bahasa indonesia
Transcript of bahasa indonesia
Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta
Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang mesti dikunjungi, bukan cuma karena
merupakan pantai yang paling populer di Yogyakarta, tetapi juga memiliki keterkaitan erat
dengan beragam objek wisata lainnya, seperti Kraton Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan
kawasan Merapi. Pantai yang terletak 27 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ini juga
merupakan bagian dari kekuasaan Ratu Kidul.
Penamaan Parangtritis memiliki kesejarahan tersendiri. Konon, seseorang bernama
Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-
ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir
dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari
kata parang (=batu) dan tumaritis(=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu pun
akhirnya dinamai serupa.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari
kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis.
Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan
Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati
diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian.
Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam
tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara
sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang
berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah
pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-
tebing tinggi di sebelah timurnya.
Untuk menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke
arah selatan. Selain itu, anda juga bisa menyewa jasa bendi yang akan mengantar anda
melewati rute serupa tanpa lelah. Ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi
pantai. Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para penyewa jasa.
Usai menikmati pemandangan Parangtritis dari tepian pantai, anda bisa menuju arah Gua
Langse untuk merasakan pengalaman yang berbeda. Di jalan tanah menuju Gua Langse, anda
bisa melihat ke arah barat dan menyaksikan keindahan lain Parangtritis. Gulungan ombak
besar yang menuju tepian pantai akan terlihat berwarna perak karena sinar matahari, dan akan
berwarna menyerupai emas bila sinar matahari mulai memerah atau menjelang senja.
Pemandangan eksotik ini sempat dinikmati YogYES ketika berkunjung beberapa hari lalu.
Puas dengan pemandangan alamnya anda bisa menikmati pengalaman wisata lain dengan
menuju tempat-tempat bersejarah yang terdapat di sekitar Pantai Parangtritis. Salah satunya
adalah Makam Syeh Bela Belu yang terletak di jalan menuju pantai. Anda bisa naik melalui
tangga yang menghubungkan jalan raya dengan bukit tempat makam sakral ini. Umumnya,
banyak peziarah datang pada hari Selasa kliwon.
Selesai mengunjungi makam, anda bisa menantang diri untuk menuju Gua Langse, gua yang
harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 3 km dan melalui tebing setinggi 400 meter
dengan sudut kemiringan hampir 900. Untuk memasuki gua yang juga sering disebut sebagai
Gua Ratu Kidul ini, anda harus meminta ijin pada juru kuncinya terlebih dahulu. Menurut
salah seorang penjaga Pantai Depok yang di waktu mudanya sering menuruni gua, anda bisa
melihat pemandangan laut selatan yang lebih indah begitu berhasil memasuki gua.
Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina, anda bisa melihat prosesi upacara Peh Cun
di Parangtritis. Peh Cun, berasal dari kata peh yang berarti dayung dan cun yang berarti
perahu, merupakan bentuk syukur masyarakat Tioghoa kepada Tuhan. Perayaan ini juga
bermaksud mengenang Khut Gwan (Qi Yuan), seorang patriot dan sekaligus menteri pada
masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga ia difitnah oleh rekannya dan
memilih bunuh diri.
Perayaan Peh Cun di Parangtritis tergolong unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung
perahu berhias naga seperti di tempat lain, tetapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi dimulai
sekitar pukul 11.00 dan memuncak pada pukul 12.00. Pada tengah hari, menurut
kepercayaan, telur bisa berdiri tegak tanpa disangga. Namun, begitu memasuki pukul 13.00,
telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tak bisa didirikan lagi.
Untuk mencapai Parangtritis, anda bisa memilih dua rute. Pertama, rute Yogyakarta - Imogiri
- Siluk - Parangtritis yang menawarkan pemandangan sungai dan bukit karang. Kedua,
melewati rute Yogyakarta - Parangtritis yang bisa ditempuh dengan mdah karena jalan yang
relatif baik. Disarankan, anda tidak mengenakan baju berwarna hijau untuk menghormati
penduduk setempat yang percaya bahwa baju hijau bisa membawa petaka.
Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo & Artistik: Agung Sulistiono Mabruron
Copyright © 2007 YogYES.COM
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis/
Legenda setempat mengatakan bahwa Pantai Parangtritis merupakan tempat berdirinya istana
Kanjeng Ratu Kidul yang menguasai alam gaib Laut Selatan.
Terlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, Pantai Parangtritis tetap merupakan tempat
wisata yang layak untuk dikunjungi, apalagi di kompleks tersebut terdapat banyak obyek
wisata menarik, antara lain, Parangwedang, Pantai Parangkusumo, Dataran Tinggi
Gambirowati, Goa Langse dan Makam Syeh Belu-Belu.
Pantai Parangtritis terletak sekitar 27 km di sebelah selatan kota
Yogyakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan berbagai alat
transportasi. Disamping itu, di kawasan ini cukup banyak tersedia
fasilitas penginapan dan rumah makan, kolam renang, pemandian
dan bumi perkemahan.
Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena ombaknya yang
tidak bersahabat, pengunjung masih bisa menikmati waktu santai sambil menunggang kuda
menyusuri pantai ataupun menumpang bendi. Di pinggir pantai juga terdapat banyak warung
kecil yang menyajikan kelapa muda segar (harganya sekitar Rp. 5000 / buah).
Setelah puas menikmati debur ombak dan desir angin di Pantai
Parangtritis, pengunjung dapat meneruskan wisata ke beberapa
obyek wisata supranatural maupun ilmiah yang ada di kawasan ini.
Dataran Tinggi Gumbirowati
Dataran tinggi ini dapat ditempuh dengan menyusuri jalan Parangtritis menuju ke arah Goa
Langse. Dari dataran ini, cakrawala kawasan pantai Parangtritis terlihat amat jelas. Di
samping itu, terdapat pula Bukit Gapit, sebuah perbukitan yang sering digunakan sebagai
pacuan loncatan start layang gantung.
