Bahan lengkap

139
Creating the great business leaders KONSEP DASAR PENGANGGARAN

Transcript of Bahan lengkap

Page 1: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

KONSEP DASAR PENGANGGARAN

Page 2: Bahan lengkap

Pengelolaan perusahaan

GOALS PROFIT

Page 3: Bahan lengkap

PENGANGGARAN ???

DESKRIPSIKAN PERSEPSI ANDA TENTANG ……………

ANGGARAN ????

Page 4: Bahan lengkap

Anggaran / Budget / Business budget merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan operasional perusahaan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dinyatakan dalam unit / kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Page 5: Bahan lengkap

Budgeting / Penganggaran menunjukan suatu proses Sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu.

Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting)

adalah anggaran (budget).

Page 6: Bahan lengkap

Penetapan Filosofi Dan Misi

Penyusunan Anggaran

Penyusunan Program

Penetapan Tujuan Dan Strategi

Total Bussines Planning

Page 7: Bahan lengkap

• PLANNING

• ORGANIZING

• STAFING AND HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

• LEADING AND INTERPERSONAL INFLUENCE

• CONTROLLING

FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

Page 8: Bahan lengkap

• Business Budget

• Profit Planning and Control

• Comprehensive Budgeting

• Managerial Budgeting

• Business Budgeting and Control

Istilah-istilah lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan

anggaran adalah sebagai berikut:

Page 9: Bahan lengkap

• Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai

• Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi

• Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat insidental.

Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-

syarat sebagai berikut:

Page 10: Bahan lengkap

• Berdasarkan ruang lingkup a. Anggaran Komprehensif b. Anggaran Parsial • Berdasarkan fleksibilitasnya a. Anggaran Fixed (fixed budget) b. Anggaran Kontinyu • Berdasarkan Jangka Waktu a. Anggaran Jangka Pendek b. Anggaran Jangka Panjang

Klasifikasi Anggaran

Page 11: Bahan lengkap

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Pengusulan Pengesahan

Komite Anggaran

Departemen Anggaran

Manajer Departemen

Top-down

Approach

Bottom-Up

Approach

Penetapan Kebijakan

Pokok Perusahaan

Mengajukan Usulan

Rancangan Anggaran

Negosiasi Usulan

Rancangan Anggaran

Penelaahan &

Persetujuan

Penyusunan

Anggaran

Kompilasi &

Analisis

Gambar : Struktur Organisasi Penyusunan Anggaran

Page 12: Bahan lengkap

1. Apakah yang dimaksud dengan budget dan budgeting?

2. Apakah perusahaan penting dalam menyusun anggaran? Jelaskan!

3. Jelaskan fungsi anggaran bagi perusahaan!

4. Jelaskan syarat penyusunan anggaran!

5. Klasifikasi anggaran bisa dilihat berdasarkan ruang lingkupnya, jelaskan!

6. Bagaimana mekanisme penyusunan anggaran?

RIVIEW TEST

Page 13: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

ANGGARAN KOMPREHENSIF

Page 14: Bahan lengkap

Anggaran induk atau yang umum disebut anggaran komprehensif artinya menyeluruh atau keseluruhan, merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah yang saling bergantungan satu sama lain.

ANGGARAN

KOMPREHENSIF

Page 15: Bahan lengkap

The Master Budget

Master Budget

Operating Decisions

Financial Decisions

Page 16: Bahan lengkap
Page 17: Bahan lengkap
Page 18: Bahan lengkap

Hubungan Timbal Balik Anggaran Induk

Page 19: Bahan lengkap

Perusahaan industri A memproduksi barang X dan Y

Barang tersebut dijual di daerah P dan Q .

Rencana penjualan barang

X di kota P 10.000 unit, dan di kota Q 4.000 unit

Y dikota P 30.000 unit dan di kota Q 10.000 unit

Harga per unit barang X Rp 15.000 Barang Y Rp 12.000

Daerah Penjualan

Barang X Barang Y

Total Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

Daerah P 10.000 15.000 150.000.000 30.000 12.000 360.000.000 510.000.000

Daerah Q 4.000 15.000 60.000.000 10.000 12.000 120.000.000 180.000.000

Jumlah 14.000 210.000.000 40.000 480.000.000 690.000.000

1. Budget Penjualan Menurut Produk Dan Daerah

Page 20: Bahan lengkap

Rencana Persediaan

Persediaan Awal

(unit)

Harga (Rp) Persediaan Akhir

(Unit)

Harga (Rp)

Bahan A 500 1.250 1.000 1.250

Bahan B 2.000 500 2.000 500

Bahan C 2.000 400 2.000 400

Produk jadi Barang X 200 11.000 300 12.000

Produk jadi BarangY 400 7.000 200 8.000

Keterangan Barang X (Unit) Barang Y (Unit)

Rencana Penjualan 14.000 40.000

Persediaan Akhir (+) 300 200

Jumlah 14.300 40.200

Persediaan Awal (-) 200 400

Rencana Produksi 14.100 39.800

2. Budget Produksi

Page 21: Bahan lengkap

Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi (Standard Usage Rate / SUR)

Barang X membutuhkan bahan A = 1, B = 2 Barang Y membutuhkan bahan B = 2, C = 2

3. Budget Kebutuhan Bahan

Barang

Produksi

Bahan A Bahan B Bahan C

SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan

X 14.100 1 14.100 2 28.200 - -

Y 39.800 - - 2 79.600 2 79.600

Jumlah 14.100 107.800 79.600

Page 22: Bahan lengkap

Taksiran Biaya Bahan A= Rp 1.250, B = Rp 500, C = Rp 400 4. Budget Pembelian Bahan

Bahan A Bahan B Bahan C

Keperluan

Persediaan Akhir (+)

14.100

1.000

107.800

2.000

79.600

2.000

Bahan Yang Tersedia

Persediaan Awal (-)

