Bahasa Indonesia Resensi

11
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala macam kenikmatan terutama nikmat umur dan kesehatan, sehingga kelompok kami mampu mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber untuk dirampungkan menjadi satu kesatuan makalah yang dimaksud sebagai salah satu pembelajaran dalam mengetahui seluk beluk perkembangan sejarah. Tak lupa pula, ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesi, yang senantiasa membimbing dan memberikan masukan, sehingga makalah ini mampu kami dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan. Akhirnya, semoga melalui makalah ini kita dapat mengambil banyak pelajaran, serta bisa lebih tekun dalam belajar sehingga mampu menjadi genarasi penerus yang baik. Woha, 30 Juni 2011 Penulis i

description

mk

Transcript of Bahasa Indonesia Resensi

Page 1: Bahasa Indonesia Resensi

KATA PENGANTARPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala macam kenikmatan terutama nikmat umur dan

kesehatan, sehingga kelompok kami mampu mengumpulkan bahan-

bahan dari berbagai sumber untuk dirampungkan menjadi satu

kesatuan makalah yang dimaksud sebagai salah satu pembelajaran

dalam mengetahui seluk beluk perkembangan sejarah.

Tak lupa pula, ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing

mata pelajaran bahasa Indonesi, yang senantiasa membimbing dan

memberikan masukan, sehingga makalah ini mampu kami dengan

baik dalam waktu yang telah ditentukan.

Akhirnya, semoga melalui makalah ini kita dapat mengambil

banyak pelajaran, serta bisa lebih tekun dalam belajar sehingga

mampu menjadi genarasi penerus yang baik.

Woha, 30 Juni 2011

Penulis

UNSUR-UNSUR RESENSIA. Identitas Buku

i

Page 2: Bahasa Indonesia Resensi

Judul Buku : Kisah Nabi Musa Melawan Firaun Penulis Buku : Sugiasih, S.si Jenis Buku : Fiksi Penerbit : Mediatama Publishing Group Tahun Terbit : 2009 Cetakan : 2 Tebal buku : 112

B. Latar Belakang Penulisan Resensi Dan Penulisan Buku

Buku merupakan media pembelajaran untuk merangkum

berbagai informasi yang dapat menggambarkan teori-teori,

penemuan-penemuan, maupun sejarah masa lampau.

Agar kita dapat lebih mudah mempelajari sebuah buku, ada cara-

cara tertentu yang bisa kita lakukan, seperti melakukan Resensi

terhadap buku tersebut,seperti yang yang kami lakukan terhadap

sebuah buku yang berjudul Kisah Nabi Musa Melawan Firaun,dan

inti sari (Tema) dari buku ini adalah kegigihan Nabi Musa melawan

ayah angkatnya (Raja Firaun), kami meresensi buku ini bertujuan

untuk lebih mudah dan singkat memperoleh informasi dari sebuah

buku, karena buku selain dapat menghibur juga mempunyai tujuan

penting untuk pendidikan khususnya untuk mengetahui sejarah

masa lampau umat Islam dan untuk memberikan penilaian terhadap

cerita yang di kisahkan dalam buku tersebut,sehinnga kita mampu

memahami, mengambil kesimpulan, serta mengetahui kelebihan

dan kekurangan buku .

C. Sinopsis

Negeri mesir dipimpin oleh seorang raja yang kejam dan zalim. Raja ini di kenal sebagai Firaun. Pada saat , Nabi Musa masih berada di dalam kandungan ibunya, Firaun bermimpi melihat api yang sangat besar yang datang dari baitul maqdis. Api tersebut semakinmembesar dan akhirnya membakar rumah-rumah penduduk mesir sampai habis.

Firaun merasa ketakutan denga mimpi tersebut karena setiap hari jiwanya selalu dibayangi oleh mimpi itu. Akhirnya Firaun mengumpulkan ahli nujum(peramal) dan bertanya kepada mereka tentang arti mimpinya tersebut. Akhirnya dengan nada ketakutan , ahli nujum itu menjelaskan bahwa mimpi firaun itu mempunyai arti akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan bani Israel, anak laki-laki itu tidak akan mengakui Firaun sebagai tuhan dan raja. Anak laki-laki itu juga kelak akan menghancurkan negeri mesir dengan kekuasaannya.