Goa Langse
Gua Langse yang terletak di kaki tebing Parangtritis merupakan tempat tetirahyang terkenal,
meskipun di sekitarnya juga banyak kawasan serupa, seperti Gua Tapan, Sendang Beji,
maupun Gua Siluman. Dalam buku-buku tulisannya, Dr. Hermanus Johannes de Graaf,
ilmuwan Belanda yang mengkhususkan diri dalam pengkajian tanah Jawa, menyebut Gua
Langse sebagai Gua Kanjeng Ratu Kidul. Oleh sebab itu, gua ini merupakan tempat yang
sering dikunjungi oleh reraja Mataram. Di gua ini konon pernah bersemedi pula Syekh Siti
Jenar maupun Sunan Kalijaga.
Dari pantai Parangtritis untuk menuju Gua Langse masih harus berjalan sekitar 3 km ke arah
timur. Jangan kaget atau merasa ngeri ketika Anda sudah berada di
bibir tebing.
Dengan ketinggian tebing 400 m dan nyaris tegak lurus, perjalanan
menuju Gua Langse menjadi tantangan tersendiri. Jalan menuju ke
kaki tebing tempat Gua Langse berada berupa campuran antara
tangga (ada 4 buah pada tempat yang terpisah), akar, dan tonjolan
bebatuan.
Sesampainya di gua, pengunjung bisa mandi di salah satu bilik. Air yang dipakai mandi
berasal dari mata air yang keluar dari dalam gua. Airnya yang dingin dan tawar serta
mengandung kadar kapur tinggi bisa menghilangkan kelelahan akibat perjalanan menuju gua.
Selesai mandi, barulah pengunjung dipersilakan untuk bersemedi. Kesunyian di dalam gua
sangat membantu untuk memusatkan pikiran. Suara yang terdengar hanyalah debur ombak
pantai selatan.
Makam Syeh Belu-belu
Makam yang dikenal amat sakral ini terletak pada sebuah bukit
pemancingan. Pada hari-hari tertentu, makam ini banyak dikunjungi
peziarah, khususnya pada malam Jumat dan malam Selasa Kliwon.
Gumuk (satu-satunya di Asia Tenggara)
Di dekat Pantai Parangtritis terdapat hamparan pasir yang berbukit-bukit, disebut dengan
gumuk atau bukit pasir (sand dunes). Gumuk yang ada di kawasan ini merupakan hal yang
langka untuk daerah tropis basah, bahkan satu-satunya di wilayah Asia Tenggara. Tempat
lain yang memiliki gumuk serupa adalah Arab Saudi dan Gurun
Gobi (Cina).
Gumuk tersebut merupakan laboratorium alam yang terbentuk
melewati proses ribuan tahun. Di Parangkusumo ada beberapa tipe
bentuk gumuk langka, yaitu barchan dune (berbentuk sabit),
parabolic dune (berbentuk parabola), comb dune (berbentuk sisir), serta longitudinal dune
(bukit yang memanjang). Saat ini tipe-tipe tersebut sudah tak lengkap lagi, yang sering
muncul tinggal barchan dan longitudinal.
Parangwedang
Parangwedang adalah sebuah sumber mata air panas yang kaya mineral (unsur terbesar
adalah Na, Cl, dan Mg). Uniknya, tidak ditemukan unsur belerang seperti lazimnya sebuah
sumber mata air panas.
Tips untuk pengunjung Pantai Parangtritis:
Ada rute alternatif untuk mencapai Pantai Parangtritis, yaitu
Yogyakarta - Imogiri - Siluk - Parangtritis. Rute ini memang 10 km lebih panjang, namun
menawarkan pemandangan yang menarik berupa perpaduan sungai dan bukit-bukit karang.
Pengunjung disarankan untuk tidak mengenakan baju berwarna hijau ketika berkunjung ke
Pantai Parangtritis untuk menghormati kepercayaan penduduk setempat. Mereka khawatir
akan terjadi musibah pada pengunjung Pantai Parangtritis yang mengenakan baju berwarna
hijau.
http://www.lintasdaerah.com/v2/modules/wisata/article.php?storyid=171
Rabu, 04 Agustus 2010
MAKALAH PARANGTRITIS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Parangtritis merupakan daerah yang sudah tak asing lagi untuk kita bicarakan, karena
keindahan alamnya serta berbagai macam fungsinya sehingga wilayah tersebut sangatlah
sering dikunjungi banyak orang. Namun demikian orang berkunjug kebanyakan hanya
berwisata/melepas lelah disana dan sangat jarang diketemukan orang melakukan penelitian
disana. Padahal apabila kita melakukan riset atau penelitian disana, kita akan mendapati
berbagai macam hal yang menarik seperti gejala-gejala geologi dan geomorfologi dan
sebagainya. Oleh karena itu kami mempunyai inisiatif untuk mempelajari dan
mendeskripsikan wilayah tersebut dan sehingga dalam makalah ini kami bertema “Deskripsi
Wilayah Pantai Parangtritis Dan Sekitarnya”.
B. Tujuan Penulisan
Dari penulisan makalah ini kami mempunyai tujuan, yaitu:
Mencoba mendeskripsikan berbagai kemungkinan yang terdapat pada wilayah pantai
Parangtritis dan sekitarnya. Melalui telaah kepustakaan yang ada, baik itu dari letaknya
sampai sampai sejarah dan pembagian daerah tersebut.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana daerah Parangtritis dilihat dari letaknya?
