bagian IV.doc
-
Upload
defri-heryadi -
Category
Documents
-
view
64 -
download
0
Transcript of bagian IV.doc
HIPERLIPIDEMIA
Ativa
Teti 512-82
Hiperlipidemia( peningkatan lipid darah, yaitu
Trigliserida
Kolesterol
Asam lemak bebas
fosfolipid
Hiperlipoproteinemia ( peningkatan lipoprotein darah, yaitu
Kilomikron
VLDL
IDL
LDL
Dislipoproteinemia( peningkatan kilomikron (VLDL, IDL, LDL, Atau penurunan HDL)Klasifikasi
1. Primer / genetik
Menurut Frederickson 1967 setelah dimodifikasi oleh WHO 1970
Tipe I: hiperkilomikronemia
Tipe II: hiperbetalipoproteinemia
Tipe III: dis-(board) betalipoproteinemia
Tipe IV: hiperkilomikronemia
Tipe V: hiperkilomikronemia dan hiperbetalipoproteinemia
2. Sekunder / didapat, pada
Dm
Hipotiroid
Sindroma nefrotik
Ikterus obstruktif
Klasifikasi hiperlipidemia oleh Tabaacchi 1974
A. Group I
Hiperkolesterol E C hiperbetalipoproteinemia
Kolesterol meningkat
Trigliserida normal
Serum 24 jam/ 4(c jernih
B. Group II
Hipertrigliserida endogen dan hiperlipoprotein kombinasi
Kolesterol N atau sedikit meningkat
Serum keruh rata
C. Group II
Hipertrigliserida eksogen
Kolesterol N atau sedikit meningkat
Trigliserida tinggi
Serum atas keruh, bawah jernih
Transport lemak
Lemak berguna sebagai sumber energi, kalori yang dihasilkan lemak 2 kali lebih banyak dibandingkan kalori yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein.
Lemak dalam bentuk trigleserida diserap oleh duodenum dan yeyunum bagian proksimal setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk kedalam plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagian kilomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak dan sebagai VLDL yang dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin.
Trigliserida ini dalam jaringan diluar hati ( pemb. Darah, otot, jaringan lemak ) dihidrolisa oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisa kemudian oleh hati dikatabolisme menjadi LDL.
Kolesterol yang terdapat pada LDL ini kemudian akan ditangkap oleh suatu reseptor khusus ( B100, reseptor E ) di jaringan perifer dan disimpan didalam lisosom jaringan perifer itu.
Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL ke hati untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu.
Patogenesa
Berhubungan dengan metabolisme lemak
Lipid darah:
trigliserida, kolesterol, asam lemak bebas, fosfolipid yang terlarut dalam darah dalam ikatan berbagai apoprotein menjadi berbagai lipoprotein.
Kolesterol:
sumber makanan dan disintesa di hati, bersama dengan fosfolipid yang merupakan bahan pembentuk dinding sel, dan pembentukan hormon steroid.
Kadar N : 150-250 mg%
Hiperkolesteronemia merupakan faktor resiko aterosklerosis.
Trigliserida:
Bersumber dari ; eksogen / makanan yang ditransport sebagai kilomikron
Endogen, sintesa di hati
Bersama asam lemak merupakan bahan pembakaran sumber energi, sumber LDL.
Kadar N : 40-150 mg%
Fosfolipid:
bersifat detergen
Jenis Lesitin dan sfingomielin Kadar N : 190- 225 mg%
Lipoprotein:
klasifikasi menurut densitas ( ultrasentrifugasi) dan elektroforesa:
%kilomikronVLDLIDLLDLHDL
Protein
Kolesterol
Trigliserida 0,5 2
7
85 - 9010
20
5022
45
1052
18
7
Trigliserida
Apoprotein
Elektroforesa Eksogen
C E B
ImmobilEndogen
C E B
Pro betaE BB
BetaA C E
Alfa
Fungsi lipoprotein
Kilomikron: transport trigliserida eksogen
VLDL
: transport trigliserida endogen
LDL
: transport kolesterol dari hati ke sel perifer
HDL
: transport kolesterol dari sel perifer ke hati
Kilomikron membawa 85-90% trigliserida sebagai serum keruh
IDL normal sangat sedikit, merupakan hasil metabolisme VLDL atau pendahulu LDL
LDL sangat atherogenik
HDL proteksi terhadap aterogenik
Kadar normal
LDL < 150 mg%
HDL > 50 mg%
Rasio kolesterol total terhadap HDL < 4,5
Klinik
Tipe I
Defisiensi lipoprotein lipase (LPL) familier
Amat jarang (1%) pada anak anak, herediter resesif homozigot
Klinik:
nyeri perut hebat ( pankreatitis akut)
xantoma eruptif
lipemia retinalis
hepatosplenomegali.