Berdasarkan penjelasan ahli nujum tersebut, akhirnya firaun memerintahkan semua prajuritnya untuk memberitahukan kepada rakyatnya, banii Israel, agar tidak melahirkan bayi laki-laki. Apabila lahir seorang anak laki-laki tersebut langsung dibunuh.

ii

Page 3: Bahasa Indonesia Resensi

Akan tetapi , kekejaman Firaun tidak berakhir sampai disini, firaun mengadu omba antara golongan yang satu dengan yang lainnnya untuk memecah belah persatuan mereka sehingga terjadilah perpecahan di antara mereka.

Oleh karena itu, kekuasaan Firaun tidak akan selamanya berdiri tegak karena kelak akan dihancurkan oleh Nabi Musa as. Putra keturunan bani Israel.

Ketika itu seorang ibu tengah mengandung. Ia khawatir bayi yang di kandungnya adalah laki-laki. Tidak lama kemudian, ibu itu melahirkian bayi laki-laki, yaitu musa. Dialah yang kelak menjadi seorang nabi , yaitu nabi musa. Ibu Nabi Musa sangat bingun g dan ketakutan. Berita kelahiran nabi musa sampai ketelinga firaun. Tentara-tentara Firaun menggeledah rumah Nabi Musa. Mereka tidak menemukan nabi musa karena telah di sembunyikan di dapur. Allah SWT memberikan ilham kepada ibu nabi musa, Nabi Musa di tempatkan dalam peti kecil. Kemudian, ibu nabi musa dibantu dengan saudara perempuannya menghayutkan musa di sungai nil. Allah SWT memerintahkan sungai Nil agar arusnya tenang dan membawa musa hingga sampai ke istana Firaun.

Kemudian peti itu terhenti di suatu tepi sungai. Pada saat itu istri firaun yang bernama asiyah, dan dayang-dayang nya keluar berjalan-jalan. Ketika hendak mengambil air, mereka melihat peti di tepi sungai. Mereka mengambilnya dan membawanya ke istana firaun. Allah mengarunia kan perasaan cinta kasih pada hati asiyah sehingga timbul dalam hati asiyah rasa sayang kepada bayi musa. Dengan penuh rasa sayang, asiyah membawanya ke istana. Firaun terkejut, dan memerintahkan untuk membunuh bayi itu. Asiyah menghalangi nya. Setelah di bujuk, firaun setuju untuk memelihara bayi itu. Pada suatu hari, bayi musa menangis kelaparan. Asiyah dan Firaun pun mencari seorang yang mau menyusui bayi mereka. Namun, musa tidak mau menyusu pada wanita yang di tunjuknya. Suatu hari ibu musa mendengar berita tentang musa yang menangis dan tidak mau menyusu, kemudian ibu Nabi Musa datang ke istana dan menawarkan diri untuk menyusuinya. Setelah menyusui, ibu Nabi Musa mengembalikannya kepada firaun. Demikian lah Allah mempertemukan Nabi Musa kepada ibunya.

Asiyah sangat menyayangi Nabi Musa.seolah-olah nabi musa adalah anaknya sendiri.

Pada saat tinggal di istana Firaun, Nabi Musa banyak belajar berbagai ilmu. Nabi musa di didik oleh pengajar yang di panggil oleh firaun. Nabi Musa mempelajari bahasa,ilmu hisab,dan ilmu bangunan. Demikianlah hehidupan Nabi Musa di istana . nabi musa tinggal di istana Firaun hingga dewasa.

Setelah cukup umur dan sempurna akalnya, hal itu merupakan persiapan untuk menjadi rasul.

Nabi Musa berhasil keluar istana dan masuk ke kota. Di tengah perjalan dia bertemu dua lelaki yang sedang berkelahi. Seorang di antaranya adalah orang Bani Israel dan lainnya adalah orang Mesir.

Nabi Musa turut campur dan membantu orang Bani Israel tersebut. Ia memukul orang mesir itu hingga mati.ia sangat menyesal melakukan perbuatan tersebut. Mata hanya membela kaumnya. Ia pun memohon ampun kepada Allah SWT. Allah pun mengampuni Nabi Musa.

Berita tentang Nabi Musa yang telah membunuh seorang pemuda mesir telah tersebar luas di kalangan penduduk negeri mesir. Mereka menjadi marah. Sementara itu, para pembesar kerajaan mesir bersepakat untuk menangkap nabi musa dan membunuhnya. Kemudian nabi musa bersembunyi. Ketika itu, datanglah seorang lelaki mesir yang beriman. Ia memberitahukan bahwa orang-orang mesir akan menangkap dabn membunuhnya.

iii

Page 4: Bahasa Indonesia Resensi

Lelaki tersebut menyarankan agar nabi musa pergi meninggalkan Negara mesir.

