bahan promkes prilaku

download bahan promkes prilaku

of 14

Transcript of bahan promkes prilaku

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    1/14

    manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling sempurna. hal ini berarti

     bahwa manusia mempunyai keistimewaan dibanding dengan makhluk hidup yang lain.

    salah satu keistimewaan yang menonjol adalah perilakunya. meskipun semua makhluk 

    hidup mempunyai perilaku, namun perilaku manusia berbeda dengan perilaku makhluk 

    hidup yang lain, misalnya kucing atau anjing. contohnya, clam memenuhi kebutuhan

    hidupnya seperti makan, minum, ' menyalurkan hasrat birahi atau seksnya, kedua makhluk 

    tersebut manusia dan binatang) sangat berbeda. binatang (anjing atau kucing) memenuhi

    kebutuhan biologisnya tersebut dapat melakukannya mana saja dan kapan saja, termasuk 

    dalam melakukan hubungan seks. tetapi manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut

    dikendalikan leh rasio dan emosinya. apabila manusia dalam kebutuhan biologisnya ecara

    sembarangan seperti anjing atau kucing akan dikatakan sama dengan binatang, dan tidak 

     berbudaya. dari ilustrasi ini dapat bahwa yang membedakan manusia dengan binatang

    adalah perilakunya, atau manusia dikenal karena perilakunya,

    apabila gambaran tersebut dilanjutkan, mengapa binatang (anjing atau kucing)

     berperilaku seks atau melakukan hubungan seks seperti itu, tapi manusia tidak seperti itu.

    hal ini disebabkan karena binatang dalam melakukan hubungan seks hanya semata-mata

    karena dorongan saja, atau karena dorongan nafsunya. sedangkan pada manusia

    memenuhi dorongan biologis atau seksnya tersebut dikendalikanoleh pikiran serta

    lingkungan sosialnya. demikian pula bentuk-bentuk perilaku manusia yang lain, pada

    manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak semata-mata karena dorongan biologisnya

    saja, tetapi dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan terutama lingkungan sosial dan

     budayanya. itulah sebabnya, maka sama-sama manusia, tetapi berasal dari lingkungan sosial

     budaya yang berbeda, perilakunya berbeda juga.

    misalnya perilaku dalam rangka mengungkapkan rasa cintanya terhadap lawan jenis

    kelamin. orang-orang dari barat dalam mengekspresikan cintanya kepada lawan jenisnya

    dengan mencium bibir di mana saja termasuk di tempat-tempat umum. tetapi bagi orang-

    orang dari asia, khususnya indonesia, dalam mengungkapkan rasa cinta tersebut tidak 

    "seberani" orang-orang dari barat. hal ini disebabkan karena sosiobudaya kedua kelompok 

    tersebut berbeda. demikian pula untuk perilaku-perilaku yang lain, makan, minum, buang air 

     besar, berpakaian, dan sebagainya, antara kelompok masyarakat yang berlatar belakang

    sosio-budaya yang satu akan berbeda dengan masyarakat yang berlatar belakang sosio-

     budaya yang lain. dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia dikenai karena budayanya.

    manusia adalah makhluk hidup yang unik, sangat berbeda dengan makhluk hidup

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    2/14

    yang lain. bukan saja karena perilakunya berbeda dengan binatang, tetapi di antara manusia

    itu sendiri perilakunya berbeda-beda seiring dengan lingkungan sosio-budayanya. keunikan

    manusia bukan saja dilihat dari perilaku serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

    tersebut, melainkan juga berdasarkan teori atau konsep dari para ahli yang berbeda-beda.

    oleh sebab itu, bagaimana perbedaan di antara kelompok manusia dengan kelompok manusia

    yang lain, ditentukan dari teori-teori atau konsep tentang manusia. sejak dahulu banyak 

     pandangan dan julukan tentang manusia antara manusia sebagai "homo sapiens", manusia

    sebagai homo ludens, manusia sebagai homo violens, manusia sebagai homo mechanicus,

    dan sebagainya.

