BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

80
CALK 2014 1 BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam aspek pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai Implementasi dari UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004, PP No. 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. catatan Atas Laporan Keuangan Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem Akuntansi Pemerintahan. Adapun maksud dari penyusunan laporan keuangan ini adalah : a. Menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung selama satu periode pelaporan

Transcript of BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

Page 1: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

1

BAGIAN I

PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam aspek pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan

Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagai Implementasi dari UU No. 17 Tahun 2003, UU

No. 1 Tahun 2004, PP No. 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna

Anggaran/ Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan

Keuangan yang meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem Akuntansi Pemerintahan.

Adapun maksud dari penyusunan laporan keuangan ini adalah :

a. Menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan

seluruh transaksi yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandung selama satu periode pelaporan

Page 2: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

2

b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka

meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran,

antar periode, maupun antar entitas.

c. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran dan

kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan

mengenai alokasi sumber daya.

Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan informasi

yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan

akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya,

dengan:

a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi;

b. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap

anggarannya;

c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai

aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Page 3: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

3

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Bendahara serta Penyampaiannya

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintah Daerah Kota Bandung

9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota

Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 12 Tahun 2009

Page 4: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

4

10. Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian

Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis

Daerah Kota Bandung

11. Peraturan Walikota Bandung Nomor 835 Tahun 2010 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kota Bandung

12. Peraturan Walikota Bandung Nomor 528 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Akuntansi

13. Peraturan Walikota Bandung Nomor 529 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntansi Pemerintah Daerah.

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bab I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Page 5: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

5

Bab II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.3. Indikator pencapaian target kinerja APBD

Bab III IHKTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian

target yang telah ditetapkan.

Bab IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas akuntansi/ entitas pelaporan keuangan daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan

keuangan

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan

keuangan

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan

ketentuan yang ada dalam standar akuntansi

pemerintahan

Page 6: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

6

Bab V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 Pendapatan

5.2 Belanja

5.3 Pembiayaan

5.4 Aset

5.5 Kewajiban

5.6 Ekuitas Dana

Bab VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON

KEUANGAN

Bab VII PENUTUP

Page 7: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

7

BAGIAN II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD PADA

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG

2.1. EKONOMI MAKRO

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai lembaga teknis

daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan Peraturan

Daerah nomor 12 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, merupakan unsur penunjang

Pemerintah Kota Bandung , dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota, melalui Sekretaris Daerah.

Rincian tugas pokok dan fungsi BKD sesuai Perda dimaksud adalah sebagai

berikut;

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai Tugas Pokok melaksanakan

sebagian kewenangan daerah di bidang manajemen kepegawaian meliputi

perencanaan dan kesejahteraan pegawai, pengembangan karier pegawai,

mutasi pegawai, pendidikan dan pelatihan.

Page 8: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

8

Untuk melaksanakan tugas pokok, Badan Kepegawaian daerah

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai,

pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai, serta pendidikan dan

pelatihan;

b. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan, kesejahteraan

pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai, serta pendidikan

dan pelatihan;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Badan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota;

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan.

2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam

rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang,

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan

hak dan kewajiban daerah dalam rangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan.

Hal tersebut menjadikan Keuangan Daerah merupakan salah satu faktor

Page 9: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

9

penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktural

keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan

daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah.

Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli

Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target

penerimaan daerah. Untuk belanja melakukan efesiensi terhadap Belanja

Administrasi Umum dan Operasional/ Pemeliharaan serta selektif dalam

belanja modal serta memacu investasi pada daerah yang diprioritaskan.

Untuk pembiayaan mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan

daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran

lainnya.

Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja

pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah

yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan peningkatan

pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efesien,

efektif dan proposional. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah

Page 10: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

10

diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah.

Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Badan

Kepegawaian daerah Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung

Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. ........................, direalisasikan sebesar

Rp. ..............., dengan kondisi Belanja tersebut diatas diserap sebesar ....%.

2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, urusan wajib yang

dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013,

berbentuk Program dan Kegiatan sebagai berikut :

a. Program dan Kegiatan

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Page 11: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