Akhirnya, Nabi Musa pun mengikuti saran yang di sampaikan oleh lelaki beriman tadi untuk meninggalkan negeri mesir dan pergi dalam kondisi ketakutan. Ia selalu meminta perlindungan dari Allah SWT.

Sambil berjalan menuju negeri madyan, ia brdoa agar allah menuntunnya pada jalan yang benar.

Akhirnya, Nabi Musa sampai di negeri madyan. Ia melihat orang-orang berkerumun di sekitar sumber air. Mereka adalah pengembala yang mengambil air untuk kambing-kambing mereka.Nabi Musa juga melihat dua perempuan berada di belakang orang-orang tersebut. Kambing-kaming kedua perempuan itu sangat kurus, sedangkan kambing-kambing yang lain gemuk.

Kemudian, Nabi Musa bertanya kepada kedua peremuan itu, “apa yang kamu lakulkan disini?” salah seorang perempuan menjawab “kami berada disini untuk menjaga kehormatan dan tidak mau berebut air. Kami harus bersabar hingga semua orang selesai mengambil air. Setelah itu, barulah kami mengambil air untuk kambing-kambing kami. Bapak kami sudah tua sehingga tidak mungkin datang kesini”.

Nabi Musa pun nenolong kedua perempuan itu. Ia mengambilkan air untuk kambing-kambing mereka. Pada hari itu, kedua perempuan itu dapat pulang lebih awal. Ketika sampai di rumah, bapak mereka nabi syu’aib, keheranan. Kedua anaknya menceritakan kejadian hari itu. Nabu syu’aib menyuruh putrinya untuk menemui nabi musa.

Perempuan itu berkata,” bapakku mengundangmu ke rumah kami. Dia akan memberi imbalan atas kebaikkanmu mangambilkan air. Nabi Musa pun pergi ke rumah meraka. Seorang putrid Nabi Syu’aib menginginkan agar Nabi Musa bekerja denan mereka. Nabi Syu’aib menerti benar perasaan anaknya kepada Nabi Musa.

Kemudian, Nabi Syu’aib bekata kepada Nabi Musa,”sesungguhnya aku bermaksud untuk menikahkan ka mu dengan salah seorang anak perempuanku. Denagn satu syarat sebagai maskawinnya , kamu harus brkrja denganku selama delapan tahun. Apabila kamu suka, tambahkan dua tahun lagi. Hal,itu bergantung pada kesanggupanmu.” Nabi musa berkata, “saya terima kesepakatan ini. Allah menjadi saksi atas apa yang telah kita ucapkan.”

Nabi musa pun hidup bahagia bersama istri mdan mertuanya. Namun, telah tiba saatnya bagi nabi musa untuk kembali ke mesir.

Sebelum nabi musa berangkat, Nabi Syu’aib memberikan sebuah tongkat sebagai senjata di tengah perjalananya.

Nabi musa dan istri kesayangannya akhirnya berjalan menyusuri padang pasir dan sembunyi-sembunyi karena mereka takut perjalannya di ketahui oleh tentara mesir. Oleh karena itu, mereka lebih menyukai melakukan perjalanan pada malam hari saat tentara mesir sedang terlelap tidur, sementara waktu siang mereka gunakan untuk bersembunyi.

Pada suatu malam yang sangat gelap dan dingin, mereka sampai di suatu lereng gunung. Tempat itu adalah Thur Sinai (gunung sinai) . Ia berusaha menyalakan lagi, tetapi api tetap tidak menyala.

Tiba-tiba dari jauh, nabi musa melihat api. Kemudian, nabi musa mendekati api itu. Tiba-tiba terdenagar suara. “wahai Musa, sungguh, aku adalah allah ,tuhan semesta alam!” allah memerintahkan nabi musa meninggalkan alas kaki karena ia berada di lembah suci thuwa. Pada saat itu, allah telah mengangkat nabi musa sebagai rasul.

Kemudian, Allah menurunkan wahyu kapada nabi musa. Allah memerintahkan Nabi Musa melemparkan Nabi Musa melemparkan

iv

Page 5: Bahasa Indonesia Resensi

tongkatnya. Setelah tongkat di lempar , tiba-tiba tongkat itu menjadi ular.