Lab:
kadar trigliserida dan kilomikron sangat tinggi
Plasma 24 jam/4 (C 2 lapis, atas putih susu dan bawah jernih.
Th/:
diet rendah lemak
Program ( cukup baik yu setelah diet
Tipe II
Hiperkolesteronemia familier
Defek intake seluler LDL di perifer (reseptor LDL,dll)
Cukup sering (20%), autosom dominan
Bentuk homozigot, yi:
xantoma tendinosum/ planar
santelasma
arcus cornea
HCI pada usia < 10 tahun
( Lab: kadar kolesterol sangat tinggi, 5 7X N
LDL sangat tinggi
Plasma 24 jam/4 (C kuning jernih
Bentuk heterozigot, yi:
xantoma tendinosum/ tuberosum
santelasma
arcus cornea
HCI dekade IV - V
( Lab: kadar kolesterol 2 - 3X N
LDL tinggi
Th/: diet rendah kolesterol
rendah asam lemak jenuh
tinggi asam lemak tak jenuh.
Obat: kolestiramin dan As. Nikotinast
Program:
tidak bisa sembuh
umur harapan pendek
kematian oleh ASHD terutama homozigot dan bila tak dikenal atau tak terkontrol.
Tipe III
Hiperlipoproteinemia familier tipe III
Defisiensi apoprotein E3 menyebabkan peningkatan IDL
Jarang (
Post stenotik dilatasi
Terapi
: operatif
Etiologi:
Dilatasi cincin katupkarena hipertensi pulmonal (HP)
Penyakit kolagen (Synd Marfan dll)
Kongenital, bersama dengan VSD, PS dan Tetralogy Fallot
Gejala Klinik
Toleransi lama/ bertahun tahun, asal tidak diperberat oleh hipertensi pulmonal dan decompensasio cordis
Gejala penyakit dasar lebih menonjol
Posisi sistole para sternal kiri
Pulsasi A. pulmonalis di RIC II Kiri
Thrill diastolik
Bising diastolik yang mengeras pada inspirasi
P2 keras dan terbelah
EKG
Tanpa hipertensi pulmonal RSR atau RSR di precordial
Ro
VD besar
Dilatasi A. pulmonalis
Ekokardiograf
Dilatasi VD
Katup pulmonal khas
Gerakan septum bisa paradoksal
Terapi
Obati penyakit dasar
Digitalis bila gagal jantung
Operasi bila gagal jantung
Etiologi
Hampir semua reuma
Causal lain jarang, termasuk atresia tumor dan tumor AD
Hampirtidak pernah berdiri sendiri, umumnya bersam kelompok mitral
10% penderita MS dioperasi ada ST
Gejala kilinik
1 keluhan:
rasa berdenyut pada leher dan kepala
rasa penuh perut kanan atas
lekas lelah
sesak nafas
2 PF
:
sianosis pada pipi
Bising diastolik yang mengeras pada insufisiensi
Kadang kadang presistolik
Parasisitolik pabila ada TI
3 EKG: P tinggi ( > 2,5 mm ) RIC II
4 Ro: Cor >, AD >
5 Ekokardi:
seperti MS pada daerah trikuspid
Pembukaan katup
1 cm ( TS berat
1,5 cm ( TS sedang
6 kateterisasi:
kelainan gradien antara RA dan RV
Normal 1 mmHG (rata-rata)
>3 mmHg ( TS sedang
>5 mmHg ( TS berat
Terapi:
konservatif
paling baik penggantian katup
valvulotomi ( TI
Etiologi
1 Fungsional
2 Organik: Reuma
Kongenital
Patofisiologi
Sistolik: darah kembalike AD
Diastolik: darah di AD/ ( dilatasi ( hipertrofi
Gejala klinik
1 Keluhan
:sama dengan stenosis
2 PF
:
pulsasi yang kuat di sternal kiri
Bising pansistolik di sternum
Bagian bawah yang mengeras pada inspirasi
3 EKG
: RVH & atrium fibrilasi
4 Ro
: pembesaran jantung kekanan
