BAHAGIA DENGAN ZAKAT

36
Media Komunikasi Daarut Tauhiid Peduli DT PEDULI @DTPEDULI WWW.DTPEDULI.ORG @DTPEDULI BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Transcript of BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Page 1: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Media Komunikasi Daarut Tauhiid Peduli

DT PEDULI @DTPEDULIWWW.DTPEDULI.ORG @DTPEDULI

BAHAGIADENGAN ZAKAT

Page 2: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

BERKAH BINGKISAN LEBARAN

Page 3: BAHAGIA DENGAN ZAKAT
Page 4: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Berbahagia dengan Zakat

Sapa Redaksi

Seputar IslamKabar DT Peduli

Curhat Keluarga

Hidup Bugar Fokus

Pena Sahabat

Galeri

Info Sahabat

Kabar Cabang

KeuanganHikmah

Serba Serbi

Sali & Seli

Cinta Wakaf

Kolom Aa Gym

Hikayat

hal

halhal

hal

halhal

hal

hal

halhal

halhal

hal

hal

hal

hal

hal

Bahagia Tunaikan Zakat

Zakat dari Uang Asuransi

Segala Kebaikan Zakat

Bijak Menyikapi Perlakuan Orangtua

Salat yang Mengubah Diri

Zakat, Solusi Kesenjangan Sosial

Berniaga dalam Keberkahan

MEI 2019

Bahagia Dengan Zakat

Program Orang Tua Asuh, Cetak Santri AIS Berprestasi

Helvy Tiana Rosa Se-bait Kisah Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api

Masya Allah, Kesembuhan Didapat karena Berwakaf

Nabi Ayub (1):Sakit Pembuka Tabir (Kebahagiaan) Kehidupan tanpa

Pamrih

4

235

24Salamhal

6

267

28InfohalSinergi Bangun Negeri dengan Yayasan Bakrie Amanah

2912

Jejak Programhal

Mudik Difabel, Program Memuliakan Sesama10

30 16

3117

32

3320

3421

Kolom A DedahalSemangat Bermanfaat22

daftarisi

Swadaya Edisi No 202,

JULI 2019

BAHAGIA TUNAIKAN ZAKAT

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 257 Tahun 2016 LAZ Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, Dewan Redaksi H. Herman, Hendra Irawan, H.Dikdik Sodikin, Nurhayati. Tim Redaksi Sansan Darajat, Smart TauhiidKoresponden Cabang & Unit DT Peduli Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862e-mail [email protected] website www.dtpeduli.org

S adayawMedia Komunikasi Darut Tauhid (DT) Peduli

Sesungguhnya pada 2,5 persen harta yang kita miliki, ada hak orang lain yang harus ditunaikan.

Ajaran Islam menamainya zakat. Kita pun harus meyakini, apa pun aturan yang Allah SWT tetapkan, termasuk menunaikan zakat, pasti ada hikmah bagi yang melaksanakannya. Begitu pun ada dampak positif yang dirasakan penerimanya.

Zakat yang ditunaikan, khusus­nya melalui lembaga yang tepercaya seperti Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli, akan memberikan manfaat yang luas bagi penerimanya. Mereka tidak sekadar menerima dana zakat, tapi ada bimbingan secara rutin yang men­jadikan mereka kuat tauhidnya, tinggi pendidikannya, dan mandiri secara ekonomi.

Salah satu kebaikan lain dari menunaikan zakat ialah membantu mengurangi tindakan kriminalitas. Seperti perampokan, jambret, dan beragam jenis pencurian lainnya, yang diakibatkan kemiskinan, minimnya pendidikan, dan kurangnya iman.

Maka, mari tunaikan zakat dengan hati yang bahagia. Karena dengan berzakat, maka kita membantu merin­gankan beban sesama dan mengurangi tindakan kejahatan. “Dan berbuat bai-klah kepada orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,” (QS. al­Qoshosh [28]: 77)

4

sapa redaksi

Page 5: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

H. Herman, M.SosDirektur Utama DT Peduli/Ketua Fozwil Jabar

Oleh:

Allhamdulillah, Daarut Tauhiid (DT) Peduli sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) hingga hari ini masih diberikan kepercayaan oleh para muzakki. Sehingga, setiap kegiatan atau program yang digulirkan dapat terlaksana dengan lancar. Terlebih keberlangsungan program-program itu sangat tergantung dari para muzakki yang notabenenya memiliki dana tersebut karena, posisi DT Peduli hanya sebagai jembatan yang menyam-bungkan antara muzakki dengan mustahik.

BERBAGI KEBAIKAN ZAKAT

Selama ini dari program­program yang ada, baik itu program pendidikan, kesehatan, kemanu­sian, dan ekonomi, alhamdulillah berjalan lancar. Itu semua berkat dukungan dari para muzakki. Maka atas nama lembaga DT Peduli dan para penerima manfaat yang selama ini tidak dapat bertemu lang­sung dengan para muzakki, kami menghaturkan ucapan ‘Jazakumullah khairan khasiran’ kepada para donatur yang mempercayakan penyaluran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui DT Peduli. Insya Allah selama kerja sama ini terus berjalan den­gan baik, maka akan menimbulkan efek yang lebih banyak atau lebih baik kepada para mustahik.

Apa efek yang baik itu? Di antaranya: (1) Prose­dur penyaluran dana sehingga dana­dana untuk mustahik ini dapat dipilih penyalurannya kepada asnaf-asnaf yang benar­benar membutuhkan, (2) Dari sisi dampak programnya bisa lebih besar dan bermanfaat ketika menyalurkan melalui lembaga amil zakat seperti DT Peduli, dan (3) Para muzakki­nya juga terjaga niatnya, karena tidak langsung ber­temu dengan penerima bantuan.

Sinergi antara DT Peduli, muzakki, dan musta­hik melalui berbagai program yang ada merupakan wujud dari kebaikan zakat. Apalagi kita ketahui zakat merupakan kewajiban setiap Muslim yang memenuhi syaratnya (nishab dan haul). Zakat se­bagai salah satu dari rukun Islam termasuk ibadah yang berkaitan dengan harta, dan ketika ditunaikan secara baik dan benar, maka zakat akan memiliki dampak atau manfaat lebih banyak bagi mereka yang berhak menerimanya.

Ada pun dari sisi pahala, sudah pasti akan men­galir kepada muzakki, karena ibadah ini hukumnya wajib bagi yang sudah memenuhi syarat­syaratnya. Pahala yang didapat sangat besar karena menaati hukum Allah dan melaksanakan perintah­Nya. Man­

faat lain, apabila zakat ini dikelola dan ditunaikan dengan baik maka dapat mengurangi angka ke­miskinan, baik itu secara nasional maupun minimal di lingkungan terdekat. Kita tahu potensi zakat di Indonesia sangatlah besar, mencapai Rp217 triliun. Jika angka itu terserap dengan baik, dan didistri­busikan kepada para mustahik melalui berbagai program yang bersifat berkesinambungan, maka pasti ada perubahan signifikan di negeri ini.

Untuk itu, DT Peduli selalu berusaha mengelola dan menyalurkan zakat secara profesional. Diran­canglah program­program yang sifatnya produktif dan berrkesinambungan. Program yang mampu mengubah kondisi seseorang yang tadinya musta-hik menjadi muzakki. Minimal menjadi orang yang layak untuk mengeluarkan infak dan sedekah. []

5

kabar DT Peduli

Page 6: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

BERBAHAGIA DENGAN ZAKATSALAH satu makna zakat secara bahasa adalah thoharah, yaitu bersih. Kebersihan ini bermakna bersihnya harta muzakki dari kotoran yang bisa merusak keberkahan harta tersebut. Keberkahan harta akan membahagiakan siapa pun yang menerima dan menikmatinya.

Fata FauziKepala Cabang DT Peduli Depok

Oleh:

salam

6

Seorang Muslim akan merasakan kebahagiaan dengan segala keberkahan harta yang ia mi­liki. Walaupun tidak melimpah, namun harta

yang tercabut keberkahannya akan menjadikan hati penuh ketakutan dan ketidaknyamanan atas harta tersebut.

Begitulah zakat yang membahagiakan. Selain membahagiakan pemiliknya, ia juga membahagia­kan penerimanya. Zakat hadir sebagai solusi atas kekurangan yang dihadapi oleh mustahik, yakni dengan zakat ini seakan Allah menyatakan setiap cobaan kekurangan yang diturunkan­Nya kepada seorang hamba Allah juga siapkan penawarnya yang dititipkan kepada saudaranya yang lain, se­hingga terjadi interaksi kebaikan antara keduanya.

Hal lain yang juga sangat membahagiakan, bahwa hati­hati yang menerima kebaikan yang ada dalam zakat, senantiasa memberikan untaian doa yang menenangkan pemberinya. Sesuai den­gan firman­Nya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentera-man jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. at­Taubah [9]: 103). Ketenangan akan Allah berikan melalui wasilah (perantara) dari doa para penerima kebaikan zakat kepada para pemberi zakat.

Selain ketenangan jiwa, apa yang dicari ma­nusia dalam kehidupan ini? Semua upaya yang mereka lakukan pada dasarnya untuk mencari

ketenangan itu. Seorang ayah berjibaku dalam pekerjaannya. Siang ia jadikan malam, malam ia jadikan siang, hanya ingin tenang melihat anak­anak dan keluarganya bahagia serta berkecukupan. Seorang pecinta dunia mengira ketenangan dan kebahagiaan itu ada dalam tumpukan harta yang mereka kumpulkan. Bagi pemburu jabatan, mereka mengira ketenangan ada dalam jabatan dan peng­hormatan yang ia inginkan. Namun, ternyata Allah hanya memberikan kebahagiaan kepada hati yang mendapatkan ketenangan, dan ketenangan itu di­dapatkan ketika ia berbagi kepada sesama.

Senyum syukur yang tampak dari wajah yang awalnya bersedih, akan tembus menyentuh hati orang­orang di sekitarnya. Ibarat wewangian, ke­tika harumnya semerbak menyentuh semua objek yang mengelilinginya, maka kebahagiaan yang terpancar dari zakat pun akan menyentuh semua orang yang terlibat di dalamnya. Berbahagialah manusia yang diberikan kemudahan hati dalam berbagi, tinggi untuk berempati, dan luas ketika bersimpati. Karena itu semua adalah kenikmatan yang membawanya kepada ketenangan jiwa. Hal yang sejatinya akan memberikan kebahagiaan dalam setiap potongan hidup manusia.

