Bagian Usa

26
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses Fertilisasi pada Manusia 2.1.1 Pengertian Fertilisasi. Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang dan akan menghasilkan zigot. Fertilisasi terjadi di ampula yang merupakan bagian dari tuba fallopii. Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk kedalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot- otot uterus dan tuba. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40-150 juta sel sperma yang siap membuahi. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) di dalam uterus dan saluran fallopii, selain itu terdapat beberapa sebab sperma mati yakni pH dari vagina yang asam serta karena sperma berjalan melawan arus. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran

description

dd

Transcript of Bagian Usa

Page 1: Bagian Usa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Fertilisasi pada Manusia

2.1.1 Pengertian Fertilisasi.

Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel

ovum yang sudah matang dan akan menghasilkan zigot. Fertilisasi terjadi di

ampula yang merupakan bagian dari tuba fallopii. Spermatozoa bergerak

dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk kedalam saluran

telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba.

Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40-150 juta sel sperma yang siap

membuahi.

Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut

dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran

fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke

saluran fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh

mukus (lendir) di dalam uterus dan saluran fallopii, selain itu terdapat

beberapa sebab sperma mati yakni pH dari vagina yang asam serta karena

sperma berjalan melawan arus. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan

hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi

pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain

masuk.

2.1.2 Tahapan yang Terjadi Saat Proses Fertilisasi.

Fase fertilisasi mencakup 3 fase:

1. Penembusan korona radiata.

Korona radiata merupakan bagian terluar dari ovum, untuk menembus

korona radiata, tentu sperma berlomba-lomba dengan ratusan juta sperma

lainnya (sekitar 200-300 juta sperma) karena hanya satu sperma yang

dapat menembus korona radiata. Hanya sperma yang menjalani kapasitasi

yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom. Kapasitasi

adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, yang

Page 2: Bagian Usa

pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu ini, suatu

selubung dari glikoprotein dari protein-protein plasma segmen dibuang

dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa.

Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan diinduksi

oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-

enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida.

2. Penembusan zona pelusida.

Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang memudahkan

spermatozoa mengadakan pengikatan dan menginduksi reaksi kromosom.

Dapat dikatakan, zona pelucida meruapakan lapisan kedua setelah korona

radiata. Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa yang ada

di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida. Saat

spermatozoa masuk ke dalam membrane oosit, spermatozoa lain tidak

akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari enzim oosit sendiri. Pelepasan

enzim akrosom (akrosin) akan memudahkan sperma menembus zona

pelusida. Permeabilitas sperma ini akan berubah ketika spermatozoa

berkontak dengan permukaan oosit. Kontak ini akan memacu oosit

mensekresikan enzim lisosim yang akan mengubah sifat zona pelucida

untuk mencegah penetrasi sperma dan menginaktifkan tempat-tempat

Page 3: Bagian Usa

reseptro spesifik untuk sperma lain di permukaan ini. Dapat dikatakan,

saat satu sperma telah menembus zona pelucida, ovum akan

mengondisikan agar tak ada sperma lain yang masuk.

3. Fusi oosit dan membran plasma.

Spermatozoa bergerak masuk ke membrane oosit dan mencapai inti

oosit. Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit, kedua

selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang

menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom,

penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput

yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala

dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma

tertingal di permukaan oosit. Spermatozoa dan oosit masing-masing

memiliki 23 kromosom (haploid), selama masa penyatuan masing-masing

pronukleus melakukan sintesis DNA. Segera setelah sintesis DNA,

kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara

mitosis yang normal. 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah

membelah sepanjang sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan

tersebut saling bergerak ke kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan

sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom yang normal.

Page 4: Bagian Usa

2.1.3 Proses Fertilisasi.

Fertilisasi pada manusia memiliki proses yang sama dengan proses

yang terjadi pada mamalia lain. Proses tersebut adalah sebagai berikut.

1. Saat sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur

akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk).

2. Pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, dimana laki-laki akan

mengeluarkan sperma yang dapat membuahi ovum dalam saluran tuba

fallopi tersebut.

3. Spermatozoa akan bergerak sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk),

ergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim

dan dinding tuba falopi.

4. Mulut rahim mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa

dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk

menemui dan membuahi sel telur.

5. Sperma akan berjalan melalui lapisan sel folikel dan berikatan dengan

reseptor pada zona pelusida ovum.

Page 5: Bagian Usa

6. Pengikatan tersebut akan memicu terjadinya reaksi akrosomal dimana

sperma membebaskan enzim-enzim hidrolitik pada akrosom menuju

zona pelusida.

7. Enzim hidrolitik akan mencerna zona pelusida dan membuat lubang

yang memungkinkan sperma dapat mencapai membran sel ovum.

Protein khusus pada membran sel sperma akan berikatan dengan

reseptor pada membran sel ovum sehingga kedua membran menyatu.

