file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ......

21
ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 201 3 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK CIRC DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MTs. RUPI GANJARAN GONDANGLEGI MALANG Aminah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK: Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah dan belum menggunakan model pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mengatasi kedua masalah ini, maka digunakan teknik CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yaitu teknik komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif- kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII dengan menggunakan teknik CIRC pada kelompok eksperimen; (2) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol; dan (3) mendeskripsikan efektivitas penggunaan teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. RUPI Ganjaran Gondanglegi Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan kuasi eksperimen dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan teknik CIRC pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata- rata prates dan postes yaitu kelas eksperimen 52,90 dan 63,19 (2) kemampuan menulis karangan narasi 103

Transcript of file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ......

Page 1: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK CIRC DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MTs. RUPI GANJARAN

GONDANGLEGI MALANG

Aminah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK: Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah dan belum menggunakan model pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mengatasi kedua masalah ini, maka digunakan teknik CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yaitu teknik komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII dengan menggunakan teknik CIRC pada kelompok eksperimen; (2) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol; dan (3) mendeskripsikan efektivitas penggunaan teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. RUPI Ganjaran Gondanglegi Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan kuasi eksperimen dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan teknik CIRC pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata prates dan postes yaitu kelas eksperimen 52,90 dan 63,19 (2) kemampuan menulis karangan narasi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional masih rendah, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata prates dan postes kelas kontrol yaitu 44,52 dan 45,70; (3) penggunaan teknik CIRC pada kelas eksperimen dalam pembelajaran menulis narasi lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Kata-kata kunci: efektivitas, teknik CIRC, karangan narasi

Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang menarik dan sangat menyenangkan. Kegiatan menulis ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Oleh karena itu, menulis memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan menulis kita dapat

menyalurkan ekspresi pikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, dengan menulis seseorang dapat menghasilkan karya atau ide-ide baru.

Seperti yang kita ketahui, keterampilan menulis ada empat jenis yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Tulisan narasi merupakan tulisan yang menceritakan suatu peristiwa

103

Page 2: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan pengertian-pengertian yang dapat merefleksi interpretasi penulisnya. Menulis narasi memiliki peran penting dalam mengaktifkan daya kreativitas siswa. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran menulis narasi perlu ditingkatkan.

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kemampuan menulis narasi siswa yang masih rendah. Dalam hal ini siswa merasa kesulitan untuk menemukan ide atau gagasan dan menuangkankannya dalam bentuk tulisan sehingga menjadi cerita yang tersusun secara utuh. Selain itu, masih kurangnya guru dalam menggunakan model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa sehingga siswa tidak dapat menguasai kompetensi yang diharapkan.

Dalam menulis narasi, siswa dituntut untuk mengembangkan suatu kejadian sehingga menjadi rangkaian peristiwa yang tersusun secara teratur. Seperti pendapat Keraf (2010:136) yang mengatakan bahwa narasi adalah bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Selanjutnya, Keraf (2000: 136) menyebutkan bahwa ciri-ciri karangan narasi adalah (1) menonjolkan unsur-unsur perbuatan atau tindakan, (2) dirangkai dalam urutan waktu, dan (3) berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

Usaha untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa memerlukan metode yang efektif

dan efisien sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk itu, guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat. Karena kurang tepatnya guru dalam memilih media pembelajaran akan menjadikan siswa kurang berminat dalam pelaksanaan pembelajaran.

Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila interaksi dua arah antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat, akan meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Menurut Soekamto (dalam Trianto, 2007:5) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Dengan digunakannya suatu pola yang tepat oleh guru atau perancang pembelajaran sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran, maka hal ini akan membantu dan memberi kesempatan kepada peserta didik agar bisa mengekspresikan kreatifitasnya secara alami sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam keterampilan menulis narasi ini

104

Page 3: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

adalah model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tujuan utama menggunakan pendekatan tipe CIRC ini adalah untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis narasi dan meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu, pendekatan CIRC ini juga diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berpikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman. Penggunaan teknik CIRC akan

memudahkan siswa untuk menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan narasi. Dalam hal ini siswa dituntut untuk mampu mengomposisikan membaca dan menulis secara terpadu. Siswa harus memahami dan menguasai suatu wacana berupa teks wawancara sebelum menuliskannya menjadi narasi yaitu dengan membaca wacana tersebut terlebih dahulu.

