Bagaimana Mekanisme Peningkatan Asam Lambung

6
Bagaimana mekanisme peningkatan asam lambung? Proses meningkatnya asam lambunng adalah di mana sawar mukosa lambung rusak sehingga dinding lambung mengalami cidera akibat isinya yang asam dan enzimmatik tersebut. Apabila hal ini terjadi timbul erosi atau ulkus peptikum dinding lambung (refluks berlebihan isi lambung ke esophagus dan penyaluran berlebihan isi lambung ke duodenum juga dapat menimbulkan ulkus peptikum di daerah-daerah tersebut). Apabila sawar mukosa lambung rusak (baik karna melemah atau rusak di kalahkan oleh sekresi yang berlebihan), asam dan pepsin berdifusi ke dalam mukosa dengan konsekwensi patofisiologis serius. Asam memicu pengeluaran hisatamin suatu stimular asam yang kuat memproduksi dan di simpan dalam jumlah besar di mukosa (masih belum di ketauhui apakah histamine berperan dalam keadaan normal). Histamine yang di keluarkan tersebut merangsang sekresi lebih banyak asam, yang dapat berdifusi kembali ke mukosa untuk merangsang pengeluaran hisatamin lebih lanjut yang memicu pengeluaran lebih banyak asam dan seterusnya, sehingga, tercipta suatu lingkaran setan. Bagaimana gerakan peristaltik? Gerakan propulsif ( mendorong) dasar pada traktus gastrointestinal adalah peristaltik. Suatu cincin kontraksi timbul di sekitar usus dan kemudian bergerak maju : hal ini analog dengan meletakan jari-jari seseorang mengelilingi sebuah tabung tipis yang teregang mengonstriksikan jari-jari tersebut dan menggesernya maju sepanjang tabung. Setiap bahan yang terletak di depan cincin kontraksi terdorong ke depan. Peristaltik merupakan sifat yang di miliki banyak tabung otot polos sinsitium : perangsangan pada titik mana pun dalam usus dapat menyebabkan munculnya cincin kontraksi dalam otot sirkular, dan cicin ini kemudian menjalar sepanjang tabung usus. (peristaltik juga terjadi didalam duktus biliaris, duktus kelenjar, ureter, dan banyak tabung otot polos lain dalam tubuh).

description

asam lambung

Transcript of Bagaimana Mekanisme Peningkatan Asam Lambung

Bagaimana mekanisme peningkatan asam lambung?Proses meningkatnya asam lambunng adalah di mana sawar mukosa lambung rusak sehingga dinding lambung mengalami cidera akibat isinya yang asam dan enzimmatik tersebut. Apabila hal ini terjadi timbul erosi atau ulkus peptikum dinding lambung (refluks berlebihan isi lambung ke esophagus dan penyaluran berlebihan isi lambung ke duodenum juga dapat menimbulkan ulkus peptikum di daerah-daerah tersebut). Apabila sawar mukosa lambung rusak (baik karna melemah atau rusak di kalahkan oleh sekresi yang berlebihan), asam dan pepsin berdifusi ke dalam mukosa dengan konsekwensi patofisiologis serius. Asam memicu pengeluaran hisatamin suatu stimular asam yang kuat memproduksi dan di simpan dalam jumlah besar di mukosa (masih belum di ketauhui apakah histamine berperan dalam keadaan normal). Histamine yang di keluarkan tersebut merangsang sekresi lebih banyak asam, yang dapat berdifusi kembali ke mukosa untuk merangsang pengeluaran hisatamin lebih lanjut yang memicu pengeluaran lebih banyak asam dan seterusnya, sehingga, tercipta suatu lingkaran setan.Bagaimana gerakan peristaltik?Gerakan propulsif ( mendorong) dasar pada traktus gastrointestinal adalah peristaltik. Suatu cincin kontraksi timbul di sekitar usus dan kemudian bergerak maju : hal ini analog dengan meletakan jari-jari seseorang mengelilingi sebuah tabung tipis yang teregang mengonstriksikan jari-jari tersebut dan menggesernya maju sepanjang tabung. Setiap bahan yang terletak di depan cincin kontraksi terdorong ke depan.Peristaltik merupakan sifat yang di miliki banyak tabung otot polos sinsitium : perangsangan pada titik mana pun dalam usus dapat menyebabkan munculnya cincin kontraksi dalam otot sirkular, dan cicin ini kemudian menjalar sepanjang tabung usus. (peristaltik juga terjadi didalam duktus biliaris, duktus kelenjar, ureter, dan banyak tabung otot polos lain dalam tubuh). Rangsangan umum untuk peristaltic usus adalah distensi usus. Yaitu, bila sejumlah besar makanan terkumpul pada titik manapun dalam usus, peregangan diding usus merangsang system saraf enteric untuk menimbulkan kontraksi dinding usus 2-3 cm di belakang titik tersebut dan timbul sebuah cincin kontraksi yang menimbulkan gerakan peristaltic. Rangsangan lain yang dapat menimbulkan peristaltic antara lain iritasi kimiawi atau fisis pada epitel yang melapisi usus. Juga sinyal saraf parasimpatis yang kuat ke usus akan menimbulkan peristaltic kuat. Lihat Gamabar-1