15.100

500

109.800

2.000

81.600

2.000

Rencana Pembelian

Harga Per Unit

14.600

1.250

107.800

500

79.600

400

Nilai Pembelian 18.250.000 53.900.000 31.840.000

Bahan

Barang X Barang Y Total

Q Price Total Q Price Total Q Rp

A 14.100 1.250 17.625.000 - - - 14.100 17.625.000

B 28.200 500 14.100.000 79.600 500 39.800.000 107.800 53.900.000

C - - - 79.600 400 31.840.000 79.600 31.840.000

Jumlah 31.725.000 71.640.000 103.365.000

5. Budget Harga Pokok Bahan Baku

Page 23: Bahan lengkap

6. Schedule Persediaan Awal Dan Akhir

Persedian Awal Persediaan Akhir

Bahan Q P Total Q P Total

A 500 1.250 625.000 1.000 1.250 1.250.000

B 2.000 500 1.000.000 2.000 500 1.000.000

C 2.000 400 800.000 2.000 400 800.000

Sub Total - - 2.425.000 - - 3.050.000

Prod. Dlm Proses - - - - - -

Produk Jadi - - - - - -

Barang X 200 11.000 2.200.000 300 12.000 3.600.000

Barang Y 400 7.000 2.800.000 200 8.000 1.600.000

Sub Total - - 5.000.000 - - 3.200.000

Total - - 7.425.000 - - 8.250.000

Page 24: Bahan lengkap

Taksiran biaya kerja per unit

7. Budget Upah Langsung

DepartemenPemotongan Departemen Finishing

Barang X Rp 3.000 Rp 4.500

Barang Y Rp 2.500 Rp 2.500

Barang

Produksi

DepartemenPemotongan

Departemen Finishing

Jumlah

Tarif Total Tarif Total

Barang X 14.100 Rp 3.000 42.300.000 Rp 4.500 63.450.000 105.750.000

Barang Y 39.800 Rp 2.500 99.500.000 Rp 2.500 99.500.000 199.000.000

141.800.000 162.950.000 304.750.000

Page 25: Bahan lengkap

Barang

Produksi

DepartemenPemotongan

Departemen Finishing

Jumlah

Tarif Total Tarif Total

Barang X 14.100 Rp 1.000 14.100.000 Rp 1.250 17.625.000 31.725.000

Barang Y 39.800 Rp 500 19.900.000 Rp 700 27.860.000 47.760.000

34.000.000 45.485.000 79.485.000

Barang X Barang Y

Departemen Pemotongan Rp 1.000 Rp 500

Departemen Finishing Rp 1.250 Rp 700

Budget biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unit

8. Budget Biaya Overhead Pabrik

Page 26: Bahan lengkap

9. Budget Harga Pokok Poduksi Dan Harga Pokok Penjualan

Keterangan Barang X (Rp) Barang Y (Rp) Jumlah (Rp)

Harga Pokok Produksi

Bahan

A

B

C

17.625.000

14.100.000

39.800.000

31.840.000

17.625.000

53.900.000

31.840.000

Sub Total 31.725.000 71.640.000 103.365.000

Tenaga Kerja Langsung

Departemen Pemotongan

Departemen Finishing

42.300.000

63.450.000

99.500.000

99.500.000

141.800.000

162.950.000

Sub Total 105.750.000 199.000.000 304.750.000

Biaya Overhead Pabrik

Departemen Pemotongan

Departemen Finishing

14.100.000

17.625.000

19.900.000

27.860.000

34.000.000

45.485.000

Sub Total 31.725.000 47.760.000 79.485.000

Total Harga Pokok Produksi

Persediaan Awal (+)

169.200.000

2.200.000

318.400.000

2.800.000

487.600.000

5.000.000

Product Available For Sale

Persediaan Akhir ( - )

171.400.000

3.600.000

321.200.000

1.600.000

492.600.000

5.200.000

Harga Pokok Penjualan 167.800.000 319.600.000 487.400.000

Page 27: Bahan lengkap

Biaya-biaya : Distribusi Rp 70.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 10.000.000)

Administrasi Rp 50.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 5.000.000). Kelebihan biaya lain-lain diatas pendapatan lain-lain Rp 2.825.000. Rata-rata tarif pajak penghasilan 30%

Keterangan Jumlah (Rp) Barang X (Rp) Barang Y (Rp)

Penjualan

Daerah P

Daeah Q

510.000.000

180.000.000

150.000.000

60.000.000

360.000.000

120.000.000

Sub Total

Harga Pokok Penjualan

690.000.000

487.400.000

210.000.000

167.800.000

480.000.000

319.600.000

Laba Kotor

Biaya-biaya :

Biaya Administrasi Rp 50.000.000

Biaya Distribusi Rp 70.000.000

Biaya Lain-lain Rp 2.825.000

Total Biaya Operasi

202.600.000

122.825.000

42.200.000 160.400.000

Laba Perusahaan Sebelum Pajak

Pajak Penghasilan 30%

79.775.000

23.932.500

Laba Setelah Pajak 55.842.500

10. Ringkasan Laba Rugi

Page 28: Bahan lengkap

Saldo awal laba ditahan / sisa laba Rp 125.000.000

Deviden yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan Rp 30.000.000

11. Laporan Sisa Laba

Saldo Awal

Laba Setelah Pajak

Jumlah

Pembayaran Deviden

Saldo Akhir

Rp 125.000.000

Rp 55.842.500 (+)

Rp 180.842.500

Rp 30.000.000 (-)

Rp 150.842.500

Page 29: Bahan lengkap

Rencana penerimaan kas: 1. Penjualan tunai Rp 475.000.000

2. Penerimaan piutang Rp 225.000.000 3. Pendapatan lain-lain Rp 175.000

4. Pinjaman dari Bank Rp 10.000.000 5. Penjualan saham Treasury Rp 15.000.000

Rencana pengeluaran kas

1. Utang (dianggap semua bahan dibeli dengan kredit) Rp 105.000.000 penambahan kapital Rp 40.000.000

2. Hal-hal yang actual yang ditangguhkan (dianggap tidak ada gaji yang belum dibayar Rp 15.000.000)

3. Biaya lain-lain Rp 3.000.000 4. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun

Rp 23.932.500 5. Pembayaran wesel jangka panjang Rp 50.000.000

6. Saldo awal kas Rp 360.000.000 7. Biaya non kas dalam budget biaya overhead Rp 10.380.000

Page 30: Bahan lengkap

12. Ringkasan Rencana Kas

Saldo Awal 360,000,000

Penerimaan

Pinjaman Bank

Penjualan Kas

Piutang

Pendapatan Lain

Penjualan Saham

Total Penerimaan

10,000,000

475,000,000

225,000,000

175,000

15,000,000

725,175,000

Jumlah uang yang tersedia 1,085,175,000

Pengeluaran

Hutang (bahan)

Upah tenaga kerja langsung

Biaya Overhead Pabrik ( 79.485.000 - 10.380.000) non cash

Penambahan kapital

Accrual dan penangguhan

Biaya lain

Pajak

Wesel

Deviden

Biaya Distribusi

Biaya Administrasi

Jumlah Pengeluaran

105,000,000

304,750,000

69,105,000

40,000,000

15,000,000

3,000,000

23,932,500

50,000,000

30,000,000

60,000,000

45,000,000

745,787,500

Saldo Kas

339,387,500

Page 31: Bahan lengkap

• memproduksi tiga model audio untuk home theatre : Model 150, Model 100, dan Model 50 yang semuanya dipasarkan di dua wilayah, Jawa dan Sumatera.

• Produk-produk tersebut diproduksi melalui tiga departemen produksi yaitu Cutting, Assembling, dan Finishing. Berikut ini estimasi yang telah dibuat untuk penyusunan anggaran tahun 2010 :

1. Rencana Penjualan

Produk Wilayah Jawa Wilayah Sumatera Harga Jual Per unit

Model 150

Model 100

Model 50

3.000 unit

5.000 unit

7.000 unit

4.000 unit

7.000 unit

8.000 unit

Rp 175.000

Rp 120.000

Rp 90.000

ZETA SOUND SYSTEMS

Page 32: Bahan lengkap

2. Rencana Persediaan

Persediaan Awal

(unit )

Harga per unit (Rp) Persediaan Akhir

(unit)

Harga per unit (Rp)

Bahan L 40.000 750 30.000 750

Bahan S 10.000 15.000 8000 15.000

Bahan F 1.500 2.000 2.000 2.000

Produk Jadi :FIFO

Model 150 200 98.000 200

Model 100 300 62.000 400

Model 50 400 47.000 300

3. Kebutuhan Bahan baku tiap unit barang yang diproduksi (Standard Usage

Rate/SUR)