11

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat

Menyurat

Terselesaikannya administrasi

surat menyurat

2

Kegiatan Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik

Tersedianya fasilitas internet

3

Kegiatan Penyediaan

Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/ Operasional

Tersedianya STNK kendaraan

dinas / operasional

4 Kegiatan Penyediaan Jasa

Kebersihan Kantor

Terpeliharanya Kebersihan

Kantor

5 Kegiatan Penyediaan Jasa

Perbaikan Peralatan Kerja

Tersedianya Peralatan Kerja

yang telah diperbaiki

6 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis

Kantor

Alat Tulis Kantor yang

tersedia

7 Kegiatan Penyediaan Barang

Cetakan dan Penggandaan

Barang Cetakan dan

Penggandaan yang tersedia

Page 12: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

12

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

8

Kegiatan Penyediaan Komponen

Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor

Tersedianya Alat Penerangan

9 Kegiatan Penyediaan Peralatan

dan Perlengkapan Kantor

Tersedianya peralatan dan

perlengkapan kantor

10 Kegiatan Penyediaan Peralatan

Rumah Tangga

Jumlah peralatan rumah

tangga yang tersedia

11

Kegiatan Penyediaan Bahan

Bacaan dan Peraturan Perundang-

undangan

Tersedianya Bahan Bacaan

12 Kegiatan Penyediaan Makanan dan

Minuman

Makanan dan Minuman yang

tersedia

13 Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi

dan Konsultasi Keluar Daerah

Pelaksanaan rapat koordinasi

dan konsultasi keluar daerah

Page 13: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

13

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

14 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan

Gedung Kantor

Terpenuhinya selter sepeda

15

Kegiatan Pengadaan Mebeulair Tersedianya sarana mebeulair

kantor

16 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan

Peralatan Aparatur

Tersedianya pengadaan

perlengkapan peralatan

aparatur

17 Kegiatan Pemeliharaan Rutin /

Berkala Gedung Kantor

Tersedianya pemeliharaan

rutin/ berkala gedung kantor

18 Kegiatan Pemeliharaan Rutin /

Berkala Kendaraan Dinas /

Operasional

Terpenuhinya kendaraan

dinas secara optimal

19 Kegiatan Pemeliharaan Rutin /

Berkala Perlengkapan gedung

kantor

Terpeliharanya perlengkapan

gedung kantor

Page 14: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

14

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

20 Kegiatan Rehabilitasi sedang/ berat

gedung kantor

Tersedianya gedung kantor

yang refresentatif

21 Kegiatan Dekorasi Ruang Kantor Meningkatnya keindahan /

kenyamanan ruang kerja

kantor

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

22 Kegiatan Pengadaan Pakaian

Dinas beserta perlengkapannya

Tersedianya Pengadaan

Pakaian Dinas beserta

perlengkapannya

23 Kegiatan Pengadaan Pakaian

KORPRI

Tersedianya pakaian dinas

KORPRI

24 Kegiatan Pengadaan Pakaian

Khusus Hari-hari tertentu

Tersedianya Pengadaan

Pakaian Khusus Hari-hari

tertentu

Page 15: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

15

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Program Fasilitasi Pindah / Purna

Tugas PNS

25 Kegiatan Pemindahan Tugas PNS Jumlah pegawai yang

berpindah tugas sesuai

komposisi dan kompetensi

jabatan

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

26 Kegiatan Sosialisasi Peraturan

Perundang-Undangan

Terlaksananya Sosialisasi

Peraturan Perundang-

Undangan bagi aparatur

27 Kegiatan Bimbingan Teknis

Implementasi Peraturan

Perundang-Undangan

Terselenggaranya bimtek

implementasi peraturan

perundang-undangan bagi

aparatur

Page 16: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

16

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

28 Kegiatan Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD

Tersedianya Laporan Capaian

Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

29 Kegiatan Penyusunan Pelaporan

Keuangan Semesteran

Tersedianya Laporan

Keuangan Semesteran

30 Kegiatan Penyusunan Pelaporan

Keuangan Akhir Tahun

Tersedianya Laporan

Keuangan Akhir Tahun

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

31 Kegiatan Penyusunan Renstra dan

Renja SKPD

Tersusunnya Renstra dan

Renja Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandung

Page 17: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

17

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

32 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Struktural Bagi PNS Daerah

- Terlaksananya pendidikan

dan pelatihan

kepemimpinan tk II

- Terlaksananya pendidikan

dan pelatihan

kepemimpinan tk III

- Terlaksananya pendidikan

dan pelatihan

kepemimpinan tk IV

Page 18: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

18

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

33 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS

Daerah

- Terlaksananya Diklat

Penyusunan RAPERDA

- Terlaksananya Diklat

Penyusunan Anggaran

- Terlaksananya Diklat-diklat

Teknis lainnya

- Terlaksananya Bimtek

Penyusunan Laporan

Keuangan Berbasis Akrual

- Terlaksananya Diklat

Service dan Comunication

From heart (ACT-ESQ)

- Terdidik dan Terlatihnya

Aparatur tentang

Pelayanan publik

Page 19: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

19

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

34 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Fungsional Bagi PNS Daerah

Terlaksananya Diklat

Fungsional :

1. Diklat penguatan Kepala

Sekolah

2. Diklat Calon Kepala

Sekolah

3. Diklat PAK P2UPD

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

35 Kegiatan Penyusunan Rencana

Pembinaan Karir PNS

Terwujudnya tertib

administrasi kepegawaian di

lingkungan Pemerintah Kota

Bandung

Page 20: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

20

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

36 Kegiatan Pembangunan/

Pengembangan Sistem Informasi

Kepegawaian Daerah

- Terlaksananya

pengembangan sistem

kepegawaian daerah

- Terlaksananya scan photo

dan upload photo PNS

- Terlaksananya pengolahan

data pelaporan kehadiran

PNS

- Terlaksananya monitoring

kehadiran PNS di seluruh

SKPD di lingkungan

Pemerintah Kota Bandung

37 Kegiatan Penyusunan Instrumen

Analisis Jabatan PNS

Terlaksananya Penyusunan

Instrumen Analisis Jabatan

PNS

38 Kegiatan Seleksi dan Penetapan

PNS untuk Tugas Belajar

Terlaksananya seleksi dan

penetapan PNS untuk tugas

belajar

Page 21: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

21

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

39 Kegiatan Pemberian Penghargaan

bagi PNS yang Berprestasi

Terlaksananya pemberian

penghargaan bagi PNSD yang

berprestasi

40 Kegiatan Proses Penanganan

Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin

PNS

Terlaksananya pembinaan

dan Penanganan proses

Kasus-Kasus Pelanggaran

Disiplin PNS serta ijin

perkawinan dan perceraian

PNS.

41 Kegiatan Pemberian Bantuan

Tugas Belajar dan Ikatan Dinas

Tersedianya Bantuan Tugas

Belajar dan Ikatan Dinas

42 Kegiatan Pemberian Bantuan

Penyelenggaraan Penerimaan

Praja IPDN

Terlaksananya seleksi calon

Praja IPDN

Page 22: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

22

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

43 Kegiatan Pengembangan Diklat

(Analisis Kebutuhan Diklat,

Penyusunan Silabi, Penyusunan

Modul, Penyusunan Pedoman

Diklat)

Terlaksananya kegiatan

evaluasi pasca diklat

44 Kegiatan Penataan takah PNSD Terlaksananya penataan

takah PNSD di Kota Bandung

45 Kegiatan Pembinaan

Kesejahteraan Pegawai

Terlaksananya peningkatan

pemberian kesejahteraan

pegawai dengan tersusunnya

kebijakan hukum dan

meningkatnya standar

pelayanan kepegawaian

46 Kegiatan Penetapan Standar

Kompetensi Jabatan

Terlaksananya fit and

propertest bagi pejabat

struktural

Page 23: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

23

NO. URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

47 Kegiatan Administrasi Mutasi

Kepegawaian Fungsional

Terlaksananya administrasi

mutasi kepegawaian

fungsional

48 Kegiatan Administrasi Mutasi

Kepegawaian Struktural dan Non

Struktural

Terlaksananya administrasi

mutasi kepegawaian struktural

dan non struktural

49 Kegiatan Pengembangan Sistem

Informasi Gaji

Tersedianya sistem informasi

penggajian pegawai

50 Kegiatan Penerimaan Calon PNS

dan Seleksi Penerimaan PTT

Terseleksi dan tersedianya

kebutuhan pegawai sesuai

formasi

51 Kegiatan Penyegaran Mindset Pola

Kerja

Terciptanya pola kerja yang

dinamis

Page 24: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

24

BAGIAN III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

3.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

SKPD

Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD

telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa dalam Catatan Atas

Laporan Keuangan harus menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja APBD yang

berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efesiensi program dan

kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2013.

