Bahan Ajar Hukum Archimedes
description
Transcript of Bahan Ajar Hukum Archimedes
Bahan Ajar dengan Sub Materi Pokok Hukum
Archimedes untuk Siswa SMA kelas X Semester 2
Disusun untuk memenuhi Tugas Telaah Kurikulum Sekolah Menengah
Dosen Pembimbing: Dra. Rini Budiharti, M.Pd. dan Heru Edi Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Kiflaini Fitri Lestari (K2312036)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
BAHAN AJAR SUB MATERI POKOK HUKUM ARCHIMEDES
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/ semester : X/2
Materi pokok : Fluida Statis
Sub materi pokok : Hukum Archimedes
Alokasi waktu : 2x45 menit
I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar
Domain Kompetensi Dasar
Spritual 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan
1
perubahan medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan
sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi
untuk mempermudah kehidupan.
Afektif 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
Kognitif 3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan
sehari-hari
Psikomotor 4.3 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.
III. Indikator
Kognitif Produk (Indikator KD 3)
3.7.1 Menyimpulkan konsep hukum Archimedes.
3.7.2 Memformulasikan persamaan hukum Archimedes.
3.7.3 Menghitung besarnya gaya ke atas atau volume benda yang tercelup dalam
fluida dengan persamaan gaya Archimedes.
3.7.4 Menyimpulkan konsep benda yang terapung, melayang dan tenggelam.
3.7.5 Menyebutkan contoh aplikasi dari konsep hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari.
IV. Prasyarat
Pada pembelajaran hukum Archimedes, diharapkan siswa sudah menguasai materi
prasyarat yaitu massa jenis, tekanan, dan tekanan hidrostatis.
A. Massa jenis (rapat jenis)
Persamaannya sebagai berikut :
2
ρ=mV
Dimana :
ρ=¿ massa jenis fluida (kg /m3)
m=¿ massa fluida (kg )
V=¿ volume fluida (m3)
B. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu benda tiap satuan luas permukaan
benda tersebut.
P= FA
Dimana :
P=¿ tekanan (N /m2)
F=¿ gaya tekan (N )
A=¿ luas permukaan benda (m2)
C. Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang disebabkan oleh beratnya.
Persamaannya sebagai berikut :
Ph= ρgh
Dimana :
Ph=¿ tekanan zat cair ( Pa )
ρ=¿ massa jenis fluida (kg /m3)
g=¿ percepatan gravitasi (m / s2)
h=¿ tinggi zat cair dari permukaan zat cair (m)
3
Jika diatas permukaan zat cair terdapat tekanan udara luar, maka persamaannya
dirumuskan sebagai berikut :
Ph=Po+ ρgh
Dengan Poadalah tekanan udara luar ( Pa )
V. Scope
Materi hukum Archimedes meliputi konsep hukum Archimedes, formulasi hukum
Archimedes, konsep benda terapung, melayang dan tenggelam, dan aplikasi hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Sequence
1. Konsep hukum Archimedes
2. Formulasi hukum Archimedes
3. Contoh soal tentang gaya ke atas atau volume benda yang tercelup dalam fluida
4. Konsep benda terapung
5. Konsep benda melayang
6. Konsep benda tenggelam
7. Aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
8. Soal Latihan
VII. Materi
4
Pernahkah kalian mengamati kapal laut yang berlayar dilaut lepas? Kapal-kapal
besar biasanya terbuat dari bahan logam. Jika kalian masukkan sebatang logam
ke dalam air tentu akan tenggelam. Tetapi mengapa kapal laut bisa terapung,
bahkan dapat memuat barang dan orang yang cukup banyak? Mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Menurut kalian prinsip apa yang dipakai pada fenomena
tersebut?
Archimedes adalah seorang ilmuwan yang hidup sebelum masehi (287-212 SM).
Archimedes telah menemukan adanya gaya tekan ke atas atau gaya apung yang terjadi pada
benda yang berada dalam fluida (air). Pandangan Archimedes dapat dirumuskan sebagai
berikut.
“Jika benda dimasukkan dalam fluida maka benda akan merasakan gaya apung yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”
(Sri Handayani. 2009 : 113)
Di SMP, materi ini sudah sedikit dibahas, dimana gaya apung merupakang gaya
apung adalah gaya yang diberikan pada benda yang tercelup di dalam fluida sebesar berat
benda yang dipindahkan oleh fluida di atas, yang arah gayanya ke atas atau berlawanan
dengan arah beart benda.
Untuk lebih memehami prinsip hukum Archimede, lakukanlah kegiatan berikut :
5
Kegiatan 1
Hukum Archimedes
A. Tujuan
Siswa dapat memahami gaya ke atas dalam zat cair dengan benar melalui kegiatan
eksperimen.