2. Bagaimana terjadinya wilayah Parangtritis dilihat dari sejarahnya?
3. Bagaimana pembagian daerah Parangtritis menurut wilayahnya?
D. Manfaat Penulisan
Banyak berbagai kemanfaatan yang dapat diperoleh dari penulisan ini yang diantaranya
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui wilayah pantai parangtritis menurut letaknya, sejarah dan pembagian
wilayahnya dilihat dari sudut geologi-geomorfologi
2. Dapat mengetahui gambaran / deskipsi dari wilayah pantai parangtritis dan sekitarnya
3. Dengan mengetahui atau mengerti keindahan alam yang terdapat dalam wilayah
parangtritis dan struktur batuannya, diharapkan kita dapat menjaganya dan tidak merusaknya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Pantai Parangtritis
Daerah pantai Parangtritis merupakan suatu daerah yang sangat menarik dan penting
dipandang dari sudut ilmu kebumiaan (Geologi dan Geomorfologi), karena memiliki sifat
karakteristik bentang alam pantai dan gunung pasir yang langka serta merupakan
laboratorium alam kita yang terletak disebelah selatan kota Yogyakarta.
1. Letak astronomis pantai Parangtritis
Berdasarkan peta topografi lembar 47/XL III-C, lembar 47/XL II-C dan lembar 47/XL II-
Bpada skala 1:25.000, daerah Parangtritis terletak antara 8 Lintang Selatan dan antara 110
Bujur Timur. Daerah ini berada di Selatan sungai Oyo dan sungai Opak, jarak dareah
Parangtritis dari kota Ibukota Propinsi D.I Yogyakarta kurang lebih sejauh 28 KM ke arah
Selatan.
2. Letak administrasi Parangtritis
Berdasarkan letak administrasi daerah Parangtritis termasuk di wilayah Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Propinsi D.I Yogyakarta.
3. Letak geologis dan fisiografik Parangtritis
Secara geologis, daerah Parangtritis terletak pada Propinsi geologi Jawa Tengah zone
pegunungan sewu dan zone dataran aluvial pantai (Van Bemmelen, 1949).
Sedangkan secara fisiografik, daerah Parangtritis dan sekitarnya terletak pada zone Plato
Selatan Jawa Tengah yang berupa pegunungan Karts yang dibatasi oleh jalur Batur agung,
selain itu disekitar muara sungai Opak merupakan dataran alluvial pantai (Pennekoek, 1949)
Secara alami daerah Parangtritis ini dibatasi oleh:
a. Bagian Utara dibatasi oleh sungai Opak dan sungai Oyo
b. Bagian Selatan dibatasi oleh Samudra Hindia
c. Bagian Timur dibatasi oleh pegungan karst (Pegunungan Sewu)
d. Bagian Barat dibatasi oleh sungai Opak hilir
B. Sejarah Geologi / Geomorfologi Umum Parangtritis
Menurut Pennekoek (1949) fisiografi Pulau Jawa dapat dibagi menjadi tiga zone, yaitu zone
Utara, zone Tengah (Pegunungan Serayu Utara, depresi yang ditandai munculnya vulkan
muda, Serayu Selatan), dan zone Selatan berdasarkan pembagian ini maka daerah Parangtritis
hingga pantai Baron melalui daerah karts, termasuk bagian dari zone Selatan Jawa.
Secara lebih rinci Van Bemmelen (1970) didalam teori analisis evolusi Jawa menerangkan
bahwa dalam proses pembentukannya, Jawa Tengah mengalami tiga masa geantiklinal
(pengangkatan), geantiklinal pertama terjadi pada zaman Miosen Tengah selama kurang lebih
500 ribu tahun, proses geantiklinal ini pertama mengakibatkan terbentuknya pegunungan
Jawa. Dalam perkembangan selanjutnya, pegunungan yang terangkat tadi dibeberapa tempat
mengalami patahan dan tenggelam dibawah permukaan laut, misalnya antara sungai Opak
(Parangtritis) hingga Pulau Nusakambangan mengalami patahan dan tenggelam, kecuali
pagunungan karang bolong dan gunung seloh, sedangkan pegunungan seribu tidak
mengalami patahan, sehingga struktur geologi daerah karang bolong sama sperti
dipegunungan seribu, yaitu berupa Limestone.
Pada proses geantiklinal kedua daerah yang sekarang ditempati oleh pegunungan serayu
mengalami pengangkatan, proses pengangkatan ini berlangsung pada awal Pliosen selama
500 ribu tahun.
Proses geantiklinal ketiga berlangsung dan membentuk pegunungan serayu utara.
Pembentukan pegunungan serayu utara ini menyebabkan terjadinya cekungan yang
memanjang diantara pegunungan serayu selatan dan utara, cekungan ini dikenal sebagai
lembah sungai serayu.
Gerak pengangkatan dari Pulau Jawa terus berlangsung hingga sekarang, diduga olaeh
Speelman (1979:17) yang mendasarkan pada jarak waktu antara setiap geantiklin, ialah dua
juta tahun dan waktu yang digunakan pada setiap pengangkatan antara dua ratus ribu tahun,
maka diperkirakan sekarang ini sedang berlangsung proses geantiklin yang ke empat.
C. Pembagian Daerah Parangtritis
Daerah ini terbagi atas empat bentangan alam geomorfik dan geologik, yaitu:
1. Dataran alluvial
2. Dataran pantai dengan bukit pasir
3. Karst gunung sewu
4. Pegunungan Batur Agung
3 dan 4 tidak dijadikan sebagai Field Work
1. Dataran alluvial terbagi 2 yaitu:
a. Dataran alluvial sungai Opak yang banyak mengandung pasir, karena merupkan kelanjutan
dari flavio-vulcanic foot plain bersifat andesitis
b. Dataran alluvial selatan sungai Opak lebih bersifat lempung, karena terpengaruh material
alluvial yang berasal dari pegunungan sebelah timur yang diendapkan banjir, lembah sungai
Opak berbentuk huruf U yang berarti termasuk stadium dewasa.