Produk Bahan L Bahan S Bahan F

Model 150

Model 100

Model 50

12

8

6

5

3

2

2

1

1

Page 33: Bahan lengkap

4. Taksiran biaya bahan baku (per unit) Bahan L = Rp 750, Bahan S = Rp 15.000, Bahan F = Rp 2.000

5. Estimasi biaya tenaga kerja langsung

Cutting Assembling Finishing

Tarif per jam Rp 6.000 Rp 5.000 Rp 4.000

6. Estimasi jam kerja langsung yang dibutuhkan untuk setiap satu unit produk

Produk Cutting Assembling Finishing

Model 150

Model 100

Model 50

Rp 1.000

Rp 1.000

Rp 1.000

Rp 2.000

Rp 1.500

Rp 1.500

Rp 750

Rp 500

Rp 500

Produk Cutting Assembling Finishing

Model 150

Model 100

Model 50

0.375

0.375

0.375

2.0

1.5

1.5

0.375

0.250

0.250

7. Tarif Biaya Overhead per unit

Page 34: Bahan lengkap

8. Anggaran Biaya komersial

Biaya Pemasaran Rp 500.000.000 Biaya Administrasi Rp 300.000.000

9. Pajak penghasilan badan sebesar 50% (untuk menyederhanakan

Page 35: Bahan lengkap

Diminta :

Siapkan anggaran tahunan untuk tahun 2010 dari data tersebut di atas, antara lain:

1. Anggaran penjualan (sales Budget), yang menyajikan anggaran penjualan per

model dan per wilayah penjualan 2. Anggaran Produksi (production Budget), yang menyajikan anggaran produksi dalam

unit untuk per model 3. Anggaran Pemakaian bahan baku dalam unit (direct materials budget in units),

yang menyajikan anggaran pemakaian untuk per bahan baku dan per model 4. Anggaran pembelian (purchases budget), yang menyajikan pembelian dalam unit

dan total harga pokok pembelian 5. Biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi (cost of materials required for

production), yang menyajikan anggaran biaya per bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap model

6. Anggaran biaya tenaga kerja langsung (direct Labour budget) yang menyajikan anggaran biaya tenaga kerja langsung per model dan per departemen produksi

7. Anggaran biaya overhead pabrik (Factory overhead budget), yang menyajikan anggaran biaya overhead pabrik per model dan per departemen.

8. Laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan yang dianggarkan (budgeted cost of goods manufactured sold statement)

9. Laporan laba rugi yang dianggarkan (budgeted income statement)

Page 36: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

SALES FORECAST

Page 37: Bahan lengkap

adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu

Ramalan penjualan (sales forecast) merupakan proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi.

Forecast Penjualan

Page 38: Bahan lengkap

METODE RAMALAN PENJUALAN

1. Metode Kualitatif Judgmental Method atau Non Statistical

Method, yakni metode memproyeksikan penjualan yang berdasar pada pendapat : para tenaga penjual, para manajer divisi penjualan, eksekutif, para pakar, dan survei konsumen.

Page 39: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

39 Creating the great business leaders

2. Metode Kuantitatif Statistical Method, Meliputi: Analisa Trend, yang terdiri dari: Penerapan garis trend secara bebas Penerapan garis trend dengan metode setengah rata-rata Penerapan garis trend secara matematis, yang terbagi menjadi:

1. Metode Moment 2. Metode Kuadrat terkecil (Least Square) 3. Metode Kuadrat (garis lengkung) 4. Analisa Korelasi

Specific Purpose Method, meliputi: Analisa Industri Analisa Product Line Analisa Penggunaan Akhir Analisis Regresi

Page 40: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

40 Creating the great business leaders

Contoh

Tahun Penjualan Tahun Penjualan

2008 8.000 2012 10.400

2009 8.800 2013 10.800

2010 10.000 2014 12.000

2011 9.200 2015 12.400

Data Penjualan selama 8 tahun terakhir

Berapa unit penjualan untuk tahun 2016?

Page 41: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

41 Creating the great business leaders

Trend Bebas

Penerapan garis trend secara bebas tanpa menggunakan rumus matematika. Oleh

karena itu, mengambarkan garis trend dengan cara ini sangat subjektif dan kurang

memenuhi persyaratan ilmiah.

Hasil output excel, dengan perkiraan penjualan untuk tahun 2016 adalah 12.900 unit

Page 42: Bahan lengkap

Parameter X disusun dan diusahakan agar jumlahnya sama dengan nol (X = 0) Tahun (n) Penjualan(Y) X X² XY 2008 8.000 - 7 49 - 56.000 2009 8.800 - 5 25 - 44.000 2010 10.000 - 3 9 - 30.000 2011 9.200 - 1 1 - 9.200 2012 10.400 1 1 10.400 2013 10.800 3 9 32.400 2014 12.000 5 25 60.000 2015 12.400 7 49 86.800 Jumlah () 81.600 0 168 50.400 a = Y = 81.600 = 10.200 b = XY = 50.400 = 300 n 8 X² 168 Rumus : Y = a + bX = 10.200 + 300 X Y 2016 = 10.200 + 300 (9) = 12.900

Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)

Page 43: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

43 Creating the great business leaders

Soal

Berikut adalah data produk dari PT IKANA

Data Penjualan:

Tahun Beauty White

2011 125.000 80.000

2012 120.000 85.000

2013 130.000 85.000

2014 140.000 75.000

2015 145.000 90.000

Tentukan penjualan masing – masing produk untuk tahun 2016

Page 44: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

44 Creating the great business leaders

Metode Moment Tahun (n) Penjualan (Y) X X² XY

2008 8.000 0 0 0 2009 8.800 1 1 8.800 2010 10.000 2 4 20.000 2011 9.200 3 9 27.600 2012 10.400 4 16 41.600 2013 10.800 5 25 54.000 2014 12.000 6 36 72.000 2015 12.400 7 49 86.800 Jumlah () 81.600 28 140 310.800 Y = a.n + b.X 81.600 = 8a + 28b (x 5) 408.000 = 40a + 140b XY = a.X + b.X² 310.800 = 28a + 140b (x 1) 310.800 = 28a + 140b 97.200 = 12a a = 8.100 Y = a.n + b.X Rumus : Y = a + bX = 8.100 (8) + 28b Y = 8.100 + 600 X = 64.800 + 28b Y 2016 = 8.100 + 600 (8) b = 600 Y = 12.900 Y = Jumlah data historis n = Jumlah waktu data x = Nilai pada setiap periode waktu a = Nilai Y pada titik 0 b = Lereng garis lurus

Page 45: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

45 Creating the great business leaders

Metode setengah rata-rata (semi average) Tahun (n) Penjualan (Y) X

2008 8.000 - 3 2009 8.800 - 1 2010 10.000 1 2011 9.200 3 2012 10.400 5 2013 10.800 7 2014 12.000 9 2015 12.400 11 2016 ……… 13 a = rata-rata kelompok I b = x2 – x1 n n = jarak waktu antara x1 dengan x2 X = jumlah tahun dihitung dari periode dasar (nilai pada setiap periode waktu) X1= 36.000 = 9.000 (a) 4 X2= 45.600 = 11.400 (dengan skala dua) b = 11.400 – 9.000 = 600 4 4 (maka b dengan skala satu) b = 600 = 300 2 Rumus : Y = a + bx Y = 9.000 + 300 x Y 2016 = 9.000 + 300 (13) = 12.900

Page 46: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

46 Creating the great business leaders

Analisis Regresi

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics

Multiple R 0,962533422

R Square 0,926470588

Adjusted R Square 0,914215686

Standard Error 447,2135955

Observations 8

ANOVA

df SS MS F Significance F

Regression 1 15120000 15120000 75,6 0,000127817

Residual 6 1200000 200000

Total 7 16320000

Coefficients

Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%

Intercept 7500 348,466 21,5229 6,56E-07 6647,334351 8352,665649 6647,334351 8352,665649

X Variable 1 600 69,00656 8,694826 0,000128 431,1470405 768,8529595 431,1470405 768,8529595

12900 10527,65772 15272,34228

Page 47: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

47 Creating the great business leaders

Forecast berdasarkan metode khusus Analisis Industri

Dalam analisis ini lebih ditekankan pada “Market Share” yang dimiliki

perusahaan. Analisis ini menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan

industri pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan).

