bahan botani

18
Menurut Verdayanti (2009), buah kersen mengandung senyawa antidiabetes, berasa manis, dan memiliki kandungan kalori yang cukup rendah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes, selain itu buah ini juga memiliki kandungan senyawa yang mampu meredakan nyeri asam urat. Muntingia calabura L Perdu atau pohon , tinggi sampai 12 m , meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Hijau abadi dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya; membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar; demikian pula daunnya. Daun -daun terletak mendatar, berseling; helaian daun tidak simetris , bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 × 4-14 cm , sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang, lk. 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok, sementara sebelah lagi rudimenter . Bunga kersen, muncul di antara dedaunan

description

bahan botani

Transcript of bahan botani

Menurut Verdayanti (2009),buah kersen mengandung senyawa antidiabetes, berasa manis, dan memiliki kandungan kalori yang cukup rendah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes, selain itu buah ini juga memiliki kandungan senyawa yang mampu meredakan nyeri asam urat. Muntingia calabura LPerdu atau pohon, tinggi sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Hijau abadi dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun.Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya; membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar; demikian pula daunnya.Daun-daun terletak mendatar, berseling; helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 4-14 cm, sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang, lk. 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok, sementara sebelah lagi rudimenter.

Bunga kersen, muncul di antara dedaunanBunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan; terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.Selain itu, buah kersen juga dapat digunakan untuk obat penyakit asam urat, diabetes, dan masih banyak lagi.Buah kersen disukai terutama oleh anak-anak, burung dan codot. Anak-anak sekolah sering memanjat pohonnya, meninggalkan bekas-bekas berupa ranting yang berpatahan dan kulit batang yang terkelupas. Buah ini juga dapat dijadikan selai. Di Meksiko, buah kersen dijual di pasar.Pohon kersen di Indonesia mudah dijumpai. Biasanya pohon ini dijadikan tempat teduh bagi tukang becak di Indonesia.Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya dapat dijadikan semacam teh.Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung cabe, sering mengunjungi pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari buahnya yang manis. Di waktu hari gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan buah yang datang dengan tujuan yang sama. Biji kersen tidak tercerna oleh burung dan codot, karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus berfungsi sebagai pemencar bijinya.Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat biasanya dibiarkan saja membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan.

Semai kersen tumbuh pada retakan lantai trotoarKarena sifat-sifat dan daya tahannya itu, kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia), kersen dibawa masuk ke Filipina pada akhir abad-19, dan lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara.Genus: MuntingiaFamily: Muntingiaceae. Also placed in: Elaeocarpaceae Tiliaceae Nomen number: 24697Uses as food: The fruits are eaten in Mexico and sold in markets there. Fruits are also made into jams and used in tarts. The leaf is made into a tea. In Brazil, they are planted on river banks so their fallen fruit attracts fish which are then caught.

Other uses: The reddish-brown timber is compact, fine-grained, moderately strong, light in weight, durable, and easily worked. It is used to make small boxes, casks, and general carpentry. The dried timber is valued as firewood for cooking as it lights quickly and produces intense heat with little smoke. In Brazil, it is being considered as pulp for paper making. The bark is stripped to produce strong soft cord made into ropes. Because of its ability to grow quickly on poor soils and rapid dispersal by birds and bats, the Cherry Tree is being considered as a candidate for reforestation projects.

Traditional medicinal uses: The flowers are used as an antiseptic and to treat spasms. It is also taken to relieve headaches and colds.

Role in the habitat: As a pioneer species on poor soils, it helps provide shade for other plants to establish themselves. Its fruits provide food for birds and bats, and it provides shelter for small creatures.Categories

1. Anti Septik

Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik. Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb: C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.

2. Anti Inflamasi

Rebusan daun kersen juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (anti inflamasi) dan juga menurunkan panas.

3. Anti TumorDaun kersen dilaporkan juga mempunyai efek anti tumor, dimana kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.

4. Anti Uric Acid (Asam Urat) Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tersebut.

Sumber : Wikipedia-Suara Merdeka-Kompas

Kandungan buah kersen setiap 100 gram adalah sebagai berikut:

Air (77,8 gram),Protein (0,384 gram),Lemak (1,56 Gram),Karbohidrat (17,9 gram),Serat (4,6 gram),Abu (1,14 gram),Kalsium (124,6 mg),Fosfor (84mg),Besi (1,18 mg),Karoten (0,019g),Tianin (0,065g),Ribofalin (0,037g),Niacin (0,554 g),dan kandungan Vitamin C (80,5 mg).

Nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gramhttp://www.naturia.per.sg/buloh/plants/cherry_tree.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/KersenKlasifikasiKingdom : PlantaeSubkingdom : TrachebiontaSuperdivision : SpermatophytaDivision : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaSubclass : DilleniidaeOrder : MalvalesFamily : ElaeocarpaceaceGenus : Muntingia L.Species : Muntingia calabura L.

Deskripsi MorfologiHabitus : Pohon, tahunan, tinggi 2-10 m, berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat keputih-putihan.Daun : Tunggal, berseling, bulat telur bentuk lanset, panjang 6-10 cm, ujung dan pangkal runcing, bergerigi, berbulu, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. Bunga : tunggal, berkelamin 2, bunga 1-3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota lonjong, tepi rata, bulat telur terbalik, gundul, putih, panjang 8-11 mm, tonjolan dasar bunga bentuk cawan, benang sari panjang 0,5 cm, kuning, putik kecil, berlekuk 5-6, putih. Buah : Buni, bulat, berdiameter 1 cm, merah. Biji : Bulat, kecil, putih kekuningan, tiap buah mengandung ratusan biji. Akar : Tunggang, putih kotor.

Anatomi Daun. Mempunyai mucilaginous epidermis, stomata, yang pada umumnya anomocytic. Epidermis tanpa kristal idioblasts. Epidermis Abaxial bukan papillose. Terdapat rambut, yang bersifat eglandular ataupun glandular yang terdiri atas unicellular, dan beberapa multiseluler. Helaian daun pada umumnya Dorsiventral atau isobilateral (kadang-kadang ' terdiri atas jaringan palisade'); dengan rongga yang keluar, atau tanpa rongga yang keluar. Rongga yang keluar yang berisi lem cair/getah; Rongga yang keluar schizogenous, atau lysigenous. Mesophyll yang berisi sel lem cair/getah. Daun kecil tanpa floem sel transfer (Entelea, Sparmannia).

Anatomi Batang. Terdapat rongga batang yang pada umumnya di bagian tengah batang dan korteks dan bergetah. Mempunyai kambium gabus; pada awalnya dangkal. Tangkai pohon Tri-Lacunar. Jaringan vaskuler utama di dalam silinder, tanpa bundel terpisah; sentrifugal. Floem internal tidak ada. Bahan pengental sekunder mengembangkan suatu cambial konvensional. Floem sekunder membuat stratifikasi ke dalam dengan keras ( berserat) dan lembut ( parenchymatous). Selaput kayu dengan tracheids, atau tanpa tracheids; dengan serat tracheids ( dengan lubang (galian) kecil di dalam Tilia), atau tanpa serat tracheids; dengan libriform serat. Terdapat pembuluh end-walls sederhana. Pembuluh tanpa lubang kecil. Sel dasar (Jenis Durio Dan Pterospermum). Kayu parenchyma apotracheal, atau paratracheal. Sieve-Tube plastids S-Type.Kebiasaan Dan Format Daun. Leptocaul. Mesophytic. Daun berpilin atau distichous; petiolate; tidak mempunyai sarung pelindung; sederhana. Ujung Daun terbelah; atau keseluruhan tidak simetris; palmately berlekuk; pada umumnya palmately berurat. Stipules intrapetiolar; bebas dari satu sama lain; caduceus.Fisiologi, Biokimia. Tidak cyanogenic. Mempunyai alkaloida yang jarang. Iridoids tidak terdeteksi. Mempnuyai Proanthocyanidins dan cyaniding, Flavonols (kaempferol, atau kaempferol dan quercetin). Cuka Ellagic tidak ada. Tidak terdapat Arbutin. Akumulasi Aluminium yang tidak ditemukan. Terdapat Gula (yang sebagian besar oligosaccharide + sukrosa), tetapi beberapa myoinositol pada umumnya terdeteksi juga. Muntingia calabura termasuk tanaman C3. Fisiologi C3 merekam secara langsung di dalam Corchorus, Tilia.KhasiatDaun Muntingia calabura berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruhdahak, buah yang telah masak untuk obat sakit kuning.Untuk obat batuk dipakai 20 gram daun segar Muntingia calabura, dicucidan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah,dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.