Menulis narasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada orang lain melalui sebuah cerita yang berbentuk tulisan sehingga di dalamnya tergambar bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan teknik CIRC sebagai model pembelajaran, sehingga keterampilan menulis karangan narasi siswa akan meningkat. Dalam hal ini, guru memberikan sebuah wacana kepada siswa dan siswa secara berkelompok saling membaca dan memahami serta menemukan ide-ide pokok dari wacana tersebut, untuk kemudian ditulis menjadi sebuah narasi. Dengan menggunakan teknik ini, siswa akan terlatih membaca dan menulis secara bersamaan.

Menurut Suyatno (2000:68), “pembelajaran CIRC adalah komposisi

terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok”. Dalam CIRC ini siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca menulis lainnya secara bersama-sama.

Dalam model pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas empat atau lima siswa. Dalam kelompok ini terdapat siswa yang pandai, sedang atau lemah dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan cara bekerja sama dalam kelompok. Siswa diajarkan menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelomspok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerjasama, dan menghargai pendapat teman lain.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa komponen seperti yang dikatakan Safitri (2012), bahwa model pembelajaran CIRC memiliki delapan komponen yaitu: (1) teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2) placement test; misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu; (3) student creative melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; (4) team study , yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya; (5) team scorer and team recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap

105

Page 4: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; (6) teaching group yakni memberikan materi secara singkat dari guru; (7) facts test yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa;(8) whole-class units yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Langkah-langkah yang dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe CIRC menurut Suprijono (2012: 130-131) yaitu: (1) membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang secara heterogen, (2) guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran, (3) siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dari dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan di tulis pada lembar kertas, (4) mempresentasikan/membacakan hasil kelompok, (5) siswa mempresentasikan/membacakan hasil kelompok, (6) guru membuat kesimpulan bersama, dan (7) penutup.

Berdasarkan beberapa hal di atas, maka dalam penelitian ini akan dikaji, (1) bagaimanakah kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang dengan menggunakan teknik CIRC pada kelompok eksperimen; (2) bagaimanakah kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol; (3) bagaimanakah efektivitas teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang.

METODE Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode

eksperimental. Metode ini digunakan karena penelitian ini digunakan untuk mengujicobakan suatu model pembelajaran, apakah model pembelajaran itu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi atau tidak, untuk dijadikan alternatif pembelajaran di kelas.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperemen (quasi experiment) dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Hal ini dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan membandingkan dua kelompok subjek yang diasumsikan memiliki sifat karakteristik dan kemampuan yang sama tetapi dengan menggunakan perlakuan yang berbeda.

Dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen, yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran CIRC dan kelompok kelas pembanding (kontrol) yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, desain yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

Tabel 1: Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen T1 X T

2Kontrol T1 T2

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut. T1 merupakan tes awal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dalam menulis karangan narasi baik kelas

106

Page 5: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

eksperimen maupun kelas kontrol. T2 adalah tes akhir yang dilakukan umtuk mengetahui kemampuan siswadalam menulis narasi setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen dan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. X adalah perlakuan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen dan adalah pembelajaran secara konvensional pada kelas kontrol.

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Jenis variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) : model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan variabel terikat (Y) : kemampuan siswa menulis karangan narasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang yang terdiri dari dua kelas. Kelas VII A = 27 siswa dan kelas VII B = 27 siswa sehingga kelas VII berjumlah 54 siswa. Sedangkan teknik sampel yang digunakan adalah teknik Populatif Sampling, artinya teknik sampling yang diambil berdasarkan populasi yang terdapat pada objek penelitian. Alasan penggunaan teknik ini karena jumlah populasi yang kurang dari 100, sehingga semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.

Dengan demikian, sampel yang akan digunakan adalah kelas VII A dengan jumlah 27 siswa dan ditetapkan sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran tipe CIRC dan

kelas VII B yang berjumlah 27 siswa yang ditetapkan sebagai kelas pembanding (kontrol) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes menulis narasi. Tes dilakukan dua kali. Tes awal (prates) untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis narasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes akhir (postes) dilakuakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis narasi setelah diberi perlakuan teknik CIRC pada kelas eksperimen dan kelas control dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan kegiatan pembelajaran, maka dibuat rencana pencana pembelajaran. Rencana pembelajaran ini yang selanjutnya dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Pedoman ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pembelajaran menulis narasi.