Tahapan dalam pemakaian analisis industri :

- Membuat proyeksi permintaan industri

- Menilai posisi perusahaan dalam persaingan

Permintaan Perusahaan Market Share = x 100% Permintaan industri

Page 48: Bahan lengkap

2. Analisis product line

Umumnya analisis product line digunakan pada perusahaan yang

menghasilkan beberapa macam produk yang tidak mempunyai kesamaan,

sehingga dalam membuat forecastnya harus terpisah.

3. Analisis penggunaan akhir

Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, masih

memerlukan proses lebih lanjut menjadi produk jadi dan siap untuk

dikonsumsi, maka dalam pembuatan forecastnya ditentukan oleh

penggunaan akhir yang ada kaitannya dengan produk yang dihasilkan.

Page 49: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

SALES BUDGET

Page 50: Bahan lengkap

ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/daerah penjualannya.

Anggaran penjualan (sales Budget)

Page 51: Bahan lengkap

Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di bidang penjualan.

Kegunaan anggaran penjualan sendiri sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja, serta sebagai dasar bagi penyusunan budget-budget yang lainnya.

Page 52: Bahan lengkap

Manfaat Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan sering disebut anggaran kunci karena berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualan.

(1) Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan laba.

(2) Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

52

Page 53: Bahan lengkap

Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan

1. Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan:

a. luas pasar, yang bersifat lokal, regional,

nasional, atau internasional.

b. keadaan pesaing, yang bersifat monopoli,

oligopoli, atau bebas.

c. keadaan konsumen, yaitu bagaimana selera

konsumen, tingkat daya beli konsumen,

apakah konsumen akhir atau konsumen industri.

53

Page 54: Bahan lengkap

2. Faktor teknis yang perlu dipertimbangkan:

a. kapasitas terpasang, seperti apakah mesin

dan alat mampu memenuhi target penjualan

yang dianggarkan;

b. apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah

dan murah.

54

Page 55: Bahan lengkap

3. Faktor kebijakan perusahaan yang perlu dipertimbangkan:

a. kualitas produk yang akan diproduksi; b. kebijakan untuk memperluas atau tidak memperluas pabrik 4. Faktor perkembangan penduduk yang perlu

dipertimbangkan: a. peningkatan kelahiran; b. perubahan gaya hidup;

55

Page 56: Bahan lengkap

5. Faktor kondisi politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang perlu dipertimbangkan:

a. apakah ada batasan peraturan pemerintah;

b. apakah terdapat perang atau terjadi konflik

c. apakah produk yang diproduksi bertentangan

dengan sosial budaya masyarakat

d. apakah produk membahayakan lingkungan

56

Page 57: Bahan lengkap

6. Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan:

a. apakah pada musim tertentu anggaran

penjualan perlu ditambah atau dikurangi

b. sampai berapa lama anggaran perusahaan dapat dipertahankan.

57

Page 58: Bahan lengkap

PT SHMILY Menjual dua macam barang memberikan informasi tentang penjualan pada tahun-tahun sebelumnya sebagai berikut:

Tahun Barang X

Unit

Harga/unit BarangY

Unit

Harga/unit

1996 12.300 2.500 18.200 3.000

1997 12.600 3.600 18.800 3.200

1998 14.100 2.800 19.700 3.900

1999 15.200 3.000 20.500 4.500

2000 15.700 3.400 22.800 5.000

2001 16.900 3.500 23.100 5.400

2002 18.300 3.700 25.000 5.600

Barang X dan Y dijual di kota A, B, dan C. Untuk barang X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya adalah 3 : 3 : 4, sedangkan untuk barang Y perbandingannya adalah 2 : 3 : 5.

Page 59: Bahan lengkap

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan secara tunai sebesar 40% dan sisanya kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar 3%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 2% sebagai piutang tak tertagih.

Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut:

50% diterima pada bulan penjualan

30% diterima satu bulan setelah penjualan, dan

20% diterima dua bulan setelah penjualan

Page 60: Bahan lengkap

Berdasarkkan keterangan di atas saudara diminta untuk :

1. Melakukan forecasting terhadap penjualan barang X dan Y untuk tahun 2003, (catatan : unit dibulatkan dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)

Daerah A : perbandingan (3) 3/10 x 19.000 = 5.700

Daerah B : perbandingan (3) 3/10 x 19.000 = 5.700

Daerah C : perbandingan (4) 4/10 x 19.000 = 7.600

Barang Y 26.000 unit

Harga untuk barang X adalah Rp 3.900

Daerah A : perbandingan (2) 2/10 x 26.000 = 5.200

Daerah B : perbandingan (3) 3/10 x 26.000 = 7.800

Daerah C :perbandingan (5) 5/10 x 26.000 =13.000

Barang X 19.000 unit

Harga untuk barang Y adalah Rp 6.300

Page 61: Bahan lengkap

2. Menyusun budget penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan dan waktu penjualan bila diketahui indeks musim sebagai berikut:

Jan Feb Mart Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des

82 93 95 97 99 101 103 105 107 118 115 85

Page 62: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

62 Creating the great business leaders

Soal

produk dari PT IKANA (lanjutan)

Pola distribusi

Daerah Penjualan Beauty White

DIY 30% 40%

JATENG 70% 60%

Distribusi Penjualan untuk tiap bulan (%) :

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

10 8 8 6 6 6

Jul Agst Sept Okt Nov Des

6 8 8 10 12 12

Harga Jual per bungkus Beauty Rp 3.650,00 dan White Rp 3.250,00

Susunlah anggaran Penjualan secara rinci

Page 63: Bahan lengkap

3. Menyusun budget penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan

Page 64: Bahan lengkap

4. Menyusun budget piutang berdasarkan waktu

Page 65: Bahan lengkap

5. Menyusun budget penerimaan kas dari penjualan tunai

Page 66: Bahan lengkap

6. Menyusun budget penerimaan kas dari piutang

Page 67: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

67 Creating the great business leaders

Lanjutan Soal :

Seluruh penjualan dibayar tunai 50%, piutang 50% diterima

pada bulan yang sama dengan bulan penjualan, 40%

dibayar pada bulan berikutnya, 5% dibayar dua bulan

kemudian, dan sisanya 5% dibayar 3 bulan setelah bulan

penjualan.

