tabel 11: Kebutuhan/motivasi ................................................................... 72

Tabel 12: Sikap .......................................................................................... 72

Tabel 13: Tingkat adaptasi ......................................................................... 73

Tabel 14: Rentang perhatian ....................................................................... 74

Tabel 15: Intensitas .................................................................................... 75

Tabel 16: Kontras ....................................................................................... 75

Tabel 17: Posisi ......................................................................................... 76

Tabel 18: Kebaruan .................................................................................... 77

Tabel 19: Juru bicara yang menarik ............................................................ 78

Tabel 20: Skor rata-rata dimensi perhatian ................................................. 79

Page 12: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

xii

Tabel 21: Pengetahuan ............................................................................... 80

Tabel 22: Perangkat harapan/persepsi ......................................................... 81

Tabel 23: Linguistik ................................................................................... 82

Tabel 24: Konteks ...................................................................................... 83

Tabel 25: Skor rata-rata dimensi pemahaman ............................................. 84

Tabel 26: Bidang pemikiran atau gagasan .................................................. 85

Tabel 27: Pesan-pesan menyediakan informasi dan kenyataan-kenyataan ... 86

Tabel 28: Skor rata-rata dimensi kognitif ................................................... 87

Tabel 29: Bidang emosi ............................................................................. 88

Tabel 30: Pesan-pesan mengubah tingkah laku dan perasaan ...................... 89

Tabel 31: Skor rata-rata dimensi afektif ...................................................... 90

Tabel 32: Suka/tidak suka .......................................................................... 91

Tabel 33: Pesan-pesan merangsang ............................................................ 92

Tabel 34: Skor rata-rata dimensi behavioral ............................................... 93

Tabel 35: Skor rata-rata tiap dimensi .......................................................... 94

Tabel 36: Hasil Direct Rating Method (DRM) ............................................ 96

Tabel 37: Hasil uji korelasi pearson product moment ................................. 97

Tabel 38: Hasil perhitungan variabel penyampaian pesan ........................... 99

Tabel 39: Hasil perhitungan variabel penerimaan pesan ............................. 100

Tabel 40: ................................................................................................... 100

Tabel 41: ................................................................................................... 100

Page 13: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Siaran program acara Pojok Kampung JTV .............................. 4

Gambar 2: Pembagian wilayah kota Surabaya Jawa Timur ......................... 40

Gambar 3: Lambang pertama kota Surabaya tahun 1848 ............................ 53

Gambar 4: Lambang kota Surabaya tahun 1906 ......................................... 54

Gambar 5: Lambang kota Surabaya tahun 1934 ......................................... 55

Gambar 6: Lambang kota Surabaya tahun 1955 hingga saat ini .................. 56

Gambar 7: Lambang JTV tahun 2001 - 2012 .............................................. 57

Gambar 8: Lambang JTV tahun 2012 hingga saat ini ................................. 58

Page 14: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

xiv

ABSTRACT

This research tend to define the effectivenes of Javanese ngoko with

Surabaya’s dialect language in news program entitled Pojok Kampung which

shown by JTV toward people who lived in east Surabaya. This research is

quantitative research entitled “Javanese Ngoko with Surabaya’s Dialect in

Television (Effectiveness Delivery of News on Program Pojok Kampung JTV in

east Surabaya)”. The effectiveness in this research measured by using analysis

method called Direct Rating Method (DRM) through some aspects which are

attention, comprehension, cognitive effect, affective effect, and behavioral effect

as measuring instrument of effectiveness media. Data resource which used in this

research is primary data throught questionnaire and secondary data is

documentation from books, internet, also archives.

The outcome from this research is Javanese ngoko with Surabaya’s dialect

usage in media is effective with the average points of attention is 3,47, average

points of comprehension is 3,67, average point of cognitive effect is 3,485,

average points of affective effect is 3,215, and average points of behavioral effect

is 3,275. The scale points in Direct Rating Method (DRM) table has average

aspects points 65,037 which counted as good in television news program.

Javanese language in media is effective to attracts attention, effective to giving

comprehension, effective to give some informations, quite effective to influence

emotional and it’s quite effective to influence behavior.

Keywords: Javanese ngoko with Surabaya’s dialect, Pojok Kampung JTV, Direct

Rating Method (DRM).

Page 15: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era modern seperti sekarang ini hampir seluruh lapisan

masyarakat mengikuti arus perkembangan zaman, dan perkembangan

tersebut dapat terlihat dari berbagai bidang, antara lain di bidang ekonomi,

sosial, politik, keagamaan, dan gaya hidup yang salah satunya adalah gaya

dalam berbahasa. Banyak masyarakat di sekitar kita yang terkena dampak

negatif dari modernisasi, seperti misalnya banyaknya masyarakat di

perkotaan yang meninggalkan bahasa nasional dengan menggantinya

dengan bahasa internasional (bahasa Inggris) ataupun masyarakat di

pedesaan yang meninggalkan bahasa lokal dengan digantikan bahasa

nasional (bahasa Indonesia). Hal tersebut sangat disayangkan karena suatu

saat generasi penerus tidak mengetahui kekayaan budaya yang dimiliki.

Usaha untuk melestarikan budaya yang ada bisa dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah melalui tayangan program acara berita

seperti yang dilakukan oleh televisi lokal JTV (Jawa Pos Media Televisi)

selama dalam kurun waktu 13 tahun ini. Dengan upaya melestarikan

budaya jawa dan mengangkat kembali bahasa Jawa dengan dialek

Surabaya ke area publik, hal ini bertujuan agar kebudayaan lokal Jawa

Timur khususnya Surabaya dapat dilestarikan dan tidak hilang dimakan

waktu, yang diharapkan dapat tetap lestari sebagai aset kebudayaan milik

nasional.

Page 16: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

2

Usaha JTV tersebut juga tidak terlepas dari peran disahkannya UU

nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, karena dengan begitu dunia

penyiaran di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Hal

tersebut terbukti dengan adanya pertumbuhan penyiaran radio dan televisi

baik di kota maupun di daerah yang meningkat sangat pesat. Adanya

regulasi tersebut menjadi payung bagi eksistensi televisi lokal, sehingga

memicu lahir dan tumbuh-kembangnya televisi lokal di berbagai daerah di

Indonesia.

Sebagai salah satu televisi lokal yang bersaing dengan banyaknya

televisi lokal lain, maka sangat diperlukan program-program acara yang

menarik serta berbeda, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal suatu

daerah. Dengan kemasan itulah diharapkan posisi JTV sebagai salah satu

televisi lokal yang berada di Surabaya mampu bersaing dengan program

acara yang dimiliki oleh banyak stasiun televisi lokal lainnya, sehingga

dapat diminati banyak pemirsa.

Berdasarkan penelitian AGB Nielsen tahun 2010 share pemirsa TV

lokal yang paling tinggi ada di kota Surabaya. Hal tersebut bisa

dikarenakan banyaknya televisi lokal di kota ini. Dan hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa stasiun televisi lokal yang paling banyak ditonton

adalah JTV(Rosa, 2011). JTV merupakan televisi pertama di Jawa Timur,

televisi swasta regional pertama di Indonesia, menjadi pelopor berdirinya

TV lokal di Indonesia (Company Profile JTV, 2013), dan sekaligus yang

terbesar hingga saat ini. JTV selalu mengidentikkan diri dengan Jawa

Page 17: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

3

Timur melalui program-program andalannya dan kegiatannya berpusat di

Surabaya. Dengan jangkauan meliputi seluruh wilayah Jawa Timur dan

dengan kecanggihan teknologi, kini JTV sudah dapat dinikmati pemirsa di

luar wilayah Jawa Timur dengan mengakses via streaming internet dan

jangkauannya meluas ke seluruh dunia dengan menggunakan parabola

atau jaringan televisi kabel.

Salah satu program acara favorit JTV yang kontroversial dari awal

kemunculannya hingga saat ini adalah “Pojok Kampung” yang tayang

pada hari Senin-Minggu (setiap hari) pada pukul 21.00 - 22.00 WIB,

karena program acara tersebut merupakan fenomena baru di dunia

pertelevisian yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar

dalam tayangan berita, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa

ngoko dialek Surabaya yang dikenal dengan kasar, blak-blakan, egaliter

(sama atau sejajar) sehingga tidak lazim digunakan sebagai bahasa

pengantar dalam tayangan berita formal. Misalnya: tibo ndelosor golong

komeng, pemain deltras main koyok taek, ojok nyoblos politisi bosok,

pistul gombyok, empal brewok, matek, wedok plat kuning, angin penthil

muter, manuk pilek, sadukan sak karepe dewe, ngipik-ngipik, mbok

dhewor, dll.