5 Eko:
AD> / dilatasi
RV diastole overload
Gerakan paradoksal dari septum seperti pada ASD
6 Kateterisasi: tekanan AD dan VD
7 Ventrikulografi: ada kebocoran darah dari VD ke AD
Terapi:
konservatif
Operasi ( penggantian katup
Etiologi
Reuma
Virus
Bakteri
Jamur
Parasit
Insiden
Dapat menyerang semua umur
Insiden sukar ditentukan
Post mortem 4-10%
Gejala klinik
1 Keluhan:
demam
lekas lelah
nyeri dada
2 Gejala:
sering tak jelas
Takikardi
Jantung membesar secara cepat
Bunyi jantung lemah
BJ I dan BJ II lemah
Rasa ada Gallop
Dapat timbul payah jantung tu kanan
3 EKG:
low voltage
Takikardi sinus
Kelainan irama atrial dan ventrikel
AV & ventrikel Conduction defek
QT memanjang
ST depresi
ST-T abnormalitas
T terbalik/ bifasik
4 Eko:
pembesaran ruang jantung
Hipokinesis ( gerakan yang tidak baik
Diagnosis( Diduga bila ada
Takikardi disertai demam
Gallop
Jantung membesar
Bunyi jantung lemah
Payah jantung tu kanan
DD/: kardiomiopathi kongestif
Terapi:
Obati infeksi
Obati payah jantung
Istirahat total sampai tanda tanda miokarditis hilang
Bila ada blok ( pacu jantung
Prognosa
Sebagian besar sembuh
Sebagian jadi kronis
Meninggal pada waktu penyakit akut
Meninggal mendadak ( pada orang muda
Kardiomiopati kongestif
Tidak disertai demam
Payah jantung kiri dan kanan
Payah jantung kiri dominan
Hiperkinesis pada EKG
Losing Is Most Important Than Gaining
For Without Losing
You Cannot Truly Appreciate
What Is Gained
Ativa 51282
Kriteria WHO
Sistolik > 160 mmHg
Diastolik> 95 mmHg
Hipertensi borderline antara 140/90 s/d 159/94 mmHg
Pembagian hipertensi
1 Etiologi
Diketahui / hipertensi sekunder
Tidak diketahui / hipertensi primer
2 Perjalanan klinik
Hipertensi jinak / benigna
Hipertansi ganas / maligna
3 Menurut tingginya tekanan darah
Hipertensi ringan ( diastolik 95 - 110
Hipertensi sedang ( diastolik 110-130
Hipertensi berat ( diastolik >130
4 Stabilitas hipertensi
Hipertensi stabil
Hipertensi labil
5 Hasil pengobatan
Hipertensi dapat disembuhkan (curable)
Hipertensi tak dapat disembuhkan
Distribusi dan data epidemiologi hipertensi
1 Umur
hipertensi pada usia < 30 tahun sering berupa hipertensi sekunder
Makin tinggi usia tekanan sistolik makin bertambah
Hipertensi pada usia lanjut berupa hipertensi aterosklerotik
2 Jenis kelamin
setelah menopause (45 th) hipertensi pada wanita lebih banyak dibanding pria
Komplikasi hipertensi lebih sering pada pria
3 Suku bangsa
hipertensi terdapat pada kulit putih maupunkulit hitam
Insiden hipertensi lebih tinggi pada kulit hitam
Hipertensi lebih berat padakulit hitam daripada kulit putih
4 Psikososial dan sosiokultural
Stress dan anxietas
Problem dan perkawinan mempertinggi insidens
Problem sosial/ famili hipertensi
Alkohol dan rokok ( sclerotik ( hipertensi
5 Familier
Riwayat hipertensi pada famili biasanya didapatkan pada penderita dengan hipertensi essential
