Bahan Ajar Ips Kelas 7 Smp

19
IPS Kelas 7 : KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah y ang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup  juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi. Contoh dari keterkaitan antar ruang ter sebut misalnya : 1. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor. 2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.

Transcript of Bahan Ajar Ips Kelas 7 Smp

IPS Kelas 7 : KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTURuang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi. Contoh dari keterkaitan antar ruang tersebut misalnya :

1. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.3. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang lainnya.

Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.

Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu. misalnya :1. George dilahirkan di Manado pada tanggal 25 Juni 2002.2. Pemilukada di Sumatra Selatan diselenggarakan 6 Juni 2013.

Jika diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Konsep Interaksi Sosial dan Kelangkaan

Dalam kehidupannya manusia dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, karena secara kodratnya manusia dilahirkan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dari sinilah kemudian manusia menjalin hubungan dengan manusia lainnya dalam suatu konteks interaksi sosial. Interaksi sosial ini akan terjalin antara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial ini juga dapat membawa dampak yang positif (misalnya kerja sama) ataupun dampak yang negative (misalnya persaingan dan pertentangan). Lebih dari sekedar Interaksi sosial, manusia juga membutuhkan orang lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam konteks pemenuhan kebutuhan, manusia disebut sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) yang selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal memenuhi kebutuhannya manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan barang yang dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhannya itu (sumber daya yang ada) jumlahnya terbatas sehingga ada kebutuhan yang pastinya tidak terpenuhi. Kondisi dimana terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh karena alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya disebut kelangkaan. Oleh karena itu manusia harus bijak dalam membuat skala prioritas untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu manusia harus lebih bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan memanfatkannya secara efektif dan efisien atau dengan menerapkan prinsip ekonomi.Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam IndonesiaLetak suatu tempat di permukaan bumi tidak hanya sekadar posisi suatu objek di permukaan bumi, tetapi juga karakteristik yang ada pada tempat tersebut. Setiap tempat akan menunjukkan perbedaan dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Bagaimanakah dengan letak wilayah Indonesia? Gambaran umum tentang pengaruh letak Indonesia terhadap keadaan alamnya akan diuraikan berikut ini.1. Letak AstronomisLetak astronomissuatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU 11oLS dan 95oBT 141oBT Berdasarkan letak astrono- misnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equa- tor atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.

2. Letak Geografis

Letak geografisadalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut. Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipinadan Laut China Selatan. Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan SamudraHindia. Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.

3. Letak Geologis

Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.

Untuk pengaruh masing - masing letak nanti kita bahas pada postingan berikut !!!

Angin Muson di IndonesiaAngin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot, angin bertiup dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, di belahan bumi utara angin berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri.Adanya letak geografis, menyebabkan terjadinya gerakan angin muson yang melalui Indonesia. Angin muson (musim) di Indonesia terjadi dalam dua periode yaitu :1. Angin Musim (muson) Barat, terjadi antara bulan Oktober April. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan. Pada saat itu utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia.2. Angin Musim (muson) Timur, terjadi antara bulan April - Oktober. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara. Pada saat itu selatan musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara, maka angin bertiup dari selatan (Australia) menuju Asia melewati Indonesia.

Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukurankecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya. Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, datarantinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia berikut ini.

Padapeta fisiografi pada gambar tersebut, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulaidataran rendah sampai pegunungan. Untuk membacapeta tersebut, perhatikanlahlegendaatau keteranganpeta.Simbol berwarna kuning menunjukkandataran rendah, warna hijaumenunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan. Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.

A. Dataran RendahDataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi sehingga Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerahdataran rendah, yaitu seperti berikut.

1. Di daerahdataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.2. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapansungai yang subur.3. Dataran rendah dekat dengan pantaisehingga banyak penduduk yang bekerja sebagainelayan.4. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitaspertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal denganpertanian sawah.Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensibencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi didataran rendah adalahbanjir,tsunami, dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampungoleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalansungai, penyempitan alursungai, atau banyaknya sampah disungai yang menghambat aliransungai.

B. Bukit dan PerbukitanBukit adalah bagian dari permukaan bumiyang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 mdpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlahbukit pada suatu wilayah tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitaspermukiman tidak seperti didataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atausungai.

Aktivitas ekonomi, khususnyapertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, pendudukmenggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangierosi atau pengikisan oleh air.

Di daerah perbukitan, pada umumnya aktivitas pertanian adalah pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah seperti di Kalimantan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.Aktivitas ekonomi di daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat perekonomian. Di daerah perbukitan, mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang indah.

C. Dataran TinggiDataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya didataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung.

Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlahdataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensibencana alam didataran tinggi biasanya adalahbanjir. Karena bentuk muka buminya yang datar,dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencanabanjir dan upaya menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

D. Gunung dan PegununganGunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggidibandingkandengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncakgunung dengan ketinggian 600 meter dpal. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Indgunung dan pegunungan. Sebagian darigunung tersebut merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi banyak penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.

Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairanmagma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus. Sebagiangunung yang ada di Indonesia merupakangunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi.Di Indonesia, sebagian besargunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia (bag. 1)

Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

1. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia

Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda,hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : Iklim Jenis tanah Relief atau tinggi rendah permukaan bumi Biotik (pengaruh makhluk hidup).Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan KalimantanSedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut : Daerah panas (0 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet. Daerah sedang ( 650 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran. Daerah sejuk ( 1500 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus. Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidayaFlora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perbandingan karakteristik flora yang ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.

Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut : Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan. Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

(a). Hutan Hujan Tropis, (b). Sabana, (c). Steppa, (d). Hutan Mangrove

Berbagai jenis flora tersebut telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan furniture, bahan bangunan, bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan tersebut banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa.

Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia (bag. 2 habis)

Persebaran Fauna (dunia hewa) di Indonesia

Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.

Fauna tipe Asiatis, Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah,macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui di antaranya burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.

Fauna tipe Australis, Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.

Fauna Peralihan dan asli, Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi,Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri. Berikut ini gambar contoh fauna Indonesia bagian Tengah.

Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha dan IslamKehidupan sosial masyarakat Indonesia telah mengalami perubahan dari sejak masa praaksara hingga pada masa islam masuk ke wilayah nusantara. Berikut perbandingan bidang kehidupan masyarakat Indonesia dalam hal kehidupan keagamaan, politik, sosial, pendidikan,sastra bahasa, serta arsitek dan kesenian pada masa praaksara, masa Hindu-Budha dan masa Islam dapat dilihat pada tabel berikut :

BIDANG KEHIDUPANMASA PRAAKSARAMASA HINDU-BUDHAMASA ISLAM

KeagamaanKepercayaan masyarakat saat itu adalah animisme dan dinamismeMasyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memelukAgamaHindu danBuddhaMasyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memelukAgama Islam

PolitikDalam kehidupan berkelompok biasanya ada seorang pemimpin didalamnyaSistem pemerintahankerajaan dikenalkan Oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas Tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan Peraturan hukum kastaSistem pemerintahan yang bercorakIslam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jikarajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secaraIslam.

SosialHidup berkelompok kelompok dimana proses sosialisasi hanya terjadi intern dalam kelompok masing masingmasyarakat Indonesia mengenal aturan kasta,yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemiliktanah dan prajurit).Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan MasyarakatAturankasta mulai pudar di masyarakat

PendidikanBelum mengenal sistim pendidikan dan segala pengetahuan yang diperoleh masih berasal dari pengalaman hidup di alam bebasLembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruhdarikebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembagapendidikan tersebut mempelajarisatu bidang saja, yaitu keagamaan.PendidikanIslam berkembang dipesantren-pesantenIslam. sebenarnya,pesantren telah berkembang sebelumIslam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikanpesantren berubah menjadi pendidikanIslam.

Sastra dan BahasaBelum ada karya sastra yang dihasilkanPengaruhHindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasaSanskerta danhuruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Hasil sastra berupa kitab kitab yang ditulis oleh Mpu Tantular, Mpu prapanca dan lainnya.Kosakatabahasa Arab baik lisan maupn tulisan mulaibanyak digunakan. Hasil karya sastra berupa hikayat, babad, suluk dan syair.

Arsitektur dan KesenianMasyarakat praaksara telah mendirikan bangunan bangunan yang terbuat dari batu, diantaranya : Menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak dan warugaPunden berundak merupakan salah satuarsitekturZaman Megalitikum. Arsitekturtersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi yang disertai patung induk berupa arca.Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Juga diperkenalkan dengan seni kaligrafi.

Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia (1)Negara Indonesia sangat kaya dengan Sumber Daya Alam. Wilayahnya banyak menyimpan potensi SDA yang jika dimanfaatkan sebaik - baiknya dapat memberi dampak pada kesejahtraan masyarakat Indonesia itu sendiri. Kenyataannya dengan SDA yang melimpah masih banyak penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Disisi lain SDA yang telah dikelola dengan hasil - hasil yang sangat besar berada dibawah kendali asing. SDA yang sudah dikelola tersebut semakin tergerus seiring berjalannya waktu dan bukan tidak mungkin "Indonesia yang kaya dengan SDA" hanya tinggal cerita indah ditelinga anak cucu kita diwaktu mendatang.PENGERTIAN DAN PENGELOMPOKAN SUMBER DAYA ALAMBerikut di sajikan bahan ajar mata pelajaran IPS kelas 7 dalam bentuk powerpoint.

Dengan adanya materi tentang Potensi SDA Indonesia ini diharapkan para generasi berikutnya mampumemaksimalkan SDA yang ada dan sedapat mungkin mempertahankan kelestarian SDA Indonesia yang dimiliki agar dimasa depan Indonesia akan semakin jaya dengan kekayaan alam yang dimiliki dan hal yang tidak kalah pentingnya juga bahwa kita harus tetap berpandangan bahwa kekayaan SDA yang ada saat ini adalah titipan anak cucu kita di waktu yang akan datang.Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia (1)Negara Indonesia sangat kaya dengan Sumber Daya Alam. Wilayahnya banyak menyimpan potensi SDA yang jika dimanfaatkan sebaik - baiknya dapat memberi dampak pada kesejahtraan masyarakat Indonesia itu sendiri. Kenyataannya dengan SDA yang melimpah masih banyak penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Disisi lain SDA yang telah dikelola dengan hasil - hasil yang sangat besar berada dibawah kendali asing. SDA yang sudah dikelola tersebut semakin tergerus seiring berjalannya waktu dan bukan tidak mungkin "Indonesia yang kaya dengan SDA" hanya tinggal cerita indah ditelinga anak cucu kita diwaktu mendatang.PENGERTIAN DAN PENGELOMPOKAN SUMBER DAYA ALAMBerikut di sajikan bahan ajar mata pelajaran IPS kelas 7 dalam bentuk powerpoint.

Dengan adanya materi tentang Potensi SDA Indonesia ini diharapkan para generasi berikutnya mampumemaksimalkan SDA yang ada dan sedapat mungkin mempertahankan kelestarian SDA Indonesia yang dimiliki agar dimasa depan Indonesia akan semakin jaya dengan kekayaan alam yang dimiliki dan hal yang tidak kalah pentingnya juga bahwa kita harus tetap berpandangan bahwa kekayaan SDA yang ada saat ini adalah titipan anak cucu kita di waktu yang akan datang.