Page 18: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

4

Gambar 1

Siaran program acara Pojok Kampung JTV

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=eFE4WLkSHQU

Meski banyak pro kontra mengenai penggunaan bahasanya tetapi

hal tersebut tidak mengurangi jumlah pemirsa program acara berita Pojok

Kampung, bahkan pada awal masa siaran Pojok Kampung telah mampu

memikat pemirsa dengan sajian bahasa khasnya yang asing di layar kaca,

dan menurut marketing communication JTV Satya Priambodo dalam

website resmi JTV menuturkan bahwa acara tersebut mendapatkan rating

tinggi dan jumlah pemirsanya selalu meningkat. Keterangan tersebut

membuktikan bahwa meski menuai banyak protes dari berbagai kalangan,

namun jumlah pemirsa Pojok Kampung JTV tidak pernah mengalami

penurunan, dengan kata lain jumlah pemirsanya selalu meningkat.

Dari penjelasan di atas maka timbullah pertanyaan tentang ukuran

keberhasilan suatu program acara di stasiun televisi khususnya program

acara berita Pojok Kampung JTV. Apakah peningkatan tersebut terletak

Page 19: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

5

pada jumlah pemirsa yang selalu bertambah ataukah kemampuan JTV

menyampaikan informasi kepada khalayak sesuai dengan fungsi program

acara berita yang ada dengan baik, dalam artian khalayak memperoleh

informasi serta pemahaman atas apa yang disampaikan oleh pembawa

berita, atau dengan kata lain dapat mencapai komunikasi yang efektif.

Dalam Q.S An-Nisa ayat 63 telah diperintahkan mengenai

himbauan untuk berkomunikasi yang mudah dimengerti, to the point,

komunikatif, tepat sasaran. Ayat tersebut adalah:

مب في قلىبهم فأعرض عنهم وعظهم أولئك الذين يعلم للا

وقل لهم في أنفسهم قىال بليغب

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di

dalam hati mereka. Karena itu, berpalinglah kamu dari mereka, dan

berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang

membekas pada jiwa mereka”.

Q.S An-Nisa ayat 63 menjelaskan bahwasannya kita sebagai umat

manusia diutus untuk memberikan keterangan atau penjelasan dengan

perkataan atau omongan yang singkat, padat, jelas, mudah dimengerti,

tidak bertele-tele. Sehingga antar komunikator dan komunikan

memperoleh kesepahaman, karena apa yang disampaikan itu tepat pada

sasaran.

Pada ayat lain juga ditemukan keterangan yang sesuai dengan

pokok permasalahan penelitian ini. Ayat tersebut adalah Q.S Ibrahim ayat

4, yang berbunyi:

Page 20: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

6

“Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa

kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi

petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang

Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”.

Maksud dari ayat tersebut jika dihubungkan dengan penelitian ini

menurut asumsi peneliti yaitu, dalam menyampaikan pesan pada

komunikan hendaknya komunikator memposisikan diri kepada siapa yang

sedang menjadi lawan bicaranya, atau jika dalam tayangan berita segenap

crew mampu mengemas berita yang akan disajikan dengan bahasa yang

sesuai dengan siapa target/sasarannya, sehingga kedua belah memperoleh

kesamaan pemahaman.

Penelitian ini menarik untuk diteliti sebab kemasan formal seperti

program acara berita pada umumnya, namun bahasa yang digunakan

adalah bahasa jawa ngoko dialek Surabaya yang sangat khas sehingga

muncul beragam respon dari masyarakat khususnya sorotan dalam

bahasanya. Dan berdasarkan hasil penelitian skripsi Gatrina Rosa Y

didapatkan data bahwa motif penonton menyaksikan tayangan Pojok

Kampung rata-rata adalah untuk menghibur diri, sangat berbeda dengan

Page 21: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

7

fungsi program acara berita yang pada umumnya untuk menggali sumber

informasi.

Masalah yang ingin diteliti adalah efektivitas penggunaan bahasa

Jawa ngoko dialek Surabaya dalam penyampaian berita pada program

acara Pojok Kampung JTV. Dikarenakan dalam komunikasi minimal harus

mengandung kesamaan makna antar kedua belah pihak yang terlibat,

dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif,

yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar

orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan dalam

melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan suatu pokok

permasalahan sebagai berikut :

Sejauh mana tingkat efektivitas penyampaian berita menggunakan bahasa

Jawa ngoko dialek Surabaya dalam program acara Pojok Kampung JTV

terhadap penerimaan pesan khalayak di Surabaya Timur?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengukur sejauh

mana tingkat efektivitas penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya

terhadap penyampaian berita.

Page 22: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya unsur keilmuan,

terutama mengenai penyiaran berita, sehingga dapat memberikan

sumbangan terhadap pengembangan sistem penyiaran khususnya di

Jawa Timur.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa mengenai

efektivitas penggunaan bahasa lokal terhadap penyampaian berita.

b. Bagi Instansi / Perusahaan

Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

perkembangan kualitas instansi, dengan harapan agar tetap dapat

melestarikan lokalitas budaya yang ada.

E. Telaah Pustaka

Demi mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan memperoleh

wawasan yang lebih luas, maka didapatkan beberapa penelitian

sebelumnya yang sejenis atau relevan dengan penelitian ini.

Penelitian pertama yang sehubungan dengan penelitian ini adalah

tulisan Catur Ratna Wulandari (2006) mahasiswi Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Surabaya dengan judul “Penggunaan Bahasa Daerah dalam Tayangan

Berita Televisi (Studi Kasus terhadap Penggunaan Bahasa Surabaya dalam

Page 23: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

9

Tayangan Pojok Kampung JTV)”. Hasil dari penelitian ini ialah bahasa

Suroboyoan yang digunakan dalam Pojok Kampung merupakan hasil

penerjemahan dari naskah berita berbahasa Indonesia. Naskah berita

diterjemahkan ke dalam bahasa Suroboyoan sebagaimana percakapan

sehari-hari. Penerjemahan dalam Pojok Kampung meliputi penggunaan

kembali kosa-kata yang hilang karena tidak lagi digunakan, pembentukan

kosa-kata baru, penggunaan kosa-kata serapan yang diterjemahkan,

penggunaan kata serapan yang tidak diterjemahkan, penggunaan dialek

sosial. Penerjemahan bahasa Suroboyoan pada Pojok Kampung Surabaya

tidak hanya mencerminkan bahasa keseharian arek Suroboyo tetapi juga

karakternya yang egaliter, tanpa basa-basi dan blak-blakan. Persamaan

dengan penelitian ini adalah kesamaan tema pembahasan yakni meneliti

tentang penggunaan bahasa Suroboyoan dalam penyampaian tayangan

berita televisi. Namun, ada juga perbedaannya yaitu dalam penggunaan

metode penelitian yang dipakai. Peneliti Catur Ratna Wulandari

menggunakan metode penelitian studi kasus, dan peneliti menggunakan

survei.

Penelitian kedua dari Mohamad Febryansyah Yugo Saputra (2012)

mahasiswa Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Airlangga Surabaya dengan judul “Program Berita

Pojok Kampung (Studi Deskriptif Simbol dan Makna Boso Suroboyoan

pada Program Berita Pojok Kampung di JTV)”. Hasil dari penelitian

tersebut adalah Boso Suroboyoan memang tidak menggunakan struktur

Page 24: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

10

tingkatan pemakaian bahasa seperti dalam pakem bahasa Jawa dan Pojok

Kampung menggunakan tiga aspek dalam konsep pembuatannya. Yaitu

memunculkan boso suroboyoan yang dulu pernah ada kemudian sempat

hilang, aspek yang kedua meneruskan bahasa yang ada dari jaman dahulu

sampai sekarang, dan yang terakhir adalah membuat kata-kata baru dalam

boso suroboyoan. Dalam penelitian ini persamaannya adalah sama-sama

meneliti tentang program acara Pojok Kampung JTV dalam sudut pandang

penggunaan bahasanya. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini

memfokuskan pada makna yang terkandung dari simbol boso Suroboyoan

yang digunakan, dan peneliti Febryansyah Yugo Saputra menggunakan

studi deskriptif untuk menggambarkan hasil dari penelitian, sedangkan

peneliti menggunakan metode survei dalam menganalisa penelitian ini.

Penelitian ketiga dari Hafizha Rizqa Febrina (2015) mahasiswa

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul

“Penggunaan Bahasa Isyarat Sebagai Komunikasi (Studi Efektivitas

Komunikasi Non Verbal dan Non Vokal Pada Siaran Berita TVRI

Nasional Terhadap Penyandang Tunarungu SLB PGRI Minggir, Sleman,

Yogyakarta)”. Hasil dari penelitian ini adalah dimensi perhatian memiliki

skor rata-rata sebesar 3,76 dimensi pemahaman memiliki skor sebesar

3,928 skor rata-rata dari efek kognitif 3,74 efek afektif memiliki skor rata-

rata 3,74 efek behavioral memiliki skor rata-rata sebesar 3,82. Hasil direct

rating method nilai total rata-rata dari semua aspek adalah 75,95.

Page 25: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

11

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada tema yang diteliti dan

metode yang dipakai. Kesamaan penelitian yakni tentang efektivitas

komunikasi dalam sebuah program acara berita, dan metode yang dipakai

yaitu kuesioner. Perbedaannya terletak pada pemilihan subjek penelitian.