    manusia sebagai "homo sapiens" memandang manusia lainnya sebagai makhluk 

    hidup yang selalu aktif, tidak pasif seperti makhluk hidup yang lain yang hanya merespons

    secara pasif terhadap stimulus. tetapi manusia tidak sekadar merespons stimulus, tetapi

    sebelum merespons stimulus manusia terlebih dahulu mengolahnya dengan cara berpikir dan

    melibatkan emosinya. manusia sebagai "homo ludens" dalam menjalankan kehidupannya

    manusia tidak hanya menerima lingkungan apa adanya seperti makhluk hidup yang lain.

    engan perkataan lain manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional

    dengan lingkungan. !ontoh seekor kambing yang "dikandangkan". ambing tersebut tidak 

    akan melakukan upaya bagaimana supaya nyaman, meskipun hidupnya terkungkung. #etapi

    seorang narapidana meskipun di dalam ruang penjara yang sempit, is berusaha untuk 

    mengatur ruang tersebut sehingga nyaman untuk tinggal.

    $anusia sebagai "homo violens", memandang manusia lainnya sebagai makhluk yang

    selalu digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam. %pabila makhluk hidup yang lain

    kehidupannya hanya semata-mata didasari pada keinginan biologis, makan, minum dan seks,

    maka dalam kehidupan manusia tidak demikian. ehidupan manusia selalu digerakkan

    keinginan-keinginan yang terpendam, dan bukan hanya keinginan biologis saja. einginan

    untuk ingin maju, ingin tampil dengan prima, ingin makan yang enak, ingin tempat tinggal

    yang mewah, dan sebagainya. &ntuk mendapatkan atau mencapainya itu manusia hams

     berusaha, berjuang, bahkan sampai melakukan peperangan. $anusia "homo mechanicus",

    memandang manusia sebagai mesin, yang selalu berputar, bekerja, beraktivitas, dan

    sebagainya dalam mengisi hidupnya. andangan ini menyamakan manusia dengan mesin atau

    aspek fisik saja. $anusia tidak mempunyai aspek rohani dan spiritual.

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    3/14

    . *+%& %*+ %%% /+00+

    erkembangan psikologi sebagai dasar ilmu perilaku telah mengalami beberapa

     perubahan yang mendasar atau dapat dikatakan suatu revolusi, yakni munculnya aliran-aliran

     psikologi. erubahan yang pertama adalah timbulnya aliran ilmu jiwa dalam (depth

     pschyology). ari aliran psikologi ini muncul juga aliran lagi yang disebut psikoanalisis .

    erubahan yang kedua munculnya aliran atau konsep behaviorisme, yang lebih menekankan

     perilaku manusia lebih dipandang dari fenomena yang tampak dari luar diri manusia.

    /edangkan yang ketiga adalah munculnya konsep psikologi kognitif, dan yang terakhir adalah

    konsep humanistik. enjelasan lebih lanjut tentang aliran-aliran atau konsep ini dapat diikuti

    uraian di bawah ini.

    1. Aliran Psikoanalisis (Teori Freud)

    erkembangan psikologi telah mengalami beberapa perubahan yang mendasar atau

    dapat dikatakan suatu revolusi, yakni1

    2. *evolusi yang pertama adalah timbulnya aliran ilmu jiwa dalam (depth pschyology). ari

    aliran psikologi ini muncul juga aliran lagi yang disebut psiko analisis. #okoh psiko-analisis

    ini telah diuraikan di atas adalah /igmoncl 3reud. $enurut aliran ini, perilaku manusia didasarioleh naluri primitifnya, yakni seks. /eks adalah yang menjadi sentral perbuatan atau perilaku

    manusia. /edangkan perilaku ini ditentukan oleh struktur kepribadian manusia, yang terdiri 4

    aspek, yakni das es (dorongan dari dalam), das ich (pengendalian psikologis) dan das uberich

    (pengendalian sosiologis). $enurut ahli psikologi dalam (depth psychology)/igmond 3reud.

    struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga aspek, yakni1

    a. Das es (the Id):

    %spek kepribadian yang pertama menurut 3reud adalah aspek biologis. %spek biologis

    kepribadian manusia adalah prinsip mencari kenikmatan dan menghindari

    ketidaknikmatan. $anusia pada hakikatnya selalu ingin mencari kenikmatan biologis,

    terutama seks. $enurut 3reud semua kegiatan atau perilaku manusia, pada ujung-ujungnya

    adalah terpenuhinya prinsip kenikmatan biologis ini.

