Bahasa Indonesia

64
UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN

description

Bahasa Indonesia-Format Penulisan Karangan Ilmiah-6

Transcript of Bahasa Indonesia

Page 1: Bahasa Indonesia

UNSUR-UNSUR PROPOSAL

PENELITIAN

Page 2: Bahasa Indonesia

Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian

Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian

PROPOSAL

Page 3: Bahasa Indonesia

1. Judul2. Latar belakang & perumusan permasalahan

(& keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan)

3. Tujuan (dan Lingkup) penelitian4. Manfaat Penelitian5. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori6. Hipotesis (jika perlu)7. Cara penelitian8. Jadwal penelitian9. Estimasi Biaya yang diperlukan10. Daftar Pustaka11. Lampiran

UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN

Page 4: Bahasa Indonesia

Keterkaitan antar unsur

Page 5: Bahasa Indonesia

Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan (2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau manfaat penelitian.

Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan

Page 6: Bahasa Indonesia

Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.

karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.

Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi.

Judul proposal penelitian

Page 7: Bahasa Indonesia

Mengapa kita memilih permasalahan ini?

Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini?

Latar belakang

Page 8: Bahasa Indonesia

Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan

Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri.

Rumusan permasalahan

Page 9: Bahasa Indonesia

Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.

Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul lain).

Keaslian penelitian

Page 10: Bahasa Indonesia

Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan atau pembangunan negara.

Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.

Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?

Faedah yang diharapkan

Page 11: Bahasa Indonesia

1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;

2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; 3. menguji validitas suatu teori; 4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan,

explanasions) yang ada; 5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti

yang bertentangan; 6. memperbaiki metodologi yang keliru; 7. memperbaiki interpretasi yang keliru; 8. mengatasi kesulitan dalam praktek; 9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti

longitudinal (dari masa ke masa).

Tujuan dan Lingkup Penelitian

Page 12: Bahasa Indonesia

Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi: untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga

dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);

untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya);

untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”);

untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);

untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);

untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).

Tinjauan Pustaka

Page 13: Bahasa Indonesia

Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti.

Landasan Teori dan Hipotesis

Page 14: Bahasa Indonesia

Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan sebagai berikut:

a) dirumuskan secara singkat tapi jelas; b) dengan nyata menunjukkan adanya

hubungan antara dua variabel atau lebih; c)  didukung oleh teori-teori yang

dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka).

Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya

Page 15: Bahasa Indonesia

Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau uraian narasi.

Cara Penelitian dan Jadwal Penelitian

Page 16: Bahasa Indonesia

Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.

Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-sendiri.

Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.

Daftar Pustaka dan Lampiran

Page 17: Bahasa Indonesia

Hubungan isi Prop – Isi Laporan

Page 18: Bahasa Indonesia

TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN & PERUMUSAN

PERMASALAHAN

Page 19: Bahasa Indonesia

Mengidentifikasi Masalah Membuat Hipotesis Studi Literature Mengidentifikasi dan Menamai Variabel Membuat Definisi Operasional Memanipulasi dan Mengontrol Variabel Menyusun Desain Penelitian Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi

dan Pengukuran Melakukan pengumpulan data Melakukan Analisa Statistik Menggunakan Komputer untuk Analisa Data Menulis Laporan Hasil Penelitian

TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN

Page 20: Bahasa Indonesia

Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide.

Penemuan Permasalahan

Page 21: Bahasa Indonesia

Cara Menemukan permasalahan

Page 22: Bahasa Indonesia

Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan permasalahan.

Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.

Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan

Page 23: Bahasa Indonesia

Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.

Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.

Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan yang dihadapi.

Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu permasalahan yang rumit, kompleks.

Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.

Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.

Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan

Page 24: Bahasa Indonesia

Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar-dasar yang jelas.

Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian, perkembangan) yang dapat diamati.

Konsensus juga merupakan sumber untuk mencetuskan permasalahan.

Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi permasalahan.

Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan

Page 25: Bahasa Indonesia

1. bentuk satu pertanyaan (question);2. bentuk satu pertanyaan umum disusul

oleh beberapa pertanyaan yang spesifik;

3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question).

4. bentuk hipotesis; dan5. bentuk pernyataan umum disusul oleh

beberapa hipotesis.

Bentuk Rumusan Permasalahan

Page 26: Bahasa Indonesia

“Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR?”

“Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”

Pertanyaan:

Page 27: Bahasa Indonesia

“Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR.”

“Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi terhadap desain rumah sub–inti.

Pernyataan

Page 28: Bahasa Indonesia

1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan yang dapat diteliti (a researchable unit ).

2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.

3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik).

4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua rincian permasalahan diteliti)

5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak realistik.

Karakteristik Rincian Permasalahan

Page 29: Bahasa Indonesia

Di bawah ini diberikan beberapa contoh rumusan masalah, sebagai berikut: “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut:

Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”

“. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.

Contoh Rumusan Permasalahan

Page 30: Bahasa Indonesia

PENULISAN TINJAUAN PUSTAKA

Page 31: Bahasa Indonesia

peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature).

Relevan dengan permasalahan penelitian anda

Tinjauan Pustaka mempunyai arti:

Page 32: Bahasa Indonesia

mengkaji sejarah permasalahan; membantu pemilihan prosedur penelitian; mendalami landasan teori yang berkaitan

dengan permasalahan; mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil

penelitian terdahulu; menghindari duplikasi penelitian; dan menunjang perumusan permasalahan.

Kegunaan Tinjauan Pustaka

Page 33: Bahasa Indonesia

1) abstrak hasil penelitian2) indeks 3) review 4) jurnal 5) buku referensi6) Internet

Sumber-Sumber Pustaka

Page 34: Bahasa Indonesia

Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya,

misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.

