bahan makalah psikologi2.docx

20
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................... i DAFTAR ISI....................................... vii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang................................ 1 2. Tujuan........................................ 1 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Intelegensi........................ 2 2. Pengertian Minat.............................. 2 3. Pengertian Bakat.............................. 3 4. Pengertian Kreativitas........................ 4 5. Pengertian Prestasi Belajar.......................................................... ................................................. 5 BAB III MENGEMBANGAN BAKAT & MINAT 1. Mengembangkan Bakat dan Minat................................................ 6 BAB IV HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, MINAT, BAKAT & INTELEGENSI BAGI PESERTA DIDIK 1. Hubungan Minat dan Bakat.......................................................... ................................................. 7 2. Hubungan antara Intelegensi dengan Kreativitas...................................... 7 3. Hubungan antara Intelegensi dengan Bakat............................................ 8

Transcript of bahan makalah psikologi2.docx

Page 1: bahan makalah psikologi2.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang............................................................................................. 1

2.      Tujuan.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1.      Pengertian Intelegensi................................................................................. 2

2.      Pengertian Minat......................................................................................... 2

3.      Pengertian Bakat.......................................................................................... 3

4.      Pengertian Kreativitas................................................................................. 4

5.      Pengertian Prestasi Belajar.......................................................................... 5

BAB III MENGEMBANGAN BAKAT & MINAT

1.      Mengembangkan Bakat dan Minat.............................................................. 6

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, MINAT, BAKAT & INTELEGENSI BAGI

PESERTA DIDIK

1.      Hubungan Minat dan Bakat......................................................................... 7

2.      Hubungan antara Intelegensi dengan Kreativitas........................................ 7

3.      Hubungan antara Intelegensi dengan Bakat................................................ 8

4.      Hubungan antara Bakat dan Prestasi........................................................... 8

5.      Hubungan antara Intelegensi dengan Prestasi Belajar................................. 9

6.      Hubungan antara Kreativitas dengan Intelegensi........................................ 10

BAB V Peran Guru dalam Mengembangkan Potensi Peserta Didik

1.      Dasar............................................................................................................ 10

2.      Potensi Diri.................................................................................................. 10

3.      Cara mengetahui potensi diri....................................................................... 10

4.      Mengembangkan Potensi Diri..................................................................... 11

5.      Peran Guru................................................................................................... 11

BAB VI

1.      Kesimpulan.................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: bahan makalah psikologi2.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang

Intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan

menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya.Intelegensi sebagian besar

tergantung dengan dasar dan turunan (bawaan seseorang).

Sedangkan minat itu sendiri adalah indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana

dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Kemudian,

bakat adalah anugrah yang tidak boleh disia – siakan dan harus dikembangkan secara maksimal.

Setiap manusia terlahir dengan memiliki bakat tertentu yang dimiliki secara alamiah, yang

mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya. Seperti halnya

bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang juga anugrah yang harus dipergunakan secara

tepat sasaran.

Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk

pembangunan masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas erat

kaitannya dengan kehidupan manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah penemuan

besar. Antara intelegensi, minat, bakat dan kreativitas memiliki hubungan satu sama lain yang

sangat berpengaruh bagi peserta didik. Maka dari itu, penulis akan membahas tentang

bagaimana hubungan antara intelegensi, minat, bakat dan kreativitas bagi peserta didik.

2.      Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa

jurusan psikologi, mata kuliah psikologi pendidikan. Agar kita dapat belajar untuk mengetahui

bagaimana hubungan antara intelegensi, minat, bakat dan peserta bagi peserta didik.Dan

mempermudah dalam menempuh ujian akhir semester sesuai dengan materi pembelajaran yang

disampaikan oleh dosen pengajar.

Page 3: bahan makalah psikologi2.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Intelegensi

Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Intelegensi

yaitu sebagai berikut :

Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk

menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.

K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan

pemahaman atau pengertian.

David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai

kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-

tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah

kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi

lingkungannya secara efektif.

William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: Intelegensi ialah kesanggupan

untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir

yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar

tergantung dengan dasar dan turunan, sedangkan pendidikan atau lingkungan tidak begitu

berpengaruh kepada intelegensi seseorang.

Inteligensi meliputi terutama kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan,

perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, ketrampilan

pengambilan keputusan, keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum.

Dari definisi diatas dapat

B. Pengertian Minat

Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan

perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.

Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah satu sikap yang berlangsung

terus menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif

terhadap objek minatnya, perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau

objek itu berharga atau berarti bagi individu, dan satu keadaan motivasi, atau satu set

Page 4: bahan makalah psikologi2.docx

motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu (dalam Chaplin,

2008:255).

Menurut Crow & Crow (dalam Abror, 1993:112) minat adalah sesuatu yang berhubungan

dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda,

kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri.

Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa dalam minat

itu terdapat hal-hal pokok diantaranya:

1. adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu.