8. Setelah terjadi penyatuan membran sel, nukleus sel sperma dapat

keluar dan menuju nukleus ovum untuk terjadinya penyatuan nukleus.

9. Setelah terjadin penyatuan antara membran sperma dan ovum, butiran

kortikal pada ovum menyatu dengan membran ovum dan memebaskan

enzim dan makromolekul lain yang akan mengeraskan zona pelusida

untuk menghalangi sperma lain membuahi ovum.

10. Setelah bagian kepala sperma masuk kedalam ovum maka akan terjadi

pembuahan setelah itu terjadi pembelahan.

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Embriyo pada Trisemester Pertama

Kehamilan merupakan proses alami dan normal dalam kehidupan wanita pada

masa reproduksi. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama

dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai

6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).

Selama 3 bulan pertama, wanita mengalami perubahan-perubahan fisik maupun

psikis untuk mempersiapkan petumbuhan janin, masa persalinan dan

Gambar. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio hingga Janin

Page 6: Bagian Usa

menyusui.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir. 

Perkembangan awal terbentuknya embrio merupakan sel yang terbentuk

setelah sperma mampu menembus lapisan pelindung ovum (membran ovum) dan

membuahi sel telur. Dari penggabungan sel sperma dan sel telur inilah yang akan

membentuk DNA baru, hasil penggabungan DNA sel sperma dari Ayah dengan

DNA sel telur dari Ibu yang nantinya akan membentuk kromosan baru pada zigot.

Peristiwa ini disebut dengan istilah pembuahan yang terjadi di saluran telur (Tuba

Fallopi). Selama menempuh perjalanan zigot akan membelah dan membentuk 16

sel, dan proses pembentukan 16 sel ini disebut dengan tahap Morula. Pembelahan

terus terjadi hingga zigot membentuk sebuah sel bulat berongga bernama

blastokista yang memiliki sel sebanyak 32-64. Sekita 6 sel blastokista akan

membentuk massa sel bagian dalam (embrioblas) yang nantinya akan menjadi

embrio. 

a. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun

belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari

pertama haid terakhir Anda

Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi

kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah

memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom

manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan

oksigen.

Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar

yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel sperma dan memulai

proses pembuahan. 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir

mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun

pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang

bisa menembus indung telur.

Page 7: Bagian Usa

Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat

bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara

tekun menerobos dinding indung telur.

b. Minggu ke-2 :

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi

membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak

di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur

disebut morula.Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari

sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu

blastocyst terpaut pada endometrium.

Penyatuan sperma dan telur akan membentuk satu sel tunggal kecil

(zygote). Kromosom dalam zygote menentukan jenis kelamin, warna mata dan

rambut, tinggi dan figur. Setelah pembuahan terjadi, zygote akan mulai bergerak

melalui saluran telur ke kandungan rahim. Zygote kecil anda sekarang disebut

blastocyte. Pada saat blastocyte mencapai rahim ia akan menempelkan dirinya ke

Page 8: Bagian Usa

dinding rahim (kadang antara hari ke-7 dan ke-9 setelah penghamilan dan plasenta

mulai terbentuk.

c. Minggu 3:

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang

mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel

pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2

mm.

Pada saat ini pertemuan sel telur dan sperma secara resmi menjadi janin

dalam rahim dengan otak, tulang belakang dan organ tubuh yang terus

berkembang. Sebelum setengah masa dari trimester pertama, jantung dan sistem

peredaran darah bayi anda sudah akan berkembang dengan cepat. Anda belum

bisa mendengar suara detak jantungnya tapi dokter anda mungkin melihat tanda

awal detak jantung saat USG. Begitu sistem peredaran darah bayi sudah

sempurna, jantungnya akan berdetak dan organ tubuh pertamanya akan mulai

berfungsi.

d. Minggu ke-4

Pada usia minggu keempat ini bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi

hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda

melakukan test kehamilan, hasilnya positif.Janin mulai membentuk struktur

manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta

jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

Page 9: Bagian Usa

e. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm

adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin

tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut.

Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ

jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu

lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi

kencing.

f. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga

bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum

Page 10: Bagian Usa

bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan

dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang

menjadi lengan kaki pun mulai tampak

g. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram,

kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian

bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik

kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru

h. Minggu ke 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi. seperti

ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi,

saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang.

Page 11: Bagian Usa

Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6

minggu setelah pembuahan.

Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung,

bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran

kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum

sempurna

i. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang

berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak

merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu

ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

j. Minggu ke-10

Page 12: Bagian Usa

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan

otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap

menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat

7 gram.

k. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan

dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan

demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh

dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa

mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah

jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan

tersendiri

i. Minggu ke-12

Page 13: Bagian Usa

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan

kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut.

Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.

Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.

Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa

millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan

kelopak mata.

2.3 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan embrio

pada Trisemester pertama

Banyak faktor dapat berkaitan dengan diferensiasi dan pertumbuhan janin.

Pada beberapa contoh, zat teratogenik dapat mengenai sistem organ janin yang

sangat penting, sehingga mengakibatkan kematian. Beberapa macam zat telah

diketahui dapat menimbulkan kelainan kongenital pada sekitar 2-3 % dari semua

bayi lahir-hidup. Agen ini antara lain virus, radiasi, obat-obatan, penyakit pada

ibu seperti diabetes, dan kelainan kromosom. Efek teratogen tergantung pada

genotip ibu dan janin, stadium perkembangan saat terpapar, dan besar serta

lamanya paparan terhadap agen tersebut. Teratogen merupakan agen penyebab

terjadinya kelainan berupa defek kelahiran atau malformasi. Begitu banyak faktor

yang mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan seorang ibu, namun

pada ltm ini akan dibahas faktor-faktor endogen/internal yang dapat

mempengaruhinya.

a. Faktor Kromosom dan Genetik

- Kelainan Jumlah

Trisomi 21 (sindrom Down)

Page 14: Bagian Usa

Sindrom down biasanya disebabkan oleh adanya suatu kopi ekstra

kromosom 21. Secara klinis, ciri-ciri anak penderita sindrom down antara lain

keterbelakangan pertumbuhan, variasi keterbelakangan jiwa, kelainan

kraniofasial, termasuk mata miring ke atas, wajah mendatar, telinga kecil dan

cacat jantung.

Trisomi 18 dan Trisomi 13

Penderita pada kromosom 18 akan memperlihatkan ciri-ciri :

keterbelakangan jiwa, cacat jantung kongenital, telinga yang letaknya rendah,

rahang kecil, dan malformasi susunan rangka. Sementara kelainan utama pada

sindrom 13 mempunyai manifestasi yang hampir sama yaitu keterbelakangan

jiwa, cacat jantung kongenital,  tuli, bibir sumbing dan cacat mata.

- Kelainan struktur

Kelainan-kelainan struktur kromosom bisa mengenai satu atau beberapa

kromosom dan biasanya disebabkan karena pemecahan kromosom. Pemecahan ini

disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan semacam virus, radiasi, dan obat.

Akibat pecahnya kromosom ini tergantung dari apa yang terjadi pada potongan-

potongan pecahan tersebut . Pada beberapa kasus, potongan suatu kromosom

hilang dan bayi yang kehilangan sebagian kromosom tersebut menjadi abnormal.

Suatu sindrom terkenal yang disebabkan kehilangan sebagian lengan pendek pada

kromosom 5 adalah sindrom cri-du-chat. Anak tersebut  kalau menangis

menyerupai suara kucing, mikrosefali, keterbelakangan jiwa, dan penakit jantung

kongenital.

b. Gen-gen Mutan

Banyak cacat kongenital pada manusia yang diturunkan dan beberapa

diantaranya mengikuti pola hukum mendel. Pada banyak kasus, kelainan dapat

langsung disebabkan oleh perubahan pada satu buah gen saja, dinamakan mutasi

gen. Single gene  mutation menjadi penyebab sebagian besar malformasi

kongenital. Contohnyaholoprosencephaly yaitu cacat perkembangan di otak depan

dan tengah dimana terjadi mutasi pada gen sonic hedgehog yang berperan pada

pengaturan organogenesis pada vertebrata seperti pertumbuhan jari tangan atau

kaki serta organisasi otak. Mutasi gen ini menyebabkan hilangnya sebagian

hemisfer serebri sepanjang garis tengah otak.

Page 15: Bagian Usa

Diperkirakan jenis cacat ini mendekati 8% dari seluruh malformasi pada

manusia. Kecuali kromosom X dan Y pada laki-laki, gen membentuk pasangan-

pasangan atau alel, sehingga terdapat dua penentu genetik, satu dari ibu dan satu

dari ayah. Mutasi akibat gen mutan yang menghasilkan suatu kelainan pada suatu

alel disebut mutasi dominan, sedangkan mutasi akibat gen mutan pada kedua alel

disebut mutasi resesif. Kerja gen-gen yang cacat juga menyebabkan banya sekali

kesalahan-kesalahan metabolisme kongenital, misalnya fenilketonuria. Selain itu

telah diketahui bahwa penyebab lain terjadinya hydrosefalus adanya gangguan

genetik terkait kromosom X (X-linked).