F. Landasan Teori

1. Komunikasi Massa

Joseph R. Dominik mendefinisikan komunikasi massa

sebagai suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks

dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan

mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan

tersebar (Wahyuni, 2014:1).

Komunikasi massa menurut Tan dan Wright dalam Liliweri

merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media)

dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara

massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh berpencar,

sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Wahyuni,

2014:2).

a. Media Massa

Pengertian media massa adalah media yang memiliki

ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian

khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak

(instantaneous). Beberapa pakar juga telah bersepakat bahwa

Page 26: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

12

jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah

pers, radio siaran, televisi, dan film (Wahyuni, 2014:13).

Fungsi dari media massa adalah pengamatan

lingkungan, korelasi bagian-bagian dalam masyarakat untuk

merespon lingkungan, penyampaian warisan masyarakat dari

satu generasi ke generasi selanjutnya, dan hiburan (Wahyuni,

2014:5).

1) Televisi

Televisi adalah salah satu media massa yang

merupakan paduan radio (broadcast) dan film (moving

picture). Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh

dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi “jauh”

dihasilkan dengan prinsip radio, sedangkan segi

“penglihatan“ oleh gambar. (Effendi, 2000:174).

Televisi merupakan hasil temuan dari riset ilmiah

dan teknik, dan berkembang sebagai suatu media hiburan

atau berita. Hal tersebut memiliki konsekuensi-konsekuensi

yang tak terduga sebelumnya, bukan hanya terhadap media

hiburan dan berita lainya dengan meredusir daya hidupnya

dan peran pentingnya, namun juga berbagai proses penting

dalam kehidupan keluarga budaya dan sosial (Williams,

2009:4).

Page 27: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

13

2) Berita

a) Definisi Berita

Prof. Mitchel V. Charnley mendefinisikan berita

sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau opini

yang penting atau menarik minat, atau kedua duanya,

bagi sejumlah besar orang. Menurut Paul D.

Maessenner, news adalah sebuah informasi yang baru

tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik

perhatian serta minat pendengar, sedangkan menurut

Curtis Beckmann berita adalah laporan atas opini atau

peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak,

dan menurut Doug Newson & James A. Wollert

mengemukakan, berita adalah apa saja yang ingin dan

perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh

masyarakat (Sumadiria, 2005:64).

b) Jenis-jenis berita

Onong Uchyana Effendy membagi berita

televisi dalam beberapa jenis, yakni warta berita

(straight newcast), siaran pandangan mata (the on the

spot telecast), wawancara udara (interview on the air),

dan komentar (Baksin, 2013: 83).

Page 28: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

14

(1) Warta Berita (Straight Newscast)

Jenis berita yang merupakan laporan

tercepat mengenai suatu peristiwa yang terjadi di

masyarakat. Masa siaran warta berita biasanya

terdiri atas sejumlah berita yang disiarkan setiap

jam sekali selama kira-kira 15 menit (Baksin,

2013:83)

(2) Pandangan Mata (One The Spot Telecast)

Jenis berita ini merupakan salah satu

kekuatan sekaligus daya tarik televisi dalam

menyaingi pemberitaan media cetak dewasa ini.

Mengenai laporan pandangan mata (LPM) ini

Soewardi menyebutnya sebagai siaran langsung

dari tempat terjadinya peristiwa (on the spot

reporting) (Baksin, 2013:88).

(3) Wawancara Udara (Interview on The Air)

Pemberitaan semacam ini adalah wawancara

yang dilakukan antara pewawancara (interviewer)

dengan terwawancara (interviewee) (Baksin,

2013:90). Program ini banyak mendapat perhatian

dari masyarakat karena dari interviewee dapat

diperoleh keterangan first hand (tangan pertama)

dari orang yang bersangkutan (Baksin, 2013:91).

Page 29: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

15

(4) Komentar (Commentary)

Commentary atau komentar dalah uraian

yang bersifat analisis dengan titik tolak suatu fakta

yang telah disiarkan sebelumnya pada program

straight newscast. Jadi komentar bersifat reporting

in depth. Karena sifatnya analisis, komentar

kadang dinamakan analisis dan orang yang

menyampaikan disebut comentator dan analyst

(Baksin, 2013:92).

2. Efek

Efek merupakan dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Seperti dinyatakan Donald K. Robert ada yang beranggapan bahwa

efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan

media massa. Karena fokusnya pesan, maka efek haruslah

berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa.

Membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan

mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa (Rakhmat,

2011:216).

Menurut Steven M. Chaffe ini adalah pendekatan pertama

dalam melihat efek media massa. Pendekatan kedua ialah melihat

jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa.

Ada beberapa efek media massa, diantaranya penerimaan

informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan perubahan perilaku

Page 30: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

16

atau dengan istilah lain, perubahan kognitif, afektif, dan behavioral

(Rakhmat, 2011:216).

3. Efektivitas melalui Direct Rating Method (DRM)

Direct Rating Method (DRM) atau metode penentuan

peringkat langsung dapat digunakan untuk mengukur keefektivan

suatu media, tidak hanya berlaku untuk mengukur tingkat

efektivitas iklan saja. Dalam metode ini, semakin tinggi peringkat

yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kemungkinan suatu

media tersebut efektif.

Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah

media (biasanya iklan) yang berkaitan dengan kemampuan media

itu untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya dibaca secara

seksama, mudah tidaknya dipahami, kemampuan untuk

menggugah perasaan dan kemampuan untuk mempengaruhi

perilaku. Berikut akan dibahas lima variabel yang digunakan dalam

metode penentuan peringkat langsung (Durianto dkk, 2003:63):

a. Perhatian

Faktor-faktor yang menentukan perhatian, yang dapat

dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu determinan

(penentu) pribadi dan determinan stimulus (Durianto dkk,

2003:64).

1) Determinan Pribadi

a) Kebutuhan/motivasi

Page 31: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

17

b) Sikap

c) Tingkat adaptasi

d) Rentang perhatian

2) Determinan Stimulus

a) Intensitas

b) Kontras

c) Posisi

d) Kebaruan

e) Juru bicara yang menarik.

b. Pemahaman

1) Kategori stimulus

2) Elaborasi stimulus

3) Determinan pribadi dalam pemahaman

(a) Motivasi

(b) Pengetahuan

(c) Perangkat harapan/persepsi

4) Determinan stimulus dalam pemahaman

(a) Linguistik

(b) Konteks

c. Efek Kognitif

d. Efek Afektif

e. Efek Behavioral

Page 32: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

18

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

perumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data

(Sugiyono, 2013: 96).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif yaitu:

1. Hipotesis Kerja (Ha) : Hipotesis alternatif atau kerja.

2. Hipotesis nol (H0) : Hipotesis statistik atau nol.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :

1. Ha : Penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya dalam program

acara Pojok Kampung JTV terhadap penyampaian berita kepada khalayak

efektif.

2. H0 : Penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya dalam program

acara Pojok Kampung JTV terhadap penyampaian berita kepada

khalayak tidak efektif.

Page 33: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

19

H. Kerangka Pemikiran

Tabel 1

Kerangka Berfikir

Stasiun televisi lokal yang menayangkan program acara berita dengan menggunakan

bahasa lokal sebagai pengantar cukup banyak.

JTV sebagai salah satu stasiun televisi lokal yang pertama kali menggunakan bahasa

lokal sebagai pengantar menyampaikan berita, dan satu-satunya yang menggunakan

bahasa jawa ngoko atau bahasa jawa dengan tingkat kesopanan yang paling rendah.

Uji efektivitas bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya dalam penyampaian berita pada

program acara Pojok Kampung JTV terhadap masyarakat Surabaya Timur.

Perhatian Pemahaman Efek

Kognitif

Efek Afektif Efek

Behavioral

1.

Determinan

pribadi.

2.

Determinan

stimulus.

1. Kategori

stimulus.

2. Elaborasi

stimulus.

3. Determinan

pribadi dalam

pemahaman.

4. Determinan

stimulus.

1. Bidang

pemikiran atau

gagasan.

2. Pesan-pesan

menyediakan

informasi dan

kenyataan-

kenyataan.

1. Bidang

emosi.

2. Pesan-pesan

mengubah

tingkah laku

dan perasaan.

1. Suka atau

tidak suka.

2. Pesan-pesan

merangsang atau

mengarahkan

keinginan.

Sumber : Peneliti

Page 34: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

20

I. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2013:3). Metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan

kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan

ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk

menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

dan termasuk keabsahannya (Ruslan, 2003: 24).

Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang

dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri

diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 2008:24). Dalam

penelitian kali ini, metode penelitian yang digunakan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.

Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau

Page 35: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

21

analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga

data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari

seluruh populasi (Kriyantono, 2009:55).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner

sebagai instrumen dalam pengumpulan datanya. Tujuannya untuk

memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap

mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan

analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui

kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi

dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi

secara spesifik. Karena itu penggunaan teknik sampling yang benar

sangat menentukan kualitas riset (Kriyantono, 2009:59).