Page 7: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

ZAKAT, SOLUSI KESENJANGAN SOSIAL

ZAKAT merupakan salah satu dari rukun Islam, dan diwajibkan kepada Muslim yang sudah mencapai syarat wajib zakat. Dalam sejarahnya, zakat diterapkan secara efektif pada tahun

kedua hijriah, ketika Nabi Muhammad saw mengemban dua fungsi, yaitu sebagai Rasul Allah dan pemimpin umat.

kan dalam konteks yang sama dengan salat, tapi ti­dak dalam satu ayat. Banyak ditemukan pula hadis yang menjelaskan tentang kewajiban zakat, anca­man orang yang mengabaikan zakat, serta harta dan peruntukkan harta zakat untuk kelompok yang menerima zakat (mustahik).

Kewajiban zakat didasarkan pada al­Quran, hadis, dan ijma ulama. Di dalam al­Quran terdapat dua kata yang menunjukkan

makna zakat, yaitu kata az-zakat dan kata ash-shadaqah. Kata zakat diungkap sebanyak 30 kali dalam al­Quran, 27 kali di antaranya disebut dalam satu ayat bersama kata salat, dan satu kali disebut­

fokus

7

Page 8: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Selain bagian dari ibadah mahdah fardhiyah yang bersifat individual, zakat juga merupakan ibadah mu’amalah ijtima’iyah yang memiliki di­mensi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Zakat juga salah satu bentuk ibadah yang mempunyai keunikan tersendiri. Karena, terdapat dua dimensi sekaligus, yakni dimensi kepatuhan atau ketaatan seorang hamba kepada Allah, dan dimensi kepedu­lian terhadap sesama dalam hubungan sosial sesa­ma manusia.

Ketaatan kepada Allah ini didasarkan pada keyakinan keagamaan. Jika seseorang belum menunaikan zakatnya, maka ia merasa ibadahnya belum sempurna. Dalam kajian hukum Islam, keya­kinan keagamaan (faith) ini selaras dengan teori kredo, atau teori syahadah yang dikembangkan oleh Prof. Juhaya S. Pradja. Menurutnya, seseorang yang menganut suatu keyakinan atau agama diha­ruskan tunduk dan patuh kepada hukum agama yang dianutnya.

Sedangkan aspek kepedulian kepada sesama ini didasarkan pandangan bahwa manusia meru­pakan makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam men­jalani kehidupannya, manusia mengadakan inter­aksi dengan manusia lain.

Manusia hidup saling memerlukan dan mem­butuhkan antara satu dengan lainnya, selalu terjadi proses take and give. Seorang manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Bahkan, ilmu pen­getahuan yang diperolehnya juga berkat bantuan dan pertolongan orang lain.

Tidak dapat dipungkiri, zakat diwajibkan oleh agama untuk membantu orang­orang yang men­galami nasib tidak beruntung karena berbagai fak­tor yang melatarbelakanginya. Zakat diharapkan dapat mengangkat orang fakir dan miskin dari keti­dakberuntungan itu.

Zakat sesungguhnya merupakan jaminan sosial bagi mereka yang berhak mendapatkannya. Mer­eka tidak perlu sampai menengadahkan tangan untuk meminta ke sana­ke mari, apalagi menjadi­kan pengemis sebagai profesi. Maka, orang fakir dan miskin tersebut menjadi tanggung jawab bagi orang­orang kaya melalui kewajiban zakat yang ha­rus dikeluarkan.

Multiplier EffectZakat yang dibayarkan oleh muzakki (mereka

yang berkewajiban zakat), memberi keuntungan

8

Page 9: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

dan efek positif bagi berbagai pihak (multiplier ef-fect). Menumbuhkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara adil dan merata. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, otomatis akan melancarkan perputaran modal dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian pada umumnya. Ter­lebih, multiplier effect yang paling dirasakan adalah keharmonisan dan kebahagiaan yang terbangun karena Allah SWT.

Setiap manusia berasal dari satu nenek moyang (Adam dan Hawa), sehingga antara satu manusia dan manusia lainnya masih memiliki pertalian da­rah. Hubungan pertalian darah ini menunjukkan persudaraan. Pertalian darah akan lebih kokoh dan kuat lagi apabila diikat dengan kesamaan akidah, dan kebersamaan dalam keberagamaan.

Hubungan persaudaraan itu tidak hanya terba­tas pada bentuk memberi dan menerima, atau per­tukaran manfaat. Tapi, pada kasih sayang dan saling mencintai karena Allah SWT. Oleh karena itu, Islam menetapkan bahwa menghidupkan seseorang di­pandang sebagai menghidupkan seluruh manusia.

Prinsip zakat dalam mengurangi kesenjangan sosial, merupakan jalan atau sarana yang dilegalkan oleh agama dalam pembentukan modal. Dalam konteks ini, pembentukan modal tidak semata­ma­ta dari pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam, tapi juga berasal dari sumbangan wajib orang kaya yang menyisihkan sebagian kecil harta kekayaannya. Zakat juga berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pe­nyediaan sarana dan prasarana produktif.

Selain sebagai pilar untuk menumbuhkan kasih sayang, zakat pun merupakan salah satu bentuk

konkret dari jaminan sosial yang disyariatkan oleh Islam. Melalui zakat, kehidupan orang­orang fakir, miskin, dan orang­orang yang berhak menerima lainnya, akan teperhatikan dengan baik (QS. 5:2, QS. 51:19, dan QS. 70:24­25).

Sesungguhnya zakat bertujuan untuk menyuci­kan jiwa muzakki dari sifat kikir, dan menjadi pemu­rah. Ia juga merupakan tindakan preventif bagi tin­dakan terjadinya berbagai kerawanan sosial, yang umumnya dilatarbelakangi oleh kemiskinan dan ketidakadilan.

Zakat yang dikeluarkan oleh orang kaya itu dapat mengurangi kemiskinan yang mengun­tungkan bagi orang kaya dalam mengembang­kan hartanya. Salah satu faktor penting dalam pengembangan harta benda yakni faktor ke­amanan. Agar terwujudnya faktor keamanan ini, masyarakat perlu disejahterakan. Zakat yang dikeluarkan oleh orang­orang kaya menjadi salah satu jalan untuk menyejahterakan masyarakat. Dengan demikian, segala bibit kecemburuan sos­ial yang melahirkan berbagai gejolak sosial dapat diredam. (Elgana Mubarokah)

9

Page 10: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

10

jejak program

LEMBAGA Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid (DT) Peduli senantiasa menjadi garda paling depan untuk kepentingan sosial. Tahun demi tahun pasukan DT ini memberikan kontribusi terhadap

negeri dengan berbagai programnya. Saat Ramadhan, kesolidan semakin diperkuat untuk mencari rida Allah dengan menebar kebaikan. Salah satu program unggulannya adalah Mudik Difabel yang

dilaksanakan oleh Kantor Cabang DT Peduli Kota Bandung.

Mudik Difabel merupakan sebuah bentuk nyata untuk menghilangkan stigma, dis­kriminasi serta memperkuat penyeta­

raan hak penyandang difabel. Niat baik ini sudah menginjak tahun kelima. Antusiasme terhadap program ini bukan hanya dari penyandang difabel, namun juga dari lembaga swasta lain yang ingin memetik berkah di bulan suci Ramadhan.

Kepala Bagian Program DT Peduli Kota Band­ung, Edward Suhendar mengatakan, pada tahun kelima ini Program Mudik Difabel berhasil menjalin kerja sama dengan Bank CIMB Syariah. Kerja sama terjalin karena kedua lembaga memiliki pandangan yang sama terkait penyetaraan hak penyandang di­fabel, yakni dengan cara membantu mereka untuk pulang kampung.

“Tahun kelima ini kami bekerja sama dengan

CIMB Syariah. Program ini juga merupakan bukti nyata bahwa DT Peduli Kota Bandung memiliki ke­pekaan dan akan terus memelihara kecerdasaan sosial demi mendapatkan berkah Allah SWT dan kemaslahatan umat,” kata Edward saat ditemui di kantornya, Jalan Gegerkalong Hilir No.75, pada Se­lasa (28/5).

Sebanyak 140 orang terdaftar sebagai peserta Mudik difabel yang nantinya akan ditemani pani­tia selama perjalanan. Selain itu, para peserta juga membawa keluarganya untuk mengikutinya. Ed­ward menilai perkembangan program ini terus me­ningkat dari tahun ke tahunnya. Mulai dari peserta yang mengikuti hingga pada fasilitas yang disiap­kan DT Peduli Kota Bandung.

“Jumlah peserta naik turun, sesuai dengan ang­garan yang kita siapkan. Untuk tahun ini kita target­

MUDIK DIFABEL, PROGRAM MEMULIAKAN SESAMA

Page 11: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

11

kan 300 orang, tapi anggaran mencukupi hanya 140. Belum lagi fasilitas, sudah tiga tahun terakhir ini kita menggunakan kendaraan pribadi, mobil minibus. Bukan menggunakan ang­kutan umum seperti pada tahun pertama dan kedua program ini digelar,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lokasi tujuan para peserta pun bertam­bah. Sebanyak lima provinsi yang disepakati panitia, yakni Jawa Barat, DKI, Banten, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Program yang hanya dimiliki oleh DT Peduli Kota Bandung ini tidak hanya menarik peserta dan sponsor untuk mencari amal kebaikan, namun juga para relawan yang nanti­nya menemani dalam perjalanan.

“Alhamdulilah di tahun sekarang kita terus membaik. Apa yang kurang di tahun kemarin kita perbaiki tahun ini. Mulai dari fasilitas, targetan peserta, tujuan kampung halaman, sam­pai relawan pun kita libatkan banyak elemen, salah satunya mahasiswa,” katanya.

Program­program kemanusian akan terus menjadi iden­titas dan wajah Lembaga DT Peduli. Dengan cinta dan kasih sayang yang terajut dalam karunia Ramadhan, DT Peduli se­makin konsisten menjadikan lembaga ini sebagai ladang amal keberlangsungan kehidupan umat. (Elgana Mubarokah)

Page 12: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

12

DT PEDULI BATAMKamis (23/5), distribusi berbagai al-Quran di Panti Asuhan Qurrotu A’yun.

DT PEDULI METROSenin (10/5), kegiatan Berkah Berbagi Takjil gratis setiap Senin-Jumat di Kantor DT Peduli.

DT PEDULI METROKamis (27/5), pelaksanaan Program Idul Fitri Ceria (belanja bersama anak yatim dan dhuafa).

DT PEDULI ACEHProgram roadshow Syeikh Assad al-Din Imran Ayoubi di Masjid Babuttaqwa Polda, Lingke, Banda aceh, Jumat (24/5).