Jika ibu dan bapak hipertensi, kemungkinan anak hipertensi 60%
Penyakit tertentu juga familier
Penyakit ginjal polikistik
Hipertensi renovaskuler
Heredity nefritis dll
Faktor yang berperan pada hipertensi
1 Hemodinamik
Tahanan perifer
( hipertensi
Kontraksi miokard
( tahanan darah bertambah
Cardiac output bertambah ( hipertensi
2 NeuraL: tahanan perifer dipengaruhi oleh perimbangan
saraf simpatis
saraf parasimpatis
(Hipertonus simpatis menyebabkan hipertensi
3. Humoral: penting peranan renin angiotensin dan aldosteron
Komplikasi
1 Kardial
LVH/hipertensi kronik
Ischemia strain
Dec. Cordis kiri akut
MCI
2 Cerebral
transient ischemik attack
Trombosiscerebri
Apoplexia cerebri
3 Renal
menambah gangguan faal ginjal yang telah ada
Hipertensive nephrosclerosis
Pemeriksaan pada hipertensi
Pemeriksaan fisik rutin
Tekanan darah
Lengan kiri kanan dan tungkai pada sangkaan
Coarctatio aorta
Funduscopy (Keith-Wagener)
Derajat I: lumen arteriol menyempit
Derajat II: spasme arteriol segmental
Derajat III: perdarahan dan eksudat (hipertensive severe)
Derajat IV: udem papila N. opticus (hipertensi maligna)
ECG
Laboratorium
Urinalisis
Kreatinin
Trigliserida
Gula darah
Ureum
Kolesterol
Lipid total
Foto thorax
LVH
Rib notching ( coarctatio aorta)
Diagnosa hipertensi sekunder
1 Hipertensi renovasculer
Klinis:
terjadi pada usia antara 35 th s/d 50 th
Refrakter dan pengobatan
Bising arteri renalis
Pemeriksaan khusus
IVP:
kontras terlambat pada salah satu ginjal (1 menit atau lebih
Bahan kontras tidak sama pada kedua ginjal
Renal arteriografi( stenosis arteri renalis
2 Coarctatio aorta
Klinis:
kaki dingin
Nadi femoral lemah
Tekanan femoral < lengan
Bising pada a. intercostalis
Pemeriksaan khusus: reb notching
3 Pheocromacytoma
Klinis:
serangan sakit kepala, palpitasi, flushing dan sweating
Ada riwayat ortostatic hipertensi
Multiple neurofibroma atau pembesaran tiroid
Pem. Khusus:
Vanyl mandelic acid
Cathecolamine ( dalam urin meningkat
Coletral amine
Metanephrin
Phentalamine test : 5mg phentolamine IV ( tek. Diastolik
sinus 20 mmhg
histamin test :0,01-0,02 mg ( kenaikan tekanan darah
tekanan diastolik pasien harus 110 mmHg
4 hiperaldosteronemia
klinis:
hipertensi diastolik mild ( severe
ada kelemahan otot
alkalosis metabolik
kalium darah rendah
< 3,5 tanpa pengobatan
Protrombin time>
Partial protrombine time>
Fibrinogen(
Euglobin lysis time>
Fibrinogen degradation product(
Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit dasar
Pengobatan khusus,bila ada
Arteria gagal
Pemberian heparin
Keganasan dari sel limfosit dan monosit-makrofag yang terutama menyerang sistem getah bening dan limpa.Mediteranean L M : lokasi hanya diabdomen DD/ dg metastasis Ca RektiKlasifikasi
I Limfoma malignum hodgkin
Secara histopatologis terbagi
Lymphocyte predominance
Noduler sclerosis
Mixed cellularity
Lympocyte depletion
II Limfomamalignum non hodgkin
Secara Histopatologis terbagi
