BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair...

39
BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan Oleh : Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., Dan Ir. Ruliasih Marsidi

Transcript of BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair...

Page 1: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

BAGIAN 6

Teknologi Pengolahan

Limbah Cair Perhotelan

Oleh :

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si.,

Dan Ir. Ruliasih Marsidi

Page 2: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

349

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Abstraksi

otel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan dan juga

menyediakan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti

makanan, pencucian/laundry dll bagi para pengunjungnya, sehingga dalam

aktivitasnya hotel menghasilkan berbagai limbah cair dan sampah layaknya suatu

komplek pemukiman penduduk.

Supaya hotel tetap dapat menjaga dan meningkatkan jumlah pengunjungnya,

maka diperlukan pengelolaan lingkungannya dengan baik termasuk dalam

pengelolaan dan pengolahan limbah. Limbah cair dari perhotelan mempunyai

karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan limbah domestik dari pemukiman.

Untuk mengolah limbah cair dari perhotelan dapat dilakukan dengan

menggunakan proses biologi anaerobik dan diteruskan dengan proses aerobik.

Teknologi ini dapat diterapkan dengan mudah dan kebutuhan biaya investasinya

tidak terlalu besar. Disamping itu biaya operasionalnyapun juga murah.

1.2. Latar Belakang

Menyadari akan pentingnya sektor pariwisata, seni dan budaya dalam

pembangunan nasional diharapkan pariwisata, seni dan budaya dapat menjadi

andalan dan unggulan pembangunan nasional, jangka pendek. Dalam jangka

panjang diharapkan parsenibud dapat menjadi tulang punggung pengembangan

ekonomi.

H

Page 3: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

350

Melihat kecenderungan global pariwisata dunia serta keadan alam dan

budaya Indonesia, tidak mustahil di masa yang akan datang parsenibud sebagai

salah satu sektor yang dapat menjadi " Tambang Emas Masa Depan " bagi republik

Indonesia. Disamping itu dengan disatukannya bidang seni dan budaya dengan

pariwisata diharapkan salah satu fungsi pariwisata yaitu meningkatkan mutu seni dan

budaya dapat diwujudkan secara nyata.

Dalam era globalisasi yang didukung dengan kemajuan transportasi,

telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus meningkat dimana

pada tahun 1997 wisatawan dunia mencapai 613,1 juta dengan menghasilkan devisa

US$ 447,7 miliar. Keadaan tersebut telah memberikan sumbangan kepada

perekonomian dunia baik dari sisi peningkatan pendapatan masyarakat penerimaan

pajak, inventasi baru dan sumbangsih terhadap kesempatan kerja.

Kecendenderungan tersebut telah memacu masing-masing negara mengembangkan

pariwisata, sehingga tidak dapat dihindari telah terjadi persaingan yang ketat

khususnya dari negara-negara tetangga.

Untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu tambang emas, maka

diperlukan berbagai fasilitas pendukung pariwisata. Salah satu fasilitas penting

adalah adanya sarana penginapan seperti hotel yang dapat memberikan

kenyamanan bagi para pengunjung. Kondisi hotel yang bersih, sehat, rapi, dan indah

akan meningkatkan kenyamanan bagi para tamu dan dapat meningkatkan jumlah

tamunya.

Tumbuhnya berbagai usaha perhotelan terutama di pusat-pusat perkotaan

dan kawasan pariwisata akan menghasilkan berbagai limbah, baik padat (sampah)

maupun cair. Untuk tetap menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih dan sehat,

maka berbagai sampah dan limbah cair tersebut harus dikelola sesuai dengan

karakteristiknya.

Page 4: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

351

Pengelolaan sampah dan limbah yang tidak benar akan menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan dan akan menimbulkan kesan kotor, kumuh dan bau

busuk yang menyengat. Jika hal ini sudah terjadi, maka adanya berbagai potensi

wisata yang telah dibangun tidak akan berguna, sebab tidak akan ada pengunjung

yang mau datang ke lokasi seperti ini.

Untuk itulah maka sudah selayaknya dan menjadi kewajibannya, semua pihak

yang menghasilkan limbah harus mengolah limbahnya sampai baku mutu yang telah

ditetapkan.