DT PEDULI BEKASIBerkah berbuka puasa dan santunan anak yatim di Mesjid Baiturrahman, Kampung Sukamantri, Karang Bahagia bekerja sama dengan Hisana, Inaco, dan DKM an-Nahl PT Samsung, Sabtu (25/5).

DT PEDULI BEKASIAhad (26/5), DT Peduli melakukan kegiatan Berkah Berbagi al-Quran di Gunung Sampah TPA Bantar Gebang, Bekasi.

galerigaleri

DT PEDULI LAMPUNG

Program tebar paket sembako untuk masyarakat kurang mampu di lampung Selatan, pada Jumat (2/2).

DT PEDULI BOGOR Kamis (15/2), Bantuan

penebusan ijazah atas nama Nur Indah di sekolah SMK YAK I

Kota Bogor.

DT PEDULI MEDAN

Jumat (10/5), DT Peduli menyalurkan bantuan untuk Madrasah Tahfidz al-Quran di Masjid al-Ikhlas Pondok

Surya, Medan.

DT PEDULI DEPOK: Sabtu (25/5), DT Peduli menyalurkan paket bingkisan lebaran untuk 40 anak yatim di Kampung Sindangkarsa, Tapos, Depok.

DT PEDULI SEMARANG: DT Peduli bersama Master AC melakukan penutupan pelatihan dan serah terima alat service AC, Sabtu (1/5).

DT PEDULI ACEH, Kamis (23/5), menerima penyaluran bantuan kemanusiaan dalam Program Bersahabat dengan Palestina di Ajun, Banda Aceh.

Page 13: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

13

galerigaleriDT PEDULI BANDUNG Berkah berbuka puasa dengan 700 sahabat PT KAI, Selasa (21/5).

DT PEDULI MEDANSenin (13/5), penyaluran al-Quran dan Iqra dalam Program Berkah Berbagi al-Quran ke Desa Perlis, Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara.

DT PEDULI MALANG Kegiatan Panggung Ceria bersama Anak Yatim dan Dhuafa bekerja sama dengan Shalat Center dan Trans Studio Mini Malang, Sabtu (25/5).

DT PEDULI BATAMJumat (10/5), distribusi berbagi al-Quran di Perumahan Buana Raya, Sagulung, Batam Kepri.

DT PEDULI SUMSELSelasa (30/4), DT Peduli menyalurkan paket al-Quran untuk santri Madrasah at-Taubah yang merupakan para tahanan Rutan Pakjo, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

DT PEDULI SUMSELNgabuburit bersama Aishwa Nahla di Atrium Lantai 1 PS Mall Palembang, Ahad (24/5).

DT PEDULI DEPOK:Sabtu (25/5), DT Peduli menyalurkan paket bingkisan lebaran untuk 40 anak yatim di KampungSindangkarsa, Tapos, Depok.

DT Peduli SEMARANG: Serah terima bingkisan lebaran dari DT Peduli kepada 30 tukang parkir, Jumat (24/5).

DT PEDULI LAMPUNG: Tebar Bingkisan Lebaran untuk warga kampung terpencil di Natar, Lampung Selatan, pada Senin (27/5).

DT PEDULI BANTEN, Jumat (24/5), penyaluran bantuan 350 bungkus nasi dan 93 paket bingkisan untuk korban banjir bandang di Kampung Cibeurih, Desa Margaluyu, Lebak, Banten.

DT PEDULI PRIANGAN TIMUR

Serah terima donasi program Ramadhan dari Poltekes

Kemenkes Tasikmalaya, Sabtu (22/5).

Page 14: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

14

galerigaleriDT PEDULI JAMBIKegiatan Berkah Berbuka Puasa di TPA at-Tauhiid, Kelurahan Danau Sipin, Telanai Pura, Sabtu (29/5).

DT PEDULI LAMPUNGSinergi dengan CIMB Niaga Syariah dalam Program Berbagi Bingkisan Lebaran untuk warga yang membutuhkan, Senin (27/5).

DT PEDULI KARAWANGPada Sabtu (22/5/), pemberian bantuan kesehatan untuk Ocih yang mengidap kanker payudara di Kampung Dayeuh Kolot, Telagasari, Karawang.

DT PEDULI LAMPUNG

Program tebar paket sembako untuk masyarakat kurang mampu di lampung Selatan, pada Jumat (2/2).

DT PEDULI BOGOR Kamis (15/2), Bantuan

penebusan ijazah atas nama Nur Indah di sekolah SMK YAK I

Kota Bogor.

DT PEDULI DEPOKRabu (22/5), pemberian paket berbuka puasa plus bingkisan lebaran untuk 100 anak yatim dan dhuafa di SDN 06, 08, dan 11 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok

DT PEDULI LUBUKLINGGAUTebar Quran ke TPA di Desa Purworejo, Jumat (3/5).

DT PEDULI MALANGAhad (26/5), bekerja sama dengan Lippo Plaza Batu menyelenggarakan Lomba Duta Quran untuk anak.

DT PEDULI PRIANGAN TIMUR

Penyaluran Program Berkah Bingkisan Lebaran

bekerja sama dengan Pegadaian Syariah, Kamis

(27/5).

DT PEDULI JAMBI: Ahad (9/5), pelaksanaan kegiatan Berkah Berbagi al-Quran dan Bakti Sosial, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HIMA EKIS) Universitas Jambi.

DT PEDULI YOGYAKARTA: Rabu (5/5), pelepasan Dai Ramadhan berjumlah 43 dai ke 14 dusun di empat Kabupaten (Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Bantul).

DT PEDULI KUNINGAN, Ahad (5/4), lounching Program Tebar al-Quran pada saat Tarhib Ramadan bagi MI Guranteng, Kecamatan Garawangi.

Page 15: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

15

galerigaleriDT PEDULI BOGOR Kunjungan Kepala Cabang DT Peduli Bogor ke Walikota Bogor di Balaikota untuk memperkuat sinergi antara DT Peduli dengan pemerintah, Jumat (14/5).

DT PEDULI BANTENDistribusi 50 paket bingkisan di Kampung Sumber Jaya dan Kampung Sawah, Pandeglang, Banten, Sabtu (25/5).

DT PEDULI KALSELJumat (24/5), kegiatan safari dakwah bersama Syaikh Hamza Mahmoud Abdullah Zibdeh dari Palestina di Masjid Besar at-Taqwa, Banjarmasin.

DT PEDULI LUBUKLINGGAU Penyerahan plakat kenangan dari Syeikh Asad untuk Masjid Agung Assalam, Senin (13/5).

DT PEDULI GARUTDauroh al-Quran besama 45 orang penerima Beasiswa Tangguh di Masjid Daarut Taubah, Jumat (17/5).

DT PEDULI BOGOR DT Peduli melaksanakan Program Tebar Quran dan Iqra di Majelis Taklim di Kelurahan Bantarsari, Rancabungur, Bogor, pada Ahad (3/5).

DT PEDULI KUNINGANPenyaluran Tebar Bingkisan Lebaran ke Gunung Manik.

DT PEDULI GARUT: Kamis (23/5), kegiatan Berkah Berbuka Puasa bersama 100 anak yatim dan Dhuafa di Gedung Graha Energy, Tarogong Kidul, Garut, hasil kerja sama dengan BDI, LAZ Panas Bumi Darajat, dan Majelis Talim Roudhatul Jannah Geotermal.

DT PEDULI YOGYAKARTA: Bekerja sama dengan YBM PLN mengadakan Bakti Sosial di Dusun Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, pada Rabu (12/5).

DT PEDULI KALSEL, Ahad (26/5), bekerja sama dengan CIMB Niaga Syariah dalam kegiatan buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa serta pemberian bingkisan perlengkapan sekolah dan santunan di Hotel Mercure, Banjarmasin.

DT PEDULI KUNINGAN Penyaluran Bingkisan Lebaran ke Desa Sindang, Kecamatan

Ciawigebang.

Page 16: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

16

kabarcabang

Adanya AIS, DT Peduli Jakarta ingin memban­gun kualitas pendidikan yang menunjang dengan visi “Terwujudnya Sekolah Berbasis

Pendidikan Karakter dan Peduli Lingkungan”. Dalam satu tahun, AIS menerima lima puluh santri (40 orang Program Beasiswa DT Peduli, 10 orang Pro­gram Reguler/berbayar). Proses seleksi AIS sangat ketat, yang terpenting adalah calon siswa mengua­sai dasar­dasar ilmu agama.

Walaupun AIS berada di bawah program DT Peduli Jakarta, tapi letak AIS berada di Jalan Sukamulya V No.1 RT. 01/09 Kampung Dukuh, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan. Selain memiliki cita­cita mencetak generasi yang men­cintai agama, secara umum AIS mencanangkan 5 Goal Pendidikan, yakni: (1) Tauhid yang kuat, (2) Ibadah yang benar, (3) Akhlak mulia, (4) Tahfidz Quran (minimal 3 juz), dan (5) Prestasi akademik dan non akademik.

Hal ini selaras dengan visi­misi AIS. Para siswa siap dibentuk karakternya dengan karakter Baik dan Kuat (BAKU). Karakter ini dibagi dalam dua, yai­tu: Karakter Baik (Ikhlas, Jujur, Tawadhu), dan Karak­ter Kuat (Berani, Disiplin, dan Tangguh).

Untuk mendidik siswa seperti yang diharapkan, maka harus ada yang membimbing siswa setiap saat. Oleh karena itu, DT Peduli menghadirkan Pro­gram Orang Tua Asuh untuk mendidik setiap siswa.

Tujuan program untuk mencetak generasi prestasi yang memiki Karakter BAKU serta be­rakhlak mulia. Apalagi mereka adalah siswa pilihan terbaik yang berasal dari pelosok negeri. Ketika lulus nanti, diharapkan mampu membangun atau mengembangkan lingkungan tempat tinggalnya sebagai bentuk pengabdian.

Pendidikan adalah upaya yang dilakukan un­tuk memperoleh apa yang dicita­citakan. Nah, keberadaan Program Orang Tua Asuh diharapkan memberikan dampak yang signifikan untuk mewu­judkan cita­cita para siswa tersebut. Dengan ad­anya program ini, DT Peduli pun bisa memberikan peluang bagi anak­anak putus sekolah agar bisa bersekolah kembali. Berkat Program Orang Tua Asuh, DT Peduli meluluskan ratusan siswa yang berprestasi bahkan mampu melanjutkan kuliah di universitas ternama di Indonesia. Untuk itu, DT Peduli senantiasa konsisten mengembangkan dan menyosialisasi Program Orang Tua Asuh kepada masyarakat luas.