c. Hormon

Pil-pil pengendali kelahiran, yang mengandung estrogen dan progesteron,

tampaknya mempunyai potensi teratogenikl. Tapi, karena hormon-hormon lain,

seperti dietilstilbestrol, menimbulkan kelainan. Penggunaan kontrasepsi oral

hendaknya dihentikan kalau dicurigai terjadi kehamilan karena pil tersebut punya

efek teratogenik. Pengaruh pemberian kortison terhadap perkembangan embrio

terlihat pada penelitian yang disuntikkan kepada mencit dan kelinci pada tingkat

kehamilan tertentu. Hal ini dilakukan karena sangat tidak mungkin menggunakan

embrio manusia sebagai objek penelitian. Hasil yang didapat adalah terjadi

kelainan pada pada keturunannya yaitu berupa platoskisis.

d. Usia Ibu

Sejauh ini dketahui faktor usia ibu hamil mempengaruhi tingkat resiko janin

mengalami terjadinya abnormalitas seperti sindrom down, kelainan trisomi, dan

terjadinya keabnormalan lainnya. Usia yang berisiko adalah ibu hamil pada usia

lebih dari 35 tahun. Kehamilan pada usia lebih dari 40 tahun, resikonya meningkat

10 kali lipat dibanding pada usia 35 tahun. Masalah yang timbul pada

perkembangan embrio saat masih dalam kandungan, umumnya terjadi pada 3

bulan pertama kelahiran. Pada wanita yang hamil pada usia 35 tahun ke atas

mempunai resiko untuk mempunyai janin yang mengalami defek kelahiran

sebesar 60%. Sel telur (ovum) semakin menua seiring pertambahan usia

perempuan sehingga apabila usia perempuan 40 tahun maka ovumnya pun berarti

sudah berusia 40 tahun sehingga tingkat kualitas dari ovum tersebut pun menurun

Page 16: Bagian Usa

seiring berjalannya waktu. Hal tersebutlah yang meningkatkan terjadinya kelainan

pada keturunan selanjutnya.

2.4 Kondisi Kehamilan Pada Trimester Pertama.

1. Kondisi ibu hamil pada trimester pertama:

a) Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon

kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk

mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan

menyusui.

b) Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang

membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada

trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung

kemih ditekan oleh kepala janin.

c) Konstipasi

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan

hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja

kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan

penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

d) Morning Sickness, mual dan muntah

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal

kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi

kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.

e) Merasa lelah

Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik

dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat

mempengaruhi pola tidur.

Page 17: Bagian Usa

f) Sakit Kepala

Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan

karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan

mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem

sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering

daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola

makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit

kepala.

g) Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian

perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan

tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan

hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim

dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

h) Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap

normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

i) Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang

kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat

badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang

juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan

pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan

air.

2. Kondisi janin pada trimester pertama:

a) Tahapan perkembangan janin pada bulan pertama

Terbentuknya kantung kehamilan yang berfungsi untuk melindungi janin dari air

ketuban. Pada bulan pertama ini, juga mulai terbentuk plasenta yang berfungsi

Page 18: Bagian Usa

menyalurkan makanan atau nutrisi dari tubuh ibu hamil ke janinnya. Selain itu, di

bulan pertama ini juga sudah mulai terjadi sirkulasi darah dalam tubuh janin

tersebut. Pada akhir bulan pertama kehamilan, bayi berukuran sekitar 6-7 mm

(seukuran beras).

b) Tahapan perkembangan janin pada bulan kedua

Embrio sudah akan mulai berkembang dan wajahnya mulai terbentuk.

Bakal telinga sudah mulai tampak sebagai lipatan pada bagian kanan dan kiri

kepalanya. Seiring dengan hal tersebut, mulai tampak pula calon lengan, kaki, dan

jari-jemarinya. Selain itu, sistem syaraf pusat atau otak, syaraf tulang belakang

serta saluran pencernaan juga mulai terbentuk di usia kehamilan bulan ke-2 ini.

Saluran pencernaan dan organ sensorik mulai berkembang, tulang mulai terbentuk

yang menggantikan tulang rawan. Embrio mulai bergerak meskipun ibu tidak bisa

merasakannya. Panjang embrio sekitar 2,54 cm dan beratnya sekitar 9-10 gram.

c) Tahapan perkembangan janin pada bulan ketiga

Perkembangan janin pada bulan ketiga ditunjukan dengan tahap hampir terbentuk

sempurnanya semua bagian tubuh bayi. Tangannya akan mulai bisa mengepal,

dan kuku-kukunya juga mulai dapat tumbuh. Meski belum terlihat dengan

sempurna, jenis kelamin bayi di usia kehamilan ini juga sudah mulai terbentuk,

oleh karenanya pemeriksaan USG (Ultrasound) pada bulan ketiga kurang tepat

dilakukan jika tujuannya untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Perlu diketahui

pula bahwa bagian dalam tubuh janin juga sudah mulai berkembang, sistem kemih

dan organ reproduksi mulai terbentuk, sedang hati mulai memproduksi empedu.

Pada akhir bulan ketiga, panjang janin sekitar 7,6-10 cm dan berat sekitar 28

gram.