Bahan Makalah Puni
-
Upload
melina-purwaningsih -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
Transcript of Bahan Makalah Puni
Bahan makalah puni
Parameter Penilaian Rumah SehatLingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni, sebagai berikut : 1. Kelompok komponen rumah, meliputi : a. Langit-langit b. Dindingc. Lantaid. Jendela kamar tidure. Jendela ruang keluarga dan ruang tamu f. Ventilasi g. Sarana pembuangan asap dapur h. Pencahayaan
2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi : a. Sarana Air Bersih b. Sarana Pembuangan Kotoran c. Sarana Pembuangan Air Limbah d. Sarana Pembuangan Sampah
3. Kelompok Perilaku Penghuni a. Membuka jendela kamar tidur b. Membuka jendela ruang keluarga c. Membersihkan rumah dan halaman d. Membuang tinja bayi dan balita ke jamban e. Membuang sampah pada tempat sampah
Cara Penilaian Rumah Sehat1. Penilaian rumah Penilaian rumah perlu ditentukan nilai minimum yang memenuhi kriteria sehat dan bobot pada kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.Nilai minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing parameter adalah sebagai berikut : a. Nilai minimum dari kelompok komponen rumah adalah : 1) Langit-langit = 22) Dinding = 23) Lantai = 24) Jendela kamar tidur = 15) Jendela ruang keluarga = 16) Ventilasi = 17) Sarana pembuangan asap dapur = 2 Pencahayaan = 2
b. Nilai minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah : 1) Sarana air bersih ( SGL/SPT/PP/KU/PAH) = 32) Jamban ( sarana pembuangan kotoran ) = 23) Sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) = 24) Sarana pembuangan sampah = 2
c. Perilaku Untuk perilaku tetap dikenakan nilai maksimum karena perilaku sangat berperan untuk mencapai rumah sehat.
2. Pemberian Nilai a. Komponen rumah 1) Langit-langit 0 = Tidak ada1 = Ada, kotor dan rawan kecelakaan 2 = Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2) Dinding 1 = Bukan tembok ( terbuat dari anyaman bambu atau ilalang )2 = Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak kedap air3 = Permanen ( tembok, pasangan batu bata atau batu yang diplester), papan kedap air. 3) Lantai 0 = Tanah1 = Papan/anyaman bambu yang dekat dengan tanah/plesteran yang retak/ berdebu2 = Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung 4) Jendela kamar tidur 0 = Tidak ada 1 = Ada 5) Jendela ruang keluarga 0 = Tidak ada1 = Ada
6) Ventilasi 0 = Tidak ada 1 = Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai 2 = Ada, luas ventilasi ≥ 10% luas lantai 7) Sarana pembuangan asap dapur 0 = Tidak ada 1 = Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur ≤ 10% dari luas lantai dapur 2 = Ada, dengan lubang ventilasi ≥ 10% luas lantai dapur ( asap keluar dengan sempurna atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis ) Pencahayaan 0 = Tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca 1 = Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal2 = Terang dan tidak silau sehingga dapa dipergunakan untuk membaca dengan normal
b. Sarana Sanitasi 1) Sarana Air Bersih ( SGL/SPT/PP/KU ) 0 = Tidak ada1 = Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2 = Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 3 = Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4 = Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan
2) Jamban ( Sarana Pembuangan Kotoran )0 = Tidak ada 1 = Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam
2 = Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ), disalurkan ke sungai/kolam 3 = Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank4 = Ada, leher angsa, septic tank 3) Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL ) 0 = Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah 1 = Ada, diresapkan mencemati sumber air ( jarak dengan sumber air < 10 m)2 = Ada, dialirkan ke selokan terbuka 3 = Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air ≥ 10 m) 4 = Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk diolah lebih lanjut4) Sarana Pembuangan Sampah ( Tempat Sampah)0 = Tidak ada1 = Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 2 = Ada, kedap air dan tidak tertutup 3 = Ada, kedap air dan bertutup
c. Perilaku Penghuni 1) Membuka jendela kamar tidur 0 = Tidak pernah dibuka1 = Kadang-kadang2 = Setiap hari dibuka
2) Membuka jendela ruang keluarga 0 = Tidak pernah dibuka 1 = Kadang-kadang2 = Setiap hari dibuka 3) Membersihkan rumah dan halaman 0 = Tidak pernah 1 = Kadang-kadang 2 = Setiap hari 4) Membuang tinja bayi dan balita ke jamban0 = Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1 = Kadang-kadang dibuang ke jamban2 = Setiap hari di buang ke jamban5) Membuang sampah pada tempat sampah0 = Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1 = Kadang-kadang dibuang ke jamban2 = Setiap hari di buang ke jambanUntuk penjelasan selanjutnya dapat kami uraikan sebagai berikut:
Hasil Penilaian Rumah = Nilai x Bobot
Hasil penilaian rumah didapat :1. Rumah Sehat = 1068 – 12002. Rumah Tidak Sehat = < 1068
3. PembobotanPembobotan terhadap kelompok rumah, kelompok sarana sanitasi dan kelompok perilaku penghuni berdasarkan teori Bloom, dimana diinterpretasikan terhadap :a. Lingkungan = 45%
b. Perilaku = 35%c. Pelayanan Kesehatan = 15%d. Keturunan = 5%Dalam hal rumah sehat prosentase Pelayanan Kesehatan dan Keturunan diabaikan, sedangkan untuk penilaian Lingkungan dan Perilaku dapat dijelaskan sebagai berikut.Pemberian bobot penilaian rumah diberikan pada masing-masing indikator :a. Bobot komponen rumah = 31 (25/80 x 100% = 31,25)b. Bobot Sarana Sanitasi = 25 (20/80 x 100% = 25)c. Bobot Perilaku Penghuni = 44 (35/80 x 100% = 43,75)
Tambahan ketentuan jendela :
Untuk daerah pegunungan yang berhawa dingin dan banyak angin, maka luas jendela/lubang angin dapat dikurangi sampai dengan 1/20 dari luas ruangan. Sedangkan untuk daerah pantai laut dan daerah rendah yang berhawa panas dan basah, maka jumlah luas bersih jendela, lubang angin harus diperbesar dan dapat mencapai 1/5 dari luas lantai ruangan.
AirDi Negara- Negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di Negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari (WHO, 2006).
Bahan makalah izza
Conversation started today
10:43am
Fadiah Izzati Salim
Komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen CiptaKarya, 1997) adalah : (1) Fondasi yang kuat untuk mene ruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan , dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah; (2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, unt uk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu; (3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai; (4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya; (5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum; serta
(6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.
Perumahan yang sehat dan baik terdiri dari fasilitas seperti :a. jalan rayab. saluran air kotorc. tempat sempah (TPS dan tempat pengumpulan semua sampah perumahan yang akan diangkut ke TPA)d. sumber air bersihe. lampu jalanf. lapangan tempat bermaing. sekolahh. tempat ibadahi. balai pertemuanj. pusat kesehatan masyarakat.
Cara Pengolahan Air Limbah Pengeceran (Dilution) Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru di buang ke badan – badan air.Cara ini menimbulkan kerugian antara lain : bahaya kontaminasi terhadap badan badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, dan danau, yang selanjutnya dapat menyebabkan banjir. Ceespool Ceespool ini menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah.Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Septik Tank Merupakan cara terbaik yang dianjurkan WHO. Pembuatan Septik Tank memerlukan tanah yang agak luas. Lokasi septic tank sebaiknya direncanakan supaya mencegah terjadinya kontaminasi sumber atau potensi sumber air bersih. Tangki harus dalam jarak minimum 50 kaki dari sumber air dan lokasi dengan permukaan kering harus jauh dari semua sumber persediaan air bersih.
Bahan euis
Upaya penanggulangan suara bising:
- Uji kebisingan kendaraan bermotor- Pengawasan mesin industri dengan menggunakan peredam getar- Pameran dan kmapanye lingkungan- Alat pelindung telinga
kriteria rumah sehat sedrhana di indonesia:
- Luas tanah 60-90m2
- Luas bangunan 21-36m2
- Memiliki lantai dari ubin,keramik,dan langit-langit dari triplek- Memiliki sumur air/PAM- Memiliki bak sampah dan saluran air kotor- Memiliki fasilitas kamar mandi,kamar tidur,dapur- Berdinding batu bata dan diplester- Memiliki fasilitas listrik minimal 450watt
Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas
parameter fisik, parameter kimiawi, parameter mikrobiologis.
1. Parameter Fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum
tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat
mungkin air telah tercemar.
2. Parameter Kimia
Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah
tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa
hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam
berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan
tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah
yang terutama dirusak
3. Parameter Mikrobiologis
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli, Clostridium
perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah
periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong
jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas
sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri
coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab
muntaber), S. typhii (penyebab typhus), kolera, dan disentri.
Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi
adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air.