Jika setiap hari ada tambahan satu orangtua asuh, maka satu tahun sudah ada 360 orangtua asuh. Itu berarti semakin banyak anak­anak yang bisa terbantu pendidikannya. Dampak selanjutnya, semakin banyak pula orang­orang miskin yang terangkat kemiskinannya dan menapaki masa de­pan yang lebih cerah. (Budiman/ Yuga Hassani)

PROGRAM ORANGTUA ASUH, CETAK SANTRI AIS BERPRESTASI

DAARUT Tauhiid (DT) Peduli Jakarta saat ini melakukan terobosan dengan menghadirkan pendidikan sebagai ladang amalnya. Melalui Adzkia Islamic School

(AIS), DT Peduli Jakarta berusaha merangkul umat khususnya bagi masyarakat tidak mampu (dhuafa). Menciptakan generasi tauhid yang cinta terhadap Islam merupakan

tujuan diadakannya AIS.

Page 17: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

17

hikmah

MENJADI seorang sastrawan dan senantiasa memberikan manfaat lewat tulisan-tulisannya adalah cita-cita Helvy Tiana Rosa sejak kecil. Ya, perempuan kelahiran

Medan 2 April 1970 ini sangat menyukai membaca dan menulis sejak ia mulai bisa membaca. Helvy dan adik-adiknya akan melahap buku apa pun yang ia dapatkan

meski harus bersusah payah.

Sebelum menjadi pegiat literasi ternama sep­erti saat ini, Helvy harus menempuh jalan yang terjal dan berliku. Maklum saja, Helvy

tidak terlahir dari rahim seorang ibu yang kaya raya, yang setiap saat bisa membelikan benda yang san­gat disukainya, buku.

Untuk melepas dahaga membacanya, Helvy dan adiknya nekat mengunjungi toko buku untuk sekadar “nebeng” membaca buku tanpa membelin­ya satu pun. Keduanya tak penah kapok meski pe­milik toko mengusirnya berkali­kali. Lagi dan lagi, keduanya kembali datang hanya untuk membaca.

SEBAIT KISAH GADIS KECIL DARI TEPI REL KERETA API

HELVY TIANA ROSA

Page 18: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

18

Menjadi PengamenMaria, sosok ibu yang tak pernah lelah berjuang

mendidik putra­putrinya adalah sumber kekuatan Helvy dan adik­adiknya. Meski hidup serba pas­pasan dan tinggal di pinggiran rel kereta api, Maria sangat mengutamakan pendidikan anak­anaknya. Maria pun kerap bersedih ketika anak­anaknya berebut koran bekas bungkusan cabe atau bumbu dapur yang dibelinya di pasar.

Maria tak mau diam. Sembari berjualan seprai dari rumah­ke rumah, Maria memberanikan diri meminjam buku atau majalah bekas kepada para pelanggannya untuk dibawa pulang. Hasilnya, 5­10 majalah bisa didapatkan dan dikembalikan dalam keadaan tersampul rapi. Helvy dan adiknya girang bukan main. Dengan segera, mereka malahap semuanya dan menyimpan isinya di memorinya.

Keterbatasan ekonomi yang dialami tak mem­buat Helvy patah semangat. Demi mendapatkan mesin tik yang akan digunakan untuk menulis, usai sekolah Helvy rela menjadi pengamen jalanan, dari bus ke bus, dari jalan ke jalan. Dengan piawai, Helvy membaca puisi­puisi kesukaannya terutama p u i s i ­ puisi karya Taufik Ismail demi

mendapat recehan.Taufiq Ismail

adalah idolanya saat itu. Me­

lalui puisi­puisi karya

Taufiq Ismail, Helvy berkali­kali menjuarai perlom­baan membaca puisi. Saat kelas 3 SD Helvy tak me­nyangka bisa bertemu idolanya dan membacakan puisi untuknya di Taman Ismail Marzuki. Usai mem­bacakan puisi untuknya, Helvy mendapat kepingan logam dan suntikan semangat yang tak terlupa hingga saat ini.

“Usai saya membaca puisi, ia menatap saya, me­masukkan dua keping logam ke dalam piring ka­leng kecil yang saya bawa dan berkata, ‘Terus mem­baca, terus menulis agar kau menjadi orang yang lebih berarti. Suatu ketika kau akan menggantikan kami. Semangat!’” kenang Helvy.

Menulis adalah Kebutuhan“Menulis buat saya bukan lagi menjadi hobi,

tapi sudah menjadi satu kebutuhan. Sama seperti butuh makan, butuh minum,” ujar Helvy kepada tim Swadaya di kawasan Depok beberapa waktu lalu.

Ya. Di usianya yang belum genap 5 tahun, Helvy sudah bisa membaca dan terbiasa menulis surat untuk ibunya. Helvy pun berpikir dan mencoba supaya tulisan­tulisannya dimuat di media cetak. Ternyata, butuh waktu dan proses yang lama supa­ya karya­karyanya dimuat. Helvy tak pernah meny­erah meskipun tulisannya berkali­kali dikembalikan redaktur.

“Tahun 79 karya pertama saya diterbitkan di media. Meskipun demikian perlu waktu yang pan­jang ternyata buat saya untuk benar­benar bisa menembus penerbitan,” anak sulung dari tiga ber­saudara ini.

Sejak kecil hingga rema­ja, Helvy menulis ratusan cerpen dan dimuat di majalah­majalah dan di usianya yang genap 27 tahun, buku per­dananya terbit dan mendapatkan apr­

esiasi luar biasa dari para pembaca.

“Ketika Mas Gagah Pergi” adalah buku

p e r d a n ­anya yang meledak di pasa­

ran. Lebih dari 2 juta

Page 19: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

19

eksemplar buku ini terjual dan dicetak lebih dari 50 kali.

Saat ini, lebih dari 50 buku berhasil ditulis dan beberapa karyanya telah diterjemahkan dalam ba­hasa Inggris, Perancis, Jerman, Arab, Jepang, Swed­ia dan Persia. Helvy juga sering diundang berbicara serta membacakan karya­karyanya, baik di dalam maupun di luar negeri seperti Malaysia, Brunei, Sin­gapura, Thailand, Hong Kong, Jepang, Turki, Mesir, hingga Amerika Serikat.

Di usianya yang hampir setengah abad, Helvy terus berkarya melalui tulisannya. Helvy menarget­kan, jumlah buku yang berhasil diterbitkan harus lebih banyak dari jumlah usianya. Karenanya, dalam setahun minimal satu buku yang harus diterbitkan­nya. Selain dikenal sebagai sastrawan, Helvy juga menjadi dosen Fakultas Bahasa dan Seni, UNJ. Kare­na kepiawaiannya itu, Helvy juga masuk dalam daf­tar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.

“Sebenarnya saya hanya menulis. Tidak apa jika orang menjuluki hingga kemudian nama saya ma­suk dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpen­garuh di dunia. Ya, itu apresiasi orang,” katanya.

Jejak AbadiSebagai seorang muslimah, Helvy sadar betul

bahwa kehidupan yang dimilikinya saat ini adalah milik sang khalik. Karena itu, Helvy ingin karya­kary­anya menjadi jalan kemaslahatan bagi para pem­bacanya. Secara tegas Helvy menyebutkan bahwa menulis adalah caranya berjihad di jalan Allah SWT. Maka, tak heran jika seluruh karyanya berbau­bau islami.

“Saya menulis bukan hanya untuk dunia, tetapi saya menulis untuk akhirat saya, dan itu yang pal­ing penting. Karena itu saya ingin sekali tulisan saya ini membawa kemaslahatan untuk orang lain. Kalau tulisan saya tidak bisa membawa kepada ca­haya, kalau tulisan saya nggak bagus­bagus amat, paling tidak membawa mudharat untuk orang lain. Jadi itu merupakan tekad saya, menjadikan menulis sebagai ibadah, sebagai jihad,” tegasnya.

Bagi Helvy, menulis adalah pekerjaan yang pal­ing sunyi. Ia selalu mengambil waktu tengah malam untuk menulis sendirian. Helvy juga ingin apa yang ditulisnya murni berasal dari hatinya. Karenanya, membersihkan hati adalah tahap awal ketika Helvy menulis. Ia juga terbiasa melakukan “ritual” agar hatinya benar­benar bersih, dan tulisannya bisa sampai ke hati para pembacanya. Helvy kerap men­gambil wudhu dan salat malam sebelum jemarinya mulai bekerja.

“Saya berusaha menulisnya dengan hati. Bah­

kan kalau saya mau menulis biasanya memilih waktu tengah malam dan biasanya kalau menulis saya wudhu dulu. Saya mencoba membersihkan hati saya dulu, salat malam dulu, baru saya menulis yang serius dan tulisan dari hati biasanya akan sam­pai ke hati­hati yang lain,” jelasnya.

Tak ingin dimiliki sendiri, Helvy kerap membagi­kan ilmunya kepada orang lain. Bersama adiknya yang juga seorang sastrawan, Helvy mendirikan sebuah Forum Lingkar Pena yang tersebar di 150 kota di dalam dan luar negeri. Melalui forum inilah, Helvy membidani lahirnya penulis­penulis atau sas­trawan­sastrawan handal.

“Dengan menulis kita meninggalkan jejak abadi kita di dunia. Umur kita boleh tidak panjang, tapi karya kita akan abadi. Seperti kata Pramudya, men­ulis adalah berkarya untuk keabadian,” tutupnya. (Astri Rahmayanti)

Page 20: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

20

cinta wakaf

Meski badannya sudah renta dimakan usia, meski langkahnya sudah tertatih dijegal jarak, keinginannya untuk terus menemukan keberkahan dan ketenangan hidup masih bergelora. Bak serdadu, ia tetap teguh mengalahkan

hawa nafsu dan rasa malas agar menemukan jalan Allah SWT.

MASYA ALLAH, KESEMBUHAN DIDAPAT KARENA BERWAKAF

Tahun berguguran menyambut Ramadhan, sepanjang itu pula Toha mengukuhkan hat­inya untuk ikut memakmurkan aset wakaf

Daarut Tauhiid (DT) Bandung, sekaligus berwakaf. Tak lengkap rasanya, jika tidak menyisihkan sedikit hartanya untuk berwakaf saat Bulan Ramadhan di Lembaga Wakaf DT. Ia memiliki alasan kuat untuk berwakaf di DT.