Penelitian yang dilakukan di MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran menulis narasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa dalam menulis narasi pada proses pembelajaran di kelas.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data

107

Page 6: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

hasil tes pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC untuk mengetahui kemampuan siswa. Data diperoleh dari siswa dengan cara pengumpulan data yang berupa hasil tes menulis narasi siswa di kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran CIRC dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Teknik ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu prates dan postes untuk kelas eksperimen dengan menggunakan perlakuan teknik CIRC dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang dalam menulis karangan narasi. Tes awal (prates) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dalam menulis karangan narasi baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sedangkan tes akhir (postes) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setellah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik CIRC pada kelas eksperimen dan model pembelajara konvensional pada kelas kontrol.

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah tahap analisis data untuk mengetahui kemampuan menulis karangan narasi siswa yang diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t Independent Samples Test, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dianalisis adalah data hasil tes menulis narasi siswa di kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan data hasil tes menulis narasi siswa di kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Uji hipotesis kemampuan awal dan hasil belajar siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji hipotesis ini menggunakan uji-t dua pihak/dua tailed pada taraf signifikansi 95%.

Berdasarkan hasil analisis akan diperoleh nilai signifikansi. Jika nilai signifikan yang diperoleh >0,05 maka H0 yang diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Sebaliknya jika nilai signifikan yang diperoleh <0,05 maka H1 yang diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol, peneliti memberikan prates. Tes yang diberikan adalah tes menulis karangan narasi baik

108

Page 7: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Persentase nilai prates kelas eksperimen dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2: Presentase Perolehan Nilai Prates Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa pada Kelas Eksperimen

No. Kategori Nilai Frek Persn1 Sangat

Baik80-100

1 3,7%

2 Baik 70-79 2 7,4%3 Cukup 50-69 10 37%4 Kurang 0-49 14 51,9

%Jumlah 27 100%

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa persentase perolehan nilai prates menulis karangan narasi pada kelas eksperimen yaitu hanya 3,7% atau hanya satu siswa yang mendapatkan nilai sangat baik, ada 7,4% atau 2 siswa yang memperoleh nilai baik, sebanyak 37% atau 10 siswa yang mendapatkan nilai cukup, dan sebanyak 51,9% atau 14 siswa yang mendapatkan nilai kurang. Sedangkan nilai rata-rata prates kemampuan menulis karangan narasi pada kelas eksperimen adalah 52,9.

Hasil prates di atas menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki sebagian besar siswa dalam menulis karangan narasi masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase yaitu sebanyak 51,9% atau sebanyak 14 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dari 27 siswa.

Setelah prates dilakukan, peneliti memberi perlakuan dengan menggunakan teknik CIRC pada siswa di kelas eksperimen dalam

pembelajaran menulis karangan narasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.

Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik CIRC, peneliti memberikan postes kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas eksperimen. Postes dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa setelah diberi perlakuan. Persentase nilai postes kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3:Presentase Perolehan Nilai Postes Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa pada Kelas Eksperimen

No. Kategori Nilai Frek Presn1 Sangat

Baik80-100

2 7,4%

2 Baik 70-79 5 18,5%

3 Cukup 50-69 18 66,7%

4 Kurang 0-49 2 7,4%Jumlah 27 100%

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa persentase perolehan nilai postes menulis narasi pada kelas eksperimen yaitu yang memperoleh nilai berkategori sangat baik sebanyak 7,4% atau 2 siswa, sebanyak 18,5% atau 5 siswa yang memperoleh nilai baik, sebanyak 66,7% atau 18 siswa yang mendapatkan nilai cukup, dan hanya 7,4% atau 2 siswa yang mendapatkan nilai kurang. Sedangkan nilai rata-rata postes kemampuan menulis karangan narasi pada kelas eksperimen adalah 63,2.

Hasil postes di atas menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas eksperimen mengalami

109

Page 8: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

peningkatan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik CIRC. Hal ini terbukti dari persentase hasil nilai postes. Dalam persentase tersebut dijelaskan, dari 27 siswa, yang memperoleh nilai kurang hanya 7,4% atau 2 orang. Artinya, jumlah siswa yang memperoleh nilai kurang pada postes ini menurun dari jumlah siswa yang memperoleh nilai kurang pada prates yang persentasenya sebanyak 51,9% atau 14 siswa. Selain itu, meningkatnya nilai rata-rata siswa pada saat prates yaitu 52,9 menjadi 63,2.