Nabi Musa di minta memegang ular itu dan ular pun berubah menjadi tongkat kembali.

Nabi Musa diperintahkan untuk menyadarkan firaun dan pengikutnya yang tidak mempercayai allah swt. Oleh karena itu, allah memberikan mukjizat-mukjizat itu, kapada nabi musa sebagai bukti adanya kekuasaan Allah.

Sebelum berangkat menemui Firaun, Nabi Musa memohon kepada allah agar nabi harun dapat menemaninya. Nabi Harun adalah saudara sepupu Nabi Musa yang di berikan kelebihan oleh allah kepandaian dalam bebicara dan memiliki ketegasan karena nabi harun hidup di lingkungan penduduk mesir sehingga ia sangat fasih dalam berbicara berbahasa Mesir.

Nabi Musa dan Nabi Harun di perintahkan untuk birsikap berani dan berbicara lemah lembut kepada Firaun.

Ketika bertemu Firaun, Nabi Musa menyeru kepada Firaun untuk menyembah Allah. Namun, Firaun tidak memperdulikannya.

Kemudian, Nabi Musa menunjukan mukjizat yang ada padanya. Pada saat tongkatnya di lempar, tongkat itu berubah menjadi ular. Selain itu, nabi musa memasukan tangannya kedalam ketiaknya. Ketika tangannya di keluarkan, tangannya menjadi putih berkilauan.

Dengan menunjukan mukjizat tersebut, Nabi Musa berharap Firaun akan menjadi sadar akan kekuasaan Allah. Namun, Firaun menganggap hal itu hanyalah sihir. Firaun tetap tidak mau menyembah Allah. Firaun meminta nabi musa melawan ahli-ahli sihir kerajaan.

Pada waktu yang telah di tentukan, Nabi Musa, ahli-ahli sihir dari mesir, dan banyak orang lainnya berkumpul di lapangan. Ahli-ahli sihir memperlihatkan kemampuannya terlebih dahulu. Mereka melempar tongkat masing-masing. Tongkat-tongkat tersebut berubah menjadi ular-ular kecil.

Ketika tiba giliran, nabi musa melempar tongkatnya. Kemudian, muncullah seekor ular yang sangat besar. Hal ini menunjukan bahwa Allah Maha Berkuasa. Ular besar itu memakan ular-ular kecil yang ada di hadapannya.

Para ahli sihir sangat terkejut. Wajah mereka menjadi pucat pasi melihat ular besar memakan ular-ular kecil. Mereka merasa kalah dan hina dengan kejadian itu.

Kemudian, mereka menjatuhkan diri dan bersujud. Mereka terus bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran ajaran Nabi Musa dan bukan ahli sihir seperti yang mereka duga sebelumnya.

Mendengar hal itu Firaun sangat marah. Dari peristiwa ini banyak orang meyakini ajaran Nabi Musa. Di antaranya ialah orang-orang bani Israel. Nabi Musa Dan Nabi Harun bersyukur kepada Allah swt.

Mereka di minta untuk menyembah allah. Apabila mereka tidak mau, allah akan menurunkan azab. Namun, mereka tidak takut degan ancaman allah.

Setelah itu, Allah mendatangkan musim kemarau yang panjang. Sungai Nil menjadi kering dan tanaman tidak tumuh. Pengikut firaun tetap tidak mau beriman. Mereka beranggapan bahwa bencana tersebut di sebabkan oleh nabi musa. Akhirnya, allah menurunkan hujan setelah nabi musa berdoa. Dengan demikian tanaman dapat tumbuh lagi.

Kemudian, Allah menurunkan topan yang dahsyat. Tanaman mereka rusak. Para pengikut firaun pun mendatangi nabi musa. Mereka meminta bencana topan di hentikan. Mereka juga berjanji akan menerima ajaran Nabi Musa. Setlah itu, allah menghentikan bencana topan dan tanaman tumbu subur kembali. Namun, mereka ingkar terhadap janji mereka.

v

Page 6: Bahasa Indonesia Resensi

Berulang kali Allah menurunkan azab. Berulang kali pula mereka meminta bantuan nabi musadan mengingkari janji mereka sendiri.

Masyithah tukang sisir anak perempuan Firaun. Masyitah telah mengikuti ajaran Nabi Musa secara diam-diam.