Page 5: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

352

BAB 2

KLASIFIKASI HOTEL

2.1. Pengertian Hotel

alam dunia pariwisata, yang dimaksud wisata adalah bepergian selama

paling sedikit dua puluh empat jam, sebagaimana ditetapkan oleh komisi

teknik IUOTO (International Union of Official Travel Organization) melalui

PATA (Pacific Area Travel Assosiation). Bila pariwisata tersebut dilihat sebagai

suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai

suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah terhadap barang atau jasa

sebagai satu kesatuan produk, baik yang nampak/nyata (tangible product) dan yang

tidak tampak/nyata (intangible product). Wisatawan sering disebut juga ‘turis’, ialah

orang yang bepergian untuk tujuan tertentu.

Orang yang berpergian memerlukan berbagai kemudahan, seperti sarana

pengangkutan, tempat makan dan minum serta tempat menginap. Maka

bermunculanlah berbagai jenis angukutan, rumah makan, biro perjalanan,

penginapan dan sarana lainnya. Di antara berbagai jenis penginapan ada yang

disebut hotel.

Pengertian hotel sesuai dengan Surat Keputusan Menparpostel No. KM

37/PW. 340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, “hotel

adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa

penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial”. Pengertian hotel

menurut Surat Kep. Ini hendaknya dibedakan dengan penginapan atau losmen,

dimana menurut Surat Kep. ini penginapan atau losmen tidak termasuk dalam

pengertian hotel.

D

Page 6: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

353

Penginapan atau losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan

seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap

orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian

bedanya dengan hotel adalah, bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan

makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya.

2.2. Klasifikasi Hotel

Ada berbagai jenis jasa pelayanan penginapan yang dikembangkan oleh

masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan

kebutuhan konsumen pengguna. Menurut SK No. KM 37/PW. 304/MPPT-86,

penggolongan hotel ditandai dengan bintang, yang disusun mulai dari hotel

berbintang satu (1) sampai dengan yang tertinggi dengan bintang lima (5). Dalam SK

tersebut juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas di bawah hotel berbintang,

yang disebut hotel melati. Disamping itu juga terdapat jenis penginapan lainnya

dengan nama wisma, home stay, losmen dan sebagainya.

Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar didasarkan pada :

(1). Besar/kecil atau banyaknya jumlah kamar

(2). Lokasi hotel

(3). Fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel

(4). Kelengkapan peralatan

(5). Spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan

(6). Kualitas bangunan

(7). Tata letak ruangan

Di dalam United State Lodging Industry dijelaskan, bahwa hotel dibagi dalam tiga

kelompok, yaitu :

Page 7: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

354

- Transient Hotel, yaitu hotel yang letak/lokasinya di tengah kota dengan

jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan

turis.

- Residential Hotel, yaitu hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-

rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan

secara bulanan atau tahunan. Residential hotel juga menyediakan

kemudahan-kemudahan seperti layaknya hotel, seperti retoran, pelayanan

makanan yang diantar ke kamar dan pelayanan kebersihan kamar.

- Resort hotel, yaitu hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat

wisata dan menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta

fasilitas konferensi untuk tamu-tamunya.

Bidang usaha perhotelan di Indonesia terbagi dalam tiga kelompok jaringan

pengusaha hotel, yaitu :

- jaringan hotel internasional (International Hotel Chains)

- Jaringan hotel nasional (National Hotel Chains)

- Hotel yang dikelola secara independen.

2.3. Stuktur Organisasi Usaha Hotel

Struktur organisasi menunjukkan suatu tingkatan hirarkis, dimana dalam

struktur tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang terdapat dihotel, hubungan

antara bagian yang satu dengan yang lain dan hubungan antara atasan dan

bawahan. Struktur organisasi dirancang dan disesuaikan terhadap kebutuhan hotel.

Makin besar dan lengkap fasilitasnya, maka struktur organisasinya juga semakin

komplek. Sebagai gambaran tentang tentang bentuk struktur organisasi hotel dapat

dilihat pada contoh berikut :

Page 8: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

355

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Hotel Menengah

2.4. Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia

Untuk mengetahui secara pasti kapan usaha hotel di Indonesia mulai dikelola

secara komersial adalah sulit, tetapi yang jelas bahwa sejak jaman penjajahan

Belanda sudah terdapat usaha akomodasi yang dikelola secara komersial, walaupun

belum dikelola secara modern. Sebagai contoh hotel yang dikelola sejak jaman

Belanda adalah Hotel Savoy Homan, Bandung. Hotel ini dibangun tahun 1888,

kemudian direnovasi pada tahun 1937 dan selesai tahun 1939. Hotel lainnya adalah

Hotel Prenganger dibangun tahun 1897, Hotel Mij De Boer di Medan dibangun 1898,

kemudian Grand Hotel de Djokya di jalan Malioboro Jogjakarta didirikan tahun 1908,

saat ini hotel ini berganti nama dengan Hotel Garuda.