2. Definisi Konsep

Definisi konsep adalah penarikan batasan yang menjelaskan

suatu konsep secara singkat, jelas, dan tegas (Chourmain, 2008:

36). Definisi konsep merupakan abstraksi atau ide yang diperoleh

dari hasil rangkuman dan pengorganisasian pengetahuan

(pengamatan) atas suatu fakta/realitas yang dinyatakan dalam kata,

yang berlaku dalam kata, yang berlaku umum, dan bersifat khas

(Mustafa, 2013:3).

Page 36: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

22

a. Bahasa Jawa Ngoko Dialek Surabaya

Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan

masyarakat suku Jawa yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan daerah-daerah

transmigrasi yang tersebar di Indonesia. Ngoko yaitu bahasa

Jawa yang tingkat kesopanannya rendah. Bahasa tersebut

mencerminkan rasa tidak berjarak antara komunikator dan

komunikan, atau menyatukan keakraban terhadap komunikan,

seperti teman-teman yang sudah saling akrab (Harjawiyana,

2001:25).

Ngoko adalah salah satu tingkatan bahasa dalam

Bahasa Jawa. Bahasa ini paling umum dipakai di kalangan

orang Jawa. Pemakaiannya dihindari untuk berbicara dengan

orang yang dihormati atau orang yang lebih tua. Tingkat tutur

ngoko yaitu unggah-ungguh bahasa Jawa yang berintikan

leksikon ngoko. Ragam ngoko dapat digunakan oleh mereka

yang sudah akrab dan oleh mereka yang merasa dirinya lebih

tinggi status sosialnya daripada lawan bicara (mitra wicara).

Ragam ngoko mempunyai dua bentuk varian, yaitu ngoko lugu

dan ngoko alus (Sasangka, 2004:95).

1) Ngoko Lugu

Yang dimaksud dengan ngoko lugu adalah bentuk unggah-

ungguh bahasa Jawa yang semua kosakatanya berbentuk

Page 37: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

23

ngoko dan netral (leksikon ngoko dan netral) tanpa terselip

leksikon krama, krama inggil, atau krama andhap

(Sasangka, 2004:99).

2) Ngoko Alus

Yang dimaksud dengan ngoko alus adalah bentuk unggah-

ungguh yang di dalamnya bukan hanya terdiri atas leksikon

ngoko dan netral saja, melainkan juga terdiri atas leksikon

krama inggil, krama andhap, atau leksikon krama yang

muncul di dalam ragam ini sebenarnya hanya digunakan

untuk menghormati mitra wicara (Sasangka, 2004:100).

Bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya atau dialek

Arekan atau lebih sering dikenal sebagai bahasa Arekan

(Bahasa Jawa : boso Arekan) atau bahasa Suroboyoan adalah

sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Surabaya dan

sekitarnya. Secara struktural bahasa, bahasa Suroboyoan dapat

dikatakan sebagai bahasa paling kasar.

b. Televisi

Televisi siaran yang merupakan media dari jaringan

komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa,

yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,

pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan

keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen (Effendy,

Page 38: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

24

2002:21). Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya

suatu pertunjukan acara yang ditampilkan atau disiarkan melaui

media massa televisi. Tayangan tersebut bisa bersifat hiburan,

informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai

pendidikan.

c. Program acara Pojok Kampung JTV

Salah satu program acara berita yang dimiliki Jawa Pos

Media Televisi (JTV) dibawah naungan Jawa Pos Group

(http://offairjtv.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-jtv-tv-lokal-

jawa-timur.html) yang menggunakan bahasa lokal

Suroboyooan sebagai pengantar dalam menyampaikan berita.

Pojok kampung JTV tidak hanya memiliki berita lokal seputar

Jawa Timur saja, tetapi ada juga beberapa berita nasional yang

ditayangkan.

d. Efektivitas dengan Direct Rating Method (DRM)

1) Perhatian

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas

pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk (Durianto

dkk, 2003:64). Perhatian merupakan tingkatan awal

seseorang menerima pesan. Ketika seseorang telah

memberikan perhatian terhadap stimulus, maka pesan akan

masuk ke dalam perhatian seseorang. Faktor-faktor yang

Page 39: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

25

mempengaruhi perhatian dibagi menjadi dua yaitu

determinan pribadi dan determinan stimulus:

a) Determinan Pribadi

Determinan pribadi merujuk pada karakteristik individu

yang mempengaruhi perhatian (Durianto dkk, 2003:64).

(1) Kebutuhan/Motivasi

Kebutuhan berpengaruh kuat terhadap

stimulus yang mendapat perhatian maupun stimulus

yang tidak mendapat perhatian. Sifat kebutuhan akan

mempengaruhi penekanan yang diberikan pada pada

sifat pemikat perhatian (Durianto dkk, 2003:64).

(2) Sikap

Orang dipandang mau menerima informasi

yang mempertahankan atau meningkatkan

konsistensi, dan cenderung menghindari informasi

yang menantang kepercayaan ataupun sikap mereka.

Prinsip ini memberi kesan bahwa sikap mungkin

pula mempengaruhi perhatian (Durianto dkk,

2003:65).

(3) Tingkat Adaptasi

Kecenderungan penting yang dimiliki orang

adalah menjadi sangat terbiasa dengan suatu

Page 40: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

26

stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak lagi

diperhatikan (Durianto dkk, 2003:65).

(4) Rentang Perhatian

Lamanya waktu seseorang untuk dapat

memfokuskan perhatiannya pada satu stimulus atau

pikiran sangat terbatas. Orang dapat dengan mudah

memperlihatkan hal ini kepada diri sendiri dengan

menguji berapa lama mereka dapat berkonsentrasi

pada satu pikiran tertentu sebelum pikiran mereka

melayang (Durianto dkk, 2003:65-66). Maka dari itu

diusahakan pesan yang akan disampaikan dikemas

secara singkat.

b) Determinan Stimulus

Perangkat kedua dari faktor yang

mempengaruhi stimulus adalah karakteristik stimulus

itu sendiri. Determinan ini menggambarkan faktor-

faktor yang dapat dikendalikan, artinya dapat

digunakan untuk mendapatkan dan meningkatkan

perhatian (Durianto dkk, 2003:66).

(1) Intensitas

Stimulus yang lebih besar sering menghasilkan

perhatian yang lebih besar pula (Durianto dkk,

2003:66).

Page 41: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

27

(2) Kontras

Orang cenderung memperhatikan dengan lebih

cermat pada stimulus yang kontras dengan latar

belakangnya. Peranan stimulus yang tidak

konsisten atau kontras satu sama lain menciptakan

konflik persepsi yang yang meningkatkan

perhatian (Durianto dkk, 2003:67).

(3) Posisi

Posisi juga merupakan faktor penting dalam

menarik perhatian seseorang (Durianto dkk,

2003:67). Posisi yang tidak sesuai, akan membuat

stimulus tidak akan dilihat oleh seseorang.

(4) Kebaruan

Stimulus yang luar biasa atau tak terduga akan

lebih menarik perhatian, sehingga nilai kebaruan

kerap kali diandalkan untuk mencuri perhatian

pemirsa (Durianto dkk, 2003:67).

(5) Juru bicara yang menarik

Alat penarik perhatian yang lazim adalah

mempekerjakan model atau selebriti yang menarik

sebagai juru bicara (Durianto dkk, 2003:68).

Page 42: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

28

2) Pemahaman

Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus.

Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu

stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan

yang sudah ada (Durianto dkk, 2003:68).

a) Kategori Stimulus

Kategori stimulus melibatkan penggolongan

suatu stimulus dengan menggunakan konsep-konsep

yang disimpan dalam ingatan. Perilaku dapat

dipengaruhi dengan cara mereka dalam menggolongkan

stimulus (Durianto dkk, 2003:68).

b) Elaborasi Stimulus

Pemahaman juga memerlukan tingkat elaborasi

yang terjadi selama pemrosesan stimulus. Elaborasi

mengacu pada banyaknya integrasi di antara informasi

yang baru dan pengetahuan yang sudah tersimpan

dalam ingatan (Durianto dkk, 2003:69).

c) Determinan pribadi dalam pemahaman

Pemahaman dipengaruhi oleh banyak stimulus

dan faktor pribadi. Orang akan lebih dahulu

mempertimbangkan bagaimana faktor pribadi dapat

mempengaruhi pemahaman (Durianto dkk, 2003:69)

Page 43: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

29

(1) Motivasi

Keadaan motivasional seseorang selama

pemrosesan informasi dapat mempengaruhi

perhatian. Keadaan ini dapat juga menimbulkan

pengaruh pada pemahaman. Motivasi dapat

mempengaruhi elaborasi yang terjadi selama

pemahaman. Ketika sebuah stimulus dirasakan

relevan bagi diri pribadi, yaitu saat stimulus itu

memiliki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan,

maka pemrosesan yang lebih teliti pun dapat terjadi

(Durianto dkk, 2003:69-70).

(2) Pengetahuan

Pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan

merupakan determinan utama dalam pemahaman.