Lympocyte well differentiated
Lympocyte poorly differentiated
Stem cell
Histiocyte
Mixed cell
Manifestasi klinik
Pembesaran kelenjar getah bening yang bersifat
Tidak menimbulkan rasa sakit, panas atau merah
Konsistensi kenyal seperti karet sampai keras
biasanya satu rangkaian kelenjar sekaligus terkena
mula mula terpisah dan mudah digerakkan
Lama kelamaan melekat menjadi Satu
Tempat mulai tumbuhnya pembesaran kelenjar getah bening
Limfoma malignum hodgkin
Leher 60 %
Ketiak 20 %
Lipat paha 12 %
Limfo malignum non hodgkin
Leher 59 %
Abdomen 13,1 %
Lipat paha 11,9 %
Ketiak 11,4 %
Mediastinum 1,1 %
Gejala klinik lain yang penting
Penurunan berat badan lebih dari 10 % dari 6 bulan terakhir
Demam tanpa sebab krn prolif berlebihan,dit juga pd Leukemia akut Keringat malam tanpa sebab
Gatal gatal tanpa sebab, karena reaksi antigen
Daya kerja kurang dari 90 % dibanding sebelum sakit
Sesak nafas karena penekanan alat mediastinum
Stadium klinik
Stadium I
Tumor terdapat pada 1 kelompok KGB atau pada 1 organ extra limfatik selama metastase ini masih soliter
Stadium II
Terdapat 2 atau lebih kelompok KGB pada pihak yang sama dari diafragma atau bila terdapat pada satu atau lebih kelompok KGB disertai tumor soliter extra limfatik namun masih tetap satu pihak dari diafragma
Stadium III
Bila terkena KGB pada kedua pihak diafragma , dapat disertai terserangnya organ lain asal tetap soliter
Stadium IV
Bila penyakit ditemukan secara difus pada satu organ yang lebih dengan atau tanpa terserangnya KGB
Pemeriksaan anjuran untuk penentuan stadium
Fotothorax
AP dan Lat
(pembesaran getah bening di mediastinum
BNO/IVP
(melihat pembesaran kelenjar getah bening bening para aorta
Limfografi
(memasukkan zat kontras dalamsal lymph dan difoto
Pem THT
Bone Survey
Biopsi Sum Sum tulang
CIG
(melihat pembesaran kelenjar getah bening
Diagnosa
Biopsi kelenjar getah bening
Pengobatan
Stadium I dan II((((radioterapi
Stadium III dan IV((((kemoterapiL M Hodgkin
( C(m)OPPr
L M non Hodgkin
( COPr
C = cyclophosphamide/ endoxan: 800 / m2O = vinkristine/ oncosive
: 1,4 mg/ m2P = procarbazine/ natulan
: 100 mg/ m2Pr= prednison
: 60 mg/ m2A= adremisin
: 40 mg IV pelan pelan
Skema Pengobatan
Limfoma Malignum Hodgkin
C
C
Istirahat
O
O
Pr((((
I
II
III
IV
Limfoma Malignum Non Hodgkin
C
C
OOistirahat
Pr
Proc
(((((
I
II
III
IV
V
Tolong ya, Ativa 0512-82Hemat dikit napa ???
Renin Substrate
Angiotensin I
Stimulasi kortex adrenal
RENIN
Angiotensin II
Aldosteron
RENIN
Angiotensin I
Angiotensin II
Aldosteron
Sodium
Volume
Tekanan darah
Vasokontriksi
Manusia
Nyamuk
Mikrofilaria
Dewasa
Larva (infective stage)
Paru
Bronchus
Usus halus (3-4 minggu)
keluar
telur
Kulit
Migrasi
Intrinsic Surface Contact
Intrinsic Surface Contact
XII
XIIa
XI
XIa
IX
VIII
IXa
X
VIIIa
Xa
+
V
Protrombin
Trombin
Fibrinogen
Fibin
Ca2+
Ca2+
PAGE 123Pirates Production
_1125749739.unknown
_1125749773.unknown