    5

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    4/14

    b. Das ich (the Ego):

    as ich ini adalah aspek psikologis kepribadian berhubungan dengan realitas (dunia luar).

    alam mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknikmatan, tidak membabi buta demi

    kenikmatan itu sendiri. alam mengejar atau memperoleh kenikmatan biologis ini

    seseorang menyesuaikan dengan kenyataan, dan kondisi dunia riil. +tulah bedanya

    manusia dengan makhluk hidup yang lain. %pabila makhluk hidup yang lain dalam mencapai

    kenikmatan biologisnya, misalnya seks tidak akan dikendalikan oleh das ich ini, maka dapat

    melakukan di mana saja dan kapan saja. 6al ini tidak akan dilakukan oleh manusia.

    c. Das uber ich (the Super Ego):

    as uber ich ini adalah aspek sosiologis kepribadian yang berhubungan dengan nilai-nilai

    moral. alam mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknikmatan manusia, juga

    dikendalikan oleh nilai-nilai umum (moral), yang diciptakan oleh lingkungan manusia

    (aspek sosiologis). ilai-nilai moral ini disebut super ego, hati nurani manusia itu sendiri.

    alam memenuhi kebutuhan biologisnya misalnya "makan" untuk menghindari ketidakenakan

    (lapar), manusia tidak serta merta makan di waning makan, tanpa membayar, atau mencuri

    makanan orang lain. erilaku ini dikendalikan oleh das uber ich, super ego, moral, atau hati

    nurani manusia.

    ari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia itentukan oleh

    kepribadiannya. /edangkan kepribadian manusia ditentukan oleh prinsip pencarian

    kenikmatan dan penghindaran ketidaknikmatan (aspek biologis), dan dalam pencapaian

    kenikmatan penghindaran ketidak nikmatan tersebut, perilaku manusia akan menyesuaikan

    dengan realitas (aspek psikologi), serta dikendalikan oleh norma-norma sosial (aspek 

    sosiologis), yang adalah juga hati nurani manusia. /eberapa jauh orang dapat mengendalikanketiga aspek tersebut, merupakan kepribadian manusia. &raian yang lebih -etas tentang aliran

    ini dapat dilihat pada teori kepribadian dalam buku ni.

    . Aliran !eha"ioris#e

    onsep behaviorisme menganalisis perilaku manusia dari gejala yang ampak saja,

    yang dapat diukur dan diramalkan. i samping itu konsep ehaviorisme ini juga menganut teori

     belajar. arena mereka mengakui 4ahwa seluruh perilaku manusia (kecuali insting) adalah hasil

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    5/14

    dari belajar. onsep behaviorisme ini dalam perkembangannya lahir beberapa aliran,

    yakni empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

    a. Aliran E#piris#e:

    %liran empirisme ini mula-mula dipelopori oleh %ristoteles, dan kemudian

    dilanjutkan 7ohn ocke (2849-2:;

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    6/14

    c . A l ir an $ a t ur al i s# e :

    #okoh aliran ini adalah 7an 7ack *ousseau (2:29-2::?). %liran ini berpendapat bahwa

    manusia pada hakikatnya lahir dalam keadaan yang baik, tetapi menjadi tidak baik karena

    lingkungannya. %liran ini hampir sama dengan aliran nativisme, karena mendasarkan pada konsep

    "lahir". erbedaannya, aliran nativisme konsep lahir itu bisa baik, dan bisa juga tidak baik atau

     jelek. %pabila dilahirkan baik akan berkembang menjadi baik, tetapi kalau dilahirkan tidak baik,

     juga berkembang tidak baik. #etapi pada aliran naturalisme berpendapat bahwa anak 

    dilahirkan dalam keadaan yang baik saja. %khirnya menjadi tetap baik atau bisa menjadi tidak 

     baik karena lingkungan. aliran naturalisme selalu mangatakan1 "#idak ada seorang pun yang terlahir 

    dengan pembawaan buruk". %nak menjadi buruk karena lingkungan, lingkunganlah yang

    menyebabkan manusia menjadi buruk atau tidak baik. 0leh sebab itu aliran ini juga disebut aliran

    degativisme, karena lingkungan termasuk pendidikan berpengaruh egatif. ingkungan yang

    menyebabkan anak yang dilahirkan baik, akhirnya tumbuh menjadi anak atau orang yang tidak baik.

