Bahan Ajar Ekoling

55
BAHAN AJAR EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN Disusun oleh : PRIMA WIDAYANI PROGRAM DIPLOMA Ekologi dan Ilmu Lingkungan 1

Transcript of Bahan Ajar Ekoling

Page 1: Bahan Ajar Ekoling

BAHAN AJAR

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Disusun oleh :

PRIMA WIDAYANI

PROGRAM DIPLOMA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 1

Page 2: Bahan Ajar Ekoling

PENDAHULUAN

POKOK BAHASAN :

1. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan

2. Kaitan ekologi dengan ilmu lain

3. Alam, lingkungan, ekosistem dan komponennya

4. Arus Energi

5. Penerapan asas-asas ekologi dalam kehidupan manusia, bermasyarakat dan

pemanfaatan sumberdaya alam

6. Terapan PJ & SIG dalam kajian ekologi dan ilmu lingkungan.

Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata oikos dan logos.

• Oikos = lingkungan tempat tinggal

• Logos = ilmu

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup

dengan lingkungan tempat tinggalnya (darat, air dan udara).

Isilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haeckel, pada pertengahan tahun

1960 an .

Jadi secara harfiah ekologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang mahluk hidup dalam

lingkungannya atau ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup

Ilmu ekologi dpat dibagi menjadi :

1. Ekologi Tumbuhan

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 2

Page 3: Bahan Ajar Ekoling

2. Ekologi Hewan

3. Ekologi Manusia

4. Ekologi Binaan

Untuk memudahkan pemahaman mengenai ekologi, kita analogikan dengan

ekonomi. Ekologi dan ekonomi mempunyai alat transaksi.

Ekonomi à uang

Ekologi à materi, energi dan informasi.

Ekologi dapat disebut sebagai ekonomi alam yang melakukan transaksi dalam

bentuk materi, energi dan informasi

EKOLOGI MELIPUTI :

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 3

Page 4: Bahan Ajar Ekoling

1. Individu

Adalah satuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk mahluk.

contoh : dalam sebuah kebun terdapat pohon jambu, pohon mangga, pohon pisang,

setiap pohon tersebut dikatakan sebagai individu.

2. Populasi

adalah kumpulan individu dari jenis yang sama dan berada di suatu tempat dan waktu

tertentu.

Contoh : Populasi banteng di Jawa

Populasi banteng di sumatra

Jika kepadatan populasi meningkat à kebutuhan makanan, tempat tinggal dan

kebutuhan lain meningkat pula. Jika lingkungan sudah tidak mampu menyediakan

kebutuhan populasi, maka akan terjadi persaingan/kompetisi, yang mengakibatkan :

a. Dalam jangka pendek menimbulkan adanya kelahiran, kematian,

perpindahan populasi (migrasi)

b. Dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan evolusi

3. Komunitas

Komunitas adalah kumpula beberapa populasi yang saling berinteraksi satu sama lain,

yang hidup di suatu tempat yang sama.

4. Ekosistem

adalah tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terdapat

hubungan timbal balik antara organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya, yang

membentuk suatu sistem yang dapat diketahui aliran energi dan siklus materinya.

Dilihat dari unsur-unsur penyusunnya, komponen ekosistem dapat dibedakan menjadi 4

macam, yaitu :

a. Bahan tak hidup atau abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari air,

udara, sinar matahari yang merupakan medium bagi berlangsungnya kehidupan.

b. Produsen yaitu organisme autotrofik yaitu organisme yang dapat mensintesa

makananya (menyediakan makanan sendiri)

c. Konsumen yaitu organisme heterotrofik (organisme yang hanya dapat

memanfaatkan bahan makanan yang disediakan oleh organisme lain)

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 4

Page 5: Bahan Ajar Ekoling

d. Pengurai, perombak atau dekomposer, yaitu organisme heterotrofik yang

menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.

Pengertian Ilmu Lingkungan

Parker (1990) menulis “ The study of environmental science encompasses the field of

ecology, geophysiscs, geochemistry, forestry, public health, meteorology, agriculture,

oceanography, soil science, and mining, civil, petroleum, and power engineering”

Kajian ilmu lingkungan lebih banyak dan luas ruang lingkupnya meliputi 3 unsur , yaitu :

ABC

A = Abiotic (Fisik)

B = Biotic (Biologi)

C = Culture (Sosial)

Ilmu lingkungan bersifat menyeluruh (komprehensif) dan melibatkan berbagai disiplin

ilmu (interdisiplin-multidisiplin), antara lain :

• Biologi lingkungan (ekologi)

• Kimia lingkungan

• Fisika lingkungan dll.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

A B

CLINGKUNGAN

5

Page 6: Bahan Ajar Ekoling

Jadi ekologi tidak sama dengan ilmu lingkungan, ekologi merupakan bagian dari ilmu

lingkungan.

Kaitan Ekologi dengan Ilmu lain

Ekologi memiliki kaitan dengan biosains dan fisikosains.

Contoh : kegiatan pertambangan (geologi) akan mempengaruhi unsur lainnya, antara

lain hidrologi yang dapat mempengaruhi bidang biosains, misalnya morfologi ikan.

Ini sebagai contoh adanya keterkaitan antar semua unsur.

Coba beri contoh lainnya !!!!

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

EKOLOGI

Anatomi Morfologi Embriologi Fisiologi Ethologi Sosiologi

Evolusi

Oseanografi

Oseanologi

Taksonomi

Genetika

Geologi

Geodesi Geografi

Agronomi MeteorologiHidrologi

Limnologi

BIOSAINS

FISIKOSAINS

6

Page 7: Bahan Ajar Ekoling

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ilmu Lingkungan

Organisme HabitatHubungan timbal balik

EKOLOGI

AnatomiMorfologiEmbriologiFisiologiEnthologiSosiologiTaksonomiEvolusiGenetika

BIOSAINS

GEOLOGIGEODESIGEOGRAFIAGRONOMIHIDROLOGILIMNOLOGIOSEANOGRAFIMETEOROLOGI

FISIKOSAINS

7

Page 8: Bahan Ajar Ekoling

ALAM, EKOSISTEM, LINGKUNGAN DAN KOMPONENNYA

Alam sekitar merupakan penampung keperluan hidup dengan memberikan sumber

makanan, udara dan sumber tenaga.

