Bahasa Indonesia - Tanda Baca Tanya - Seru - Pisah.doc

12
INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat . Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu aka membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentukah suatu pelapisan masyarakat . Individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa : a. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya, b. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya. Maka dari itu, manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial. Page 1

description

Bahasa Indonesia, Tanda Baca

Transcript of Bahasa Indonesia - Tanda Baca Tanya - Seru - Pisah.doc

Interaksi sosial dan pelapisan sosial

Interaksi sosial dan pelapisan sosial2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangInteraksisosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkannormadannilaisosial yang berlaku dan diterapkan di dalammasyarakat. Dengan adanyanilaidannormayang berlaku,interaksisosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu aka membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentukah suatu pelapisan masyarakat .

Individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa :

a. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,

b. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya.

Maka dari itu, manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial.

1.2. Rumusan Masalaha. Apa pengertian interaksi sosial dan pelapisan social ?b. Apa macam-macam interaksi sosial?

c. Bagaimana proses interaksi sosial?

1.3. Tujuan Pembuatan Makalaha. Mengetahui pengertian interaksi sosialb. Mengetahui macam-macam interaksi sosial

c. Memahami proses interaksi sosialBAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian Interaksi dan Pelapisan SosialA. Interaksi Sosial

MenurutProf. Dr. Soerjono Soekamtodi dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanyakomunikasiataupuninteraksiantar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwainteraksimerupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanyainteraksisosial, maka kegiatankegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Berikut ini beberapaPengertian Interaksi Sosialyang dikemukakan oleh para ahli:

Macionis :Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.

Broom dan Selznic :Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.

Kimball Young dan Raymond W. Mack :Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Soerjono Soekanto :Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.

Jadi, dari beberapapengertian interaksi sosialyang dikemukan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran ataupun tindakan. Berdasarkan pengertian ini pula, interaksi sosial tidak lain adalah sebuah proses sosial.B. Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial)

Istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau stratum yang berarti lapisan. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakanya, berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Stratifikasi sosial menurut Pitiri A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hirarkis). Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.Statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.Lebih lengkap lagi batasan yang dikmukakan oleh Theodoeson dkk. di dalam Dictionary of Sociology, oleh mereka dikatakan sebagai berikut :

Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam system sosial (dari kelompok kecil sampai ke msyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.

Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.2.2. Macam- Macam Interaksi SosialMenurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Interaksi antara individu dan individu. Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). Interaksi antara individu dan kelompok. Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok. Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.2.3. Proses Interaksi Sosial Menurut pendapat Gillin dan Gillin tentang proses interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia dibedakan dua bentuk :A. Proses Sosial AsosiatifInteraksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagaiberikut:1. Kerjasama (Cooperation)Kerjasama merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.Pengertian Kerjasama menurutRoucek dan Warrenadalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini adanya pembagian tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.MenurutCharles Horton Cooley, kerjasama terjadi apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai kesadaran untuk bekerjasama dalam mencapai kepentingan-kepentingan merekaHal-hal yang mendorong terjadinya kerjasama : Adanya orientasi perorangan terhadap kelompok sendiri. Adanya ancaman dari luar (musuh bersama) yang mengancam ikatan kesetiaan yang secara tradisional telah tertanam dalam kelompok. Adanya rintangan dari luar untuk mencapai cita-cita kelompok yang mengakibatkan kekecewaan para anggota. Kelompok merasa tersinggung atau dirugikan dalam hal sistem kepercayaan. Mencari keuntungan pribadi. Menolong orang lain.Jenis-jenis kerjasama yang terdapat dalam masyarakat : Tradition Cooperation(kerjasama tradisional)Kerjasama yang bersifat tradisi atau kebiasaan. Spontanneus Cooperation(kerjasama spontan)Kerjasama yang terbentuk secara tiba-tiba tanpa adanya perintah atau tekanan dari pihak lain. Directed Cooperation(kerjasama langsung)Kerjasama yang terbentuk karena ada perintah langsung dari atasan. Contractual Cooperation(kerjasama kontrak)Kerjasama yang terjadi berdasarkan suatu kontrak atau perjanjian tertentu.Dalam pelaksanaannya, kerjasama memiliki 4 bentuk : Bargaining, yaitu suatu perjanjian mengenai tawar menawar atau pertukaran barang dan jasa antar individu atau antar kelompok. Cooptation, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari kekacauan. Coalition, yaitu kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuantujuan yang sama. JointVenture. Kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan menurut porsi masing-masing yang disepakati.2. Akomodasi (Accomodation)Akomodasi merupakan proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan.Akomodasi mempunyai dua aspek pengertian : Upaya untuk mencapai penyelesaian suatu konflik atau pertikaian. Jadi pengertian ini mengarah kepada prosesnya. Keadaan atau kondisi selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut. Jadi mengarah kepada suatu kondisi berakhirnya pertikaian.Akomodasi didahului oleh adanya dua kelompok atau lebih yang saling bertikai. Masing-masing kelompok dengan kemauannya sendiri berusaha untuk berakomodasi menghilangkan gap atau barier yang menjadi pangkal pertentangan sehingga konfliknya mereda. Sebagai hasil akhir dari akomodasi ini, idealnya akan menjadi asimilasi diantara kelompok-kelompok yang bertikai tadi.Tujuan-tujuan melakukan akomodasi adalah : Mengurangi terjadinya peselisihan kelompok-kelompok yang berselisih Mencegah sementara meluasnya atau meledaknya perselisihan. Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompok-kelompok yang terpisah. Usaha peleburan bagi kelompok-kelompok yang terpisah.3. Asimilasi (Assimilation)Asimilasi merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan,sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi akan terjadi apabila : Ada perbedaan kebudayaan antara kedua belah pihak. Ada interaksi intensif antara kedua belah pihak. Ada proses saling menyesuaikan.Beberapa faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagaiberikut : Sikap dan kesediaan saling bertoleransi. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang. Keterbukaan golongan penguasa. Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya. Perkawinan campuran. Adanya musuh bersama dari luar.Beberapa faktor yang menghambat asimilasi, antara lain : Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah. Adanya perasaanin-groupyang kuat. Adanya diskriminasi. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok.4. Akulturasi (Acculturation)Akulturasi atauculture contact(kontak kebudayaan) merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.B. Interaksi Sosial DisosiatifInteraksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi yang menghasilkan sebuah perpecahan.Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagaiberikut :1. Persaingan. Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik. Konsepsi tersebut merupakan definisi persaingan dalam arti persaingan yang sehat, dengan pola main yang wajar. Dalam kenyataan masyarakat, terutama dalam bidang bisnis dan politik, sering kita temukan pola persaingan bebas yang tidak sehat dengan menghalalkan segala cara demi tercapainya kemenangan.2. Kontravensi. Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok maupun terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.Adapun bentuk-bentuk konflik atau pertentangan, antara lain : Konflik pribadi, yaitu konflik antar individu ditandai dengan rasa saling benci terhadap pihak lawan. Konflik rasial, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik kebudayaan. Misalnya, pertentangan antara ras kulit putih dan ras kulit hitam (negro). Konflik antar kelas sosial, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antar kelas sosial. Misalnya, konflik antara majikan dan buruh. Konflik internasional, pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kepentingan antar negara yang akhirnya menyangkut kedaulatan negara.BAB III

PENUTUP

1.1. KesimpulanDari pparan atau penjelasan di atas, maka sesuai dengan makalah Interaksi Sosial dan Pelapisan Sosial penulis menyimpulkan bahwa dengan adanyanilaidannormayang berlaku,interaksisosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. 1.2. Saran

Dengan kerendahan hati, kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca kami harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah di masa yang akan datang.DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/interaksi-sosial http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-interaksi-sosial-menurut-ahli.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosialhttp://robimkdu.files.wordpress.com/2012/03/bab6-pelapisan_sosial_dan_persamaan_derajat1.pdfhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.htmlPage 8