2. Daratan pantai dengan bukit–bukit pasir
Bentuk lahan ini terbentuk karena dua factor utama yaitu adanya kekuatan tiupan angain dan
adanya material pasir. Pasir yang berasal dari daratan (vulkan merapi) yang dihapuskan
kembali oleh angina secara selektif, akhirnya diendapkan menjadi bermacam-macam bentuk
bukit pasir (sand dunes). Secara garis besar bentuk endapan eolus tersebut dikelompokan
menjadi dua yaitu:
a. Bentuk mikro, yaitu berupa riak-riak pasir/gelombang kecil pasir (sand ripples). Bentuk ini
juga terdapat didasar laut berpasir dengan gelombang (riak laut) yang tenang.
b. Bentuk makro, yaitu berupa bukit-bukit pasir yang bermacam-macam bentuknya seperti
bukit pasir bujur sisir, sapit parabola, dan lain-lain, bentuk-bentuk ini dipengaruhi oleh garis
pesisir, tumbuhan dan arah tiupan angin.
Bukit pasir di parangtritis membujr kearah barat pantai selatan Jawa Tengah sampai daerah
Cilacap. Sifat materialnya hamper homogen dengan bahan dasarnya dari batuan andesitis
yang mengandung mineral-mineral plagioklos hormblende, magmatit. Bentuk-bentuk bukit
pasir tidak selalu sama, tetapi selalu berubah-rubah sesuai dengan gangguan yang dialami
seperti adanya tumbuhan penghalang, perubahan arah angina. Bentuk bukit pasir yang sudah
tidak beraturan disebut “kapusten”. Didaerah pantai berpasir prang tritis terdpat sumur-sumur
buatan dengan air tawar yang cukup, terapung diatas air tawar.
c. Pantai
Pantai parangtritis sebenarnya tergolong pantai emergence ( pantai terangkat ), kemudian
tenggelam sebagian,namun masih tergolong pantai emergence ( khususnya bagian timur
)sedang bagian barat lebih mencirikan sub emergence yang telah ter endapi oleh hasil erosi
berupa dataran alluvial serta gumuk-gumuk pasir. Sebelah timur pantai parang tritis terdapat
bentuk pantai yang sangat kontras yaitu pantai terjal sampai pantai tergantung. Hal itu
disebabkan oleh abrasi diseerta engan pengangkatan. Wilyah pantai dapat menjadi kawasan
industri danjasa fasilitas transport, namun pantai parangtritis lebih cenderung kepada nilai
kepariwisataan.
d. Hidrologi
Hidrologi suatu daerah ditentukan oleh keadaan iklim dan geologi ataau geomorfologi daerah
tersebut. Atas dasar itu, daerah parangtritis terdiri dari empat bagian hidrologik.
1. Daerah yang dilalui oleh kali opak, dengan mata air dadri gunung merapi, dan kali oya
dengan mata air dari pegunungan batur agung. Bentuk lembah kedua sungai ini adalah U, itu
berarti termasuk stadium dewasa.
2. Daerah alluvial pantai dan gumuk-gumuk pasir, dimana hujan sebagian besar meresap
kedalam tanah yang poreus menjadi air tanah. Didaerah pesisir masih dijumpai sumur-sumur
dengan air tawar yang mengapung diatas air laut yang masuk ke darat (intrusi )
3. Daerah hidrologik topografi Karst dengan fenomena-fenomena khusus, seperti sungai di
bawah tanah, aliran air tiba-tiba menghilang dan sebagainya.
4. Daerah hidrologik pegunungan batur agung.
Disamping gejala dan karakteristik secara hidrologik tersebut diatas, masih diketemukan
mata air panas ( parang wedang ) yanag merupakan “fissure spring”. Gejala ini masih
berubungan dengan vulkanisme pada zone tengah. Air parang wedang banyak mengandung
belerang yang berkaitan dengan vulkanisme dan chlor yang berkaitan dengan intrusi air laut.
3. Karst Gunung Sewu
Secara geologis daerah pegunungan sribu ( sewu ) termasuk formasi wonosari yang berumur
miosen tengah sampai pleistosen bawah. Formasi wonosari tersusun dari gamping terumbu,
kalkaranit dan kalkarenit tufaan ( Warton o Raharjo 1977:2 ).
Daerah Karst ini merupakan hasil proses pengikisan dan pengangkatan. Dengan adanya
diaklas-diaklas pada lapisan batuan kapur yang jumlahnya takterbilang, air ujan yang jatuh
dipermukaan bumi menghilang dalam lubang ponor ( penghujung sungai bawah tanah
menuju laut ), dan meresap melalui diaklas-diaklas yang kemudian melarutkan dinding kapur
yang melaluinya dan membentuk pipa-pipa karst, rongga (gua ), dan sungai bawah tanah.
Bagian permukaan sekitar ponor lambat laun mengalami korasi sehingga menjadi cekungan
yang yang dinamakan dolina ( danau didaerah karst karena proses solusional ). Apabila dasar
dolina tertutp oleh abu guung api atau sisa-sisa pelapukan kimiawi yang berupa terrarosa (
endapan berwarna merah ) akan menutup lubang ponor, sehingga dolina merupakan
cekungan yang dapat menampung air hujan dan disebut lokva. Selain adanya dolina, didaerah
topografi karst banyak dijumpai gejala-gejala karst lainnya seperti uvala, polje, gua, stalaktit,
stalagmite, sungai bawah tanah, karst windaw, bukit-bukit kapur dan sebagainya.