Kategori stimulus sangat bergantung pada

pengetahuan. Pengetahuan juga meningkatkan

kemampuan untuk memahami suatu pesan,

berkurangnya kesalahpahaman, membantu

mengenali logika yang salah dan kesimpulan yang

keliru, dan menghindari penafsiran yang tidak benar

(Durianto dkk, 2003:70).

Page 44: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

30

(3) Perangkat Harapan/Persepsi

Pemahaman sering kali bergantung pada konsepsi

atau harapan yang ingin dilihat orang saat

sebelumnya (Durianto dkk, 2003:70).

d) Determinan Stimulus dalam Pemahaman

Sifat fisik aktual suatu stimulus memainkan peran yang

besar dalam membentuk penafsiran stimulus tersebut

(Durianto dkk, 2003:71).

(1) Linguistik

Kata-kata yang sering digunakan dalam bahasa

sehari-hari akan lebih mudah dipahami dan diingat,

kata-kata negatif dapat menurunkan citra, potensi

terjadinya kesalahpahaman akan lebih besar jika

menggunakan kalimat pasif (Durianto dkk,

2003:71).

(2) Konteks

Konteks atau situasi sekeliling terjadinya stimulus,

sebagian akan menentukan yang dipahami (Durianto

dkk, 2003:71-72). Jika stimulus dipandang

memberikan dampak negatif bagi sekelilingnya,

maka stimulus tersebut tidak akan diterima oleh

orang tersebut.

Page 45: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

31

3) Efek Kognitif

Penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang

muncul selama tahap pemahaman disebut sebagai efek

kognitif. Sifat efek kognitif menentukan penerimaan atas

suatu klaim (Durianto dkk, 2003:72). Efek ini

mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan,

pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang

diperolehnya. Efek ini terjadi pada mereka ketika melihat,

membaca, mendengar pesan komunikasi yang disampaikan.

Semua hal yang dirasakan ketika menerima pesan

komunikasi dapat dicurahkan melalui lisan atau tertulis.

Menurut R. Lavidge dan G.A Steiner menyebutkan bahwa

efek kognitif dibagi menjadi dua dimensi (Severin, 2011:

16), yaitu:

a) Bidang pemikiran atau gagasan.

b) Pesan-pesan menyediakan informasi dan kenyataan-

kenyataan.

4) Efek Afektif

Efek afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang

dihasilkan sebuah stimulus (Durianto dkk, 2003:73). Efek

ini yang berhubungan dengan sikap kita terhadap sesuatu,

berhubungan dengan pribadi masing-masing orang, karena

tiap-tiap orang memiliki sikap yang berbeda ketika

Page 46: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

32

mendapatkan pesan atau stimulus. Menurut R. Lavidge dan

G. A. Steiner menyebutkan bahwa efek afektif dibagi

menjadi dua dimensi (Severin, 2011:16), yaitu :

a) Bidang emosi.

b) Pesan-pesan mengubah tingkah laku dan perasaan.

5) Efek Behavioral

Media yang disukai dapat menghasilkan sikap yang

lebih positif, namun tidak berarti harus menyukai agar

efektif, ada juga yang tidak disukai tetapi tetap saja berhasil

(Durianto dkk, 2003:74). Efek ini berhubungan dengan

perilaku nyata yang meliputi tindakan atau sikap terhadap

pesan yang diperoleh. Pada akhirnya mengakibatkan orang

mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu. Menurut R. Lavidge dan G. A. Steiner

menyebutkan bahwa efek behavioral dibagi menjadi dua

dimensi (Severin, 2011: 16), yaitu:

a) Suka atau tidak suka.

b) Pesan-pesan merangsang atau mengarahkan keinginan.

3. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah penarikan batasan yang lebih

menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu

konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur

yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan

Page 47: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

33

konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau

operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi

gejala atau variabel yang ditelitinya (Chourmain, 2008: 36). Tujuan

dari pendefinisian variabel secara operasional adalah untuk

memberikan gambaran bagaimana suatu variabel akan diukur

(Mustafa, 2013:40).

a. Bahasa Jawa Ngoko Dialek Surabaya

Penggunaan bahasa jawa ngoko dialek Surabaya pada

program acara Pojok Kampung JTV meliputi penggunaan

kembali kosa-kata yang hilang karena tidak lagi digunakan,

pembentukan kosa-kata baru, kosa-kata serapan yang

diterjemahkan, kosa-kata serapan yang tidak diterjemahkan.

b. Televisi

Televisi lokal yang dipilih menjadi objek penelitian ini

adalah Jawa Pos Media Televisi (JTV) karena JTV satu-satunya

stasiun televisi lokal pertama, terbesar, dan pelopor penggunaan

bahasa jawa ngoko sebagai pengantar menyampaikan berita.

c. Program acara Pojok Kampung JTV

Program acara yang akan diteliti yaitu yang tayang

pada tanggal 20 Januari 2016 - 27 Januari 2016 (1 minggu)

dengan tema pemberitaan mengenai bencana alam angin

puting beliung atau angin penthil muter dalam bahasa Pojok

Kampung JTV.

Page 48: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

34

d. Efektivitas dengan Direct Rating Method (DRM)

1) Perhatian

a) Determinan Pribadi

Determinan pribadi mengacu kepada

karakteristik individu dalam mempengaruhi perhatian,

yang termasuk di dalam determinan pribadi adalah:

(1) Kebutuhan/Motivasi: khalayak menonton program

acara Pojok Kampung JTV karena kebutuhan akan

informasi yang ada dalam berita.

(2) Sikap: khalayak menonton program acara Pojok

Kampung JTV karena berita yang disampaikan

sesuai dengan pengalaman sosialnya.

(3) Tingkat Adaptasi: khalayak kurang memperhatikan

isi berita karena rentang menonton terhitung

sering.

(4) Rentang Perhatian: perhatian khalayak Pojok

Kampung JTV mampu fokus dalam

memperhatikan berita yang disampaikan.

b) Determinan Stimulus

Muatan tayangan tersebut bersifat baru atau

unik hingga menjadi pemikat dan penarik perhatian

terhadap khalayak yang menontonnya. Yang termasuk

dalam sub indikator adalah :

Page 49: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

35

(1) Intensitas: pemilihan waktu penayangan pada

setiap malam hari membuat khalayak tertarik untuk

menonton program acara Pojok Kampung JTV.

(2) Kontras: penampilan presenter dengan penggunaan

bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya pada saat

menyampaikan berita terlihat mencolok atau

bertentangan dengan penampilan yang formal.

(3) Posisi: pemilihan waktu penayangan program acara

Pojok Kampung JTV pada malam hari tepat dan

sesuai dengan sasaran yang dituju yakni khalayak

dewasa.

(4) Kebaruan: program acara Pojok Kampung JTV

menarik karena berbeda dengan tayangan berita

pada umumnya, sehingga memiliki sesuatu yang

baru.

(5) Juru bicara yang menarik: presenter dalam program

acara Pojok Kampung JTV sesuai dan menarik

perhatian khalayak.

2) Pemahaman

a) Kategori stimulus : pesan berita mudah diingat dengan

jelas sesuai pengetahuan khalayak Pojok Kampung

JTV.

Page 50: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

36

b) Elaborasi stimulus : pesan berita dengan bahasa Jawa

dialek Surabaya mudah dipahami oleh khalayak Pojok

Kampung JTV.

c) Determinan pribadi dalam pemahaman : melihat

pengaruh stimulus dan faktor pribadi, dengan

mempertimbangkan faktor di bawah ini mempengaruhi

pemahaman.

(1) Motivasi : isi pesan berita memenuhi kebutuhan

khalayak Pojok Kampung JTV untuk mendapatkan

informasi.

(2) Pengetahuan : pesan berita yang disampaikan pada

program acara Pojok Kampung JTV sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki khalayak.

(3) Perangkat harapan/persepsi : persepsi khalayak

terhadap isi pesan dalam tayangan berita Pojok

Kampung JTV sesuai dengan yang diharapkan.

d) Determinan stimulus dalam pemahaman : khalayak

paham dengan isi berita yang disampaikan.

(1) Linguistik : penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek

Surabaya dalam Pojok Kampung JTV mudah

dipahami karena bahasa tersebut adalah bahasa

keseharian masyarakat Surabaya.

Page 51: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

37

(2) Konteks : khalayak mudah memahami berita

karena isinya seputar lingkungan sekitar.

3) Efek Kognitif : bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya dalam

program acara Pojok Kampung JTV memberi pengetahuan

bagi khalayak.

a) Bidang pemikiran atau gagasan: penggunaan bahasa

Jawa ngoko dialek Surabaya dalam program acara

Pojok Kampung JTV memiliki kesan yang baik.

b) Pesan-pesan menyediakan informasi dan kenyataan-

kenyataan: bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya yang

ada dalam program acara Pojok Kampung JTV mampu

memberikan informasi yang dapat diterima dengan baik

oleh khalayak.