Sesudah kemerdekaan, pengelolaan hotel secara modern dimulai pada tahun

1962 dengan berdirinya Hotel Indonesia di Jakarta. Pada waktu itu para pengusaha

nasional (termasuk pengusaha akomodasi/penginapan) membentuk asosiasi yang

disebut Organisasi Perusahaan Sejenis.

Page 9: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

356

BAB 3

USAHA PERHOTELAN

ebuah hotel yang baik adalah yang mampu memberikan pelayanan dan

kepuasan kepada para tamunya dan mampu mendapatkan keuntungan bagi

usahanya. Untuk mencapai hal tersebut, perlu kiranya untuk mencoba dan

melihat segala hal dari sudut pandang para tamu. Apa yang disukai tamu ? Apa yang

akan menyenangkan hati tamu? Apa yang membuat bahagia tamu ? dan lain-lain.

Untuk dapat memenuhi keinginan-keinginan dan kebutuhan pelayanan

tersebut, maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan mulai dari

perencanaan desain ruangan, penyediaan dan pemasangan perlengkapan

operasional, sikap para karyawan, keindahan dan kebersihan lingkungan serta

upaya-upaya lain yang dapat meningkatkan nilai tambah dari hotel.

3.1. Karakteristik Usaha Hotel

Tujuan dari setiap usaha perhotelan adalah mencari keuntungan dengan

menyewakan fasilitas dan menjual pelayanan kepada para tamunya. Dalam

menjalankan usahanya hotel melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- penyewaan kamar

- penjualan makanan dan minuman

- penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lainnya

yang bersifat komersial

S

Page 10: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

357

3.2. Penyewaan Kamar

Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kapada para

tamunya. Untuk bisa memberikan kepuasan kepada tamu, keadaan kamar harus

berada dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman. Ada beberapa jenis

kamar yang biasa disediakan di hotel, antara lain:

- Single Room, yaitu kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah

tempat tidur berukuran single untuk satu orang.

- Twin Room, yaitu kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah

tempat tidur masing-masing berukuran Single.

- Double Room, yaitu kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur

berukuran Double (untuk kapasitas dua orang).

- Double-Double, yaitu kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua

kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran Doublr (untuk dua orang).

Gambar 3.1. Kamar-Kamar Hotel Berbintang Yang Kelihatan Nyaman

Page 11: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

358

Gambar 3.2. Kamar-Kamar Hotel Berbintang Yang Kelihatan Nyaman

Untuk meningkatkan kenyamanan bagi para tamunya, setiap hotel selalu

menawarkan berbagai fasilitas tambahan yang dapat diberikan disamping fasilitas-

fasilitas standar yang ada pada hotel. Untuk setiap kamar hotel berbintang juga

mempunyai standar fasilitas standar, antara lain:

- Tempat tidur

- Radio

- Ruang tidur

- Televisi

- Almari pakaian

- Meja rias dan meja tulis

- Kamar mandi dan alat mandi

- Rak untuk menyimpan koper

- Telepon

- Asbak, korek api, alat tulis

Page 12: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

359

Gambar 3.3. Kamar Mandi Yang Asri Dan Mewah Menambah Kepuasan Tamu

3.3. Fasilitas Umum

Untuk memberikan pelayanan terbaik dan kenyamanan bagi para tamu, setiap

hotel selalu memberikan berbagai tambahan fasilitas tambahan. Berbagai fasilitas

tambahan yang biasa disediakan di hotel antara lain :