Gamabar 1

Bagaimana mekanisme absobsi dari lambung sampai menjadi feses?Jumalah cairan total yang harus di absobsi setiap hari oleh usus sebanding dengan cairan yang di cerna (kira-kira 1,5 liter di tambah dengan cairan yang di sekresikan oleh bermacam-macam sekresi gastrointerstinal (kira-kira 7 liter). Jadi jumlah totalnya 8-9 liter. Semua kecuali kira-kira 1,5 liter dari cairan ini di absobsi di usus halus, dan menyisahkan hanya 1,5 liter untuk melalaui katup ileosekal kedalam kolom setiap harinya.1. Lambung merupakan daerah saluran pencernaan yang absobsinya buruk karena tidak memiliki jenis vili yang khas dari membrane pengabsobsi, dan juga karna taut antara sel-sel epitel merupakan taut ketat. Hanya ada beberapa zat yang sangat larut dalam lemak, seperti alcohol dan beberapa obat seperti aspirin, dapat di absobsi dalam jumlah kecil.2. Permukaan absobsi vili mukosa usus halusGamabar-2 menunjukan permukaan absobsi mukosa usus halus, tampak banayak lipatan yang di sebut valfula koniventes (atau lipatan kerckring), yang meningkatkan daerah permukaan absobsi mukosa menjadi 3 kali lipat. Lipatan-lipatan ini sebagian besar meluas secara sirkular di sekitar usus dan sanagat berkembang di dalam duodenum dan yeyunum. Pada lumen bagian usus tersebut lipatan ini sering menonjol sampai sepanjang 8 milimeter kedalam lumen Juga terdapat berjuta-juta vili kecil, terletak di seluruh dipermukaan epitel usus halus sampai dengan katup ileosekal, vili tersebut menonjol kira-kira 1 mm dari permukaan mukosa, seperti yang di tunjukan pada permukaan valvula koniventes pada gambar 3. Vili-vili tersebut terletak sangat dekat satu sama lain pada usus halus bagian atas sehingga saling bersentuhan pada besar daerahnya, tetapi distribusinya kurang merata pada usus halus bagian distal. Adanya vili pada permukaan mukosa memperluas daerah absorbs total sampai 10 kali lipat lagi.Akhirnya, setiap sel-sel epitel usus pada masing-masing vilus ditandai oleh satu brush border, yang kira-kira terdiri atas 1000 mikrovili dengan panjang 1 mikrometer dan berdiameter 0,1 mikrometer, menonjol kedalam kimus usus : mikrovili ini dilukiskan pada mikrograf elektron pada gambar 4. Mikrovili ini meningkatkan daerah permukaan yang terpapar oleh material-material usus paling sedikit 20 kali lipat lagi.Jadi, gabungan lipatan kerckring, vili dan mikrovili akan meningkatkan daerah absorbs total mukosa 1000 kali lipat, menghasilkan daerah total yang sangat besar 250 meter persegi atau lebih untuk seluruh usus halus kira-kira 1 lapangan tenis.Gambar 5 menunjukan susunan vili yang umum dalam potongan memanjang, menekankan pada (1) keuntungan pengaturan system vascular untuk absorbs cairan dan bahan-bahan terlarut kedalam darah portal, dan (2) susunan pembuluh limfe lacteal sentral untuk absorbs kedalam limfe. Gambar 6 menunjukan potongan melintang suatu vilus, dan gambar 7 menunjukan banyak vesikel pinosifik kecil, yang merupakan bagian yang terlepas dari membrane enterosif yang terlipat kearah dalam, yang membentuk vesikel cairan terabsorbsi yang terperangkap. Sebagian kecil zat di absorbs melalui proses fisik pinositosis.Terdapat pula berbagai filament aktin yang meluas dari badan sel epitel ke dalam masing-masing mikrovili brush border yang berkontraksi secara ritmis sehingga menyebabkan pergerakan mikrovili yang terus menerus, menjaga mikrovili agar secara konstan terpapar dengan sejumlah cairan usus yang baru.3. Absorbsi dalam usus halusAbsorbsi dari usus halus setiap hari terdiri atas beberapa ratus gram karbohidrat, 100 gram atau lebih lemak, 50 sampai 100 gram asam amino, 50 sampai 100 gram ion, dan 7 sampai 8 liter air. Kapasitas absorbs normal usus halus jauh lebih besar dari nilai ini : sebanyak beberapa kilogram karbohidrat perhari, 500 gram lemak perhari, 500 sampai 700 gram asam amino perhari, dan 20 liter air atau lebih per hari . Usus besar masih dapat mengabsorbsi air dan ion tambahan, walaupun sedikit sekali mengandung zat nutrisi. Absorbsi Absorbsi Isosmatik. Air ditranspor melalui membran usus seluruhnya melalui proses difusi. Selanjutnya, difusi ini mengikuti hukum osmosis yang biasa. Oleh karena itu, bila kimus cukup encer, air di absorbs melalui mukosa usus ke dalam darah vili hamper seluruhnya melalui osmosis.Sebaliknya, air juga dapat ditranspor kearah yang berlawanan dari plasma kedalam kimus. Keadaan ini terutama terjadi bila larutan hiperosmotik di lepaskan dari lambung masuk ke dalam duodenum. Dalam beberapa menit, sejumlah air akan dihantarkan melalui osmosis untuk membuat kimus isosmotic dengan plasma. Absorbsi IonAbsorbsi Aktif Natrium. 20 sampai 30 gram natrium disekresikan melalui sekresi usus setiap harinya. Disamping itu, kebanyakan orang makan 5 sampai 8 gram natrium setiap hari. Karenanya, untuk mencegah kehilangan netto natrium kedalam feses, usus halus mengabsorbsi 25 sampai 35 gram natrium setiap harinya, yang kira-kira sebanding dengan sepertujuh dari semua natrium yang terdapat di dalam tubuh.