2. adanya ketertarikan terhadap objek tertentu.

3. adanya aktivitas atas objek tertentu.

4. adanya kecenderungan berusaha lebih aktif.

objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6) kecenderungan

bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.

Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan untuk

memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi

objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.

Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk

memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi

gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di

mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.

C. Pengertian Bakat

Adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu

dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan

khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan.

Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya.

Ada beberapa pendapat tentang bakat, antara lain:

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan

pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto

Page 5: bahan makalah psikologi2.docx

(1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang

berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu”.

Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau

diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang

nyata.”

Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai

kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya

pendidikan dan latihan.”

Menurut Guilford bakat adalah kecakapan yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk

melakukan sesuatu.

Menurut Sukardi bakat adalah kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan

dirinya dapat berkembang dimasa yang akan datang.

D. Pengertian Kreativitas

James R Evan menyatakan kreativitas adalah keterampilan untuk membentuk kombinasi-

kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran. Setiap kreasi

merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif dan seni dalam pemenuhan

kebutuhan manusia.

Michael A.West menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan

berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih

baik. Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara baru dan

baik dalam mengerjakan berbagai hal. Kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai

potensi yang dimiliki, baik pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga

dapat menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik dan bermanfaat.

David Campbell, Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang

mendatangkan hasil dengan kandungan ciri:

1. Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan baru.

2. Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan

masalah, mengurangi hambatan.

3. Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.

Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan seseorang

untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang merupakan kombinasi

Page 6: bahan makalah psikologi2.docx

dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang telah ada. Kreativitas

dan bakat sangat dibutuhkan individu untuk bisa melewati seleksi alam. Perpaduan keduanya

juga sangat diperlukan untuk menghasilkan produk kreativitas yang bermanfaat.

Rodhes (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi

tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam

istilah pribadi (person),proses, dan produk. Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi

pribadi dan lingkungan yang mendorong ( press) individu ke perilaku kreatif. Rodhes

menyebut keempat jenis definisi tentang kreativitas ini sebagai “four p’s of creativity “,yaitu

dimensi Person,Proses, Press dan Product. Kebanyakan definisi kreativitas berfokus pada

salah satu dari empat P ini atau kombinasinya. Keempat P ini saling berkaitan: pribadi kreatif

yang melibatkan diri dalam menghasilkan produk kreatif, dan dengan dukungan dan

dorongan (press) dari lingkungan menghasilkan produk kreatif.

Menurut Hulbeck (1945) “ tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan

kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya”. Fokus pada segi pribadi jelas dalam

definisi ini.

Definisi yang lebih baru tentang kreativitas diberikan dalam “ three-facet model of

creativity” oleh Sternberg (1988), yaitu “kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas

antara tiga atribut psikologis : inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian/ motivasi. Bersama

– sama ketiga segi dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang melatarbelakangi

individu yang kreatif “.

E. Pengertian Prestasi Belajar

Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Intelegensi yaitu:

Menurut Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang

dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”

Menurut Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti

keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya

sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai

seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila

memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi

kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam kriteria tersebut.

Page 7: bahan makalah psikologi2.docx

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan (Intelegen)

1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.

2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan

dengan umur.

3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.

4. Minat

5. Kebebasan ; terutama dalam memecahkan masalah.

BAB IV

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, MINAT, BAKAT & INTELEGENSI BAGI

PESERTA DIDIK

1.      Hubungan Minat dan Bakat

Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada

bidang yang akan ditekuni.

2.      Hubungan antara Intelegensi dengan Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga

merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara

kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada

anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi,

tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang

rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ,

tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih

terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya

hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.

Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan

bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk

memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes

inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu

kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi

Page 8: bahan makalah psikologi2.docx

yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang

memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat

berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.

3.      Hubungan antara Intelegensi dengan Bakat

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat

kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini

memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan,

kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau

Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-

kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat test-test intelegensi.

Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau

aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu

dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational

Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah Tes Potensi

Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational

Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder

Occupational Interest Survey.

4.      Hubungan antara Bakat dan Prestasi

MenurutMunandar (Ali & Asrori, 2005) perwujudan nyata dari bakat adalah prestasi

karena bakat sangat menentukan prestasi seseorang.

àorang yang berbakat belum tentu berprestasi karenat bakat bersifat potensial yang

membutuhkan latihan dan pengembangan secara maksimal.

Berdasarkansebuah penelitian ditemukan bahwa sekitar 20% siswa SD dan SMP menjadi

anak yang underachiever, artinya prestasi belajar yang mereka peroleh berada di bawah potensi

atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.Bakat memang sangat menentukan

prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih

banyak variabel yang menentukan. Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992)

menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja

Page 9: bahan makalah psikologi2.docx

(perfonmance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan

dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang.

5.      Hubungan antara Intelegensi dengan Prestasi Belajar

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan

keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi

yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.

Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak

dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat

kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas

bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar

mengajar. Ada beberapa pendapat intelegensi, yaitu:

1.      Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat

menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat

kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi belajar

yang tinggi”.

2.      Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil

daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.”

Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan

intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya,

semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk

meraih sukses.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi

merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

6.      Hubungan antara Kreativitas dengan Intelegensi

Berdasarkan teori ”ambang intelegensi untuk kreativitas”, sampai tingkat intelegensi tertentu

yang diperkirakan seputar IQ 120, ada hubungan yang erat antara intelegensi dan kreativitas.

Produk kreativitas yang tinggi memerlukan tingkat intelegensi yang tinggi pula.

Teori ini menemukan pula bahwa di atas ambang tersebut (IQ > 120) tidak ada korelasi yang

tinggi lagi antara intelegensi dan kreativitas (Anderson, dalam Munandar, 1999).

Page 10: bahan makalah psikologi2.docx

BAB IV

Peran Guru dalam Mengembangkan Potensi Peserta Didik

1.      Dasar

1)      Setiap peserta didik memiliki potensi diri dan kemampuan yang berbeda.

2)      Setiap peserta didik adalah pribadi yang unik.

3)      Setiap peserta didik memiliki kecenderungan berbeda dalam tingkatan usia.

4)      Setiap peserta didik memiliki kemauan dan semangat atau dorongan dari diri sendiri yang

berbeda.

2.      Potensi Diri

Potensi adalah sesuatu yang bisa dikembangkan sedangkan diri adalah akumulatif dari pikiran

kita. Potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki untuk bisa dikembangkan. (Efendi, 2007).

Kemampuan dasar yang dimiliki seseorang yang ada dalam diri dan dapat dikembangkan dengan

latihan dan sarana yang memadai.

3.      Cara Mengetahui Potensi Diri

1)      Mengenali siapa diri anda.

2)      Mengenali kesukaan dan kebiasaan serta kebisaan diri.

3)      Mencoba hal baru sampai akhir kemampuan.

4)      Cari tau kelebihan dan kekurangan diri.

5)      Minta masukan dan saran orang lain tentang anda kemudian pelajari dan pahami makna atau

maksudnya.

4.      Mengembangkan Potensi Diri

1)      Mempelajari bidang atau hal-hal yang anda sukai.

2)      Bergaul dengan teman atau komunitas yang memiliki ketertarikan yang sama mengenai suatu

hal.

3)      Berani mencoba dan menunjukkan kemampuan anda.

4)      Menerima segala kritik masukan yang bersifat membangun dan “meruntuhkan”

Page 11: bahan makalah psikologi2.docx

5.      Peran Guru

Mengenali potensi peserta didik dengan cara sebagai berikiut:

1)      melakukan pendekatan dari cara

belajar.

2)      Menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

3)      Memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa.

4)      Jangan meremehkan kemampuan siswa.

5)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sesuai dengan pemahaman

siswa.

6)      Berikan penghargaan dan penghormatan kepada setiap pilihan, cita-cita atau keinginan dan

apapun yang telah dilakukan siswa dan itu dianggap baik.

7)      Jalin hubungan yang kondusif (nyaman dan aman).

8)      Mengajarkan agar siswa memiliki komitmen dan keyakinan akan kemampuan apa yang dia

miliki.

BAB VI

PENUTUP

1.      Kesimpulan

Jadi peranan Intelegensi atau kecerdasan setiap orang sangat mempengaruhi kreativitas,

bakat dan prestasi belajarnya.Seseorang yang tingkat intelegensinya (IQ) tinggi belum tentu

memiliki kreativitas, bakat, dan prestasi belajarnya tinggi pula karena setiapindividu memiliki

motivasi yang berbeda. Tetapi individu yang memiliki IQ lebih tinggi akan lebih mudah

berkreativitas dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan yang memiliki IQ

rendah.

Peran guru dalam dalam mengenali potensi peserta didik yaitu dengan memberikan

kepercayaan, dukungan, kesempatan, sarana dan prasarana untuk peserta didik dalam

mengembangkan potensi dirinya kemudian beri pengargaan/reward kepada peserta didik yang

telah berprestasi karena intelegensi, bakat, minat dan kreativitas yang dimiliki peserta didik.

Page 12: bahan makalah psikologi2.docx
Page 13: bahan makalah psikologi2.docx

DAFTAR PUSTAKA

1.      Http://kentanks.blogspirit.com/archive/20 14 / 11 /04/intelegensi-dan-iq.html

2.      Http://id.wikipedia.org/wiki/bakat/psikologi

3.      Http://id.wikipedia.org/wiki/kreativitas/psikologi

4.      Http://id.wikipedia.org/wiki/belajar/psikologi

5.      Drs. M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007. hal.

25

6.      Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafind

7.      Abror, Abrurrahmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

8.      Mulyati. 1998. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher S

9.      Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

10.  Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta:

Kencana