- Biro perjalanan

- Konsierse

- Kolam Renang

- Konfirmasi Tiket

- Layanan Hidangan di Kamar 24 jam

- Layanan Pusat Kebugaran

- Taman

- Layanan Limosin

- Mandi Uap dan Pijat

- Paket dan Kiriman Parsel

- Penatu

- Penukaran Valuta Asing

- Penjagaan Bayi dengan permintaan

Page 13: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

360

- Pos dan Perangko

- Pusat Layanan Bisnis

- Pusat Layanan Medis - Dokter 24 jam

- Restoran dan Bar

- Ruang Banket

- Taksi

- Toko Bunga

- Toko Cindera Mata

- Toko Kue

- Toko Serbaneka

- Tenis dan Golf atas permintaan

- Kendaraan dari dan ke Bandara

- Fasilitas pembuat kopi di setiap kamar

- Fasilitas Rapat, Konferensi dan Pernikahan

- Pelayanan Bisnis

- Spice Market Restaurant, Lotus Court Chinese Restaurant, Brown Bar

- Kolam renang

- Biro perjalanan Wisata

- Cake Shop

- Laundry & Dry Cleaning

- Drug Store

- Keamanan 24 jam dan lain - lain

Kolam Renang

Page 14: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

361

Fitnes Centre

Shopping Arcade

Restauran dan Taman Hotel

Page 15: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

362

Loby Hotel

Dapur Hotel

Page 16: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

363

BAB 4

LIMBAH PERHOTELAN

4.1. Sumber Limbah

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dikelola secara

komersial yang meliputi hotel berbintang dan hotel melati. Hotel juga menyediakan

pemenuhan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan,

pencucian/laundry dll bagi para pengunjungnya, sehingga dalam aktivitasnya hotel

juga menghasilkan berbagai limbah cair dan sampah layaknya suatu komplek

pemukiman penduduk.

Limbah cair hotel adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh

kegiatan hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas

lingkungan. Karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti layaknya

pemukiman, maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti pada

pemukiman dan fasilitas tambahan lainnya yang ada di hotel. Sumber limbah cair

perhotelan tersebut antara lain:

- limbah dari kamar mandi dan toilet,

- limbah dari kegiatan di dapur/restaurant

- limbah dari kegiatan pencucian/loundry,

- limbah dari fasilitas kolam renang,

Page 17: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

364

4.2. Karakteristik Limbah Perhotelan

Karakteristik limbah cair dari perhotelan relatif sama seperti limbah cair

domestik dari pemukiman, karena aktivitas-aktivitas yang ada di hotel relatif sama

seperti aktivitas yang ada di lingkungan pemukiman. Sementara jumlah limbah yang

dihasilkan dari perhotelan tergantung dari jumlah kamar yang ada dan tingkat

huniannya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh fasilitas tambahan yang ada di hotel

tersebut.

Limbah perhotelan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Senyawa fisik :

- berwarna

- mengandung padatan

2. Senyawa kimia organiak :

- mengandung karbohidrat

- mengandung minyak dan lemak

- mengandung protein

- mengandung unsur surfactan antara lain detergen dan sabun

3. Senyawa kimia inorganik :

- mengandung alkalinity

- mengandung Khloride

- mengandung Nitrogen

- mengandung Phospor

- mengandung Sulfur

4. Unsur Biologi :

- mengandung protista dan virus

Rata-rata karakteristik limbah perhotelan adalah sebagai berikut:

- Konsentrasi BOD di dalam air limbah 200 – 300 mg/lt.

- Konsentrasi SS di dalam air limbah 200 –250 mg/l.

Page 18: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

365

Menurut Morimura dan Soufyan standar pemakaian air untuk hotel adalah

250-300 liter per orang tamu per hari, dan untuk karyawan adalah 120 – 150 liter per

karyawan per hari. Biasanya karyawan yang masuk dibagi dalam tiga (3) shif kerja,

sehingga misalkan jika jumlah seluruh karyawan 120 orang, maka rata-rata setiap

shif kerja ada 40 orang. Dengan demikian jumlah pemakaian air untuk karyawan

dihitung untuk 40 orang x jumlah pemakaian air setiap hari (120 – 150 liter/hari).

Contoh :

Untuk hotel dengan jumlah kamar = 110 kamar,

Kapasitas maksimal tamu (60 kamar single bad, 50 kamar double bad)

= 160 orang

Jumlah Karyawan 120 orang dibagi menjadi 3 shif, jadi tiap shif 40 orang.

Diasumsikan bahwa seluruh pemakaian air akan menjadi air limbah, maka jumlah

limbah maksimum adalah sebagai berikut :

Jumlah pemakaian air oleh tamu = 160 org x 300 liter/orang.hari.