Anak Firaun menceritakan semuanya kepada Firaun. Firaunpun menjadi sangat marah. Ia memenggil masyithah dan keluarganya.

Firaun meminta masyithah mengakuinya sebagai Tuhan. Namun, masyithah menolakanya. Kemudian, Firaun memerintahkan pengawalnya untuk melemparkan suami dan anak-anaknya ke dalam periuk besar. Suami dan anak-anak masyithah pun mati dalam periuk yang mendidih. Akhirnya, Masyithah pun di masukan dalam periuk yang mendidih. Seluruh keluarga masyithah mninggal.

Asiyah adalah istri Firaun . ia menikah dengan Firaun sejak usia masih sangat belia.

Pada suatu ketika, Firaun mengetahui bahwa asiyah menerima ajaran Nabi Musa dan beriman kepada Allah SWT. Ketika itu, Firaun sangat marah kepada Asiyah. Firaun memerintahkan pegawai istana untuk menyalip Asiyah.

Di tengah kota Mesir, Asiyah disalib. Tangan dan kakinya di paku di atas kayu yang melintang. ASIYAH menahan sakit yang tiada terkira. Namun, ia tetap beriman kepada Allah.

Nabi Musa menyaksikan kejadian tersebut. Ia pun berdoa agar Allah memberikan rahmat kepada asiyah. Kemudian, Allah mengarak awan untuk melindungi asiyah dari terik sinar matahari.

Firaun kembali menyiksa Asiyah. Ia memerintahkan pengawalnya untuk melempar Asiyah dengan batu besar. Namun, Allah telah mencabut nyawa asiyah sebelum batu mengenainya.

Asiyah merupakam perumpamaan bagi orang-orang yang beriman. Kemudian, ia mengumpulkan rakyatnya. Di antara yang hadir terdapat haman. Haman adalah salah seorang menteri Firaun. Firaun memerintahkan kepada haman,

Pada akhirnya, bangunan telah selesai di bangun. Puncak bangunan tidak kelihatan karena sangat tinggi. Firaun pun segera naik di bagian puncak yang paling tinggi. Di tempat ini, mengarahkan anak panahnya ke langit. Dengan izin allah, anak panah jatuh di hadapan Firaun. Anak panahnya berlumuran darah karena sebelumnya telah di celupkan ke dalam darah.

Firaun memandang baik perbuatan buruknya. Semua tipu dayanya akan membawa kerugian.

Pada masa pemerintahan Firaun, kaum Bani Israel telah menjadi pemgikut Nabi Musa. Mereka percaya bahwa Nabi Musa adalah utusan Allah. Firaun berkeinginan untuk menghancurkan kaum bani Israel dan nabi musa.

Nabi Musa dan kaum Bani Israel merencanakan untuk pergi meninggalkan Mesir. Mereka pergi meninggalkan tanah mesir menuju ke Palestina. Mereka pergi secara diam-diam karena khawatir di ketahui oleh Firaun dan tentaranya.

Bani Israel melewati padang pasir hingga sampai di tepi laut. Sementara itu, tentara Firaun mengadakan pengejaran kepada mereka. Bani Israel kebingugan karena mereka tidak tahu cara menyebrangi lautan.

Dalam kondisi yang genting itu Allah memerintahkan Nabi Musa untuk segera memukulkan tongkatnya ke laut.

Setelah memukulkan tongkatnya, terbelahlah lautan hingga terbentuk dua belas lorong yang luas. kaum Bani Israel segera berlari di jalan tersebut menuju seberang laut. Pada saat itulah, Allah memerintahkan laut untuk kembali pada keadaan semula. Firaun dan tentaranya pun tenggelam.

Firaun menjadi lemas. Ia berkata,“saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan tuhan yang di percayai oleh Bani Israel, dan saya

vi

Page 7: Bahasa Indonesia Resensi

termasuk orang-orang yang berserah diri(kepada Allah).” Namun, Allah telah menutup pintu tobat bagi Firaun. Firaun mati lemas di tengah laut.