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program

dan kegiatan dari masing-masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut :

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

1 Kegiatan Penyediaan

Jasa Surat Menyurat

Page 25: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

25

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

2

Kegiatan Penyediaan

Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

3

Kegiatan Penyediaan

Pemeliharaan dan

Perizinan Kendaraan

Dinas/ Operasional

4 Kegiatan Penyediaan

Jasa Kebersihan Kantor

5

Kegiatan Penyediaan

Jasa Perbaikan Peralatan

Kerja

6 Kegiatan Penyediaan Alat

Tulis Kantor

7

Kegiatan Penyediaan

Barang Cetakan dan

Penggandaan

Page 26: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

26

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

8

Kegiatan Penyediaan

Komponen Instalasi

Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor

9

Kegiatan Penyediaan

Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

10 Kegiatan Penyediaan

Peralatan Rumah Tangga

11

Kegiatan Penyediaan

Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-

undangan

12 Kegiatan Penyediaan

Makanan dan Minuman

Page 27: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

27

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

13

Kegiatan Rapat-Rapat

Koordinasi dan Konsultasi

Keluar Daerah

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

14 Kegiatan Pengadaan

Perlengkapan Gedung

Kantor

15

Kegiatan Pengadaan

Mebeulair

16 Kegiatan Pengadaan

Perlengkapan Peralatan

Aparatur

17 Kegiatan Pemeliharaan

Rutin / Berkala Gedung

Kantor

Page 28: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

28

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

18 Kegiatan Pemeliharaan

Rutin / Berkala Kendaraan

Dinas / Operasional

19 Kegiatan Pemeliharaan

Rutin / Berkala

Perlengkapan gedung

kantor

20 Kegiatan Rehabilitasi

sedang/ berat gedung

kantor

21 Kegiatan Dekorasi Ruang

Kantor

Page 29: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

29

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

Program Peningkatan

Disiplin Aparatur

22 Kegiatan Pengadaan

Pakaian Dinas beserta

perlengkapannya

(LINMAS)

23 Kegiatan Pengadaan

Pakaian KORPRI

24 Kegiatan Pengadaan

Pakaian Khusus Hari-hari

tertentu (Pakaian

Olahraga)

Page 30: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

30

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

Program Fasilitasi

Pindah / Purna Tugas

PNS

25 Kegiatan Pemindahan

Tugas PNS

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

26 Kegiatan Sosialisasi

Peraturan Perundang-

Undangan

27 Kegiatan Bimbingan

Teknis Implementasi

Peraturan Perundang-

Undangan

Page 31: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

31

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

28 Kegiatan Penyusunan

Laporan Capaian Kinerja

dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

29 Kegiatan Penyusunan

Pelaporan Keuangan

Semesteran

30 Kegiatan Penyusunan

Pelaporan Keuangan

Akhir Tahun

Page 32: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

32

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

31 Kegiatan Penyusunan

Renstra dan Renja

SKPD

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

32 Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Struktural Bagi

PNS Daerah

33 Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Teknis Tugas

dan Fungsi Bagi PNS

Daerah

Page 33: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

33

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

34 Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Fungsional

Bagi PNS Daerah

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

35 Kegiatan Penyusunan

Rencana Pembinaan

Karir PNS

36 Kegiatan Pembangunan/

Pengembangan Sistem

Informasi Kepegawaian

Daerah

37 Kegiatan Penyusunan

Instrumen Analisis

Jabatan PNS

Page 34: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

34

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

38 Kegiatan Seleksi dan

Penetapan PNS untuk

Tugas Belajar

39 Kegiatan Pemberian

Penghargaan bagi PNS

yang Berprestasi

40 Kegiatan Proses

Penanganan Kasus-

Kasus Pelanggaran

Disiplin PNS

41 Kegiatan Pemberian

Bantuan Tugas Belajar

dan Ikatan Dinas

42 Kegiatan Pemberian

Bantuan

Penyelenggaraan

Penerimaan Praja IPDN

Page 35: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

35

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

43 Kegiatan

Pengembangan Diklat

(Analisis Kebutuhan

Diklat, Penyusunan

Silabi, Penyusunan

Modul, Penyusunan

Pedoman Diklat)

44 Kegiatan Penataan takah

PNSD

45 Kegiatan Pembinaan

Kesejahteraan Pegawai

46 Kegiatan Penetapan

Standar Kompetensi

Jabatan

47 Kegiatan Administrasi

Mutasi Kepegawaian

Fungsional

Page 36: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

36

No. Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %

48 Kegiatan Administrasi

Mutasi Kepegawaian

Struktural dan Non

Struktural

49 Kegiatan

Pengembangan Sistem

Informasi Gaji

50 Kegiatan Penerimaan

Calon PNS dan Seleksi

Penerimaan PTT

51 Kegiatan Penyegaran

Mindset Pola Kerja

Page 37: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

37

Ada beberapa realisasi anggaran kegiatan yang capaiannya kurang

dari 90% untuk efesiensi anggaran tahun 2014, yaitu :

1. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga (78,53%)

Disebabkan oleh tidak melakukan pencairan atas Belanja Modal

pengadaan peralatan dapur.

2. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

(75,74%)

Disebabkan oleh tidak melakukan pencairan atas Belanja Modal

Pengadaan Buku Peraturan Perundang-undangan.

3. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor (0 %)

Disebabkan terbatasnya pelaksanaan waktu anggaran tahun 2013

pengadaan perlengkapan Gedung kantor tidak direalisasikan, yaitu

pembuatan shelter sepeda

4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor (0 %)

Disebabkan oleh tidak melakukan pencairan atas kegiatan Pemeliharaan

Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

5. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (27,56%)

Page 38: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

38

Rencana sosialisasi UU tentang ASN tidak jadi dilaksanakan, karena masih

berupa rancangan UU. Adapun UU tesebut ditetapkan pada tanggal 15

Januari dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Januari 2014.

6. Kegiatan Penyusunan Renstra dan Renja SKPD (81,24%)

Disebabkan oleh penyusunan Renstra BKD yang belum tuntas karena

harus menunggu RPJMD Kota Bandung ditetapkan, terlebih dahulu.

7. Kegiatan Pengembangan Diklat (Analisis Kebutuhan Diklat, Penyusunan

Silabi, Penyusunan Modul, Penyusunan Pedoman Diklat) (89,75%)

Disebabkan oleh adanya efesiensi Anggaran untuk Belanja Pegawai dan

Belanja Barang Jasa.

8. Kegiatan Penerimaan Calon PNS dan Seleksi Penerimaan PTT (85,85%)

Disebabkan Alokasi anggaran sebelumnya direncanakan untuk seleksi

penerimaan CPNS dari pelamar umum, namun ada kebijakan dari

kementerian PAN & RB, bahwa disamping penerimaan CPNS dari pelamar

umum, Pemerintah Kab/ Kota harus menyelenggarakan seleksi tenaga

honorer kategori II (2.224 orang tenaga honorer), Pemerintah kota

Bandung hanya menyelenggarakan seleksi tenaga honorer kategori II dan

tidak melaksanakan seleksi CPNS dari pelamar umum, sehingga ada

beberapa alokasi anggaran yang tidak terserap.

9. Kegiatan Penyegaran Mindset Pola Kerja (86,53%)

Page 39: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

39

Disebabkan efesiensi anggaran dan waktu pelaksanaan kegiatan yang

sangat sempit karena mendekati batas akhir tahun anggaran, dengan

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal karena

disesuaikan dengan kondisi dan situasi.

3.2. HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET

YANG TELAH DITETAPKAN

Berdasarkan evaluasi, secara umum permasalahan yang dihadapi

adalah :

1. Ada beberapa kegiatan yang anggarannnya kurang sehingga harus ada

pergeseran di perubahan anggaran sehingga menimbulkan tidak

terserapnya sebagian anggaran karena keterbatasan waktu.

2. Pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan harus terlebih dahulu

menunggu disahkannya anggaran, sehingga kegiatan yang semestinya

telah dilaksanakan pada awal tahun mundur pelaksanaannya sampai

anggaran disahkan. Hal tersebut mengakibatkan tenggang waktu

pelaksanaan kegiatan menjadi berkurang sampai dengan akhir tahun.

Sehingga tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal.

Page 40: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

40

Solusi Pemecahan Masalah

Secara umum dalam upaya pencapaian sasaran ditetapkan strategi

sebagai berikut:

1. Untuk tahun anggaran berikutnya, dalam perencanaan untuk penentuan

besaran anggaran harus disesuaikan dengan output kegiatan yang

dihasilkan sehingga sisa anggaran atau pun kurang terserapnya anggaran

dapat diminimalisir.

2. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan

sebelum anggaran disahkan, agar tepat waktu dan tepat sasaran sesuai

perencanaan yang telah ditetapkan dalam DPA.

3. Untuk pengesahan DPPA agar sesuai dan tepat waktu sehingga seluruh

kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan perubahan anggaran yang

telah ditetapkan.

Page 41: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

41

BAGIAN IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. ENTITAS AKUNTANSI/ ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu Kepala Badan Kepegawaian Daerah

sebagai entitas akuntansi menyusun pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

tahun 2012 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi

APBD, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

4.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN

KEUANGAN

a. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan

pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran

Page 42: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

42

dan akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana dalam

neraca.

b. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti bahwa

pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima

oleh kas daerah serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada

saat kas dikeluarkan dari kas daerah.

c. Basis akrual untuk Neraca, berarti bahwa asset, kewajiban dan ekuitas

dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat

kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah

Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

d. Asas Bruto, berarti pengakuan serta pencatatannya tidak diperkenalkan

secara netto, penerimaan setelah dikurangi pengeluaran pada suatu unit

organisasi.

4.3. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN

KEUANGAN

Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan

basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah

sebagai berikut :

Page 43: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

43

1) Penyusunan Neraca Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung menganut

Substansi mengungguli bentuk formalnya (substansi overform).

2) Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi (modified accrual

basis) / kas yang dimodifikasi (modified cash basis).

3) Periode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandung adalah tahun anggaran 1 Januari

sampai dengan 31 Desember 2013.

4) Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh

Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/ atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik

oleh Pemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan

uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk

penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

5) Kas

Pencatatan kas menggunakan asas dasar kas

Kas di Bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat kas dalam

valuta asing maka harus dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada

tanggal transaksi. Pada akhir tahun kas di bendahara dalam valuta asing

dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal neraca.

Page 44: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

44

Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing-

masing bendahara.

6) Piutang

Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan

dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi

Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemerintah Daerah dengan

pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada

pemerintah daerah yang belum dilunasi, seperti pajak/restribusi atau

pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan.

Piutang dinilai sebesar nilai nominal

Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut

Pengakuan Piutang Pajak/ retribusi diakui sebagai piutang apabila telah

diterbitkan dasar ketetapan pajak/ retribusi yaitu Surat Keputusan Pajak

Daerah/ Surat Keputusan Retribusi Daerah (SKPD/SKRD).

7) Persediaan

Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk

mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang

dimaksudkan untuk dijual / diserahkan dalam rangka pelayanan

masyarakat.