Indeks

Page 35: Bahasa Indonesia

Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.

Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.

Review

Page 36: Bahasa Indonesia

Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.

Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.

Jurnal

Page 37: Bahasa Indonesia

Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.

Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.

Buku referensi

Page 38: Bahasa Indonesia

Manualmengunjungi perpustakaantempat-tempat sumber informasi (BPS)

Onlinehttp://www.google.comhttp://www.yahoo.comhttp://www.msn.com

Cara Pencarian Pustaka

Page 39: Bahasa Indonesia

Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun

Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut

Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. Atau et al.

CARA MERUJUK

Page 40: Bahasa Indonesia

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:

a. Menurut Calvin (1978) .........

b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan....

c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.

Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan TA terbaru….!

Penulisan Kutipan (Nama penulis yang diacu dalam uraian)

Page 41: Bahasa Indonesia

Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu : Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan

yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “

Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “ (Soebronto, 1990 : 13 ).

Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )

Merujuk Kutipan Langsung Kurang dari 40 kata

Page 42: Bahasa Indonesia

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal :Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut :

The “ placebo effect “, with had been verified in previous studies, disappeared when behavior were studied in the manner. Furthermore, the behavior ere never exhibited again, even when real drug well administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.

Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih

Page 43: Bahasa Indonesia

Kutipan yang sebagian dihilangkan :“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …. Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )

Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik :“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “ (Asin, 1995 : 315 )

Nama pengarang disebut terpadu dalam teks : Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat ( Salimi, 1990 : 13 )

Page 44: Bahasa Indonesia

Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja.

Contoh:Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H.,

dan Weisz, P.B., 1 976, ....Tidak boleh hanya:Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan TA

terbaru….!

Penulisan Daftar Pustaka

Page 45: Bahasa Indonesia

Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan (tanpa penulisan Gelar akademik atau profesi penulis)

Derajat kesarjanaan

Page 46: Bahasa Indonesia

Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman suara, pita rekaman video, dan lewat internet.

Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka adalah sebagai berikut: Nama akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi (bila ada). Judul karya. Judul tempat atau media informasi (tanggal informasi dikumpulkan dari media tersebut).

Pencarian Pustaka secara elektronis/on-line

Page 47: Bahasa Indonesia

Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol):Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture

ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000).

Contoh untuk situs WWW (World Wide Web):Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban

Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000).

Contoh untuk informasi lewat e -mail:Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of

some coastal cities in the northern Central Java.. [email protected] (19 Apr. 2000).

Contoh penulisan daftar pustaka hasil penelusan online

Page 48: Bahasa Indonesia

Apa itu APA Style?(American Psychological Association)

Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN PENULISAN TA

Kita Merujuk Metode pengutipan APA Style

Page 49: Bahasa Indonesia

PENULISAN SKRIPSI

Page 50: Bahasa Indonesia

Bab I : PendahuluanBab II : Tinjauan PustakaBab III : Metode Penelitian Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran

Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:

Page 51: Bahasa Indonesia

Latar Belakang Permasalahan

Rumusan Permasalahan Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Page 52: Bahasa Indonesia

Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.

Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet

Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang dipakai sebagai referensi.

Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.

Latar Belakang Permasalahan

Page 53: Bahasa Indonesia

Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk dijawab.

Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesis

Rumusan Permasalahan

Page 54: Bahasa Indonesia

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan. Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk …………. atau penelitian ini bertujuan untuk …………………dan sebagainya.

Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Page 55: Bahasa Indonesia

Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan acuan-2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)

Hipotesis Penelitian

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Jika penelitian bersifat korelasional maka : Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada

akhir bab II dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.

Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan hipotesis mayor dan minor.

Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.

Page 56: Bahasa Indonesia

Jenis Penelitian Variabel dan Pengukuran Alat dan bahan penelitian Cara Penelitian Metode Analisis

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 57: Bahasa Indonesia

Historis;Deskriptif;Perkembangan; Kasus dan penelitian lapangan;Korelasional;Kausal komparatif;Eksperimen murni;Eksperimen semu;Kaji tindak.

JENIS PENELITIAN Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif, misalnya:

Page 58: Bahasa Indonesia

Daya tarik permasalahan;Kesesuaian dengan kemampuan dan latar

belakang pendidikan; Tersedianya alat dan kondisi kerja;Kesesuaian dengan kemampuan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan;Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;Resiko kegagalan.

Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :

Page 59: Bahasa Indonesia

“Perubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32)

Peubah harus terukur

Variabel dan Pengukuran

Page 60: Bahasa Indonesia

“Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telpon.

Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Observasi (Laboratorium) merupakan suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)

Cara Penelitian Metode pengumpulan data misalnya :

Page 61: Bahasa Indonesia

Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan Permasalahan pada Bab I

Apakah menggunakan uji statistik ?

Metode Analisis

Page 62: Bahasa Indonesia

a. Penyajian DataPada sub bab ini dipaparkan data yang ada relevansinya dengan topik skripsi.

b. Analisis Data dan Interpretasi

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Page 63: Bahasa Indonesia

1. Kesimpulan Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil penelitian dan bahasan) yang disajikan secara singkat dan jelas.

2. Saran Saran-saran merupakan himbauan kepada instansi terkait maupun peneliti berikutnya yang berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya selaras dengan topik penelitian

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Page 64: Bahasa Indonesia

Lampiran: memuat hal-hal atau informasi yang mendukung bab-bab sebelumnya, misalnya: data (hasil lab, data time series), informasi yang terkait dengan hasil (misal: olahan komputer, diskripsi , hasil uji validitas dan reliabilitas) dsb.

Lampiran:

Daftar PustakaLihat penjelasan Modul

sebelumnya