D. Kelebihan Dan Kekurangan BukuKelebihan Buku :

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami Menggunakan ejaan yang disempurnakan (E Y D) Sampul buku sangat menarik,sehingga dapat menarik

minat pembaca Jarak antar baris tidak terlalu rapat sehingga mengurangi

kesalahan membaca Dalam cerita itu,banyak diselipkan pesan-pesan moral Ukuran bukunya kecil dan praktis, sehingga mudah dibawa

kemana-mana

Kelemahan Buku : Sering mengulang-ulang pembahasan yang sama Tidak disertai gambar, sehingga membuat pembaca bosan Pada bagian tertentu, masih menggunakan bahasa yang

tidak baku Sulit menentukan tema atau inti cerita, karena bahsanya

panjang lebar

E. Kesimpulan Negeri Mesir yang di pimpin oleh seorang Raja yang sangat

kejam dan zalim.Raja tersebut bernama Firaun,suatu hari ia bermimpi kelak akan lahir seorang bayi laki-laki berasal dari kalangan Bani Israel yang bernama Nabi Musa yang akan menghancurkan kepemimpinanya.

Karena merasa ketakutan akan kesalamatan Nabi Musa,dengan di bantu oleh saudara perempuannya, ibu Nabi Musa menghanyutkan bayinya ke sungai Nil.Suatu saat bayi tersabut di temukan oleh Aisyah (istri Firau)kemudian Firaun terkejut, dan memerintahkan untuk membunuh bayi itu. Asiyah menghalangi nya. Setelah di bujuk, Firaun setuju untuk memelihara bayi itu. Pada saat tinggal di istana Firaun, Nabi Musa banyak belajar berbagai ilmu. Nabi musa di didik oleh pengajar yang di panggil oleh firaun. Nabi Musa mempelajari bahasa,ilmu hisab,dan ilmu bangunan. Demikianlah hehidupan Nabi Musa di istana . nabi musa tinggal di istana Firaun hingga dewasa.

Setelah cukup umur dan sempurna akalnya, hal itu merupakan persiapan untuk menjadi Rasul untuk menyadarkan Firaun supaya menyembah Allah SWT.Di sepanjang perjalanan Nabi Musa mendapatkan banyak tantangan dan rintangan,namun dengan keberanian dan keyakinan yang kuat ia berhasil menghadapinya hingga suatu saat Nabi Musa diperintahkan untuk menyadarkan Firaun dan pengikutnya yang tidak mempercayai Allah SWT.

Ketika bertemu Firaun, Nabi Musa menyeru kepada Firaun untuk menyembah Allah. Namun, Firaun tidak memperdulikannya.

Kemudian, Nabi Musa menunjukan mukjizat yang ada padanya. Pada saat tongkatnya di lempar, tongkat itu berubah menjadi ular. Selain itu, nabi musa memasukan tangannya kedalam ketiaknya. Ketika tangannya di keluarkan, tangannya menjadi putih berkilauan.Berbagai mukzizat di turunkan oleh Allah SWT lewat Nabi Musa.

Hingga suatu saat Allah SWT menurunkan azab yang besar kepada Firaun. Firaun berkeinginan untuk menghancurkan kaum bani Israel dan

nabi musa,

vii

Page 8: Bahasa Indonesia Resensi

Nabi Musa dan kaum Bani Israel pergi meninggalkan tanah Mesir menuju ke Palestina. Mereka pergi secara diam-diam karena khawatir di ketahui oleh Firaun dan tentaranya.

Bani Israel melewati padang pasir hingga sampai di tepi laut. Sementara itu, tentara Firaun mengadakan pengejaran kepada mereka. Bani Israel kebingugan karena mereka tidak tahu cara menyebrangi lautan.

Dalam kondisi yang genting itu Allah memerintahkan Nabi Musa untuk segera memukulkan tongkatnya ke laut.

Setelah memukulkan tongkatnya, terbelahlah lautan hingga terbentuk dua belas lorong yang luas. kaum Bani Israel segera berlari di jalan tersebut menuju seberang laut. Pada saat itulah, Allah memerintahkan laut untuk kembali pada keadaan semula. Firaun dan tentaranya pun tenggelam.

Firaun menjadi lemas. Ia berkata,“saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan tuhan yang di percayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri(kepada Allah).” Namun, Allah telah menutup pintu tobat bagi Firaun. Firaun mati lemas di tengah laut.

viii

Page 9: Bahasa Indonesia Resensi

Disusun Oleh :

Hatma Anggraini AmaliaLies SolihahM. Shubhy

Kelas XI AkselerasiThn Ajaran 2010-2011

Guru pembimbing : Dra. Hj. Wartina

ix