Catatan : Perusahaan selalu mencadangkan piutang yang

mungkin tidak tertagih (cadangan kerugian piutang) untuk

kedua produk sebesar 1% dari total piutang. Discount

diberikan 2% untuk penjualan tunai

Page 68: Bahan lengkap

SOAL – SOAL LATIHAN

Page 69: Bahan lengkap

b. Produk akan dijual di dua daerah, yaitu : Daerah A dan daerah B dengan perbandingan 2 : 3

c. Harga tahun 2006 naik 25% dari harga rata-rata enam tahun sebelumnya, sedangkan harga tahun 2007 karena

adanya krisis moneter yang berkepanjangan diasumsikan naik sebesar 20% dari harga tahun 2005. d. Distribusi penjualan adalah: Waktu Daerah A Daerah B Triwulan I 20 % 30 % Triwulan II 30 % 30 % Triwulan III 20 % 20 % Triwulan IV 30 % 20 %

Tahun Penjualan (unit) Harga/unit (Rp)

2000 65.000 110

2001 72.000 135

2002 70.000 135

2003 75.000 140

2004 82.000 150

2005 87.000 170

Perusahaan BINTANG TUJUH

menghasilkan produk X, untuk tahun 2007 melakukan forecast penjualan secara lebih teliti agar tidak

mengalami kerugian. Untuk maksud tersebut manajer operasional memberikan data sebagai berikut:

a. Penjualan perusahaan

Page 70: Bahan lengkap

Berdasarkan data di atas, diminta:

Membuat ramalan penjualan (forecasting) dengan menggunakan metode :

1. Least Square tahun 2007 (hasil dibulatkan dalam ratusan)

2. Semi Average

3. Moment

Menyusun Budget Penjualan tahun 2007 secara lengkap dan terinci

Page 71: Bahan lengkap

Perusahaan BINTANG SEPULUH menghasilkan produk jamu pintar berupa tablet , untuk tahun 2007 melakukan forecast penjualan secara lebih teliti agar tidak mengalami kerugian. Untuk maksud tersebut manajer operasional memberikan data sebagai berikut:

Tahun Penjualan (tablet) Harga/tablet

2000

2001 2002

2003

2004

2005

130.000

144.000

140.000

150.000

164.000

170.000

Rp 110

Rp 135

Rp 135

Rp 140

Rp 150

Rp 170

Waktu Daerah JATENG Daerah JABAR

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

20 %

30 %

20 %

30 %

30 %

30 %

20 %

20 %

Produk akan dijual di dua daerah, yaitu : Daerah JATENG dan daerah JABAR dengan perbandingan 2 :

3

Harga tahun 2006 naik 25% dari harga rata-rata enam tahun sebelumnya, sedangkan harga tahun 2007

karena adanya krisis moneter yang berkepanjangan diasumsikan naik sebesar 20% dari harga tahun

2005.

Distribusi penjualan adalah:

Data Penjualan :

Page 72: Bahan lengkap

Penjualan dilakukan secara tunai 60% dan sisanya kredit, perusahaan tidak mencadangkan untuk penyisihan piutang (bad debt)

Pola penerimaan piutang adalah 70% pada 1 triwulan setelah triwulan penjualan dan sisanya 2 triwulan

setelah penjualan. Data persediaan jamu pada tanggal 31 Desember 2006 sebanyak 87.000 tablet sedangkan pada tanggal

31 Desember 2007 sebanyak 17.600 tablet

Berdasarkan data di atas, diminta:

1. Membuat ramalan penjualan (forecasting) dengan menggunakan metode Least Square tahun 2007 (hasil dibulatkan dalam ratusan)

2. Menyusun Budget Penjualan tahun 2007 secara lengkap dan terinci menurut waktu dan daerah penjualan.

3. Menyusun budget penjualan berdasarkan jenis penjualan dan waktu 4. Menyusun budget penerimaan kas dari piutang 5. Menyusun Budget produksi dengan menggunakan kebijakan stabil pada produksi

Page 73: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

PRODUCTION BUDGET

Page 74: Bahan lengkap

Definisi anggaran produksi dalam arti luas adalah penjabaran rencana penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas produksi. Definisi anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu perencanaan volume barang yang harus diprodusir perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.

Page 75: Bahan lengkap

Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit produk

yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) waktu (kapan) produksi akan

dilakukan.

Page 76: Bahan lengkap

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut:

Tingkat penjualan ……………………………… XXXX

Tingkat persediaan akhir …………………… XXXX +

Tingkat kebutuhan …………………..………… XXXX

Tingkat persediaan awal ………….………… XXXX -

Tingkat Produksi …………………….…………… XXXX

Page 77: Bahan lengkap

Anggaran produksi merupakan suatu alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan produksi, sehingga tujuan penyusunan anggaran produksi :

1. Menunjang kegiatan bagian penjualan, sehingga barang dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.

2. Menjaga tingkat persediaan yang optimum.

3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum.

Page 78: Bahan lengkap

METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

mengutamakan stabilitas produk

mengutamakan stabilitas persediaan

gabungan antara stabilitas produk & persediaan

disesuaikan dengan keperluan manajemen

Page 79: Bahan lengkap

1. Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas

tingkat produksi yaitu menetapkan besarnya

produksi untuk tiap-tiap waktu dengan

jumlah yang tetap atau sama dengan tingkat

persediaan barang yang dibiarkan

mengambang

Page 80: Bahan lengkap

2. Kebijaksanaan yang mengutamakan

stabilitas tingkat persediaan barang yaitu

menetapkan besarnya produksi untuk tiap-

tiap waktu dengan mengusahakan jumlah

persediaan yang selalu sama dengan tingkat

produksi dibiarkan mengambang

Page 81: Bahan lengkap

3. Kebijaksanaan yang merupakan kombinasi dari kedua

kebijaksanaan tersebut diatas. Menurut kebijaksanaan ini,

baik tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama

berfluktuasi dimana produksi tidak selalu sama dengan

persediannya, biasanya besarnya yang diproduksi

disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada cara ini

disyaratkan besarnya produksi tidak kurang dari produksi

minimum dan tidak lebih dari produksi maksimum.

Page 82: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

82 Creating the great business leaders

4. Disesuaikan dengan keperluan manajemen, Anggaran

produksi dapat juga dibuat sesuai keperluan

manajemen, sehingga manajemen dapat menentukan

tingkat persediaan setiap periode, karena manajemen

ingin mengatur tingkat perputaran persediaan.

Perputaran persediaan = Penjualan rata-rata persediaan

Page 83: Bahan lengkap

Contoh SOAL

• Anggaran penjualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu macam produk selama tahun 2016 sebagai berikut:

Triwulan I = 45 botol II = 48 botol III = 56 botol IV = 56 botol Setahun = 205 botol Rencana persediaan awal tahun 2016 sebanyak 13 botol dan persediaan akhir 20 botol.