4) Efek Afektif : bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya dalam

program acara Pojok Kampung JTV dapat menimbulkan

perasaan atau emosi tertentu ketika menonton.

a) Bidang emosi: penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek

Surabaya sebagai komunikasi dalam siaran berita di

Pojok Kampung JTV mampu memberikan rasa senang

kepada khalayak.

b) Pesan-pesan mengubah tingkah laku dan perasaan:

sikap yang akan terbentuk setelah melihat tayangan

program acara berita dengan bahasa Jawa ngoko dialek

Page 52: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

38

Surabaya dalam Pojok Kampung JTV sebagai tanda

bahwa pesan mampu mempengaruhi respon afektif

khalayak.

5) Efek Behavioral : bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya yang

ada dalam program acara Pojok Kampung JTV dapat

membuat khalayak memberikan sikap pada isi pesan

dengan menggunakan bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya

yang dilihatnya.

a) Suka atau tidak suka : sejauh mana khalayak akan

menyukai/tidak menyukai, mendukung/tidak

mendukung mengenai isi pesan berita yang

disampaikan dalam program acara Pojok Kampung

JTV. Pesan berita yang disukai khalayak akan dapat

menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap

informasi yang disampaikan, sehingga lebih mungkin

untuk mengubah perilaku khalayak.

b) Pesan-pesan merangsang atau mengarahkan keinginan:

penggunaan bahasa Jawa ngoko dialek Surabaya

sebagai komunikasi dalam siaran berita di Pojok

Kampung JTV mampu mengarahkan perilaku sesuai

dengan informasi yang didapat.

Page 53: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

39

4. Waktu dan Tempat

a. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian selama kurang lebih 1 bulan yakni pada

tanggal 20 Januari 2016 sampai dengan 29 Februari 2016.

b. Tempat penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di 7 kecamatan yang masuk

dalam wilayah kota Surabaya bagian timur.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2003: 149). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

masyarakat asli atau domisili Surabaya bagian timur yang

terdiri dari 7 kecamatan (Tambaksari, Mulyorejo, Gubeng,

Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Rungkut, Gunung Anyar)

yakni sejumlah 738.128 jiwa

(http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/rekapitulasi-

data-kependudukan-per-kecamatan-edisi-31-desember-

2013-ii).

Page 54: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

40

Gambar 2

Pembagian wilayah kota Surabaya Jawa Timur

Sumber: http://ikimap.es/map/pembagian-5-wilayah-surabaya

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003:56).

Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan rancangan sampling nonprobabilitas.

Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2003:60).

Penentuan ukuran atau jumlah sampel juga bisa

dilakukan dengan penghitungan statistik. Penghitungan

statistik ini bisa diterapkan baik untuk populasi yang

diketahui jumlahnya atau yang belum. Pada penelitian ini

Page 55: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

41

menentukan jumlah sampel menggunakan rumus slovin

untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang

diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah (Sujarweni,

2012:17):

n

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = populasi

e =persentase kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.

Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap

populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau

10 %. Dengan rumus diatas maka ditemukan jumlah sampel

sebesar 99 dan dibulatkan menjadi 100, dengan perhitungan

sebagai berikut:

n

=

= 99,9

Disini semua anggota populasi belum tentu memiliki

peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel,

disebabkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Teknik

sampling yang akan digunakan oleh peneliti adalah

Page 56: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

42

sampling insidental. Teknik ini adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu

cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2003:60). Adapun

kriteria yang sesuai untuk dijadikan sampel adalah sebagai

berikut:

1) Asal atau domisili Surabaya.

2) Aktif menggunakan boso Suroboyoan.

3) Pernah menonton program acara Pojok Kampung JTV.

4) Tingkat pendidikan minimal SMA sederajat.

5) Minimal 20 tahun dan maksimal 60 tahun.

6. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data atau disebut juga sebagai

instrumen riset adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

periset dalam kegiatan mengumpulkan data, agar kegiatan

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Berdasarkan

sumbernya, data dibedakan menjadi data primer dan data

sekunder. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data

sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber

data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data

Page 57: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

43

ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian

kuesioner, wawancara, observasi (Kriyantono, 2009:41). Data

primer ini termasuk data mentah (row data) yang harus

diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna.

Data primer yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah hasil survei berupa kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup

besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono,

2013:199).

Tujuan penyebaran kuesioner adalah mencari

informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari

responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan

jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian

daftar pertanyaan (Kriyantono, 2009:95).

Pada penelitian ini jenis kuesioner yang dipakai

adalah kuesioner tertutup, yaitu suatu kuesioner di mana

responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset.

Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai

dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan

memberikan tanda X atau (Kriyantono, 2009:96).

Page 58: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

44

Cara penyebaran kuesioner kepada responden pada

penelitian ini adalah dengan menanyakan terlebih dahulu

mengenai kriteria sampling yang sudah ditentukan oleh

peneliti, jika responden telah memenuhi kriteria tersebut

maka kuesioner akan dibagikan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder. Karena data sekunder

ini bersifat melengkapi data primer, kita dituntut hati-hati

atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data tersebut

tidak sesuai dengan tujuan riset kita atau mungkin terlalu

banyak (overloaded). Selain melengkapi, biasanya data

sekunder ini sangat membantu periset bila data primer

terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono, 2009:42).

Data sekunder yang digunakan adalah dokumentasi.

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang

bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendukung

analisis dan interpretasi data. Selain itu, data sekunder juga

dapat diperoleh dari data melalui penelitian terkait yang

pernah dilakukan sebelumnya, buku, jurnal, arsip, dan

internet juga dilakukan sebagai pelengkap data.

Page 59: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

45

7. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur

dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur,

yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah

(Azwar, 2011:5).

Dari cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan

fungsi setiap tes, tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam

tiga kategori, yaitu content validity (validitas isi), construct validity

(validitas konstruk), dan criterion-related validity (validitas

berdasarkan kriteria) (Azwar, 2011:45). Uji validitas dilakukan

dengan menghitung nilai korelasi antara masing-masing pernyataan

dengan skor total. Berikut ini adalah rumus korelasi pearson yang

digunakan untuk melakukan uji validitas

(http://www.statsdata.my.id):

2222 )()()()(

))(()(

YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item

Page 60: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

46

N = Jumlah subyek

X = Skor suatu butir/item

Y = Skor total

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Bila rhitung

dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid,

dan sebaliknya.

8. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability

merupakan yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran

yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang

reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai

nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang

terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2011:4).

Suatu alat ukur dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika

dapat dipercaya. Untuk itu, suatu alat ukur harus akurat dan

konsisten sedemikian rupa jika beberapa pengukuran terhadap

subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Penelitian

ini mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan

rentangan antara beberapa nilai dalam bentuk skala 1-5 dapat

dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach

dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliable

Page 61: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

47

apabila nilai alpha cronbach (α) > 0,6. Dalam menguji reliabilitas

digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach (http://www.statsdata.my.id) sebagai berikut:

2

2

11 11 t

b

Vk

kr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = Jumlah varian butir/item

2

tV = Varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

J. METODE ANALISIS DATA

1. Skala pengukuran

Penelitian ini menggunakan tipe skala Likert atau sering

disebut sebagai method of summated ratings, yang berarti nilai

peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga

mencapai nilai total. Skala Likert secara umum menggunakan

peringkat lima angka penilaian, yaitu; Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

tidak pasti atau Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak

Setuju (STS) (Ruslan, 2003:196). Selanjutnya, kategori-kategori

tersebut diberikan skor masing-masing yaitu:

Page 62: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

48

a. Sangat Setuju (SS) mendapat skor 5

b. Setuju (S) mendapat skor 4

c. Netral (N) mendapat skor 3

d. Tidak Setuju (TS) mendapat skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1

2. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke

bentuk presentase (Durianto dkk, 2003:78) dengan rumus:

P =

Keterangan:

P = persentase responden yang memilih kategori tertentu.

= jumlah responden yang memilih kategori tertentu.

∑ = banyaknya jumlah responden.

3. Skor Rata-rata

Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot. Cara

menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai

masing-masing bobot dibagi dengan jumlah total frekuensi. Rumus

(Durianto dkk, 2003:78):

Page 63: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

49

Keterangan :

= Rata-rata berbobot

= Frekuensi

= Bobot

Setelah itu digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan

posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap

variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala

peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang menggambarkan

posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya, dihitung

rentang skala dengan rumus, sebagai berikut (Durianto dkk, 2003:79):

Keterangan:

= bobot terbesar - bobot terkecil

= banyaknya kategori bobot

Karena rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat

adalah (Durianto dkk, 2003:79):

Page 64: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

50

Sehingga posisi keputusannya menjadi:

STE TE CE E SE

1,00 1,80 2,60 3,40 4,30 5,00

Hasil yang diperoleh kemudian dikonversikan ke tabel direct rating

berikut:

Tabel 2

Direct Rating Method (DRM) (Perhatian) Seberapa baik media ini menarik perhatian pembaca? (20)

(Pemahaman)

Seberapa baik media ini mengarahkan pembaca untuk membaca lebih

lanjut? (20)

(Kognitif) Seberapa jelas pesan atau manfaat kontrolnya? (20)

(Afektif) Seberapa efektif daya tarik tertentunya itu? (20)

(Behavioral)

Seberapa baik media ini mengarahkan tindakan lebih lanjut (20)

0 20 40 60 80 100

Buruk Kurang baik Rata-rata Baik Hebat

(Durianto dkk, 2003:80)

Page 65: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

102

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian dengan judul Bahasa Jawa Ngoko Dialek Surabaya di

Televisi (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam Program Acara Pojok

Kampung JTV) dilatar belakangi oleh temuan fakta dari sebuah penelitian

bahwa motif penonton menyaksikan tayangan Pojok Kampung rata-rata

adalah untuk menghibur diri. Adanya data tersebut sangat bertolak

belakang dengan tujuan dan fungsi sebuah tayangan berita. Maka dari itu

dalam penelitian ini ingin membahas mengenai efektivitas penyampaian

berita program acara Pojok Kampung JTV.

