Bahan Ody - Klasifikasi Dan Dampak Kehilangan Gigi

7
1. KLASIFIKASI KEHILANGAN GIGI Syarat-syarat metode klasifikasi: 1. Harus memungkinkan visualisasi dari jenis-jenis lengkung edentulous sebagian yang sedang dipertimbangkan. 2. Harus bisa membedakan tooth-supported dengan gigi&jaringan yang di-support oleh gigi tiruan removable sebagian. 3. Harus diterima secara universal. Klasifikasi Kennedy Metode klasifikasi Kennedy diajukan oleh Dr. Edward Kennedy pada tahun 1925. Seperti klasifikasi Bailyn dan Skinner, klasifikasi Kennedy mengklasifikasi lengkung gigi hilang sebagian disesuaikan dengan design yang sesuai situasi. Sistem ini mengklasifikasikan gigi hilang menjadi 4 kelas besar. Urutan kelas tersebut dibagi berdasarkan frekuensi peristiwa, dimana Kelas I adalah yang paling sering terjadi dan kelas IV yang paling jarang.

Transcript of Bahan Ody - Klasifikasi Dan Dampak Kehilangan Gigi

1. KLASIFIKASI KEHILANGAN GIGISyarat-syarat metode klasifikasi:

1. Harus memungkinkan visualisasi dari jenis-jenis lengkung edentulous sebagian yang sedang dipertimbangkan.

2. Harus bisa membedakan tooth-supported dengan gigi&jaringan yang di-support oleh gigi tiruan removable sebagian.

3. Harus diterima secara universal.

Klasifikasi Kennedy

Metode klasifikasi Kennedy diajukan oleh Dr. Edward Kennedy pada tahun 1925. Seperti klasifikasi Bailyn dan Skinner, klasifikasi Kennedy mengklasifikasi lengkung gigi hilang sebagian disesuaikan dengan design yang sesuai situasi.

Sistem ini mengklasifikasikan gigi hilang menjadi 4 kelas besar. Urutan kelas tersebut dibagi berdasarkan frekuensi peristiwa, dimana Kelas I adalah yang paling sering terjadi dan kelas IV yang paling jarang.

Kelas I: area gigi hilang bilateral berlokasi di posterior gigi yang tersisa Kelas II: area gigi hilang unilateral berlokasi di posterior atau distal gigi yang tersisa.

Kelas III: area gigi hilang unilateral dan terdapat gigi asli di anterior dan posterior area tersebut. Kelas IV: area gigi hilang yang menyebrangi midline dan bilateral di anterior gigi yang tersisa.

Kehilangan gigi bagian posterior seperti Klas I, Klas II dan Klas III Kennedy lebih banyak terjadi dibandingkan Klas IV Kennedy, hal ini disebabkan gigi posterior memiliki fungsi pengunyahan sehingga secara fungsional lebih banyak digunakan daripada gigi anterior.

Aturan Applegate untuk Klasifikasi Kennedy:Klasifikasi Kennedy akan sulit diaplikasikan dalam setiap situasi tanpa peraturan-peraturan. Applegate menyediakan 8 peraturan dalam mengaplikasikan Kennedy, yaitu:1. Klasifikasi harus mengikuti dan bukan mendahului ekstraksi gigi yang mungkin merubah klasifikasi aslinya

2. Jika gigi M3 hilang dan tidak diganti, tidak termasuk dalam klasifikasi

3. Jika gigi M3 ada dan akan digunakan sebagai abuntment, termasuk ke dalam klasifikasi

4. Jika gigi M2 hilang dan tidak akan diganti, tidak termasuk dalam klasifikasi

5. Daerah edentulous paling posterior selalu menentukan klasifikasi

6. Daerah edentulous selain yang menentukan klasifikasi disebut sebagai modification space dan ditandai oleh jumlahnya

7. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya edentulous area bukan oleh jumlah gigi yang hilang

8. Tidak ada modifikasi dari kelas IV

Sumber:

McCrackens Removable Partial Dentures

2. DAMPAK KEHILANGAN GIGI1. FungsionalMasalah pada pengunyahan dan pola makan mengganggu status nutrisi karena individu yang kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya hanya dapat memakan makanan yang lembut sehingga nutrisi bagi tubuh menjadi terbatas. Hasil penelitian Osterberg dkk (1996) menemukan bahwa kemampuan mengunyah pada pasien yang kehilangan seluruh gigi hanya 1/6 dari pasien yang memiliki gigi asli. Kekuatan gigit pada pemakai GTP hanya sekitar 20% jika dibandingkan dengan subjek yang masih bergigi. 2. SistemikDampak sistemik yang timbul akibat kehilangan gigi berupa penyakit sistemik seperti defisiensi nutrisi, osteoporosis dan penyakit kardiovaskular (artherosclerosis). Penyebabnya adalah status gigi yang buruk dan perubahan pola konsumsi. Kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin D yang berasal dari buah buahan dan sayur sayuran akibat kehilangan gigi dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis. Selain itu, penyakit kardiovaskular dapat disebabkan bersatunya agen infeksius dalam bentuk atheroma dan faktor predisposisi genetik terhadap penyakit periodontal dan penyakit kardiovaskular. Penyebaran bakteri dari penyakit periodontal akan masuk ke sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan resiko sistemik.

3. EmosionalKehilangan gigi dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan vertikal dimensi serta rahang yang prognasi sehingga menimbulkan reaksi seperti merasa sedih dan depresi, kehilangan kepercayaan diri, merasa tua, perubahan tingkah laku, merasa tidak siap untuk menerima kehilangan gigi dan tidak ingin orang lain melihat penampilannya saat tidak memakai gigi tiruan serta mengubah tingkah laku dalam bersosialisasi. Fiske dkk (1998) menyatakan bahwa hilangnya gigi dan pemakaian gigitiruan berdampak pada psikososial seseorang.

4. Tilting dan Mesial drift. Hilangnya keharmonisasian pada gigi dapat menyebabkan pergeseran /miring/ berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menempati posisi normalnya untuk menerima beban saat pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakaan struktur periodontal ( jaringan pendukung gigi ). 5. Ekstrud bila area gigi yang hilang hanya sedikit. Bila gigi sudah tidak memilki antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi (tumbuhnya gigi kearah luar ) berlebih. Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar (tulang di sekitar gigi ). Bila terjadi tanpa pertumbuhan alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai turun ( ekstrusi ). Bila disertai pertumbuhan tulang alveolar berlebih, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari anda akan dibuatkan gigi tiruan penuh.Jika area gigi yang hilang banyak dapat menyebabkan gangguan fungsi stogmatognatik seperti gangguan TMJ serta gangguan sistem pencernaan.6. Gangguan Stogmatognatik seperti pada TMJ. Kebiasaan mengumyah yang buruk, penutupan berlebih (over clossure), hubungan rahang yangeksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada struktur rahang.7. Atrisi ( Terkikisnya email gigi ). Pada kasus tertentu membran periodontal masih dapat menerima beban kunyah, namun hal ini dikompensasi dengan ini terkikisnya email gigi-gigi yang masih tersisa, disebut Atrisi gigi.8. Penurunan dimensi vertikal, contohnya bila gigi molar pertama bawah hilang dapat menyebabkan gigi molar kedua dan molar ketiga bawah akan bergeser, mengakibatkan penurunan dimensi vertikal9. Impaksi makanan, kontak terbuka, dan penurunan fungsi pembersihan gigi selama mastikasi

10. Terbentuknya poket gingiva pada sisi diastema

11. Dapat terjadi karies karena akumulasi plak pada gigi yang tidak mempunyai kontak lagi atau karena gigi miring.12. Terjadi gangguan estetika ketika gigi anterior telah terlibat

13. Terdapat kecenderungan midline bergeser ke arah diastema

14. Mekanisme neuromuskular akan membentuk pola pergerakan baru rahang bawah untuk mengkompensasi posisi gigi yang baru akibat ketidakserasian dengan gigi lainnya dalam fungsi mulut

15. Sisa gigi yang ada akan mencoba berdaptasi dengan pola pergerakan yang baru tersebut, dengan kemungkinan akan menimbulkan ketidakserasian dalam pergerakan

16. Dengan adanya kontak prematur akan menyebabkan deviasi pergerakan rahang bawah yang akhirnya akan terjadi disfungsi sendi temporomandibular dan spasma otot yang menyebabkan rasa nyeri.

Sumber:

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127524-R17-PRO-173-Hubungan%20antara-Literatur.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25992/3/Chapter%20II.pdf