    d. Aliran %on"ergensi

    #okoh aliran konvergensi ini adalah @illiam /tern (2?:2-2A4A) seorang ahli pendidikan dari

    7erman. %liran konvergensi merupakan perpaduan antara aliran empirisme dan nativisme. ahwa perilaku

    seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh lingkungan dan pembawaan, tetapi kedua-duanya berperan

    secara bersama-sama. 6al ini berarti bahwa memang perilaku dapat dikembangkan, tetapi mempunyai

    keterbatasanketerbatasan, yakni pembawaan. +mplikasinya dalam pendidikan, adalah ahwa pendidikan memang

    dapat dan hams diberikan kepada anak dalam rangka pengembangan perilaku, termasuk 

    kemampuankemampuan hidup. #etapi pendidikan dalam mengembangkan kemampuan anak,

    hasilnya pasti berbeda antara anak yang sate dengan -.ang lain. 6al ini hams dimaklumi, karena pembawaan

    anak yang sate berbeda dengan anak yang lainnya.

    &. Aliran Psikologi %ogniti' 

    sikologi kognitif bersumber pada aliran rasionalisme yang dipelopori oleh +mmanuel ant

    (2:9

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    7/14

    %lasannya sederhana karena indra kita tidak seta, sering manyampaikan hasil pengamatannya tidak tepat.

    !ontoh, rel kereta api yang panjang dan lurus, dan mempunyai jarak yang sama antara dua batang rel

    tersebut mulai dari pangkal sampai ujung, tetapi terlihat oleh indra seolah-olah menyatu dalam

    satu titik diujung yang lain. /ebatang tongkat yang panjang dan lures dimasukkan ke dalam air, akan

    terlihat seolah-olah bengkok dan pendek. 0leh sebab itu aliran ini menyimpulkan bahwa jiwa

    (mind) yang menjadi alat utama untuk pengetahuan, bukan indra. 7iwalah yang menjadi alat utama

    untuk menafsirkan hasil pengamatan indra menjadi pengetahuan, mulai dan mencipta, mengorganisasikan

    dan penafsiran, dan mencari makna. ada kenyataannya tidak semua stimulus yang ditangkap melalui

    indra diolah menjadi pengetahuan yang akhirnya menghasilkan perilaku.

    erdasarkan aliran rasionalisme, konsep atau aliran psikologi kognitif ini memandang bahwa

    manusia bukan merupakan makhluk yang bereaksi pasif terhadap lingkungannya, tetapi

    manusia berusaha memahami (berpikir) mengenai lingkungannya. erbeda dengan makhluk 

    yang lain, dalam merespons lingkungannya semata-mata karena proses biologis saja. $isalnya,

    anjing atau kucing melihat makanan, ia akan memakannya, tanpa berpikir apakah makanan itu

    untuknya. 6al ini tidak akan terjadi pada manusia. $eskipun selapar apa pun, dan

    dilingkungannya tersedia makanan, tidak serta merta akan memakannya begitu saja. 6al ini terjadi

    karena perilaku manusia terbentuk bukan sekadar respons atau reaksi terhadap lingkungan, tetapi

    sebelum merespons seseorang melalui proses kognitif (berpikir dan pemahaman) terlebih

    dahulu. /eperti contoh tersebut, sebelum makan makanan tersebut, ia pasti bertanya dalam hati dulu ini

    makanan untuk siapa. alau makan itu milik orang lain, misalnya milik warung makan, pasti is akan

     berpikir untuk membelinya, sesuai dengan uang yang dimilikinya, dan sebagainya. anyak ahli

    yang mendasarkan teorinya pada konsep psikologi kognitif ini di antaranya adalah1 urt

    ewin dan 3estinger.

    a. Teori %urt ein

    rinsip teori ini adalah bahwa perilaku manusia itu dilihat dalam konteksnya. 6al ini

     berarti bahwa perilaku manusia bukan sekadar respons dan stimulus, tetapi produk dan berbagai gaya

     psikologis yang disebut ruang hayat (life space). erilaku merupakan hasil interaksi antara