Beberapa tahun lalu, jauh sebelum ia sering datang dan mengenal ilmu tauhid di DT, menjelang hari tua, kondisi tubuhnya sering didera sakit. Ia ter­paksa harus banyak berdiam diri menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Namun, hal itu justru mem­buatnya meronta dan banyak merenung.

Karena sakit yang diberi Allah kepadanya, Toha mengatakan ia merasa semakin jauh dari­Nya. Na­mun, setelah melewati renungan panjang, Toha akhirnya memutuskan untuk bangkit dan beraktivi­

tas seperti biasa, kembali mencari Allah SWT. Syari­atnya melalui DT, Toha menemukan begitu agung­nya kuasa Allah.

Ia pun istiqamah beraktivitas di Masjid DT dan sekaligus berwakaf, kesehatannya berangsur mem­baik. Bahkan saat Ramadhan, Toha ingin mengajak jamaah lain agar ikut berwakaf di Gerai Wakaf DT yang ada di depan pintu masuk Masjid DT. Bila ikut berkontribusi untuk perkembangan umat dengan berwakaf di DT, yang menurutnya merupakan ben­tuk tanggung jawab sosial dan rasa syukur.

“Saya percaya terhadap Lembaga Wakaf DT, karena saya sendiri merasakan hasil dari berwakaf. Harta saya bisa bermanfaat untuk orang banyak, insya Allah halal. Saya akan menghabiskan Ramad­han sekarang dengan beribadah di Masjid DT, nanti ditemani anak saya. Doakan mudah­mudahan lan­car,” tutupnya. (Elgana Mubarokah)

Masjid DT Serua 4 cerah

Page 21: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

fokus

21

Nabi Ayub adalah keturunan Nabi Ishak dari garis putranya bernama Aish (Ishu). Ia berdomisili di wilayah Syam yang ke­

mudian menegakkan risalah Islam di wilayah tersebut. Karena kebijakannya yang adil, ma­syarakat bangga dan berterima kasih karena ter­bimbing hingga merasakan kesejahteraan.

Nabi Ayub sangat dirindu. Masyarakat ber­harap bisa berjumpa dengannya. Mereka antu­sias bertamu ke rumahnya. Dalam setiap per­temuan, mereka selalu mendapat hikmah dan pemahaman yang menyemangati mereka untuk memberikan yang terbaik dalam hidup ini.

Kenyataan ini menyayat jiwa Iblis. Ia bertekad melakukan perusakan. Bila banyak masyarakat yang terkesan dengan kedermawanan dan kelua­san pemahamannya, maka Iblis akan membalik­kan keadaan. Nabi Ayub harus dibuat miskin dan mengeluh dengan kenyataan.

Skenario pun dijalankan. Perniagaan Nabi Ayub diganggu dan dicederai. Beragam keru­gian dialami dan Nabi Ayub dibuat tidak berdaya menanggulanginya. Walau keterpurukan sudah menari di depan mata, Nabi Ayub tetap memak­simalkan ikhtiar dan terus bertawakal.

Apa yang ditetapkan tak bisa dihindari. Nabi Ayub kehilangan harta. Bahkan kesehatannya kian memburuk. Ia menderita penyakit yang be­lum pernah ada. Momen ini digunakan Iblis un­tuk memunculkan fitnah bahwa Nabi Ayub dit­inggal Tuhannya.

Tanpa kesehatan, Nabi Ayub tidak bisa ber­buat apa­apa. Ia sandarkan pada bantuan orang terdekatnya. Ia tidak mau menyerah. Nabi Ayub menunjukkan profil pribadi yang siap diuji, se­hingga semakin hari rasa cinta kepada Rabb­Nya semakin terhujam kuat.

Selain itu hanya menyisakan sang istri. Ia se­

tia menemani tanpa pandang kondisi. Tekadnya begitu kuat untuk menggantikan suaminya men­jadi tulang punggung keluarga. Ia mengerahkan segenap daya dan upaya menghidupi suaminya agar bisa makan walau harus bekerja serabutan.

Pekerjaan yang diterima istri Nabi Ayub penuh ketidakpastian. Karena ia berhadapan dengan pihak yang menghembuskan fitnah un­tuk menjegal. Puncak fitnah itu membawa pada satu kondisi yang mengancamnya tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Pikirannya sema­kin bingung, sementara waktu tidak bisa dijeda. Dengan cara apakah ia mendapat makanan?

Di saat yang sama, Nabi Ayub sedang meron­ta. Ia membutuhkan kehadiran sang istri untuk membantu memenuhi hajatnya. Namun, istrinya tak kunjung tiba. Sesekali terus ditunggu penuh harap. Saat toleransinya ada di ambang batas, ia bernadzar hendak memarahinya dengan memu­kul sebanyak seratus kali.

Setelah nadzar disampaikan, istrinya datang membawa makanan. Nabi Ayub spontan mene­gur penuh kekecewaan. Dalam kondisi terdesak, sang istri menyampaikan kenyataan yang diha­dapinya. Nabi Ayub kaget. Ia tidak menyangka keterlambatannya karena menghadapi dinamika luar biasa. Ia pun menyampaikan penyesalannya dan memohon ampunan. Namun, Allah mene­tapkan nadzarnya harus tetap dijalankan.

Rasa sayang teramat dalam kepada istrinya membuat ia tidak bisa berbuat apa­apa. Allah Yang Maharahman memberi keringanan. Nabi Ayub diperintahkan mengikat 100 lidi lalu dipu­kulkan. Hati Nabi Ayub menjadi riang. Bahkan ia menyimpan kebahagiaan teramat besar karena Allah telah membukakan siapa orang yang ter­bukti mendampinginya penuh ketulusan. Wal-lahu a’lam.

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.’” (QS. al-Anbiya [21]: 86)

NABI AYUB (1):

SAKIT PEMBUKA TABIR (KEBAHAGIAAN)

Penulis, Trainer, dan Konsultan Kontak Interaktif: SMS/WA: 0857 6713 6799, PIN: 5B46D5E1

Ust. Edu Oleh:

21

hikayat

Page 22: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

SEMANGAT BERMANFAAT

Apa Kata Dunia“Di mana ada keinginan di sana ada jalan. Di mana tekad

kian membaja, rintangan tak akan jadi penghalang. Kesuk­sesan kian menjelang.” (Aa Gym)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.” (W. Churchill)

“Waktu dan situasi berubah dengan cepat, oleh karena itu kita mesti tetap fokus pada masa depan.” (Walt Disney)

“Yang paling mulia di antara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadap­inya dengan bekal amal saleh.” (Aa Gym)

Tips Semangat· Miliki tujuan yang jelas dan bernilai ibadah.· Kuasai ilmu yang berkaitan dengan tujuan.· Kumpulkan manfaat dari tujuan tersebut.· Ingat ganjaran pahala dengan kebaikan tersebut.· Pilih lingkungan/teman yang kondusif.· Sadari penyebab tidak semangat.· Kokohkan keyakinan mampu melakukannya.· Hidupkan pemicu­pemicu kecil untuk semangat.· Buat penghargaan prestasi diri.· Evaluasi setiap perkembangannya.· Berdoa agar Allah beri karunia semangat.

Allohumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani waa’uudzubika minal ’ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal. “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan utang dan kezaliman manusia.” (HR. Abu Dawud)

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di-cintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Berse-mangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah, jangan engkau le-mah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku laku-kan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendak-lah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pin-tu setan.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. al­Bayyinah [98]: 7)

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling ber-manfaat untuk orang lain.” (HR. ath Thabrani)

Alasan Tidak Semangat· Tidak mau keluar dari zona nyaman. · Tidak ada motivasi. · Tidak ada teman yang mendukung. · Tidak tahu caranya, takut salah. · Takut dicemoohkan. · Merasa tidak dihargai, rendah diri. · Punya pengalaman buruk dengan hal terse­

but.

Manfaat Semangat· Hidup bergairah, optimis, positif.· Mampu mengatasi masalah dengan baik.· Banyak amal yang dilakukan. · Menjadikan orang lain ikut bersemangat. · Jalan meraih prestasi.· Banyak kerabat. · Hidup lebih teratur.· Dapat fokus beribadah. · Lebih bahagia. · Lebih sehat.

22

kolom a deda

Oleh: Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

Page 23: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

ZAKAT DARI UANG ASURANSIOleh: Prof. Dr. KH. Miftah Faridl

Dewan Syariah DT Peduli dan Ketua Umum MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 082118644667

Bagaimana hukumnya mengarang cerita fiksi atau dongeng, apakah sama dengan berbohong? Bagaimana jika saya dapat penghasilan dari mengarang?

+62818 4341 xxxxDalam dakwah Islam dibutuhkan sumber daya

manusia yang dapat berkiprah di berbagai bidang. Termasuk dai yang berpotensi di bidang sastra. Mereka sanggup menulis kisah para pahlawan Islam, para ulama dan ilmuwan Islam atau kisah­kisah orang terdahulu yang memang mengand­ung hikmah dan pelajaran yang bagus. Boleh saja cerita itu merupakan karangan penulisnya (fiksi). Namun, alur cerita dan isinya harus bersifat logis dan masuk akal, atau minimal ada keterangan ilmiahnya, sehingga unsur pendidikannya bisa jelas dirasakan.

Tentu tidak boleh mengandung unsur kemusy­rikan dan sihir, sehingga dongeng seperti Harry Potter, Pinokio, Cinderella, Peri dan sejenisnya tidak sesuai dengan akidah Islam. Karena isinya menceri­takan tentang sihir, alam gaib, setan, dan segala bentuk kemusyrikan. Memang secara akidah kita mengenal fenomena sihir dan segala keajaibannya. Namun menurut akidah Islam, semua itu adalah perbuatan setan yang jahat dan harus dihancur­kan, bukan dijadikan tontonan. Oleh karena itu, menyuguhkan cerita setan bukanlah ide yang benar.

Jadi, boleh kita menggeluti penulisan cerita fiksi tersebut, bahkan terjun sepenuhnya secara profe­sional dan menjadi sarana sumber penghasilan kita. Kemudian kita menghidupi keluarga dengan peng­hasilan tersebut, lalu berzakat, infak, dan sedekah.

Pak kiai, apakah uang kematian yang diterima ahli waris seperti uang asuransi wajib dikeluarkan zakatnya?

+62813 83826 xxxxTidak semua harta harus dikeluarkan zakatnya.

Seandainya akan dikeluarkan zakatnya pun harus diperhatikan halal dan baik, milik penuh, potensi berkembang, penuhi nishab, dan telah cukup seta­hun (haul).