Selain kelas eksperimen, prates dan postes juga dilakukan di kelas kontrol. Kelas kontrol digunakan sebagai kelas pembanding untuk mengetahui keefektifan teknik CIRC yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada kelas eksperimen. Berikut tabel persentase nilai prates kelas kontrol.

Tabel 4: Persentase Perolehan Nilai Prates Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa pada Kelas Kontrol

No. Kategori Nilai Frek Presn1 Sangat

Baik80-100

- -

2 Baik 70-79 1 3,7%3 Cukup 50-69 4 14,8%4 Kurang 0-49 22 81,5%

Jumlah 27 100%

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa persentase perolehan nilai prates menulis karangan narasi pada kelas kontrol yaitu siswa yang memperoleh nilai kurang sebanyak 81,5% atau 22 siswa, sebanyak 14,8% atau 4 siswa yang mendapatkan nilai

cukup, dan sebanyak 3,7% atau satu siswa yang mendapatkan nilai cukup. Sedangkan nilai rata-rata prates kemampuan menulis karangan narasi pada kelas kontrol adalah 44,5.

Hasil prates di atas menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas kontrol pada saat prates masih sangat kurang. Hal ini ditunjukkan dengan persentase nilai prates pada tabel 4.6 bahwa dari 27 siswa yang memperoleh nilai kurang sebanyak 81,5% atau 22 siswa yang artinya hanya 5 siswa yang memperoleh nilai baik dan cukup.

Setelah prates dilakukan, peneliti menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa di kelas kontrol. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan teknik CIRC dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dalam menulis karangan narasi. Persentase nilai postes kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5: Persentase Perolehan Nilai Postes Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa pada Kelas Kontrol

No. Kategori Nilai Frek Persen1 Sangat

Baik80-100 - -

2 Baik 70-79 - -3 Cukup 50-69 7 25,9%4 Kurang 0-49 20 74,1%

Jumlah 27 100%

110

Page 9: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa persentase perolehan nilai postes menulis narasi pada kelas eksperimen yaitu siswa yang memperoleh nilai cukup sebanyak 25,9% atau 7 siswa dan yang memperoleh nilai kurang sebanyak 74,1% atau 20 siswa. Sedangkan nilai rata-rata postes kemampuan menulis karangan narasi pada kelas kontrol adalah 45,7.

Hasil postes di atas menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa di kelas kontrol pada saat postes tidak menunjukkan adanya peningkatan dari prates yang telah dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan persentase perolehan nilai postes kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas kontrol. Dalam persentase tersebut, masih 20 siswa yang memperoleh nilai berkategori kurang dari 27 siswa yang ada.

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang maka penelitian ini menggunakan uji hipotesis. Dalam menguji hipotesis digunakan uji t dua pihak/dua tailed. Penghitungan uji t dua pihak dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS release 16.0 for windows.

Taraf signifikan (α) yang dipakai dalam uji hipotesis ini adalah 0,05 dan besar sampel. Sedangkan nilai kritis α 0,05 dan db = (27+27-2) = 52, maka diperoleh ttabel = 2,000.

Hasil penghitungan uji hipotesis dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada output SPSS release 16.0 for windows, dengan melihat tabel independent sample test pada kolom t-test for Equality of Means berikut ini.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam pengujian hipotesis ini harga uji statistik hitung dibandingkan dengan nilai kritisnya. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau Ho ditolak dan menerima Hi.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dijelaskan bahwa harga thitung = 7,578 sedangkan ttabel uji t dua pihak dengan derajat bebas (db) = 27 + 27-2= 52 dan taraf signifikan yang didapat α = 0.05 maka ttabel = 2,000. Oleh karena thitung

≥ ttabel yaitu 7,578 ≥ 2,000 yang berada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima yang artinya siswa yang diberi perlakuan dengan teknik CIRC yaitu dalam keterampilam menulis karangan narasi memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran secara konvensional yaitu kelompok kontrol.