    "persons" (diri orang) dengan environment (lingkungan). ersons atau Cdiri orangD adalah suatu

    kompleks, karena pada saat merespons stimulus atau lingkungan banyak aspek fisiologis dan

     psikologis pada orang tersebut. %spek fisik adalah kualitas indra manusia adalah bagian dan

    orang yang paling pertama kontak dengan stimulus. emudian, stimulus yang ditangkap oleh indra

    tersebut diteruskan ke otak, kemudian otak mengolahnya, setelah itu hasil olahan tersebut diteruskan

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    8/14

    atau diperintahkan ke anggota tubuh (motorik), dan alchirnya terjadilah tindakan atau perilaku

    sebagai bentuk respons dari orang yang bersangkutan.

    *umus ewin tentang perilaku adalah1 E f (,). ahwa perilaku merupakan fungsi dari

     persons (diri orang) dan lingkungan psikologisnya (environment). $enurut ewin, perilaku

    manusia harus dilihat dari konteksnya. +a meminjam istilah fisika, dengan istilah konsep medan

    (field) untuk memperlihatkan totalitas gaya yang mempengaruhi seseorang pada saat tertentu.

    erilaku manusia bukan sekadar respons terhadap stimulus, tetapi merupakan produk berbagai gaya

    yang mempengaruhinya secara spontan.

    b. Festinger

    $enurut 3estinger, manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha menjaga

    keajegan atau konsistensi dalam sistem kepercayaannya, dan di antara sistem kepercayaan

    dengan perilaku, yang disebut teori disonan. isonan adalah suatu ketidakcocokan antara dua kognitif,

     pengetahuan atau kepercayaan (keyakinan). alam keadaan disonan, membuat orang resah atau tidak 

    tenang. +a akan berusaha mengurangi disonansi dengan berbagai cara. $isalnya orang yang

    merokok, orang yang tahu bahaya merokok, maka perbuatan merokok tersebut membuat is resah,

    maka kemudian orang tersebut akan mencari alasan yang membuat is tidak resah, antara lain,

    membenarkan bahwa perbuatan merokoknya tersebut, yakni bahwa banyak orang terutama kawan-

    kawannya juga merokok tetapi sehat-sehat juga. %lasan yang membenarkan perbuatan merokok 

    dengan tujuan untuk melawan kognitif disonan (meresahkan) ini disebut kognitif konsonan.

    ari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah merupakan

    keseimbangan antara 9 kognisi, yakni1

    a. %ognisi disonan:

    %dalah kondisi atau pengetahuan (kognisi) negatif yang menyebabkan orang resah. alam

    keadaan disonan orang berusaha menguranginya dengan mencari pembenaran atau

    dukungan berupa alasan, pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan yang bertentangan dengan

    kognisi negatif ini.

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    9/14

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    10/14

     pribadinya termasuk keluarganya. asus yang kedua, 6andi sewaktu mau minjam uang temannya

    sangat baik, sopan dan lemah lembut, tetapi sewaktu ditagih berperilaku sebaliknya, kasar,

    garang dan memaki-maki. asus yang ketiga, 7ohny seorang manajer kantor yang keras had,

    galak, dan otoriter, tetap di rumah dia sangat patuh pada istrinya seperti kerbau dicocok hidung.

    ari ilustrasi-ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi (stimulus) berbeda

    menghasilkan bentuk perilaku yang berbeda pula (kasus 2 dan 4). /edangkan kasus yang kedua

    kondisi (stimulus) sama tetapi menghasilkan perilaku yang berbeda. apat dikatakan bahwa

     baik 7ohn, 6andi dan 7ohny mempunyai 9 sisi perilaku yang berbeda. 6al tersebut disebabkan

    karena proses pengolahan kondisi lingkungan sebagai stimulus berbeda. alam pengolahan

    stimulus dalam diri 4 orang tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor dalam diri mereka

    (persepsi, emosi, perasaan, pemikiran, kondisi fisik, dan sebagainya). 3aktor internal yang

     berpengaruh dalam pembentukan perilaku, dikelompokkan ke dalam faktor biologis dan

     psikologis.