4. Pegunungan Patahan Batur Agung
Penyusun Baur Agung Range( patahan ) adalah lapisan nglanggaran dan semilir yang berusia
miosen. Formasi nglanggaran terdiri dari breksi volkanik , breksi aliran, aglomerat, lava dan
tuuf. Sedangkan formasi semilir terdiri dari perselingan antara breksi tuuf, breksi batu apung,
tuf dasit, tuf andesit, dan batu lempung tufaan ( wartono Raharjo, 1977: 3 )
Batur Agung Range membentang dari selatan prambanan sampai parang tritis dengan arah
barat dayatimur laut. Pegunungan batur agung didaerah parang tritis dan sekitarnya terletak
pada sis bagian barat dan utara pegunungan selatan ( sebelah barat dan utaranya plato gunung
sewu). Fault scrap aslinya menghadap kea rah barat dan utara, yang muncul akibat patahan
pegunungan selatan pada pleistosen tengah. Patahan berikutnya pada pleistosen atas sehingga
sisi selatan membentuk plato dengan topografi karst. Pada tepi utara batur agung range,
semula merupakan bidang patahan, tetapi sekarang sudah tererosi dan bekasnya berupa
lembah kecil. Erosinya berjalan mundur, sehingga bidang patahan semula berada dibagian
depan lereng sekarang berpindah kebagian belakangnya.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah pantai parangtritis merupakan suatu daerah yang sangat menarik dan penting
dipandang dari sudut ilmu kebumian, karena memiliki sifat karakteristik bentang alam
panatai dan gunung pasir yang langka, serta merupakan laboratorium alam yang terletak
disebelah selatan kota Yogyakarta.
Berdasarkan letak astronomis, pantai parang tritis berada antara 08 00 37-8 01 42 LS dan
antar 110 16 4-110 19 29 BT. Berdasarkan letak administrasi, pantai parangtritis termasuk
diwilayah kecamatan Kretek Kabuopaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan letak geologis daerah pantai parangtritis terletak pada Provinsi geologi Jawa
Tengah zone pegunungan sewu dan zone dataran alluvial pantai
(Van Bemelen, 1949). Sedangkan secara fisiografik daerah parang tritis dan sekitarnya
terletak pada zone plato selatan Jawa Tengah ynang berupa peguinungan karst yang dibatasi
oleh jalur batur Aung. Selain itu disekitar muara sungai opoak merupakan dataran alluvial
pantai ( Pannekoek, 1949 ).
Sejarah geologi/geomorfologi untuk wilayah pantai Parangtritis, secara lebih rinci Van
Bemmelen (1970) didalam teori analisis Jawa menerangkan bahwa dalam proses
pembentukannya Jawa Tengah mengalami tiga kali masa geantiklinal (pengangkatan).
Geantiklinal pertama kali terjadi pada jaman miosen tengah selama kurang lebih 500 ribu
tahun. Proses geantiklinal pertama ini mengakibatkan terbentuknya pegunungan Selatan
Jawa. Daerah Parangtritis terbagi atas 4 bentangan alam geomorfologi dan geologi, yaitu:
1. Daratan alluvial
2. Daratan pantai dengan bukit pasir
3. Karst pegunungan
4. Pegunungan patahan batur agung
B. Saran
Kami sadar betul dari penulisan makalah ini masih banyak terdapat adanya kesalahan
maupun kekurangan baik dalam penjelasan ataupun penulisannya serta dalam mengambil
bahan kepustakaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
para pembaca demi memperbaiki segala kesalahan dan kekuranagan yang terdapat dalam
makalah ini, sehingga untuk penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dari apa yang
kami tulis saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bemmelen, R.W, Van, 1970, The Geology Of Indonesia, Martinus Nijhoft, The Hague,
The Netherlands.
2. Betemen, AM, 1971, Economic Mineral Peposifs, New York, John Willey And Son.
3. Koesoemadinata, Rp, 1980, Geologi Wilayah Dan Gas Bumi, Bandung: Penerbit ITB.
4. Pannekoek, A.J, 1949, Out Line Of The Geomorphology, Of Java, Geologi Survey, T.A.G,
The Netherlands
5. Verstappen, H Th, Tanpatahun, Geomorfologi (Gaya Dan Proses), Bandung: Balai
Pendidikan Guru.
6. Wartono Raharjo, Sukandarrumidi, HND, Rosidi, 1977, Peta Geologi Lembar Yogyakarta,
Jawa, Bandung: Direktorat Geologi
http://fitriapitrex.blogspot.com/2010/08/makalah-parangtritis.html
Berlokasi sekitar 27 Km dari kota Yogyakarta, Parangtritis merupakan salah satu dari pantai
yang menarik di Yogyakarta. Pantai ini dapat dicapai dengan melalui desa Kretek atau rute
yang lebih panjang, tetapi pemandangannya lebih indah yaitu melalui Imogiri dan desa Siluk.
Pantai Parangtritis adalah pantai yang landai, dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih.
Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak
pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk
melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta.
Komplek Parangtritis terdiri dari Pantai Parangtritis, Parangkusumo, dan Dataran Tinggi
Gembirowati. Di Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas (belerang) yang
diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan
dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel
bertaraf Internasional (Queen of South), serta dokar wisata di Parangtritis ikut
menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Komplek yang termasuk kawasan ini yaitu: Petilasan Parangkusumo, Pemandian
Parangwedang, Makam Syeh Maulana; Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng
Selohening, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, Gumuk Pasir (barchan).
JAM BUKA
Buka setiap hari.