Page 45: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

45

Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan

hasil investarisasi fisik persediaan. Persediaan dinilai dalam neraca

dengan cara :

Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian

Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri

Harga/ nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya seperti donasi.

Jenis-jenis persediaan :

Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas

penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK;

Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat

digunakan berulang kali, misalnya file box;

Persediaan Bekas Pakai, adalah persediaan bekas pakai yang masih

dapat digunakan, misalnya whiteboard.

Persediaan untuk dijual, misal aspal dalam drum, obat-obatan, alat-

alat kedokteran, bibit, benih ikan dlsb.

8) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dalam BUMN/D atau lembaga

keuangan Negara dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh pemerintah

daerah untuk penyertaan modal tersebut baik di dalam atau di luar negeri

serta pada lembaga-lembaga keuangan dimana pemerintah daerah memiliki

Page 46: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

46

kepentingan yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai

penyertaan modal.

9) Aset Tetap

Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam

kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Asset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau

seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi,

pertukaran dengan asset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.

Kebijakan penilaian asset tetap telah mengacu pada PP No. 24 tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa

penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.

Dalam hal penyusutan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum

dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat asset dan

metode penyusutan belum ditetapkan.

10) Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan baru dapat dicatat sebagai asset daerah pada

saat biaya telah dikeluarkan. Konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan

dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila biaya

perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta

Page 47: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

47

asing, maka nilai rupiah asset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai tukar

(kurs tengah BI) pada saat perolehan.

Konstruksi dalam pengerjaan dinilai berdasarkan Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut.

11) Dana Bergulir

Dana Bergulir adalah program berupa bantuan pinjaman penyaluran dana

kepada pihak ketiga sesuai dengan program pemerintah daerah.

Pengelolaan dana tersebut diserahkan kepada Tim Teknis / Bank Jabar

Cabang Kota Bandung.

Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah diserahkan

dari pemerintah daerah ke tim teknis/ bank Jabar.

12) Kewajiban Jangka Pendek

Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh tempo

dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal

neraca.

Dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)

dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada

tanggal transaksi terdiri dari :

Bagian Lancar (BL) Utang kepada Pemerintah Pusat

Page 48: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

48

Merupakan Bagian utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat,

yang dipindahkan ke Utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo

dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal

neraca.

Utang Perhitungan Pihak Ketiga

Merupakan utang jangka pendek kepada pihak ketiga yang akan jatuh

tempo dalam periode akuntansi

Utang Bunga, Denda dan Commitment Fee

Utang Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar oleh

Pemerintah Daerah kepada Lender melalui DP3 karena telah

menarik pinjaman dengan tarif suku bunga tertentu, dimana

pembayarannya telah jatuh tempo.

Denda adalah kewajiban yang timbul karena pemerintah daerah tidak

dapat melunasi angsuran pokok utang maupun bunganya dengan

prosentase tertentu secara tepat waktu sesuai perjanjian pinjaman

yang telah disepakati kedua belah pihak.

Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh

pemerintah daerah sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah

pinjaman yang belum/ tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah

disepakati dalam perjanjian pinjaman.

Page 49: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

49

13) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali

atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kewajiban jangka

panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Kewajiban Jangka Panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan

dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)

dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada

tanggal transaksi.

Utang kepada Pemerintah

Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat, untuk tenggang waktu

lebih dari satu periode akuntansi.

Utang Bunga Jangka Panjang

Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman

jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo.

14) Ekuitas Dana

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih daerah yang merupakan selisih

antara asset dengan utang pemerintah.

Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai asset lancar

dengan jumlah nilai hutang lancar. Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas Sisa

Page 50: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

50

Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), Cadangan untuk Piutang,

Cadangan untuk Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran hutang jangka pendek.

Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana yang diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai

investasi jangka panjang, asset tetap, asset lainnya (tidak termasuk

Dana Cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.

Ekuitas Dana yang diinvestasikan meliputi dana yang diinvestasikan

dalam Investasi Permanen, diinvestasikan dalam Aset Tetap,

Diinvestasikan dalam Aset lainnya, dan sebagai perkiraan yang

mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran hutang jangka panjang.

Ekuitas Dana Cadangan

Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang

dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi perkiraan ini merupakan

pasangan perkiraan dana cadangan.

Page 51: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

51

4.4. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTASI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN

YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

4.4.1. Kebijakan Akuntansi Anggaran

1) Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan

akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran/

penilaian.

2) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan

Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan

pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan

disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu

periode.

3) Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan

pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu

pengelolaan pendapatan belanja dan pembiayaan.

4) Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh kepala daerah atau

pejabat yang berwenang selaku pejabat / pelasana tugas kepala

daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan

Kepala Daerah tentang penjabaran APBD, serta pada saat anggaran

dialokasikan.

Page 52: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

52

4.4.2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

1) Kebijakan akuntansi pendapatan bertujuan untuk mengatur

perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan

pengukuran/ penilaian dan pengungkapan pendapatan.

2) Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang menambah

ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

yang menjadi hak Pemerintah Kota Bandung, dan tidak perlu dibayar

kembali oleh Pemerintah Kota Bandung.

3) Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat

pertanggungjwaban. Sumber Pendapatan dirinci berdasarkan

kelompok, jenis dan objek pendapatan, sedangkan pusat

pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bagian atau fungsi dan

unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

4) Pendapatan mencakup pendapatan asli daerah (PAD), Dana

Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

5) Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan

azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak

mencatat jumlah nettonya.

6) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas

penerimaan pendapatan pada periode pendapatan maupun periode

Page 53: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

53

sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode

berkenaan.

7) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non

recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode

penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan

pada periode yang sama.

8) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non

recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode

sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada

periode ditemukan koreksi dan pengembalian tersebut.

9) Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas

diterima. Apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka

harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs

tengah BI pada saat terjadi pendapatan.

4.4.3. Kebijakan Akuntansi Belanja

1) Kebijakan akuntansi belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan

akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran/

penilaian dan pengungkapan belanja.