B. Alat dan Bahan
1. Neraca pegas
2. Tiga buah balok
3. Gelas berpancur
4. Gelas ukur
5. Air
C. Langkah Kerja
1. Isilah gelas berpancur dengan air sampai permukaan air tepat berada di bibir bawah
lubang pancur!
2. Letakkan gelas ukur di bawah pancuran!
3. Timbanglah berat balok di udara (Wu), kemudian timbanglah berat balok di air (Wa)
dengan menggunakan neraca pegas, dan catatlah hasilnya pada tabel berikut yang telah
Anda salin di dalam buku tugas!
6
Gambar 1. Skema Percobaan Kegiatan 1
Tabel Hasil Pengamatan
Balok Gaya ke Atas
(F ¿¿ A=W u−W a)¿
Berat Air yang Dipindahkan
(W c=mc x g)
1 buah … …
2 buah … …
3 buah … …
1. Timbanglah massa air yang tumpah (mc), kemudian kalikan dengan percepatan
gravitasi!
2. Ulangilah langkah 3 dan 4 dengan menambah jumlah balok!
3. Tulislah kesimpulan Anda dalam buku tugas!
Berdasarkan tabel hasil percobaan pada Kegiatan 7.2, terlihat bahwa besarnya gaya ke
atas …………. (berbanding lurus/ berbanding terbalik) dengan berat air yang ditumpahkan
oleh balok. Artinya, suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
mengalami gaya ke atas yang besarnya ……………. (sama/ tidak sama) dengan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda tersebut. Peryataan ini dikenal sebagai bunyi hukum
…………….
(Setya Nurachmadani. 2009 : 200)
Jadi pada kapal pesiar atau kapal laut yang berlayar di samudera lepas dapat terapung
di air karena gaya apungnya sebanding dengan berat air yang di tumpahkan oleh kapal
tersebut.
Coba perhatikan gambar berikut :
Gambar 2. Gambar komponen gaya yang bekerja pada silinder di dalam air
Besarnya gaya tekan ke atas dapat ditentukan dengan konsep tekanan hidrostatik.
Gambar 7.7 menunjukkan sebuah silinder dengan tinggi h yang luasnya A. Ujung atas dan
bawahnya, dicelupkan ke dalam fluida yang massa jenisnya ρ . Besarnya tekanan hidrostatik
yang dialami permukaan atas dan bawah silinder adalah :
P1 = ρ .g.h1
P2 = ρ .g.h2
Sehingga besarnya gaya-gaya yang bekerja:
F = P.A
F1 = ρ .g.h1.A (ke bawah)
F2 = ρ .g.h2.A (ke atas)
Gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida merupakan gaya apung atau gaya
tekan ke atas yang besarnya :
F A=F 2 – F 1
F A= ρ. g .h2 . A – ρ. g .h1 . A
F A= ρ. g .(h2 –h1) . A
7
karena h2 – h1= h, maka:
F A= ρ. g .h . A
A.h adalah volume benda yang tercelup, sehingga:
F A= ρ. g .V ............................................................................................................................(1)
dengan:
F A = gaya ke atas atau Archimedes (N)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)
(Bambang Hariyadi. 2009 : 147-148)
Adanya gaya Archimedes dalam zat cair menjadikan benda yang dimasukkan ke
dalam zat cair mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.
(Setya Nurachmadani. 2009 : 201)
8
Contoh soal 1 :
Sebuah Benda dicelupkan ke air yang massa jenisnya 1000 kg /m3 . Volume benda yang
tercelup 1.5 m3 , berapakah gaya ke atas yang dialami benda?\
Diketahui :
ρ=1000 Kg /m3
g=9.8 m /¿
V=1.5 m3
Jawab :
FA=ρ . g .V
FA=1000 kg/m3 .9,8 m/ s2 .1.5m3
FA=14.700 N
Jadi, gaya ke atas yang dialami benda adalah 14.700 N
9
Kegiatan 2
Terapung, Melayang, Tenggelam
A. Tujuan
Mengidentifikasi syarat benda yang terapung, melayang dan tenggelam
B. Alat dan Bahan
Tiga gelas besar
Air
Tiga buah telur mentah
Garam
Sendok makan
Dynamometer
C. Langkah Kerja
1. Mengisi masing-masing gelas dengan air secukupnya.
2. Ukur berat terlur di udara dengan menggunakan dinamometer.
3. Memasukkan telur pada masing-masing gelas.
4. Gelas A diamati lalu ukur berat telur di dalam air.
5. Gelas B ditambahkan tiga sendok garam, dan diamati. Lalu ukur berat telur
menggunakan dinamometer.