Teori yang dipakai dalam penelitian kali ini adalah teori efek, dan

pengukuran efektivitas menggunakan Direct Rating Method (DRM).

Jumlah sampel yang telah ditentukan sebesar 100 responden dengan batas

kesalahan 1% (0,1), maka hasil dari penelitian yang sudah melakukan

proses pengolahan data ini, didapatkan perolehan angka serta

penjelasannya sebagai berikut:

1. Perhatian

Hasil skor rata-rata dimensi perhatian pada penelitian ini

adalah 3,47 dan termasuk pada golongan efektif pada skala likert.

Angka tersebut menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Jawa

ngoko dialek Surabaya pada program acara Pojok Kampung JTV

Page 66: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

103

efektif untuk menarik perhatian khalayak agar menyaksikan

tayangan tersebut.

2. Pemahaman

Pada dimensi pemahaman diperoleh hasil skor rata-rata

3,67 dan jika dilihat dengan skala likert maka termasuk pada

rentang efektif. Hal ini berarti penggunaan bahasa Jawa ngoko

dialek Surabaya pada program acara Pojok Kampung JTV efektif

memberi pemahaman kepada khalayak.

3. Efek Kognitif

Perolehan hasil skor rata-rata dimensi kognitif pada

penelitian ini sebesar 3,485 dan masuk pada rentang efektif jika

dilihat dengan skala likert. Dengan demikian penggunaan bahasa

Jawa ngoko dialek Surabaya pada program acara Pojok Kampung

JTV efektif dalam memberikan informasi dan pengetahuan.

4. Efek Afektif

Skor rata-rata untuk dimensi afektif adalah sebesar 3,215

dan dikatakan cukup efektif dengan mengacu pada skala likert.

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Jawa ngoko

dialek Surabaya pada program acara Pojok Kampung JTV cukup

efektif dalam mempengaruhi emosi atau perasaan khalayak.

5. Efek Behavioral

Dimensi terakhir yakni dimensi behavioral memiliki skor

rata-rata 3,275 sehingga dapat digolongkan cukup efektif pada

Page 67: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

104

skala likert. Hasil tersebut berarti khalayak sedikit mengalami

perubahan tingkah laku setelah menyaksikan program acara Pojok

Kampung JTV.

Dari hasil skor rata-rata tiap dimensi tersebut maka dapat diperoleh

hasil DRM sebesar 65,037 dan masuk dalam kategori baik. Hasil dari uji

korelasi pearson product moment menunjukkan angka 0,597 yang berarti

hubungan antara variabel X (penyampaian berita) terhadap Y (penerimaan

berita) terdapat keefektivan yang signifikan atau dalam artian hipotesis

diterima.

B. Saran

Kepada stasiun televisi lokal lainnya diharapkan mempunyai

program acara yang menggunakan bahasa lokal dengan berbagai macam

tingkatan dan memiliki ciri khas agar stasiun televisi memiliki identitas

seperti yang dilakukan oleh JTV. Sehingga masyarakat luas tetap

mengetahui apa saja kekayaan yang dimiliki oleh kebudayaan kita.

Kepada khalayak diharapkan dapat memilah-milah jika ingin

menggunakan kosa kata yang digunakan pada program acara Pojok

Kampung JTV pada kegiatan sehari-hari, dan juga diharapkan dapat lebih

memperhatikan dengan siapa kita akan berkomunikasi, sehingga

kenyamanan berkomunikasi antar kedua belah pihak dapat terjalin.

Page 68: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

105

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jumanatul Ali Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2005. Bandung: CV Penerbit J-

ART.

Buku

Azwar, Syaifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baksin, Askurifai. 2013. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Chourmain, Imam. 2008. Acuan Normatif Penelitian Untuk Penulisan Skripsi,

Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Al-Haramain Publishing House.

Durianto, Darmadi dkk. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT Citra Aditya Bakti.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi

Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harjawiyana, Haryana. 2001. Kamus Unggah-ungguh Basa Jawa. Yogyakarta:

Kanisius.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh

Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi

Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Rakhmat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sasangka, Wisnu. 2004. Unggah-ungguh bahasa Jawa. Jakarta: Primalingua.

Severin, J Werner, dkk. 2011. Teori Komunikasi (Sejarah, Metode, dan Terapan

di dalam Media Massa). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silas, Johan. 1994. Surabaya Lintas dan Langkah. Surabaya: Pemerintah

Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.

Page 69: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

106

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2003. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna & Poly Endaryanto. 2012. Statistika untuk penelitian.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Tondojekti. 2003. Penyusunan Proyeksi Kondisi Sosial Ekonomi Kota Surabaya

Sampai Dengan Tahun 2010. Surabaya: Badan Perencanaan

Pembangunan Kota (BAPEKKO).

Wahyuni, Isti Nursih. 2014. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widodo, Imam. 2002. Soerabaia Tempo Doeloe buku I. Surabaya: Dinas

Pariwisata.

Williams, Raymond. 2009. Televisi. Yogyakarta: Resist Book.

Skripsi

Febrina, Hafizha Rizqa. 2015. “PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT SEBAGAI

KOMUNIKASI (Studi Efektivitas Komunikasi Non Verbal dan Non Vokal

Pada Siaran Berita TVRI Nasional Terhadap Penyandang Tunarungu SLB PGRI Minggir, Sleman, Yogyakarta)” Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Rosa, Gatrina Y. 2011. “POLA MENONTON TV LOKAL PADA PENDUDUK

SURABAYA” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Iswandari, Hani Rizka. 2012. “EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN

MASYARAKAT TABUNG GAS 3 KG BUNG IJO DI TELEVISI

(Analisis DirectRating Method pada Masyarakat Pringgokusuman

Yogyakarta)” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Melinda, Rida Yutmani. 2008. “HUBUNGAN ANTARA MOTIF MENONTON

BERITA POJOK KAMPUNG DI JTV DENGAN TINGKAT

PENDIDIKAN” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Page 70: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

107

Saputra, Mohamad Febryansyah Yugo. 2013. “PROGRAM BERITA POJOK

KAMPUNG (Studi Deskriptif Simbol dan Makna Boso Suroboyoan pada Program Berita Pojok Kampung di JTV)” Program Studi Antropolgi

Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Wulandari, Catur Ratna. 2006. “PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DALAM

TAYANGAN BERITA TELEVISI (Studi Kasus terhadap Penggunaan Bahasa Surabaya dalam Tayangan Pojok Kampung JTV)” Program Studi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Thesis

Pahlafi, Rezha Dwi Indra. 2014. “Persepsi Masyarakat Terhadap Program Berita

Pojok Kampung di JTV (Studi Deskriptif Kualitatif Masyarakat Kota

Surabaya Terhadap Bahasa Suroboyoan Dalam Program Berita Pojok

Kampung JTV)” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang.

Internet

http://eprints.upnjatim.ac.id/3544/2/file2.pdf diunduh pada tanggal 16 November

2015 pukul 16.58 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arekan diunduh pada tanggal 9 Februari

2016 pukul 19.20 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya diunduh pada tanggal 25 April 2016

pukul 02.55 WIB

http://jendelawaktu.com/artikel/sejarah.html diunduh pada tanggal 21 April 2016

pukul 10.23 WIB

http://jtv.co.id/program/pojok-kampung-2/ diunduh pada tanggal 26 Oktober

2015 pukul 07.30 WIB

http://offairjtv.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-jtv-tv-lokal-jawa-timur.html

diunduh pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul 07.25 WIB

http://sparkling.surabaya.go.id/about-surabaya/the-history-of-surabaya/ diunduh

pada tanggal 25 April 2016 pukul 02.45 WIB

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/ilmu-

komunikasi/article/viewFile/3822/3549 diunduh pada tanggal 26 Oktober

2015 pukul 06.30 WIB

Page 71: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

108

https://surabayacity.wordpress.com/category/surabaya-in-history/ diunduh pada

tanggal 20 Januari 2016 pukul 15.30 WIB

http://ikimap.es/map/pembagian-5-wilayah-surabaya diunduh pada tanggal 24

Maret 2016 pukul 09.55 WIB

http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/rekapitulasi-data-kependudukan-per-

kecamatan-edisi-31-desember-2013-ii diunduh pada tanggal 7 April 2016

pukul 02.44 WIB

http://www.statsdata.my.id diunduh pada tanggal 19 Juli 2015 pukul 15.40 WIB

https://www.youtube.com/watch?v=eFE4WLkSHQU diunduh pada tanggal 21

Oktober 2015 pukul 11.30 WIB

http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%2032%20Tahun%202002%

20tentang%20%20Penyiaran.pdf diunduh pada Tanggal 26 Oktober 2015

pukul 19.50 WIB

Page 72: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

109

LAMPIRAN

KUESIONER

Responden yang terhormat,

Saya mahasiswi program studi ilmu komunikasi konsentrasi public relations

fakultas ilmu sosial dan humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saat ini

sedang melaksanakan kegiatan penelitian mengenai “BAHASA JAWA NGOKO

DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita

Dalam Program Acara Pojok Kampung JTV di Surabaya Timur)”. Untuk itu

saya mengharapkan kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk mengisi kuesioner

ini. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya untuk mengisi kuesioner ini.