Page 54: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

54

2) Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi

ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah

Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan

utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam

suatu periode akuntansi.

3) Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai

urusan wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat

pertanggungjawaban. Penggunaan belanja dirinci berdasarkan

kelompok, jenis, objek dan rincian objek belanja, sedangkan pusat

pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan

unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

4) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Daerah,

yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan.

5) Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi

umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD

berkenaan.

Page 55: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

55

6) Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

pemerintahan pada SKPD berkenaan.

7) Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/

pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas)

bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan

kegiatan pemerintahan daerah.

8) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam

rangka pembelian/ pengadaan atau pembangunan asset tetap

berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)

bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah.

9) Belanja barang dan jasa, serta belanja modal diakui pada saat aktiva

atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya

telah berpindah.

10) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja),

yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai

pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya

dibukukan sebagai menambah ekuitas dana lancar (menambah

pendapatan lainnya).

Page 56: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

56

11) Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat

terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang

asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan

kurs tengah Bank Indonesia pada saat terjadinya belanja.

4.4.4. Kebijakan Akuntansi Aset

1) Kebijakan Akuntansi Aset bertujuan mengatur perlakuan akuntansi

asset meliputi definisi, pengakuan, pengukuran/ penilaian dan

pengungkapan asset.

2) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki

oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu

dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan

dapat diperoleh, baik oleh pemerintah kota Bandung maupun

masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang. Dalam

pengertian ini yang dimaksud asset Pemerintah Kota Bandung tidak

mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan

tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung.

3) Aset disini mencakup juga aset-aset yang dikuasai Pemerintah

Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan

Page 57: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

57

formal yang sah, termasuk sumber-sumber daya yang dipelihara

karena alasan sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga

kelengkapan, keamanan, dan kelestarian asset, agar semua asset

terdaftar dan terawasi.

4) Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun asset

tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan, nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus

diungkapkan, namun biaya rekonstruksi, pemeliharaan harus

dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran.

5) Suatu asset dapat diakui dan dicatat dalam akuntansi kala asset

tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan

mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

6) Semua asset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya

dengan satuan uang rupiah, jika terdapat asset yang diperoleh

dengan mata uang asing harus dikonversikan kedalam mata uang

rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

7) Untuk pertanggungjawaban, asset dinilai dengan menggunakan

biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui

digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan asset

Page 58: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

58

yang bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan.

8) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang

dibayarkan atau nilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu

asset pada saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan

seluruh biaya yang dikeluarkan samapai dengan asset tersebut

dalam kondisi dan tempat siap untuk dipergunakan.

9) Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan

manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh

Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan.

10) Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak

kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.

11) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari

imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut.

Pengakuan asset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan

perolehan asset yang bersangkutan.

12) Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau

fungsinya dalam aktifitas operasi Pemerintah Kota Bandung.

Page 59: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

59

BAGIAN V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan tanggal 31

Desember 2013, diketahui realisasi pendapatan tidak ada karena Badan

Kepegawaian Daerah bukan merupakan SKPD Penghasil sehingga tidak terdapat

target maupun realisasi pendapatan.

Neraca Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung menyajikan informasi

mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2013, Neraca

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung per 31 Desember 2013 ditutup dengan

jumlah akhir sebesar Rp. 11.773.953.025,00 atau naik, 95,96% dibandingkan

dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 11.297.846.603,00. Nilai Aset

sebesar Rp. 11.773.953.025,00 tersebut, terdiri aset lancar Rp. 115.944.725,00,

asset tetap Rp. 11.648.053.300,00 dan asset lainnya Rp. 9.955.000,00 sedangkan

nilai kewajiban dan ekuitas dana sebesar Rp. 11.773.953.025,00 terdiri dari

kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 39.930.000,00. Ekuitas Dana Lancar sebesar

Rp. 76.014.725,00 dan Ekuitas dana investasi sebesar Rp. 11.658.008.300,00.

Page 60: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

60

Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos Laporan Keuangan

5.1. Pendapatan

Realisasi pendapatan tidak ada karena Badan Kepegawaian Daerah

bukan merupakan SKPD Penghasil sehingga tidak terdapat target maupun

realisasi pendapatan.

5.2. Belanja

Struktur Belanja dalam APBD Kota Bandung Tahun 2013 pada Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandung sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari dua bagian yaitu Belanja

Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi Belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013

adalah sebesar Rp. 21.106.432.517,00 atau mencapai 94,25% dari anggaran

tahun 2013, terdiri dari :

Page 61: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

61

URAIAN APBD REALISASI

BELANJA 22.393.657.935,45 21.106.432.517,00

a. Belanja Tidak Langsung 7.081.160.820,45 6.455.888.396,00

- Belanja Pegawai 7.081.160.820,45 6.455.888.396,00

b. Belanja Langsung 15.312.497.115,00 14.650.544.121,00

- Belanja Pegawai 4.966.557.115,00 4.729.232.000,00

- Belanja Barang dan Jasa 9.782.385.000,00 9.439.998.321,00

- Belanja Modal 563.555.000,00 481.313.800,00

5.3. Pembiayaan

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung merupakan SKPD yang

hanya mempunyai anggaran Belanja, khusus untuk pembiayaan ada di

SKPKD.

Page 62: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

62

5.4. A s e t

31 Desember 2013 31 Desember 2012

5.4.1 Kas di Bendahara

Penerimaan

0,00 0,00

Nilai saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp.

0,00 dan nilai saldo per 31 Desember 2012 adalah Rp. 0,00.

5.4.2 Kas di Bendahara

Pengeluaran

0,00 0,00

Nilai saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2013, adalah

sebesar Rp. 0,00 yang terdiri dari :

- Bunga Bank Rp. 0,00

- UYHD Rp. 0,00

Jumlah Rp. 0,00

Page 63: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

63

Nilai saldo Kas per 31 Desember 2013 tersebut telah sesuai dengan Berita

Acara Opname Kas dan Register Penutupan Kas tanggal 31 Desember 2013

saldo kas tahun 2013 disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 20 bulan

Desember 2013. Sedangkan saldo kas tahun 2012 telah disetorkan ke Kas

Daerah tahun 2012.