Kandungan kimiaDaun dan kulit batang Muntingia calabura mengandung saponin, flavonoidadan polifenol.

Sumber:http://delta-intkey.com/angio/www/tiliacea.htmhttp://toiusd.multiply.com/journal/item/92/Muntingia_calabura

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini umumnya siap bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengadung pati dibagian endosperm.Bagi tanaman muda,pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.Hingga sekarang ada dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal: Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O. glaberrima yang berasal dari Afrika Barat.Pada awal mulanya O. sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica (sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi namun mudah rebah, lemmanya memiliki "ekor" atau "bulu" (Ing. awn), bijinya cenderung membulat, dan nasinya lengket. Padi indica, sebaliknya, berumur lebih pendek, postur lebih kecil, lemmanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan bulir cenderung oval sampai lonjong. Walaupun kedua anggota subspesies ini dapat saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil persilangan ini adalah kultivar 'IR8', yang merupakan hasil seleksi dari persilangan japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa) dengan indica (kultivar 'Peta' dari Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal varietas minor javanica yang memiliki sifat antara dari kedua tipe utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa.Kajian dengan bantuan teknik biologi molekular sekarang menunjukkan bahwa selain dua subspesies O. sativa yang utama, indica dan japonica, terdapat pula subspesies minor tetapi bersifat adaptif tempatan, seperti aus (padi gogo dari Bangladesh), royada (padi pasang-surut/rawa dari Bangladesh), ashina (padi pasang-surut dari India), dan aromatic (padi wangi dari Asia Selatan dan Iran, termasuk padi basmati yang terkenal). Pengelompokan ini dilakukan menggunakan penanda RFLP dibantu dengan isozim.[4] Kajian menggunakan penanda genetik SSR terhadap genom inti sel dan dua lokus pada genom kloroplas menunjukkan bahwa pembedaan indica dan japonica adalah mantap, tetapi japonica ternyata terbagi menjadi tiga kelompok khas: temperate japonica ("japonica daerah sejuk" dari Cina, Korea, dan Jepang), tropical japonica ("japonica daerah tropika" dari Nusantara), dan aromatic. Subspesies aus merupakan kelompok yang terpisah.[5]Berdasarkan bukti-bukti evolusi molekular diperkirakan kelompok besar indica dan japonica terpisah sejak ~440.000 tahun yang lalu dari suatu populasi spesies moyang O. rufipogon.[5] Domestikasi padi terjadi di titik tempat yang berbeda terhadap dua kelompok yang sudah terpisah ini. Berdasarkan bukti arkeologi padi mulai dibudidayakan (didomestikasi) 10.000 hingga 5.000 tahun sebelum masehi.[6]

deskripsiPadi termasuk keluarga padi-padian. Batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan berpelepah. Pelepah itu membalut hampir sekeliling batang.

Di dalam tanah, dari tiap buku tumbuh tunas yang dapat mengadakan batang (anak padi). Anak padi itu dapat pula beranak, dan demikian berturut-turut. Itulah makanya kita tak heran, apa sebabnya dari sebutir padi dapat tumbuh 40-50 batang.

Bila telah sampai waktunya, dari tiap-tiap batang keluar bunga. Bunga itu bunga majemuk, yang galibnya disebut sebagai bulir. Pada tiap bulir keluar 100 sampai 400 bunga.

Pada bunga ada 2 helai sekam kelopak dan 2 helai sekam mahkota. Waktu terjadi penyerbukan, bunga itu merekah (terbuka). Dan kalau penyerbukan telah berlalu, maka dasar bunga itu tertutup kembali. Sekam mahkota itulah yang selanjutnya menjadi kulit padi.

Sekam mahkota yang dua lembar tersebut tidak sama besarnya. Sekam mahkota yang besar, pada beberapa macam padi mempunyai ekor atau janggut. Padi yang berekor itu bisaanya disebut orang sebagai padi janggut atau padi bulu. Yang tidak berekor disebut cereh, dan gabahnya mudah luruh. Padi bulu bisaanya tak mudah luruh.