    1. Faktor !iologis:

    % seseorang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dan kedua

    orang tuanya. @arisan biologis yang berupa % sedemikian pentingnya. arena menurut hasil

     pengalaman empiris bahwa % tidak hanya membawa warisan fisiologis dan para generasi

    sebelumnya, tetapi juga membawa warisan perilaku dan kegiatan manusia termasuk agama,

    kebudayaan, dan sebagainya. apat disimpulkan bahwa perilaku atau kegiatan

    manusia dalam masyarakatnya merupakan warisan struktur biologis dan orang tuanya atau

    yang menurunkannya, 3enomena ini dapat dijelaskan faktor biologis yang merupakan struktur 

    % tertentu akan mendorong perilaku manusia antara lain kebutuhan fisiologis, yakni

    makan, minum, dan seks. $enurut @ilson yang dikutip oleh 7amaluddin *achmat (2AA4) perilaku

    sosial dibimbing oleh aturan yang sudah diprogram secara genitis dalam jiwa manusia.

    rogram ini disebut epigenetic rules yang mengatur perilaku manusia, termasuk kemampuan

    memahami ekspresi wajah sampai dengan persaingan politik. /elanjutnya dijelaskan oleh @ilson

     bahwa struktur biologis manusia, genetika, sistem saraf dan sistem hormonal sangat mempengaruhi

     perilaku manusia. /istem saraf mengatur pekerjaan otak dan proses pengolahan informasi dalam jiwa

    manusia. /istem hormonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis, tetapi juga proses

     psikologis. entingnya faktor biologis terhadap perilaku manusia antara lain tampak sebagai

     berikut1

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    11/14

    eberapa perilaku manusia tertentu adalah merupakan bawaan manusia secara biologis

    yang merupakan "insting" dan bukan pengaruh lingkungan antara lain1 mencintai lawan

     jenisnya, memberi makan dan merawat anak, mengedipkan mata kalau melihat sinar,

    menundukan kepala bila mengiyakan sesuatu, mencari penghidupan atau pekerjaan bagi orang yang

    sudah dewasa, dan sebagainya. eberapa dorongan biologi yang menyebabkan perilaku tertentu yang

    la=ing disebut "motif' biologis antara lain kebutuhan makan, keamanan diri, memelihara kelangsungan

    hidup, kebutuhan seks, dan sebagainya.

    . Faktor Sosio Psikologis:

    3aktor psikologis ini adalah faktor internal yang sangat besar pengaruhnya

    terhadap terjadinya perilaku. /ecara lebih rinci faktorfaktor psikologis adalah sebagai berikut.

    a. Sikap

    /ikap merupakan konsep yang sangat penting dalam komponen sosio-biologis, karena

    merupakan kecenderungan bertindak, dan berpersepsi. /ikap merupakan kesiapan tatanan saraf 

    (neural setting) sebelum memberikan re.spons konkret (%llport, 2A9

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    12/14

    (9) omponen afektif1

    %dalah aspek emosional yang berkaitan dengan penilaian terhadap apa yang diketahui

    manusia. /etelah seseorang mempunyai pemahaman atau pengetahuan terhadap stimulus atau kondisi

    eksternalnya, maka selanjunya akan mengolahnya lagi dengan melibatkan emosionalnya. 6asilnya

    adalah penilaian atau pertimbangan terhadap pengetahuan tersebut. /eperti contoh di atas, ibu yang telah

    mempunyai pengetahuan tentang gunanya imunisasi untuk mencegah penyakit bagi anaknya. engetahuan

    ini selanjutnya akan diolah ibu dengan melibatkan emosinya. alau anak saya diimunisasi bisa-bisa malah

    sakit (menurut kata tetangganya). ertimbangan lain, kalau nanti anaknya akan diimunisasi harus pergi ke

    luar, padahal anak sebelum umur satu tahun tidak boleh dibawa ke luar, dan pertimbangan-pertimbangan lain.

    eputusan ibu ini akhirnya terwujud dalam dua bentuk1 positif (sikap positif) kalau ibu ini berencana akan

    membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi. #etapi juga bisa negatif (sikap negatif), bila ibu ini

    memutuskan tidak akan mengimunisasikan anaknya.