6. Gelas C ditambahkan 6 sendok garam, dan diamati. Lalu ukur berat telur
menggunakan dinamometer.
7. Posisi telur pada masing – masing gelas kimia diamati.
a. Telur pada gelas ”A” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)
b. Telur pada gelas ”B” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)
c. Telur pada gelas ”C” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)
10
8. Tabulasikan data pengamatan yang diperoleh!
Gelas Gambar W diudara W diair F A
A
B
C
NB : Penambahan garam pada air mengakibatkan perubahan massa jenis zat cair tersebut.
Semakin banyak penambahan garam dilakukan, maka semakin besar pula massa jenis
zat cair tersebut.
Benda dikatakan terapung, karena :
Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan
air.
Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda
yang tercelup pada air.
Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa
jenis zat cair.
a. Benda Mengapung
Jika hanya sebagian benda yang tercelup ke dalam zat cair, benda disebut mengapung. Dalam
keadaan ini, berat benda ¿ gaya ke atas dari zat cair. Secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
W <F A
mB g<ρC g V C
ρBV B g<ρC V C g
ρBV B<ρc V c (6-11)
Keterangan :
V c=¿ volume benda yang tercelup (m3 )
V B=¿ volume benda seluruhnya (m3 )
Persamaan (6-11) menunjukkan bahwa supaya benda mengapung, massa jenis harus lebih
kecil daripada massa jenis zat cair (ρ¿¿ B<ρ c)¿.
b. Benda Melayang
11
Benda dikatakan melayang, karena :
Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan air.
Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda.
Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa jenis zat cair.
Benda dikatakan tenggelam karena :
Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan air.
Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda.
Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa jenis zat cair.
Kesimpulan :
1. Syarat benda dikatakan terapung adalah
…………………………………………………………………………
2. Syarat benda dikatakan melauang adalah
…………………………………………..……………………………..
3. Syarat benda dikatakan tenggelam adalah
…………………………………………………………………………
Jika seluruh bagian benda berada di dalam zat cair namun benda tersebut tidak sampai
menyentuh dasar tabung maka benda dikatakan melayang. Dalam keadaan seimbang, berat
benda sama dengan gaya tekan ke atas oleh zat cair. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :
W =FA
mB g= ρC g V C
ρBV B g=ρC V C g
ρC V C=ρB V B (6-12)
Seluruh benda masuk ke dalam zat cair sehingga volume benda sama dengan volume zat cair
yang dipindahkan. Oleh karena itu, untuk kasus melayang, massa jenis benda dan massa jenis
zat cair adalah sama.
c. Benda Tenggelam
Benda tenggelam terjadi karena gaya berat benda yang lebih besar daripada gaya
tekan ke atas. Benda yang tenggelam akan menyentuh dasar tabung. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
W >F A
mB g>F A
ρBV B g>ρC V C g
Oleh karena volume benda yang tenggelam sama dengan volume zat cair yang
dipindahkan, yaitu V B=V C dapat dituliskan bahwa
ρB>ρC (6-13)
Jadi, jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, benda akan
tenggelam.
(Dudi Indrajit. 2009 : 144-145)
Aplikasi dari Penerapan Hukum Archimedes :
a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses
pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hydrometer dilakukan dengan cara
memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh
hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang
diukur. Berikut ini prinsip kerja hidrometer.
Gaya ke atas = berat hydrometer
12
F A=W h idrometer
ρT V T g>mg
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas
tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan
ρ1ρ 1 (Ah1) = m
h1=m
(A h 1)
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara
membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk
muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan
akumulator kosong.
b. Kapal Laut dan Kapal Selam
Mengapa kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini
berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut. Perhatikan
Gmbar 7.16 berikut.
Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi yang
sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah
fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar daripada jumlah fluida
yang dipindahkan balok besi.
Besarnya gaya angkat yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume perahu
yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang
dihasilkan sama besar dengan berat perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu,
kapal baja didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar
dengan berat kapal itu sendiri.
13
Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan
menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi
mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam,
kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga berat kapal selam akan lebih
besar daripada volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam.
Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar
dari tangki pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang
dipindahkannya sehingga kapal selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah
permukaan air laut dan melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki
pemberat disesuaikan dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang
diinginkan.
(Aip Saipudin. 2009 : 151-152)
VIII. Evaluasi
Nomor
soal
Indikator Soal Kunci
1 3.7.1 Menyimpulkan
konsep hukum
Archimedes.
Apa yang kamu
ketahui tentang
hukum
Archimedes?