= 48.000 liter per hari

= 48 m3/hari.

Jumlah pemakaian air oleh karyawan = 40 x 150 liter/orang.

= 6.000 liter/ hari

= 6 m3 / hari.

Total pemakaian air maksimum = ( 48 + 6 ) m3/hari = 54 m3 /hari.

dibulatkan menjadi = 60 m3 per hari.

Jadi jumlah limbah cair maksimum yang dihasilkan oleh hotel tersebut (pada tingkat

hunian kamar penuh) adalah 60 m3 per hari.

Page 19: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

366

BAB 5

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

LIMBAH CAIR PERHOTELAN

5.1. Baku Mutu Limbah Cair Perhotelan

ntuk menentukan sistem pengolahan limbah diperlukan pemilihan teknologi

yang tepat, agar biaya investasi IPAL tersebut murah. Disamping itu, biaya

operasional IPAL nantinya juga harus murah, namun harus dapat

memberikan hasil olahan yang memenuhi baku mutu limbah buangan sesuai dengan

baku mutu limbah buangan yang berlaku.

Baku mutu limbah cair hotel adalah batas maksimum limbah cair yang

diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Baku mutu limbah cair perhotelan telah

ditetapkan dengan Kep. Men. LH No. : KEP-52/MENLH/10/1995 tentang “Baku

Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel” tanggal 23 Oktober 1995, seperti pada Tabel

5.1. berikut:

Tabel 5.1. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel

PARAMETER KADAR MAKSIMUM (mg/L)

BOD5 30

COD 50

TSS 500

pH 6,0 - 9,0

Sumber : Kep. Men. LH No. : KEP-52/MENLH/10/1995

U

Page 20: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

367

5.2. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

Untuk memilih teknologi pengolahan limbah yang tepat banyak dipengaruhi

oleh berbagai faktor, antara lain:

- laju aliran limbah,

- kualitas air buangan dan sifatnya (karakteristik limbah),

- ketersediaan lahan,

- standar air olahan yang diinginkan,

- kemampuan pembiayaan,

Tabel 5.2. Tabel Contoh Beberapa Pilihan Pengolahan Air Buangan

Pre-treatment Primary treatment Secondary treatment Tertiary treatment

Kimia Fisik Penghilangan organik terlarut dan unsur koloid

Penghilangan padatan tersus-pensi

Screening dan Grit Removal

Netralis-asi

Flotasi Lumpur aktif Pengen-dapan

Koagulasi, Sedimen-tasi

Equalization dan Storage

Koagu-lasi

Sedimentasi

Stabilisasi kontak

Filtrasi

Oil Separation Hidrolisis Trickling Filter

Kolam aerasi

Ozonation

Adsorpsi karbon

Penukar ion

Destilasi

RO

Elektrodialisis

Berikut ini diberikan contoh proses pengolahan limbah cair perhotelan yang

dapat diterapkan untuk hotel kecil dan menengah dengan kapasitas 110 kamar

seperti yang ada pada contoh BAB 4.

Page 21: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

368

Karakteristik limbah adalah sebagai berikut :

− Jumlah kamar = 110 kamar,

− Kapasitas maksimal tamu = 160 orang,

− Jumlah karyawan = 120 orang/hari (40 orang/ shif),

− Jumlah limbah max. = 60 m3 /hari.

− BOD di dalam air limbah = 200 – 300 mg/lt.

− SS di dalam air limbah = 200 –250 mg/l.

Hasil olahan yang diinginkan harus dapat memenuhi kualitas limbah cair

buangan kegiatan perhotelan sesuai dengan Kep. Men. LH No. : KEP-

52/MENLH/10/1995 :

Tingkat effisiensi pengolahan :

− Efisiensi penghilangan BOD IPAL diperkirakan 90-95 %.

− Perikiraan konsentasi BOD olahan adalah lebih kecil 20 –30 mg/lt.

5.2.1. Proses Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

Seluruh air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal, untuk

mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspesi. Selain sebagai

bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai

senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan

penampung lumpur.

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor

anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob

tersebut diisi dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon. Jumlah bak

kontaktor anaerob terdiri dari tiga buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang

ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah

Page 22: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

369

beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-

organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum

sempat terurai pada bak pengendap secara ananerob atau tanpa udara.

Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Bak

kontaktor atau biofilter aerob ini terdiri dari tangki aerasi dan biofilter aerob. Di dalam

ruang biofilter aerob ini juga ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe sarang

tawon. Setelah air limbah di aerasi atau dihembus dengan udara dialirkan ke tangki

atau bak biofilter aerob sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat

organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan

media.

Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang

tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana

hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta

mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi

lebih besar.

Selanjutnya, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur

aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali

ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan

(over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah

dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.

Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung

dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan

aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia,

deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

Skema proses pengolahan air limbah perhotelan dengan sistem biofilter

anaerob-aerob dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Page 23: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

370

Gambar 5.1. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Perhotelan Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob

Page 24: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

371

Proses dengan biofilter “anaerob-aerob” ini mempunyai beberapa keuntungan

antara lain :

• Adanya air buangan yang melalui media penyangga yang terdapat pada biofilter

mengakibatkan timbulnya lapisan mikroorganisme yang menyelimuti permukaan

media atau yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung

zat organik yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan

lendir ini akan mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter

tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang

menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya

maka efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain

menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga

mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS) ,

deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.

• Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media

ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan

bakteri e-coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi

penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni

penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi

kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak

terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter

anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai

bahan kimia serta kebutuhan energinya sangat kecils. Poses ini cocok

digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar

• Dengan kombinasi proses “anaerob-aerob”, efisiensi penghilangan senyawa

phospor menjadi lebih besar bila dibandingankan dengan proses anaerob atau

proses aerob saja. Selama berada pada kondisi anaerob, senyawa phospor

anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme akan keluar sebagai akibat

hidrolisa senyawa phospor. Sedangkan energi yang dihasilkan digunakan untuk

menyerap BOD (senyawa organik) yang ada di dalam air limbah. Selama berada

pada kondisi aerob, senyawa phospor terlarut akan diserap oleh

Page 25: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

372

bakteria/mikroorganisme dan akan disintesa menjadi polyphospat dengan

menggunakan energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi senyawa organik

(BOD). Dengan kombinasi proses anaerob-aerob ini dapat menghilangkan BOD

maupun phospor dengan baik. Proses ini dapat digunakan untuk pengolahan air

limbah dengan beban organik yang cukup besar.

5.2.2. Keunggulan Proses Biofilter “Anaerob-Aerob”

Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter anaerb-aerob

antara lain yakni :

− Perawatannya sangat mudah.

− Biaya operasinya rendah.

− Jumlah lumpur yang dihasilkan relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan

proses lumpur aktif.

− Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan

euthropikasi.

− Kebutuhan energi lebih kecil.

− Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.

− Dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.

5.2.3. Contoh Disain Teknis IPAL

Kapasitas Rencana = 60 m3 per hari.

− BOD Masuk = 200 – 300 mg/lt.

− SS Masuk = 200 – 250 mg/lt

− Efisiensi Pengolahan = 90 – 95 %

− BOD keluar = 20 – 30 mg/lt

− SS keluar = 20 – 30 mg/lt

Page 26: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

373

A. Bak Pengendapan Awal

Kriteria perencanaan :

− Lebar maksimum 1,5 m dan tinggi maksimum 2 m. dimensi ini dapat

disesuaikan dengan kondisi ruangan yang tersedia.

− Waktu tinggal (residence time ) 1,5 – 3 jam (standar JWWA)

Hasil perhitungan :

• Dimensi :

− Lebar = 1,5 m

− Panjang = 2,8 m

− Tnggi = 1,9 m

− Kedalaman air efektif = 1,7 m

− Tinggi ruang bebas = 0,2 m

− Diameter Inlet = 4 “

− Diameter Outlet = 4 “

• Waktu tinggal (retention time) rata-rata = 2,86 jam

• Waktu tinggal pada saat beban puncak = 1,43 jam ( asumsi jumlah limbah 2

x jumlah rata-rata).

• Jumlah ruang = 2 buah

• Beban permukaan (surface loading) ruang I = 14.2 m3/m2.hari

• Beban permukaan (surface loading) ruang I = 50 m3/m2.hari

(standar JWWA = 20 – 50 m3/m2.hari)

Disain bak bak pengendapan awal dapat dilihat seperti pada gambar 5.2.

Page 27: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

374

Gambar 5.2. Rancangan Bak Pengendapan Awal.