    (4) omponen konatif1

    %dalah aspek visional yang berhubungan dengan kecenderungan atau kemauan bertindak.

     b. mosi

    mosi di sini berbeda dengan aspek emosional dalam komponen afektif tersebut di atas

    menunjukkan keguncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan

     proses fisiologis yang lain. mosi yang kuat disertai rangsangan fisiologis yang kuat pula1 detak jantung,

    tekanan darah pernapasan cepat, produksi adrenalin meningkat, dan sebagainya. alam perilaku

    manusia, emosi mempunyai beberapa keuntungan dalam pengendalian perilaku, antara lain1

    2. /ebagai pembangkit energi (energi=er)1 /eorang pemain sepak bola yang mendapatkan

    teriakan atau ejekan dari penonton akan membangkitkan emosinya, dan akhirnya si pemain

    tersebut akan lebih bersemangat lagi.

    9. embawa informasi (messeger)1 /eseorang yang mendapat kabar baik atau kabar buruk 

    tentang dirinya, akan berpengaruh baik secara intrapersonal, maupun interpersonal untuk 

    meresponsnya, baik secara positif, maupun secara negatif.

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    13/14

    4. $erupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita. engan luapan emosi seseorang,

    menangis, atau tertawa, maka hal tersebut merupakan sumber informasi bagi orang lain. ahwa

    orang yang bersangkutan tersebut sedang sedih atau gembira.

    c. %eperca0aan:

    epercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosio-psikologis. epercayaan di sini tidak 

    ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau

    salah. epercayaan sering dapat bersifat rasional atau irasional. epercayaan yang rasional apabila

    kepercayaan orang terhadap sesuatu tersebut masuk diakal. 0rang percaya bahwa dokter pasti dapat

    menyembuhkan penyakitnya. 6al ini adalah rasional karena memang dokter tersebut telah bertahun-tahun

     belajar ilmu kedokteran atau penyembuhan penyakit. /ebaliknya seorang mempunyai kepercayaanirasional bila is mempercayakan air putih yang diberi mantera oleh seorang dukun bisa menyembuhkan

     penyakitnya. epercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan. 6al ini dimaksudkan

     bahwa orang percaya kepada sesuatu dapat disebabkan karena is mempunyai pengetahuan tentang itu.

    +a percaya bahwa melakukan 4 $ (menguras, mengubur, dan menutup) tempattempat

     penampungan air dapat mencegah penyakit demam berdarah. arena ia mempunyai

     pengetahuan bahwa tempat-tempat tersebut merupakan tempat perindukan nyamuk %ides

    %gepti yang dapat menularkan penyakit demam berdarah. epercayaan karena kebutuhan,

    disebabkan karena ia butuh sekali. $isalnya orang yang menderita penyakit tertentu, dan telah

     berobat kemana-mana tidak sembuh. emudian ada seseorang yang memberitahukan bahwa di

    sana ada dukun F yang bisa mengobati bermacam-macam penyakit, maka orang tersebut pergi ke

    dukun tersebut karena ia butuh kesembuhan yang didambakan bertahun-tahun, dan dukun

    tersebut penting bagi kesembuhan dia.

    0leh sebab itu dalam rangka perilaku sehat, masyarakat perlu diberikan pengetahuan atau

    informasi-informasi yang benar dan lengkap tentang penyakit dan pelayanan-pelayanan

    kesehatan. epercayaan yang tidak didasarkan pada pengetahuan yang benar dan

    lengkap, akan menyebabkan kesalahan bertindak.

    d . % e b i a s a a n

    ebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis, dan

    tidak direncanakan.ebiasaan merupakan hasil pela=iman yang berlangsung dalam waktu yang

    lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi berkali-kali. ebiasaan memberikan pola perilaku

  • 8/17/2019 bahan promkes prilaku

    14/14

    yang dapat diramalkan, karena sering dikaitkan dengan adat istiadat yang turun-temurun. arena

    kebiasaan pada umumnya sudah melekat pada diri seseorang, termasuk kebiasaan yang

    kurang menguntungkan bagi kesehatan, maka sulit untuk diubah. /esuatu yang sudah menjadi

    kebiasaan masyarakat yang terikat dengan adat istiadat tadi, maka strategi perubahannya hams

    melalui tokoh masyarakat sebagai pemangku adat kebiasaan tersebut.

    e . % e# au a n

    emauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan usaha orang untuk mencapai

    tujuan. emauan merupakan hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat

    sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain. emauan dipengaruhi

    oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.