83

Page 84: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 20 20

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 13 13

5. Produk jadi

84

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = ? botol

Page 85: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 20 20

3. Produk siap dijual 225

4. Persediaan awal (-) 13 13

5. Produk jadi 53 53 53 53 212

85

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = 212 ÷ 4 = 53 botol

Page 86: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 20 20

3. Produk siap dijual 66 225

4. Persediaan awal (-) 13 13

5. Produk jadi 53 53 53 53 212

86

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = 212 ÷ 4 = 53 botol

Page 87: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 21 20 20

3. Produk siap dijual 66 225

4. Persediaan awal (-) 13 13

5. Produk jadi 53 53 53 53 212

87

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = 212 ÷ 4 = 53 botol

Page 88: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 21 20 20

3. Produk siap dijual 66 225

4. Persediaan awal (-) 13 21 13

5. Produk jadi 53 53 53 53 212

88

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = 212 ÷ 4 = 53 botol

Page 89: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 21 26 23 20 20

3. Produk siap dijual 66 74 79 76 225

4. Persediaan awal (-) 13 21 26 23 13

5. Produk jadi 53 53 53 53 212

89

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Anggaran produk jadi setiap triwulan = 212 ÷ 4 = 53 botol

Page 90: Bahan lengkap

Rencana Penjualan selama 1 tahun (2015) pada PT SEJAHTERA adalah sebagai berikut:

Bulan Tingkat

Penjualan

Bulan Tingkat

Penjualan

Januari 1.500 Juli 700

Februari 1.600 Agustus 600

Maret 1.600 September 900

April 1.400 Oktober 1.100

Mei 1.200 November 1.200

Juni 1.000 Desember 1.400

Total Penjualan 14.200 unit Persediaan awal tahun 2.000 unit Persediaan akhir tahun 1.500 unit Susunlah Anggaran Produksinya

Page 91: Bahan lengkap

Ikhtisar produksi Penjualan 1 tahun 14.200 unit Persediaan akhir tahun 1.500 unit + Kebutuhan 1 tahun 15.700 unit Persediaan awal tahun 2.000 unit - Jumlah yang harus diproduksi 13.700 unit Pengalokasian tingkat produksi untuk setiap bulan yaitu : Produksi selama 1 tahun 13.700 unit Produksi per bulan = 13.700 = 1.141,67 unit 1.100 unit 12 Apabila produksi perbulan 1.100 unit, maka kekurangannya adalah 13.700 - (1.100 x

12) = 500 unit Kekurangan 500 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya

tertinggi yaitu Januari, Februari, Maret, April, dan Desember.

Mengutamakan Stabilitas Produksi

Page 92: Bahan lengkap
Page 93: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 10 10

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 10 10

5. Produk jadi

93

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan awal dan akhir selalu konstan = ? botol

Stabil Persediaan

Page 94: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 10 10 10 10 10

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 10 10 10 10 10

5. Produk jadi

94

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan awal dan akhir selalu konstan = 10 botol

Page 95: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 10 10 10 10 10

3. Produk siap dijual 55

4. Persediaan awal (-) 10 10 10 10 10

5. Produk jadi 45

95

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan awal dan akhir selalu konstan = 10 botol

Page 96: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 10 10 10 10 10

3. Produk siap dijual 55 58 66 66 215

4. Persediaan awal (-) 10 10 10 10 10

5. Produk jadi 45 48 56 56 205

96

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan awal dan akhir selalu konstan = 10 botol

Page 97: Bahan lengkap

Stabil persediaan akhir 15 unit

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 54 58 205

2. Persediaan akhir (+) 15

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 10 10

5. Produk jadi

97

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan akhir selalu konstan = ? botol

Page 98: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 54 58 205

2. Persediaan akhir (+) 15 15 15 15 15

3. Produk siap dijual 60

4. Persediaan awal (-) 10 15 15 15 10

5. Produk jadi 50

98

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan akhir selalu konstan = 15 botol

Page 99: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 54 58 205

2. Persediaan akhir (+) 15 15 15 15 15

3. Produk siap dijual 60 63 69 73 220

4. Persediaan awal (-) 10 15 15 15 10

5. Produk jadi 50 48 54 58 210

99

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan akhir selalu konstan = 15 botol

Page 100: Bahan lengkap

Mengutamakan stabilitas persediaan PT SEJAHTERA

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit -

Selisih = 500 unit

Agar didapatkan hasil yang bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga masing-masing 100 unit (Jan s.d. Mei). Pengalokasian ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan anggaran.

Page 101: Bahan lengkap
Page 102: Bahan lengkap

GABUNGAN ANTARA STABILITAS PRODUK & PERSEDIAAN

• Rencana persediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol dan persediaan akhir 20 botol. Produk jadi awal berjumlah 47 botol. Anggaran penjualan dari Perusahaan Kecap Asli satu macam produk selama tahun 2016 sebagai berikut:

Triwulan I = 45 botol

II = 48 botol

III = 56 botol

IV = 56 botol

Setahun = 205 botol Persediaan akhir konstan pada TW I dan TW II

Produk jadi konstan pada TW III dan TW IV

102

Page 103: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 20 20

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 10 10

5. Produk jadi 47

103

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan akhir konstan pada TW I dan TW II = ? botol Produk jadi konstan pada TW III dan TW IV = ? botol

Page 104: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 45 48 56 56 205

2. Persediaan akhir (+) 12 12 16 20 20

3. Produk siap dijual 57 60 72 76 225

4. Persediaan awal (-) 10 12 12 16 10

5. Produk jadi 47 48 60 60 215

104

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa Persediaan akhir konstan pada TW I dan TW II = 12 botol Produk jadi konstan pada TW III dan TW IV = 60 botol

Page 105: Bahan lengkap

Data perencanaan yang berhasil dikumpulkan adalah sebagai berikut:

Rencana penjualan setahun 16.000 satuan, dengan pola penjualan yang bersifat musiman dengan index seperti berikut:

Januari = 11% Triwulan II = 25%

Februari = 10% Triwulan III = 15%

Maret = 9% Triwulan IV = 30%

Rencana persediaan awal tahun 2.000 satuan dan akhir tahun 1.000 satuan. Kebijaksanaan persediaan yang digariskan ialah persediaan maksimum tidak boleh melebihi 1.700 satuan dan persediaan minimum tidak boleh kurang dari 850 satuan.

Rencana produksi:

Kebijaksanaan produksi ditentukan sebagai berikut :

produksi normal (rata-rata) bulanan sama dengan 1/12 produksi setahun

Produksi tidak boleh berfluktuasi 10% dari tingkat produksi normal

Khusus untuk triwulan III dimana penjualan sangat merosot, produksi bulanan boleh diturunkan menjadi 70% dari tingkat produksi normal.

Page 106: Bahan lengkap

Tingkat produksi setahun :

Penjualan 16.000 satuan

Persediaan akhir 1.000 +

Kebutuhan 17.000

Persediaan awal 2.000 -

Produksi setahun 15.000

Perkiraan penjualan :

Januari = 11% x 16.000 = 1.760 satuan

Februari = 10% x 16.000 = 1.600

Maret = 9% x 16.000 = 1.440

Triwulan II = 25% x 16.000 = 4.000

Triwulan III = 15% x 16.000 = 2.400

Triwulan IV = 30% x 16.000 = 4.800

16.000 satuan

Page 107: Bahan lengkap

Batasan minimum / maksimum untuk produksi :

Produksi normal per bulan = 15.000 : 12 = 1.250 satuan

Produksi maksimum per bulan = 110% x 1.250 = 1.375 satuan

Produksi minimum per bulan = 90% x 1.250 = 1.125 satuan

Produksi maksimum per triwulan = 3 x 1.375 = 4.125 satuan

Produksi minimum per triwulan = 3 x 1.125 = 3.375 satuan

Produksi Triwulan III = 70% x 3.750 = 2.625 satuan

Page 108: Bahan lengkap

Skedul produksi :

Rencana Penjualan Produksi

Jan 1.760 1.375

Feb 1.600 1.375

Maret 1.440 1.375

Trw II 4.000 4.125

Trw III 2.400 2.625

Jumlah s.d. Trw III 10.875 Trw IV 4.800 4.125

Jumlah 16.000 15.000

Page 109: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

109 Creating the great business leaders

Periode Penjualan Persd.

