Bab II Jobsheet Pengujian Benang

43
BAB II PEMBELAJARAN PRAKTEK C. Kegiatan belajar praktek Standar Kompetensi: Melaksanakan pengujian benang tekstil Kompetensi Dasar: 2. Menguji nomer benang Kegiatan Belajar 1 Cara menyiapkan contoh uji 1. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan cara me-nyiapkan contoh uji untuk pengujian nomer benang, meliputi: prinsip pe-ngujian, peralatan, dan contoh uji 2. Uraian Materi a) Prinsip pengujian: menggulung benang dalam bentuk untaian sepanjang 120 yard kemudian ditimbang dan dihitung nomor benangnya b) Peralatan pengujian: Gambar 13. Alat penggulung benang DKK-2-PENGUJIAN BENANG 14 Keterangan gambar: 1. Pengantar benang 2. Tempat helaian benang 3. Alat hitung digital 4. Pengait benang 5. Alat pemegang 6. Alat penggulu

Transcript of Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Page 1: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

BAB II

PEMBELAJARAN PRAKTEK

C. Kegiatan belajar praktek

Standar Kompetensi: Melaksanakan pengujian benang tekstil

Kompetensi Dasar: 2. Menguji nomer benang

Kegiatan Belajar 1

Cara menyiapkan contoh uji

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nyiapkan contoh uji untuk pengujian nomer benang,

meliputi: prinsip pe-ngujian, peralatan, dan contoh uji

2. Uraian Materi

a) Prinsip pengujian: menggulung benang dalam bentuk

untaian sepanjang

120 yard kemudian ditimbang dan dihitung

nomor benangnya

b) Peralatan pengujian:

Gambar 13. Alat penggulung benang

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 14

Keterangan gambar:1. Pengantar benang

2. Tempat helaian benang

3. Alat hitung digital

4. Pengait benang

5. Alat pemegang

6. Alat penggulung benang

(kincir)

Page 2: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Gambar 14. Neraca Analitik

Gambar 15. Neraca kuadran

Gambar 16 untaian benang-1 lea

c) Contoh Uji:

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 15

Keterangan gambar:1.Petunjuk pema-

kaian2.Tutup kaca3.Kabel listrik4.Alat hitung5.Piring neraca6.Zat pengering

Keterangan gambar1. Tiang penyangga2. Skala Ne13. Beban penera4. Jarum penunjuk5. Lengan kuadran6. Tempat benang

cu

Page 3: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

benang dalam bentuk gulungan yang jumlahnya tak terbatas,

pengiriman

berbeda, hari pengiriman berbeda, hasil produksi dari pabrik

berbeda,

pengiriman tidak tetap dng jumlah berbeda (disebut contoh

induk).

Dari berbagai macam contoh induk diambil secara random

contoh yang mewakili (disebut contoh kelompok) dengan

ketentuan sebagai berikut:

Contoh ind Contoh induk Contoh kelompok 1 1 2 - 4 2 5 - 9 3 10 - 16 4 20 ke atas 5

Untuk bentuk gulungan langsung mengambil dari contoh induk,

untuk bentuk peti diambil secara random dan masukkan kantong

plastic diberi tanda dengan spidol. Untuk bentuk lalatan,

digulung dulu dengan pan-jang sama dan masukkan kantong

plastic diberi tanda dengan spidol (disebut contoh

laboratorium).

Dari contoh laboratorium diambil secara random dengan jumlah

sesuai

dengan pengujian yang dilakukan (disebut contoh uji)

Kegiatan Belajar 2

Cara pengujian nomer benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan cara me-nguji nomer benang, meliputi: prosedur pengujian RH, regain, dan nomer benang

2. Uraian Materi

Prosedur pengujiana. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 + 2%)

Dan suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapasb. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%c. Menguji nomor benang cu secara penimbangand. Menguji nomor benang cu secara neraca kuadran

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 16

Page 4: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Kegiatan Belajar 3

Menentukan nomer benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nentukan nomer benang, meliputi: pengumpulan data,

penyajian data dan perhitungan nomer benang

2. Uraian Materi

Setelah mendapatkan data hasil pengujian nomer benang secara

penim-bangan dan neraca kuadran, data tersebut kemudian diolah

secara sta-tistic sederhana dengan cara menghitung: berat rata-

rata, nomer benang (Tex dan Ne1), Standar deviasi (SD) dan

koefisien variasi (CV)

Kegiatan Belajar 4Cara membuat laporan 1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modulini peserta didik mampu menjelaskan cara mem- buat laporan hasil kerja, meliputi: Maksud dan Tujuan, Teori dasar, Kebu-tuhan alat dan bahan, cara kerja, pengumpulan data, pengolahan data, diskusi dan kesimpulan

2. Uraian MateriLaporan praktek dibuat sesuai format pada halaman berikut:

Kegiatan Belajar 5Menyusun laporan hasil kerja1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu melakukan pengujian nomer benang kemudian menyusun laporan hasil praktek pengujian nomor benang

2. Uraian MateriPraktek pengujian nomer benang dan penyusunan laporan hasil

kerja dilaku- kan sesuai petunjuk pada lembar kerja dan format laporan pada

halaman berikut:Format laporan praktek dan lembar kerja praktek

TUGAS NO :TANGGAL :

PENGUJIAN NOMOR BENANG

PENGAJAR:NILAI :

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 17

Page 5: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

I. Maksud dan Tujuan:

II. Teori Dasar

III. Kebutuhan Alat, dan Bahan

IV. Cara Kerja

V. Pengumpulan Datan P (hank) B (lb) Ne11 1 lea (1/7

hank)453,6 gram

Hank = 1 x 453,6 = Ne1 Lb 7 gram

2 idem

VI. Pengolahan Data

n Ne1 (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 32 2 4 dst

Ne1 rata-rata = x/n Standar Deviasi (SD) = √∑(X – ‾X) 2 n-1 Koefisien variasi (CV) = SD x 100% X Eror = t 2 x CV 2 harga t = 1,96 nVII. Diskusi

VIII.Kesimpulan

Lembar : Kerja no. 1 MENGUJI NOMER

BENANG SECARA

PENIMBANGAN

Komp.: DKK

ProgramKeahlian:

Teknik

Penyempurnaan

Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui nomer benang dengan cara menimbang untaian benang sepanjang 1 lea dengan neraca analitisAlat dan Bahan: 1. Kincir penggulung benang

2. Neraca analitis3. Benang kapas

Cara Kerja

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 18

Page 6: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

a. Menyiapkan contoh uji1. Meletakkan benang cu bentuk bobbin pada kincir penggulung

benang2. Menarik benang cu dari bobbin, lewatkan pada pengantar benang,

penga-tur tegangan dan ikatkan ujung awal benang cu pada kaitan kincir

3. Memutar kincir sejumlah 80 kali putaran (120 yard) dan putuskan ujung akhir benang cu

4. Melepas kembali ujung awal benang pada kaitan kincir kemudian ikatkan dengan ujung akhir benang cu

5. Melepas benang cu dari kincir yang sudah berbentuk untaian. Ulangi 10x. Untaian benang cu telah siap untuk diuji nomer benangnya

b. Menimbang untaian benang cu6. Meletakkan untaian benang cu pada piring neraca analitis dalam

posisi off7. Menghidupkan panel listrik dalam posisi On 8. Mengamati angka pada digital yang menunjukkan berat benang,

kemudian matikan panel listrik dalam posisi off. Ulangi 10xc. Menghitung nomer benang cu

9. Mencatat satu persatu berat benang cu,kemudian hitunglah nomer benang (Ne1) berdasarkan rumus:

Ne1 = Hank = 1 x 453,6 Lb 7 gram

d. Mengolah data nomer benang cu10. Mengisi tabel pengolahan data pengujian nomer benang sebagai

berikut:n Berat (gr) (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 2,135 2,135-2,131=0,04 0,04 2 = 0,16 sd 10

11. Menjumlahkan 10 data berat (gr) kemudian menghitung berat rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 21,31/10 = 2,131 dan Ne1 1 x 453,6 = 30,4

7 2,13112.Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan13. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X –

‾X) 2 n-1

14. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

X15. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t =

1,96 ne. Mendiskusikan hasil pengujian nomer benang kemudian

simpulkanf. Membuat laporan hasil pengujian nomer benang sesuai

ketentuan

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 19

Page 7: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Lembar : Kerja no. 2 MENGUJI NOMER BENANG SECARA NE-

RACA KUADRAN

Komp.: DKK

ProgramKeahlian:Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui nomer benang dengan cara menimbang untaian benang sepanjang 1 lea dengan neraca kuadranAlat dan Bahan: 1. Kincir penggulung benang

2. Neraca kuadran 3. Benang kapas

Cara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Meletakkan benang cu bentuk bobbin pada kincir penggulung benang2. Menarik benang cu dari bobbin, lewatkan pada pengantar benang, penga- tur tegangan dan ikatkan ujung awal benang cu pada kaitan kincir3. Memutar kincir sejumlah 80 kali putaran (120 yard) dan putuskan ujung

akhir benang cu 4. Melepas kembali ujung awal benang pada kaitan kincir kemudian ikatkan

dengan ujung akhir benang cu5. Melepas benang cu dari kincir yang sudah berbentuk untaian. Ulangi 10x.

Untaian benang cu telah siap untuk diuji nomer benangnyab. Menimbang untaian benang cu

6. Meletakkan untaian benang cu pada kait neraca kuadran dalam posisi off7. Memutar handel pada posisi On 8. Mengamati angka pada lengan neraca yang menunjukkan nomer benang

(Ne1) kemudian memutar handel dalam posisi off. Ulangi 10xc. Menghitung nomer benang cu

9. Mencatat satu persatu nomor benang (Ne1) yang ditunjukkan jarum pada angka neraca kuadran

10. Menyajikan data pengujian Ne1 sebanyak 10x

d. Mengolah data nomer benang cu11. Mengisi tabel pengolahan data pengujian nomer benang sebagai berikut:

n Ne1 (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 32 32-2=30 22 = 4 sd 1012. Menjumlahkan 10 data hasil pengujian Ne1 kemudian menghitung Ne1 rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 300/10 = 3013. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2 kemudian jumlahkan14. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X – ‾X) 2

n-115. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

X

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 20

Page 8: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

16. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t = 1,96 ne. Mendiskusikan hasil pengujian nomer benang kemudian simpulkanf. Membuat laporan hasil pengujian nomer benang sesuai ketentuan

Lembar Penilaian Praktik

NO

KOMPONEN / SUB KOMPONEN PENILAIAN

PENCAPAIAN KOMPETENSITIDAK( 0 )

YA7,5-8,3

8,4-9,2

9,3-10

I Persiapan Kerja

1. Menyiapkan benang cu

2. Menyiapkan alat pengujian

Skor Komponen

II Proses (sistematika & cara kerja)

1. Menggulung benang cu – 1 lea

2. Menimbang untaian benang

cu

3. Menghitung nomer benang

(Ne1)

4. Mengolah data hasil pengujian

5. Membuat laporan hasil kerja

Skor Komponen

III Hasil kerja

1. Hasil pengujian memenuhi

standar

2. Hasil pengujian tidak standar

Skor Komponen

IV Sikap kerja

1. Penggunaan alat

2. Keselamatan kerja

Skor Komponen

V Waktu

1. Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen

Keterangan :

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 21

Page 9: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan

perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian

Dapat dinyatakan “ Mencapai Kompetensi”, jika masing-masing skor

komponen 7,50

Perhitungan nilai praktik

UraianPersentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Praktik(NPDK)

Persiapan

Proses Hasil Sikap Kerja

Waktu

Bobot (%) 10 40 20 20 10

Skor

komponen

NK

Keterangan :

NK = Nilai komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.

NPDK = Nilai Praktik Dasar Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai

komponen.

Tugas

1. Buatlah skema alur proses pengujian nomer benang

2. Kerjakan tes formatif berikut dengan benar

Tes Formatif

1. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian nomer benang?

2. Jelaskan perbedaan nomer benang Ne1 dengan nomer benang Denier

3. Jelaskan arti dari Ne1 = 36

4. Jelaskan mengapa sebelum dilakukan pengujian nomer

benang kapas harus dilaku-

kan dulu pengujian RH ruang pengujian dan regain benang cu?

5. Jika diketahui nomer benang (Ne1) = 30, panjang benang 2500 meter,

hitunglah berat benang tersebut dalam satuan gram!

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 22

Page 10: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Kompetensi Dasar: 3. Menguji kekuatan tarik benang

Kegiatan Belajar 1

Cara menyiapkan contoh uji

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan cara me-nyiapkan contoh uji untuk pengujian kekuatan tarik benang, meliputi: prin-sip pengujian, peralatan, dan contoh uji

2. Uraian Materi

a) Prinsip pengujian: menggulung benang dalam bentuk

untaian sepanjang

120 yard kemudian ujung yang satu dijepit

pada alat uji kekuatan tarik benang dan ujung

lainnya diberi

beban dan ditarik sampai putus

b) Peralatan pengujian:

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 23

Page 11: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Gambar 17. Alat uji kekuatan tarik benang per helai

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 24

Keterangan gambar:1. Motor penggerak2. Alas3. Kabel penghubung arus

listrik4. Tombol5. Handle6. Skala kekuatan7. Jarum penunjuk skala

Kekuatan8. Penunjuk skala mulur9. Skala penunjuk mulur10. Pembuka jalanya ja-

rum penunjuk skala ke-kuatan pd saat proses

11. Pembuka klem penjepit

12. Klem penjepit13. Tempat benang14. Alurjalanyakedua klem

penjepit15. Rantai pengunci jarum

penunjuk skalakekuatan

Page 12: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Gambar 18. Alat uji kekuatan tarik benang per untai

Gambar 19. Alat penggulung benang

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 25

Keterangan gambar:

1.Skala kekuatan2.Jarum penunjuk

skala kekuatan

3.Spool atas4.Skala mulur5.Handle pemutar6.Spool bawah7.alas

Keterangan gambar:

1. Pengantar benang2. Tempat helaian benang3. Alat hitung digital4. Pengait benang5. Alat pemegang6. Alat penggulung benang

(kincir)

Page 13: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

c). Contoh Uji: Dari contoh laboratorium diambil secara random

dengan

jumlah sesuai dengan pengujian yang dilakukan

(disebut

contoh uji)

Kegiatan Belajar 2

Cara pengujian kekuatan tarik benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nguji kekuatan tarik benang, meliputi: prosedur pengujian

RH, regain, dan kekuatan tarik benang

2. Uraian Materi

Prosedur pengujian

a. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%)

Dan suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

b. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%

c. Menguji kekuatan tarik benang per helai

d. Menguji kekuatan tarik benang per untai

Kegiatan Belajar 3

Menentukan kekuatan tarik benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nentukan kekuatantarik benang,meliputi: pengumpulan

data, penyajian data dan perhitungan kekuatan tarik benang

2. Uraian Materi

Setelah mendapatkan data hasil pengujian kekuatan tarik benang

per helai dan per untai, data tersebut kemudian diolah secara

statistic sederhana dengan cara menghitung: kekuatan rata-rata,

kekuatan tarik benang (per helai dan per untai), Standar deviasi

(SD) dan koefisien variasi (CV)

Kegiatan Belajar 4

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 26

Page 14: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Cara membuat laporan

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modulini peserta didik mampu menjelaskan

cara mem- buat laporan hasil kerja, meliputi: Maksud dan Tujuan,

Teori dasar, Kebu-tuhan alat dan bahan, cara kerja, pengumpulan

data, pengolahan data, diskusi dan kesimpulan

2. Uraian Materi

Laporan praktek dibuat sesuai format pada halaman berikut:

Kegiatan Belajar 5

Menyusun laporan hasil kerja

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu melakukan

pengujian kekuatan tarik benang kemudian menyusun laporan hasil

praktek pengujian kekuatan tarik benang

2. Uraian Materi

Praktek pengujian kekuatan tarik benang dan penyusunan laporan

hasilker-

ja dilakukan sesuai petunjuk pada lembar kerja dan format laporan

pada

halaman berikut

Format Laporan praktek dan lembar kerja praktek seperti berikut:

TUGAS NO :TANGGAL :

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK BENANG

PENGAJAR:NILAI :

I. Maksud dan Tujuan:

II. Teori Dasar

III. Kebutuhan Alat, dan Bahan

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 27

Page 15: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

IV. Cara Kerja

V. Pengumpulan Datan Kekuatan (gram) Mulur (cm) Keterangan1 185 1,5

2 idemVI. Pengolahan Data

n Kekuatan (gram) (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 185 - 2 4 dst

Kekuatan rata-rata = x/n = 187

Standar Deviasi (SD) = √∑ (X – ‾ X)2

n-1 Koefisien variasi (CV) = SD x 100% X Eror = t 2 x CV 2 harga t = 1,96 n Panjang memutus (BL) = kekuatan (gram) x Nm Tenacity = kekuatan (gram) Td = 9000/Nm Td

VII. Diskusi

VIII. Kesimpulan

Lembar : Kerja no. 3 MENGUJI KEKUATAN TARIK BENANG

PER HELAI

Komp.: DKK

ProgramKeahlian: Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui kekuatan tarik benang per helai dengan cara menjepit ujung benang pada alat uji kemudian menarik- nya sampai putus Alat dan Bahan: 1. Alat uji kekuatan tarik benang per helai

2. Benang kapasCara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Mengambil benang cu secara random dari contoh laboratorium2. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%) dansuhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

3. Menguji regain benang cu (Bn-Bk) x 100% Bk4. benang cu telah siap untuk diuji kekuatan tariknya

b. Menguji kekuatan tarik benang per helai 5. Meletakkan benang cu pada alat uji kekuatan tarik benang per

helai dalam posisi off

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 28

Page 16: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

6. Menjepit salah satu ujung benang pada penjepit atas dan ujung lainnya diberi beban kemudian dijepit pada penjepit bawah

7. Menghidupkan panel listrik dalam posisi On hingga penjepit tertarik ke bawah dan menarik benang cu sampai putus

8. Mengamati angka yang ditunjukkan jarum penunjuk kekuatan tarik benang per helai, kemudian matikan panel listrik dalam posisi off.

9. Ulangi pengujian tersebut 10xc. Mengolah data kekuatan benang cu

1. Mengisi tabel pengolahan data pengujian kekuatan benang berikut:n kekuatan (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 185 185-187= -2 22 = 4 sd 10

2. Menjumlahkan 10 data hasil perhitungan kekuatan tarik benang per helai kemudian menghitung kekuatan tarik benang per helai rata-rata berda-sarkan rumus x/n misal 1870/10 = 187

3. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan4. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD =

√∑ (X – ‾ X)2

n-15. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x

100% ‾X

6. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t = 1,96

n 7. Menghitung panjang memutus (BL) = kekuatan (gr) x Nm8. Menghitung Tenacity = kekuatan (gram) Td = 9000/Nm

Tdd. Mendiskusikan hasil pengujian kekuatan tarik benangper helai

dan simpulkane. Membuat laporan hasil pengujian kekuatan tarik benang sesuai

ketentuan

Lembar : Kerja no. 4 MENGUJI KEKUATAN TARIK BENANG

PER UNTAI

Komp.: DKK

ProgramKeahlian:Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui kekuatan tarik benang per untai dengan cara menjepit ujung benang pada alat uji kemudian menarik- nya sampai putus Alat dan Bahan: 1. Alat uji kekuatan tarik benang per untai

2. Alat penggulung benang (kincir)3. Benang kapas

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 29

Page 17: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Cara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Mengambil benang cu secara random dari contoh laboratorium2. Meletakkan benang cu bentuk bobbin pada kincir penggulung benang3. Menarik benang cu dari bobbin, lewatkan pada pengantar benang, penga-

tur tegangan dan ikatkan ujung awal benang cu pada kaitan kincir4. Memutar kincir sejumlah 80 kali putaran (120 yard) dan putuskan ujung

akhir benang cu 5. Melepas kembali ujung awal benang pada kaitan kincir kemudian ikatkan

dengan ujung akhir benang cu6. Melepas benang cu dari kincir yang sudah berbentuk untaian. Ulangi 10x.7. Untaian benang cu telah siap untuk diuji kekuatan tarik benangnya8. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 + 2%) dan

suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas9. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%

10. Benang cu telah siap untuk diuji kekuatan tariknya b. Menguji kekuatan tarik benang per untai

11. Meletakkan benang cu pada alat uji kekuatan tarik benang per untai12. Menjepit salah satu ujung benang pada penjepit atas dan ujung lainnya

diberi beban kemudian dijepit pada penjepit bawah

13. Memutar handle hingga penjepit tertarik ke bawah dan menarik benang cu sampai putus

14. Mengamati angka yang ditunjukkan jarum penunjuk kekuatan tarik benang per

untai, Ulangi pengujian tersebut 10xc. Mengolah data kekuatan benang cu

1. Mengisi tabel pengolahan data pengujian kekuatan benang berikut:n kekuatan (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 185 185-187= -2 22 = 4 sd 10

2. Menjumlahkan 10 data hasil perhitungan kekuatan per untai kemudian menghitung Ne1 rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 1870/10 = 1873. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2 kemudian jumlahkan4. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑ (X – ‾ X)2

n-15. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

X6. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t = 1,96

n 7. Menghitung panjang memutus (BL) = kekuatan (gr) x Nm8. Menghitung Tenacity = kekuatan (gram) Td = 9000/Nm

Td

d. Mendiskusikan hasil pengujian kekuatan tarik benang kemudian simpulkan

e. Membuat laporan hasil pengujian kekuatan tarik benang sesuai ketentuan

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 30

Page 18: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Lembar Penilaian Praktik

NO

KOMPONEN / SUB KOMPONEN PENILAIAN

PENCAPAIAN KOMPETENSITIDAK( 0 )

YA7,5-8,3

8,4-9,2

9,3-10

I Persiapan Kerja

1. Menyiapkan benang cu

2. Menyiapkan alat pengujian

Skor Komponen

II Proses (sistematika & cara kerja)

3. Menggulung benang cu – 1

lea

4. Menguji kekuatan tarik

benang

5. Menyajikan data kekuatan

benang

6. Mengolah data hasil

pengujian

7. Membuat laporan hasil

kerja

Skor Komponen

III Hasil kerja

8. Hasil pengujian memenuhi

standar

9. Hasil pengujian tidak

standar

Skor Komponen

IV Sikap kerja

10 Penggunaan alat

11 Keselamatan kerja

Skor Komponen

V Waktu

12.Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen

Keterangan :

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 31

Page 19: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan

perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian

Dapat dinyatakan “ Mencapai Kompetensi”, jika masing-masing skor

komponen 7,50

Perhitungan nilai praktik

UraianPersentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Prak-tik(NPDK)

Persiapan

Proses Hasil Sikap Kerja Waktu

Bobot (%) 10 40 20 20 10

Skor

komponen

NK

Keterangan :

NK = Nilai komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.

NPDK = Nilai Praktik Dasar Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai

komponen.

Tugas

1. Buatlah skema alur proses pengujian kekuatan tarik benang

2. Kerjakan tes formatif berikut dengan benar

Tes Formatif

1. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian kekuatan tarik benang?

2. Jelaskan perbedaan pengujian kekuatan tarik benang per helai dengan per

untai

3. Jelaskan pengaruh jarak jepit terhadap hasil pengujian kekuatan tarik benang

4. Jelaskan mengapa sebelum dilakukan pengujian nomer benang kapas harus

dilaku-

kan dulu pengujian RH ruang pengujian dan regain benang cu?

5. Jika diketahui kekuatan tarik benang = 199 gram, panjang benang 120 yard,

dan

berat benang 3,2 gram hitunglah Nm dan breaking length benang tersebut

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 32

Page 20: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Kompetensi Dasar: 4. Menguji twist benang

Kegiatan Belajar 1

Cara menyiapkan contoh uji

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan cara me-nyiapkan contoh uji untuk pengujian twist benang, meliputi: prinsip peng-ujian, peralatan, dan contoh uji

2. Uraian Materi

a) Prinsip pengujian: menjepit benang cu diantara dua

penjepit dengan

jarak 1 inch kemudian dibuka antihannya hingga

menutup kembali dan diamati jumlah

putarannya

b)Peralatan pengujian:

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 33

Page 21: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Gambar 20. Alat uji twist benang

c). Contoh Uji: Dari contoh laboratorium diambil secara

random dengan

jumlah sesuai dengan pengujian yang dilakukan

(disebut

contoh uji)

Kegiatan Belajar 2

Cara pengujian twist benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nguji twist benang, meliputi: prosedur pengujian RH, regain,

twist benang

2. Uraian Materi

Prosedur pengujian

a. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%)

Dan suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

b. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%

c. Menguji twist benang tunggal

d. Menguji antihan benang gintir

Kegiatan Belajar 3

Menentukan twist benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 34

Keterangan gambar:1. Tempat gulungan benang2. Pengantar benang3. Penjepit tidak dapat berputar4. Penjepit dapat berputar5. Handle6. Skala twist7. Penunjuk jumlah putaran 8. Penunjuk skala mulur9. Skala penunjuk panyang benang10. Pengatur kecepatan

Page 22: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nentukan twist benang, meliputi: pengumpulan data,

penyajian data dan perhitungan twist benang

3. Uraian Materi

Setelah mendapatkan data hasil pengujian twist benang tunggal dan

antihan benang gintir, data tersebut kemudian diolah secara

statistic sederhana dengan cara menghitung: TPI rata-rata, gintiran

rata-rata, Standar deviasi (SD) dan koefisien variasi (CV) dan Twist

Faktor

Kegiatan Belajar 4

Cara membuat laporan

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modulini peserta didik mampu menjelaskan

cara mem- buat laporan hasil kerja, meliputi: Maksud dan Tujuan,

Teori dasar, Kebu-tuhan alat dan bahan, cara kerja, pengumpulan

data, pengolahan data, diskusi dan kesimpulan

2. Uraian Materi

Laporan praktek dibuat sesuai format pada halaman berikut:

Kegiatan Belajar 5

Menyusun laporan hasil kerja

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu melakukan

pengujian twist benang kemudian menyusun laporan hasil praktek

pengujian twist benang

2. Uraian Materi

Praktek pengujian twist benang dan penyusunan laporan hasilkera

dilakukan

sesuai petunjuk pada lembar kerja dan format laporan pada

halaman ini

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 35

Page 23: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Format Laporan praktek dan lembar kerja praktek seperti berikut:

TUGAS NO :TANGGAL :

PENGUJIAN TWIST BENANG PENGAJAR:NILAI :

I. Maksud dan Tujuan:

II. Teori Dasar

III. Kebutuhan Alat, dan Bahan

IV. Cara Kerja

V. Pengumpulan Datan Jumlah putaran TPI Keterangan1 300 300/20 = 15

2 idem

VI. Pengolahan Data

n TPI (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 15 - 2 4 dst

TPI rata-rata = x/n = 17 Standar Deviasi (SD) = √∑(X – ‾X) 2 n-1 Koefisien variasi (CV) = SD x 100% X Eror = t 2 x CV 2 harga t = 1,96 n Twist faktor = TPI √Ne1

VII. Diskusi

VIII. Kesimpulan

Lembar : Kerja no. 5 MENGUJI TWISTBENANG PER INCH

(TPI)

Komp.: DKK

ProgramKeahlian: Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui twist per inch benang cu dengan cara

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 36

Page 24: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

menjepit ujung benang pada alat uji kemudian dibuka ke arah berlawanan dengan antihan asal sambil diputar sam pai menutup kembaliAlat dan Bahan: 1. Alat uji twist per inch (TPI)

2. Benang kapasCara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Mengambil benang cu secara random dari contoh laboratorium2. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%) dansuhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

3. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%4. benang cu telah siap untuk diuji Twist per inchinya

b. Menguji Twist benang per inchi 5. Meletakkan benang cu pada alat uji TPI dalam posisi off6. Menjepit salah satu ujung benang pada penjepit kiri dan ujung

lainnya di-jepit pada penjepit kanan 7. Menghidupkan panel listrik dalam posisi On hingga penjepit

berputar dan membuka twist benang cu sampai menutup kembali 8. Mengamati angka yang ditunjukkan jarum penunjuk, kemudian

matikan panel listrik dalam posisi off. 9. Ulangi pengujian tersebut 10x

c. Mengolah data twist benang per inch1. Mengisi tabel pengolahan data TPI benang berikut:

n TPI (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 15 15-17= -2 22 = 4 sd 10

2. Menjumlahkan 10 data hasil perhitungan TPI benang kemudian menghitung TPI rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 170/10 = 17

3. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan4. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X –

‾X) 2 n-1

5. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

‾X6. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t =

1,96 n

7. Menghitung Twist faktor = TPI √Ne1d. Mendiskusikan hasil pengujian TPI kemudian simpulkane. Membuat laporan hasil pengujian TPI sesuai ketentuan

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 37

Page 25: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Lembar : Kerja no. 6 MENGUJI ANTIHAN BENANG GINTIR

Komp.: DKK

ProgramKeahlian:Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui antihan benang gintir dengan cara men- jepit ujung benang pada alat uji kemudian membuka antih- an benang sampai sejajar Alat dan Bahan: 1. Alat uji antihan benang

2. Benang gintir Cara Kerja

a. Menyiapkan contoh uji1. Mengambil benang cu secara random dari contoh laboratorium2. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 + 2%) dan

suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas3. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%4. Benang cu telah siap untuk diuji kekuatan tariknya

b. Menguji gintiran benang 5. Meletakkan benang cu pada alat uji antihan benang gintir dalam posisi off6. Menjepit salah satu ujung benang pada penjepit kiri dan ujung lainnya di- jepit pada penjepit kanan 7. Menghidupkan panel listrik dalam posisi On hingga penjepit berputar dan membuka gintiran benang cu sampai sejajar 8. Mengamati angka yang ditunjukkan jarum penunjuk, kemudian matikan

panel listrik dalam posisi off. 9. Ulangi pengujian tersebut 10x

c. Mengolah data antihan benang gintir 1. Mengisi tabel pengolahan data pengujian gintiran benang berikut:

n Gintiran (X – ‾X) (X – ‾X)2

1 105/10=10,5 10,5-10,7= -2 22 = 4 sd10

2. Menjumlahkan 10 data hasil perhitungan gintiran benang kemudian meng- hitung gintiran rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 107/10 = 10,73. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan4. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X – ‾X) 2

n-15. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

X6. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t = 1,96

n 7. Menghitung Twist faktor = TPI

√Ne1d. Mendiskusikan hasil pengujian gintiran benang kemudian simpulkana. Membuat laporan hasil pengujian gintiran benang sesuai ketentuan

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 38

Page 26: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Lembar Penilaian Praktik

NO

KOMPONEN / SUB KOMPONEN PENILAIAN

PENCAPAIAN KOMPETENSITIDAK( 0 )

YA7,5-8,3

8,4-9,2

9,3-10

I Persiapan Kerja

1. Menyiapkan benang cu

2. Menyiapkan alat pengujian

Skor Komponen

II Proses (sistematika & cara kerja)

3. Mengkondisikan cu pada r.

standar

4. Menguji gintiran benang

5. Menyajikan data gintiran

benang

6. Mengolah data hasil

pengujian

7. Membuat laporan hasil

kerja

Skor Komponen

III Hasil kerja

8. Hasil pengujian memenuhi

standar

9. Hasil pengujian tidak

standar

Skor Komponen

IV Sikap kerja

10 Penggunaan alat

11 Keselamatan kerja

Skor Komponen

V Waktu

12.Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen

Keterangan :

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 39

Page 27: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan

perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian

Dapat dinyatakan “ Mencapai Kompetensi”, jika masing-masing skor

komponen 7,50

Perhitungan nilai praktik

UraianPersentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Praktik(NPDK)

Persiapan

Proses Hasil Sikap Kerja

Waktu

Bobot (%) 10 40 20 20 10

Skor

komponen

NK

Keterangan :

NK = Nilai komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.

NPDK = Nilai Praktik Dasar Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai

komponen.

Tugas

1. Buatlah skema alur proses pengujian twist benang

2. Kerjakan tes formatif berikut dengan benar

Tes Formatif

1. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian twist benang?

2. Jelaskan perbedaan pengujian twist benang tunggal dengan benang gintir

3. Jelaskan pengaruh jarak jepit terhadap hasil pengujian twist benang

4. Jelaskan mengapa sebelum dilakukan pengujian twist benang kapas harus

dilaku-

kan dulu pengujian RH ruang pengujian dan regain benang cu?

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 40

Page 28: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

5. Jika diketahui TPI rata-rata benang tunggal Ne1 – 21 adalah 14,7 hitunglah

twist

faktor benang tersebut dan simpulkan kegunaan benang tersebut jika

standar twist

faktor adalah: benang lusi – 4,75, benang pakan – 3,50, benang rajut – 3,0

Kompetensi Dasar: 5. Menguji ketidakrataan benang

Kegiatan Belajar 1

Cara menyiapkan contoh uji

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan cara me-nyiapkan contoh uji untuk pengujian ketidakrataan benang, meliputi: prinsip pengujian, peralatan, dan contoh uji

2. Uraian Materia) Prinsip pengujian: menggulung benang cu pada papan hitam alat uji ke-

tidakrataan benang kemudian membandingkan kera- taan benang dengan standar grade benang secara

visuil berdasarkan kebersihan, dan kerataannya

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 41

Page 29: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

b) Peralatan pengujian:

Gambar 21. Alat uji ketidakrataan benang

Gambar 22. Standar grade benang

c). Contoh Uji: Dari contoh laboratorium diambil secara

random dengan

jumlah sesuai dengan pengujian yang dilakukan

(disebut

contoh uji)

Kegiatan Belajar 2

Cara pengujian ketidakrataan benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nguji ketidakrataan benang, meliputi: prosedur pengujian

RH, regain, twist benang

2. Uraian Materi

Prosedur pengujian

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 42

Keterangan gambar:

1. Tempat gulungan benang

2. Pengantar benang

3. Papan penggulung

benang

4. Penjepit papan hitam

5. Pemutar papan hitam

6. Tombol listrik

INDEKS GRADE

A – 130

B+ - 120 B – 110

C+ - 100 C – 90

D+ - 80 D – 70

< D - 60

Page 30: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

a. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%)

Dan suhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

b. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%

c. Menguji ketidakrataan benang

Kegiatan Belajar 3

Menentukan ketidakrataan benang

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan

cara me-nentukan ketidakrataan benang, meliputi: pengumpulan

data, penyajian data dan perhitungan ketidakrataan benang

2. Uraian Materi

Setelah mendapatkan data hasil pengujian ketidakrataan benang,

data tersebut kemudian diolah dengan cara membandingkan

dengan standar grade meliputi: kerapatan benang, kebersihan

benang dan nep, kategori grade dan index

Kegiatan Belajar 4

Cara membuat laporan

1. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modulini peserta didik mampu menjelaskan

cara mem- buat laporan hasil kerja, meliputi: Maksud dan Tujuan,

Teori dasar, Kebu-tuhan alat dan bahan, cara kerja, pengumpulan

data, pengolahan data, diskusi dan kesimpulan

2. Uraian Materi

Laporan praktek dibuat sesuai format pada halaman berikut:

Kegiatan Belajar 5

Menyusun laporan hasil kerja

1. Tujuan Kegiatan Belajar

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 43

Page 31: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu melakukan

pengujian ketidakrataan benang kemudian menyusun laporan hasil

praktek pengujian ketidakrataan benang

2. Uraian Materi

Praktek pengujian ketidakrataan benang dan penyusunan laporan

hasilker-

ja dilakukan sesuai petunjuk pada lembar kerja dan format laporan

pada

halaman berikut

Format Laporan praktek dan lembar kerja praktek seperti berikut:

TUGAS NO :TANGGAL :

PENGUJIAN KETIDAK- RATAAN BENANG

PENGAJAR:NILAI :

I. Maksud dan Tujuan:

II. Teori Dasar

III. Kebutuhan Alat, dan Bahan

IV. Cara Kerja

V. Pengumpulan Datan Kerapatan

BenangGrade

terendahIndeks

1 38 C (100+110)/2=105

2 idem B

VI. Pengolahan Data

n Kerapatan Benang

Grade terendah

Indeks

1 38 (C + B)/2 -- C+ (100+110)/2=105

dst Nomer benang cu: Ne1 = 42

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 44

Page 32: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Kerapatan benang per inchi = 38 Grade 1 = C Grade 2 = B Grade rata-rata = C+

Indeks 1 = 100 Indeks 2 = 110 Indeks rata-rata 105

VII. Diskusi

VIII. Kesimpulan

Lembar : Kerja no. 7 MENGUJI KETIDAKRATAAN

BENANG

Komp.: DKK

ProgramKeahlian: Teknik Penyempurnaan Tekstil

Kelas/Smt: X/II

Waktu: 4 jam

Maksud dan Tujuan: untuk mengetahui ketidakrataan rataan benang cu dengan cara membandingkan kenampakan benang cu dan standar gradeAlat dan Bahan: 1. Alat uji ketidakrataan benang

2. Standar grade3. Standar kerapatan benang

Cara Kerjaa. Menyiapkan contoh uji

1. Mengambil benang cu secara random dari contoh laboratorium2. Benang cu dikondisikan dalam ruang pengujian standar (RH 65 +

2%) dansuhu 27o C + 1o C selama 4 – 5 jam untuk benang kapas

3. Menguji regain benang cu (Bn-Bk)/Bk x 100%4. Benang cu telah siap untuk diuji ketidakrataan benangnya

b. Menguji ketidakrataan benang 5. Meletakkan benang cu pada papan hitam alat uji ketidakrataan

benang dalam posisi off6. Menghidupkan panel listrik dalam posisi On hingga papan hitam

berputar dan menggulung benang pada papan hitam7. Mengamati angka yang ditunjukkan jarum penunjuk, jika sudah

sesuai standar, matikan panel listrik dalam posisi off. 8. Mengambil papan hitam berisi benang cu dari alat uji ketidakrataan 9. Ulangi pengujian tersebut 10x

b. Mengolah data ketidakrataan benang 1. Mengisi tabel pengolahan data ketidakrataan benang berikut:

n Kerapatan Benang

Grade terendah

Indeks

1 38 (C + B)/2 -- C+ (100+110)/2=105

Sd 10

2. Menjumlahkan 10 data hasil perhitungan ketidakrataan benang kemudian menghitung indeks rata-rata berdasarkan rumus x/n misal 1100/10 = 110

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 45

Page 33: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

3. Menghitung satu persatu besarnya (X – ‾X) dan (X – ‾X)2

kemudian jumlahkan4. Menghitung Standard Deviasi berdasarkan rumus: SD = √∑(X –

‾X) 2 n-1

5. Menghitung Koefisien Variasi berdasarkan rumus: CV = SD x 100%

‾X6. Menghitung Eror berdasarkan rumus: E = t 2 x CV 2 harga t =

1,96 n

c. Mendiskusikan hasil pengujian ketidakrataan benang kemudian simpulkan

d. Membuat laporan hasil pengujian ketidakrataan benang sesuai ketentuan

Lembar Penilaian Praktik

NO

KOMPONEN / SUB KOMPONEN PENILAIAN

PENCAPAIAN KOMPETENSITIDAK( 0 )

YA7,5-8,3

8,4-9,2

9,3-10

I Persiapan Kerja

1. Menyiapkan benang cu

2. Menyiapkan alat pengujian

Skor Komponen

II Proses (sistematika & cara kerja)

3. Mengkondisikan cu di

r.standar

4. Menguji ketidakrataan benang

5. Menyajikan data ketidakrataan

benang

6. Mengolah data hasil pengujian

7. Membuat laporan hasil kerja

Skor Komponen

III Hasil kerja

8. Hasil pengujian memenuhi

standar

9. Hasil pengujian tidak standar

Skor Komponen

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 46

Page 34: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

IV Sikap kerja

10 Penggunaan alat

11 Keselamatan kerja

Skor Komponen

V Waktu

12.Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen

Keterangan :

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan

perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian

Dapat dinyatakan “ Mencapai Kompetensi”, jika masing-masing skor

komponen 7,50

Perhitungan nilai praktik

UraianPersentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Praktik(NPDK)

Persiapan

Proses Hasil Sikap Kerja

Waktu

Bobot (%) 10 40 20 20 10

Skor

komponen

NK

Keterangan :

NK = Nilai komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.

NPDK = Nilai Praktik Dasar Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai

komponen.

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 47

Page 35: Bab II Jobsheet Pengujian Benang

Tugas

3. Buatlah skema alur proses pengujian ketidakrataan benang

4. Kerjakan tes formatif berikut dengan benar

Tes Formatif

1. Jelaskan mengapa dilakukan pengujian ketidakrataan benang?

2. Jelaskan perbedaan slub dengan nep pada uji ketidakrataan benang

3. Jelaskan pengaruh ketelitian penguji terhadap hasil pengujian ketidakrataan

benang

4. Jelaskan mengapa sebelum dilakukan pengujian ketidakrataan benang kapas

harus

dilakukan dulu pengujian RH ruang pengujian dan regain benang cu?

5. Jika diketahui rata-rata benang tunggal Ne1 – 42 kerapatannya 38, grade A

dan B

Dengan indeks 130 dan 110 tentukan grade dan indeks rata-rata benang cu

terebut.

#selamat belajar#

DKK-2-PENGUJIAN BENANG 48