Contoh unsur mineral dalam air adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium,
chloride, dan chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan.
Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral yang baik bagi tubuh manusia
adalah mineral organik yang berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam
air disebut mineral nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diuraikan oleh
tubuh.
Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka
seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian
tubuh. Misal bila mengendap di mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu
mengakibatkan batu ginjal/batu empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan
pembuluh darah,tekanan darah tinggi, stroke, pada otak mengakibatkan Parkinson, pada
persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.
Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <100.
Pada dasarnya kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:
Lebih dari 100 ppm : bukan air minum
10 – 100 ppm: air minum
1 – 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik
Rumah sehat :
1. Menurut kebutuhan fisiologis : pencahayaan,peghawaan,ruang gerak cukup,terhindar dari kebisingan yang menggangu
2. Kebutuhan fisiologis: privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakitantar penhuni rumah rumah, penyediaan air bersih,pengolahan tinja,pengolahan limbah rumah tangga,bebas vektor penyakit dan binatang penggangu,kepadatan hunian tidak berlebihan,cukup sinar matahari,perlindungan makanan dan minuman dari pencemaran.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan yang timbul baik dari luar atau dalam rumah (sempedan jalan, konstruksi yang mudah roboh,terbakar,atau tergelincir).
Bahan karina
PersyaratanKesehatanRumahTinggalmenurutKeputusanMenteriKesehatan RI Nomor :
829/Menkes/SK/VII/1999 adalahsebagaiberikut:
1. BahanBangunan
a. Tidakterbuatdaribahan yang dapatmelepaskanzat-zat yang dapatmembahayakankesehatan,
antara lain sebagaiberikut :
Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
patogen.
2. Komponendanpenataanruangrumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
Di ruangtidur,
ruangkeluargadilengkapidengansaranaventilasiuntukpengaturansirkulasiudara
Di kamarmandidantempatcuciharuskedap air danmudahdibersihkan
c. Langit-langitharusmudahdibersihkandantidakrawankecelakaan
d. Bumbungrumah yang memilikitinggi 10 meter ataulebihharus-
dilengkapidenganpenangkalpetir
e. Ruang di dalamrumahharusditata agar berfungsisebagairuangtamu, ruangkeluarga,
ruangmakan, ruangtidur, ruangdapur, ruangmandidanruangbermainanak.
f. Ruangdapurharusdilengkapidengansaranapembuanganasap.
3. Pencahayaan
Pencahayaanalamataubuatanlangsungatautidaklangsungdapatmenerangiseluruhbagianruanga
n minimal intensitasnya 60 lux dantidakmenyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhuudaranyamanberkisarantara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidakmelebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaranudara
e. Konsentrasi gas CO tidakmelebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5.Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6.Binatangpenularpenyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannyasaranapenyimpananmakanan yang amandan hygiene.
9. Limbah
a. Limbahcairberasaldarirumah, tidakmencemarisumber air,
tidakmenimbulkanbaudantidakmencemaripermukaantanah.
b. Limbahpadatharusdikelola agar tidakmenimbulkanbau,
tidakmenyebabkanpencemaranterhadappermukaantanahdan air tanah.
10. Kepadatanhunianruangtidur
Luasruangtidur minimal 8m2dantidakdianjurkandigunakanlebihdaridua orang
tidurdalamsaturuangtidur, kecualianakdibawahumur 5 tahun.
MasalahperumahantelahdiaturdalamUndang-
Undangpemerintahantentangperumahandanpemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang
berbunyi
“Setiapwarganegaramempunyaihakuntukmenempatidanataumenikmatidanataumemilikirumah
yang layakdanlingkungan yang sehat, aman ,serasi, danteratur”
Penggolongan air
A= air yang tidak melalui proses penyaringan terlebih dahulu
B= air yang melalui proses penyaringan terlebih dahulu
C= air yang digunakan untuk pertanian dan peternakan
D= air yang digunakan industri dsb
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi lingkungan
dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan
standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia.
Kondisi tersebut mencakup :
1. Pasokan air yang bersih dan aman
2. Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry
3. Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimis
4. Udara bersih dan aman
5. Rumah yang bersih dan aman
Pengolahan limbah
a. Secara fisika = dengan melalui proses pengendapan dsb
b. Secara kimia= dengan menambahkan larutan kimia sehingga menjadi reaksi tertentu
c. Secara biologis = dengan penguraian
Pengendalian secara aktif dengan memberikan suatu sinyal tertentu sehingga suara dapat
diredam