Akhir

Kebutuhan Persd. Awal Produksi

Januari 1.760 1.615 3.375 2.000 1.375

Februari 1.600 1.390 2.990 1.615 1.375

Maret 1.440 1.325 2.765 1.390 1.375

Triwulan

II

4.000 1.450 5.450 1.325 4.125

Triwulan

III

2.400 1.675 4.075 1.450 2.625

Triwulan

IV

4.800 1.000 5.800 1.675 4.125

Jumlah 16.000 1.000 17.000 2.000 15.000

Page 110: Bahan lengkap

Disesuaikan Dengan Keperluan Manajemen

• Rencana persediaan awal tahun 2016 sebanyak 10 botol. Manajemen menetapkan persediaan akhir triwulan I, II, III, IV, masing-masing 12, 14, 16, 18 botol. Anggaran penjualan dari Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu macam produk selama tahun 2016 sebagai berikut:

Triwulan I = 46 botol II = 48 botol III = 54 botol IV = 62 botol Setahun = 210 botol

Page 111: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 46 48 54 62 210

2. Persediaan akhir (+) 12 14 16 18 18

3. Produk siap dijual

4. Persediaan awal (-) 10 10

5. Produk jadi

Berarti manajemen menghendaki putaran persediaan untuk TW I = ? kali TW II = ? kali TW III = ? kali TW IV = ? kali

Page 112: Bahan lengkap

Keterangan TW I TW II TW III TW IV Setahun

1. Penjualan 46 48 54 62 210

2. Persediaan akhir (+) 12 14 16 18 18

3. Produk siap dijual 58 62 70 80 228

4. Persediaan awal (-) 10 12 14 16 10

5. Produk jadi 48 50 56 64 218

Berarti manajemen menghendaki putaran persediaan untuk TW I = 4,18 kali TW II = 3,69 kali TW III = 3,60 kali TW IV = 3,65 kali

Page 113: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

113 Creating the great business leaders

Soal Lanjutan

Informasi Persediaan Barang Jadi

Untuk menyusun anggaran produksi perusahaan

Merasa bahwa kebijaksanaan persediaan produk jadi

tahun lalu (2015) cukup memadai, sehingga

perusahaan akan tetap menggunakan kebijaksanaan

persediaan persediaan produk jadi sama dengan

tahun 2015, yaitu :

Page 114: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

114 Creating the great business leaders

BEAUTY WHITE

Persediaan Awal 2.500 1.500

Persediaan Akhir :

Januari 1,400 1,700

Februari 1,300 1,700

Maret 1,800 1,780

April 1,900 1,820

Mei 1,800 1,860

Juni 1,700 1,740

Juli 1,800 1,620

Agustus 2,100 1,620

September 2,000 1,540

Oktober 1,900 1,420

November 2,400 1,500

Desember 2,500 1,500

Page 115: Bahan lengkap

PT RAMA telah menyusun anggaran penjualan 2010 sebesar 380.000 unit yang rincian bulanannya berfluktuatif sebagai berikut: Persediaan barang jadi tanggal 1 Januari 2010 dianggarkan sebesar 96.000 unit. Penjualan aktual selama tahun 2009, termasuk taksiran Desember 2009 adalah 350.000 unit sedangkan persediaan barang jadi rata-rata tahun 2009 adalah 70.000. Persediaan akhir (31 Desember 2010) sedemikian rupa sehingga perputaran persediaan tahun 2010 sama dengan tahun 2009. Pada tanggal 24 Desember sampai dengan 15 Januari ada libur tahunan pabrik dan revisi besar mesin-mesin pabrik sehingga produksi bulan Januari dianggarkan 10.000 unit dan Desember 27.000 unit

Januari 38.000 Juli 25.000

Februari 36.000 Agustus 26.000

Maret 38.000 September 27.000

April 37.000 Oktober 30.000

Mei 31.000 November 38.000

Juni 27.000 Desember 27.000

Soal Latihan

Page 116: Bahan lengkap

Creating the great business leaders

DIRECT MATERIAL BUDGET

Page 117: Bahan lengkap

• Anggaran Biaya Bahan Baku (BBB) adalah rencana tertulis mengenai bahan baku dipakai yang dinyatakan dalam satuan (unit) uang, untuk jangka waktu tertentu.

• Anggaran biaya bahan baku (BBB) disebut juga dengan biaya bahan baku standar.

Pengertian Anggaran Bahan Baku

Page 118: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

118 Creating the great business leaders

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dikelompokan

menjadi :

Bahan baku langsung (Direct material),adalah semua bahan baku

yang merupakan bagian barang jadi yang dihasilkan

Bahan baku tak langsung (Indirect Material),adalah bahan baku

yang ikut berperan dalam proses produksi, tetapi tidak secara

langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.

Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan

penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku tak langsung akan

direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.

Page 119: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

119 Creating the great business leaders

Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Tujuan penyusunan anggaran bahan baku langsung adalah: 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku

langsung 2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku

langsung yang diperlukan 3. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang

diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung

4. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena

5. penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi

6. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung

Page 120: Bahan lengkap

Anggaran-anggaran yang berhubungan dengan anggaran bahan baku antara lain: • Anggaran kebutuhan bahan baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang.

• Anggaran pembelian bahan baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang.

• Anggaran biaya bahan baku habis digunakan dalam produksi (pemakaian bahan

baku) Sebagian bahan baku disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan baku yang digunakan dalam satuan uang.

•Anggaran persediaan bahan baku

Anggaran ini merupakan suatu perencanaan terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan

Penyusunan Anggaran Bahan Baku

Page 121: Bahan lengkap

Pembelian Bhn Baku xx unit @ Rp xx = Rp xx

Pers. BB Awal (+) xx unit @ Rp xx = Rp xx

Bahan Baku Tersedia xx unit @ Rp xx = Rp xx

Pers. BB Akhir (-) xx unit @ Rp xx = Rp xx

Bahan Baku dipakai xx unit @ Rp xx = Rp xx

Page 122: Bahan lengkap

122

Untuk menyusun Anggaran Biaya Bahan Baku diperlukan kuantitas standar dan harga standar bahan baku

• Anggaran Biaya Bahan Baku = KSt x HSt

KSt = P x KSBB

KSt = Kuantitas Standar bahan baku dipakai

P = Anggaran produk jadi

KSBB = Kuantitas Standar Bahan Baku

Page 123: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

123 Creating the great business leaders

PT IKANA

Standar penggunaan Material / Bahan Baku dan Harga Beli Material

Material Beauty Kg/Bungkus

White Kg/Bungkus

Harga Rp/Kg

Sisal 0,060 0,050 6.000

Kapas 0,015 0,0125 40.000

Persediaan Material :

Perusahaan membuat kebijakan yang berbeda didalam menentukan besarnya

persediaan material bulanan antara SISAL dan KAPAS.

