bahan 3

3
62 BAB III PERMASALAHAN Dalam memulai sebuah proses perencanaan dan perancangan Gereja Kristen Protestan Oikumene di Kebon Jeruk, Penyusun perlu mengetahui permasalahan- permasalahan apa seaja yang mungkin akan dihadapi selama proses perancangan. Permasalahan tersebut kemudian dibagi menjadi 3 kategori, yaitu permasalahan yang berkaitan dengan aspek lingkungan, aspek manusia, dan aspek bangunan. III. 1. Aspek Lingkungan Lokasi tapak yang berada tepat di pertigaan yang sangat padat menimbulkan banyak masalah yang memerlukan penyelesaian secara arsitektur. Di bawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengn aspek lingkungan yang harus diselesaikan dalam perencanaan dan perancangan Gereja Kristen Protestan Oikumene Kebon Jeruk : Bagaimana Gereja memodifikasi iklim mikro, agar jemaat dapat melakukan aktifitas di dalam dan di luar ruangan dengan nyaman? Bagaimana melakukan penzoningan ruang dalam Gereja yang tepat agar ruang- ruang yang hadir dapat berfungsi secara maksimal? Bagaimana menentukan alur pencapaian (untuk manusia, kendaraan dan servis) dari dan ke dalam Gereja agar tidak mengganggu satu sama lain?

description

.

Transcript of bahan 3

Page 1: bahan 3

62

BAB III

PERMASALAHAN

Dalam memulai sebuah proses perencanaan dan perancangan Gereja Kristen

Protestan Oikumene di Kebon Jeruk, Penyusun perlu mengetahui permasalahan-

permasalahan apa seaja yang mungkin akan dihadapi selama proses perancangan.

Permasalahan tersebut kemudian dibagi menjadi 3 kategori, yaitu permasalahan yang

berkaitan dengan aspek lingkungan, aspek manusia, dan aspek bangunan.

III. 1. Aspek Lingkungan

Lokasi tapak yang berada tepat di pertigaan yang sangat padat

menimbulkan banyak masalah yang memerlukan penyelesaian secara arsitektur. Di

bawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengn aspek

lingkungan yang harus diselesaikan dalam perencanaan dan perancangan Gereja

Kristen Protestan Oikumene Kebon Jeruk :

• Bagaimana Gereja memodifikasi iklim mikro, agar jemaat dapat melakukan

aktifitas di dalam dan di luar ruangan dengan nyaman?

• Bagaimana melakukan penzoningan ruang dalam Gereja yang tepat agar ruang-

ruang yang hadir dapat berfungsi secara maksimal?

• Bagaimana menentukan alur pencapaian (untuk manusia, kendaraan dan servis)

dari dan ke dalam Gereja agar tidak mengganggu satu sama lain?

Page 2: bahan 3

63

III. 2. Aspek Manusia

Aspek sosiologis humanis juga menjadi perhatian dalam perencanaan dan

perancangan Gereja Kristen Protestan Oikumene Kebon Jeruk. Di bawah ini adalah

permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aspek manusia yang harus

diselesaikan dalam perencanaan dan perancangan Gereja Kristen Protestan

Oikumene Kebon Jeruk :

• Bagaimana memenuhi kebutuhan fisik dan psikis jemaat yang hendak beribadah

dalam Gereja?

• Bagaimana membuat organisasi ruang yang informatif bagi jemaat yang baru

datang ke Gererja ini?

III. 3. Aspek Bangunan

Selain kedua faktor di atas, penciptaan sebuah bangunan yang secara

fungsionan layak juga menjadi pertimbangan yang kerap kali menimbulkan

permasalahan-permasalahan. Di bawah ini adalah permasalahan-permasalahan yang

berkaitan dengn aspek manusia yang harus diselesaikan dalam perencanaan dan

perancangan Gereja Kristen Protestan Oikumene Kebon Jeruk :

• Bagaimana bentuk massa Gereja yang dapat memanfaatkan potensi-potensi

iklim yang ada?

• Bagaimana penyelesaian kulit bangunan yang baik agar panas matahari tidak

langsung masuk ke dalam ruang-ruang fungsional?

Page 3: bahan 3

64

• Bagaimana mengatur hubungan antar ruang dalam Gereja yang baik agar fungsi

ruang yang satu dengan yang lain tidak saling mengganggu?

• Bagaimana menciptakan tata cahaya, tata suara, dan tata elektrikal yang baik

guna mewadahi semua kegiatan yang berlangsung di dalam Gereja ini?

• Bagaimana Gereja memanfaatkan kembali curah hujan yang cukup besar di

daerah beriklim tropis basah?

• Bagaimana memfasilitasi kebutuhan parkir jemaat, baik yang menggunakan

mobil, motor, ataupun sepeda?

• Bagaimana pemanfaatan teknologi-teknologi tepat guna dalam pencitraan

Gereja Kristen Protestan Oikumene Kebon Jeruk sebagai bangunan berarsitektur

tropis?