Uang duka dan dana asuransi kecelakaan yang Anda maksudkan tidak memenuhi syarat harta yang wajib dizakati. Kecuali uang tersebut telah disimpan selama setahun dan memenuhi syarat lainnya, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.

Saya sudah empat tahun menikah dan belum dikaruniai anak dan sepertinya saya tidak ada ke-cocokan lagi dengan istri. Saya sering bertengkar. Bagaimanakah perceraian yang baik?

+62813 8047 xxxxPerceraian harus menjadi solusi terakhir, setelah

berbagai usaha tidak berhasil. Proses pelaksanaannya harus dengan baik, ikhlas tidak ada caci maki, ditem­puh setelah musyawarah dan istikharah. Kemudian diproses sesuai ketentuan yang berlaku di negara kita.

Pak kiai, banyak yang bilang jika poligami itu ibadah. Tapi mengapa Nabi Muhammad saw tidak menganjurkan Ali menikah lagi? Malah Nabi menolak Fatimah untuk dimadu saat ada yang mengajukan calon istri untuk Ali?

+62818 02197 xxxxTentu Nabi Muhammad saw yang paling tahu.

Aturan poligami ada dalam al­Quran dan dipraktik­kan oleh Nabi. Nabi tidak setuju Ali menikah lagi ketika Siti Fatimah masih menjadi istri Ali. Tapi, Nabi tidak pernah melarang Ali untuk berpoligami kalau Fatimah sudah tidak ada. Poligami bisa menjadi ibadah, tapi juga bisa menjadi sebab malapetaka. Tergantung kepada mereka yang melaksanakannya.

23

seputar islam

Page 24: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

dan Rasul­Nya. Keridaan Allah bergantung ke­pada keridaan orangtua. Taat kepada orangtua meliputi semua hal yang tidak bertentangan dengan perintah dan larangan­Nya.

“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu beribadah melainkan hanya kepada-Nya, dan hendak-lah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak ked-uanya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. Dan ren-dahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. al­Isra’ [17]: 23­24)

Bagaimana menghadapi orangtua yang pendiam dan jarang mengajak berbicara den-gan anaknya?

Hamba Allah

BIJAK MENYIKAPI PERLAKUAN ORANGTUAKonsultasi: SMS/WA: 082118644667, PIN BB: 7E 854 357

Oleh: Betty Y. Sundari (Penulis dan Mompreneur)

Bagaimana menanggapi atau menghadapi orangtua yang jika berbicara sedikit menyakiti perasaan?

Hamba Allah

Menghadapi orangtua tentu harus memperha­tikan tata krama atau sopan santun yang berlaku. komunikasi sehat dan santun kepada orangtua merupakan salah satu ciri dari anak yang saleh. Meskipun orangtua kurang nyaman saat berbicara, seorang anak yang saleh tetap santun dan memak­luminya. Tidak boleh membalas dengan kata kasar dan membentaknya.

Komunikasi yang sehat dan santun dalam Islam terangkum dalam 3 hal : 1. Merendahkan nada suara jika berbicara dengan

kedua orangtua. Berbicaralah dengan nada yang lebih rendah dari nada orangtua.

2. Tidak berkata “ah” jika diperintahkan melakukan sesuatu, yang berarti menunjukkan keengganan seorang anak terhadap perintah orangtua.

3. Menaati kedua orangtua setelah menaati Allah

24

curhat keluarga

Page 25: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

akan berkurang bahkan menghilang sejalan waktu berlalu. Hanya sebagian kecil yang masih merasakannya, tergantung pada kepribadian anak tersebut. Intinya perceraian orangtua dapat membuat semua anak stres, yang membedakan adalah beberapa anak lebih cepat pulih dari anak yang lain.

Hasil penelitian, dampak perceraian pada anak tidak bisa disamaratakan. Tergantung usia anak pada saat perceraian terjadi, dan bagaimana perlakuan orangtua serta orang­orang sekitar terhadapnya, terutama keluarga besar.

Peran orangtua pascaperceraian harus semakin dekat dengan anak, dan berusaha untuk menjelaskan kepadanya apa yang telah terjadi. Memastikan bahwa anak tetap disayang oleh mereka, karena perasaan khawatir dan ketidakjelasan kasih sayang orangtua yang akan didapat, menjadi ancaman yang dirasa anak saat tahu orangtuanya bercerai.

Selain itu yang utama sekali adalah meng­hapuskan dari sangkaan anak, bahwa dirinya yang menjadi penyebab berpisahnya orangtua. Ini yang bisa mengikis kepercayaan dirinya di sepanjang usia anak. Orangtua pun tidak saling menyalahkan dan menjelekkan satu sama lain kepada anaknya. Tetap bangun rasa hormat anak terhadap kedua orangtuanya.

Pada akhirnya yang lebih utama adalah orangtua harus memberi pengertian dan pema­haman bahwa semua kejadian itu tak terlepas dari takdir Allah yang harus disikapi dengan benar. Pahamkan dan dekatkan anak pada agama dan Penciptanya. Wallahu ‘alam. []

Setiap orangtua tentu tidak sama sifatnya. Ada yang memang senang mengobrol, dan ada juga yang lebih sedikit bicaranya. Tentu saja sebagai anak harus bisa mengenali dan memahami sifat orangtuanya.

Jika tipe orangtuanya pendiam, sikapilah dengan bijak. Sebagai anak harus lebih dulu membuka komunikasi dengan santun. Pela­jari dan pahami gestur tubuhnya. Adakalanya bahasa tubuh pun menjadi alat komunikasi yang harus dicermati. Jadi, perhatikan sikap tubuh orangtua, boleh jadi ada komunikasi tertentu yang bisa kita tangkap darinya.

Apa pengaruhnya terhadap anak apa-bila orangtua bercerai, dan bagaimana si-kap orangtua memperlakukan anak setelah berpisah?

Hamba Allah

Perceraian pastinya peristiwa yang tidak pernah diinginkan oleh siapa pun pasangan yang ada di dunia ini. Namun, adakalanya per­ceraian menjadi jalan keluar yang terbaik dari permasalahan yang dihadapi oleh pasangan keluarga, suami­istri.

Permasalahan timbul kemudian adalah imbas dari perceraian tersebut terhadap anak­anaknya. Sebaik dan selancar apa pun sebuah perceraian, pasti akan ada dampak pada sikap kejiwaan anak. Saat orang tuanya bercerai, umumnya anak akan bersedih, mengalami kecemasan, marah, terkejut dan ketidakper­cayaan. Namun, sikap negatif ini biasanya

25

Page 26: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

26

Oleh:

hidup bugar

Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

”Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertak-walah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengeta-hui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al­Hasyr [59]: 18)

Salat termasuk sebaik­baik ibadah dan semulia­mulia amal. Allah Ta’ala mencintainya dan Rasu­lullah saw pun amat menekankan pelaksanaannya. Bagaimana tidak, salat adalah kunci pembuka kebahagiaan sekaligus sarana tercanggih untuk menggapai optimalisasi diri.

Konsep salat yang sebenarnya, dengan demiki­an, bukan hanya ketika kita salatnya, tetapi justru setelah kita salat. Salat itu hanya sebagai entri point atau gerbang pembuka, sebagaimana halnya bas-malah sebagai kunci pembuka gerbang surga.

Lalu, sejauhmana kita mengaplikasikan konsep salat dalam kehidupan? Pertama, cirinya kita harus cerdas. Bukankah Allah Ta’ala tidak menciptakan makhluk yang bodoh? Untuk itulah kita diperintah­kan untuk iqra. Maka, ketika kita melakukan suatu perbuatan sesederhana apa pun, pastikan semuanya ada dalam kerangka iqra.

Mencegat angkot misalnya, kita tidak boleh sem­barangan, dua puluh langkah ke depan harus kita pikirkan baik dan buruknya apabila kita mencegat angkot sembarangan. Boleh jadi, apa yang kita laku­kan tersebut dianggap sepele, akan tetapi akibatnya bisa sangat fatal. Orang lain bisa celaka, lalu lintas

menjadi macet, orang terzalimi, dan sebagainya. Belum lagi efek lanjutan yang ditimbulkannya. Jadi, satu hal kecil yang diabaikan bisa membawa efek yang besar dan berantai.

Oleh karena itu, Allah Ta’ala mengingatkan agar kita senantiasa memikirkan akibat dari semua yang kita lakukan. “Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperha-tikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al­Hasyr [59]: 18)

Ayat ini mengungkapkan orang bertakwa adalah dia yang senantiasa merencanakan masa depannya, termasuk memahami diri sendiri. Dengan menun­aikan salat, terkhusus salat berjamaah di masjid, pengetahuan akan beragam potensi diri kita akan terbuka. Semakin istiqamah berjamaah, pintu­pintu solusi dan kecerdasan di otak pun akan semakin terbuka.

Dalam salat berjamaah pun ada merit sistem, yaitu siapa yang datang ke masjid lebih dulu, ia lebih layak mendapatkan shaf terdepan. Di sinilah rasa keadilan kita dapatkan. Ada pun rasa keadilan ini sendiri ada aspek biopsikologisnya. Bukankah orang yang terzalimi akan muncul respons defensifnya dan orang yang terzalimi pun akan diijabah doanya?

Hal ini terjadi karena dia memiliki pikiran buruk yang menghasilkan kemarahan (sebagai bagian dari

SALAT YANG MENGUBAH DIRI

Page 27: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

27

Kita sudah membangun kesadaran ada orang yang berniat mencubit. Mengapa otak kita lebih lambat merespons? Cubitan langsung ke otak tidak meng­gunakan tangan, tetapi menggunakan kabel yang tidak memiliki perasaan sehingga ”sinyalnya” tidak tertangkap oleh tubuh. Ia baru menyadari setelah merasakan sensasi setrumnya.

Penelitian ini membawa kita akan suatu kebena­ran yang pernah disampaikan Rasulullah saw bahwa niat baik sudah diganjar pahala oleh Allah SWT. Ada pun niat buruk, ada 500 mili second untuk men­gubahnya. Batas antara dosa dan pahala itu sangat tipis batasnya, yaitu hanya 500 mili detik. Dari sini kita bisa menyimpulkan manusia itu memiliki kecender­ungan untuk hanif, karena Allah senantiasa memberi­kan jangka waktu agar kita berpikir untuk memutus­kan suatu tindakan. Allah pun sudah memberikan pertanda informasi sebelum sesuatu itu terjadi. Jadi, kalau seandainya setiap orang itu bisa jujur kepada dirinya sendiri, dosa itu itu sudah ketahuan setengah detik sebelumnya.