Alam sekitar yang berkualitas ialah alam sekitar yang dapat memenuhi semua

keperluan hidup ini dengan baik dengan pencemaran pada kondisi yang minimum.

Contohnya:

• Udara  perlu bersih untuk pernafasan hawan dan tumbuhan. Udara yang

tercemar akan  mengganggu proses ini. Pencemaran udara akan menyebabkan

penyakit yang  menyerang sistem respirasi.

• Air yang bersih juga penting untuk kehidupan. Kira-kira 70% daripada

kandungan sel adalah air. Air sungai yang dicemari  dengan sisa kilang dan

kawasan pertambangan akan merusak habitat mahkluk hidup akuatik dan

seterusnya mengakibatkan kematian.

Ekosistem

ialah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuanutuh menyeluruh dan

saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas

lingkungan hidup.

Ekosistem utama di wilayah tropis (Indonesia) :

1. Ekosistem hutan hujan tropis

2. Ekosistem terumbu karang

3. Ekosistem mangrove

4. Ekosistem pesisir

5. Ekosistem sungai

6. Ekosistem pegunungan dan gua kapur

7. Ekosistem binaan

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 8

Page 9: Bahan Ajar Ekoling

1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,

dimana dalam luasan 1 m2 terdapat ratusan jenis keanekaragaman hayati (flora, fauna,

mikroorganisme).

MacKinnon, 1993, menyatakan bahwa sebagian ciri-ciri yang menjadi alasan untuk

melindungi suatu kawasan adalah :

• Keunikan ekosistem,

• Spesies khusus yang diminati,

• Nilai kelangkaan,

• Llandskap yang bernilai estetik,

• Fungsi hidrologi.

Karakteristik Hutan Hujan Tropis :

• Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225cm/tahun.

• Matahari bersinar sepanjang tahun.

• Perubahan suhunya relatif kecil.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 9

Gambar 1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Page 10: Bahan Ajar Ekoling

• Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada

perubahan suhu antara siang dan malam hari.

• Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.

• Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-

cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.

• Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana (rotan) dan epifit(anggrek).

• Fauna : Diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari.

Nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung

hantu.

2. Ekosistem Terumbu Karang

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 10

Page 11: Bahan Ajar Ekoling

Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Ini

dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung

antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan

tersebut.

Karakteristik :

• Terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih

• Suhunya air ( > 22 derjat celcius)

• Memiliki kadar karbonat yang tinggi untuk membentuk kerangka hewan

penyusun karang dan biota lainnya.

• Hidup baik pada perairan tropis dan sub tropis karena banyak sinar matahari.

• Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis,

Terumbu karang di Indonesia :

• Terbentuk sejak 450 juta tahun silam.

• Variasi bentuk pertumbuhannya sangat kompleks dan luas sehingga bisa

ditumbuhi oleh jenis biota lain

• Luas areal terumbukarangnya seluas 60.000 km2

• Terdapat 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga.

• Indonesia merupakan pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik.

• Indonesia, mempunyai terumbu karang terluas di dunia yang tersebar mulai dari

Sabang- Aceh sampai ke Irian Jaya.

• Memiliki nilai ekonomis

- Sebagai sumber perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan antara

lain bagi dunia industri ikan hias

-Terumbu karang juga merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha

pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat dan para pengusaha

pariwisata bahari

Manfaat terumbu karang adalah :

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 11

Page 12: Bahan Ajar Ekoling

• Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan

dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.

• Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.

• Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian

• Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah

serti kima raksasa dan penyu laut

3. Ekosistem Mangrove

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 12

Gambar Terumbu Karang

Page 13: Bahan Ajar Ekoling

Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang

membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut, (Kusmana, 2002)

Karakteristik :

• Secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat

pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah.

• Terdiri atas lingkungan biotic dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu

habitat mangrove.

Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia

Tenggara, atau sekitar 27% dari luas mangrove di dunia.

Ekosistem Mangrove di Indonesia :

• Memiliki keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia, seluruhnya tercatat 89

jenis, antara lain: Bakau (Rhizophora. spp.), Api-api (Avicennia spp.), Pedada

(Sonneratia spp.), Tanjang (Bruguiera spp.), Nyirih (Xylocarpus spp.), Tenger

(Ceriops spp) dan, Buta-buta (Exoecaria spp.).

• Sebaran mangrove di Indonesia terutama di wilayah pesisir Sumatera,

Kalimantan dan Papua.

• Luas penyebaran mangrove terus mengalami penurunan :

Tahun 1982 = 4,25 juta hektar

Tahun 1987 = 3,24 juta hektar

Tahun 1993 = 2,50 juta hektar

Kecenderungan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan

mangrove yang cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar/tahun. Hal tersebut

disebabkan oleh kegiatan konversi menjadi lahan tambak, penebangan liar dan

sebagainya (Dahuri, 2002).

Manfaat Ekosistem Mangrove :

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 13

Page 14: Bahan Ajar Ekoling

Mangrove merupakan sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources

atau flow resources) yang mempunyai manfaat ganda (manfaat ekonomis dan ekologis).

Manfaat ekonomis :

• Hasil berupa kayu (kayu bakar, arang, kayu konstruksi, dll.) dan

• Sebagai obyek wisata menarik

Manfaat ekologis :

• Sebagai proteksi dari abrasi/erosi, gelombang atau angin kencang

• Pengendali intrusi air laut

• Habitat berbagai jenis fauna

• Sebagai tempat mencari makan, memijah dan berkembang biak berbagai jenis

ikan dan udang

• Pembangun lahan melalui proses sedimentasi

• Pengontrol penyakit malaria

• Memelihara kualitas air (meredukasi polutan, pencemar air)

• Penyerap CO2 dan penghasil O2 yang relatif tinggi dibanding tipe hutan lain.

Mangrove mempunyai nilai produksi bersih (PPB) yang cukup tinggi, yakni:

• Biomassa (62,9 – 398,8 ton/ha),

• Guguran serasah (5,8 – 25,8 ton/ha/th),

Besarnya nilai produksi primer tersebut cukup berarti bagi penggerak rantai pangan

kehidupan berbagai jenis organisme akuatik di pesisir dan kehidupan masyarakat

pesisir.

Ekosistem mangrove juga merupakan perlindungan pantai secara alami untuk

mengurangi resiko terhadap bahaya tsunami.

Hasil penelitian yang dilakukan di Teluk Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur,

menunjukkan bahwa dengan adanya ekosistem mangrove telah terjadi reduksi tinggi

gelombang sebesar 0,7340, dan perubahan energi gelombang sebesar (E) = 19635.26

joule (Pratikto dkk., 2002).

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 14

Page 15: Bahan Ajar Ekoling

4. Ekosistem Pesisir

Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara ekosistem darat dan laut.

• Ke arah darat meliputi bagian tanah baik yang kering maupun yang terendam air

laut, dan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik laut seperti pasang surut, ombak

dan gelombang serta perembesan air laut.

• Ke arah laut mencakup bagian perairan laut yang dipengaruhi oleh proses alami

yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar dari sungai maupun

yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan,

pembuangan limbah, perluasan permukiman serta intensifikasi pertanian.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Gambar Ekosistem Mangrove

15

Page 16: Bahan Ajar Ekoling

Wilayah pesisir memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

• Wilayah pertemuan antara berbagai aspek kehidupan yang ada di darat, laut

dan udara, sehingga bentuk wilayah pesisir merupakan hasil keseimbangan

dinamis dari proses pelapukan (weathering) dan pembangunan ketiga aspek di

atas.

• Sebagai habitat dari berbagai jenis ikan, mamalia laut, dan unggas untuk tempat

pembesaran, pemijahan, dan mencari makan;

• Wilayahnya sempit, tetapi memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan sumber

zat organik penting dalam rantai makanan dan kehidupan darat dan laut.

• Memiliki gradian perubahan sifat ekologi yang tajam dan pada kawasan yang

sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang berlainan

• Tempat bertemunya berbagai kepentingan pembangunan baik pembangunan

sektoral maupun regional serta mempunyai dimensi internasional.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Gambar pantai dan pesisir

16

Page 17: Bahan Ajar Ekoling

Wilayah pesisir memiliki beberapa bentuk dan tipe geomorfologi pantai yang sangat

bergantung pada letak, kondisi, dan posisi pantai itu

Bentuk dan tipe pantai :

• Tipe pantai landai terdapat di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera dan

pantai selatan Kalimantan.

• Tipe pantai campuran terdapat di Sulawesi dan kepulauan Indonesia timur

• Tipe pantai terjal terdapat di pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatera.

• Pada pulau-pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua),

sering terdapat sungai besar yang mengalir ke laut, yang sangat berpengaruh

terhadap bentuk dan tipe pantai di sekitarnya serta material yang

membentuknya, ada yang membentuk laguna (Segara Anakan), delta (Delta

Mahakam) atau gumuk pasir.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Segara Anakan, cilacap.

Delta Mahakam, Kaltim

17

Page 18: Bahan Ajar Ekoling

5. Ekosistem Sungai

Sungai, dalam sejarahnya, telah memberi manfaat besar bagi umat manusia, hingga

kini.

Manfaat tersebut antara lain :

• Sebagai sumber air,

• Sarana perhubungan,

• Sumber tenaga (listrik dengan PLTA),

• Sebagai sumber pangan, karena menyimpan keragaman plasma nutfah.

Kelestarian ekosistem sungai memiliki kaitan erat dengan hutan

MENGAPA ?????

Kerusakan hutan, yang kerap terjadi di daerah dengan kelerengan curam, berpengaruh

terhadap kerusakan ekosistem sungai, yang hulunya ke arah hutan. Ini terjadi karena

dalam daur hidro-orologis, terdapat suatu rantai perjalanan air: mulai saat hujan hingga

bermuara ke laut.

Kawasan hutan yang dikategorikan sebagai daerah tangkapan air hujan, merupakan

bagian dari mata rantai itu. Sebab, hutan pada daerah perbukitan dan pergunungan

berfungsi sebagai penyimpan cadangan air hujan, sekaligus penyaring yang bekerja

secara alami.

Proses penyaringan dari berbagai strata vegetasi, disertai kemampuan vegetasi

menahan laju erosi lapisan atas tanah, mampu mengurangi gangguan pada ekosistem

sungai secara alami pula.

Beberapa bencana seperti erosi, pendangkalan sungai di hilir, penurunan kualitas air

sungai serta kepunahan spesies, terjadi karena hutan yang berada di hulu mengalami

penggundulan.

Jika dilakukan secara besar-besaran, akan mempengaruhi persediaan air tanah pada

musim kemarau. Ini terkait dengan fungsi hutan sebagai kantung (penahan) air.

Pada daerah yang gradien muka air tanahnya tinggi, daerah itu akan mudah kekurangan

air di musim kemarau. Alasannya, permukaan air sungai lebih rendah dari permukaan

air tanah.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 18

Page 19: Bahan Ajar Ekoling

Akibat penggundulan hutan (deforestasi), selain berdampak pada sungai, secara tidak

langsung juga mempengaruhi pertumbuhan pohon dan tanaman. Sebab, kandungan

lengas tanah yang seharusnya cukup, menjadi berkurang karena air hujan lebih sedikit

yang terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah. Pengaruh lebih luas adalah berkurangnya

populasi ikan di sungai.

Beberapa jenis ikan kurang mampu beradaptasi karena terjadi perubahan habitat secara

cepat. Perubahan intensitas penetrasi sinar matahari, oksigen, kandungan mineral dan

tingkat keasaman (PH), adalah beberapa penyebabnya.

Dengan berkurangnya populasi ikan, ini juga berdampak secara luas pada siklus rantai

makanan. Populasi satwa, di antaranya, akan ikut berkurang karena kehilangan

makanan.

Menjaga kelestarian ekosistem sungai sama halnya dengan menghindari kepunahan

generasi mendatang. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan mencoba

ramah pada alam dan hutan yang masih tersisa.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Sungai Mahakam

19

Page 20: Bahan Ajar Ekoling

6. Ekosistem Pegunungan

Wilayah Indonesia mempunyai kurang lebih 400 gunung dan 129 diantaranya

merupakan gunungapi atau 13% dari jumlah gunungapi di seluruh dunia.

Fungsi Ekosistem Pegunungan :

• Bagian hulu dari DAS merupakan daerah pegunungan yang sangat penting bagi

pengendali tata air. Saat ini terdapat lebih dari 49 DAS utama di Indonesia dalam

kondisi yang memprihatinkan.

• Sebagai habitat keanekaragaman hayati dan dalam menjaga stabilitas iklim

regional. Indonesia merupakan negara mega biodiversity yang ketiga setelah

Brasil dan Zaire.

• Udara yang bersih dan sejuk, keindahan dan keunikan alamnya serta budaya

masyarakat pegunungan merupakan potensi bagi pengembangan ekowisata

yang dijadikan sebagai pariwisata unggulan.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Gambar 1. Lokasi mendekati hilir atau muara sungai. Sungai yang mengalami sedimentasi.Cenderung makin melebarMatrialnya halusKecepatan pergerakan air lambatKetika air laut pasang, sungai terpengaruh air laut.

Gambar 2.Lokasi pada bagian tengahKondisi air jernih, dangkalTerdapat batu-batuanKecepatan pergerakan air sedang-cepat

20

Page 21: Bahan Ajar Ekoling

• Menyimpan berbagai potensi sumberdaya energi dan mineral, seperti untuk

pembangunan listrik tenaga air, pertambangan emas dan tembaga.

• Tanahnya yang sangat subur menjadikan ekosistem pegunungan banyak

memberikan hasil hutan dan pertanian.

Dari berbagai potensi ekosistem pegunungan tersebut, tidak jarang dalam

pemanfaatannya dilakukan dengan cara-cara yang salah dan seringkali terjadi konflik

kepentingan. Keadaan ini akan mengakibatkan terganggunya fungsi ekosistem

pegunungan bagi manusia dan lingkungan di bawahnya.

7. Ekosistem Karst/ Gua kapur

Karst adalah nama kawasan batu gamping di daerah Yugoslavia.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ekosistem Pegunungan

21

Page 22: Bahan Ajar Ekoling

Karst terbentuk karena : perpecahan batu gamping/kapur, dolomite, gypsum atau

garam oleh air hujan, es yang mencair, aliran sungai ataupun aliran air bawah tanah

yang menghasilkan formasi atau bentuk celah, lubang, gua dan saluran-saluran air.

Persebaran Kawasan Karst

Formasi karst di Indonesia menurut The Indonesian Environmental Almanac (1997)

ditemukan a.l. di Gunung Kidul disebut juga Gunung Sewu (Yogyakarta), Gombong

Selatan dan Pegunungan Karang Bolong (Jawa Tengah), Tamilauw, Pulau Seram

(Maluku) dan daerah Maros (Sulawesi Selatan) serta beberapa tempat di Kalimantan.

Daerah karst di Gunung Sewu merupakan jenis karst yang berada pada kawasan tropis

basah dan merupakan salah satu model karst berbentuk kerucut di dunia.

Karakteristik daerah karst ;

• Tanah kurang subur untuk pertanian

• Sensitif terhadap erosi, mudah longsor

• Bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah

• Gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro

• Flora dan fauna yang ada memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa diantaranya

adalah jenis endemik, terutama pada daerah-daerah yang belum terjamah

manusia atau karena mempunyai afinitas terhadap susunan batu gamping di

tempat itu, seperti tanaman calcicolous.

• Habitat dalam gua yang khas merupakan habitat yang cenderung gelap gulita,

tanpa cahaya yang masuk.

• Sumber energi yang ada umumnya berasal dari luar. Senyawa organik seperti

bangkai, kotoran kelelawar dan burung serta bagian tumbuhan yang terbawa

aliran air dalam gua itu adalah sumber energi bagi organisme gua.

Permasalahan dan konservasi kawasan karst.

Permasalahan yang menghadang kawasan karst a.l., kekeringan, banjir, deforestasi,

runtuhnya permukaan kawasan, pencemaran air bawah tanah, perusakan obyek

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 22

Page 23: Bahan Ajar Ekoling

alam seperti penambangan batu gamping serta perubahan tataguna lahan. Kawasan

karst pada umumnya peka erosi, terutama bila derajat kemiringan tebing-tebingnya

besar seperti pada conical atau towerkarst

Prinsip-prinsip Pengelolaan Kawasan Karst Berdasarkan Tipe Kawasannya

(Kantor MENLH & Yayasan Jatidiri, 1998).

Jenis/Tipe Kawasan Karst Bentuk Pengelolaan.

1. Kawasan karst yang dapat dieksploitasi => Eksploitasi terkendali

2. Kawasan karst yang mempunyai nilai geologi dan sosial budaya penting => Cagar

budaya dan ilmu pengetahuan.

3. Kawasan karst yang mempunyai potensi wisata => Taman wisata alam

4. Kawasan karst dengan sumberdaya alam penting => Cagar alam

5. Kawasan karst dengan ekosistem asli dan langka => Taman nasional

6. Kawasan karst yang memiliki keunikan fisik, biologi dan geologi atau habitat jenis-

jenis flora/fauna terancam punah yang memiliki nilai konservasi, ilmu pengetahuan,

sejarah evolusi dan keindahan => Warisan alam dunia (Natural world heritage)

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Goa karstSungai bawah tanah

calcicolous. kelelawar

23

Page 24: Bahan Ajar Ekoling

7. Ekosistem Binaan

Ekosistem binaan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan memanfaatkan

kondisi sumberdaya alam yang ada.

Contoh : sawah, perkebunan, daerah transmigrasi dll

Pembuatan ekosistem binaan selalu memerlukan syarat tertentu agar kondisi ekosistem

tersebut dapat lestari.

ARUS ENERGI

Matahari - Sumber Energi Utama

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Sawah

Daerah transmigrasi

Perkebunan kelapa sawit

24

Page 25: Bahan Ajar Ekoling

Matahari memancarkan sinar selama miliaran tahun ke bumi dan hal ini akan

berlangsung terus. Sinar matahari terdiri dari cahaya yang kasat mata dan tidak kasat

mata. Cahaya yang tidak kasat mata terdiri dari sinar infrared (infra merah) dan sinar

ultraviolet (ultra ungu). Bagian terbesar dari sinar matahari yang sampai ke permukaan

bumi terdiri dari cahaya yang kasat mata.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Spektrum Sinar Matahari

25

Page 26: Bahan Ajar Ekoling

Matahari juga merupakan sumber energi dalam proses alami yang terjadi di lingkungan

hidup:

Sinar matahari membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan,

binatang dan manusia. Atmosfer dan Pemanasan Global

Sinar matahari menyebabkan terjadinya angin. Perbedaan panas di permukaan

bumi mempengaruhi suhu dan tekanan udara di atmosfer, sehingga terjadi aliran

udara dan angin

Sinar matahari menyebabkan terjadinya Siklus Air. Sinar matahari menyebabkan

penguapan air yang terdapat di sungai, danau dan laut. Air menguap dan

menjadi awan. Awan tersebut terbawa angin dan akhirnya jatuh lagi sebagai

hujan. Begitu seterusnya proses terjadinya siklus air. Siklus Air

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Dengan bantuan sinar matahari, karbon dioksida (CO2) diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan. Proses itu disebut fotosintesis. Tanaman ini akan dimakan oleh hewan dan selanjutnya hewan tersebut akan dimakan oleh manusia atau hewan lain.

26

Page 27: Bahan Ajar Ekoling

Sinar matahari menyediakan beberapa sumber energi lain, seperti minyak bumi,

batu bara, tenaga air.

Kebutuhan Energi Bagi Manusia

Kebutuhan dasar energi bagi manusia dapat dipenuhi oleh makanan, dan sinar matahari

yang berupa cahaya kasat mata dan

panas.

Energi berupa makanan: bila kita makan akan mendapatkan energi yang

tersimpan di dalam makanan (misalnya nasi, sayur, daging).

Energi yang berasal dari makanan tersebut digunakan untuk fungsi tubuh (mis.

bernapas, pertumbuhan) dan untuk kegiatan-kegiatan lain (mis. berjalan, bekerja).

Kebutuhan energi rata-rata setiap orang berkisar antara 8000 - 10.000 kJ per hari.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Keseimbangan Antara Energi yang Diterima dan Energi yang Dipantulkan

Matahari memancarkan sinar terus menerus ke bumi, yang padadasarnya sinar tersebut mengalami proses diterima dan dipantulkan. Karena itu dapat diketahui bahwa sinar matahari merupakan arus energi yang dipancarkan bagi kehidupan.

27

Page 28: Bahan Ajar Ekoling

PEMANFAATAN ENERGI

Terdapat bermacam-macam bentuk energi yaitu: energi cahaya, energi panas, energi

gerak, energi listrik, dan energi kimia.

Contoh:

Energi cahaya (cahaya dan sinar yang tidak kelihatan): adalah energi yang

sangat kuat, misalnya sinar laser, sinar radioaktif. Energi sinar matahari dapat

diubah menjadi energi listrik.

Energi kimia: adalah energi yang tersimpan dalam bahan bakar atau bahan

makanan. Bila minyak bumi (bahan bakar) dibakar, energi kimia dalam minyak

bumi berubah menjadi energi panas dan energi cahaya.

Energi gerak: adalah energi yang dimiliki oleh benda bergerak. Angin adalah

udara yang bergerak. Angin dapat menumbangkan pohon. Energi angin,

misalnya dapat memutar kincir dan menggerakkan kapal layar.

Untuk mendapatkan bentuk energi yang sesuai dengan kebutuhan, manusia harus

merubah satu bentuk energi ke bentuk lainnya.

Sumber Energi

Sumber Energi Terbarui

Sumber energi terbarui dapat digunakan tanpa batas waktu dan tidak akan pernah habis

karena dapat dipulihkan dalam waktu relatif singikat, misalnya. tenaga air (karena

terjadinya siklus air) atau panas bumi dan sinar matahari langsung.

1. Tenaga Air

Air yang mengalir dapat digunakan sebagai sumber energi gunamendapatkan

energi gerak (kincir air) atau energi listrik (PLTA).Pada pembangkit listrik tenaga

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 28

Page 29: Bahan Ajar Ekoling

air, sebuah turbin yang dialiri air dapat mengaktifkan sebuah generator, yang

menghasilkan energi listrik.

Untuk PLTA yang dapat menghasilkan energi listrik besar, harus dibuat sebuah

bendungan air dengandalam bentuk sebuah danau yang dapat menampung

banyak air , sehingga mampu menggerakkan sebuah turbin.

Keuntungan dari pembuatan bendungan adalah untuk memperbesar volume air

yang digunakan menggerakkan turbin, karenanya energi listrik yang dihasilkan

juga besar. Sedangkan untuk membuat bendungan, terkadang harus dilakukan

penggusuran lahan maupun pemukimamn. penduduk.

2. Panas Bumi

Panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari dalam perut bumi. Secara

alami, di dalam bumi terdapat energi panas yang mengalir (magma) ke

permukaan bumi dimana terdapat gunung berapi.

Jadi panas bumi ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas yang langsung

dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Panas bumi adalah sumber energi yang tidak dapat dipindahkan (dialirkan),

karena itu PLTP harus dibangun di daerah dimana terdapat gunung berapi.

Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi, oleh karena itu sangat tepat bila

digunakan panas bumi sebagai sumber energi.

3. Biomassa

Biomassa adalah keseluruhan makhluk (hidup atau mati), misalnya tumbuh-

tumbuhan, binatang, mikroorganisme dan bahan organik (termasuk sampah

organik).

Unsur utama dari biomassa adalah bermacam-macam zat kimia (molekul) yang

sebagian besar mengandung atom karbon (C).

Bila kita membakar biomassa, karbon tersebut dilepaskan ke udara dalam

bentuk karbon dioksida (CO2).

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 29

Page 30: Bahan Ajar Ekoling

Selain dari pembakaran biomassa, CO2 juga dapat dihasilkan dari proses

pembusukan oleh mikroorganisme.

Untuk selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan oleh tanaman dalam proses

fotosintesis. Proses pelepasan dan penggunaan CO2 itu disebut Siklus Karbon.

Biomassa dapat digunakan untuk:

1. Makanan ternak

2. Bahan bakar

3. Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik

(misalnya, sampah organik, kotoran hewan) oleh mikroorganisme. Unsur utama dari

biogas adalah gas metana (CH4) dan sisanya antara lain karbon dioksida (CO2),

nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2). Biogas dapat digunakan sebagai bahan

bakar.

4. Sampah Organik

Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Bila

sampah organik dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut dapat digunakan

untuk menghasilkan biogas. Biogas dapat menghasilkan energi listrik (PLTG)

dan energi panas (kompor biogas).

5. Tenaga Angin

Tenaga angin dapat dimanfaatkan, misalnya untuk mendorong kapal layar,

menggerakkan mesin atau untuk menghasilkan energi listrik (misalnya, kincir

angin).

Untuk menggerakkan kincir angin diperlukan kecepatan angin rata-rata 4 m/s

dalam setahun. Di Indonesia kondisi ini dapat ditemukan di beberapa tempat di

Nusa Tenggara.

Di antara energi terbarui, tenaga angin dan tenaga air saat ini merupakan energi

yang paling hemat biaya.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 30

Page 31: Bahan Ajar Ekoling

Sumber Energi Tak Terbarui

Keberadaan sumber energi tak terbarui sangat terbatas, karena proses

pembentukannya memerlukan waktu sangat panjang (mencapai jutaan tahun). Proses

pembentukannya (kembali) berjalan sangat lama dibandingkan dengan eksploitasinya,

sehingga sumber energi tersebut dapat habis.

Sumber Energi Tak Terbarui dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Bahan bakar fosil

2. Bahan bakar nuklir.

1. Bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil berupa minyak bumi, gas bumi dan batu bara yang selama jutaan

tahun terbentuk dan tersimpan di dalam bumi, berasal dari mikroorganisme, tumbuh-

tumbuhan dan binatang yang mati berjuta tahun silam. Proses pembentukan sumber

energi fosil memerlukan tekanan dan suhu tinggi yang terdapat di dalam bumi.

Minyak Bumi

Minyak bumi adalah cairan berwarna hitam yang merupakan campuran

bermacam-macam jenis molekul hidrogen-karbon, sehingga bila dibakar akan

menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

Minyak bumi terdapat di bawah permukaan bumi pada kedalaman 500 - 2500 m.

Untuk itu minyak mentah ini harus dipompa keluar kemudian dialirkan ke

instalasi penyulingan minyak guna diproses untuk mendapatkan bermacam-

macam jenis bahan bakar minyak misalnya, (bensin, solar, minyak tanah)

Selain digunakan sebagai bahan bakar, minyak bumi juga dipakai untuk bahan

baku dalam industri plastik dan kimia.

Sebagai sumber energi, minyak bumi sesuai untuk keperluan transportasi,

misalnya untuk bahan bakar kendaraan, karena mempunyai kandungan energi

yang tinggi setiap volumenya.

Gas Bumi

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 31

Page 32: Bahan Ajar Ekoling

Proses pembentukan minyak bumi selalu diikuti oleh pembentukan gas bumi.

Gas bumi terutama terdiri dari gas metana (CH4) yaitu sebesar 75 - 95% dan

sedikit karbon dioksida (CO2) serta belerang.

Gas bumi digunakan, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik dengan bahan

bakar gas (LPG). Selain sebagai pemasok keperluan energi, gas bumi juga

digunakan untuk bahan baku dalam industri pupuk.

Karena gas bumi mengandung metana (CH4) dalam jumlah besar, gas tersebut

menyebabkan efek rumah kaca jika tidak dibakar.

Batu Bara

Batu bara juga berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang dan mikroorganisme

yang mati jutaan tahun lalu, setelah melalui proses yang sangat lama disertai

pengaruh panas dan gerakan bumi kemudian membentuk lapisan-lapisan tebal

dan tertimbun di dalam tanah.

Batu bara mudah dieksploitasi dan diangkut ke tempat tujuan. Terdapat dua

sistem penambangan batu bara, yaitu Pertambangan Dalam (Underground

Mining) dan Pertambangan Terbuka (Open Pit Mining).

Pertambangan Dalam adalah sebuah tambang yang terdapat di dalam tanah

memiliki satu atau lebih terowongan yang menerobos masuk ke dalam lapisan

batu bara. Melalui sebuah terowongan itu, penambang-penambang membuat

terowongan-terowongan lain menuju ke lapisan batu bara.

Pertambangan Open Pit adalah pertambangan batu bara yang terdapat di

permukaan tanah, jadi tidak memerlukan lubang yang dalam, tetapi hanya

mengeruk lapisan tanah dan memindahkannya ke tempat lain. Sesudah semua

batu bara tergali, lapisan tanah dikembalikan menjadi tanah pertanian atau

diubah menjadi taman.

Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu batu bara

dapat juga digunakan di berbagai industri, antara lain peleburan logam dan

industri semen.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 32

Page 33: Bahan Ajar Ekoling

Di Indonesia, batu bara banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera.

Persediaan batu bara di Indonesia sangat melimpah dan diperkirakan dapat

digunakan selama beberapa abad mendatang bila angka tingkat eksploitasinya

tetap

Gambar proses terjadinya batubara

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 33

Page 34: Bahan Ajar Ekoling

Uranium

Sumber energi tak terbarui selain bahan bakar fosil adalah bahan bakar nuklir.

Uranium merupakan bahan bakar nuklir utama. Seperti batu bara, uranium juga

terdapat di dalam tanah, dan untuk mengeksploitasinya harus dilakukan

penambangan.

Energi dari uranium tidak dilepaskan melalui proses pembakaran (seperti batu

bara, minyak bumi), tetapi melalui proses reaksi khusus berupa pemisahan inti

atom yang akan menghasilkan energi sangat besar. Pemisahan satu atom

uranium akan melepaskan beberapa neutron yang akan membantu proses

pemisahan atom uranium lainnya. Proses pemisahan tersebut berjalan cepat

disertai energi tinggi berupa energi panas.

Energi panas yang dihasilkan, antara lain digunakan untuk memanaskan air

sehingga terbentuk uap. Di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) uap

tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin dan selanjutnya turbin akan

menggerakkan generator listrik.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 34

Page 35: Bahan Ajar Ekoling

DAMPAK PEMAKAIAN ENERGI TERHADAP LINGKUNGAN

Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (mis. minyak bumi, batu

bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida

(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam,

smog dan pemanasan global).

Selain merupakan bahan bakar fosil yang menghasilkan pencemaran paling tinggi

(SO2), batu bara juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.

Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk

mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh

minyak akan mencapai 2 ton sedangkan darioleh gas bumi hanya 1,5 ton.

Emisi CO2 (Karbon dioksida)

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 35

Page 36: Bahan Ajar Ekoling

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.

Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat,

sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. Langkah-langkah

pengurangan emisi CO2 tersebut antara lain dengan efisiensi penggunaan energi di

berbagai sektor,misalnya industri, transportasi, dan rumah tangga.

Emisi NOx (Nitrogen oksida)

Emisi NOx adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi

NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk

pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya

kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik).

Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asamnitrat (HNO3) yang dapat

menyebabkan terjadinya hujan asam

Emisi SO2 (Sulfur dioksida)

Emisi SO2 adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan

bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi

SO2 juga berasal dari kegiatan manusia.

Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang

menyebabkan terjadinya hujan asam

Emisi CH4 (Metana)

Emisi CH4 adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas

bumi yang tidak dibakar,karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana

merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

Emisi CH4 (Metana)

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 36

Page 37: Bahan Ajar Ekoling

Emisi CH4 adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari

gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas

metana.

Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan

global.

Hujan Asam

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan

membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan

asam kuat.

Penyebaran dan perubahan zat-zat pencemar disebut Transmisi. Jika dari awan

tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6

yang merupakan pH "hujan normal"), yang dikenal sebagai "hujan asam".

Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi

asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman produksi.

Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di

dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya

bangunan (karat, lapuk).

Pemanasan Global

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya kadar gas rumah kaca (CO2,

CH4 dll.) di udara.

Gas-gas tersebut menyerap sinar matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga

suhu atmosfer menjadi naik.

Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air

laut.

Smog

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas

NOx, SO2, O3. di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor,

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 37

Page 38: Bahan Ajar Ekoling

dan kegiatan industri. Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi suatu negara

pada suatu masa tertentu, dapat digunakan perhitungan sebagai berikut:

Konsumsi Energi = P + I + Pu - E - Pa

Keterangan:

P = Produksi energi dalam negeri

I = Impor sumber energi (minyak bumi, batubara dll.)

Pu = Penggunaan stok produksi (yang terdapat di dalam tangki dll.)

E = Ekspor sumber energi (minyak bumi, gas bumi dll.)

Pa = Penambahan stok produksi (yang terdapat di dalam tangki dll.)

Untuk mengetahui konsumsi energi rata-rata per orang, dapat dilakukan dengan cara

membagi konsumsi energi keseluruhandengan jumlah penduduk.

KONSERVASI DAN PENGHEMATAN ENERGI

Konservasi energi adalah penggunaan energi disertai usaha-usaha mencari teknologi

baru dengan memanfaatkan sumber energi terbarui (misalnya sinar matahari, tenaga

air, panas bumi) dengan lebih efisien.

Untuk jangka panjang hal itu dapat berarti, menggunakan energi sedemikian rupa

sehingga dapat menekan kerugian energi seminimal mungkin. Sedangkan untuk jangka

pendek, konservasi energi dapat dilakukan melalui langkah-langkah penghematan

energi.

Terdapat empat instrumen untuk melaksanakan konservasi energi, yaitu informasi,

insentif, pengaturan dan harga energi.

Instrumen informasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konservasi energi,

mencakup kampanye hemat energi, antara lain penyuluhan hemat energi,

pelatihan konservasi energi, pendidikan.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 38

Page 39: Bahan Ajar Ekoling

Instrumen insentif merupakan faktor pendorong para pengguna energi agar

berupaya melaksanakan program konservasi energi, mencakup program, antara

lain, keringanan pajak, keringanan bea masuk, pinjaman lunak.

Instrumen pengaturan bertujuan agar program konservasi energi dapat

dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu.