Sebutir padi berisi biji sebutir buah. Buah itu bisaanya disebut beras. Buah itu mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi zat vitamin, yang sifatnya dapat menolak penyakit beri-beri. Selaput ini pada beberapa macam padi, mengandung zat warna: ada yang merah muda, ada yang merah tua dan ada pula yang merah hitam. Jika beras dimasak, zat warna itu meresap ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna, menurut warna yang dikandung oleh selaput beras itu (Soemartono, 1980).Tanaman padi merupakan tanaman semusim. Termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut :Regnum : PlantaeDivisio : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo : PoalesFamilia : PoaceaeGenus : OryzaSpesies : Oryza sativa(http://id.wikipedia.org/wiki/padi) Hitchcock, mengklasifikasikan padi (Oryza satia) sebagai family Graminae (Poaceae). Berdasarkan klasifikasi ini, tanaman padi dimasukkan ke dalam sub-famili Festucoidae. Tetapi berdasarkan klasifikasi baru, Gould mengelompokan padi (bersama-sama dengan Hydrochloa, leersia, luziola, zizania, dan zizaniopsis) ke dalam sub-famili Oryzoidae, suku (tribe) Oryzae.

Genus Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah Oryza sativa L. di Asia, dan Oryza glaberrima Steund, di Afrika. Kedua spesies ini sama-sama diploid (2n= 24). Menurut Chang dan Bardenas, Oryza sativa dapat dibedakan dari Oryza gibelerrima yang tidak memiliki cabang-cabang sekunder pada malai, ligula pada Oryza sativa lebih panjang, gulma dan daunnya agak kasar serta dapat tumbuh secara musiman (Balibangtan, 1988).Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.

Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. sehingga masih tetap terlu campuran media lain dalam media tanaman tersebut. bagus di campur dengan kompos.

DeskripsiPadi termasuk terna semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, buah tipe buliratau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong,

7 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Sejarah, Morfologi dan Sistematika Tanaman Padi Berdasarkan sejarahnya, padi termasuk dalam marga Oryzayang mempunyai 25 jenis yang tersebar di daerah tropik dan subtropik seperti di Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Dewasa ini tanaman padi banyak ditanam di daerah dataran rendah. Tanaman padi yang cocok hidup di daerah tropis adalah padi indica, sedangkan padi yang cocok hidup di daerah subtropis adalah padi Japonica (Aak, 1995). Padi (Oryza sativa L) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah. Pada saat ini produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum (Purnamaningsih, 2006).

Padi termasuk dalam keluarga padi-padian atau Poaceae(Graminae). Padi termasuk terna semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospermium yang dimakan orang (Aak, 1995). Padi termasuk tanaman semusim atau tanaman berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya sekali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Menurut Aak (1995), tanaman padi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

1.Bagian Vegetatif a. Akar, merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan menjadi akar tunggang, akar serabut, akar rambut dan akar tajuk. b. Batang, padi mempunyai batang yang beruas-ruas. Padi Ciherang mempunyai batang yang tingginya berkisar antara 107-115 cm dan warna batangya hijau c. Anakan, tanaman padi akan membentuk rumpun dengan anakannya, biasanya anakan akan tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan terjadi secara bersusun yaitu anakan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Padi Ciherang mempunyai anakan produktif sekitar 14-17 batang. d. Daun, ciri khas daun padi adalah sisik dan telinga daun. Daun padi Ciherang dibagi menjadi beberapa bagian yakni helaian daun, pelepah daun, dan lidah daun. Daun berwarna hijau, muka daun sebelah bawah kasar, posisi daun tegak dan daun benderanya tegak.

2. Bagian Generatifa.Malai, merupakan sekumpulan bunga padi (Spikelet) yang keluar dari buku paling atas. Bulir padi terletak pada cabang pertama dan kedua. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dan cara menanamnya. b.Buah padi (Gabah), merupakan ovary yang sudah masak, bersatu dengan palea. Buah ini adalah hasil penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai bagian-bagian seperti embrio (lembaga), endosperm, dan bekatul. Bentuk gabah padi Ciherang adalah panjang ramping dan warna gabah kuning bersih. Gabah yang sudah dibersihkan kulitnya disebut dengan beras. Beras mengandung berbagai zat makanan yang penting untuk tubuh, antara lain : karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin.