Bag 4. Jamur Benang

11
Menurut klasifikasi yang dikemukakan oleh Whittaker kingdom fungi terdiri atas 4 (empat) kelas yakni Basidiomycetes, Ascomycetes, Zygomycetes dan Deuteromycetes (Tabel 4). Pada kajian mikrobiologi jamur benang atau disebut sebagai kapang (mold) terdapat pada semua kelas tersebut di atas kecuali Ascomycetes, utamanya yang 24 BAG 4 Kompetensi dasar : 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik jamur benang. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara jamur benang dan khamir. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri morfologi koloni dan ciri morfologi jamur benang.

Transcript of Bag 4. Jamur Benang

Page 1: Bag 4. Jamur Benang

Menurut klasifikasi yang dikemukakan oleh Whittaker kingdom fungi

terdiri atas 4 (empat) kelas yakni Basidiomycetes, Ascomycetes, Zygomycetes

dan Deuteromycetes (Tabel 4). Pada kajian mikrobiologi jamur benang atau

disebut sebagai kapang (mold) terdapat pada semua kelas tersebut di atas kecuali

Ascomycetes, utamanya yang mempunyai ciri struktur berbenang-benang dengan

bentuk koloni filamentous dan mempunyai badan buah berupa sporangium dan

atau yang lain. Klasifikasi yang dikemukakan oleh Whittaker dapat dibagi

sebagai berikut pada Tabel 3

24

BAG 4

Kompetensi dasar :

1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik jamur benang.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara jamur benang dan

khamir.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri morfologi koloni dan ciri

morfologi jamur benang.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan lingkup penelitian jamur benang.

Page 2: Bag 4. Jamur Benang

FUNGI

Zycomyucetes Ascomyucetes Basidiomyucetes

Deuteromyucetes

SeptatKonidia

Tidak diketahuiTanah, tumbuhanhewan-Microsporum-Monilia sitophyla

SeptatKonidia

BesidiosporaTanah, tumbuhan

Dapat dimakan:-Volvariellavolvaceae-Lentinus endodesTidak dapatdimakan:-Pucina graminis-Ustilago vireus

SeptatKonidia

AskosporaTanah, tumbuhan, hewan-Sacharomyces-Neurospora-Penicillium-Aspergillus-Tricoderma

Aseptat atausenositikSporangiospora, kadang-kadangkonidiaZigospora, oosporaAir, tanah, hewan

-Rhyzopus oryzae-Mucor-Rhyzopus

MiseliumSporaAseksual

SporaSeksualHabitat Alamiah

Contoh

Deuteromycetes(Fungsi

Imperfektil)

Basidiomycetes

Ascomycetes

ZycomyucetesCiri-ciri

KELAS

Tabel 3. Pembagian kelas pada Kingdom Fungi

MORFOLOGI SEL JAMUR BENANG

Jamur benang atau disebut kapang mempunyai bentuk berbenang-benang

dengan ciri khas yang dipunyai oleh setiap jenisnya. Seperti tampak pada Gambar

12,. nampak beberapa tipe badan buah dari Coccidioides immitis, Candida

albicans, Aspergilus fumigatus, Microsporum spp dan Absidia spp

Gambar 12. Berbagai bentuk badan buah pada jamur benang

25

Page 3: Bag 4. Jamur Benang

Bentuk sel utamanya berbenang dengan ada atau tidak ada septa atau

sekat. Berbagai bentuk sel jamur benang mulai dari bentuk badan buah dan

ada/tidaknya septa, tekstur sitoplasma miselium dan adatidaknya rhizoid dapat

digunakan untuk identifikasi penentuan jenis. Cara identifikasi yang mendasarkan

pada struktur sel disebit sebagai identifikasi strutural, namun cara identifikasi

jamur benang dapat pila dilakukan dengan secara kultural. Dalam hal ini

digunakan berbagai medium yang nantinya akan diamati warna koloni, diameter

koloni ada/tidaknya eksudat. Cara ini dapat digunakan untuk melengkapi cara

identifikasi secara struktural. Seperti nampak pada Gambar 12, di sini nampak

bentuk sel yang merata pada permukaan cawan petri berwara putih kompak

seperti kapas

Gambar 12. Bentuk sel jamur benang

Bila dilihat dari dekat dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran

100 kali dapat diamati ada/tidaknya septa dan sekaligus tekstur sitoplasma apakah

kasar (rough) atau halus (smooth). Pada Gambar 13 dan 14, ditunjukkan dua tipe

26

Page 4: Bag 4. Jamur Benang

sitoplasma sel jamur benang yang tanpa sekat dengan sitoplasma halus (Gambar

16) dan jamur benang dengan septa dan sitoplasma yang kasar (Gambar 17)

Gambar 13 dan 14. Jamur benang dengan miselium tanpa septa dan sitoplasma halus (kiri) dan jamur benang dengan miselium bersepta dengan sitoplasma kasar

Salah satu hasil dari cara identifikasi secara kultural yang mendasarkan

pada bentuk koloni jamur benang yang ditanam pada berbagai medium adalah

pada Gambar 15.

Gambar 15. Bentuk dan warna koloni jamur benang yang ditanam pada medium khusus

27

Page 5: Bag 4. Jamur Benang

CARA PERKEMBANGBIAKAN

Jamur benang berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan

spora. Beberapa jenis jamur benang mempunyai oospora, khlamidospora,

basidiospora dan nama-nama yang laian disesuaikan dengan asal terbentuknya

spora . Perkembangan reproduksi secara seksual nampak pada Gambar 16.

Gambar 16. Tahapan cara reproduksi seksual pada jamur benang

Gambar 17. Reproduksi pada jamur benang Monilia sitophyla

28

Page 6: Bag 4. Jamur Benang

Khususnya pada Monilia sitophyla yang sekarang telah berubah nama

menjadi Neurospra crassa, mempunyai dua cara perkembangbikan yakni secara

aseksula dan seksual. Seperti nampak pada Gambar 17, konidia pada miselium

matang tipe A dan tipe ά dapat saling menghasilkan kantong/askus yang

selanjutnya ascospora dapat berkecambah membentuk individu baru.

CARA PENGAMATAN JAMUR BENANG

Jamur benang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya pada

perbesaran 40 dan 100. Untuk mengamati dapat digunakan medium air atau

laktofenol. Kelebihan dengan menggunkan laktofenol adalah struktur sel tidak

berubah. Untuk keperluan pembuatan prepara semipermanen dapat dilakukan

dengan menutup sediaan jamur benang yang diletakkan di atas gelas benda dan

ditutup setiap tepi penutup gelas dengan canada balsam. Pembuatan preparat

awetan diperlukan untuk membantu pelaksanaan praktikum dan keperluan

koleksi.

ASPEK PENELITIAN JAMUR BENANG

Kajian penelitian berbasis jamur benang dapat dilakukan mulai dari isolasi

dan identifikasi jamur benang pada berbagai bahan semisal bahan makanan, buah-

buah sebagai petanda adanya kerusakan dan pada medium tanah yakni tanah

kebun, tempat pembuangan sampah dan pada permukaan bagian tanaman, buah-

buah dan lingkungan sekitar kita. Aspek yang lain dapat mengkaji pada

kemampuan/aktivitas biologi yang diperankannya pada proses pembuatan

makanan, makanan dan fermentasi yang lain. Isolasi enzim yang dihasilkan oleh

29

Page 7: Bag 4. Jamur Benang

jamur benang tertentu dan aspek kajian cemaran jamur benang pada bahan

makanan/minuman serta lainnya.

STUDI KASUS

Jamur benang/kapang, mempunyai ciri koloni dan ciri sel yang berbeda

satu sama lain. Bagaimana sdr dapat menentukan bila hal tersebut berbeda.

Rancanglah suatu observasi dan buatlah laporan. Bahan dapat sdr cari dari internet

atau sdr melakukan di laboratorium dengan sampel dari bahan yang berasal dari

sekeliling lab.

BAHAN DISKUSI

Diskusikan dan catatlah, bagaimana cara menentukan nama spesies jamur

benang Buatlah disain preparat awetan jamur benang dan kit untuk mempelajari

siklus hidup jamur benang tertentu dan atau perkembangan pertumbuhan jamur

benang!

TUGAS TERSTRUKTUR

Kerjakan soal-soal dibawah ini!

1. Sebutkan bentuk koloni dan bentuk sel antara Rhizopus sp dengan

Aspergillus sp. berbedakah/samakah ? Jelaskan !

2. Sebutkan alasan, mengapa Monilia sitophyla berubah nama menjadi

Neurospora crassa ?

30

Page 8: Bag 4. Jamur Benang

31