Hukum Archimedes berbunyi
”Sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya dalam
fluida akan mengalami gaya ke
atas sebesar berat fluida yang di
pindahkan oleh benda tersebut”.
Persamaan :
F A= ρf . g . V b , f
14
dengan :
F A=¿Gaya ke atas (N )
ρ f=¿Massa jenis fluida (kg /m3)
g=¿Percepatan gravitasi
(9,8 m / s2)
V b , f =¿Volume benda yang
tercelup dalam fluida(m3)
2 3.7.2
Memformulasikan
persamaan hukum
Archimedes.
Jabarkan
Fa=F2−F1
hingga
mendapatkan
rumus hukum
Archimedes dan
beri penjelasan!
Fa=F2−F1
Fa=P2 A2−P1 A1
Fa=ρg h2 A− ρgh1 A
Fa=ρgA ( h2−h1 )jika h2−h1=h
Fa=ρgA h
A h=volume silinder
Fa=ρgV
Fa=¿Gaya ke atas (N )
ρ=¿Massa jenis fluida (kg /m3)
g=¿Percepatan gravitasi
(9,8 m / s2)
V=¿Volume benda yang tercelup
dalam fluida(m3)
3 3.7.3 Menghitung
besarnya gaya ke
atas atau volume
benda yang tercelup
dalam fluida dengan
persamaan gaya
Archimedes.
Sebuah gabus
mempunyai rapat
massa 200 kg /m3
. Berapakah
bagian volume
dari gabus yang
tercelup dalam
air bila gabus
dalam kondisi
terapung!
Misalkan V adalah volume gabus
dan V ' adalah volume yang
tenggelam bila gabus itu terapung
di air.
W =ρ . g .V dan F A= ρa . g .V ' .
Karena gabus dalam kondisi
terapung maka memenuhi syarat
W =FA.
Sehingga
W =FA
15
ρ . g . V =ρa . g .V '
V '
V= ρ
ρa
V '
V= 200 kg /m3
1000 kg /m3
V '
V=1
5
Jadi, bagian gabus yang tenggelam
adalah 15
bagian.
4 3.7.4 Menyimpulkan
konsep benda yang
terapung, melayang
dan tenggelam.
Sebuah balok
kayu yang massa
jenisnya
0,75 gr /cm3 dan
air massa
jenisnya
1 gr /cm3. Jika
volume balok 12
cm3, volune
balok kayu yang
tercelup ke
dalam air
adalah? Dan
posisi balok
kayu dalam
keadaan apa?
Penyelesaiannya :
Diketahui :
ρb=0,75 gr /cm3
ρa=1gr /cm3Vb=12 cm3
Ditanya :
Va ?
Posisi?
Jawab :
Volume balok tercelup = volume air
yang dipindahkan
Wb=Fa
ρa V a g=ρbV b g
ρa V a= ρbV b1 .Va=0,75 . 12
Va=9cm3
Jadi karena tidak semua volume
tercelup pada fluida, maka balok
kayu dalam keadaan terapung.
5 3.7.5 Menjelaskan
aplikasi dari konsep
hukum Archimedes
dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebutkan 3
contoh
penerapan
hukum
Archimedes
dalam kehidupan
1. Kapal selam
Kapal selam adalah kapal laut yang
dapat berada dalam tiga keadaan,
yaitu mengapung, melayang, dan
tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat
dicapai dengan cara
16
sehari-hari dan
jelaskan !
mengatur banyaknya air dan udara
dalam badan kapal selam. Ketika
kapal selam ingin terapung maka
bagian tersebut harus berisi udara.
Ketika akan melayang,
udaranya dikeluarkan dan diisi
dengan air sehingga mencapai
keadaan melayang. Jika ingin
tenggelam maka airnya harus
lebih diperbanyak lagi.
2. Hidrometer
Jika hidrometer dicelupkan ke
dalam zat cair, sebagian alat
tersebut akan tenggelam. Makin
besar massa jenis zat cair, Makin
sedikit bagian hidrometer yang
tenggelam. Seberapa banyak air
yang dipindahkan oleh hidrometer
akan tertera pada skala yang
terdapat pada alat hidrometer.
3. Balon udara
Balon udara harus diisi dengan gas
yang massa jenisnya lebih kecil dari
massa jenis udara atmosfer
sehingga balon udara dapat terbang
karena mendapat gaya ke
atas, misalnya diisi udara yang
dipanaskan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri. 2009. Fisika. Jakarta : Depdikbud
Nurachmadani, Setya. 2009. Fisika 2. Jakarta : Depdikbud
Hariyadi, Bambang. 2009. Fisika. Jakarta : Depdikbud
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta : Depdikbud
18