Instrumen harga energi merupakan alat yang sangat efektif untuk mendorong

pemanfaatan energi secara efisien. Proyek konservasi energi dipandang kurang

penting, karena harga minyak bumi masih murah dan terjangkau masyarakat,

sehingga mereka tidak melihat perlunya konservasi energi sepanjang mereka

tidak terbebani harga minyak bumi.

PENERAPAN ASAS-ASAS EKOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA,

BERMASYARAKAT DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM

Cabang Ilmu Ekologi :

1. Ekologi Hewan

2. Ekologi Tumbuhan

3. Ekologi Manusia

Menurut Wibster’s New Morld Dictionary, Ekologi manusia berarti ilmu yang mempelajari

penyebaran masyarakat manusia dalam hubungannya dengan sumber materi

(kekayaan alam) serta pola sosial budaya sebagai akibat adanya hubungan tersebut.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 39

Page 40: Bahan Ajar Ekoling

Komponen yang saling berpengaruh dalam ekologi manusia adalah :

1. Komponen Manusia (penduduk)

2. Komponen Daya Dukung Alam (lingkungan)

3. Komponen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek)

4. Komponen Organisasi

Keempat komponen ini saling tergantung dan mempengaruhi dan membentuk suatu

sistem yang disebut Ecological Complex atau Neo Ecology, (Schnore dan Ducan, 1958)

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

ManusiaFokus utamapembahasan mengenai

ekologi

40

Mengapa ?

Segala kegiatan manusia tidak sekedar biotik individual, tetapi juga bersifat sosiokultural yang melibatkan segala macam segi kehidupan

Page 41: Bahan Ajar Ekoling

Hubungannya :

Makin banyak penduduk, maka makin banyak pula sumberdaya alam yang harus

diambil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengolahan kekayaan alam ini sangat

bergantung pada daya dukung alam (lingkungan) yang ada.

Agar dapat mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam secara baik diperlukan ilmu

pengetahuan dan teknologi.Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang

dengan baik apabila masyarakat manusia (penduduk) mempunyai sistem organisasi

yang baik.

Kehidupan Masyarakat

1. Masyarakat Berburu

- Berpindah-pindah

- Mahir menggunakan senjata primitifnya

- Menguasai lingkungan alam sekitarnya untuk mencari sumber makan dan

sumber air

- Tingkat populasinya rendah, belum mengenal teknologi

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Gambar Sistem Ekologi Manusia

PENDUDUK

IPTEK

LINGKUNGAN

ORGANISASI

41

Page 42: Bahan Ajar Ekoling

- Daya tahan tubuh kuat, mampu bertahan dalam kondisi alam apapun

- Tidak mengenal konservasi sumberdaya alam

- Kerusakan lingkungan disebabkan karena penggunaan api.

2. Masyarakat Pertanian

- Hidup menetap dekat lahan pertaniannya

- Berusaha menyerap teknologi baru di bidang pertanian.

- Menguasai jenis tanaman dan hewan yang sesuai dengan lingkungan alamnya.

- Tingkat populasinya tinggi menambah luas lahan pertanian.

- Daya tahan hidupnya baik (ada stok pangan dan tempat penyimpanan)

- Sudah mengenal konservasi sumberdaya alam.

- Kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida.

3. Masyarakat Industri

- Hidup menetap walaupun tidak dekat dng tempat kerja (kemudahan

transportrasi)

- Penggunaan teknologi baru, banyak menyerap tenaga kerja.

- Menguasai teknologi baru dan menghasilkan produk yang berlimpah

- Tingkat populasi sedang , daya tahan tubuh berkurang karena banyak polusi

(timbulnya penyakit-penyakit baru)

- Mengeruk kekayaan alam secara besar-besaran

- Konservasi sumberdaya alam diperhatikan karena adanya kekhawatiran

berkurangnya daya dukung alam.

- Terjadinya kerusakan lingkungan akibat pencemaran dan penggunaan energi

yang berlebihan

Kerusakan Daya Dukung Alam

1. Kerusakan karena Faktor Internal

Berasal dari alam (letusan gunung berapi, gempa bumi, kebakaran hutan, banjir)

2. Kerusakan karena Faktor Eksternal

Berasal dari ulah manusia (pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah,

penambangan)

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK KAJIAN LINGKUNGAN

Sistem Informasi Kebakaran

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 42

Page 43: Bahan Ajar Ekoling

Sistem Informasi Kebakaran merupakan suatu sistem pengolahan dan dan distribusi

data kebakaran kepada para stakeholder terkait hingga di tingkat lapangan yang

bertujuan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan

dan lahan yang efektif. Sistem ini terdiri dari aspek pengumpulan data, pengolahan dan

analisa serta pendistribusian informasi kebakaran.

Sistem ini biasanya didukung dengan sistem komputer serta teknologi ainnya seperti

telekomunikasi, internet, penginderaan jauh atau Sistem Informasi Geografis.

Data input dapat digolongkan menjadi 2, yaitu data statis dan dinamis.

Data statis merupakan data yang tidak berubah atau berubah dalam kurun waktu

yang cukup panjang seperti jaringan sungai, batas administrasi, rencana tata

ruang atau jaringan jalan. Demikian pula halnya dengan data yang tidak mungkin

berubah dalam waktu 1 minggu atau 1 bulan karena memerlukan sumberdaya

dan biaya yang terlalu tinggi untuk melakukannya,

contohnya seperti data penutupan vegetasi, peta bahan bakar, dlsb.

Sedangkan data dinamis merupakan data yang selalu berubah secara terus

menerus seperti data cuaca, indeks kekeringan serta data hotspot harian.

Secara garis besar, terdapat 3 output utama dari sistem informasi

kebakaran :

1. Sistem Peringatan Dini Kebakaran atau Fire Early Warning System

2. Pemantauan dan Deteksi Kebakaran atau Fire Detection and Monitoring,

3. Penilaian Dampak Kebakaran atau Fire Impact Assessment

Ekologi dan Ilmu Lingkungan 43