5.4.3 Piutang Retribusi 0,00 0,00

Piutang Retribusi per 31 Desember 2013 adalah Rp. 0,00 dan nilai saldo per

31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 0,00.

5.4.4 Persediaan 115.944.725,00 121.152.103,00

Saldo persediaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 115.944.725,00 dan

saldo persediaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp 121.152.103,00. Saldo

persediaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 115.944.725,00 terdiri dari :

- Persediaan Habis Pakai Rp. 115.944.725,00

- Persediaan Tak Habis Pakai Rp. 0,00

Jumlah Rp. 115.944.725,00

Page 64: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

64

Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 115.944.725,00. Telah sesuai

dengan Berita Acara Opname Persediaan tanggal 31 Desember 2013.

PERSEDIAAN

Saldo Akhir tahun 2012 Persediaan Rp. 121.152.103,00

Penambahan selama tahun 2013 Rp. 1.111.829.930,00

Jumlah Rp. 1.232.982.033,00

Dikeluarkan selama tahun 2013 Rp. 1.117.037.308,00

Saldo akhir per 31 Desember 2013 Rp 115.944.725,00

Perincian lihat lampiran Berita Acara Opname Persediaan

5.4.5 Aset Tetap 11.648.053.300,00 11.166.739.500,00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp.

11.648.053.300,00 dan Saldo Aset Tetap, per 31 Desember 2012

sebesar Rp. 11.166.739.500,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31

Desember 2013 sebesar Rp. 11.648.053.300,00 berasal dari :

Page 65: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

65

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 terdiri dari :

1. Tanah Rp. 6.600.000.000,00

2. Gedung Rp. 0,00

3. Peralatan dan Mesin Rp. 4.967.864.600,00

4. Aset Tetap Lainnya Rp 80.188.700,0

5.4.5 Aset Lainnya 9.955.000,00 9.955.000,00

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 9.955.000,00

dan Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp.

9.955.000,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013

sebesar Rp. 9.955.000,00 berasal dari :

- Aset Tidak Berwujud Rp. 9.790.000,00

- Aset Rusak Berat/

Proses Penghapusan Rp. 165.000,00

Page 66: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

66

5.5. Kewajiban

31 Desember 2013 31 Desember 2012

5.5.1 Uang Muka dari BUD 0,00 0,00

Saldo Uang Muka (UP) dari BUD per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 0,00,

karena seluruh penerimaan uang dari BUD setelah dikurangi belanja kegiatan

sisanya telah diserahkan ke KASDA pada tanggal 20 Desember 2013.

5.5.2 Utang Pajak 4.356.000,00 0,00

Berdasarkan hasil audit BPK akibat dari adanya Belanja Langsung Pihak

Ketiga sebesar Rp. 39.930.000,00 yang tidak cair maka BKD memiliki Utang

pajak sebesar Rp. 4.356.000,00; yang terdiri dari PPh 22 Rp. 726.000,00 dan

PPN Rp. 3.630.000,00.

Page 67: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

67

5.5.3 Utang Jangka Pendek

Lainnya

35.574.000,00 0,00

BKD per 31 Desember 2013 memiliki Utang Jangka pendek lainnya sebesar

Rp. 39.930.000,00 dari Belanja Jasa Konsultan Kegiatan Penyusunan

Rencana Pembinaan Karier PNS (33.01) akibat dari akan dicairkan setelah

penetapan perwal perubahan mendahului perda APBD 2014, SP2D sudah

ada tapi di BJB belum ada datanya karena overload data.

5.5.2 Pendapatan Yang

Ditangguhkan

0,00 0,00

Saldo Pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2013

sebesar Rp. 0,00., Disebabkan BKD tidak mempunyai rekening pendapatan

yang ditangguhkan karena bukan unit kerja penghasil.

Page 68: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

68

5.6. Ekuitas Dana

31 Desember 2013 31 Desember 2012

5.6.1 SILPA / (SIKDA) 0,00 0,00

Saldo SILPA/ SIKDA per 31 Desember 2013 sebesar Rp.0,00.

Merupakan realisasi belanja selama tahun 2013.

5.6.2 Cadangan Piutang 0,00 0,00

Cadangan Piutang per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 0,00 dan

Cadangan Piutang tahun 2012 sebesar Rp. 0,00.

5.6.3 Cadangan Persediaan 115.944.725,00 121.152.103,00

Saldo Cadangan persediaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp

115.944.725,00 merupakan saldo persediaan berdasarkan opname

persediaan per 31 Desember 2013 dengan rincian sebagai berikut :

Page 69: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

69

- Persediaan Habis Pakai Rp. 115.944.725,00

- Persediaan Tak Habis Pakai Rp. 0,00

Jumlah Rp. 115.944.725,00

5.6.4 Ekuitas dana diinvestasikan

dalam Aset Tetap

11.658.008.300,00 11.176.694.500,00

Saldo Ekuitas dana diinvestasikan dalam asset tetap per 31

Desember 2013 sebesar Rp. 11.658.008.300,00 dan saldo per 31

Desember 2012 sebesar Rp. 11.176.694.500,00. Adapun Saldo Aset

Tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 11.658.008.300,00.

Page 70: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

70

Tambahan untuk CALK pada BKD Kota Bandung :

Penerimaan pada BKD :

Jumlah Penerimaan SP2D UP/GU Rp. 9.066.483.633,00

Jumlah Penerimaan SP2D LS Rp. 12.610.648.884,00

Jumlah Penerimaan Pajak Rp. 648.586.625,00

Jumlah Total Penerimaan Rp. 22.325.719.142,00

Pengeluaran pada BKD :

Jumlah Pengeluaran UP/ GU Rp. 8.318.292.458,00

Jumlah Pengeluaran SP2D LS Rp. 12.610.648.884,00

Jumlah Pengeluaran Pajak Rp. 648.586.625,00

Jumlah Total Pengeluaran Rp. 21.557.527.967,00

Terdapat selisih sebesar Rp. 748.191.175,00 yang terdiri dari

Rp. 570.000.000,00 merupakan UP/ GU Nihil

Rp. 178.191.175,00 merupakan saldo kas yang dikembalikan ke

KASDA (Rp. 177.491.175,00 dan Rp.