TIKET MASUK
Sepeda motor : Rp 2.000,00
Mobil : Rp 3.000,00
KEGIATAN
- Labuhan
- Upacara Pisungsung
- Ziarah Malam
FASILITAS
- Dokar Wisata
- Komplek Kerajinan Kerang
- Pelelangan Ikan Hias
- Tim SAR
TIP & TRIK
- Pantai Parangtritis memiliki arus bawah yang kuat dan ombak yang besar. Oleh karena itu,
tidak disarankan untuk berenang terlalu jauh dari bibir pantai untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan. Bila terjadi kecelakaan di wilayah pantai, segera hubungi tim SAR yang
berada di menara pengawas.
- Ada banyak andong di Pantai Parantritis untuk menelusuri pantai ini lebih jauh.
http://gudeg.net/id/directory/11/66/Pantai-Parangtritis.html
MITOS TENTANG PANTAI PARANGTRITIS, ANTARA KEINDAHAN PANTAI DAN
MITOS RATU KIDUL
Oct.17, 2010 in Uncategorized
Mitos
Mitos atau mite(myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk
setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi
oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang
terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para
dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari
indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan
pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses
adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah
mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu
sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di
Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali
sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan
dari India ke Pulau Jawa.
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya
susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan
pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi
padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia
mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri
dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang
sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.
Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus,
Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya
seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain.
Pantai Parangtritis, Antara Keindahan Pantai dan Mitos Ratu Kidul
Di pesisir selatan Yogyakarta, terdapat sekitar 13 obyek pantai yang memiliki pesona wisata,
ternyata Pantai Parangtritis yang selalu menempati peringkat teratas dalam angka kunjungan
wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Pantai yang Berlokasi sekitar 27 Km dari kota
Yogyakarta ini, dapat dicapai melalui desa Kretek atau rute yang lebih panjang, tetapi
pemandangannya lebih indah yaitu melalui Imogiri dan desa Siluk.
Pantai yang termasuk wilayah Bantul ini merupakan pantai yang landai, dengan bukit
berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Di
kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan kuda yang
disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat
rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk
bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari
Kraton Yogyakarta.
Pada musim kemarau, angin bertiup kencang seperti tak mau kalah dengan deburan ombak
yang rata-rata setinggi 2-3 meter. Sering terdengar kabar ada pengunjung pantai selatan
hilang terseret gelombang. Anehnya, jenazah pengunjung yang nahas itu, menghilang
bagaikan ditelan bumi. Tim SAR rata-rata baru bisa menemukan jenazahnya 2-3 hari
kemudian setelah melakukan penyisiran. Biasanya, lokasi penemuan mayat tidak pada area di
mana pengunjung tersebut tertelan ombak. Mayat ditemukan ratusan meter, bahkan kadang
beberapa kilometer dari lokasi semula.
Di kalangan masyarakat setempat, kejadian misterius semacam itu, semakin menguatkan
mitos bahwa penguasa laut yang lazim disebut Nyi Roro Kidul (Ratu Pantai Selatan), suka
“melenyapkan” orang yang tidak mengindahkan kaidah alam. Dari sisi ilmiah, kejadian
semacam itu makin menguatkan teori bahwa palung laut selatan Jawa memang sarat arus
bawah yang terus bergerak. Benda apa saja yang terseret ombak dari bibir pantai, terseret ke
bawah dan terdampar pada lokasi berbeda.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya
melahirkan pesona tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para
pengunjung maupun nelayan setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut. Acara
ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual
biasanya terjadi pada malam 1 Suro, dan dua-tiga hari setelah hari raya Idul Fitri dan Idul
Adha. Intinya, nelayan meminta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan
langit.
Sumber : Google.com
http://chintiarajab.ngeblogs.info/2010/10/17/mitos-tentang-pantai-parangtritis-antara-
keindahan-pantai-dan-mitos-ratu-kidul/
deskripsi bentuk lahan pantai parangtritis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu
dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut. Panorama keindahan pantai di Indonesia
merupakan salah satu ciri khas negara tersebut misalnya saja pantai Parangtritis yang sudah
tak asing lagi untuk dibicarakan. Parangtritis mempunyai berbagai gejala-gejala geologi,
geomorfologi, dan sebagainya yang menarik untuk diteliti, selain itu daerah pantai
Parangtritis juga merupakan laboratorium alam. Namun sayang sebagian orang yang pergi ke
Parangtritis hanya untuk berwisata atau melepas lelah dengan menikmati keindahan bentang
alamnya. Parangtritis juga merupakan suatu objek wisata yang fenomenal, karena menurut
kepercayaan penduduk sekitar Parangtritis merupakan tempat bersemayamnya Ratu Laut
Selatadeskripsi bentuk lahan pantai parangtritis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu
dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut. Panorama keindahan pantai di Indonesia
merupakan salah satu ciri khas negara tersebut misalnya saja pantai Parangtritis yang sudah
tak asing lagi untuk dibicarakan. Parangtritis mempunyai berbagai gejala-gejala geologi,
geomorfologi, dan sebagainya yang menarik untuk diteliti, selain itu daerah pantai
Parangtritis juga merupakan laboratorium alam. Namun sayang sebagian orang yang pergi ke
Parangtritis hanya untuk berwisata atau melepas lelah dengan menikmati keindahan bentang
alamnya. Parangtritis juga merupakan suatu objek wisata yang fenomenal, karena menurut
kepercayaan penduduk sekitar Parangtritis merupakan tempat bersemayamnya Ratu Laut
Selatan atau yang lebih dikenal dengan Ratu Nyi Roro Kidul.
Benar atau tidaknya tentang kepercayaan penduduk setempat mengenai pantai Parangtritis
sebagai tempat bersemayamnya Ratu Nyi Roro Kidul hanya merupakan mitos belaka. Namun
dapat kita simpulkan bahwa daerah pantai Parangtritis merupakan suatu laboratorium alam
yang memiliki gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang menarik untuk diteliti.