SISAL Stabiltas Persediaan

KAPAS Stabilitas Pembelian

Material Persediaan (Kg)

Awal Akhir

Sisal 1,600 700

Kapas 725 400

Page 124: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

124 Creating the great business leaders

PT IKANA

PT IKANA

Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

KSBB Kst KSBB Kst KSBB Kst KSBB Kst

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

TOTAL

WHITE

ProduksiSISAL KAPAS MENTAH

SISALKAPAS

MENTAH

TOTAL KEBUTUHAN

BulanProduksi

SISAL KAPAS MENTAH

BEAUTY

Page 125: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

125 Creating the great business leaders

PT IKANA

Stabilitas Persediaan / Stabilitas Pembelian

BulanBahan Baku

Dipakai

Persediaan

Akhir (+)

Bahan Baku

Tersedia

Persediaan

Awal (-)Pembelian

Harga Beli

per KgNilai Pembelian

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

TOTAL

PT IKANA

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU

BAHAN BAKU : SISAL / KAPAS

Page 126: Bahan lengkap

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk. Upah untuk tenaga kerja langsung disebut biaya

tenaga kerja langsung (BTKL). Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik disebut biaya konversi, yaitu biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk. Anggaran BTKL meliputi taksiran keperluan tenaga

kerja yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran produk.

Page 127: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

127 Creating the great business leaders

Soal PT IKANA

Standar Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja

Bagian Produksi

Beauty (SUR) White (SUR) Upah Rp/DLH

I 0,15 0,15 600

II 0,10 0,075 700

III 0,15 -- 400

IV 0,14 0,10 400

Buatlah Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Page 128: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

128 Creating the great business leaders

PT IKANA

SUR Standar Usage Rate

DLH Direct Labour Hour

DLH = P x SUR

Page 129: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

129 Creating the great business leaders

PT IKANA

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

TOTAL

Bulan

Bagian I Bagian II

PT IKANA

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (GABUNGAN)

Bagian III Bagian IV

Total DLHTarif /

DLHBiaya TKL

Total

DLH

Tarif /

DLHBiaya TKL

Total

DLH

Tarif /

DLHBiaya TKL

Total

DLH

Tarif /

DLHBiaya TKL

Anggaran BTKL = DLH x Tarif

Page 130: Bahan lengkap

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

• BOP adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

• Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut biaya konversi, yaitu biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk.

• Dalam BOP terdapat:

- BOP variabel : BOP yang dipengaruhi oleh

besar kecilnya volume kegiatan produksi

- BOP tetap : BOP yang tidak dipengaruhi oleh

besar kecilnya volume kegiatan produksi

- BOP semi variabel : dalam biaya tersebut terdapat

biaya variabel tetapi terdapat juga biaya tetap.

Page 131: Bahan lengkap

BIAYA TENAGA KERJA TAK LANGSUNG

Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut menyelesaikan produk.

Upah untuk tenaga kerja tak langsung disebut biaya tenaga kerja tak langsung (BTKTL).

BTKTL merupakan salah satu unsur dari biaya overhead parbik (BOP)

Page 132: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

132 Creating the great business leaders

PT IKANA

Biaya Pembungkus/Kemasan

Produk Beauty dikemas dalam Karton dengan Harga Beli Rp.200/unit produk

Produk White dikemas dalam kantong Plastik dengan Harga Beli Rp75/unit produk

Biaya kemasan kedua produk ini akan diperhitungkan sebagai biaya material langsung.

Selain itu, agar mempermudah pengangkutan, setiap 100 unit produk dikemas dalam doos

besar yang bernilai Rp4,500 per buah.

Biaya Pemeliharaan

Berdasarkan pengalaman, biaya pemeliharaan dan perbaikan per tahun sebesar

Rp4,800,000 ditambah dengan Rp150 setiap DLH

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per orang per bulan

Jabatan Gaji (Rp)

Pengawas Produksi 800.000

Kepala Pabrik 1.850.000

Sekretaris 400.000

Tenaga Akuntansi 500.000

Bagian Gudang 250.000 Bag. Reparasi & Pemeliharaan

300.000

Page 133: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

133 Creating the great business leaders

PT IKANA

Biaya Pemakaian Listrik

Setiap tahun pabrik menggunakan listrik sebesar 36,000 KWH yang bertarif Rp180/KWH,

rinciannya sbb :

Nama Bagian Penggunaan Listrik (KWH)

Administrasi Pabrik 3.600

Bag. Produksi I 7.200

Bag. Produksi II 5.400

Bag. Produksi III 3.600

Bag. Produksi IV 5.400

Bag. Reparasi & Pemeliharaan 1.800

Gudang dan Bangunan Lain 9.000

Biaya Lain-lain

Biaya –biaya admiistrasi pabrik lain seperti transportasi, telepon, korespodensi, dll sebesar

Rp7,500,000/tahun

Page 134: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

134 Creating the great business leaders

PT IKANA

Biaya Depresiasi

Nama Aktiva Depresiasi /

Thn

Bangunan Pabrik 12.000.000

Peralatan administrasi pabrik 8.000.000

Mesin & Peralatan pd Bag. Produksi I 2.400.000

Mesin & Peralatan pd Bag. Produksi II 3.000.000

Mesin & Peralatan pd Bag. Produksi III 1.800.000

Mesin & Peralatan pd Bag. Produksi IV 1.200.000

Mesin & Peralatan pd Bag. Rep & Pemeliharaan 1.200.000

Buatlah anggaran harga pokok produksi & harga pokok penjualan

Page 135: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

135 Creating the great business leaders

PT IKANA

Total Per Unit Total Per Unit

Bahan Baku/Material Langsung :

a. Sisal

b. Kapas

Tenaga Kerja Langsung

Kemasan

Sub Total

Biaya Operasi Pabrik :

Depresiasi

Listrik

Tenaga Kerja Tidak Langsung

Reparasi

Adm. Pabrik

Sub Total BOP

Harga Pokok Produksi

Persediaan Awal (+)

Produk Siap Dijual

Persediaan Akhir (-)

Harga Pokok Penjualan

BEAUTY WHITEUraian

PT IKANA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI & HARGA POKOK PENJUALAN

Page 136: Bahan lengkap

PENYUSUNAN ANGGARAN BEBAN USAHA

• Beban usaha (operating expense) adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang tidak terjadi di pabrik.

• Beban usaha terdiri dari :

a. Beban penjualan : beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama

b. Beban adminstrasi dan umum : beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia, bagian keuangan dan bagian umum

Page 137: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

137 Creating the great business leaders

PT IKANA

Biaya – biaya diluar operasi

1. Pada bulan maret perusahaan akan menyumbang pembelian lampu penerangan jalan

sekitar pabrik sebesar Rp2,500,000

2. Perusahaan akan membantu masyarakat untuk peringatan HUT RI sebesar

Rp3,000,000 pada bulan agustus

Page 138: Bahan lengkap

MENYUSUN ANGGARAN LABA RUGI

• Penyusunan anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan.

• Anggaran operasional disusun untuk menyusun anggaran laba rugi.

• Anggaran keuangan disusun untuk menyusun anggaran neraca.

Page 139: Bahan lengkap

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

School Economics and Business

139 Creating the great business leaders

PT IKANA

Keterangan Beauty White Jumlah

Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor

Biaya Usaha :

Pembelian Lampu Penerangan

Membantu Masy. Peringatan HUT RI

PT IKANA

Anggaran Laba/Rugi

Laba Bersih

Total Biaya Usaha