Dari hasil pengujian hipotesis nilai postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang menunjukkan bahwa penggunaan teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi lebih efektif daripada menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “efektivitas

111

Page 10: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

penggunaan teknik cooperative integrated reading and composition (CIRC) dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang”, maka dapat diketahui bahwa teknik CIRC ini merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Karena sesuai dengan pendapat Suyatno (2009: 68) yang mengatakan bahwa “pembelajaran CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok”. Dalam CIRC ini siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca menulis lainnya secara bersama-sama. Hal ini juga terbukti dari observasi yang dilakukan peneliti saat proses pembelajaran menulis karangan narasi. Dalam observasi tersebut, siswa yang diajar dengan menggunakan teknik CIRC yaitu kelompok eksperimen saat proses pembelajaran lebih mudah dalam menulis sebuah narasi sehingga narasi yang dibuat tersusun secara kronologis dan sesuai dengan teks wawancara yang diberikan. Siswa menyusun narasi tersebut dari ide-ide pokok yang ditemukan dari teks wawancara yang telah dibaca secara berkelompok. Sedangkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional yaitu kelompok kontrol, masih merasa kesulitan dalam menulis narasi.

Data nilai hasil prates dan postes kemampuan menulis narasi juga menunjukkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Saat prates skor rata-rata kelompok eksperimen adalah 52,89. Prates ini

dilakukan sebelum diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen. Sedangkan skor rata-rata postes atau setelah diberikan perlakuan adalah 63,19. Dari hasil ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis karangan narasi setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik CIRC pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran secara konvensional kemampuan menulis karangan narasinya masih kurang.

Model pembelajaran konvensional yang dimaksud secara umum adalah pembelajaran dengan menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Dalam hal ini guru hanya menugasi siswa untuk melakukan wawancara dengan teman sebangku dan menarasikan hasil wawancara yang telah dilakukan. Pembelajaran ini kurang efektif karena siswa kesulitan untuk membuat narasi dari wawancara yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan kurangnya stimulus dan acuan untuk membuat sebuah narasi.

Oleh karena itu, dibandingkan dengan kelompok eksperimen, hasil nilai rata-rata postes kelompok kontrol lebih rendah, yaitu 45,70.

Suyatno (2009: 69) mengatakan bahwa “CIRC adalah teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa, yakni kemampuan menulis dan membaca tingkat tinggi”. Dalam hal ini siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan

112

Page 11: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama.

Pendapat di atas membuktikan bahwa teknik CIRC efektif digunakan dalam keterampilan menulis karangan narasi. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang efektivitas penggunaan teknik Cooperative Reading and Composition (CIRC) dalam keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondangegi Malang. Dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk mengetahui efektivitas teknik CIRC dalam keterampilan menulis karangan narasi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan teknik CIRC ini memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis

data, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang pada kelas eksperimen dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik Cooperative Reading and Composition (CIRC) lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen yaitu 63,19.

Sedangkan kemampuan siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang pada kelas kontrol dalam menulis karangan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional masih kurang. Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas kontrol yaitu 45,70.

Hasil uji hipotesispun yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa teknik Cooperative Reading and Composition (CIRC) merupakan model pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs. Raudlatul Ulum Putri Ganjaran Gondanglegi Malang. Hal ini bisa dilihat dari hasil penghitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel yaitu 7,578 ≥ 2,000 maka Ho ditolak dan Hi diterima yang artinya dalam pembelajaran menulis karangan narasi, siswa yang diajar dengan menggunakan teknik CIRC (kelompok eksperimen) memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran secara konvensional (kelompok kontrol).

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran khususnya untuk guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa teknik Cooperative Reading and Composition (CIRC) efektif digunakan dalam keterampilan menulis karangan narasi. Oleh karena itu, guru memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu teknik yang bisa digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.

Kurangnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, membuat siswa cepat bosan dengan mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mengembangkan pembelajaran

113

Page 12: file · Web viewJurnal Pendidikan Volume 1 Nomor ... kan Bahasa dan Sastra Indonesia. ... pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yang ditunjukkan dengan nilai rata

ISSN 2337-6384 Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2013

yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan karakter peserta didik agar peserta didik lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. Selain itu pendidik diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis siswa, akan tetapi juga harus meningkatkan aspek-aspek kebahasaan yang lain karena aspek-aspek tersebut salaing mempengaruhi satu sama lain.

DAFTAR RUJUKAN Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Safitri, Lina Murti. Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe

CIRC (Cooperative Integated Reading and Composition) Terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan. (Online),

(http://auroralubna.files.wordpress.com/2012/02/siap-abkar-lina-murti-safitri.pdf), diakses 9 Juli 2012.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Pustaka.Trianto. 2007. Model-model Pembelajarn

Inovatif Berorintasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

114