1.2 Tujuan Penulisan
Dari penulisan laporan ini saya mempunyai tujuan, yaitu:
Mencoba mendeskripsikan berbagai gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang terdapat
pada wilayah pantai Parangtristis.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana Parangtritis dilihat dari letaknya ?
1.3.2 Bagaimana bentuk gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang terjadi di daerah pantai
Prangtritis ?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Dapat mengetahui wilayah daerah pantai Parangtritis menurut letaknya.
1.4.2 Dapat mendeskripsikan bentuk gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang menarik
yang terjadi pada daerah pantai Parangtritis, sehingga wilayah pantai Parangtritis tetap
lesatari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Wilayah Pantai Parangtritis
Daerah pantai Parangtritis merupakan suatu daerah yang sangat menarik dan penting
dipandang dari sudut ilmu kebumiaan (Geologi dan Geomorfologi), karena memiliki sifat
karakteristik bentang alam pantai dan gunung pasir yang langka serta merupakan
laboratorium alam kita yang terletak disebelah selatan kota Yogyakarta.
Letak wilayah pantai Parangtritis dapat dilihat dengan tiga cara, yaitu:
1. Letak astronomis pantai Parangtritis
Berdasarkan peta topografi lembar 47/XL III-C, lembar 47/XL II-C dan lembar 47/XL II-
Bpada skala 1:25.000, daerah Parangtritis terletak antara 8 Lintang Selatan dan antara 110
Bujur Timur. Daerah ini berada di Selatan sungai Oyo dan sungai Opak, jarak dareah
Parangtritis dari kota Ibukota Propinsi D.I Yogyakarta kurang lebih sejauh 28 KM ke arah
Selatan.
2. Letak administrasi Parangtritis
Berdasarkan letak administrasi daerah Parangtritis termasuk di wilayah Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Propinsi D.I Yogyakarta.
3. Letak geologis dan fisiografik Parangtritis
Secara geologis, daerah Parangtritis terletak pada Propinsi geologi Jawa Tengah zone
pegunungan sewu dan zone dataran aluvial pantai (Van Bemmelen, 1949). Sedangkan secara
fisiografik, daerah Parangtritis dan sekitarnya terletak pada zone Plato Selatan Jawa Tengah
yang berupa pegunungan Karts yang dibatasi oleh jalur Baturagung, selain itu disekitar muara
sungai Opak merupakan dataran alluvial pantai (Pennekoek, 1949).
Secara alami daerah pantai Parangtritis dibatasi oleh :
a. Bagian Utara dibatasi oleh sungai Opak dan sungai Oyo
Sungai Opak mengalir sepanjang tahun, walaupun volume airnya di pengaruhi oleh musim.
Pada musim penghujan muka airnya tinggi dengan daya angkut besar membawa material
yang berasal dari lereng-lereng Merapi. Pada musim kemarau volume Sungai Opak hanya
kecil saja sehingga terlihat hasil-hasil pengendapan sebelumnya.Dalam perjalanannya Sungai
Opak bergabung dengan Sungai Oyo (yang berperan sebagai drainase Basin Wonosari) di
sebelah barat Siluk.
Setelah bergabung dengan Sungai Oyo maka material sebelumnya (material vulkanis )
bercampur dengan material gampingan yang berasal dari Gunung Sewu. Dataran banjir
terdapat di lembah sungai di batasi oleh dua jalur tanggul di kanan kiri sungai. Material
penyusun dataran banjir berupa krakal, krikil dan pasir dari fragmen batuan beku andesit
yang berasal dari volkan Merapi. Dataran banjir yang lama sebagian di manfaatkan sebagai
lahan pertanian dan sebagian yang lain di tanami dengan tanaman campuran.
b. Bagian Selatan dibatasi oleh Samudra Hindia
Samudra Hindia adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20%
permukaan air Bumi yang menjadi batas alam daerah pantai Parangtristis.
c. Bagian Timur dibatasi oleh pegungan karst (Pegunungan Sewu)
Daerah Gunungsewu merupakan perbukitan kerucut karst yang berada di zona fisiogafik
Pegunungan Selatan Jawa Tengah – Jawa Timur, dan secara administratif termasuk wilayah
Kabupaten Gunungkidul, DIY. Daerah ini senantiasa menderita kekeringan di musim
kemarau, karena air permukaan yang langka. Diperkirakan terdapat cukup banyak air di
bawah tanah, terbukti dari banyak dijumpainya sungai-sungai bawah permukaan.
d. Bagian Barat dibatasi oleh sungai Opak hilir
Sungai Opak mata airnya ada pada lereng tengah Volkan Merapi, yang pada bagian hulunya
mempunyai beberapa cabang aliran antara lain Sungai Gondol yang mata airnya berada di
lereng puncak Merapi. Sungai Opak semula mengalir ke arah selatan, tetapi setelah
membenturkan escarpment Baturagung di selatan Prambanan kemudian terbelokkan ke arah
barat daya. Sepanjang arah aliran baru ini masuk pula beberapa aliran sungai seperti: Sungai
Kuning yang mata airnya berada di lereng puncak Merapi, Sungai Sembung, Sungai
Gajahwong, Sungai Code sebagai kelanjutan dari Sungai Boyong di lereng atas Merapi, dan
Sungai Winongo (Wartono Raharjo. Sukandarrumidi, dan H.M.D. Rosidi,1977).
Diposkan oleh Aji Kurniawan di 20.57
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
n atau yang lebih dikenal dengan Ratu Nyi Roro Kidul.
Benar atau tidaknya tentang kepercayaan penduduk setempat mengenai pantai Parangtritis
sebagai tempat bersemayamnya Ratu Nyi Roro Kidul hanya merupakan mitos belaka. Namun
dapat kita simpulkan bahwa daerah pantai Parangtritis merupakan suatu laboratorium alam
yang memiliki gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang menarik untuk diteliti.