Salat sesungguhnya mengajari kita untuk jujur terhadap diri. Jujur bahwa kita lemah, banyak dosa, dan tidak mampu berbuat apa­apa tanpa perto­longan Allah. Salah satu bentuk kejujuran tersebut adalah senantiasa berniat benar dan lurus untuk ke­mudian menjalani kebenaran tersebut dengan ikhlas. Maksiat pada hakikatnya adalah sebentuk ketidakju­juran terhadap Tuhan dan terhadap diri sendiri. Maka, salat yang benar akan mampu mencegah orang dari perbuatan keji dan munkar, serta menjadikan hidupnya lebih baik. []

ketakutan; takut harga dirinya diinjak­injak, takut haknya diambil, dan sebagainya). Ketika seseorang marah, kemarahan itu akan terfokus kepada objek yang dimarahi dengan energi yang sangat kuat. Orang yang sedang marah atau sedang ditekan oleh rasa takut dosis tinggi, keseluruhan tubuhnya akan memancarkan sinyal­sinyal negatif. Itulah mengapa, doa orang yang dizalimi itu akan ijabah karena ia mengonsentrasikan diri pada orang yang dibenci­nya, sehingga orang yang menjadi objek kemarahan akan tertular atau terinterferensi oleh gelombang kemarahan. Bayangkan jika yang mendoakannya seribu orang, dan itu tidak mengenal ruang dan waktu, betapa dahsyat efek yang akan diterima orang yang didoakan tersebut.

Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Benyamin Libet. Ia ingin membuktikan kesadaran manusia itu bisa dimanipulasi. Penelitiannya terlihat lucu. Libet ingin tahu berapa lama orang dicubit dan otak merespons cubitan tersebut. Subjek yang akan dicubit, ia tutup matanya sehingga tidak bisa melihat, lalu diukur di daerah sensor otaknya. Apa yang terjadi? Baru saja tangan si pencubit akan sam­pai ke kulit, otak orang ini sudah tahu dan langsung merespons. Kemudian, ia mencoba untuk mencubit langsung di otaknya dengan menggunakan alat berupa sensasi listrik, ternyata otaknya itu baru sadar setelah 500 mili second. Jadi, otaknya lebih lambat setengah detik. Mengapa orang bisa menyadari peristiwa sebelum peristiwa itu terjadi? Sesung­guhnya, orang yang memiliki niat menyubit tadi sudah bisa ditangkap oleh subjek yang akan dicubit.

Page 28: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

Oleh: Hamba Allah

BERNIAGA DALAM KEBERKAHAN Sejatinya, tujuan dalam setiap aktivitas seorang hamba adalah beribadah. Apa pun pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan semua dilandasi niat untuk keberkahan. Dengan begitu, ketenangan akan diperoleh. Salah satu pekerjaan yang dicontohkan Rasulullah saw adalah berniaga. Kejujuran dan ketekunan menjadi pondasi kuat dalam membangun kepercayaan dan kesuksesan. Maka, tidaklah heran jika Rasulullah digelari al-Amin. Pengusaha muslim bahkan nonmuslim banyak belajar dari pola niaga yang beliau lakukan.

28

pena sahabat

Wujud nyata yang pernah saya temui dalam penerapan kebaikan ketika ber­niaga, yaitu ketika saya berkunjung ke

salah satu toko serba ada di dekat rumah. Saya hen­dak membeli salah satu keperluan rumah. Setelah dapat, saya bertanya kepada pemilik toko, “Pak, tadi uangnya sudah saya bayar belum ya?” ujar saya ber­tanya. “Oh, saya lupa mungkin. Khawatir saya sudah terima, jadi gak usah bayar lagi neng.” sahutnya. “Bapak sudah tua, sudah agak lupa. Takutnya pem­beli yang rugi, kalau bapak mah gak apa­apa, yang penting pembeli tidak kecewa,” lanjutnya.

“Baik pak, terima kasih. Saya pulang ya pak,” pamit saya. Saya pun pulang ke rumah. Sesam­painya di rumah, ternyata uang saya masih utuh. Terselip di saku jaket belakang. Jadi ketika saya hen­dak membayar tadi, uangnya tidak ada. Maka, saya bertanya, apakah sudah saya bayarkan atau belum. Ternyata belum saya bayarkan. Namun, bapak pe­milik toko tidak mau membuat rugi pembeli, kha­watir dia yang lupa, padahal saya sendiri yang lupa.

Akhirnya, saya pun kembali ke toko dan men­gatakan uangnya belum saya bayar. Uangnya terse­

lip di jaket. Bapak pemilik toko itu pun menerima dengan lapang dada, dan mengucapkan terima ka­sih. Seharusnya saya yang berterima kasih, belajar banyak dari kebaikan dan kejujurannya.

Seringkali saya temui pedagang yang ingin mendapat untung banyak, mengurangi timbangan, berkata dusta dengan kualitas jualannya, dan tidak jujur. Sedangkan bapak pemilik toko itu, ia dengan rendah hati membuat nyaman dan jujur kepada konsumen. Lalu, setelah beberapa lama, saya ber­belanja lagi kesana. Namun, saya hanya menemui istrinya. Saya pun bertanya ke mana bapak pemilik toko itu. Istrinya mengatakan suaminya sudah me­ninggal.

Deg, ada rasa sedih yang saya rasakan. Terakhir kali saya bertemu dalam berniaga waktu itu, kini beliau sudah tiada. Saya pun mendoakan kebaikan­nya. Semoga Allah menerima iman dan Islamnya, serta mengampuni dosanya.

Kematian seperti apa yang akan kita kejar? Kebaikan atau keburukan, ibadahkah, atau dalam kemaksiatan. Tentu, kita mengejar dalam kebaikan. Semoga Allah memberikan jalan yang lurus dalam setiap kegiatan yang kita jalani. Aamiin.

Page 29: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

info

SINERGI BANGUN NEGERI DENGAN YAYASAN BAKRIE AMANAH

Yayasan Bakrie Amanah merupakan lembaga Amil Kelompok Bakrie yang bertugas mengelola dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), serta dana sosial lainnya. Awalnya, Yayasan Bakrie Amanah hanya mengelola dana sedekah yang dikumpulkan oleh

beberapa kelompok usaha yang dimiliki Bakrie Group. Kemudian, sebelumnya Bakrie Amanah merupakan sebuah program yang berada dibawah naungan Badan

Pengelola Bakrie untuk Negeri (BP BUN).

Sementara itu, Yayasan Bakrie Amanah didiri­kan pada tanggal 17 Agustus 2010 bertepa­tan dengan acara malam syukuran HUT ke­65

Republik Indonesia, dan acara buka puasa bersama para pimpinan Kelompok Bakrie.

Tahun 2017, Yayasan Bakrie Amanah mulai bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasi­onal (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli. Banyak yang dilakukan selama kerja sama berlangsung. Di antaranya ialah Program Pelatihan Menjahit untuk Difable, hingga Program Recovery Bencana di Su­lawesi Tengah (Donggala, Palu dan Sigi), NTB (Lom­bok), Tsunami Selat Sunda (Lampung dan Banten), hingga Papua.

Di Lombok, Yayasan Bakrie Amanah bersama DT

Peduli membangun 55 unit rumah. Lalu di Palu, su­dah dibangun dua unit masjid, satu unit madrasah, dan empat unit ruang ibu dan anak.

DT Peduli menyambut baik kerja sama ini, dan diharapakan dapat terus dilakukan. Keduanya pun dapat saling mengisi dan menguatkan terkait pro­gram­program yang dijalankan.

Ke depannya, DT Peduli dan Yayasan Bakrie Amanah berencana untuk fokus dalam bidang pemberdayaan dan pendidikan. Sehingga banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Bagi Yayasan Bakrie Amanah, sin­ergi tersebut dapat dijadikan pembelajaran dalam pengelolaan ZIS yang efektif dan efisien.

(Yuga Hassani)

29

info

Page 30: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

LAYANAN INFORMASI DAN KONFIRMASITelp: 0851 0001 7002WA: 0821 1616 4545

Chat: www.dtpeduli.org

ZAKAT INFAQ

009.2553.718

777.0333.118

0884.01.016683.53.7

13000.9000.000.4

86000.3896.700

009.2553.729

777.0333.126

a.n DT Peduli Zakat

a.n DT Peduli Zakat

a.n DPU Daarut Tauhiid

a.n Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid

a.n Darut Tauhid Peduli

a.n DT Peduli Infaq

a.n DT Peduli Infaq

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153. Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpudt.org

KANTOR PERWAKILAN :

JAWA BARAT Jl. Gegerkalong Hilir No. 75. Ban-dung Telp. 022 – 82003527

DKI JAKARTA Perkantoran Pejaten, Jl Pejaten Raya Kav 2, No. 3, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp. 021-7986066 // 0822 1037 7707

JAWA TENGAH Jl. Sriwijaya No. 130 Wonodri Semarang Telp. 024-8444272 // 0851 0050 0074

DIY YOGYAKARTA Jl. KH. Agus Salim No. 56A Notop-rajan Ngampilan Yogyakarta Telp. 0851 0056 0086

JAWA TIMUR Ruko Bukit Dieng Permai Kav. 3, Jl.Terusan Dieng, Pisang Candi Sukun, Kota Malang.Telp.

0341–5081883 // 081 5566 111 00

LAMPUNG Jl. Terusan Way Semangka no. 42 Pahoman Bandar Lampung Telp. 0721-5600 613

SUMATERA SELATAN Jl. Gersik Lr. Bakung No. 1455 Rt. 30/08 Sekip Tengah Palembang 30113,Telp. 0711-5556103 // 081 1787 9009

BANTEN Jl. Ciater Raya Rt. 02/03 Rawa Mekarjaya, Tangerang Selatan, Banten 15310 ( Samping RM. H. Sari ) Telp. 021-75671994 // 0812 9177 6977

KEPULAUAN RIAU Alamat Cabang Batam : Jl Letjen Suprapto Ruko Tembesi Point Blok A No. 3a // 0811 7073075

JAMBI Jl. Jendral Sudirman, No.2A RT.29 (Sebrang POLDA Jambi), Kel. Tambaksari, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi. Telp. 0741-306-1010/ 0823-7712-5309

KALIMANTAN SELATAN Jl. Cemara Raya no. 04 rt. 36 BanjarmasinTelp. 081 1501 9933 // 081 25481 9955

NANGGROE ACEH DARUS-SALAM Jl. Tgk. Daud Beureueh No.56 Kota Banda Aceh Telp. 0822 4700 7001

SUMATERA UTARA Jl. Abadi, Komp. Abadi Palace Blok A No. 03, Tanjung Rejo Medan Sunggal, Kota Medan. Telp. 061 4256 4229

AUSTRALIA 57 Lemon Grove, Cranbourne West, VIC 3977, Melbourne, Aus-tralia Telp. +61491-370-806.