Page 28: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

375

B. Biofilter Anaerob

Kriteria perencanaan :

− Waktu tinggal di dalam reaktor = 8 jam

− Beban BOD per satuan permukaan media = 5 – 30 g BOD /m2 hari. (EBIE

Kunio., “ Eisei Kougaku Enshu “, Morikita shuppan kabushiki Kaisha, 1992).

Hasil perhitungan :

− Volume efektif reaktor total = 8/24 x 60 m3 = 20 m3

− Lebar = 1,5 m

− Tinggi air efektif = 1,7 m

− Panjang bak yang diperlukan = 20 m3/(1,5 m x 1,7 m) = 7,4 m .

ditetapkan panjang Bak = 7,5 m.

− Tinggi ruang bebas = 0,2 m

− Jumlah bak = 3 buah .

− Dimensi bak :

Lebar = 1,5 m

Panjang = 2,5 m

Tinggi = 1,9 m

Kedalan air efektif = 1,7 m

Tinggi ruang bebas = 0,2 m

− Waktu tinggal total rata-rata =7,65 jam

− Tinggi ruang lumpur = 0,2 m

− Tinggi bed media pembiakan mikroba = 1,2 m

− Tinggi air di atas bed media = 30 cm

− Volume total media pada biofilter anaerob = 14 m3

− Luas permukaan spesifik media = 225 m2/m3

[Konsentrasi BOD g/m3 x Q m3/hari ] − Beban BOD/ satuan luas =

Luas permukaan media m2

= 5,8 g BOD /m2. hari.

Page 29: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

376

Disain tangki biofilter anaerob seperti terlihat pada gambar 5.3.

Sedangkan rangkaian aliran pada reaktor biofilter dapat dilihat pada gambar 5.4.

C. Biofilter Aerob

Kriteria perencanaan : Waktu tinggal di dalam reaktor = 4 jam

Hubungan inlet BOD dan beban BOD per satuan luas permukaan media untuk

mendapatkan efisiensi penghilangan BOD 90 % dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Hubungan Inlet BOD Dan Beban BOD

Per Satuan Luas Permukaan Media

Inlet BOD mg/l LA g BOD/m2.hari

300 30

200 20

150 15

100 10

50 5

Sumber : EBIE Kunio., “ Eisei Kougaku Enshu “,

Morikita shuppan kabushiki Kaisha, 1992.

Page 30: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

377

Gambar 5.3. Rancangan Tangki Biofilter Anareob.

Page 31: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

378

Bak Pengendap Awal Biofilter Aaerob

Gambar 5.4. Diagram Rangkaian Aliran Biofilter Anaerob.

Hasil perhitungan :

Jumlah ruang = 2 bak, yakni bak 1 untuk aerasi dan bak 2 untuk biofilter aerob.

− Dimensi Bak Aerasi (Bak 1) :

Lebar = 1,5 m

Kedalaman air efektif = 1,7 m

Panjang = 1,7 m

Tinggi ruang bebas = 0,2 m

Tinggi ruang lumpur = 0,2 m

Tinggi air di atas bed media = 20 cm

− Dimensi Bak Biofilter Aerob (Bak 2) :

Lebar = 1,5 m

Kedalaman air efektif = 1,6 m

Panjang = 2 m

Tinggi ruang bebas = 0,3 cm

Tinggi air di atas bed media = 20 cm

Tinggi Bed Media = 1,2 m

− Waktu tinggal total rata-rata = + 3,8 jam

− Beban BOD per satuan permukaan media = 4,44 g BOD/m2.hari.

Page 32: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

379

Rancangan bak aerasi seperti terlihat pada gambar 5.5.

Sedangkan rancangan tangki biofilter aerob serta rangkaian aliran bak aerasi dan

tangki biofilter aerob dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.5. Disain Bak Aerasi

Page 33: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

380

Gambar 5.6. Disain Tangki Biofilter Aerob Dan Rangkain Alirannya.

Page 34: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

381

D. Bak Pengendap Akhir

− Dimensi :

Lebar = 1,5 m

Kedalaman air efektif =1,62 m

Panjang = 2,3 m

Tinggi ruang bebas = 0,3 m (disesuaikan dengan kondisi

lapangan).

− Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata = 2,2 Jam

− Beban permukaan (surface loading) rata-rata = 30 m3/m2.hari

Catatan :

− Kriteria Standar : waktu tinggal = 2 jam

− Beban permukaan : 20 –50 m3/m2.hari. (JWWA)

Disain bak pengendapan dapat dilihat seperti pada Gambar 5.7.

E. Media Pembiakan Mikroba

Material : PVC sheet

Ketebalan : 0,15 – 0,23 mm

Luas Kontak Spsesifik : 200 – 226 m2/m3

Diameter lubang : 2 cm x 2 cm

Warna : bening transparan.

Berat Spesifik : 30 -35 kg/m3

Porositas Rongga : 0,98

Contoh media pembiakan mikroba dapat dilihat pada gambar 5.8.

Page 35: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

382

Gambar 5.7. Rancangan Bak Pengendapan Akhir.

Gambar 5.8. Media Pembiakan Mikroba Tipe Sarang Tawon

Page 36: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

383

F. Pompa Air Sirkulasi

Kapasitas : 15 -30 M3/hari (10 - 20 liter per menit)

Tipe : Pompa Celup

Total Head : 9 meter

Jumlah : 1 buah

Outlet : 1 “

Listrik : 100 -150 watt, 220-240 volt

Gambar 5.9. Pompa Sirkulasi

G. Blower Udara

Kapsitas : 400 liter per menit

Total Head : 200 cm air

Listrik : 200 watt, 220 volt.

Jumlah : 2 unit

Gambar 5.10. Blower Udara

Page 37: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

384

Gambar 5.11. Rancangan Sistem Pengolahan Limbah Perhotelan Secara Lengkap.

Page 38: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng., Ir. Setiyono, M.Si., dan Ir. Ruliasih Marsidi

385

BAB 6

PENUTUP

uku panduan ini disusun untuk memberikan gambaran kepada para pemilik

hotel agar dapat melakukan pengelolaan lingkungannya sehingga dapat

mewujudkan suatu kawasan hotel yang bersih dan nyaman sehingga

disamping dapat membantu upaya pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan

tingkat hunian tamu hotel.

Contoh teknologi pengolahan limbah cair perhotelan yang dimuat dalam buku

ini dibuat dengan detail disain-nya sehingga diharapkan para pengelola hotel dapat

membangun dan mengoperasikannya dengan baik tanpa merasa terbebani oleh

biaya investasi maupun operasionalnya. Sebaliknya diharapkan dengan tambahan

modal yang sedikit tersebut dapat menciptakan lingkungan yang asri sehingga dapat

lebih menarik para pengunjung.

Demikian sepatah kata dari penulis, kami mengucapkan terimakasih kepada

Pemda Samarinda, Direktur P3TL - BPP Teknologi dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan buku ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan

buku ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu segala kritik dan saran dari

para pembaca saya terima agar penyusunan berikutnya dapat menjadi lebih baik.

B

Page 39: BAGIAN 6 Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelankelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/06hotel.pdf · telekominikasi dan teknologi, pariwisata dunia cenderung terus

Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan

386

DAFTAR PUSTAKA

1. -----, “ Gesuidou Shissetsu Sekkei Shisin to Kaisetsu “, Nihon Gesuidou Kyoukai,

1984.

2. -----, “Pekerjaan Penentuan Standard Kualitas Air Limbah Yang Boleh Masuk Ke

Dalam Sistem Sewerage PD PAL JAYA”, Dwikarasa Envacotama-PD PAL JAYA,

1995.

3. Gouda T., “ Suisitsu Kougaku – Ouyouben”, Maruzen kabushiki Kaisha, Tokyo,

1979.

4. Said, N.I., “Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Individual

Tangki Septik Filter Up Flow”, Majalah Analisis Sistem Nomor 3, Tahun II, 1995.

5. Sueishi T., Sumitomo H., Yamada K., dan Wada Y., “ Eisei Kougaku “ (Sanitary

Engineering), Kajima Shuppan Kai, Tokyo, 1987.

6. Sulastiyono A. Drs, MSi, “Manajemen Penyelenggaraan Hotel”, Alfabeta,

Bandung, 1999.

7. Viessman W, Jr., Hamer M.J., “ Water Supply And Polution Control “, Harper &

Row, New York, 1985.

8. Wignjohusodo, S., “Pengelolaan Limbah Secara Terpadu dan Terpusat”,

Presentasi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit, Jakarta 11 Juli 1996.