1.2 Tujuan Penulisan
Dari penulisan laporan ini saya mempunyai tujuan, yaitu:
Mencoba mendeskripsikan berbagai gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang terdapat
pada wilayah pantai Parangtristis.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana Parangtritis dilihat dari letaknya ?
1.3.2 Bagaimana bentuk gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang terjadi di daerah pantai
Prangtritis ?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Dapat mengetahui wilayah daerah pantai Parangtritis menurut letaknya.
1.4.2 Dapat mendeskripsikan bentuk gejala-gejala geologi dan geomorfologi yang menarik
yang terjadi pada daerah pantai Parangtritis, sehingga wilayah pantai Parangtritis tetap
lesatari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Wilayah Pantai Parangtritis
Daerah pantai Parangtritis merupakan suatu daerah yang sangat menarik dan penting
dipandang dari sudut ilmu kebumiaan (Geologi dan Geomorfologi), karena memiliki sifat
karakteristik bentang alam pantai dan gunung pasir yang langka serta merupakan
laboratorium alam kita yang terletak disebelah selatan kota Yogyakarta.
Letak wilayah pantai Parangtritis dapat dilihat dengan tiga cara, yaitu:
1. Letak astronomis pantai Parangtritis
Berdasarkan peta topografi lembar 47/XL III-C, lembar 47/XL II-C dan lembar 47/XL II-
Bpada skala 1:25.000, daerah Parangtritis terletak antara 8 Lintang Selatan dan antara 110
Bujur Timur. Daerah ini berada di Selatan sungai Oyo dan sungai Opak, jarak dareah
Parangtritis dari kota Ibukota Propinsi D.I Yogyakarta kurang lebih sejauh 28 KM ke arah
Selatan.
2. Letak administrasi Parangtritis
Berdasarkan letak administrasi daerah Parangtritis termasuk di wilayah Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Propinsi D.I Yogyakarta.
3. Letak geologis dan fisiografik Parangtritis
Secara geologis, daerah Parangtritis terletak pada Propinsi geologi Jawa Tengah zone
pegunungan sewu dan zone dataran aluvial pantai (Van Bemmelen, 1949). Sedangkan secara
fisiografik, daerah Parangtritis dan sekitarnya terletak pada zone Plato Selatan Jawa Tengah
yang berupa pegunungan Karts yang dibatasi oleh jalur Baturagung, selain itu disekitar muara
sungai Opak merupakan dataran alluvial pantai (Pennekoek, 1949).
Secara alami daerah pantai Parangtritis dibatasi oleh :
a. Bagian Utara dibatasi oleh sungai Opak dan sungai Oyo
Sungai Opak mengalir sepanjang tahun, walaupun volume airnya di pengaruhi oleh musim.
Pada musim penghujan muka airnya tinggi dengan daya angkut besar membawa material
yang berasal dari lereng-lereng Merapi. Pada musim kemarau volume Sungai Opak hanya
kecil saja sehingga terlihat hasil-hasil pengendapan sebelumnya.Dalam perjalanannya Sungai
Opak bergabung dengan Sungai Oyo (yang berperan sebagai drainase Basin Wonosari) di
sebelah barat Siluk.
Setelah bergabung dengan Sungai Oyo maka material sebelumnya (material vulkanis )
bercampur dengan material gampingan yang berasal dari Gunung Sewu. Dataran banjir
terdapat di lembah sungai di batasi oleh dua jalur tanggul di kanan kiri sungai. Material
penyusun dataran banjir berupa krakal, krikil dan pasir dari fragmen batuan beku andesit
yang berasal dari volkan Merapi. Dataran banjir yang lama sebagian di manfaatkan sebagai
lahan pertanian dan sebagian yang lain di tanami dengan tanaman campuran.
b. Bagian Selatan dibatasi oleh Samudra Hindia
Samudra Hindia adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20%
permukaan air Bumi yang menjadi batas alam daerah pantai Parangtristis.
c. Bagian Timur dibatasi oleh pegungan karst (Pegunungan Sewu)
Daerah Gunungsewu merupakan perbukitan kerucut karst yang berada di zona fisiogafik
Pegunungan Selatan Jawa Tengah – Jawa Timur, dan secara administratif termasuk wilayah
Kabupaten Gunungkidul, DIY. Daerah ini senantiasa menderita kekeringan di musim
kemarau, karena air permukaan yang langka. Diperkirakan terdapat cukup banyak air di
bawah tanah, terbukti dari banyak dijumpainya sungai-sungai bawah permukaan.
d. Bagian Barat dibatasi oleh sungai Opak hilir
Sungai Opak mata airnya ada pada lereng tengah Volkan Merapi, yang pada bagian hulunya
mempunyai beberapa cabang aliran antara lain Sungai Gondol yang mata airnya berada di
lereng puncak Merapi. Sungai Opak semula mengalir ke arah selatan, tetapi setelah
membenturkan escarpment Baturagung di selatan Prambanan kemudian terbelokkan ke arah
barat daya. Sepanjang arah aliran baru ini masuk pula beberapa aliran sungai seperti: Sungai
Kuning yang mata airnya berada di lereng puncak Merapi, Sungai Sembung, Sungai
Gajahwong, Sungai Code sebagai kelanjutan dari Sungai Boyong di lereng atas Merapi, dan
Sungai Winongo (Wartono Raharjo. Sukandarrumidi, dan H.M.D. Rosidi,1977).
Diposkan oleh Aji Kurniawan di 20.57
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
http://aji-sergeant.blogspot.com/2010/07/deskripsi-bentuk-lahan-pantai.html