KANTOR PELAKSANA PROGRAM :

BEKASI Ruko Niaga Kalimas A1/11, Jl. Cempaka kel. Jatimulya, kec. Tambun Selatan Telp. 02182671716 // 08121992427

BOGOR Jl. Johar Raya, Ruko Johar Grande

No. 3. Taman Cimanggu, Kel. Ke-dungwaringin Kec. Tanah Sareal Kota Bogor Telp. 0251-8358441 // 0823 1900 0200

CIREBON Jln Perjuangan No. 99 C Rt.002 Rw 14 kelurahan Karya Mulya Kecamatan Kesambi. Kota Cirebon.(samping SMK Gracika Cirebon)- (0231) 8805 948 / 62853 1442 6132

GARUT Ruko Gold land estate blok A 3. Jalan karacak RT 06/09 Kel. Kota Kulon Kec Garut Kota Kab Garut. Telp. 0822 1718 0001

KARAWANG Jl. H.S Ronggowaluyo Dsn. Kaum-jaya Rt 10 Rw 04 Ds. Puseurjaya Kec. Teluk Jambe Timur Kab. Ka-rawang Telp. 0813 1998 2009

KUNINGAN Jl. Jenderal Soedirman No. 108 Rt. 02 Rw. 01 Kelurahan Awirarangan, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan, Jawa Barat.Telp. 0232-8902590 // 08 5353 24 5353

PRIANGAN TIMUR Jl. Ir. H. Juanda KM 1 Ruko Juanda

Office Center No. 4 Indihiang Kota Tasikmalaya , 46151 Telp. 0265–7296890 // 0822 1112 6789

SUKABUMI Jl. Ra. Kosasih No 347 Rt 03/09 Kel. Cibeureum Hilir, Kec. Cibeu-reum Kota Sukabumi Telp. 0857 7164 6464

CIPAKU Jl. Cipaku 1 No 18 Kebayoran Baru Jakarta Selatan ( Dekat Pa-sar Santa ) Telp. 021-2751 7191 // 0896 9000 0001

SOLO Jl. Veteran No.247 Tipes Serengan, Kota Solo Telp. 0271 2933872 // 085102400074

METRO LAMPUNG Jl. Sosro Sudarmo No.12 Yo-sorejo, Metro Timur - Kota Metro 34111 Telp. 0725-7852684 // 0857 6900 0103

LUBUKLINGGAU Jl. Batu Nisan No. 20 Rt. 03 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuk Linggau Timur I Lubuk Linggau Sumsel Telp. 0853 7795 9991

Menikah Lahir

Ima Rismawanti, S.P

dengan

Raafi Rismawan,S.Pd Santri

Karya DT Peduli Bandung.

Pada, Ahad, (16/6)

Oman Abdul Rohman

dengan

Euis Maelatus Sa’diyah Santri

Karya DT Peduli Bandung.

Pada, Senin, (10/6)

Syifa

dengan

kholil

Santri Karya DT Peduli

Bandung

Pada, Sabtu, (8/6)

Wildan Yasa Kuswandi

(Santri Karya DTP Surabaya)

dengan

Wifa

Pada, Ahad, (16/6)

Putera dari Fauzia Ramdhani Syaefullah dan Ibu Sinta Dwi Oktaviani

Khumaira Ghania Putri

Ramadhani

30

info sahabat

Page 31: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

DAARUT TAUHIID PEDULILAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGANBULAN MEI 2019 (UN AUDITED)

SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Rp 9,639,323,219.39 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 2,465,071,580.10 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 10,929,420,002.40 Penerimaan dana Wakaf Rp 888,526,422.17Penerimaan dana Pengelola Rp 4,705,311,487.37Penerimaan dana YDS Rp 77,305,463.36

Jumlah Penerimaan Dana Rp 28,704,958,174.79

PENGGUNAAN DANA

Dana ZakatPenyaluran untuk Fakir Miskin Rp 2,833,334,689.00 Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 6,165,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 414,531,079.00Penyaluran untuk Muallaf Rp 3,000,000.00 Penyaluran Gharim Rp 8,800,000.00

Jumlah Dana Zakat Rp 3,265,830,768.00

Dana Infaq ShadaqahProgram Pendidikan Rp 17,548,148.00 Program Kesehatan Rp 29,230,000.00 Program Ekonomi Rp 17,249,150.00 Program Dakwah Sosial Rp 2,995,898,453.41Program Kemanusiaan Rp 12,234,200.00 Program Pemberdayaan Komunitas Rp 2,073,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 3,074,232,951.41

Dana Infaq Shodaqoh TerikatProgram Dakwah Sosial Rp 709,934,159.00Program Fidyah Rp 17,592,000.00Program Ramadhan Rp 4,654,163,686.00Program Pendidikan Rp 572,892,290.00Program pemberdayaan ekonomi Rp 275,272,450.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 2,788,754,926.00Program Pusosman Rp 201,013,452.00Penyaluran Aqiqah Rp 73,270,000.00Penyaluran Non Cash dan lainnya Rp 384,530,136.00Penyaluran Infrastruktur Rp 191,220,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 9,868,643,099.00

Dana WakafPenyaluran Wakaf Rp 385,013,333.00

Jumlah dana Wakaf Rp 385,013,333.00

Dana YDSSarana Umum Rp 18,046,000.00

Jumlah Dana Jasa Bank Rp 18,046,000.00

Dana PengelolaOperasional Kantor Rp 1,781,867,439.96

Jumlah Dana Pengelola Rp 1,781,867,439.96

Jumlah Penggunaan Dana Rp 18,393,633,591.37 Surplus / Defisit Rp 10,311,324,583.42Saldo Awal per 01 MEI 2019 Rp 44,531,766,909.07 Saldo Akhir per 31 MEI 2019 Rp 54,843,091,492.49

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DT Peduli (Bandung, Jakarta Cipaku dan Jakarta Pejaten, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya, Batam, Bekasi , Jambi , Garut,Metro Lampung , solo, lubuk linggau, Sukabumi, Banjarmasin, Banten, Malang, Aceh, karawang, Medan, Kuningan, Cirebon, S urabaya, Depok & Dana Titipan Markom ) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya

31

keuangan

Page 32: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

DUNIA sepak bola tidak bisa dipisahkan dengan stadion. Nah, beberapa stadion megah di dunia ini ternyata sudah dilengkapi dengan fasilitas masjid. Berikut ini adalah daftarnya: Allianz Arena (Bay­ern München), Etihad Stadium (Manchester City), Kazan Arena (Rubin Kazan), St James’ Park (New­castle United), Ewood Park (Blackburn Rovers), dan Macron Stadium (Bolton Wanderers). Apresiasi ini wujud terima kasih kepada beberapa pemain Mus­lim yang mewarnai lapangan hijau dengan talenta mereka.

SAJADAH (dalam Arab, sajjāda atau musallah, dalam Persia: Janamaz) adalah alat yang terbuat dari kain yang biasanya memiliki gambar dan corak bernafaskan Islam. Sajadah digunakan kaum Mus­lim agar tetap terjaga kebersihannya ketika melak­sanakan salat. Sajadah pada umumnya memiliki ukuran yang cukup besar untuk menutupi seluruh bagian tubuh ketika melakukan sujud selama salat. Ukuran sajadah pada umumnya 0,91 m × 1.5 m atau 1,2 m × 1.8 m.

MASJID DI STADION TERMEGAH

SAJADAH UNTUK SALAT

32

serba serbi

Page 33: BAHAGIA DENGAN ZAKAT
Page 34: BAHAGIA DENGAN ZAKAT

KH Abdullah GymnastiarPemimpin Pesantren Daarut TauhiId

Oleh:

KEHIDUPAN TANPA PAMRIH Saudaraku, demi Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar, tiada yang luput dari perhatian-Nya meski sehelai daun kering yang jatuh dari rantingnya di tengah hutan belantara yang belum pernah terjamah tangan manusia. Allah Maha Mengetahui sekecil apa pun peristiwa yang terjadi di ruang angkasa hingga di dasar samudera.

Jadi, tidak perlu risau dengan kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain. Lakukanlah kebaikan kemudian segera lupakan. Lakukan,

lupakan! Jangan biarkan pikiran kita sibuk dengan menghitung­hitungnya. Jangan beri kesempatan hati kita untuk sibuk berbangga diri (ujub). Segera serahkan seluruhnya kepada Allah SWT, karena di sisi­Nya­lah catatan setiap amal perbuatan kita. Dan, Allah­lah sebaik­baiknya Pemberi balasan atas setiap amal perbuatan.

Jagalah niat kita dari hal­hal yang bisa merusak setiap amal kebaikan. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meng-hilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepa-da Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada ta-nah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usa-hakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. al­

Baqarah [2]: 264)Masya Allah! Kita berlindung kepada Allah

agar tidak termasuk golongan orang­orang yang merugi, yaitu orang­orang yang berbuat kebai­kan, membantu orang lain, namun dengan meng­harapkan pamrih, mengharap balas budi, mencari penilaian dari selain Allah.

Jika mau membantu, maka membantu saja. Jangan pernah ada niat supaya suatu hari nanti orang tersebut pun membantu kita. Yakinlah pada pertolongan Allah. Karena sesungguhnya Allah tidak akan menginkari janji­Nya. Siapa yang me­ringankan beban orang lain, niscaya Allah merin­gankan bebannya.

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudah-kan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah utang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Ba-rangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya..” (HR. Mus­lim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, Ha­kim, Ibnu Majah)

Jika Allah yang menolong kita, kesulitan sebesar apa pun akan ringan saja. Tiada yang lebih beruntung dibandingkan dengan orang yang ditolong oleh Allah. Seperti apa pun manu­sia meremehkannya, bahkan menghinanya dan menzaliminya, semua itu tiada berarti jika Allah menolongnya. Hanya dengan pertolongan Allah, segala benci akan berubah menjadi cinta, yang hi­lang digantikan dengan yang lebih baik dan lebih berkah. Kegelisahan diganti dengan ketenangan dan kebahagiaan. Masya Allah!

kolom aa gym

34

Page 35: BAHAGIA DENGAN ZAKAT
Page 36: BAHAGIA DENGAN ZAKAT