700.000,00)

Page 71: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

71

BAGIAN VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON

KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA

BANDUNG

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah membawa dampak terhadap perubahan Struktur Organisasi pada

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yaitu dengan lahirnya Peraturan Daerah

Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2009

6.1. Struktur Organisasi dan Pejabat Struktural pada Badan Kepegawaian

Daerah

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah adalah pengembangan

dari Kantor Diklat Kota Bandung dan Bagian Kepegawaian Setda Kota

Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis

Daerah Kota Bandung sejak tanggal 1 Januari 2008.

Page 72: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

72

Salah satu konsekuensi logis dari posisi serta kondisi tersebut, maka

Badan Kepegawaian Daerah harus mampu meningkatkan kualitas kinerja

khususnya dalam memberikan pelayanan baik dalam kerangka perwujudan

kesejahteraan pegawai maupun strategi untuk menghadapi era persaingan

global. Kinerja pelayanan yang baik pada akhirnya akan menjadi faktor

pendukung terhadap pertumbuhan serta perkembangan pegawai Kota Bandung.

Susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2009, yang

terdiri atas :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan dan Program.

3. Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai, membawahi :

a. Sub Bidang Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data;

b. Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai

Page 73: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

73

4. Bidang Pengembangan Karier Pegawai, membawahi :

a. Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier

b. Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan

5. Bidang Mutasi Kepegawaian, membawahi :

a. Sub Bidang Mutasi Pegawai Fungsional;

b. Sub Bidang Mutasi Pegawai Struktural dan Non Struktural.

6. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi :

a. Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan;

b. Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

(berdasarkan Perda No. 12 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan

Perda No. 12 Tahun 2009) adalah sebagai berikut :

Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

(berdasarkan Perda No. 12 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan

Perda No. 12 Tahun 2009) adalah sebagai berikut :

Page 74: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

74

KEPALA BADAN

Kepala Bidang

Perencanaan &

Kesejahteraan

Pegawai

Kepala Bidang

Pengembangan

Karier

Pegawai

Kepala Bidang

Mutasi

Kepegawaian

Kepala Bidang

Pendidikan &

Pelatihan

SEKRETARIS

Kepala Sub Bagian

Umum & Kepegawaian

Kepala Sub Bagian

Keuangan & Program

Jabatan

Fungsional

Kepala Sub Bidang

Analisa

Pengembangan

Karier

Kepala Sub Bidang

Analisa Kompetensi

& Penempatan

Kepala Sub Bidang

Perencanaan

Kepegawaian &

Informasi Data

Kepala Sub Bidang

Kesejahteraan

Pegawai

Kepala Sub Bidang

Mutasi Pegawai

Fungsional

Kepala Sub Bidang

Mutasi Pegawai

Struktural & Non

Struktural

Kepala Sub Bidang

Perencanaan Diklat

Kepala Sub Bidang

Pelaksanaan Diklat

Page 75: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

75

6.2. Keadaan Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandung, keadaan sampai dengan Bulan Desember 2013 sebanyak : 95 orang

pegawai negeri sipil, dengan tingkat pendidikan beragam, mulai dari tingkat SD

sampai tingkat S-3, data lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1.

Kondisi Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

(Org) %

1 SD 1 01,05

2 SLTP 1 01,05

3 SLTA 33 34,73

Page 76: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

76

No Pendidikan Jumlah

(Org) %

4 D-2 1 01,05

5 D-3 3 03,15

7 D-4 1 01,05

8 S-1 34 35,78

9 S-2 20 21,05

10 S-3 1 01,05

JUMLAH 95 100

Apabila dilihat berdasarkan golongannya, 64,21 % atau 61 orang pegawai

BKD Kota Bandung adalah golongan III, sisanya merupakan golongan IV (11 orang

atau 11,57%) dan golongan II (22 orang atau 23,15%). Data lengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 77: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

77

Data Jumlah PNS BKD Kota Bandung Tahun 2013

Berdasarkan Golongan

NO GOL. RUANG JUMLAH TOTAL

1. I/a 0 0

2. II/a 4

22 3. II/b 11

4. II/c 3

5. II/d 4

6. III/a 12

62 7. III/b 36

8. III/c 7

9. III/d 7

10. IV/a 5

11 11. IV/b 3

12. IV/c 3

13. IV/d 0

JUMLAH 95 95

Page 78: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

78

Pegawai BKD Kota Bandung yang telah memperoleh jabatan berdasarkan

esselonnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Data Jumlah Pegawai BKD Kota Bandung Tahun 2013

yang memiliki Esselon

No Tingkat Esselon Jumlah

1 II.a 0

2 II.b 1

3 III.a 1

4 III.b 4

5 IV.a 10

JUMLAH 16

Page 79: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

79

BAB VII

P E N U T U P

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) yang merupakan salah satu

bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung tahun 2013 disusun dengan

mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) serta Peraturan Walikota Bandung Nomor

835 Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Bandung.

Namun demikian, Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini tetap

disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap Laporan Keuangan

secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami

oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun

hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan tersusunnya Catatan Atas

Laporan Keuangan (CALK) ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang

Page 80: BAGIAN I PENDAHULUAN - Bandung

CALK 2014

80

berguna sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih

meningkatkan kinerja keuangan Lingkup Pemerintah Kota Bandung.

Demikian Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini dibuat kembali

didasarkan atas hasil audit dari BPK- RI pada Pemerintah Kota Bandung dengan

LKPD No. 44.A/LHP/XVIII.BDG/05/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Laporan Hasil

Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung Tahun

Anggaran 2013.

Bandung, 10 Juni 2014

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KOTA BANDUNG,

Dr. Hj. EVI S. SHALEHA, M.Pd.

Pembina Utama Muda

NIP. 19581228 197804 2 002