Peneliti

Aprilia Fatmawati

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pernyataan.

2. Isilah pertanyaan yang masih kosong.

3. Berikan penilaian anda terhadap setiap pernyataan di bawah ini dengan

cara memberi tanda centang ( ) untuk setiap jawaban.

4. Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 73: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

110

I. Identitas responden

Jenis kelamin :

Usia :

Pendidikan terakhir :

II. BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI

(Efektivitas Penyampaian Berita Dalam Program Acara Pojok

Kampung JTV)

NO PERNYATAAN SS S N TS STS

Faktor Perhatian

1. Saya menonton program acara

Pojok Kampung JTV karena

membutuhkan informasi.

2. Saya menonton program acara

Pojok Kampung JTV karena

berita yang disampaikan

mengenai lingkungan sosial saya.

3. Saya sering menonton program

acara Pojok Kampung JTV, tetapi

jarang memperhatikan isi

beritanya.

4. Perhatian saya selalu terfokus

pada program acara Pojok

Kampung JTV.

5. Saya menonton program acara

Pojok Kampung JTV karena

tayang setiap hari.

Page 74: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

111

6. Penggunaan bahasa jawa ngoko

dialek Surabaya sebagai

pengantar pada program acara

Pojok Kampung JTV sangat

kontras dengan penampilan

seorang presenter berita.

7. Pemilihan jam tayang program

acara Pojok Kampung JTV tepat

disiarkan pada malam hari.

8. Saya menonton program acara

Pojok Kampung JTV karena

termasuk tayangan yang tergolong

baru dan berbeda di televisi.

9. Presenter program acara Pojok

Kampung JTV menarik.

Faktor pemahaman

10. Isi berita yang disampaikan pada

program acara Pojok Kampung

JTV mudah diingat dan dipahami

karena menggunakan bahasa jawa

ngoko dialek Surabaya yang saya

ketahui.

11. Dengan menonton program acara

Pojok Kampung JTV saya

memperoleh informasi yang

diharapkan, sehingga saya dapat

dengan mudah memahami isi

berita.

12. Saya mudah memahami isi berita

program acara Pojok Kampung

Page 75: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

112

JTV karena menggunakan bahasa

sehari-hari yang biasa saya

gunakan.

13. Isi berita pada program acara

Pojok Kampung JTV mudah

dipahami karena informasinya

seputar lingkungan sekitar saya.

Efek kognitif

14. Program acara Pojok Kampung

JTV memberikan pengetahuan

dan kesan yang baik.

15. Program acara Pojok Kampung

JTV mampu memberikan

informasi yang baik, nyata, dan

bermanfaat.

Efek afektif

16. Saya merasa senang menonton

program acara Pojok Kampung

JTV karena menggunakan bahasa

jawa ngoko dialek Surabaya

sebagai pengantarnya.

17. Setelah menonton program acara

Pojok Kampung JTV, saya

menjadi lebih aktif berbicara

menggunakan bahasa jawa ngoko

dialek Surabaya.

Efek Behavioral

18. Saya suka dan mendukung

menonton program acara Pojok

Kampung JTV.

Page 76: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

113

19. Setelah menonton program acara

Pojok Kampung JTV saya mampu

mengarahkan perilaku sesuai

dengan informasi yang saya

dapat.

Page 77: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

114

REKAPITULASI DATA KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN

DILENGKAPI DENGAN JUMLAH DESA/KELURAHAN

KOTA SURABAYA, JAWA TIMUR

http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/rekapitulasi-data-kependudukan-per-

kecamatan-edisi-31-desember-2013-ii

NO. KECAMATAN

LAKI-

LAKI

(JIWA)

PEREMPUAN

(JIWA)

JUMLAH

(JIWA)

JUMLAH

DESA/KEL

1 KARANG

PILANG 35,001 34,323 69,324 4

2 WONOCOLO 38,143 37,893 76,036 5

3 RUNGKUT 50,596 49,999 100,595 6

4 WONOKROMO 83,107 82,899 166,006 6

5 TEGALSARI 51,722 51,448 103,170 5

6 SAWAHAN 101,696 101,480 203,176 6

7 GENTENG 30,392 30,633 61,025 5

8 GUBENG 68,522 69,660 138,182 6

9 SUKOLILO 50,578 50,333 100,911 7

10 TAMBAK SARI 108,188 107,037 215,225 8

11 SIMOKERTO 47,383 46,943 94,326 5

12 PABEAN

CANTIAN 40,669 40,072 80,741 5

13 BUBUTAN 51,177 50,560 101,737 5

14 TANDES 44,623 44,233 88,856 6

15 KREMBANGAN 57,359 56,353 113,712 5

16 SEMAMPIR 91,148 88,264 179,412 5

17 KENJERAN 71,026 68,283 139,309 4

18 LAKAR SANTRI 26,248 25,417 51,665 6

19 BENOWO 26,352 25,626 51,978 5

20 WIYUNG 31,971 31,276 63,247 4

21 DUKUH PAKIS 28,581 28,342 56,923 4

22 GAYUNGAN 21,540 21,346 42,886 4

23 JAMBANGAN 23,144 22,512 45,656 4

24 TENGGILIS

MEJOYO 26,581 26,396 52,977 5

25 GUNUNG

ANYAR 25,175 24,848 50,023 4

26 MULYOREJO 39,948 40,262 80,210 6

27 SUKOMANUNG

GAL 48,549 47,913 96,462 6

28 ASEMROWO 20,786 19,572 40,358 5

29 BULAK 19,458 19,040 38,498 5

Page 78: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

115

30 PAKAL 23,257 22,192 45,449 5

31 SAMBI KEREP 28,412 27,663 56,075 4

TOTAL 1,411,332 1,392,818 2,804,150 160

Page 79: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

116

Page 80: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

117

Page 81: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

118

Page 82: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

119

Page 83: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

120

Page 84: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

121

Page 85: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

122

Page 86: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

 

DATA PR

Nama leng

Alamat

Tempat Ta

Agama

Jenis kelam

Kewargane

Tinggi / Be

Email

Handphone

PENDIDI

1997 - 199

1999 - 200

2005 - 200

2008 - 201

2011 - 201

PENGALA

2008 - 201

2008 - 201

RIBADI

gkap

anggal lahir

min

egaraan

erat Badan

e

KAN

99 TK Ais

05 SD Mu

08 SMP N

1 SMA M

6 UIN Su

AMAN OR

0 IPM SM

1 Pemud

: A

: Jl

K

K

K

Pr

: G

: Is

: Pe

: W

: 15

: oc

: 08

syiyah Bust

uhammadiy

Negeri 4 Gre

Muhammad

unan Kalija

RGANISAS

MA Muham

da BP. Kulo

CURI

Aprilia Fatm

. Ikan Belan

Kelurahan/D

Kecamatan

Kabupaten

rovinsi

Gresik, 10 Ap

slam

erempuan

WNI

50 cm / 40 k

chelia.ocel@

8564815655

tanul Athfal

ah 1 Gresik

esik

diyah 1 Gres

aga Yogyaka

SI

mmadiyah 1

n Gresik

ICULUM V

mawati

nak II / 4 BP

esa : Si

: G

: G

: Ja

April 1993

kg

gmail.com

55

l 1 Gresik

k

sik

arta

Gresik

VITAE

P. Kulon RT

idokumpul

Gresik

Gresik

awa Timur

m

T 004 RW 0009

1211 

Page 87: BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI …digilib.uin-suka.ac.id/21263/2/11730010_BAB-I_IV-atau-V...BAHASA JAWA NGOKO DIALEK SURABAYA DI TELEVISI (Efektivitas Penyampaian Berita Dalam

124

2011 - 2015 Teater ESKA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2014 - 2016 Halaman Indonesia Cultural Forum

PENGALAMAN KERJA

Ichi’s Coco Gresik

LPK CIE Yogyakarta

Uni Laundry Yogyakarta

Halaman Indonesia Publishing Yogyakarta